Bayi baru lahir pada dasarnya sudah bisa melihat, meskipun dengan ketajaman
penglihatan yang masih amat lemah, tetapi baru dapat membedakan atau bereaksi
terhadap perbedaan terang dan gelap. Bayi baru lahir mempunyai kecenderungan untuk
Bayi umunya juga tidak mengeluarkan air mata saat menangis. Air mata dapat mulai
Ibu dapat mulai merasakan bahwa bayinya mengenal wajahnya. Kemudian bayi akan
mulai mengenali objek yang besar. Pada usia sekitar 2-3 bulan, bayi telah mulai dapat
Banyak bayi baru lahir memiliki koordinasi yang tidak sempurna dari gerakan kedua bola
mata atau posisi boala mata yang kurang tepat, sehingga penglihatan bayi tidak terlihat
fokus atau gerakan kedua bola mata tidak sama kanan dan kiri. Hal ini adalah normal.
Koordinasi yang baik antara kedua bola mata umunya dicapai pada usia sekitar 3 bulan.
Kelainan posisi maupun koordinasi gerak kedua bola mata yang masih tetap terjadi di
atas usia 3 bulan, sebaikanya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.
Pemeriksaan mata secara umum dapat dilakukan oleh dokter saat kunjungan bayi baru
lahir maupun saat imunisasi. Pemeriksaan mata yang dilakukan mencangkup hal-hal
berikut:
a. Riwayat penyakit mata pada bayi
d. Pemeriksaan tajam penglihatan dan gerakan bola mata dengan menguji kemampuan
bayi untuk melihat fokus pada suatu objek diam dan kemampuan untuk melihat
objek bergerak.
Bayi telah mulai dapat memberi respon berupa kedipan mata atau perubahan detak
jantung terhadap suara sejak dalam kandungan, yaitu pada usia kehamilan 24-25 minggu
bertambahnya usia kehamilan dan setelah bayi lahir. Perkembangan pendengaran dan
kemampuan bicara paling bermakna terjadi pada usia bayi 6 bulan hingga 2 tahun. Tanda
Bayi terbangun atau tampak terkejut, bayi tenang atau tersenyum saat diajak bicara.
Mencari sumber suara dengan matanya, bayi bersuara “ooh” atau “aah”, berhenti
“papapa”.
kandungan.
2) Saat lahir, bayi tidak segera menangis atau menggunakan alat bantuan napas selama
3) Gangguan pendengaran terjadi antara 1-6 bayi per 1000 kelahiran hidup. Pemeriksaan
pendengaran sebaiknya dilakukan jika bayi memiliki satu atau lebih faktor resiko di
atas.
Melatih anak mengenal buang air kecil dan buang air besar (toilet training).
Melatih anak mengenal buang air kecil dan buang air besar seperti cara orang dewasa
lebih sederhana seperti mengenal buang air kecil dan buang air besar dapat diajarkan
Saat bayi sudah bisa duduk tanpa bersandar, bayi dapat didudukkan pada potty atau toilet
tiruan untuk anak-anak, setiap kali bayi menunjukkan tanda ingin buang air kecil atau
buang air besar. Bayi juga dapat dilatih mengenal toilet yang sesungguhnya dengan
mengajaknya membersihkan diri di kamar mandi setiap kali habis buang air kecil atau
besar.