Dalam sistem primer, jalan lokal primer adala jalan-jalan yang menghubungka pusat
kota dari orde 1, orde 2, dengan persil-persil yang pada kaasan yang berfungsi regional yang
didesain berdasarkan kecepatan rencana paling renda 20 km/jam dengan lebar paling kurang 6
m.
Dalam sistem sekunder, jalan lokal sekunder adalah jalan yang menghubungkan pusat
kota dengan perumahan yang didesain berdasarkan kegiatan rencana paling rendah 10 km/jam
dan lebar jalan tidak kurang dari 5 m.
Pembinaan Jalan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1995 tentang jalan sebagai berikut;
Satu jalan yang ada dikota akan ditetapkan menjadi suatu jalan nasional melalui surat
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
(1). Jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota
kabupaten/kotamadya
(2). Jalan kolektor primer yang menghubungkan antara ibukota kabupaten/kotamadya
(3). Jalan lain yang bersifat strategis
Jalan provinsi ditetapkan melali surat Keputusan Menteri Dalam Negeri atau usul
Gubernur KDH Tingkat I, dan mendapat pertimbangan teknis dari Menteri Pekerjaan
Umum
Masalah umum yang sering dihadapi pemerintah kota dalam pembangunan jalan adalah
masalah kekurangan dana pembangunan dan pembebasan lahan. Masalah yang terjadi pada
jalan-jalan arteri dimana pelebaran dan pembangunan jalannya lebih dirasakan pentingya oleh
pemerintah dibanding dengan masyarakat sedangkan pembangunan jalan lokal dimana
masyarakat lebih merasakan kepentingan pembangunan jalan tersebut.