Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Identitas Sekolah : SMK 3 Kimia Surakarta


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Kimia
Kompetensi Keahlian : Kimia Analisis
Mata Pelajaran : Metode Analisis Kimia untuk Fasa Padat
Kelas / Semester : X / Gasal
Materi Pokok : Daya Hantar Listrik
Pertemuan ke- :4
Alokasi Waktu : 1  45 menit

I. Kompetensi Inti
KI 1 dan 2
Menumbuhkan kesadaran akan kebesaran Tuhan YME dan mensyukuri
karunia Nya, prilaku disiplin, jujur, aktif, responsif, santun,
bertanggungjawab, dan kerjasma.
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasitentang pengetahuan prosedur kerja yang lazim dilakukan
faktual, konseptual, operasional serta memecahkan masalah sesuai
dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang kajian kimia
dengan bidang dan lingkup teknologi rekayasa
kajiankimia teknologi rekayasa pada Menampilkan kinerja di bawah
tingkat teknis, spesifik, detil, dan bimbingan dengan mutu dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu kuantitas yang terukur sesuai dengan
pengetahuan, teknologi, seni, standar kompetensi kerja.
budaya, dan humaniora dalam Menunjukkan keterampilan menalar,
konteks pengembangan potensi diri mengolah, dan menyaji secara
sebagai bagian dari keluarga, efektif, kreatif, produktif, kritis,
sekolah, dunia kerja, warga mandiri, kolaboratif, komunikatif,
masyarakat nasional, regional, dan dan solutif dalam ranah abstrak
internasional. terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.

II. Kompetensi Dasar dan Indikator


No KD Pengetahuan No KD Keterampilan
3.2 Menganalisis pengaruh 4.2 Memprediksi sifat senyawa
ikatan kimia terhadap sifat anorganik berdasarkan ikatan
senyawa anorganik kimia

IPK Pengetahuan IPK Keterampilan


3.2.2 Menganalisis pengaruh 4.2.2 Mengkomunikasikan sifat
ikatan kimia terhadap sifat fisis senyawa ion, kovalen
fisis senyawa ion, kovalen dan logam berdasarkan
dan logam yaitu pengaruh ikatan kimia

III.Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
menggunakan model Student Teams-Achievement Divisions (STAD), maka :
1. Peserta didik dapat menganalisis pengaruh ikatan kimia terhadap sifat fisis
senyawa ion, kovalen dan logam sehingga peserta didik akan membangun
kesadaran akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, menumbuhkan perilaku
tanggung jawab dan percaya diri.
2. Peserta didik dapat mengkomunikasikan pengaruh ikatan kimia terhadap
sifat fisis senyawa ion, kovalen dan logam sehingga peserta didik akan
membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa,
menumbuhkan perilaku tanggung jawab dan percaya diri.

IV.Materi Ajar
 Definisi Daya Hantar Listrik
 Proses Materi menghantarkan listrik
 Hubungan Ikatan dengan daya hantar listrik
 Hubungan Wujud dengan daya hantar listrik
(Lampiran 1)

V. Pendekatan, Model dan Metode pembelajaran


 Pendekatan : Scientific
 Model dan metode pembelajaran
No IPK Model dan Metode
3.2.2 Model : Student Teams-Achievement Divisions (STAD)
4.2.4 Metode: Observasi, tanya jawab, diskusi, presentasi

VI.Alat dan Media


a. Alat b. Media Pembelajaran
 Papan tulis  LKS tentang Daya Hantar Listrik
 Spidol  Slide Daya Hantar Listrik
 LCD
 Laptop
VII.Langkah-langkah pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
I. Pendahuluan
1. Guru memberi salam dan mempersilahkan peserta didik 5 Menit
untuk berdoa
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
3. Apersepsi:
Guru mengantarkan materi minyak bumi dengan
menampilkan slide gambar contoh proses listrik mengalir
pada kehidupan sehari-hari
(4C : komunikatif)
4. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat Peserta didik dapat menganalisis
pengaruh ikatan kimia terhadap sifat fisis senyawa ion,
kovalen dan logam
5. Motivasi
Kita dapat menentukan pengaruh ikatan kimia terhadap
daya hantar listrik suatu senyawa
(4C : berpikir kritis; PPK: rasa ingin tahu)
6. Guru membagi kelompok secara heterogen
berdasarkan nilai akademik dan jenis kelamin
(pembagian kelompok)
II. Kegiatan Inti 30 menit
Mengamati
1. Peserta didik mengamati gambar tentang Pengaruh Ikatan
Kimia terhadap Daya Hantar Senyawa yang ditampilkan
di Slide Power Point
(Lampiran 2)
2. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (Lampiran 3)
pada setiap kelompok
3. Peserta didik diberi kesempatan untuk membaca Lembar
Kerja Siswa
4. Peserta didik membaca literatur sesuai dengan materi
pengaruh ikatan kimia terhadap sifat fisis senyawa ion,
kovalen dan logam
(4C : berpikir kritis; literasi)
Menanya
1. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan
materi LKS yang belum dipahami
2. Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai pengaruh
ikatan kimia terhadap sifat fisis senyawa ion, kovalen dan
logam
(4C : komunikasi ; PPK: percaya diri;)
Mengumpulkan data
1. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok (kerja tim)
2. Peserta didik menganalisis pengaruh ikatan kimia
terhadap sifat fisis senyawa ion, kovalen dan logam
(4C : kolaborasi ; PPK: mandiri; literasi)
Mengasosiasi
1. Peserta didik dibimbing guru berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan yang telah disusun dan pertanyaan yang
terdapat dalam Lembar Kerja Siswa.
2. Peserta didik mengumpulkan data daya hantar listrik
senyawa
3. Peserta didik mengelompokkan pengaruh ikatan kimia
yakni ion, kovalen, dan logam terhadap daya hantar listrik
4. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dalam Lembar
Kerja Siswa
(4C : berpikir kritis dan penyelesaian masalah ; PPK:
mandiri ; literasi)
Mengkomunikasikan
1. Peserta didik didampingi oleh guru mengkomunikasikan
pengaruh ikatan kimia terhadap daya hantar senyawa ion,
kovalen dan logam dari hasil diskusi yang telah diperoleh
di depan kelas.
2. Peserta didik lain memberikan tanggapan hasil diskusi
kelompok lain
(4C : kolaborasi dan komunikasi, kreatif dan inovatif
; PPK: tanggung jawab)
III. Penutup
a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan 10 menit
pembelajaran hari ini.
b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
terbaik
c. Guru memberikan kuis di akhir pembelajaran kepada
peserta didik untuk menguji sejauh mana
pemahamannya terhadap materi pelajaran
(Lampiran 4)
d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
e. Guru menutup pembelajaran dan memberi salam.

VIII.Sumber belajar
http://nurmaliaazmi16.blogspot.co.id/2014/12/jenis-larutan-elektrolit-
berdasarkan.html diakses 14 Desember 2017
http://puputzw.blogspot.co.id/2013/06/ikatan-logam.html diakses 14
Desember 2017
http://mafia.mafiaol.com/2012/12/daya-hantar-listrik.html diakses 14
Desember 2017
Utami, Budi.2009. Buku Kimia Kelas X. Jakarta. Departemen Pendidikan
Nasional.
IX. Penilaian Hasil Belajar
Aspek yang Nomor Teknik Bentuk Instrumen
No
dinilai IPK Penilaian Penilaian Penilaian
3.2.2  Tes tulis  Pilihan  Lampiran 5
1. Pengetahuan
Ganda
2. Keterampilan 4.2.4  Observasi   Lampiran 6
Keterampilan 4.5.2  Observasi  Non tes  Lampiran 7
3.
Berpikir
X.Lampiran
Lampiran 1 : Materi Ajar mengenai Pengaruh Ikatan pada Senyawa terhadap
Daya Hantar Listrik
Lampiran 2 : Power point mengenai Pengaruh Ikatan pada Senyawa terhadap
Daya Hantar Listrik
Lampiran 3 : a. Lembar Kerja Siswa mengenai Pengaruh Ikatan pada
Senyawa terhadap Daya Hantar Listrik
b. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siwa
Lampiran 5 : Instrumen Penilaian Pengetahuan
Lampiran 6 : Instrumen Penilaian Keterampilan
Lampiran 7 : Instrumen Penilaian Sikap

Mengetahui Surakarta, 12 Desember 2017

Dosen Instruktur Guru Mata Pelajaran

(..............................................) Ryan Crysandi, S.Si


Lampiran 1 : Materi Ajar

Pengaruh Ikatan pada Senyawa terhadap Daya Hantar Listrik

Daya hantar listrik adalah ukuran seberapa kuat suatu zat dapat
menghantarkan listrik. Daya hantar listrik merupakan kebalikan dari hambatan
listrik (R), dimana:

R = ρ L/A

Suatu hambatan dinyatakan dalam ohm disingkat Ω, oleh karena itu daya
hantar listrik dinyatakan : DHL = 1/R = k A/L

Dimana, k = 1/R x L/A

Daya hantar listrik disebut konduktivitas. Satuannya ohm-1 disingkat Ω-1,


tetapi secara resmi satuan yang digunakan adalah siemen, disingkat S, dimana S =
Ω-1 maka satuan k adalah Sm-1 atau SCm-1.
Dalam menghantarkan listrik suatu materi berkaitan dengan wujud/fasa
yang menunjukkan adanya kebebasan dari ion yang menyebabkan adanya
distribusi elektron yang menghasilkan elektron yang terjadi pada senyawa dengan
ikatan kovalen, berbeda dengan senyawa yang berikatan ionic dan logam.
Dimana, keduanya mampu menghantarkan listrik pada fasa/wujud padat namun
ikatan ionic juga mampu mengnhantarkan listrik pada fasa larutan.

Analisis daya hantar berdasarkan ikatan pada Senyawa Ion Dan Kovalen
1. Senyawa Ion
Senyawa ion adalah senyawa yang terdiri dari sekumpulan atom yang
bergabung membentuk ikatan ion. Antara ion yang satu dengan yang lain
terikat dengan kuat dan rapat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi, dalam
keadaan padatan (kristal) senyawa ion tidak menghantarkan arus listrik.
2. Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa yang atom-atomnya bergabung membentuk
ikatan kovalen. Senyawa kovalen ada dua macam, yaitu kovalen polar dan
kovalen nonpolar.
Menurut Arrhenius, zat elektrolit dalam larutannya akan terurai menjadi
partikel-partikel yang berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik yang
dinamakan ion. Ion yang bermuatan positif disebut kation, dan ion yang
bermuatan negatif dinamakan anion. Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi
ion-ionnya disebut proses ionisasi. Ion-ion zat elektrolit tersebut selalu bergerak
bebas dan ion-ion inilah yang sebenarnya menghantarkan arus listrik melalui
larutannya. Sedangkan zat nonelektrolit ketika dilarutkan dalam air tidak terurai
menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.
Hal inilah yang menyebabkan larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan
listrik.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan:


1. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena zat elektrolit dalam
larutannya terurai menjadi ion-ion bermuatan listrik dan ion-ion tersebut selalu
bergerak bebas.
2. Larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat
nonelektrolit dalam larutannya tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam
bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.
Zat elektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutannya dapat menghantarkan
arus listrik karena telah terionisasi menjadi ion-ion bermuatan listrik. Zat
nonelektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutannya tidak dapat
menghantarkan arus listrik karena tidak terionisasi menjadi ion-ion, tetapi tetap
dalam bentuk molekul.

Berdasarkan kuat-lemahnya daya hantar listrik, larutan elektrolit dapat


dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit yang mengalami ionisasi
sempurna. Indikator pengamatan: lampu menyala terang dan timbul gelembung
gas pada elektrode.
Contoh: larutan H2SO4, larutan NaOH, dan larutan NaCl.
2. Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan elektrolit yang mengalami sedikit
ionisasi (terion tidak sempurna).
Indikator pengamatan: lampu tidak menyala atau menyala redup dan timbul
gelembung gas pada elektrode.
Contoh: larutan CH3COOH dan larutan NH4OH.Secara umum, perbedaan
antara larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah

Perbedaan Larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit


No Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah Non elektrolit

1. Dalam larutan Dalam larutan Dalam larutan tidak


terionisasi sempurna terionisasi sempurna terionisasi

2. Jumlah Ion dalam Jumlah ion dalam Tidak ada ion dalam
larutan sangat larutan sedikit larutan
banyak

3. Menunjukkan daya Menunjukan daya Tidak menunjukkan


hantar listrik kuat hantar lemah adanya daya hantar

4. Derajat ionisasi 1 Derajat ionisasi Derajat ionisasi 0


(α=1) kurang dari 1 (α<1) (α=0)

Tabel Perbedaan Keelektrolitan Zat berdasarkan Daya Hantar dan Contoh


Jenis Jenis Zat Terlarut Nyala
Contoh Larutan
Larutan (dengan Pelarut Air) Lampu
1. Natrium klorida
(NaCl)
1. Senyawa ion
2. Asam nitrat (HNO3)
2. Senyawa kovalen
3. Asam sulfat
Elektrolit polar yang
Terang (H2SO4)
Kuat terhidrolisis
4. Natrium hidroksida
sempurna/hampir
(NaOH)
sempurna
5. Kalium asetat
(CH3COOK)
1. Asam cuka
Senyawa kovalen polar (CH3COOK)
Elektrolit
yang terhidrolisis Redup 2. Amonia (NH3)
Lemah
sebagian kecil 3. Asam karbonat
(H2CO3)
1. Sukrosa (C12H22O11)
2. Etanol (C2H5OH)
3. Urea (CO(NH2)2)
Nonelektr Senyawa kovalen polar Tidak 4. Glukosa (C6H12O6)
olit yang tidak terhidrolisis Menyala 5. Gliserin
(C3H5(OH)3)
6. Etilen glikol
(C2H4(OH)2)

Menurut Michael Faraday, elektrolit merupakan suatu zat yang dapat


menghantarkan listrik jika berada dalam bentuk larutan atau lelehannya.

Tabel Perbedaan Wujud senyawa padatan, lelehan, dan larutan


Jenis Larutan (dalam
Padatan Lelehan
Senyawa Pelarut Air)
Tidak dapat Dapat Dapat
Senyawa menghantarkan arus menghantarkan arus menghantarkan arus
ion listrik, karena dalam listrik, karena dalam listrik, karena dalam
bentuk padatan, ion- bentuk lelehan, ion- bentuk larutan, ion-
ionnya tidak dapat ionnya dapat ionnya dapat
bergerak bebas. bergerak jauh lebih bergerak bebas
bebas dibandingkan
ion-ion dalam zat
padat
Tidak dapat Tidak dapat Dapat
menghantarkan arus menghantarkan arus menghantarkan arus
listrik, karena listrik, karena listrik, karena dalam
Senyawa
padatannya terdiri lelehannya terdiri larutan molekul-
kovalen
dari molekul- dari molekul- molekulnya dapat
polar
molekul netral molekul netral terhidrolisis menjadi
meskipun bersifat meski Dapat ion-ion yang Dapat
polar bergerak lebih bebas bergerak bebas

Drude dan Lorentz mengemukakan model, bahwa logam sebagai suatu


kristal terdiri dari ion-ion positif logam dalam bentuk bola-bola keras dan
sejumlah elektron yang bergerak bebas dalam ruang antara. Elektron-elektron
valensi logam tidak terikat erat (karena energi ionisasinya rendah), sehingga
relatif bebas bergerak. Hal ini dapat dimengerti mengapa logam bersifat sebagai
penghantar panas dan listrik yang baik, dan juga mengkilat. Gambar berikut
mengilustrasikan suatu model logam dengan elektron-elektron membentuk suatu
“lautan” muatan negatif.
Dalam kristal ionik, misalnya NaCl, gaya pengikatnya adalah gaya tarik
menarik antar ion-ion yang muatannya berlawanan dengan elektron valensi yang
menempati kedudukan tertentu di sekitar inti atom. Bila kristal ionik ini ditekan,
maka akan terjadi keretakan atau pecah. Hal ini disebabkan adanya pergeseran ion
positif dan negatif sedemikian rupa sehingga ion positif berdekatan dengan ion
positif dan ion negatif dengan ion negatif, keadaan yang demikian ini
mengakibatkan terjadi tolak-menolak sehingga kristal ionik. menjadi retak

Analisis daya hantar berdasarkan ikatan pada Senyawa Ion Dan Kovalen
Logam menghantarkan listrik. Elektron yang terdelokalisasi bebas
bergerak di seluruh bagian struktur tiga dimensi. Elektron-elektron tersebut dapat
melintasi batas butiran kristal. Meskipun susunan logam dapat terganggu pada
batas butiran kristal, selama atom saling bersentuhan satu sama lain, ikatan logam
masih tetap ada.
Cairan logam juga menghantarkan arus listrik, hal ini menunjukkan bahwa
meskipun atom logam bebas bergerak, elektron yang terdelokalisasi masih
memiliki daya yang tersisa sampai logam mendidih.

Konduktor adalah bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. Bahan


konduktor memiliki hambatan kecil karena hambatan jenisnya kecil. Bahan
konduktor memiliki elektron pada kulit atom terluar yang gaya tariknya terhadap
inti atom lemah. Dengan demikian, apabila ujung-ujung konduktor dihubungkan
dengan tegangan kecil saja elektron akan bergerak bebas sehingga mendukung
terjadinya aliran elektron (arus listrik) melalui konduktor. Contohnya: tembaga,
perak, dan aluminium.
Semikonduktor adalah bahan yang daya hantar listriknya berada di antara
konduktor dan isolator. Semikonduktor memiliki elektron-elektron pada kulit
terluar terikat kuat oleh gaya inti atom. Namun tidak sekuat seperti pada isolator.
Bahan yang termasuk semikonduktor adalah karbon, silikon dan germanium.
Karbon digunakan untuk membuat komponen elektronika, seperti resistor. Silikon
dan germanium digunakan untuk membuat komponen elektronika, seperti diode,
transistor, dan IC (integrated circuit).

Isolator merupakan bahan yang sulit menghantarkan arus listrik. Bahan


isolator memiliki hambatan besar karena hambatan jenisnya besar. Bahan isolator
memiliki elektron-elektron pada kulit atom terluar yang gaya tariknya dengan inti
atom sangat kuat. Apabila ujung-ujung isolator dihubungkan dengan tegangan
kecil, elektron terluarnya tidak sanggup melepaskan gaya ikat inti. Oleh karena
itu, tidak ada elektron yang mengalir dalam isolator, sehingga tidak ada arus
listrik yang mengalir melalui isolator.

DAFTAR PUSTAKA

http://nurmaliaazmi16.blogspot.co.id/2014/12/jenis-larutan-elektrolit-
berdasarkan.html diakses 14 Desember 2017

http://puputzw.blogspot.co.id/2013/06/ikatan-logam.html diakses 14 Desember


2017

http://mafia.mafiaol.com/2012/12/daya-hantar-listrik.html diakses 14 Desember


2017

Utami, Budi.2009. Buku Kimia Kelas X. Jakarta. Departemen Pendidikan


Nasional.
Lampiran 2 : Power point mengenai Pengaruh Ikatan pada Senyawa
terhadap Daya Hantar Listrik
Lampiran 3 :
a. Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA SISWA

A. Tujuan Pembelajaran
1. Menganalisis pengaruh ikatan kimia terhadap sifat fisis senyawa ion,
kovalen dan logam
2. Mengkomunikasikan pengaruh ikatan kimia terhadap sifat fisis senyawa ion,
kovalen dan logam

B. Materi

Daya hantar listrik adalah ukuran seberapa kuat suatu zat dapat menghantarkan
listrik. Daya hantar listrik merupakan kebalikan dari hambatan listrik (R),
dimana:
R = ρ L/A
Suatu hambatan dinyatakan dalam ohm disingkat Ω, oleh karena itu daya
hantar listrik dinyatakan :
DHL = 1/R = k A/L
Dimana, k = 1/R x L/A
Daya hantar listrik disebut konduktivitas. Satuannya ohm-1 disingkat Ω-1, tetapi
secara resmi satuan yang digunakan adalah siemen, disingkat S, dimana S = Ω -
1
maka satuan k adalah Sm-1 atau SCm-1.

Tabel Perbedaan Keelektrolitan Zat berdasarkan Daya Hantar dan Contoh


Jenis Zat Terlarut
Jenis Nyala
(dengan Pelarut Contoh Larutan
Larutan Lampu
Air)
6. Natrium klorida
(NaCl)
3. Senyawa ion
7. Asam nitrat (HNO3)
4. Senyawa kovalen
8. Asam sulfat
Elektrolit polar yang
Terang (H2SO4)
Kuat terhidrolisis
9. Natrium hidroksida
sempurna/hampir
(NaOH)
sempurna
10. Kalium asetat
(CH3COOK)
4. Asam cuka
Senyawa kovalen
(CH3COOK)
Elektrolit polar yang
Redup 5. Amonia (NH3)
Lemah terhidrolisis sebagian
6. Asam karbonat
kecil
(H2CO3)
7. Sukrosa (C12H22O11)
8. Etanol (C2H5OH)
9. Urea (CO(NH2)2)
Senyawa kovalen
Tidak 10. Glukosa (C6H12O6)
Nonelektrolit polar yang tidak
Menyala 11. Gliserin
terhidrolisis
(C3H5(OH)3)
12. Etilen glikol
(C2H4(OH)2)
Logam menghantarkan listrik. Elektron yang terdelokalisasi bebas
bergerak di seluruh bagian struktur tiga dimensi. Elektron-elektron tersebut dapat
melintasi batas butiran kristal. Meskipun susunan logam dapat terganggu pada
batas butiran kristal, selama atom saling bersentuhan satu sama lain, ikatan logam
masih tetap ada. Berdasarkan sifat daya hantarnya, logam dibagi atas konduktor,
semikonduktor, dan isolator.

C. Kegiatan
1. Daya hantar senyawa dikelompokkan bersifat elektrolit kuat, elektrolit
lemah, dan non elektrolit, yang didasarkan dari jenis ikatan ionik dan
kovalen. Didunia nyata, ikatan kimia tidak dapat sepenuhnya dikatakan
ionik atau kovalen, seringkali lebih cocok menggunakan istilah seberapa
ionik atau seberapa kovalen! Bagaimana cara menentukannya?
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………

2. Bagaimana proses logam dapat menghantarkan listrik berdasarkan jari-jari


atom?
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
Lampiran 4 :
b. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa
No. Soal Jawaban Skor
1 Daya hantar senyawa Karakter ionik parsial suatu ikatan
dikelompokkan bersifat terkait dengan perbedaan
elektrolit kuat, elektrolit
lemah, dan non elektrolit, keelektronegatifan (EN) 2
yang didasarkan dari jenis
ikatan ionik dan kovalen. Jika EN > 1,7 = ionik
2
Didunia nyata, ikatan kimia
tidak dapat sepenuhnya Jika EN 0,4 -1,7 = polar kovalen 2
dikatakan ionik atau
kovalen, seringkali lebih Jika EN <0,4 = semipolar
2
cocok menggunakan istilah
seberapa ionik atau Jika EN 0 = non polar
seberapa kovalen!
Bagaimana cara Semakin besar EN akan semakin
menentukannya? besar muatan parsial dan semakin
besar pula karakter ionik parsial

2. Bagaimana proses logam Semakin besar jari-jari atom, 2


dapat menghantarkan listrik maka jarak antar antar atom dengan
berdasarkan jari-jari atom?
atom lain makin dekat, sehingga 2
elektron akan lebih mudah bergerak 2
dan listrik mudah mengalir
Semakin kecil jari-jari atom, maka 2
jarak antar antar atom dengan atom
lain makin jauh, sehingga elektron 2
akan lebih sulit bergerak dan listrik 2
sulit mengalir
TOTAL 20
NILAI : SKOR TOTAL x 5
Lampiran 5 : Instrumen Penilaian Pengetahuan
a. Soal Postest
SOAL POST TES

1. Perhatikan gambar pengujian daya hantar larutan berikut ini !

Larutan yang bersifat elektrolit kuat dan elektrolit lemah berturut-turut


adalah....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 5
D. 2 dan 3
E. 4 dan 5

2. Data hasil uji daya hantar listrik beberapa air limbah:

Berdasarkan data, air limbah yang diharapkan dapat menghantarkan arus listrik
paling baik adalah.....
A. P dan S
B. R dan T
C. R dan S
D. Q dan T
E. P dan R
3. Berikut hasil percobaan:

No. Larutan Lampu Perubahan

1 CaCl2 0,10 M nyala terang banyak gas

2 CH3COOH 0,10 M redup sedikit gas

3 C2H5OH 0,10 M padam tidak ada gas

4 NaOH 0,10 M nyala terang banyak gas

5 NH4OH 0,10 M padam sedikit gas

Dari data yang termasuk elektrolit kuat adalah...


A. CaCl2 dan NaOH
B. CH3COOH dan CaCl2
C. CH3COOH dan C2H5OH
D. CH3COOH dan NH4OH
E. C2H5OH dan NH4OH

4. Diberikan tabel sifat dua buah zat sebagai berikut:

Konduktivitas Listrik
Zat Titik Leleh °C Kelarutan dalam Air
Padatan Lelehan Larutan

M −78 tidak larut (−) (−) (−)

N 800 larut (−) (+) (+)

Keterangan: (+) : konduktor; (−) : non-konduktor


Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ….
Zat M Zat N

A. senyawa kovalen nonpolar senyawa ionik

B. senyawa kovalen nonpolar senyawa kovalen polar

C. senyawa kovalen nonpolar logam

D. senyawa kovalen polar logam

E. senyawa kovalen polar senyawa ionik


b.Kisi-kisi Soal
Kompetensi Indikator Indikator Soal Jenjang No
Dasar Kompetensi Soal

3.2 Menganalisis 3.2.2 Menganalisis Diberikan beberapa C2 1


pengaruh pengaruh ikatan uji daya hantar listrik
ikatan kimia kimia terhadap senyawa, siswa dapat
terhadap sifat sifat fisis menentukan sifat
senyawa senyawa ion, keelektrolitan
anorganik kovalen dan
logam

Diberikan beberapa C4 2
ujian daya hantar
listrik, siswa dapat
menentukan sifat
keelektrolitan

Diberikan beberapa C3 3
senyawa dengan
konsentrasinya, siswa
dapat menentukan
sifat daya hantar
listriknya

Diberikan data daya C4 4


hantar listrik senyawa,
siswa dapat
menentukan jenis
ikatan kimia senyawa
c. Rubrik Penilaian
Indikator Soal Jawaban Skor

1. Perhatikan gambar pengujian daya hantar larutan berikut ini ! A 1

Larutan yang bersifat elektrolit kuat dan elektrolit lemah berturut-


turut adalah....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 5
D. 2 dan 3
E. 4 dan 5

2. Data hasil uji daya hantar listrik beberapa air limbah: B 1

Berdasarkan data, air limbah yang diharapkan dapat menghantarkan


arus listrik paling baik adalah.....
A. P dan S
B. R dan T
C. R dan S
D. Q dan T
E. P dan R
3. Berikut hasil percobaan: A 1

No. Larutan Lampu Perubahan

1 CaCl2 0,10 M nyala terang banyak gas

2 CH3COOH 0,10 M redup sedikit gas

3 C2H5OH 0,10 M padam tidak ada gas

4 NaOH 0,10 M nyala terang banyak gas

5 NH4OH 0,10 M padam sedikit gas

Dari data yang termasuk elektrolit kuat adalah...


A. CaCl2 dan NaOH
B. CH3COOH dan CaCl2
C. CH3COOH dan C2H5OH
D. CH3COOH dan NH4OH
E. C2H5OH dan NH4OH

4. Diberikan tabel sifat dua buah zat sebagai berikut: A 1

Konduktivitas Listrik
Zat Titik Leleh °C Kelarutan dalam Air
Padatan Lelehan Larutan

M −78 tidak larut (−) (−) (−)

N 800 larut (−) (+) (+)

Keterangan: (+) : konduktor; (−) : non-konduktor

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ….


Zat M Zat N

A. senyawa kovalen nonpolar senyawa ionik

B. senyawa kovalen nonpolar senyawa kovalen polar

C. senyawa kovalen nonpolar logam

D. senyawa kovalen polar logam

E. senyawa kovalen polar senyawa ionik

TOTAL 4

NILAI = (Skor yang didapat : Skor Total) x 100


Lampiran 6 : Lembar Penilaian Keterampilan
PENILAIAN KETRAMPILAN
NO. KETRAMPILAN KRITERIA SKOR
1. Memperoleh data Aktif berkeliling melihat dan mencatat sumber 4
data
Aktif berkeliling tetapi hanya melihat dan mencatat 3
sebagian sumber data .
cukup aktif berkeliling melihat dan sedikit sumber 2
data
Tidak aktif berkeliling melihat dan mencatat 1
sumber data dari kelompok lain.
2. Diskusi kelompok Selalu menunjukkan rasa senang saat menerima 4
pendapat orang lain.
Menunjukkan rasa senang saat menerima pendapat 3
orang lain.
Kurang menunjukkan rasa senang saat menerima 2
pendapat orang lain.
Tidak menunjukkan rasa senang saat menerima 1
pendapat orang lain.
3. Menyelesaikan Selalu mengerjakan dan mengumpulkan worksheet 4
worksheet tepat waktu.
Mengerjakan dan mengumpulkan worksheet tepat 3
waktu.
Mengerjakan dan mengumpulkan worksheet tidak 2
tepat waktu.
Tidak mengerjakan dan tidak mengumpulkan 1
worksheet tepat waktu.

TOTAL
Catatan:
Nilai = ( Total Skor perolehan : 4)
Lampiran 7 : Lembar Penilaian Sikap
JURNAL PENILAIAN SIKAP

Catatan Perilaku
Tanggal/ Nama Tindak
No Positif Butir Sikap
Waktu Siswa lanjut
Negatif
Catatan Perilaku
Tanggal/ Nama Tindak
No Positif Butir Sikap
Waktu Siswa lanjut
Negatif

Kriteria
a. Apabila skor diperoleh < 2,40, sama dengan bernilai Kurang (K)
b. Apabila skor diperoleh 2,40 – 2,79, sama dengan bernilai Cukup (C)
c. Apabila skor diperoleh 2,80 – 3,19, sama dengan bernilai Baik (B)
d. Apabila skor diperoleh 3,20 - 4,00, sama dengan bernilai Sangat Baik (SB)

Anda mungkin juga menyukai