Anda di halaman 1dari 4

a.

HAM terjamin oleh UU


b. supremasi hukum

c. pembagian kekuasaan (trias politika) demi kepastian hukum

d. kesamaan kedudukan di depan hokum


e. peradilan administrasi dalam perselisihan
f. kebebasan menyatakan pendapat, bersikap dan berorganisasi
g. pemilihan umum yang bebas
h. badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak

U N S U R - U N S U R N E G A R A H U K U M

HAK ASASI MANUSIA DIHARGAI SESUAI DENGAN


HARKAT DAN MARTABATNYA SEBAGAI MANUSIA
B. ADANYA PEMISAHAN ATAU PEMBAGIAN
KEKUASAAN UNTUK MENJAMIN HAK-HAK ITU
C. PEMERINTAHAN DIJALANKAN BERDASARKAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
D. ADANYA PERADILAN ADMINISTRASI DALAM
PERSELISIHAN ANTARA RAKYAT DENGAN
PEMERINTAHANNYA

MAKNA NEGARA HUKUM


Bukti yuridis atas keberadaan negara hukum Indonesia dalam arti material tersebut harus dimaknai
bahwa negara Indonesia adalah negara hukum yang dinamis, atau negara kesejahteraan (welfare state),
yang membawa implikasi bagi para penyelenggara negara untuk menjalankan tugas dan wewenangnya
secara luas dan komprehensif dilandasi ide-ide kreatif dan inovatif.
Makna negara
Indonesia sebagai negara hukum dinamis, esensinya adalah hukum nasional Indonesia harus tampil
akomodatif, adaptif dan progresif yang dapat menciptakan kebenaran yang berkeadilan bagi setiap
anggota masyarakat

HUB NEGARA HUKUM DAN HAM

Negara Hukum haruslah memiliki ciri atau syarat mutlak bahwa negara itu melindungi dan menjamin
Hak Asasi Manusia setiap warganya. Dengan demikian jelas sudah keterkaitan antara Negara hukum
dan Hak Asasi Manusia, dimana Negara Hukum wajib menjamin dan melindungi Hak Asasi Manusia
setiap warganya.

UNSUR UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA

* Wadah (Countour)

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang
memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya ialah
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

* Isi (Content)

“Isi” adalah aspirasi bangsa yang berkembang dimasyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang
terdapat dalam pembukaan UUD 1945.Isi ini sendiri menyangkut dua hal yang esensial, yakni :

Relasasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama, dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan
tujuan nasional. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
nasional.

* Tata Laku (Conduct)

“Tata laku” merupakan hasil interaksi antara “wadah” dan “isi” yang terdiri dari tata laku bathiniah
dan lahiriah. Tata laku bathiniah mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa
Indonesia, sedangkan Tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia.

Implementasi Wawasan Nusantara

Sebagai cara
pandang dan visi nasional bangsa Indonesia, maka Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan, acuan
dan tuntunan bagi setiap individu bangsa dan pemerintah Indonesia terutama dalam pelaksanaan
pembangunan nasional di segala bidang serta dalam menjaga NKRI.

Secara ringkas,
implementasi Wawasan Nusantara adalah bagaimana setiap gerak pembangunan di Indonesia harus
selalu berorientasi pada kepentingan rakyat dan pada upaya integrasi wilayah tanah air secara utuh dan
menyeluruh yang pelaksanaannya per bidang.

Ciri-ciri Kepribadian yang


Demokratis
 Menerima orang lain;

 Terbuka terhadap pengalaman dan ide-ide baru;

 Bertanggungjawab;

 Waspada terhadap kekuasaan;

 Toleransi terhadap perbedaan-perbedaan;

 Emosi-emosinya terkendali;

 Menaruh kepercayaan terhadap lingkungan.

UNSUR – UNSUR

• Trigatra

• 1.Geografi
2.Kekayaan alam
3.Demografi (kependudukan)

• Pancagatra

• 1. Gatra Ideologi

• 2. Gatra Politik

• 3. Gatra Ekonomi

• 4. Gatra Sosial dan Budaya

• 5. Gatra Pertahanan dan Keamanan

Faktor yang Menentukan Tingkat Integrasi Suatu Negara :

1) adanya ancaman dari luar,

2) gaya politik kepemimpinan

3) kekuatan lembaga-lembaga politik,

4) ideologi nasional, dan

5) kesempatan pembangunan ekonomi

Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:

1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.

2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut,
menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.

4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak
pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila
dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa
Indonesia.

Faktor-faktor penghambat integrasi nasional

1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor faktor kesukubangsaan
dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan
sebagainya.

2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.

3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong


keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan


menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan
Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.

5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-
kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

Cara Meningkatkan Integrasi Nasional

– Membangun dan menghidupkan komitmen,kesadaran, dan kehendak ,untuk bersatu.

– Membangun kelembagaan di masyarakat yang berakar pada nilai dan norma yang
menyuburkan persatuan dan kesatuan.

– Penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam dalam satu kesatuan wilayah dan dalam
suatu identitas nasional.

– Mengembangkan perilaku integrasi di indonesia dengan upaya bekerja samadalam organisasi


dan berperilaku sesuai dengan cara yang dapat membantu pencapaian organisasi.

– Meningkatkan integrasi nilai Indonesia ada dalam pancasila dan UUD 1945 sebagai sistem .

Anda mungkin juga menyukai