Anda di halaman 1dari 8

Ruangguru Blog

Murid Susah Diatur? Jangan Panik! Ini


Cara Tepat Menanganinya
By Ruangguru · Mar 17, 2016

Guru pusing menghadapi perilaku murid. (Sumber: gettyimages.com)

Saat mengajar murid baru, Bapak/Ibu Guru tidak pernah tahu murid seperti apa yang akan
dihadapi. Kalau mendapatkan murid yang giat dan rajin rasanya bahagia sekali. Apalagi kalau
mereka juga mau mendengarkan setiap kata-kata yang Bapak/Ibu berikan, wah pasti mengajar
menjadi semakin menyenangkan ya!

Tapi... gimana kalau Bapak/Ibu Guru menghadapi murid yang susah diatur? Rasanya seperti
cobaan hidup, apalagi harus menghadapi murid tersebut paling tidak untuk setahun kedepan. Well,
mau sesusah apapun murid diatur, sudah menjadi tanggung jawab Bapak/Ibu Guru untuk bisa
menghadapi murid agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.

Nah, maka dari itu Ruangguru.com ingin berbagi cara-cara tepat yang bisa Bapak/Ibu terapkan
untuk menangani murid yang susah diatur ini. Jadi jangan panik dulu ya! Ayo, mari pelajari
bagaimana cara penanganan yang tepat dengan cara-cara seperti ini:
1. Rencanakan beragam metode mengajar

Rencana belajar. (Sumber: 7t9.nl)

Setiap murid memiliki keunikan dan karakternya masing-masing, inilah yang membuat setiap
murid tidak bisa ditangani dengan cara yang sama. Di sini, Bapak/Ibu Guru harus pintar-pintar nih
untuk antisipasi dengan berbagai metode belajar. Bisa saja di kelas A, muridnya lebih senang
belajar dengan metode diskusi bersama. Sedangkan kelas B, lebih senang belajar dengan metode
simulasi untuk lebih mengerti.

Jadi, sebelum mengajar, coba untuk persiapkan berbagai metode ya! Lagipula, dengan
menggunakan metode belajar yang variatif tentu membuat kelas Bapak/Ibu Guru lebih seru,
jadinya murid pun senang saat di kelas dan mengurangi sikapnya yang susah diatur itu, hehe.

2. Dari pada berteriak, beri peringatan secara nonverbal saja

Guru mengisyaratkan murid untuk


tenang. (Sumber: university.com)

Saat mengajar kelas yang susah diatur, pasti selalu ada saja murid yang membuat gaduh. Yang
tadinya kelas tenang, tiba-tiba langsung menjadi berisik seisi kelas. Mau menerangkan apapun di
kelas juga tidak terdengar. Daripada berteriak di depan murid, lebih baik gunakan gestur nonverbal
saja ya! Misalnya, bisa dengan menaruh jari telunjuk di depan mulut untuk memberikan kode
“jangan berisik”. Bisa juga saat ada yang berisik, tatap murid yang membuat keributan sampai
akhirnya sadar kalau diperhatikan dan diam sendiri.

Sebisa mungkin hindari untuk berteriak ya. Dengan berteriak, selain menguras emosi, tentunya
secara tidak langsung mengajarkan murid bahwa di kelas boleh berteriak. Jadi, cobalah tetap
bersikap tenang selalu!

3. Sebisa mungkin tidak berkata “jangan”

Guru melarang siswa. (Sumber:


addictinginfo.org)

Saat menghadapi murid yang susah diatur, tidak jarang membuat Bapak/Ibu Guru habis kesabaran.
Salah satu hal yang sering dilakukan adalah dengan memberikan peringatan kepada murid
mengenai sikap murid yang kurang diterima tersebut. Nah, saat hendak mengingatkan murid, coba
gunakan ucapan yang berkonotasi positif daripada negatif ya!

Misalnya saja, saat Bapak/Ibu Guru sedang menerangkan di depan kelas, mulai ada murid yang
malah asik ngobrol sendiri dan malah mengganggu murid yang lain. Apabila Bapak/Ibu Guru
hanya mengingatkan dengan berkata “jangan berisik!” atau “jangan mengobrol!”, mungkin
awalnya murid akan diam. Tapi lama-kelamaan pasti akan mengulanginya lagi, karena tidak ada
alasan solutif dari ucapan tersebut.

Sebaiknya saat menegur, sambil memberikan alasan solutif mengapa perlu memperhatikan guru
seperti “ayo perhatikan ke depan, kalian mau kan mendapat nilai bagus di ujian nanti dan bebas
remed?”. Biasanya ini akan lebih ampuh, murid akan diam dan mulai memikirkan akibat yang
mereka dapatkan. Akhirnya, murid pun akan lebih menyimak guru deh!

4. Fokus pada perilaku positif murid


Guru menghargai perbuatan baik
murid. (Sumber: toledoblade.com)

Sebagai manusia, kadang kita terlalu fokus dengan keburukan saja dan lupa akan hal positif atau
kebaikan yang dilakukan murid. Nah, coba deh mulai perhatikan lebih seksama sikap murid yang
susah diatur. Bisa saja murid itu memang berisik saat di kelas, tetapi di sisi lain selalu rajin
mengerjakan tugas atau bahkan sekedar rajin tunjuk tangan untuk bertanya. Sesekali, cobalah
untuk memuji perilaku baik ini ya! Murid itu senang sekali lho setiap mendapat pujian, apalagi
dari guru.

Ketika murid merasa dihargai sekecil apapun tindakan yang sudah diperbuat, mereka akan senang
untuk terus berperilaku baik pula. Eh, tapi bukan berarti hanya fokus memuji ke salah satu murid
saja ya! Jangan lupa untuk memuji tindakan murid lainnya, biar tidak disangka “anak emas” oleh
murid lainnya. Hihi….

5. Bisa jadi murid tidak bisa diam karena hiperaktif


Murid hiperaktif. (Sumber:
theconversation.com)

Mengingat setiap murid memiliki karakter yang berbeda, tidak menutup kemungkinan murid yang
susah diatur merupakan anak yang hiperaktif! Buat murid seperti ini, sulit sekali untuk bisa duduk,
diam, dan perhatikan guru di depan. Mereka membutuhkan aktivitas yang bisa dilakukan agar
energinya dapat tersalurkan. Berhubung di kelas hanya bisa duduk saja, akhirnya murid ini bosan
dan akhirnya berisik sendiri.

Cara menanganinya adalah dengan memberikan metode belajar yang banyak melibatkan aktivitas.
Bisa dengan mengadakan games, diskusi, atau seperti role playing. Dengan begitu, energi murid
bisa tersalurkan secara positif dan bukannya malah mengobrol sama teman.

6. Belajar mendengar murid

Guru mendengar keluhan murid.


(Sumber: blog.theautismsite.com)

Coba deh, sesekali ajak ngobrol murid yang susah diatur secara personal. Bisa saja, sebenarnya ia
punya masalah internal seperti keluarga atau bahkan teman yang membuat dirinya susah fokus
untuk di kelas dan jadinya malah mencari perhatian. Dengan mencoba mendengarkan cerita murid,
Bapak/Ibu Guru pun juga akan lebih mengerti kondisi murid tanpa harus bersikap marah terus.
Positifnya setelah berbagi cerita, murid akan merasa ada kedekatan dengan Bapak/Ibu Guru karena
mau mendengarkan dan mengerti mereka. Murid pun akan jadi lebih menghormati guru dan akan
lebih menjaga sikap untuk tidak terus-menerus membuat onar suasana kelas.

7. Beri hukuman positif

Murid diberi hukuman. (Sumber:


incredibleart.org)

Kalau mau cara apapun tetap membuat murid susah diatur, kadang tidak ada salahnya juga untuk
memberikan hukuman bagi murid yang melanggar. Tapi, buat hukuman ini yang sifatnya
membangun dan positif ya, bukan yang malah jadi ngomelin murid saja.

Bisa saja nih, Bapak/Ibu Guru menerapkan siapa pun yang tidak mengerjakan tugas harus traktir
permen untuk teman-teman sekelasnya. Tentu, murid tidak mau sampai uang jajannya terpotong
karena tidak mengerjakan tugas kan? Hehe. Tapi sebelumnya pastikan semua murid sudah setuju
dengan peraturan ini ya! Pastikan juga untuk tetap mewajibkan murid untuk mengumpulkan tugas,
biar hukuman ini tidak disalahgunakan.

8. Berkoordinasi dengan orang tua


Guru berkonsultasi dengan orang
tua. (Sumber: rd.com)

Dalam hal ini, butuh adanya koordinasi dengan pihak orang tua. Rutinlah mengadakan pertemuan
sehingga bisa mengetahui perkembangan yang terjadi pada siswa. Mulai dari perilaku siswa di
rumah, lingkungan pertemanan, kebiasaan siswa, dan sebagainya.

9. Tetap sabar dan ceria

Guru tersenyum pada murid.


(Sumber: bgsg.bury.sch.uk)

Meski lelah menghadapi murid yang susah diatur. Bapak/Ibu Guru tetap harus sabar dan ceria ya!
Dengan bersabar, mau menghadapi kondisi apapun akan membuat Bapak/Ibu Guru tetap tenang
menangani berbagai sikap murid yang bisa bikin kesal. Tetap juga ceria dan menyenangkan saat
mengajar, dengan harapan para murid merasa dipedulikan. Jadi, yang sabar ya Bapak/Ibu Guru!
Itulah cara-cara tepat untuk menangani murid yang susah diatur! Semoga dengan cara ini bisa
membantu Bapak/Ibu Guru untuk tetap tenang dalam menghadapi tingkah laku murid yang susah
diatur ya. Tetap semangat untuk mengajar ya Bapak/Ibu Guru, kami bangga! :)

Anda mungkin juga menyukai