Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena
pendekatan kuantitatif dapat menghasilkan data yang lebih akurat.
Pendekatan kualitatif ini merupakan salah satu pendekatan dalam
penelitian yang lebih ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk
menghasilkan penafsiran kualitatif yang kokoh. Dengan menggunakan
metode pendekatan waktu cross sectional, yaitu suatu metode
pengambilan data yang dilakukan pada waktu sesaat atau sekali
pengukuran untuk melihat hubungan variabel bebas dan variabel terikat
artinya setiap subjek penelitian hanya satu kali sajamenurut keadaan
dan status pada saat itu( Sugiono, 2012).
Metode ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja
dengan tingkat stress kerja di Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada
Mahakam Samarinda.

B. Populasi dan sampel


1. Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh petugas kesehatan yang ada di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda yang
berjumlah 312 tenaga kesehatan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiono, 2012). Sampel penelitian ini adalah
petugas kesehata yang memenuhi kriteria inklusi dan diambil dengan
metode Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan pada
penelitian. ini adalah teknik Sampel Random Sederhana (Simple
Random Sampling), Simple Random Sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama

20
21

kepada setiap anggota yang ada dalam suatu populasi untuk


dijadikan sampel.

a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum dari subjek penelitian
yang layak untuk dilakukan penelitian atau dijadikan responden.
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah
1) Seluruh petugas kesehatan yang ada di RSJD Atma Husada
Mahakam Samarinda
2) Petugas kesehatan tidak sedang sakit.
3) Bersedia menjadi subjek penelitian atau menjadi responden.
4) Sudah berusia 17 tahun
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan subjek penelitian yang tidak dapat
mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:
1) Belum berusia 17 tahun
2) Sakit (gila)
3) Tidak bersedia menjadi subjek penelitian atau menjadi
responden.

Sedangkan dalam menentukan besar sampel peneliti

menggunakan rumus slovin.

𝑁
𝑛=
𝑁(𝑑)2 + 1

Keterangan:
n = Sampel
N = Populasi
d = Nilai Presisi 95% Atau Sig. = 0,05.
22

190
𝑛=
190(0.05)2 + 1
190
𝑛=
190(0.0025) + 1
190
𝑛=
0.475 + 1
190
𝑛=
1.475
𝑛 = 128.81
jadi sampel dalam penelitian ini adalah 128 orang dari 190
keseluruhan populasi.

C. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu
Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini tahun 2018.
2. Tempat
Adapun lokasi penelitian yakni RSJD Atma Husada Mahakam
Samarinda Kalimantan Timur.

D. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Definisi Skala
No Variabel Alat ukur Hasil ukur
operasional
1 Beban Seluruh Angket Untuk Interval
kerja kegiatan /kuesioner kepentingan
Pertanyaan
atau aktivitas 5=sangat setuju diskripsi
yang 4= setuju penelitian
3= ragu-ragu
dilakukan oleh 2=kurang setuju ini maka beban
1=tidak setuju
seorang kerja:
petugas
kesehatan Berat jika skor

selama 56- 80%


bertugas di Sedang jika
skor 31% - 55%
23

suatu unit Ringan jika skor


pelayanan
<30%

Nilai tertinggi
80%dan nilai
terendah <30%

2 Stress Ketidak Angket Untuk Interval


kerja mampuan /kuesioner
Pertanyaan mendiskripsikan
mengatasi 5=sangat setuju
ancaman 4= setuju hasil ukur pada
3=ragu-ragu
yang dihadapi 2=kurang setuju penelitian ini
oleh mental, 1=tidak setuju
fisik, digunakan skor
emosional,
dan tingkat stres

spiritual tertinggi
manusia, dengan

yang pada nilai 90, dan


suatu saat skor

dapat terendah
mempengaruhi dengan

kesehatan fisik nilai 1. maka


stres
manusia
kerja Ringan:
tersebut
Bila skor 1-30

Sedang:

Bila skor 31-60

Berat: Bila skor


61-90

E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa pedoman angket dan kuesioner untuk Berupa kuis yang terdiri
dari pernyataan dengan menggunakan skala interval untuk
mengetahui dan mengukur beban kerja dengan stress kerja
24

seseorang. Kuesioner ini menggunakan pernyataan. Dengan


ketentuan skor Jika jawaban Sangat setuju (SS) maka diberikan skor:
5, jika jawaban Setuju (S) maka diberikan skor: 4, jawaban Ragu-ragu
(R) diberi skor: 3, jawaban Tidak Setuju. (TS) diberikan skor: 2 dan jika
jawaban Sangat tidak setuju maka diberikan skor: 1, untuk pernyataan
negativ berjumlah 5 (pernyataan nomor 16 sampai dengan 20), jika
jawaban setuju (STS) maka diberikan skor 5, jika pernyataan tidak
setuju (TS) diberikan skor 4, Ragu-ragu diberi skor: 3, jawaban Setuju
(S) diberi skor: 2, dan jika jawaban Sangat setuju (S) maka diberikan
skor: 1. Total skor nilai tertinggi 40 dan skor nilai terendah adalah 1.

F. Uji validitas dan reliabilitas


Sebelum digunakan untuk pengambilan data, kuesioner yang
telah tersusun di ujicobakan terlebih dahulu pada petugas kesehatan
yang tidak digunakan dalam penelitian yaitu petugas kesehatan yang
karakteristiknya hampir sama dengan tempat penelitian Sebelum
melakukan penelitian terlebih dahulu peniliti melakukan uji validitas. Uji
validitas dilakukan untuk mengetahui validitas suatu instrumen (dalam
hal ini adalah kuesioner). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan
teknik Korelasi pearson product moment, yaitu menghitung korelasi
antar skor masing-masing variabel dengan skor total (Sugiono, 2012).
Uji validitas rencana pada 20 orang responden. Instrumen yang diuji
cobakan bila koefisien korelasi r ≥ 0,05 (5%). Jadi apabila korelasi antar
butir-butir dengan skor total ≤ 0,05 maka butir dalam instrumen tersebut
dianggap tidak valid.
Uji reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh
mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua
kali atau lebih terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang
sama (Notoatmodjo,2021). Dalam penelitian ini untuk uji reliabilitas
digunakan teknik alpha cronbach dengan teknik komputerisasi. Untuk
mengetahui apakah kuesioner dikatakan reliabel atau tidak dihitung
25

koefisien korelasinya. Suatu instrumen dikatakan reliabilitas tinggi jika


nilai alpha cronbach ≥ 0,6 (Notoatmodjo,2012).

G. Teknik pengumpulan data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data (Sugiono,2012). Data primer dalam
penelitian ini di peroleh dari observasi dan studi pendahuluan ke
lokasi penelitian .
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
langsung (Nursalam,2011). Data sekunder dalam penelitian ini di
peroleh dari data RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda
,Kalimantan Timur

H. Teknik Analisis Data


1. Pengolahan data
a. Coding
Coding adalah usaha memberi kode – kode tertentu pada
jawaban responden apabila yang digunakan adalah analisis
kualitatif kode yang diberikan adalah angka. Jika angka itu
berlaku sebagai skala pengukuran, angka itu disebut skor
(Nursalam, 2011).
Adapun langkah dalam tahap pengkodean adalah :
1) Pembuatan daftar variabel yang ada dalam lembar observasi
2) Pemindahan hasil pengisian lembar observasi kedalam daftar
kode yang ada dalam lembar observasi.
3) Pembuatan daftar coding yaitu memindahkan hasil pengisian
daftar koding lembar observasi ke dalam lembar tersendiri
26

yang siap untuk dimasukkan didalam program pemasukkan


data komputer. Data akan diolah dengan menggunakan
perangkat lunak komputer. Selanjutnya data yang sudah
diolah kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk tabel
disertai dengan narasi.
b. Tabulating
Mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian
kemudian dimasukkan dalam tabel yang sudah disiapkan
(Notoatmodjo, 2012).
c. Entry data
Proses pemindahan data ke dalam komputer agar diperoleh
data masukkan yang siap diolah sistem dengan menggunakan
perangkat lunak pengolahan data statistik.
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat merupakan analisis yang memberikan
gambaran tentang mean, median, simpangan baku dan 95 % CI
dari variabel pengganggu dan variabel dependen. Data yang
dilakukan analisis univariat pada penelitian ini adalah data
kategorik dan data numerik. Yang termasuk data katagorik dalam
penelitian ini adalah jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jenis
pekerjaan. Tampilan data berupa persentase dan frekuensi,
sedangkan yang termasuk data numerik dalam penelitian ini
adalah umur dan hubungan beban kerja dengan stress kerja.
Tampilan data ini berupa mean, median, simpangan baku dan 95
% CI. (Nursalam, 2011 & Sugiono 2012).
Analisis univariat juga digunakan untuk uji kenormalan
data. Data numerik (berskala interval) sebagai hasil pengukuran
pada umumnya mengikuti asumsi distribusi normal, namun tetap
tidak menutup kemungkinan data numerik tersebut tidak
mengikuti asumsi distribusi normal.
27

Menurut Sugiono (2012), untuk mengetahui sebaran data


yang diperoleh dilakukan uji kenormalan data dengan 3 (tiga)
cara, yaitu : 1) Melihat grafik histogram dan kurve normal, 2)
Menggunakan nilai perbandingan skewness dan standar
errornya, bila nilainya ≤ 2 maka distribusi normal, 3) Uji
Kolmogorov-Smirnov (KS), bila hasil uji nilai p > 0,05 maka
distribusi normal. Dengan asumsi bila ke-3 cara tersebut
dilakukan dan salah satu hasilnya normal maka kesimpulannya
adalah distribusi normal. Hasil uji kenormalan data dilakukan
dengan melihat grafik histogram yang menunjukkan sebaran data
normal.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat Merupakan analisa yang dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga berhubungan atau korelasi(Notoatmodjo,
2012). Penentuan nilai alpha tergantung tujuandan kondisi
penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan sebesar 5% .
Penelitian ini merupakan penelitian dengan tujuan analisis
korelasi, dengan demikian dikarenakan skala data yang
digunakan adalah interval maka sebelum menguji hipotesis data
diuji kenormalan datanya dengan uji Kolmogorov Smearnov.
Untuk mengidentifikasi hubungan beban kerja dengan stress
kerja petugas kesehatan. Untuk menguji kemaknaan perbedaan
menggunakan tingkat kepercayaan 95 %, dimana p value pada
tingkat kepercayaan 95 % adalah, p > 0,05 menunjukkan hasil
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dan pada p <
0,05 menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan.

I. Etika Penelitian
Etika dalam penelitian menunjuk pada prinsip - prinsip yang
diterapkan dalam kegiatan penelitian, dari penyusunan proposal
28

penelitian sampai dengan hasil publikasi hasil penelitian. Peneliti dalam


menjalankan penelitian hendaknya memegang teguh sikap ilmiah
(scientific, attitude) serta berpegang teguh pada etika penelitian,
meskipun penelitian yang dilakukan tidak akan merugikan atau
membahayakan subjek penelitian. Secara garis besar, dalam
melaksanakan sebuah penelitian ada empat prinsip yang harus
dipegang teguh oleh peneliti, diungkapkan oleh Milton 1999 dalam
(Notoatmodjo, 2012), yakni.
1) Menghormati harkat dan martabat manusia.
Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan martabat
subjek penelitian, peneliti seyogyanya mempersiapkan formulir
persetujuan objek yang mencakup.
a. Penjelasan manfaat penelitian
b. Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang
ditimbulkan.
c. Penjelasan manfaat yang didapatkan.
d. Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan subjek berkaitan dengan prosedur penelitian.
e. Jaminan anonimitas dan keberhasilan terhadap identitas dan
informasi yang diberikan oleh responden.
2) Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian
Setiap orang mempunyai hak -hak dasar individu termasuk
privasi dan kebebasan individu dalam memberikan informasi.
Setiap orang berhak untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya
kepada orang lain. Oleh sebab itu peneliti tidak boleh menampilkan
informasi mengenai identitas subjek. Peneliti seyogyanya cukup
memberikan coding sebagai pengganti identitas responden
(Notoatmodjo, 2012).
3) Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan
kejujuran, keterbukaan dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan
29

penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip


keterbukaan yakni dengan menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip
keadilan ini menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh
perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan jender,
agama, etnis dan sebagainya (Notoatmojdo, 2012).
4) Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan
Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal
mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian
pada khususnya. Peneliti hendaknya berusaha meminimalisir
dampak yang merugikan bagi subjek. Oleh sebab itu, pelaksanaan
penelitian harus dapat mencegah atau paling tidak mengurangi rasa
sakit, cidera, stress maupun kematian subjek penelitian
(Notoatmodjo, 2012).

J. Jalannya Penelitian
1. Tahap persiapan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah :
a. Menentukan judul penelitian
b. Membuat proposal penelitian, mengadakan konsultasi dengan
pembimbing, menetapkan lokasi penelitian, melakukan survey
awal untuk penjajakan serta melaksanakan seminar proposal.
c. Mengurus surat izin penelitian
d. Melakukan koordinasi dan penjelasan penelitian maksud dan
tujuan penelitian kepada direktur rumah sakit setempat yang
untuk mendapatkan persetujuan, dukungan serta kerja sama.
Selanjutnya menyepakati tempat, waktu dan subjek yang akan
mendukung pelaksanaan kegiatan penelitian.
e. Menyiapkan perlengkapan yang diperlukan untuk pelaksanaan
penelitian.
5) Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah :
30

a. Melakukan perkenalan dan pendekatan dengan petugas


kesehatan memberikan penjelasan tentang kegiatan penelitian
pada tokoh masyarakat agar kegiatan penelitian dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan rencana yang dibuat oleh peneliti.
b. Pengolahan data melalui proses editing, coding entry dan
cleaning data yang sudah dibersihkan selanjutnya dianalisis
secara statistik.

Anda mungkin juga menyukai