(RPP)
I. Kompetensi Inti
KI 1 dan 2
Menumbuhkan kesadaran akan kebesaran Tuhan YME dan mensyukuri
karunia Nya, prilaku disiplin, jujur, aktif, responsif, santun,
bertanggungjawab, dan kerjasma.
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasitentang pengetahuan prosedur kerja yang lazim dilakukan
faktual, konseptual, operasional serta memecahkan masalah sesuai
dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang kajian kimia
dengan bidang dan lingkup teknologi rekayasa
kajiankimia teknologi rekayasa pada Menampilkan kinerja di bawah
tingkat teknis, spesifik, detil, dan bimbingan dengan mutu dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu kuantitas yang terukur sesuai dengan
pengetahuan, teknologi, seni, standar kompetensi kerja.
budaya, dan humaniora dalam Menunjukkan keterampilan menalar,
konteks pengembangan potensi diri mengolah, dan menyaji secara
sebagai bagian dari keluarga, efektif, kreatif, produktif, kritis,
sekolah, dunia kerja, warga mandiri, kolaboratif, komunikatif,
masyarakat nasional, regional, dan dan solutif dalam ranah abstrak
internasional. terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
III.Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
menggunakan model Student Teams-Achievement Divisions (STAD), maka :
1. Peserta didik dapat menganalisis pengaruh ikatan kimia terhadap sifat fisis
senyawa ion, kovalen dan logam sehingga peserta didik akan membangun
kesadaran akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, menumbuhkan perilaku
tanggung jawab dan percaya diri.
2. Peserta didik dapat mengkomunikasikan pengaruh ikatan kimia terhadap
sifat fisis senyawa ion, kovalen dan logam sehingga peserta didik akan
membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa,
menumbuhkan perilaku tanggung jawab dan percaya diri.
IV.Materi Ajar
Definisi Daya Hantar Listrik
Proses Materi menghantarkan listrik
Hubungan Ikatan dengan daya hantar listrik
Hubungan Wujud dengan daya hantar listrik
(Lampiran 1)
VIII.Sumber belajar
http://nurmaliaazmi16.blogspot.co.id/2014/12/jenis-larutan-elektrolit-
berdasarkan.html diakses 14 Desember 2017
http://puputzw.blogspot.co.id/2013/06/ikatan-logam.html diakses 14
Desember 2017
http://mafia.mafiaol.com/2012/12/daya-hantar-listrik.html diakses 14
Desember 2017
Utami, Budi.2009. Buku Kimia Kelas X. Jakarta. Departemen Pendidikan
Nasional.
IX. Penilaian Hasil Belajar
Aspek yang Nomor Teknik Bentuk Instrumen
No
dinilai IPK Penilaian Penilaian Penilaian
3.2.2 Tes tulis Pilihan Lampiran 5
1. Pengetahuan
Ganda
2. Keterampilan 4.2.4 Observasi Lampiran 6
Keterampilan 4.5.2 Observasi Non tes Lampiran 7
3.
Berpikir
X.Lampiran
Lampiran 1 : Materi Ajar mengenai Pengaruh Ikatan pada Senyawa terhadap
Daya Hantar Listrik
Lampiran 2 : Power point mengenai Pengaruh Ikatan pada Senyawa terhadap
Daya Hantar Listrik
Lampiran 3 : a. Lembar Kerja Siswa mengenai Pengaruh Ikatan pada
Senyawa terhadap Daya Hantar Listrik
b. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siwa
Lampiran 5 : Instrumen Penilaian Pengetahuan
Lampiran 6 : Instrumen Penilaian Keterampilan
Lampiran 7 : Instrumen Penilaian Sikap
Daya hantar listrik adalah ukuran seberapa kuat suatu zat dapat
menghantarkan listrik. Daya hantar listrik merupakan kebalikan dari hambatan
listrik (R), dimana:
R = ρ L/A
Suatu hambatan dinyatakan dalam ohm disingkat Ω, oleh karena itu daya
hantar listrik dinyatakan : DHL = 1/R = k A/L
Analisis daya hantar berdasarkan ikatan pada Senyawa Ion Dan Kovalen
1. Senyawa Ion
Senyawa ion adalah senyawa yang terdiri dari sekumpulan atom yang
bergabung membentuk ikatan ion. Antara ion yang satu dengan yang lain
terikat dengan kuat dan rapat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi, dalam
keadaan padatan (kristal) senyawa ion tidak menghantarkan arus listrik.
2. Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa yang atom-atomnya bergabung membentuk
ikatan kovalen. Senyawa kovalen ada dua macam, yaitu kovalen polar dan
kovalen nonpolar.
Menurut Arrhenius, zat elektrolit dalam larutannya akan terurai menjadi
partikel-partikel yang berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik yang
dinamakan ion. Ion yang bermuatan positif disebut kation, dan ion yang
bermuatan negatif dinamakan anion. Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi
ion-ionnya disebut proses ionisasi. Ion-ion zat elektrolit tersebut selalu bergerak
bebas dan ion-ion inilah yang sebenarnya menghantarkan arus listrik melalui
larutannya. Sedangkan zat nonelektrolit ketika dilarutkan dalam air tidak terurai
menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.
Hal inilah yang menyebabkan larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan
listrik.
2. Jumlah Ion dalam Jumlah ion dalam Tidak ada ion dalam
larutan sangat larutan sedikit larutan
banyak
Analisis daya hantar berdasarkan ikatan pada Senyawa Ion Dan Kovalen
Logam menghantarkan listrik. Elektron yang terdelokalisasi bebas
bergerak di seluruh bagian struktur tiga dimensi. Elektron-elektron tersebut dapat
melintasi batas butiran kristal. Meskipun susunan logam dapat terganggu pada
batas butiran kristal, selama atom saling bersentuhan satu sama lain, ikatan logam
masih tetap ada.
Cairan logam juga menghantarkan arus listrik, hal ini menunjukkan bahwa
meskipun atom logam bebas bergerak, elektron yang terdelokalisasi masih
memiliki daya yang tersisa sampai logam mendidih.
DAFTAR PUSTAKA
http://nurmaliaazmi16.blogspot.co.id/2014/12/jenis-larutan-elektrolit-
berdasarkan.html diakses 14 Desember 2017
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menganalisis pengaruh ikatan kimia terhadap sifat fisis senyawa ion,
kovalen dan logam
2. Mengkomunikasikan pengaruh ikatan kimia terhadap sifat fisis senyawa ion,
kovalen dan logam
B. Materi
Daya hantar listrik adalah ukuran seberapa kuat suatu zat dapat menghantarkan
listrik. Daya hantar listrik merupakan kebalikan dari hambatan listrik (R),
dimana:
R = ρ L/A
Suatu hambatan dinyatakan dalam ohm disingkat Ω, oleh karena itu daya
hantar listrik dinyatakan :
DHL = 1/R = k A/L
Dimana, k = 1/R x L/A
Daya hantar listrik disebut konduktivitas. Satuannya ohm-1 disingkat Ω-1, tetapi
secara resmi satuan yang digunakan adalah siemen, disingkat S, dimana S = Ω -
1
maka satuan k adalah Sm-1 atau SCm-1.
C. Kegiatan
1. Daya hantar senyawa dikelompokkan bersifat elektrolit kuat, elektrolit
lemah, dan non elektrolit, yang didasarkan dari jenis ikatan ionik dan
kovalen. Didunia nyata, ikatan kimia tidak dapat sepenuhnya dikatakan
ionik atau kovalen, seringkali lebih cocok menggunakan istilah seberapa
ionik atau seberapa kovalen! Bagaimana cara menentukannya?
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………
Berdasarkan data, air limbah yang diharapkan dapat menghantarkan arus listrik
paling baik adalah.....
A. P dan S
B. R dan T
C. R dan S
D. Q dan T
E. P dan R
3. Berikut hasil percobaan:
Konduktivitas Listrik
Zat Titik Leleh °C Kelarutan dalam Air
Padatan Lelehan Larutan
Diberikan beberapa C4 2
ujian daya hantar
listrik, siswa dapat
menentukan sifat
keelektrolitan
Diberikan beberapa C3 3
senyawa dengan
konsentrasinya, siswa
dapat menentukan
sifat daya hantar
listriknya
Konduktivitas Listrik
Zat Titik Leleh °C Kelarutan dalam Air
Padatan Lelehan Larutan
TOTAL 4
TOTAL
Catatan:
Nilai = ( Total Skor perolehan : 4)
Lampiran 7 : Lembar Penilaian Sikap
JURNAL PENILAIAN SIKAP
Catatan Perilaku
Tanggal/ Nama Tindak
No Positif Butir Sikap
Waktu Siswa lanjut
Negatif
Catatan Perilaku
Tanggal/ Nama Tindak
No Positif Butir Sikap
Waktu Siswa lanjut
Negatif
Kriteria
a. Apabila skor diperoleh < 2,40, sama dengan bernilai Kurang (K)
b. Apabila skor diperoleh 2,40 – 2,79, sama dengan bernilai Cukup (C)
c. Apabila skor diperoleh 2,80 – 3,19, sama dengan bernilai Baik (B)
d. Apabila skor diperoleh 3,20 - 4,00, sama dengan bernilai Sangat Baik (SB)