NIM :SG-14114
H. Pembahasan
Percobaan uji molish ini menggunakan larutan molish dan larutan asam sulfat
pekat sebagai pereaksi. Pada saat menambahkan H2SO4 pekat, kita harus berhati-hati
dengan menetesinya di dinding tabung reaksi karena karbohidrat mudah sekali rusak
oleh H2SO4 pekat sehingga dengan menetesinya pada dinding tabung akan
meminimalisir terjadinya kerusakan dan yang akan terbentuk berupa cincin ungu (jika
positif) buka larutan berwarna ungu. Pada percobaan uji molish tidak ada pemanasan
karena balik lagi ke sifat H2SO4 yaitu bersifat eksoterm, mudah meledak jika
dipanaskan, uap yang dihasilkan beracun (karena ada unsur sulfur), dan jika dipanaskan
karbohidrat akan terdekstruksi dimana karbohidrat tersebut akan menjadi unsur
penyusunnya (C, H, O) sehingga dikhawatirkan yang teruji adalah unsur penyusunnya
bukan karbohidratnya.
Mekanisme terbentuknya cincin ungu adalah pertama-tama karbohidrat
terhidrolisis oleh H2SO4 pekat menjadi monosakarida kemudian monosakarida
tersebut masih dengan H2SO4 terkondensasi membentuk furfural yang kemudian
bereaksi dengan alfanaftol sehingga membentuk senyawa kompleks ungu (cincin
ungu). Cincin ungu terbentuk akibat asam sulfat pekat yang masuk melalui pinggir yang
akan terkumpul di dasar tabung dan lama kelamaan pada permukaan asam tadi
terbentuk senyawa kompleks ungu sehingga larutan akan terlihat menjadi 3 bagian
yaitu: bagian paling bawah berwarna bening dimana larutan tersebut adalah asam,
bagian tengah berwarna ungu yang disebut sebagai cincin ungu, dan paling atas adalah
sampel yang diduga mengandung karbohidrat.
I. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Prinsip dari metode uji molish adalah untuk mengidentifikasi adanya
karbohidrat. Yang digunakan adalah pelarut molish dan asam sulfat
2. Glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, dan amilum dengan ditambahkan pelarut
molish dan asam sulfat dapat membentuk cincin berwarna ungu. Hal ini
menandakan larutan tersebut mengandung karbohidrat.
J. Daftar Pustaka