A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, percaya diri, tanggung jawab, peduli
(gotong royong,kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi seara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatlkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia,
3. Memahami, menerapkan,menganalisin pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarlkan rasa ingun tahunya tentang ilmu pengetahuan, tekhnolohi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan klemausiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradapan
terkait poenyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang specifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkrit, dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmaun.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan saintific approach dengan metode jigsaw / diskusi peserta didik dapat
membedakan fungsi sosial, sruktur teks dam unsure kebahasaan, menangkap makna secara
kontekstual serta menyusun teks biografi baik secara lisan dan tulisan dengan rasa
tanggung jawab dan jujur.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Beberapa teks biografi sederhana ,untuk mengidentifikasi fungsi sosial sruktur teks dan
unsur kebahasaan
Fungsi sosial
- orientasi
- urutan kejadian/kegiatan
- orientasi ulang
Unsur Kebahasaan
- Kalimat deklaratif dan interogatif dalam simple past, past continuous, present
perfect, dan lainnya yang diperlukan
- Adverbia penghubung waktu: first, then, after that, before, when, at last,
finally, dsb.
- Adverbia dan frasa preposisional penujuk waktu
- Nomina singular dan plural dengan atau tanpa a, the, this, those, my, their,
dsb.
- Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, dan tulisan tangan
Topik
Peristiwa bersejarah yang dapat menumbuhkan perilaku yang termuat di KI
Konsep: He was brave man......he struggled..... she was born.....
Prinsip : Mengidentifikasi fungsi sosial , sruktur teks dan umsur kebahasaan
Procedural : Sebutkan fungsi sosial , sruktur teks, unsure kebahasaan.
Metakognitif : Menyebutkan karakter, watak, dan perjuangan
E. PENDEKATAN/MODEL/METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan: Saintific approach
Metode: Menyimak, diskusi kelompok, studi pustaka, penugasan individu dan
kelompok
Alat pembelajaran : Laptop, Computer, LCD, Rekaman untuk Listening, Loud Speaker,
Film/gambar, Power Point Presentation
G. SUMBER BELAJAR
Buku , internet, majalah.
Audio/ CD tentang dongeng yang berjudul ‘Snow White’
SUARA GURU
Student Worksheet
Jumlah Soal
1. Indikator pencapaian kompetensi : Membuat teks recount biografi. Teknik penilaian tes
tertulis. Bentuk penilaian: ketrampilan tertulis
Instrumen : buatlah teks biografi sesuai dengan tokoh idolamu.
2. Indikator pencampaian kompetensi:Mempraktekan monolog biography teks. Teknik
penilaian : tes lisan, bentuk penilaian : unjuk kerja. Instrumen : presentasikan monolog teks
recount.
3. Pedoman penilaian
No U Skor
Presentasi r
a
Lisan Struktur benar, tata bahasa benar, pilihan kata 5
i
tepat dan lafal benar Struktur benar, tata bahasa
a 4
kurang tepat, pilihan kata tepat dan lafal benar
n
Struktur benar, tata bahasa salah, pilihan kata 3
kurang tepat dan lafal benar Struktur benar, tata
bahasa salah, pilihan kata dan lafal kurang tepat 2
Struktur kurang tepat, tata bahasa salah, pilihan
kata dan lafal salah 1
………………. …………………..
NIP;- NIP;
WORKSHEET
Muhammad Yamin was one of the Indonesian national heroes. He was raised as one of the sons of
Tuanku Oesman Gelar Baginda Khatib (1856–1924) the penghulu andiko of Indrapura and author
of a manuscript on Minangkabau adat laws that now is stored at the Royal Netherlands Institute of
Southeast Asian and Caribbean Studies (KITLV).
Muhammad Yamin was also a historian, poet, playwright, and politician. He was educated at the
Algemene Middelbare School (AMS) in Jogja, majoring in history and Far Eastern languages,
including Malay, Javanese and Sanskrit. Upon his graduation in 1927, he went on to study law at
the Rechtshogeschool in Batavia, as Jakarta was known during the colonial period in Indonesia.
The Rechtshogeschool, founded in 1924, is the precursor of the Faculty of Law of what became
the Universiteit van Indonesie and, after the transfer of sovereignty, changed its name in 1950
to Universitas Indonesia, the premier tertiary institution in the country (Ref 1). Yamin earned his
doctorate in law (meester in de rechten) in 1932.He worked in Jakarta until 1942 specializing in
"private law". Yamin's political career started early and he was active in nationalist movements. In
1928, Yamin participated in the Second Congress of Indonesian Youth, which issued the Sumpah
Pemuda. Through the organization Indonesia Muda, Yamin became an active proponent for Malay
to become the national and unifying language. It has since been renamed "Indonesian" and made
the official language of the Republic of Indonesia and the principal vehicle for innovative literary
expression.
In 1937, Yamin married Siti Sundari, daughter of a nobleman from Surakarta, Central Java, by
whom he had one child, a son, Dang Rahadian Sinayangish Yamin ("Dian"). In 1969, Dian married
Gusti Raden Ayu Retno Satuti, the eldest daughter of Mangkunegara VIII, Sultan of Surakarta.
Dr. Mohammad Hatta was born in Bukittinggi, West Sumatera, Dutch East Indies (now Indonesia). He was
Indonesia's first Vice President, later also served as the country's prime minister. Known as the 'proclamator',
he and a number of Indonesian people including the first President of Indonesia Soekarno, fought for the
independence of Indonesia from Dutch. Despites his efforts to gain Indonesian independence, he studied in
the Netherlands from 1921 until 1932.
Moreover, after his early education, he studied in Dutch Schools in Indonesia, He is more remembered as
Bung Hatta (Bung is an affectionate -title used to address collegues, popular in the early 1900 and is still used
by Indonesians).
ANSWER : D
B.describing a thing