Definisi
Tamponade jantung adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh akumulasi cairan dalam
ruang pericardial
Patofisiologi
Jumlah normal cairan perikardium 15-50 ml, disekresi oleh sel mesotelial. Akumulasi
abnormal cairan dalam ruangan perikardium dapat menimbulkan efusi perikardium.
Selanjutnya akumulasi tersebut dapat menyebabkan peningkatan tekanan perikardium,
penurunan cardiac output dan hipotensi (tamponade jantung). Akumulasi cairan yang
sangat cepat sehingga pengisian ventrikel berkurang dan akan mempengaruhi
hemodinamik.
Etiologi
Cara melakukan :
A. monitor tanda vital penderita, CVP dan EKG , sebelum, selama dan sesudah prosedur
D. gunakan #16#18 gauge , 6 inchi (15 cm) atau kateter jarum yang lebih panjang ,
terpasang pada tabung jarum yang kosong 35 ml dengan 3 way stopcock.
F. Tusuk kulit 1-2 cm inferior xiphokondrial junction kiri , dengan sudut 45 derajat.
G. Dorong jarum dengan hati-hati kearah sefalad dan ditunjukan ke ujung scapula kiri
H. Jika jarum terdorong terlalu jauh (ke otot ventricular ) pola cedera (misalnya perubahan
ekstrim gelombang ST-T atau melebar dan membesarnya kompleks QRS ) muncul pada
monitor EKG. Pola ini mengindikasikan jarum perikardiosentesis harus ditarik sampai
pola EKG sebelumnya muncul kembali, kontaksi ventricular premature dapat terjadi
juga, sekunder terhadap iritasi pada miokard ventrikel
I. Ketika ujung jarum memasuki perikard yang terisi darah , hisap sebanyak mungkin
K. Sesudah aspirasi selesai , cabut tabung jarum, dan sambungkan ke 3 way stopcock,
tinggalkan stopcock tertutup . pertahankan posisi kateter ditempatnya
L. Jika gejala tamponade jantung persisten , buka stopcock dan perikard diaspirasi ulang ,
jarum plastic perikardiosentesis dapat dijahit atau diplester dan ditutup dengan kain
atau kasa kecil untuk memeungkinkan dilakukan dekompresi berulang atau pada saat
pemindahan penderita ke fasilitas medis lainnya.
Gambar 1 A.. Akses ke perikardium diperoleh melalui subxiphoid, dengan jarum miring
45 derajat ke atas dari dinding dada dan menuju bahu kiri. B. Seldinger Teknik ini
digunakan untuk menempatkan pig tail kateter . Darah dapat berulang kali disedot
dengan jarum suntik atau tube yang melekat dengan drainase akibat gravitasi. Evakuasi
darah pericardial yang tidak membeku mencegah iskemia subendocardial dan
menstabilkan pasien untuk dibawa masuk ke ruang operasi.
untuk perikardiosentesis jika diperlukan dekompresi jantung lagi. Cairan yang keluar harus di
pantau dan di uji laboratorium setiap hari membantu menemukan infeksi bakteri kateter. Jika
sel darah putih (WBC) count naik secara signifikan, kateter perikardial harus segera di lepaskan.
Gambar 2. Gambaran ECG - pada saat Jarum Perikardiosentesis mengenai otot jantung