Anda di halaman 1dari 4

Nama :Mochamad Fauzie

NIM :SG-14114

UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT

A. Judul : Uji Molish


B. Prinsip : Asam pekat akan mengdehidrasi karbohidrat sehingga
terbentuk fulfural dengan penambahan resolsinor fulfural akan membentuk warna
violet membentuk cincin.
C. Tujuan :
1. Mahasiswa dapat menentukan atau mengidentifikasi adanya karbohidrat
(monosakarida, disakarida, polisakarida) pada uji.
2. Mahasiswa dapat menunjukkan adanya karbohidrat pada bahan yang belum
dikenal secara umum komposisinya.
D. Tinjauan Teori :
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat
dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat
sebenarnya adalah polisakarida, aldehida, dan keton. Salah satu perbedaan utama
antara berbagai tipe-tipe karbohidrat adalah ukurannya. Monosakarida adalah satuan
karbohidrat yang tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul
karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk
dimer, trimer, dan sebagainya akhirnya polimer. Dimer-dimer disebut disakarida.
Sedangkan monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa. Glukosa,
galaktosa, ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti
fruktosa dengan gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau
delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida. Jika diperoleh dari
hidrolisis maka karbohidrat itu disebut polisakarida.
Karbohidrat oleh asam sulfat (H2SO4) pekat akan dihidrolisis menjadi
monosakarida dan selanjutnya monosakarida mengalami dehidrasi oleh asam sulfat
pekat menjadi fulfural. Fulfural tersebut apabila ditambah dengan a-naphthol akan
berkondensasi membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu. Apabila
pemberian asam sulfat pada larutan sample yang telah diberi melalui dinding gelas
dan secara berhati-hati maka warna ungu yang terbentuk berupa cincin furfural pada
batas antara larutan sample dengan asam sulfat dan itu menunjukkan bahwa larutan
sample tersebut mengandung karbohidrat.
Uji molish ini adalah uji umum untuk karbohidrat. Uji ini sangat efektif untuk
senyawa-senyawa yang dapat dihidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa fulfural atau
senyawa furfural yang tersubtitusi, seperti hidroksi metil fulfural. Warna yang terjadi
disebabkan oleh kondensasi fulfural atau derivatnya dengan alfanaftol. Uji molish
menggunakan pereaksi molish untuk mengetahui terjadinya reaksi dehidrasi yang
merupakan sifat karbohidrat jika direaksikan dengan asam mineral kuat.
Monosakarida dengan asam sulfat pekat terdehidrasi menjadi furfural. Furfural ini
membentuk warna persenyawaan berwarna dengan a-naphthol atau persenyawaan
aromatic lain. Uji molish berdasarkan sifat ini yaitu pembentukan kompleks violet
atau ungu dengan a-naphthol.
E. Alat dan Bahan :
Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak Tabung
3. Pipet tetes
4. Penjepit tabung reaksi
5. Gelas ukur
Bahan
1. Larutan Molisch
2. Larutan Sukrosan dan Fruktosa
3. Larutan H2SO4
F. Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukan 5 ml larutan gula 1% (sukrosa, fruktosa) ke dalam tabung reaksi
3. Tambahkan 2 tetes larutan molish
4. Tambahkan 3 ml H2SO4 pekat perlahan-lahan melalui dinding tabung reaski
5. Tes positif bila terjadi warna merah violet berbentuk cincin
G. Hasil

Tabung Bahan Pereaksi Hasil Keterangan


1 5 ml larutan sukrosa H2SO4 Negative Tidak terdapat
+ 2 ml larutan molish cincin
berwarna
violet, hanya
berwarna ungu
tanpa terdapat
cincin

2 5 ml larutan fruktosa H2SO4 Negative Tidak terdapat


+ 2 ml larutan molish cincin
berwarna
violet, hanya
berwarna ungu
tanpa terdapat
cincin

H. Pembahasan
Percobaan uji molish ini menggunakan larutan molish dan larutan asam sulfat
pekat sebagai pereaksi. Pada saat menambahkan H2SO4 pekat, kita harus berhati-hati
dengan menetesinya di dinding tabung reaksi karena karbohidrat mudah sekali rusak
oleh H2SO4 pekat sehingga dengan menetesinya pada dinding tabung akan
meminimalisir terjadinya kerusakan dan yang akan terbentuk berupa cincin ungu (jika
positif) buka larutan berwarna ungu. Pada percobaan uji molish tidak ada pemanasan
karena balik lagi ke sifat H2SO4 yaitu bersifat eksoterm, mudah meledak jika
dipanaskan, uap yang dihasilkan beracun (karena ada unsur sulfur), dan jika dipanaskan
karbohidrat akan terdekstruksi dimana karbohidrat tersebut akan menjadi unsur
penyusunnya (C, H, O) sehingga dikhawatirkan yang teruji adalah unsur penyusunnya
bukan karbohidratnya.
Mekanisme terbentuknya cincin ungu adalah pertama-tama karbohidrat
terhidrolisis oleh H2SO4 pekat menjadi monosakarida kemudian monosakarida
tersebut masih dengan H2SO4 terkondensasi membentuk furfural yang kemudian
bereaksi dengan alfanaftol sehingga membentuk senyawa kompleks ungu (cincin
ungu). Cincin ungu terbentuk akibat asam sulfat pekat yang masuk melalui pinggir yang
akan terkumpul di dasar tabung dan lama kelamaan pada permukaan asam tadi
terbentuk senyawa kompleks ungu sehingga larutan akan terlihat menjadi 3 bagian
yaitu: bagian paling bawah berwarna bening dimana larutan tersebut adalah asam,
bagian tengah berwarna ungu yang disebut sebagai cincin ungu, dan paling atas adalah
sampel yang diduga mengandung karbohidrat.
I. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Prinsip dari metode uji molish adalah untuk mengidentifikasi adanya
karbohidrat. Yang digunakan adalah pelarut molish dan asam sulfat
2. Glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, dan amilum dengan ditambahkan pelarut
molish dan asam sulfat dapat membentuk cincin berwarna ungu. Hal ini
menandakan larutan tersebut mengandung karbohidrat.
J. Daftar Pustaka

Fessenden, Ralp J. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga, 1990.

Poedjiadi, Anna. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press, 1994

Anda mungkin juga menyukai