OLEH :
KELOMPOK 10
1. BQ SITI AISYAH
2. HAFIZAH
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
HALAMAN JUDUL.........................................................................................I
KATA PENGATAR...............................................................................................II
DAFTAR ISI.......................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Sejarah Zaman Abad Pertengah.....................................................................2
B. Tokoh-tokoh ilmuan yang berperan dalam perkembangan ilmu...................3
C. Pembagian Abad Pertengahan.......................................................................5
a. Zaman patristik...........................................................................................5
b. Zaman skolatik...........................................................................................7
D. Tokoh-tokoh filsafat abad pertengahan yang menyumbangkan pemikiran
Filsafatnya pada dunia....................................................................................8
Makalah ini secara tidak langsung akan membahas tentang bagaimana ilmu
filsafat pada masa abad pertengahan yang menjadi suatu hal yang sangat menarik
untuk dipelajari lebih lanjut.
1
Ahmad Tafsir,Filsafat Umum;Akal dan Hati sejak Thales sampai Capra(Bandung:Remaja
Rosdakarya,2009),cet.XVII,hlm.77.
berpikir dan pengembangan pengetahuan objektif dilarang.Berpikir atau
berfilsafat diperbolehkan sejauh mendukung ajaran kristen.Jadi,pada abad
pertengahan ,filsafat di Barat hanya dijadikan alat untuk melegtimisi agama
kristen.
Kendati demikian,di balik doktrin Gereja,kebebasan berpikir(walaupun
basisnya adalah agama kristen)juga sangat tampak.Hal ini terlihat dari perbedaan
pemikiran para filsuf kristen yang mengakibatkan munculnya beberapa aliran
dalam ajaran kristen.Bahkan,ada beberapa pemikir yang berani berkonfrontasi
dengan mereka yang memiliki otoritas menjaga kemurnian agama kristen.Karena
itulah,Abad Pertengahan atau abad kegelapan tidak sepenuhnya
gelap.Bahkan,diakhir-akhir masanya menjadi benih –benih yang akan melahirkan
zaman baru yang amat dirindukan,yaitu zaman modern.
a.Zaman Patristik
Kata “patristik” berasal dari bahasa latin ,patres,yang berarti bapak
gereja.Didunia barat ,agama katholik mulai tersebar dengan ajarannya tentang
Tuhan,manusia dan dunia ,dan etikanya,untuk mempertahankan dan
menyebarkannya maka mereka mempergunakan filsafat yunani dan
memperkembangkannya lebih lanjut,khususnya mengenai soal-soal tentang
kebebasan manusia,kepribadian,kesusilaan,dan sifat Tuhan.Yang terkenal
Tertulianus(160-222),Origeues(185-254),Agustinus(354-430),yang sangat besar
pengaruhnya(De Civitate Dei)
Berdasarkan ajaran Neo Platonisi dan Stoa,ajarannya meliputi
pengetahuan tata dalam alam,bukti adanya Tuhan,tentang
manusia,jiwa,etika,masyarakat dan sejarah.Dan adapun pembela iman kristen
adalah Justinus Martir,Irenaeus,Klemens,Origenes,Gregorius
Nissa,Tertullianus,Diosios Arepagos,Au-relius Augustinus.
1.Justinus Martir
Nama aslinya justinus,kemudian nama Martir diambil dari istilah”orang-
orang yang rela mati hanya untuk kepercayaannya.”
Menurut pendapatnya,agama Kristen bukan agama baru karena Kristen
lebih tua dari filsafat Yunani,dan Nabi Musa dianngap sebagai awal kedatangan
Kristen.Padahal,Musa hidup sebelum Socrates dan Plato.Socrates dan Plato
sendiri sebenarnya telah menurunkan hikmahnya dengan memakai hikmah
Musa.Selanjutnya dikatakan bahwa filsafat Yunani itu mengambil dari kitab
Yahudi.Pandangan ini didasarkan bahwa kristus adalah logos.Jadi,agama Kristen
lebih bermutu dibanding dengan filsafat Yunani.Demikian pembelaan Justinus
Martir.
2.Klemens(150-215)
Pokok-pokok pikiran Klemens antara lain:
Memberikan batasan-batasan terhadap ajaran Kristen untuk
mempertahankan diri dari otoritas filsafat Yunani;Memerangi ajaran yang anti
terhadap Kristen dengan menggunakan filsaftat Yunani;
Bagi orang kristen,filsafat dapat dipakai untuk membela iman Kristen,dan
memikirkan secara dalam.
3.Tertullianus
Ia dilahirkan bukan dari keluarga Kristen,tetapi setelah melaksanakan
pertobatan ia menjadi gigih membela kristen secara fanatik.Ia menolak kehadiran
filsafat Yunani karena filsafat Yunani dianggap tidak perlu.Baginya
berpendapat,bahwa wahyu Tuhan sudahlah cukup.Tidak ada hubungan antara
teologi dengan filsafat,tidak ada hubungan antara Yerussalem(pusat
agama)dengan Yunani(pusat filsafat),tidak ada hubungan antara gereja dngan
akademi,tidak ada hubungan antara Kristen dengan penemuan baru
Akan tetapi lama kelamaan,Tertullianus akhirnya menerima juga filsafat
Yunani sebagai cara berpikir yang rasional.Alasannya,bagaimanapun juga cara
berpikir yang rasional diperlukan sekali.Pada saat itu,karena pemikiran filsafat
yang diharapkan tidak dibakukan,saat itu filsafat hanya mengajarkan pemikiran-
pemikiran ahli pikir Yunani saja,sehingga Tertullianus melihat filsafat hanya
dimensi praktisnya saja,dan ia menerima filsafat sebagai cara atau metode
berpikir untuk memikirkan kebenaran keberadaan Tuhan beserta sifat-sifatnya.
4.Augustinus(354-430)
Sejak mudanya ia mempelajari bermacam-macam aliran filsafat,antara lain
Platonisme dan Skeptisisme.Ia telah diakui keberhasilannya dalam membentuk
filsafat Kristen yang berpengaruh besar dalam filsafat abad pertengahan sehingga
ia dijuluki sebagai guru skolastik yang sejati.Ia seorang tokoh besar dibidang
teologi dan filsafat.
Setelah mempelajari aliran skeptisisme ,ia kemudian tidak menyetujui atau
menyukainya,karena didalamnya terdapat pertentangan batiniah.Orang dapat
meragukan segalanya,tetapi orang tidak dapat meragukan bahwa ia ragu-
ragu.Seorang yang ragu-ragu sebenarnya ia berpikir dan seseorang yang berpikir
sesungguhnya ia berada(eksis)
Menurut pendapatnya,daya pemikiran manusia ada batasnya,tetapi pikiran
manusia dapat mencapai kebenaran dan kepastian yang tidak ada batasnya,yang
bersifat kekal abadi.Artinya,akal pikir manusia dapat berhubungan dengan
sesuatu kenyataan yang lebih tinggi.
Akhirnya,ajaran Augustinus berhasil menguasai nsepuluh abad,dan
mempengaruhi pemikiran Eropa.Perlu diperhatikan bahwa para pemikir Patristik
itu sebagai pelopor pemikiran skolastik.Mengapa ajaran Augustinus sebagai akal
dari Skolastik dapat mendominasi hampir sepuluh abad?Karena ajarannya lebih
bersifat sebagai metode daripada suatu sistem sehingga ajarannya mampu
meresap sampai masa skolastik
b.Zaman skolastik
kata “skolastik” berarti sekolah (berasal dari kta schola,bahasa
latin).Jadi,skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan sekolah.Perkataan
skolastik merupakan corak khas dari sejarah filsafat abad pertengahan.Terdapat
beberapa pengertian dari corak khas skolastik,sebagai berikut.
Filsafat Skolastik ini dapat berkembang dan tumbuh karena berapa faktor
berikut.
1.Faktor Religius
Faktor religius dapat mempengaruhi corak pemikiran filsafatnya.Yang
dimaksud dengan faktor religius adalah keadaan lingkungan saat itu yang
berperikehidupan religius.Mereka beranggapan bahwa hidup didunia ini suatu
perjalanan ketanah suci Yerussalem,dunia ini bagaikan negeri asing dan sebagai
tempat pembuangan limbah air mata saja (tempat kesedihan).Sebagai dunia yang
menjadi tanah airnya adalah surga.Manusia tidak dapat sampai ketanah
airnya(surga)dengan kemampuannya sendiri,sehingga harus ditolong.Karena
manusia itu menurut sifat kodratnya mempunyai cela atau kelemahan yang
dilakukan(diwariskan)oleh Adam,mereka juga pemberi bahagia.Ia akan memberi
pengampunan sekaligus menolongnya.Maka,hanya dengan jalan pengampunan
inilah manusia dapat tertolong agara dapat mencapai tanah
airnya(surga).Anggapan dan keyakinan inilah yang dijadikan dasar pemikirannya.
A.Augustinus
1.Riwayat Hidup
Augustinus yang memiliki nama panjang Markus Aurelius Augustinus. Ia
lahir di Tagasta,Numidia (sekarang Algeria),Afrika utara,pada tahun 354.
Ayahnya, patricius, yang di anggap kafir karena tidak memeluk agama kristen
sehingga kematiannya, adalah seorang pejabat pada kekaisaran romawi.
Sedangkan, ibunya, monica, adalah penganut kristen yang sangat saleh.
Pada usia sekitar 16 tahun, Augustinus pergi ke Cartago. Di kota tersebut,
ia belajar filsafat yunani kuno. Ketika menjadi mahasiswa di sana, ia tinggal
bersama seorang wanita di luar nikah. Ada yang mengabarkan wanita itu adalah
gurunya. Dari hubungannya dengan wanita itu, iya memiliki anak bernama
Adeodatus.
Awalnya, Augustinus menganut ajaran manikeisme. Nama Menikeisme ini
berasal dari nama pendirinya,Mani.Manikeisme mengajarkan dua prinsip dasar
yang bertentangan yaitu”yang baik”(cahaya,Allah,roh,naus)dan yang
jahat(kegelapan,materi).Akan tetapi,Augustinus belum menemukan kedamaian
dalam ajaran ini.Karena itulah,ia meninggalkan ajaran manikeisme dan beralih
menganut skeptisisme yang menganjarkan bahwa tidak mungkin manusia
mencapai kebenaran.
Namun,skeptisisme Augustinus juga tak bertahan lama.Ia kemudian beralih
menganut ajaran neoplatonisme setelah membaca karya plotinus,Enneade.Ajaran
terakhir ini telah mengantarkannya untuk menganut ajaran yang paling terakhir
diyakininya,yaitu ajaran kristen.Ia merasa nyaman dengan ajaran kristen,sehingga
seluruh kehidupannya diserahkan pada kepentingan Tuhan Kristen.Karena
itulah,pada tahun 392,ia ditahbiskan menjadi imam.Melihat reputasinya yang
semakin cemerlang,empat tahun kemudian ia diangkat sebagai uskup Hippo.
Akhirnya,pada tahun 430,augustinus meninggal dunia dalam kesucian dan
kemiskinan,karena seluruh hartanya diwariskan pada kepentingan ajaran kristen
dan umat.Jasanya yang terbesar ialah(dapat dikatakan sebagai orang pertama
yang)”merumuskan filsafat kristen”dan sangat berpengaruh terhadap pemikiran
filsuf-filsuf sesudahnya di Abad pertengahan.
2.Karya-Karya
Augustinus menulis beberapa buku.Diantara buku-bukunya,dua karya yang
barangkali paling terkenal adalah sebagai berikut:2
Confession(pengakuan sekaligus puji-pujian kepada Allah)
De Civitate Dei(The City of good,tentang komunitas Allah)
3.Filsafat
a.Menolak Skeptisisme
Seperti telah disinggung sebelumnya,Augustinus pernah menganut
skeptisisme namun akhirnya meninggalkannya.Lantas,apa dasar penolakannya
terhadap paham tersebut?Augustinus memang percaya bahwa dirinya(aku)dapat
menyangsikan segala sesuatu diluar aku.Atau,aku dapat meragukan kepastian
segala sesuatu.Akan tetapi,ketika aku menyangsingkan segala sesuatu,ada aku
tidak dapat aku sangsikan,yaitu kepastian bahwa aku sedang menyangsingkan
segala sesuatu.Karena itu,baginya,harus ada yang diterima bahwa pasti aku yang
sedang menyanfsingkan atau ragu-ragu.Dalam hal ini ,semboyannya yang
terkenal adalah”kalau aku keliru,aku ada”(Si enim fallor,sum) 3atau aku ragu-
ragu,maka aku ada.”
Dalam ungkapan lain,dirinya yang sedang ragu atau sangsi menurut
Augustinus tidak dapat diragukan.Bahkan,meragukan dirinya yang sedang ragu
juga semakin memperkuat bahwa dirinya ada.Diluar dirinya yang sedang ragu
boleh ditolak,tetapi dirinya yang sedang ragu jika tidak ada?Oleh karena
itu,skeptisisme tidak bisa menolak dirinya yang sedang ragu.Dengan argumennya
ini,Augustinus telah meruntuhkan skeptisismenya yang meragukan segalanya.
2
A.Hanafi,Filsafat Skolastik(Jakarta:Pustaka Alhusna,1983),cet.II,hlm.91.
3
Simon Petrus L.Tjahajdi,Petualangan Intelektual;Konfrontasi dengan para Filsuf dari Zaman Yunani
hingga Zaman Modern(Yogyakarta:Kanisius,2004),hlm.112
b.Tentang Sumber Pengetahuan
d.Tentang Negara
4
Ahmad Tafsir,Filsafat Umum;Akal dan Hati sejak Thales sampai Capra(Bandung:Remaja
Rosdakarya,2009),cet.XVII,hlm.88.
Dalam karyanya,De Civitate Dei ,Augustinus mengulas ajaran tentang
negara,politik,dan sejarah.Karya ini dilatarbelakangi oleh fenomena kemunduran
kejayaan kekaisaran Romawi akibat direbut dan dirampok oleh pasukan
Alarik.Kejadian tersebut telah memunculkan keraguan dan pertanyaan pada
masyarakat Romawi.Banyak masyarakat Romawi.Banyak masyarakat Romawi
yang bertanya,mengapa Romawi yang semula jaya menjadi
5
lemah?MengapamRomawi bisa dirampas oleh bangsa-bangsa dari utara?
Sebagian besar masyarakat Romawi memberikan jawaban atas pertanyaan
tersebut,yaitu mereka menganggap bahwa kemerosotan dan perampasan itu
terjadi akibat ketidak patuhan orang-orang Romawi terhadap dewa-dewa dan
penerimaan mereka terhadap agama kristen.Karena jawaban inilah,banyak orang
Romawi yang sudah memeluk agama Kristen mulai meragukan agama
kristen,lantaran mereka menganggap Tuhan dalam agama kristen tidak
mempunyai kekuatan atas alam semesta ini.Buktinya,Romawi bisa jatuh ketangan
orang-orang luar.6
Nah,untuk ,emjawab permasalahan tersebut,Augustinus menulis buku De
Civitate Dei (The City of God) .Buku yang ditulis selama 13 tahun tersebut terdiri
dari dua belas jilid.Tujuan yang paling penting dari penulisan buku itu tentu saja
adalah untuk menghapus keraguan masyarakat Romawi khususnya,terhadap
agama kristen.Namun,disamping itu,buku tersebut juga berisi pandangan
Augustinus mengenai sejarah yang teosentris dan filosofis.
Augustinus berpendapat bahwa dalam sejarah manusia terdapat dua kerajaan
yang saling mempengaruhi batin manusia,yaitu”kerajaan Tuhan”dan kerajaan
dunia”.Kerajaan Tuhan kurang lebih diwakili Gereja,sedangkan kerajaan dunia
diwakili oleh negara ,seperti kekaisaran Romawi.7 Ia juga menegaskan bahwa kerajaan
dunia tidak boleh diidentikan dengan kerajaan Tuhan.Karena itulah,kemerosotan
kekaisaran Romawi tidak ada sangkut pautnya dengan kerajaan Tuhan yang terdapat
dalam iman atau kepercayaan.8
Lebih jauh Augustinus menegaskan bahwa kerajaan Tuhan (komunitas
Allah)yang berpendapat digereja akan menjadi sempurna pada akhir
zaman.Sementara,kerajaan dunia(komunitas duniawi)yang menampak pada negara
akan mengalami kehancuran di akhir zaman.Dengan demikian,pertempuran antara
5
Tjhajadi,op.cit.,hlm.119.
6
Ibid.,hlm.92
7
Jostein Gaarder,Dunia Sophie(Bandung:Mizan,2001),cet.IX,hlm.199
8
Simon Petrus L.Tjhajdi,petualangan Intelektual;Konfrontasi dengan para filsuf dari Zaman Yunani
hingga Zaman Modern(Yogyakarta:Kanisius,2004),hlm.119.
kerajaan Tuhan dan kerajaan dunia yang mengiringi sejarah manusia pada akhirnya
akan dimenangkan oleh kerajaan Tuhan.
B.Anselmus
1.Riwayat Hidup
Anselmus lahir pada tahun 1033 dan meninggal pada tahun 1109.Ia berasal
dari keluarga bangsawan di Aosta,Italia.Pada tahun 1056,ia masuk golongan
pendeta di Bec,Normandia(prancis),kemudian menjadi kepala biara.Pada agung
Cantekup tahun 1093,ia diangkat menjadi uskup agung
9
Canterbury,Inggris.Jabatan terakhir ini dijalannya hingga ia wafat.
Seluruh kehidupan Anselmus dipenuhi oleh kepatuhan kepada gereja.Ia
berusaha untuk meningkatkan kondisi etika atau moral orang-orang agar menjadi
suci.Masalah keimanan menjadi titik tolak pemikirannya.Oleh beberapa
sejarawan,pemikirannya dianggap memiliki ciri utama di Abad Pertengahan.
2.Karya-Karya
Anselmus menulis beberapa buku,antara lain:10
a.proslogion(berisi pembahasan tentang dalil-dalil adanya Tuhan),
b.Monologium(membicarakankeadaan Tuhan),dan
c.Cur Deus Homo(Why God Became Man,berisi ajaran mengenai taubat dan
petunjuk tentang cara penyelamatan melalui kristus).
3.Filsafat
a.Tentang Iman dan Pengetahuan
9
A.Hanafi,Filsafat Skolastik(Jakarta:Pustaka Alhusna,1983),cet.ll,hlm.148.
10
Ahmad Tafsir,Filsafat Umum;Akal dan Hati sejak Thales sampai Capra(Bandung:Remaja
Rosdarkarya,2009),cet.XVII,hlm.95.
11
Ibid.
tepatnya,wahyu harus diterima lebih dahulu sebelum kita mulai berpikir. 12Di sini
sangat jelas bahwa Anselmus mendahulukan iman daripada akal,atau dengan kata
lain akal hanyalah alat untuk memahami wahyu yang sudah diyakini.
Hal tersebut dapat dicontohkan sebagai berikut.Jiwa wahyumengabarkan
bahwa Tuhan itu ada,maka pertama kali yang harus kita lakukan adalah
meyakininya,kemudian mencari bukti-bukti melalui akal bahwa Tuhan itu benar-
benar ada.Dengan demikian,dapat dikatakan bahwa sangat sulit bagi seseorang itu
tidak meyakini wahyu terlebih dahulu yang mengabarkan keberadaan Tuhan.Jadi,
untuk tidak menolak adanya Tuhan,terlebih dahulu seseorang harus
mengimaninya.
12
Ibid.
13
Simon Petrus L.Tjhajadi,Petualangan Intelektual;Konfrontasi dengan para filsuf dari zaman Yunani
hingga Zaman Modern(Yogyakarta:Kanisius,2004),hal.124.
14
Frans Magnis-Suseno,Menalar Tuhan(Yogyakarta:Kanisius,2006),cet.lll,hal.126.
15
Ibid.
dikatakan,argumen tersebut merupakan argumen paling kontroversial.Banyak
filsuf yang membahasnya hingga saat ini.
C.Thomas Aquinas
1.Riwayat Hidup
Filsuf terbesar di zaman Skolastik adalah Thomas Aquinas.Filsafatnya
dipelajari disemua institusi pendidikan katolik,lantaran sistem filsafatnya sangat
bersesuaian serta mendukung ajaran agama kristen.Dan, semua ini telah
dibakukan oleh Leo XIII pada tahun 1879.16
Thomas Aquinus lahir diRoccasecca,Italia,pada tahun 1225 dan meninggal
di Lyons pada tahun 1274.Ia adalah putra dari pangeran Aquino.Jadi,ia lahir dari
kalangan bangsawan terkemuka.Selama tahun 1239-1244,ia belajar di universitas
Fredick ll Napoli.Di sana,ia menjadi anggota Dominican kemudian pergi ke
cologne umtuk menjadi murid Albertus Magnus yang terkenal sebagai ahli
Aristotelian.
Selanjutnya,ia meneruskan studinya ke Universitas Paris.Usai
menyelesaikan studinya,ia kembali ke Italia.Namun,tak lama kemudian,ia
kembali lagi Universitas Paris untuk belajar teologi,dan pada tahun 1256
mendapatkan ijazah(licentia Dacendi) di bidang teologi.Selanjutnya,sejak tahun
1252,ia menjadi dosen di Paris dan Italia.Ia menghabiskan sisa hidupnya di Italia.
2.Karya-karya
Karya-karya Thomas Aquinas yang terkenal,antara lain:18
a.De Ente et Essentia(berisi tentang”pengada”dan hakikat),
b.Summa Contra Gentiles(berisi tentang ikhtisar melawan orang-orang kafir,dan
c.Summa Theologiae(berisi tentang ikhtisar teologi)
16
Bertrand Russell,Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan Kondisi Sosio-Politik dari Zaman Kuno
hingga Sekarang(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007),cet.lll,hal.598.
17
The Lang Gie., pengantar filsafat ilmu , Liberti Yogyakarta : 2012, cet IX hlm. 2.
18
Simon Petrus L.Tjhajadi,Petualangan Intelektual;Konfrontasi dengan para Filsuf dari Zaman Yunani
hingga Zaman Modern(Yogyakarta:Kanisius,2004)hal.152
3.Filsafat
a.Tentang Pengetahuan Iman dan Akal
19
Ibid.,hlm.135
20
Ahmad Tafsir,Ilmu pendidikan dalam Perspektif Islam(Bandung:Remaja
Rosdakarya,2008),cet.Vlll,hal.104.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Abell ,George, exploration of the universe New York, Holt, Rinehart and Winston,
1969
Ackerman, Robert, The Philosophy of Science : An Introduction New York, Pegusus,
1970
Abubakar Aceh Prof. DR. Haji, Sejarah Filsafat islam, Ramadhan, Sala, 1982.
Abu Hanifah, Rintisan Filsafat, Jakarta, 1950
Abbas Hamami Mintareja. Drs. Di Sekitar Masalah Ilmu, PT. Bina. Ilmu, Surabaya,
1980.
Achmad Roestansi, Ilmu Filsafat Dan Agama, Bandung, 1969.
A. Epping O.F.M. DR.Cs. Filsafat Ensie, PT.Jenmars, Bandung,1983
Bahm, Archie J., Philosophy 1968
Bahm, Archie J., “Philosophy Today”, The Colorado Quarterly, Volume
XVII,Number 4, Spring 1969.
Calder, Peter Ritchie, “ Nature : Man And The Cosmos” Harry S. Ashmore,
ed.,Britannica perspective , volume I, Chicago, Encyclopedia Britannica,
Inc., 1968.
Cantore, Enrico, Sensitific Man: The Humanistic Significance of science New York,
Institute for Scientific Humanism, 1977.
Dampier, Sir Wiliam Cecil, a Shorter History Of Science, celeveland, World
Publishing, 1966.
Drucker, Peter F., Technology, management & society New York, Harper & Row,
1970.
Ewing, Alfred Cyril, The Fundamental Question of Philosophy New York, Collier
Books, 1962.
Flew, Antony, A Dictory of Philosophy London, Pan Books, 1979.
Garland, John K., Chemistryin Our World New York, Macmilan,1975.
Hull, David L., philosophy of Biological Science. Englewood Cliffs, Prentice-Hell,
1974.
Jarret, James L., The Quest for Beauty Englewood Cliffs, N.J., Prentice-Hall, 1957.
Kwant R.C. Pfof. DR. Manusia dan Kritik, Yayaan Kanisiu, Yogyakarta, 1975.
Lacey, A. R., A Dictionary of Philosophy London, Routledge & Kegan Paul, 1976.
M. Junaidi Ghony Drs. Hakikat Ilmu Pengetahuan.Usaha Nasional. Surabaya, 1982.
The Liang Gie Drs, Dari Administrasi Ke Filsafat, PT. Pustaka Rakyat,
Jakarta,1957.
Zainal Arifin Abbas H., Perkembangan Pikiran Terhadap Agama, Medan, 1961