PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Penyakit merupakan salah satu gangguan kehidupan manusia yang telah dikenal orang
sejak dahulu. Pada mulanya, konsep terjadinya didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus
atau karena kemurkaan dan yang maha pencipta. Hingga saat ml, masih banyak kelompok
masyarakat di negara berkembang yang meng anut konsep tersebut. Di bin pihak masih ada
gangguan kesehatan/ penyakit yang belum jelas penyebabnya, maupun proses kejadian.
Pada tahap berikutnya, Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya
penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi air, udara, tanah, cuaca, dan lain
sebagainya. Namun demikian dalam teori tidak dijelaskan bagaimana kedudukan manusia dalam
interaksi tersebut, serta tidak dijelaskan tentang faktor lingkungan bagaimana yang dapat
menimbulkan penyakit.
Pada kehidupan masyarakat Cina dikenal pula teori terjadinya penyakit yang timbul
karena adanya gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh manusia(teori humoral). Dalam teori
ini dikatakan bahwa dalam tubuh manusia ada empat macam cairan, yakni cairan putih, kuning,
merah, dan hitam. Bila terjadi gangguan keseimbangan tersebut, akan menimbulkan penyakit
tertentu, (tergantung pada jenis cairan mania yang bersifat dominan. Hingga hunt ml, Icon
tersebut masih merupakan dasar dalam sistem pengobatan Cina tradisional.
Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit karena sisa makhluk hidup yang
mengalami pembusukan, sehingga meninggalkan pengotoran udara dun lingkungan sekitarnya.
Teori ini terutama pada abad pertengahan dan pada waktu itu lebih mengarah pada kebersihan
lingkungan terhadap sisa-sisa peninggalan makhluk hidup. Contoh pengaruh teori tersebut adalah
timbulnya penyakit malaria yang di kira karena sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan
yang ada di rawa-rawa (malaria artinya daerah yang jelek) dan masih ada masyarakat yang tetap
menganut teori tersebut.
Akhirnya pada abad-abad selanjutnya, terjadi perubahan yang cukup besar dalam konsep
terjadinya penyakit, dengan didapatkannya mikroskop. sehingga konsep penyebab penyakit
beralih ke jasad renik Perkembangan selanjutnya mengantar para ahli ke arah hormonal yang
semakin berkembang. Pada saat itu, orang mulai optimis dalam menghadapi berbagai penyakit
dengan antibiotika, sistem imunitas, dan lain sebagainya.
Ternyata setelah penyakit menular mulai dapat di atasi pada negara-negara maju,
muncullah masalah berbagai penyakit menahan/tidak menular yang unsur dan faktor
penyebabnya sangat berkaitan erat dengan faal tubuh, mutasi dan sifat resistensi tubuh, dan pada
umumnya terdiri dari berbagai faktor yang saling kiat mengkait. Keadaan ini sangat erat
hubungannya dengan berbagai pengamatan epidemiologi terhadap gangguan kesehatan. Dan
pada saat ini, teori tentang faktor penyebab penyakit tidak dapat dipisahkan dengan berbagai
faktor yang berperan dalam proses kejadian penyakit yang dikembangkan melalui teori ekologi
lingkungan yang didasarkan pada konsep bahwa manusia berinteraksi dengan berbagai faktor
penyebab dalam lingkungan tertentu dan pada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit
yang tertentu pula.
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian epidemiologi lingkungan?
2. Bagaimana tujuan dan level epidemiologi?
3. Bagaimana ruang lingkup epidemiologi (epidkesling)?
4. Bagaimana konsep dasar epidemiologi ?
5. Bagaimana variabel epidemiologi?
6. Bagaimana interaksi manusia dan lingkungan?
BAB II
PEMBAHASAN
Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberi gambaran tentang
hubungan antara tiga faktor yg berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan
lainnya
Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host (penjamu), Agent (penyebab) dan
Environment (lingkungan)
Keadaan di masyarakat dikatakan ada masalah kesehatan jika terjadi ketidak seimbangan antara
Host, Agent dan Environment
Pada saat terjadi ketidakseimbangan antara Host, Agent dan Environment akan menimbulkan
penyakit pada individu atau masalah kesehatan di masyarakat
Host
Faktor Host
Adalah faktor yang melekat pada Host
Genetik: DM, asma, hipertensi
Umur: osteoporosis, campak, polio, ca servix, ca mammae
Jenis kelamin: ca servik, BPH, ca paru
Suku/ras/warna kulit: negro lebih kuat dari kulit putih
Fisiologis: kelelahan, kehamilan, pubertas, stres, kurang gizi
Imunologis: ASI, imunisasi, sakit
Perilaku: gaya hidup, personal higienis, HAM, rekreasi, merokok, napza
Karakteristik Host
Resistensi: kemampuan Host untuk bertahan hidup terhadap infeksi (agent)
Imunitas: kemampuan Host mengembangkan sistem kekebalan tubuh, baik didapat maupun
alamiah
Infectiousness: potensi Host yg terinfeksi untuk menularkan penyakit yang diderita kepada
orang lain
Agent
Faktor Agent
Faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan
Gizi: kurang gizi, vitamin, mineral, kelebihan gizi
Kimia: pengawet, pewarna, asbes, cobalt, racun, antigen
Fisik: radiasi, trauma, suara, getaran
Biologis: amoeba, bakteri, jamur, riketsia, virus, plasmodium, cacing
Karakteristik Agent
Infektivitas: kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan Host untuk
mampu tinggal, hidup dan berkembang biak dalam jaringan Host
Patogenesitas: kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi patologis (penyakit) pada Host
setelah infeksi
Virulensi: kesanggupan agent untuk menghasilkan reaksi patologis berat yang menyebabkan
kematian
Toksisitas: kesanggupan agent untuk memproduksi toksin yang merusak jaringan Host
Invasivitas: kesanggupan agent untuk penetrasi dan menyebar kedalam jaringan Host
Antigenisitas: kesanggupan agent merangsang reaksi imunologis Host (membentuk antibodi)
Environment
Faktor Environment
Faktor lingkungan yang mempengaruhi Host dan Agent
Fisik: iklim (kemarau dan hujan), geografis (pantai dan pegunungan), demografis (kota dan
desa)
Biologis: flora dan fauna
Sosial: migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, bencana alam, perang, banjir
Karakteristik Environment
Topografi: situasi lokasi tertentu (letak/posisi/peta), baik alamiah maupun buatan manusia, yang
mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (danau, sungai, hutan, sawah)
Geografis: keadaan yang berhubungan dengan permukaan bumi (struktur geologi, iklim,
penduduk, flora, fauna) yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (tanah
pasir atau tanah liat)
2.5. Variabel Epidemiologi
Variabel Epidemiologi dikelompokkan menurut :
ORANG (PERSON)
Perbedaan Sifat/karakteristik individu secara tidak langsung memberikan perbedaan
sifat/keterpaparan, dipengaruhi oleh:
Faktor Genetik, bersifat tetap, seperti : jenis kelamin, ras, data kelahiran, dsb.
Faktor biologic, berhubungan dengan kehidupan biologik, seperti : umur, status gizi, kehamilan,
dsb.
Faktor Perilaku, berpengaruh secara individu, seperti: adat istiadat, mobilitas, dsb.
Faktor Sosial Ekonomi, seperti pekerjaan, status perkawinan, pendidikan, daerah tempat tinggal.
Tempat (place)
Pengetahuan distribusi geografis suatu penyakit berguna untuk perencanaan pelayanan
kesehatan dan dapat memberikan penjelasan etologi penyakit.
Keterangan tempat dapat bersifat :
Keadaan geografis, misal: daerah pegunungan, pantai, dataran rendah, dsb.
Batas administratif (misal: batas negara, propinsi, kabupaten/kota, kecamatan/kelurahan), batas
ekologis (batas penyebaran dampak).
Menganalisa hubungan penyakit dengan tempat harus dipikirkan hal-hal sbb :
1. Keadaan penduduk setempat dan sifat karakteristiknya.
2. Apakah penyakit berhubungan langsung dengan tempat, seperti :
Angka kesakitan tinggi pada semua golongan umur.
Penyakit tidak dijumpai/kurang ditempat lain.
Penduduk yang pindah ke tempat tersebut akan terserang penyakit.
Penduduk yang keluar dari tempat ybs akan sembuh atau penyakitnya tidak bertambah.
Adanya gejala penyakit yang sama pada hewan.
3. Faktor lingkungan biologis dan sosial ekonomi setempat harus diperhitungkan.
Waktu (time)
Perubahan-perubahan penyakit menurut waktu menunjukkan adanya perubahan faktor-
faktor etiologis, yaitu dengan adanya :
1. faktor penyebab penyakit pada waktu tertentu
2. perubahan komposisi dan jumlah penduduk menurut waktu
3. perubahan komposisi lingkungan menurut waktu (lingk. fisik, biologi dan sosial ekonomi).
4. perubahan kriteria dan alat diagnosa dari waktu ke waktu
5. perubahan pola penyakit karena usaha pencegahan dan penanggulangan serta perubahan lainnya
dari waktu ke waktu.
PERUBAHAN PENYAKIT MENURUT WAKTU :
1. Perubahan dalam waktu singkat :
a. Epidemi à jumlah penderita melampaui keadaan normal, umumnya terjadi pada penyakit
menular, namun tidak menutup kemungkinan karena akibat bahan kimia/akibat fisik serta
kelainan perilaku, misal penyakit menular DBD.
b. Common sources/Point epidemic à timbul wabah mendadak dengan terfokus pada limit waktu
sesuai dengan masa inkubasi terpanjang pada penyakit, misal keracunan makanan.
c. Epidemi berkepanjangan à epidemi yang terus menerus berlangsung, terutama penyakit dengan
kontak person (umpama AIDS) maupun oleh vektor penyakit, misal malaria.
2. Perubahan secara periodik :
a. Pengaruh musim :
Hubungan penyakit dengan musim tertentu terutama penyakit menular, juga dijumpai pada
penyakit kronik, seperti asmatik.
Perbedaan waktu erat hubungannya dengan keadaan cuaca yang dapat mempengaruhi sifat
penyebab, pejamu serta lingkungan.
Perubahan tahunan secara epidemiologi karena sifat penyakit.
b. Perubahan periodik yang bersifat siklus :
Perubahan insidensi penyakit secara reguler antara beberapa bulan tertentu secara teratur.
3. Perubahan secara sekuler :
Perubahan yang terjadi setelah sekian tahun (5-10 tahun atau lebih) yang menampakkan
perubahan keadaan penyakit/kematian yang cukup berarti dalam hubungan interaksi antara
pejamu/manusia (H), penyebab (A) dan lingkungan (E).
3.1.Kesimpulan
Pengertian Epidemiologi mencakup : Penyakit atau status penyakit, frekuensi, distribusi
(orang/populasi, waktu dan tempat), determinan (faktor-faktor yang mempengaruhi) dan metoda
(design).
Tiga komponen penting dalam Epidemiologi : Frekuensi, Distribusi dan Determinan
Konsep dasar epidemiologi berupa segitiga epidemiologi yaitu Host, Agent dan Emvironment.
Variabel Epidemiologi dikelompokkan menurut Orang (person), Tempat (place) dan Waktu (time).
DAFTAR PUSTAKA
http://www.larompa.co.cc/2010/08/dasar-dasar-epidemiologi.html
http://abufarismasriadi.blogspot.com/2007/12/konsep-dasar-epidemiologi-dan-timbulnya.html
http://doktersyhura.wordpress.com/
http://dauzzsimololkumpulanmakalahfkm.blogspot.com/
http://desainarsitekturrumah.blogspot.com/2011/01/epidemiologi-kesehatan-lingkungan.html