BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
35
KB Eff FB SF 3600
Q
CT .........(4.2)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
36
CmDumptruck
N
n x Cm Excavator
Keterangan:
MF ; Matching Factor
CmDumtruck : Cycle Time Alat Angkut (detik)
Cm Excavator : Cycle Time Alat Loading (detik)
N : Kebutuhan alat angkut (unit)
n : Jumlah cycle pemuatan alat loading ke alat angkut
untuk menghitung match factor juga dapat menggunakan rumus :
BanyakPengisianxJumlahAlatAngkutxCTalatGali
MF
jumlah alat gali x CTalat angkut
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
37
Komatsu PC1250
dengan High
Dumptruck HD465
(1:5)
4.2. Pembahasan
Pada pembahasan ini ada hal pokok yang akan penulis paparkan yaitu
penentuan jumlah alat gali-muat dan alat angkut yang dibutuhkan pada blok timur
di PT. MAS untuk menunjang rencana produksi tahun 2015. Pada tahapan
mengenai forecast plan kebutuhan alat gali-muat dan alat angkut penulis tentukan
dari rencana produksi tiap quarternya pada tahun 2015 dan pengolahan data
berupa data produktifitas alat gali-muat dan alat angkut, data working hours plan
of OB Removal and Coal, dan data Physical Availbility Plan.
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
38
Cycle Time pengertian dari waktu yang diperlukan untuk proses pemuatan
material ke Dumptruck. Cycle Time unit Excavator meliputi waktu :
1) Digging (Penggalian Material)
2) Swing Loaded (gerakan Bucket Excavator yang bermuatan)
3) Dumping (Penumpahan material ke alat angkut)
4) Swing Empty (gerakan Bucket Excavator yang kosong)
Menurut Standar Parameter Pertambangan standar Cycle Time Hydraulic
Excavator untuk Komatsu PC300 untuk material batubara sekitar 18-23
detik, sedangkan Cycle Time aktual untuk Excavator Komatsu PC300 untuk
material batubara sekitar 21,37 detik. Untuk standar Cycle Time Hydraulic
Excavator untuk Komatsu PC400 untuk Top Soil maupun Overburden
berkisar 16-22 detik, sedangkan Cycle Time aktual untuk Excavator
Komatsu PC400 untuk Top Soil maupun Overburden berkisar 22.94 detik.
Untuk standar Cycle Time Hydraulic Excavator untuk Komatsu PC1250
untuk Overburden berkisar 22-28 detik, sedangkan Cycle Time aktual untuk
Excavator Komatsu PC1250 untuk Overburden berkisar 24,6 detik
Faktor-faktor yang mempengaruhi Cycle Time adalah:
1) Ukuran unit
Semakin besar unit Excavator, Cycle Time nya akan menjadi semakin
lambat.
2) Kemudahan penggalian
Mudah atau sukarnya penggalian oleh Excavator juga tergantung
material. Misalnya material tidak keras maka Cycle Time akan semakin
besar.
3) Posisi Dumptruck (Single Side/Double side Loading)
Apabila menggunakan Double Side Loading, maka Cycle Time akan
semakin cepat namun membutuhkan lebar bench dan lebar pit yang
sangat lebar dan penuh perhitungan. Namun pada blok timur pit UN
menggunakan pola Single side yaitu metode truk yang memposisikan
diri untuk dimuati pada satu tempat, setelah truk pertama berangkat truk
kedua memposisikan diri untuk dimuati, sedangkan truk ketiga
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
39
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
40
sebaliknya semakin besar Vessel maka semakin banyak jumlah pengisian yang
dibutuhkan oleh Excavator untuk dapat memenuhi Dumptruck sampai penuh.
Biasanya semakin besar Vessel Dumptruck maka semakin besar pula Bucket
Excavator yang digunakan. Semakin besar ukuran Vessel dan Bucket, maka
volume material yang terambil setiap cycle akan semakin besar.
b. Swell Factor
Swell Factor adalah sifat fisik material yang akan diukur dari perubahan
volume padat saat material belum digali (Bank/BCM) menjadi volume gembur
saat material telah digali oleh Excavator (Loose/LCM)
c. Cycle Time
Cycle Time adalah pengertian dari waktu yang diperlukan untuk proses
pengangkutan material baik dari Front Tambang menuju Disposal Area
maupun dari Front Tambang menuju Stock Pile. Cycle Time unit Dumptruck
meliputi waktu :
1) Loading (Pemuatan material ke Dumptruck/Cycle Time Excavator per-1
Dumptruck)
2) Travelling Loaded (Hauling Dumptruck yang bermuatan)
3) Dumping (Penumpahan material ke Disposal Area atau Stock Pile)
4) Travelling Empty (Hauling Dumptruck yang kosong)
5) Spot Time atau biasa disebut Delay Time (waktu tunggu akan Loading)
Menurut Standar Parameter Pertambangan standar Cycle Time Dumptruck
untuk Scania P310 untuk material batubara kurang lebih 724,02 detik,
sedangkan Cycle Time aktual untuk Dumptruck untuk Scania P310 untuk
material batubara kurang lebih 1210 detik. Untuk standar Cycle Time
Hydraulic Dumptruck untuk Scania P380 untuk Top Soil maupun Overburden
kurang lebih 644,02 detik, sedangkan Cycle Time aktual untuk Dumptruck
untuk Scania P380 untuk Top Soil maupun Overburden kurang lebih 847,8
detik. Untuk standar Cycle Time High Dumptruck untuk HD465 untuk
Overburden kurang lebih 676,02 detik, sedangkan Cycle Time aktual untuk
High Dumptruck untuk HD465 untuk Overburden kurang lebih 1163 detik
Faktor-faktor yang mempengaruhi Cycle Time adalah:
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
41
1) Ukuran unit
Semakin besar unit Dumptruck, Cycle Time nya akan menjadi semakin
lambat.
2) Cycle Time alat gali-muat/Loading
Semakin cepat Cycle Time alat loading maka Cycl Time Dumptruck akan
lebih cepat
3) Jumlah Cycle pemuatan alat Loading ke Dumptruck
Ini sangat dipengaruhi oleh kapasitas Vessel Dumptruck dan produksi alat
Loading per-Bucket. Semakin sedikit Cycle-nya Excavator maka akan
semakin cepat Cycle Time Dumptruck.
4) Jarak Angkut
Cycle Time akan menjadi semakin lama apabila jarak angkut dari Front
Tambang menuju Disposal Area maupun Stock Pile semakin jauh jaraknya.
5) Kecepatan Hauling Dumptruck
Semakin tinggi kecepatan alat angkut, maka Cycle Time akan semakin cepat.
Kecepatan ini juga harus didasarkan dengan kecepatan maksimum yang
telat ditetapkan oleh K3 agar tidak terjadi bahaya dan hal-hal yang tidak
diinginkan.
6) Kondisi area dumping dan area front loading
Semakin bagus kondisi area dumping dan area front loading, maka Cycle
Time-nya Dumptruck akan semakin cepat.
7) Keterampilan operator
Jika operator mampu dan berpengalaman akan diperoleh hasil yang optimal,
maka Cycle Time yang didapat juga akan semakin cepat
d. Keadaan Medan
Keadaan medan yang baik akan mempengaruhi produksi kerja, sebaliknya bila
medan jelek, berdebu, berkabut dan tidak rata/datar akan mengurangi produksi.
1) Keadaan Jalan
Termasuk kekerasan dan kemulusan permukaan jalan. Di lapangan
permukaan jalan tidak keras dan mulus/rata dan juga pada beberapa titik
seperti tikungan masih terdapat kondisi jalan yang belum sesuai standar,
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
42
sehingga hal ini menyebabkan terjadinya lost time pada alat angkut
Dumptruck yang melintas pada jalur tersebut. Jalanan yang sempit akan
mengakibatkan salat satu alat angkut harus menunggu alat angkut lain yang
ada di depannya untuk melintas terlebih dahulu, sehingga Cycle Time alat
angkut tersebut akan bertambah besar dan dapat melebihi waktu standar
(waktu teoritis). Secara teoritis standar jalan adalah 3,5 kali lebar alat angkut
terbesar di lapangan
2) Kemiringan Jalan
Kemiringan jalan yang terlalu besar atau tidak sesuai dengan kemampuan
kendaraan yang melintasi jalur tersebut dapat mempengaruhi Cycle Time
dari alat angkut yang melewati jalur tersebut. Ada beberapa titik dimana
grade jalan belum menyesuaikan dengan kemampuan dari alat angkut yang
melintasi jalur tersebut. Misalnya pada Dumptruck Scania P310 untuk alat
angkut batubara, dimana alat angkut ini jika melewati jalur dengan grade
yang terlalu tinggi akan mengakibatkan Dumptruck tersebut mati langkah
sehingga akan membahayakan pengendara maupun material yang dibawa.
Kemiringan jalan standar yang diizinkan adalah sekitar 8% - 10% atau
sekitar 6⁰ - 8,5⁰, sedangkan di lapangan kemiringan jalan berkisar 10⁰ - 13⁰
UNIVERSITAS SRIWIJAYA