‘EKSTRAKSI PADAT-CAIR’
OLEH :
KELOMPOK IV
MANDALA WALUYA
KENDARI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Perlakuan Pengamatan
Penimbangan daun teh 10 gram
Pengukuran volume aquadest 130 ml
Proses ekstraksi Berlangsung selama 1 jam
Dimana sampel yang digunakan yaitu serbuk daun teh kering dan pelarut
yang digunakan yaitu aquadest. Ekstraksi daun teh kering dilakukan untuk
menarik kafein dari dau teh dengan menggunakan aquadest sebagai pelarut.
Adapun langkah pertama yang dilakukan pada percobaan kali ini yaitu
disiapkan perangkat ekstraksi soxhlet, kemudian ditimbang serbuk daun teh
kering sebanyak 10 gram. Setelah itu, dimasukkan kertas saring kedalam tempat
sampel dengan melipat kertas saring kedalam soxhlet usahakan lipatan kertas
saring tidak ada rongga agar serbuk daun teh kering tidak keluar dari kertas saring
ketika proses ekstraksi berlangsung, setelah kertas saring masuk ke wadah sampel
(soxhlet), dimasukkanlah daun teh kering usahakan jangan sampai melebihi
tinggi siphon. Setelah sampel dimasukkan, dipasang perangkat soxhlet dan
dimasukkan aquadest sebagai pelarut melewati sampel hingga satu setengah
sirkulasi yaitu sebanyak 130 ml, kemudian dinyalakan pemanas dan proses
ekstraksi tetap berjalan selama 1 jam, dilakukannya pemanasan bertujuan agar
mempercepat reaksi pemisahan antara kafein dengan daun teh. Setelah dilakukan
pemanasan selama 1 jam, barulah pemanasan dihentikan. Catatan : sebelum
dilakukan pemanasan hendaknya labu destilasi diisi dengan batu didih dimana
fungsinya pemberian batu didih ini bertujuan untuk meratakan panas (Murtono,
2009).
Ketika pelarut didihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa
pendingin, air dingin yang dialirkan melewati lubang kondensor mengembunkan
uap pelarut, sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble
kemudian larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya
mencukupi, sari akan dialirkan lewat siphon menuju labu. Proses pengembunan
hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Setelah proses pemanasan dihentikan,
ditunggu hingga ekstrak dingin kemudian diukur volume ekstrak yang diperoleh.
Berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan, pada ekstraksi ini dimana
pada proses ini tidak berjalan sesuai yang kami lakukan pada ekstraksi ini dimana
pada proses ini tidak berjalan sesuai yang kami harapkan karena proses
pengembunanya berlangsung lama, hal ini terjadi karena pelarut yang kami
gunakan yaitu aquadest, dimana pada proses ini lebih cocok untuk menggunakan
pelarut yang yang mudah menguap. Contohnya : metil klorida, kloroform,selain
itu alat pemanas yang digunakan yaitu mantel pemanas yang suhunya tidak dapat
ditentukan sehingga memperlambat proses pemanasan (Abraham, 2012). Selain
itu, sifat kelarutan dari sampel harus sesuai dengan senyawa yang akan
diekstraksi, apakah polar atau non polar. Pada daun teh in memiliki sifat polar
tetapi, untuk menarik kafein dari dalam teh pada proses ekstraksi lebih cocok
menggunakan pelarut kloroform, karena dalam suasana asam kelarutan kafein
dalam klorofom lebih besar kelarutan dalam air (Kirk-othmer,1998).
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan ekstrak teh yang kami
peroleh yaitu larutan berwarna cokelat.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa serbuk
daun teh yang telah diekstraksi sebanyak 13 gram menggunakan ekstraksi
padat cair dengan pelarut aquadest sebanyak 121 ml aquadest yaitu
didapatkan hasil ekstraksi yaitu sebanyak 75 ml. Pelarut aquadest yang
digunakan bersifat polar dimana dalam proses ekstraksi padat cair ini
menggunakan pemanasan sehingga pelarut menjadi panas. Kafein merupakan
senyawa yang mudah larut dalam aquadest yang dipanaskan.
V.2 Saran
Diharapkan para praktikan lebih berhati-hati selama praktikum
berlangsung agar didapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, Peyne. 2000. Analisa Ekstraksi Tumbuhan Sebagai Sumber Bahan Obat.
Pusat Penelitian : Universitas Negeri Andalas.
Alimin, Muh. Yunus, Irfan Idris.2007.Kimia Analitik. Alauddin Press:Makassar.
Day, R.A dan Underwood, Al.1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Gillies, D.A. 2000. Manajemen Keperawatan Edisi Kedua. Philadelphia: W.B.
Saunders.
Jieka,Edwin.2017.kimia organic II. Stikes Mandala waluya prodi farmasi :
Kendari.
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit Universitas
Indonesia: Jakarta.
Kirk-othmer.1998. encyclopedia of technology 4th Ed 10 : 88.
Murtono,rahmat,dkk.2009. Proses ekstraksi produk fisi dari bahan bakar. Journal
teknlogi.11.198-200
Winarti, K.G.2006. Minuman Kesehatan. Trubus Agrisarana: Suarbaya