A. Kalibrasi:
Standarisasi Pastikan 10 mm = 1 mV dan pastikan kecepatan kertas 25 mm/detik
1 kotak kecil tinggi = 0.1 mV, 0.04 detik
B. Syarat sinus adalah gelombang P positif pada lead I,II,aVF dan negatif pada aVR.
Serta P diikuti QRS
C. Lihat apakah gelombang P positif pada lead I,II,aVF dan negatif pada aVR. Apabila
gelombang P terbalik periksa sadapan prekordial (V), pada dekstrokardia ukuran R
paling tinggi pada lead V1 dan mengecil hingga V6 apabila hanya sekedar kesalahan
pemasangan maka sadapan prekordial terlihat normal.
Heart rate >100x/menit sinus takikardia, heart rate <60x/menit sinus bradikardia
Pada bradikardia Jumlah Siklus dalam 6 detik (30 kotak besar) x 10, apabila terdapat
disosiasi AV maka hitung jumlah QRS dalam 6 detik (30 kotak besar) x 10
B. RITME
Secara cepat baca apakah ada pause/ premature beats/ irregular atau gelombang abnormal
* Irreguler
3. Takikardi atrium multifocal sama seperti wandering pacemaker namun heart rate
100 -200 x/menit
*Escape Rhythm: Fokus automatisitas menjadi pacemaker pada umumnya karena terdapat
gangguan konduksi
1. Atrial : 60-80x/menit
2. Junctional : 40-60x/menit
3. Ventricular : 20-40x/menit
*Premature beats:
2. Premature junctional
*PVC Maligna:
*Cara membedakan escape beat dengan PVC pada PVC gelombang muncul terlalu
cepat sedangkan pada escape beat gelombang muncul karena jeda yang terlalu lama
(sehingga gelombang terlambat). Penting untuk dibedakan karena penekanan pada escape
beat dapat berakibat fatal.
*Takiaritmia
Heart rate: 150 250 Paroxysmal, 250 350 Flutter, 350 450 Fibrillation
Terdapat P, siklus P-QRS-T. Pada PAT dengan blok tidak setiap P diikuti QRS-T dan
seringkali merupakan tanda dari digitalis toxicity
Terdapat P terbalik langsung sebelum atau sesudah setiap QRS positif. Dapat juga P
terbenam dalam QRS. Pada umumnya QRS sempit, namun apabila terdapat abberant
ventricular conduction dapat menjadi lebar.
Ciri klinis: VT pada umumnya pada jantung yang abnormal sedangkan PSVT sebaliknya.
Pijat karotis dapat menterminasi PSVT namun tidak pada VT. Terdapat cannon A waves pada
VT karena terdapat disosiasi AV.
Ciri EKG:
Sekitar 3.5% pasien dengan infark miokard akut mengalami VT terutama dalam 48 jam
pertama
4. Atrial Flutter
Gelombang P 250 350 bpm. Flutter waves. Pada lead II dan III sawtooth pattern.
Reentrant circuit: melawan arah jarum jam defleksi saw-tooth negatif pada sadapan inferior
sementara searah jarum jam menghasilkan defleksi positif pada sadapan inferior.
5. Ventricular Flutter
Pada umumnya berlanjut menjadi fibrilasi ventrikel. Ventricular rate 250 350 bpm
6. Atrial Fibrillation
7. Ventricular Fibrillation
Curah jantung tidak ada, perlu CPR dan defibrillasi segera
Abberant ventricular conduction adalah keadaan dimana stimulus yang cepat terjadi
ketika Left bundle branch sedang repolarisasi namun Right bundle branch sedang
refraktori, sehingga terjadi keterlambatan dari depolarisasi ventrikel kanan (atau
sebaliknya) yang menghasilkan QRS lebar
Fenomena Ashman terjadi ketika QRS yang lebar terjadi setelah pause yang lama
dimana bundle branch menyesuaikan waktu repolarisasinya (menjadi lambat) dan
ketika salah satu bundle branch masih refrakter dan impulse dari supraventrikel
dihantarkan maka akan menyerupai bundle branch block sehingga terjadi QRS yang
lebar. Terjadi pada fibrilasi atrium dengan pause yang bervariasi antara panjang dan
pendek.
8. Torsades De Pointes
Torsades De Pointes berasal dari bahasa Prancis yang berarti " Twisting of Spikes"
atau kurang lebih seperti tali yang digelombangkan.
o Khas Torsades De Pointes, yakni Selama periode VT terdapat " Twist" atau
periode seperti isoelektrik line. Tidak adanya Twist tidak menghilangkan
diagnosis TdP
*Bradiaritmia
1. Sinoatrial Block
C. Axis
Untuk menentukan derajat secara pasti maka cari lead yang bifasik, axis vector adalah
perpendikular dari lead tersebut. Maka ada 2 kemungkinan yaitu axis pada lead bifasik + 90
dan axis pada lead bifasik -90. Sesuaikan dengan lead I dan aVF contohnya: bifasik pada
axis -60, maka -60 +90 dan 60 - -90 adalah 30 dan -150 apabila lead I dan aVF
positif, maka axisnya adalah 30.
*Pada pasien dengan deviasi axis singkirkan kemungkinan hipertrofi ventrikel kanan/kiri dan
hemiblok
D. Gelombang P
E. Interval PR
F. Kompleks QRS
G. Segmen ST
- ST Elevasi (penyebab)
- ST Depresi (penyebab)
H. Gelombang T
- Tall T Tented T, hyperacute T
- T flattening Tanda hipokalemia
- T inversion Tanda iskemia
I. Interval QT
Interval QT mencakup sekitar 40% dari setiap siklus jantung (interval R-R). Semakin cepat
jantung berdetak, semakin pendek interval QT. interval QT pada gambar kedua lebih pendek
karena detak jantung pada gambar kedua lebih cepat.
- Bazett Formula
Interval QT
QTc=
RR
J. Gelombang U
- Gelombang U adalah gelombang yang muncul setelah gelombang T pada siklus
jantung. Penyebab gelombang U prominen paling sering adalah hipokalemia, namun
dapat disebabkan oleh kelainan sistem saraf pusat dan obat antiaritmik lainnya.