Anda di halaman 1dari 139

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

IPS Ekonomi Materi Perekonomian Indonesia Dengan


Menggunakan Media Audio Visual di SMPN 13
Kota Tanggrang Selatan
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan
(S.Pd)

Oleh:
Anasrullah
NIM : 106015000693

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA


MATA PELAJARAN IPS EKONOMI MATERI
PEREKONOMIAN INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA AUDIO VISUAL DI SMPN 13 KOTA TANGGERANG
SELATAN
(PTK Di SMPN 13 Kota Tanggerang Selatan pada Kelas VII-6)

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan IPS
(S.Pd)

Oleh:

Anasrullah
NIM: 106015000693

Pembimbing

Drs. H. Syaripulloh. M. Si
NIP. 196709092007011033

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul: ” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata


Pelajaran IPS Ekonomi Pada Materi Perekonomian Indonesia Dengan
Menggunakan Media Audio Visual di SMPN 13 kota Tanggrang Selatan”,
yang disusun oleh: Anasrullah, NIM. 106015000693 diajukan kepada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah
dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah, 28 April 2011 dihadapan dewan
penguaji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd) dalam
bidang Pendidikan IPS.
Jakarta, 28 April 2011
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPS)
Drs. H. Nurochim, MM
NIP. 19590715 198403 1 003 ................... .....................

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi Pendidikan IPS)


Dr. Iwan Purwanto, M.Pd
NIP. 19730424 200801 1 012 ….………… …………….

Penguji I
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd
NIP. 19730424 200801 1 012 …………… …………….

Penguji II
Drs. H. Nurochim, MM
NIP. 19590715 198403 1 003 …................. .....................
Mengetahui:
Dekan

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA.


NIP. 19571005 198703 1 003
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Anasrullah
NIM : 106015000693
Jurusan : Pendidikan IPS
Angkatan tahun : 2006
Alamat : Jl. H. Selong no.46 Rt/Rw 004/001 Kel.Duri Kosambi
Cengkareng Jakarta Barat 11750.

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA


Bahwa skripsi ini yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Pada Materi Perekonomian Indonesia
Dengan Menggunakan Media Audio Visual di SMPN 13 kota Tanggrang Selatan”
adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan:
Nama : Drs. H. Syaripulloh, M.Si
NIP : 196709092007011033
Dosen Jurusan : Pendidikan IPS

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya
siap menerima segala konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, 28 April 2011
Yang menyatakan

Anasrullah
NIM: 106015000693
ABSTRAK

Anasrullah. Nim 106015000693. Jurusan Pendidika IPS Fakultas Ilmu


Tarbiyah dan Keguruan. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPS Ekonomi Materi Perekonomian Indonesia Dengan
Menggunakan Media Audio Visual di SMPN 13 kota Tanggrang Selatan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar siswa saat dan sesudah
pembelajaran Dengan Menggunakan Media Audio Visual. Penelitian ini
dilaksanakan di SMPN 13 kota Tanggrang Selatan.dari bulan mai 2010. Yang
dijadikan informasi dalam penelitian ini adalah beberapa siswa kelas VIII SMPN
13 kota Tanggrang Selatan dengan menggunakan penelitian quasi eksperimen.
Instrument dianalisis dengan menggunakan model anates. Data diperoleh dari
hasil wawancara dan observasi. Dengan melakukan wawancara dengan informan
siswa diketahui bahwa pembelajaran berbantuan media dapat mengembangkan
afeksi siswa dalam belajar. Dengan ditandai sikap siswa yang menerima,
mendengarkan dan memperhatikan guru yang menjelaskan pelajaran di depan
kelas.kategori N-gain yang diperoleh dikelas eksperimen yaitu kategori tinggi
10%, sedang 65% dan rendah 25%. Sedangkan N-gain di kelas control yaitu
kategori tinggi 2.5%, sedang 47,5%, dan rendah 50%. Penelitian ini
mengguinakan uji “t” yang diperoleh thitung > ttabel (2.75>1.98).hasil ini
menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan
media audio visual.

Kata kunci : peningkatan minat belajar siswa dengan menggunakan media audio
visual.
ABSTRACT

Anasrullah. Pendidika IPS's majors Tarbiyah's Knowledge Faculty and


teachership. Effort Increases To Give A Damn Student Studying On IPS'S
Subject Economy On Indonesian economics Material By Use Of Audiovisual
Media at SMPN 13 Tanggrang's cities south.

This research intent to know student studying yen while and after learning By
use of Audiovisual Media. This research is executed at SMPN 13 Tanggrang
Selatan's cities mey moons 2010. One that made by information in observational it
is umpteen VIII class student SMPN 13 Tanggrang's cities south by useing
quasi experiment. Instrument were analized by useed of anates. Acquired date of
yielding interview and observation. By undertaking interview with student
informasi is known that learning gets media can develop afeksi student in learned.
With marked by student attitude that accepts, listen and notices teacher that word
study in front class. category of n-gain that acquired being brazed experiment
which is tall category 10%, be 65% and low 25%. Meanwhile gain at brazes
control which is tall category 2.5%, be 47,5%, and low 50%. This research was “ t
” one be gotten by thitung> ttabel (2. 75 > 1. 98). this result of the research showed
that exists yen step-up study student by use of audiovisual media.

Key word : step-up gives a damn to study student by use of audio visuals media.
KATA PENGANTAR

Assalamuala’alaikum wr.wb
Puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
Sahabat, Keluarga dan seluruh umatnya.
Untuk menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir perkuliahan, penulis
menyadari bahwa skripsi ini masi belum maksimal. Namun demikian , dengan
dorongan, keritik, serta saran dari berbagai pihak akhirnya tugas akhir ini dapat di
selesaikan dengan baik.Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima
kasih dan penghargaan serta rasa hormat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan
2. Bapak H. Nurrochim, MM. Ketua Jurusan Pendidikan IPS dan Penasehat
Akademik
3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Seketaris Jurusan Pendidikan IPS
4. Bapaksyaripulloh, M.Si, Dosen pembimbing yang tidak henti-hentinya
memotivasi dan meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan dan
bimbingan. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan beliau. Amin.
5. Bapak kepala sekolah SMPN 13, Bapak Rohman, S.Pd Yang telah
memberikan tempat bagi penulis melakukan penelitian.
6. kusriyatun, S.Pd, Guru bidang studi IPS di SMPN 13 yang telah memberikan
masukan dan informasi kepada penulis.
7. hartono, S.Pd, Selaku TU SMPN 13 yang telah memberikan pelayanan dalam
masalah persuratan dan perizinan penelitian.
8. Pimpinan Perpustakaan Tarbiyah dan Keguruan serta Perpustakaan Utama
Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan
peminjaman buku referensi bagi penulis menyelesaikan skripsi.
9. Kepada dosen-dosen Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan IPS
yang telah memberikan dan mengajarkan banyak ilmu kepada penulis.
10. Kedua Orang tua yang tercinta, Ayahanda dan Ibunda , yang telah memotivasi
memberikan segenap hidupnya untuk membesarkan, mendidik, dan
mendukung penulis dalam setiap keadaan dengan segala cinta dan kasih
sayangnya.
11. Kepada kakak dan adik tercinta terima kasih telah memotivasi penulis dan
menemani penulis dalam duka dan senang.
12. Kepada teman-teman seperjuangan terima kasih telah menemani penulis
dalam duka maupun senang.
13. BJ rental yang telah membantu penulis mengedit skripsi dan memotivasi,
terima kasih banyak.
14. Rekan – rekan P.IPS angakatan 2006, yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, terimakasih atas motivasi, dukungannya. Semoga Allah SWT
membalasnya dengan kebaikan yang melimpah.

Penulis menghanturkan banyak terimakasih, semoga allah yang maha esa


melimpahkan pahala sebesar-besarnya kepada kalian semua. amin.
Wassalamu’alaikum warohmatullahiwabarokatuh

Jakarta,april 2011

Penulis
DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 8
D. Perumusan Masalah Penelitian ................................................. 8
E. Kegunaan Hasil Penelitian ......................................................... 8

BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR


A. Pengertian Minat ........................................................................ 9
1. Minat Belajar ........................................................................ 9
2. Faktor – faktor Yang Menimbulkan Minat .......................... 12
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ............ 13
B. Media Pembelajaran .................................................................. 14
1. Pengertian Media ................................................................ 14
2. Dasar Pertimbangan dan Kriteria Pemilihan Media............. 16
3. Manfaat Media Pembelajaran .............................................. 18
4. Klasifikasi Media ................................................................. 20
C. Hasil Belajar ekonomi ................................................................ 24
1. Pengertian Hasil Belajar ....................................................... 24
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................ 28
a. Pengertian IPS ............................................................... 29
b. Tujuan Pembelajaran IPS ............................................... 30
c. Pengertian Ekonomi ....................................................... 32
d. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi .................................... 34
D. Sistem Perekonomian ................................................................ 35
1. Sistem Perekonomian Indonesia .......................................... 35
2. Pelaku Utama Dalam Perekonornian Indonesia ................... 36
E. Kerangka Berfikir....................................................................... 37
F. Pengajuan Hipotesis ................................................................... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 39
B. Tujuan Penelitian ....................................................................... 39
C. Metode dan Desain Penelitian.................................................... 39
D. Populasi dan Sampel .................................................................. 40
E. Instrumen Penelitian................................................................... 41
1. Test tertulis .......................................................................... 41
2. Observasi .............................................................................. 42
3. Wawancara ........................................................................... 43
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 44
1. Kalibrasi Instrumen .............................................................. 46
2. Validitas ............................................................................... 48
3. Reliabilitas ........................................................................... 49
G. Teknik Analisis Data ................................................................. 49
1. Analiasis Data Kuantitatif .................................................... 49
a. Uji Syarat Analisis Data ................................................. 49
1) Uji Normalitas .......................................................... 49
2) Uji homogenitas ....................................................... 50
b. Pengujian Hipotesis ........................................................ 50
2. Analisis Data Kuantitatip ..................................................... 51
3. Hipotesis Statistik ................................................................ 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ........................................................................... 52
l. Data Hasil Tes ...................................................................... 52
2. Deskripsi Data Nilai N-gain Kelompok Eksperimen ........... 55
3. Deskripsi Data Nilai N-gain Kelompok Kontrol .................. 56
B. Data Kualitatif ........................................................................... 58
1. Hasil Observasi .................................................................... 58
2. Hasil Wavancara .................................................................. 62
a. Data Hasil Wawancara Guru Bidang Studi .................... 62
b. Data Hasil Wawancara Siswa ......................................... 63
C. Pengujian Persyaratan Analisis Data ......................................... 64
D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ....................................... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ................................................................................ 69
B. Saran ........................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71


LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian .......................................................................... 40


Tabel 4.1. Data Nilal Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................................. 53
Tabel 4.2 Nilai Kelompok eksperimen dan Kelompok kontrol ......................... 54
Tabel 4.3 Rekap Skor Pemahaman Sistem Perekonomian Kelompok
Ekperimen ........................................................................................... 56
Table 4.4. Rekap Skor Pemahaman Materi Perekonomian Kelompok
Kontrol ................................................................................................ 57
Tabel 4.5. Rekap Hasil Observasi Seluruh Siswa Kelas Eksperimen .................. 59
Tabel 4.6. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ............................................... 65
Tabel 4.7. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ............................................... 65
Tabel 4.8. Hasil Uji “t”......................................................................................... 67
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Perentase Mean N-gain Kelompok Eksperimen ........................... 56


Gambar 4.2. Perentase Mean N-gain Kelompok kontrol ................................... 57
Gambar 4.3 Rekap data kelompok ekperimen dan kelompok kontrol .............. 57
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Profil Sekolah SMPN 13


Lampiran 2 Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 3 Tes Penguasaan Materi
Lampiran 4 Kunci Jawaban Tes Penguasaan Materi
Lampiran 5 Kisi-kisi Penguasaan Materi Perekonomian
Lampiran 6 Hasil Observasi Kelompok Siswa Kelas Eksperimen
Lampiran 7 Hasil Pedoman Wawancara Siswa
Lampiran 8 Hasil Pedoman Wawancara Guru
Lampiran 9 Perhitungan Daya Pembeda
Lampiran 10 Perhitungan Tingkat Kesukaran
Lampiran 11 Perhitungan Validitas
Lampiran 12 Perhitungan Reabilitas
Lampiran 13 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Lampiran 14 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol
Lampiran 15 Perhitungan Homogenitas
Lampiran 16 Perhitungan Hipotesis Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN

F. Latar Belakang Masalah


Seorang siswa akan mendapatkan prestasi yang baik apabila minat dalam
belajarnya tinggi. “minat adalah suatu landasan yang paling menyakinkan demi
keberhasilan suatu proses belajar”1. Jika siswa ingin memiliki proses ingin belajar
ia akan cepat dapat mengerti dan mengingat apa yang ingin ia pelajari karena
“minat adalah tenaga penggerak yang terpercaya bagi proses belajar”.2
Salah satu faktor untuk mencapai sukses dalam segala bidang baik berupa
study, kerja, hobi, atau afektifitas apapun adalah minat. Minat yang besar akan
mendorong individu untuk melakukan hal yang lebih baik, dalam proses belajar,
minat merupakan tenaga pendorong bagi siswa untuk mengikuti kegiatan belajar.
Sebaliknya, kondisi belajar mengajar yang efektif akan menimbulkan adanya
minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat ini besar sekali pengaruhnya
terhadap belajar sebab dengan minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu
dengan tekun untuk jangka waktu yang lama, dan belajar dengan tekun
memungkinkan siswa menguasai pelajaran.
Minat yang dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan atau
mata pelajaran dan kepada guru yang mengajar, apabila siswa tidak
berminat kepada bahan atau mata pelajaran juga kepada gurunya. Maka
1
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya,1996),h.73
2
Bergman Sitorus, Membina Hasrat Di Sekolah, (Bandung: CV. Remadja Karya,1987),
h.78
siswa tidak mau belajar oleh karena itu apabila siswa tidak berminat
sebaliknya dibangkitkan sikap positif (sikap menerima) kepada pelajaran
dan kepada gurunya agar siswa belajar memperhatikan pelajaranya.3

Untuk mewujudkan hal tersebut tidaklah mudah seperti membalikan


telapak tangan. Dalam kegiatan belajar mengajar ada banyak faktor yang
menghambat keberhasilan belajar salah satu dari faktor tersebut diantaranya
adalah faktor minat.
Peranan minat dalam belajar lebih besar atau kuat, minat sebagai
Motivating force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar.
Siswa yang berminat sikapnya senang kepada pelajaran akan tampak terdorong
untuk terus tekun belajar, berbeda dengan siswa yang hanya menerima kepada
pelajaran, mereka hanya tergerak untuk hanya mau belajar tetapi sulit untuk bisa
untuk terus tekun karena tidak ada pendorongnya.
Setiap anak mempunyai minat dan kebutuhan sendiri-sendiri. Karena
bahan pelajaran dan cara penyampaian sedapat mungkin disesuaikan dengan
minat dan kebutuhan. Dalam proses belajar mengajar hendaklah memperhatikan
keduanya, sebab akan menjadi timbulnya perhatian siswa. Sesuatu yang menarik
perhatian siswa akan membuat mereka bersungguh-sungguh dalam belajar. Minat
juga erat kaitannya dengan perhatian, karena orang yang berminat kepada suatu
pelajaran tertentu ia akan selalu memperhatikan pelajaran yang disampaikan atau
diberikan oleh gurunya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
Dengan dasar itulah, guru memiliki peranan yang sangat penting dalam
menentukan kuantitas dan kualitas pelajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab
itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam
meningkatkan kesempatan bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.
Tugas utama guru adalah menciptakan suasana di dalam kelas agar
terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk
belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk menciptakan suasana
yang dapat menumbuhkan semangat belajar, meningkatkan prestasi
belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan

3
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya,1996),h.84.
dan bantuan terhadap siswa dalam belajar, diperlukan pengorganisasian
kelas yang memadai.4

Guru dalam Undang-undang pada UU RI no 14 tahun 2005 pasal 1 tentang


guru dan dosen dinyatakan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.5 Dengan guru yang
profesional maka dapat dihasilkan pula siswa yang memiliki kompetensi yang
baik dan dapat bersaing dengan dunia luar.
Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan
Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang yang
diperhitungkan kedudukan dan kemampuannya di masyarakat adalah yang
memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan, maka
lahirlah manusia yang menjadi sumber daya dari suatu Negara dengan potensi-
potensi yang dimilikinya. Hal tersebut tercantum dalam undang-undang RI No. 20
tahun 2003, tentang pendidikan nasional dinyatakan sebagai berikut :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara6

“Pendidikan merupakan suatu ilmu terapan (appliedscainses) yaitu terapan


dari ilmu atau disiplin terutama filsafat, psikologi, sosiologi, dan humanitas.
Sebagai ilmu terapan perkembangan teori pendidikan berasal dari pemikiran-
pemikiran filosofis-teoritis, penelitian empiris dalam praktek penelitian”.7

4
Conny Semiawan, A.F. Tangyong, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: PT.
Gramedia, 1985), h. 63.
5
Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Jakarta : PT Sinar
Grafika, 2005), cet ke-1 h. 2
6
Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun
2003 (Bandung : CV Citra Umbara, 2003), h. 3
7
Nana Saodih, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik(Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), h.22
Begitu pentingnya pendidikan dalam suatu Negara ini dikarenakan suatu
Negara akan berhasil jika memiliki masyarakat yang mampu bersaing dengan
dunia luar yang tentunya dengan pendidikan yang sangat baik. Dalam hal ini
belajar adalah menjadi proses penting dalam pendidikan.
Menurut Faturrohman dan Sutikno belajar pada hakikatnya adalah
“perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas
tertentu.”8
Menurut Slameto belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.”9
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi karena adanya
interaksi pada diri disetiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar ini terjadi
karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu,
belajar dapat terjadi kapan saja dimana saja, salah satu pertanda bahwa seseorang
itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang
mungkin disebabkan oleh terjadinya proses belajar yang mampu merubah pola
pemikirannya.
Oleh karena itu proses pembelajaran di kelas yang optimal dapat
menghasilkan hasil belajar yang optimal pula, proses pembelajaran di kelas
seharusnya siswa di tempatkan sebagai subjek dan bukan lagi objek. Maka dari itu
proses pembelajaran yang sesungguhnya ialah kegiatan belajar siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam proses belajar mengajar guru merupakan faktor yang paling
dominan dan paling penting, sebab guru masih di anggap sebagai unsur penentu
dalam meningkatkan keberhasilan siswa meraih prestasi belajar yang maksimal di
kelas. Begitu pentingnya pranan guru dalam proses belajar mengajar, sehingga
kedudukan dan fungsinya tidak dapat digantikan dengan alat-alat.

8
Pupuh Faturrohman dan M Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung: PT. Refika Aditama), cet ke-1 h. 6
9
Indra Maulana, “ Pengertian Belajar” dari http://www.siaksoft.net, 18 Juni 2010
Kehadiran media pembelajaran merupakan alat bantu bagi guru dalam
penyampaian materi pelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi,
maka penjelasan guru akan lebih visualistik, lebih menarik dan siswa dapat
pengalaman baru.
Media pembelajaran adalah alat peraga dalam kegiatan belajar
mengajar, yaitu berupa saran yang dapat memberikan pengalaman
kepada peserta didik dalam rangka mendorong motivasi belajar,
memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak
menjadi lebih sederhana, konkrit serta mudah dipahami.10

Mengingat perkembangan pendidikan dewasa ini, media pembelajaran


memiliki jenis media yang digunakan oleh sekolah umumnya, diantaranya media
visual (penglihatan), media audio (pendengaran), dan audio visual memiliki
kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya masing-masing media
mempunyai karakteristik yang berbeda- beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan
cermat dan benar agar dapat digunakan secara tepat guna.
Menurut Yudhi Munadi media audio visual adalah “suatu media
penggabung dari audio dan visual yang diterima dengan menggunakan panca
indra”.11
Media audio visual dapat di bagi menjadi dua jenis fungsi pertama di
lengkapi peralatan suara dan gambar dalam satu unit dapat di katakan media audio
visual murni, seperti gerak, suara televisi dan video. Jenis kedua adalah jenis
media audio visual tak murni yakni apa yang kita kenal dengan slide, opaque,
OHP, dan peralatan visual lainnya bila diberi suara dari rekam kaset yang di
manfaatkan secara bersamaan dalam satu waktu atau satu proses pembelajaran
sebagai mana akan dibahas pada bab berikutnya.
Pembelajaran IPS Terpadu adalah sebagai salah satu pelajaran yang
penyampaiannya lebih mudah dengan menggunakan media, dengan demikian
penelitian ini penulis menggunakan media audio visual yang disajikan berisi
tentang materi perekonomian Indonesia dengan menggunakan film serta power
poin yang bertujuan antuk membangkitkan minat siswa.

10
Asnawir dan Basyiruddin Usman,,,,,, h.20-21.
11
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta:gaung persada press,2008),h.113.
Media yang biasa digunakan tentu yang ada hubungannya dengan
pelajaran atau permasalahan yang sedang dihadapi. Guru dapat mengarahkan
minat peserta didik yang sedang melihat gambar untuk mendapatkan jawaban atas
pertanyaan yang timbul dalam pikirannya.
Studi Sosial (Social Studies) merupakan suatu studi yang mengkaji dan
menelaah berbagai gejala serta masalah sosial yang berhubungan dengan
perkembangan dan struktur kehidupan manusia. Studi Sosial (Social Studies)
bukanlah satu disiplin ilmu yang bersifat akademik-teoritik, tetapi merupakan
program pendidikan yang dikembangkan dari ilmu-ilmu sosial (Social Sciences),
”bahkan dapat merupakan bahan-bahan pelajaran bagi peserta didik sejak
pendidikan dasar, dan dapat berfungsi selanjutnya sebagai pengantar bagi
kelanjutan kepada disiplin ilmu”12
Menurut Nu’man Sumantri mengatakan pula bahwa “pembelajaran IPS
yang diberikan di sekolah-sekolah sangat menjemukan, membosankan. Hal ini
disebabkan penyajiannya bersifat monoton dan ekspositoris, sehingga siswa
kurang antusias yang dapat mengakibatkan pelajaran kurang menarik”.13
Kelemahan-kelemahan tersebut diperberat lagi oleh beberapa kondisi yang ada, di
antaranya masih berlakunya sistem guru kelas harus mengajarkan beberapa mata
pelajaran. Masing-masing mata pelajaran itu mempunyai karakteristik atau ciri
tersendiri. Bukan tidak mungkin belum terkuasai sepenuhnya oleh guru, baik
substansi maupun metodologi.
Fenomena yang digambarkan di atas, baik menyangkut rendahnya kualitas
prestasi akademik/hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS karena hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya Ekonomi masih sangat rendah.
Serta Fasilitias media sudah ada tetapi belum dimanfaatkan oleh guru untuk
peroses belajaar mengajar. dan para guru belum menggunakan media khususnya
media audio visual dalam proses pembelajarannya untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Hal ini merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi oleh guru.

12
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning : Analisis Model Pembelajaran IPS,
(Bumi Aksara: Jakarta, 2008), ed. 1 Cet ke-2 h.13
13
Nu’man Sumantri, Menggagas Pembaruan Pendidikan IPS, (Bandung: Rosda Karya,
2001), cet ke-1,. H. 165
Seorang guru harus menguasai model-model pembelajaran sebagai pilihan yang
tepat untuk mengatasi hal tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa IPS bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai
individu sehingga menjadi anggota masyarakat, yang nantinya mampu hidup di
tengah-tengah masyarakat dengan baik sesuai dengan minat bakat dan
kemampuannya.
Seiring dengan pentingnya sebuah media dalam proses pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka guru dituntut untuk memiliki
kemampuan menggunakan alat-alat atau pun media dalam pembelajaran.
Oleh karena itu guru memegang peranan penting di dalam proses
pendidikan. Salah satu kode etik yang harus dimiliki oleh seorang guru
profesional mampu menggunakan alat atau media pengajaran. Fungsi utama
media pengajaran adalah “sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru”.14
Sehingga media sangat penting untuk membangkitkan hasil belajar siswa,
Media dirancang untuk membantu untuk menyukseskan keberhasilan dunia
pendidikan menjadi satu hal yang penting saat ini.
Oleh karna itu penulis ingin menuangkan dalam karya ilmiah berupa
skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Ekonomi Materi Perekonomian Indonesia Dengan
Menggunakan Media Audio Visual Di SMPN 13 Kota Tangerang Selatan”

G. Identifikasi Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah, model pembahasan yang dapat
digunakan oleh guru dan siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar ekonomi
siswa pada materi ketenaga kerjaan maka dari itu penulis mengidentifikasi
beberapa masalah diantaranya sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya Ekonomi masih sangat
rendah?

14
Azhar Arsyad, Media Pengajaran ,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1995), h.15
2. Para guru belum menggunakan media khususnya media audio visual dalam
proses pembelajaran?
3. Bagai mana respon siswa dan guru terhadap media audio visual?
4. Bagai mana hasil belajar siswa pada mata pelajaran ips ekonomi dengan
menggunakan media audio visual?
5. Masih kurangnya guru ekonomi dalam menciptakan suasana pembelajaran
yang kondusif?

H. Pembatasan Masalah
Oleh karena itu, untuk memfokuskan pembahasan dalam penulisan skripsi
ini penulis membatasi masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada materi Perekonomian
Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggerang Selatan
2. Penggunaan media Audio Visual dan media visual dalam pembelajaran IPS
Ekonomi pada materi Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggerang
Selatan

I. Perumusan Masalah Penelitian


Dalam kaitannya dari berbagai hal di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada materi
perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggerang Selatan?
2. Bagaimana penggunaan media Audio Visual dan media visual dalam
pembelajaran IPS ekonomi materi Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota
Tanggerang Selatan?
3. Apakah ada perbedaan antara media audio visual dan media visual dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi
Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggerang Selatan ?
J. Tujuan penelitian
Selain dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian
ini adalah untuk:
1. Mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan
menggunakan media audio visual.
2. Mengetahui respon guru dan siswa terhadap model pembelajaran dengan
menggunakan media audio visual.
3. Untuk mengetahui perbedaan antara penggunaan media audio visual
dengan media visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS materi Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota
Tanggerang Selatan.

K. Kegunaan Hasil Penelitian


Adapun kegunaan hasil penelitian sebagai berikut:
1. Memberikan informasi khususnya kepada guru IPS ekonomi apakah
pembelajaran dengan media audio visual dapat meningkatkan belajar
siswa.
2. Siswa dapat berfikir kritis, kreatif, cermat, percaya diri, inivatif dan dapat
mencari solusi yang paling tepat dalam menguasai masalah yang di hadapi.
3. Mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).
4. Memberikan variasi pada KBM.
BAB II
DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR

G. Media Pembelajaran
5. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk kata dari
“medium. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti tengah, perantara,
atau pengantar. Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk
jamak maupun mufrad”.15
Beberapa pengertian yang mengemukakan tentang media adalah
sebagai berikut:
a. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru
(Schram, 1982).
b. National Education Asociation (NEA) memberikan batasan bahwa
media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya.
c. Briggs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk
memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar
mengajar.
d. Asociation of Education Comunication Technology (AECT)
memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan
saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.
e. Gagne berpendapat bahwa berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

15
Rudi Stisilano & Cepi Riyana. Media Pembelajaran: Hakikat, Pe-Pemanfaatan, dan
Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 6.
f. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
siswa untuk belajar (Miarso, 1989).16

Pengertian media pembelajaran yang lebih komperhensif adalah


yang dikemukakan oleh:
Raphael Raharjo, yaitu segala sesuatu, baik yang sengaja dirancang
(media by utilization) maupun yang telah tersedia (media by
design) , baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, yang
dapat digunakan untuk menyampaikan pesan (metode pelajaran)
dari sumber (misalnya guru) kepada penerima (peserta didik)
sehingga membuat atau membantu peserta didik melakukan
kegiatan belajar (Rahardjo 1984).17

Hamalik mengatakan media pendidikan adalah “suatu bagian


integral dari proses pendidikan di sekolah karena itu menjadi suatu bidang
yang harus dikuasai oleh setiap guru profesional”.18 Dilihat dari beberapa
pokok yang telah dikemukakan di atas, jelas bahwa media pendidikan
merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan
merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan usaha
pengajaran di sekolah khususnya kelas. Selain itu juga, media pendidikan
digunakan sebagai suatu media komunikasi terhadap guru dengan siswa.
Media Menurut Heinich merupakan “alat saluran komunikasi”.19
Sedangkan AECT (Association for Education and Communication
Technology) mendefenisikan media merupakan “segala bentuk dan saluran
yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi”.20 Media erat
kaitannya dalam dunia pendidikan, dimana komunikasi itu berlangsung
secara efektif terutama antara guru dan siswa, karena guru sebagai sumber
pesan dan siswa sebagai penerima pesan. Dalam media pembelajaran,

16
Ibid.h. 6
17
Sudirman Siahaan, "Media Pembelajaran: Pemahaman dan Pemanfaatannya dalarn
Kegiatan Pembclajaran'Vwrm?/ Pendidikan dan Kehndayaan, No.20 Tahun XI, April 2007. h, 76-
77.
18
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994), Get Ke-7,
h.1.
19
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran : Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian. (Bandung: CV Wacana Prima, 2008) cet ke-2, h.6
20
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,……………h. 3
Gagne menyatakan bahwa media adalah “berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang merangsang untuk belajar”. Sementara Brigs
berpendapat bahwa media adalah “segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar”.21 Sedangkan menurut
Arsyad media adalah “komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional dilingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar ”.22
Media dalam proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai alat-
alat visual, audio, audio visual dan elektronis atau sebagai mediator untuk
menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual dan
verbal yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Sedangkan menurut Munadi, media pembelajaran merupakan
“sumber-sumber belajar selain guru yang disebut penyalur atau
penghubung pesan ajar yang diadakan atau diciptakan oleh para guru atau
pendidik”.23
Jika dilihat dari bahan pembuatannya media dibagi menjadi dua,
pertama, media sederhana, yakni media yang bahan dasarnya
mudah diperoleh dengan harga murah, cara pembuatannya mudah
dan penggunaanya tidak sulit. Kedua, media kompleks yakni
media dengan bahan yang sulit didapat, alat tidak mudah dibuat
dan harga relatif mahal.24

Penggunaan media dalam proses pembelajaran pada penelitian ini


berperan sebagai alat bantu untuk membuat penyampaian pesan
dari guru kepada siswa secara lebih nyata. Media yang diberikan
dengan cara kegiatan eksperimen atau demonstrasi, dengan adanya
media model kartu remi atau dengan gambar sekolah dalam
kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa dalam
memahami materi perekonomian indonesia yang dipelajari agar

21
Arif S. Sadiman dkk. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009) h. 6
22
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran…………….h.4
23
Yudhi Munadi. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru,( Jakarta: Gaung
Persada Press, 2008) h.5
24
Pupuh Faturarohma & Sobri Sutukno, Strategi Belajar Melalui Penanaman Konsep
Urnum dan Konsep Alam (Bandung; PT Rafika Aditama, 2007),h. 68.
siswa berhadapan dengan konsep yang nyata bukan hanya sekedar
teori.25

6. Dasar Pertimbangan dan Kriteria Pemilihan Media


Penyebab seseorang memilih suatu media di antaranya adalah
bermaksud mendemonstrasikan sesuatu yang sedang disampaikan,
merasa sudah akarab dengan media tersebut, ingin memberi
penjelasan yang lebih kongkrit serta merasa bahwa media dapat
berbuat lebih dari yang dilakukannya, misalnya imtuk menarik
minat belajar siswa. Jadi dasar pertimbangan untuk memilih suatu
media sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau
mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak.26

Sudjana dan Rivai (1991) mengemukakan rumusan pemilihan


media dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Ketepatanya dengan tujuan pengajaran, artinya media dipilih atas
dasar tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan.
b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran
yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat
memerlukan media agar lebih mudah dipahami siswa.
c. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan
mudah diperoleh.27

Menurut Hamalik memilih dan menggunakan media pendidikan


harus sesuai dengan kriteria tertentu, yakni:
1) Tujuan mengajar
2) Bahan pelajaran
3) Metode mengajar
4) Tersedianya alt yang dibutuhkan
5) Jalan pelajaran
6) Penilaian hasil belajar pribadi guru
7) Minat dan kemampuan siswa
8) Pribadi guru
9) Situasi pengajaran yang sedang berlangsung.28

25
Wasis Sucipto, "Eksperimen Pembelajaran Konsep Kalor Menggunakan Peralatan
Sederhana", Jitrnal Pendidikan Fisika Internaslonal, Volume 3, Nomor 2, Juli 2005, h. 103.
26
Arif S. Sadiman, et.al., Media Pendidikan: Pengembangan dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: Raja Grafindo, 2003),h. 32.
27
Pupuh Faturarohma & Sobri Sutukno, loc.cit
28
Oemar Hamalik, loc.cii
Sejumlah kriteria khusus lainnya dalam memilih media
pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan dalam satu kata “ACTION,
yaitu akronim; access, cost, technology, interactivity, organizalion.dan
novelty”.29
Setiap guru dapat mengembangkan media sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai, karena pada akhirnya pemilihan media adalah
keputusan untuk menggunakan media dengan baik dan mudah
disampaikan kepada peserta didik. Untuk memperoleh hasil belajar yang
baik.

7. Manfaat Media Pembelajaran


Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pengajaran.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,
apabila guru mengajar di setiap jam pelajaran.
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain
seperti mengamati, melakukan, menclemonstrasikan dan lain-
lain.30

Menurut Susilana dan Riyana manfaat media pembelajaran adalah


sebagai berikut:
a. Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang
efektif.
b. Merupakan Bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran.
c. Dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang ingin
dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri.
d. Bukan sebagai alat hiburan.

29
Rudi Susilana & Cepi Riyanu, loc.cit
30
Azliar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004), Get. V, h.
24-25.
e. Untuk mempercepat proses belajar.
f. Untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar.
g. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir.31

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp, and


Dayton, 1985:
a. Penyampain pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
b. Pembelajaran dapat lebih menarik
c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori
belajar
d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
e. Kualitas pembelajaran dapal ditingkatkan
f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan
dimanapun diperlukan
g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan
h. Peran guru berubahan kearah yang positif 32.

Menurut Yudhi Munadi fungsi media pembelajaran terbagi


menjadi 5 yaitu :
a. Sebagai sumber belajar, yakni sebagai penyalur, penyampai,
penghubung dan lain-lain.
b. Fungsi Semantik, yakni kemampuan media dalam menambah
perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya
benar-benar dipahami anak didik. (tidak verbalistik).
c. Fungsi manipulatif, media memiliki dua kemampuan, yang mengatasi
batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi.
d. Fungsi psikologis, fungsi ini terdiri dari fungsi atensi (perhatian),
afektif, kognitif, imajinatif, dan motivasi.
e. Fungsi Sosio-Kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antar
peserta komunikasi pembelajaran.33

Media digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena memiliki


kemampuan untuk:
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan tenaga dan daya indera.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.

31
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian. …………………..h. 9
32
Rudi Susilana & Cepi Riyana, Op.Cit., h. 9-10.
33
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru………………h. 37-48
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.34

Fungsi utama media pembelajaran adalah “sebagai alat bantu


mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar
yang ditata dan diciptakan oleh guru”.35
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap para siswa yang
kegiatan belajarnya memanfaatkan media pembelajaran yang dibimbing
oleh guru memperlihatkan semangat atau motivasl belajar siswa yang
rnemperlihatkan rasa bosan atau jenuh beiajar. Karean itu, guru yang
kreatif memanfaatkan media pembelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar baik yang dikembangkan sendiri maupun yang dikembangkan
oleh pihak lain akan menciptakan kegiatan kelas dengan para siswa yang
antusia beiajar. “Antusiasme dan motivasi yang tinggi dalam belajar
mempunyai kecendrungan untuk menghasilkan prestasi belajar yang
tinggi”.36
Media pembelajaran dapat merangsang minat anak, meningkatkan
motivasi belajar anak dan dapat juga menanamkan konsep secara konkrit.
Proses belajar yang demikian juga dapat meningkatkan dan mempertinggi
mutu belajar. Media dapat menjadi penting dalam pembelajaran Ekonomi
karena media dapat menjelaskan sesuatu yang tidak bisa dimengerti oleh
siswa dengan mudah.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa penggunaan media
pembelajaran pada dasarnya mengarah kepada kemajuan atau peningkatan
kualitas proses belajar mengajar dan peningkatan hasil belajar.

8. Klasifikasi Media

34
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran : Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian………………..h. 9
35
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran ……………. h.15
36
Sudirman Siahaan, loc.cit
Media harus dirancang dengan baik dalam batas-batas tertentu
yang dapat merangsang timbulnya dialog internal dalam diri siswa dengan
media atau antara siswa dengan guru. Adapun kelompok media menurut
Susilana adalah:
a. Media grafis, bahan cetak, gambar diam (foto).
b. Media proyeksi diam seperi OHP, OHT, opaque projektor, slide.
c. Media audio seperti radio, alat perekam pita magnetik.
d. Media audio visual diam.
e. Film (motion pictures)
f. Televisi
g. Multimedia37

Rudi Bertz dan Basyiruddin Usman mengelompokkan media dalam 8


klasifikasi diantaranya:

a. Media audio visual gerak seperti film suara, video kaset, TV, dan lain-
lain.
b. Media audio visual diam seperti film bingkai suara, film rangkai suara,
cetak suara dan lain-lain.
c. Media visual gerak seperti film, film strip, dan lain-lain.
d. Media visual diam seperti gambar, transparansi, OHP, dan lain-lain.
e. Media audio seperti tape recorder, kaset rekaman, dan radio dan lain-
lain. 38

Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan


kognitif siswa adalah penggunaan media dalam setiap pembelajaran karena
media merupakan salah satu sumber belajar yang bermanfaat untuk mengatasi
perbedaan gaya belajar, minat interaksi, dan keterbatasan daya indera.

Media memiliki peranan penting dalam mencapai keberhasilan siswa


dalam memahami pelajaran. Seperti yang penelitian dilakukan oleh Paivio
seorang pakar pendidikan.

menyatakan bahwa informasi yang diterima seseorang diproses melalui


salah satu dari dua channel, yaitu channel verbal seperti teks dan suara,
dan channel visual (nonverbal image) seperti diagram, gambar, dan

37
Rudi Susilana & Cepi Riyana, Op.Cii, h. 14
38
Basyirudidin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Press, 2002), cet ke-1, h.
27
animasi. Kedua channel ini dapat berfungsi baik secara independen,
secara paralel, atau juga secara terpadu bersamaan.39

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat di simpulkan bahwa


antara kedua sistem yakni sistem teori verbal (lisan) dan sistem teori non verbal
(non lisan) dapat saling menguatkan satu sama lain jika keduanya dipadukan,
sistem verbal yang dijelaskan oleh pendidik dapat mudah dimengerti oleh siswa
dengan penjelasan melalui media pembelajaran. Hal tersebut dapat terbukti
sukses jika antara materi dan media ini sesuai dalam penyajiannya.

Menurut Gardner telah menekankan bahwa pemikiran visual adalah


dasar dan bagian yang unik dari proses pemahaman. Visualisasi juga merupakan
bagian dari sistem verbal dan simbol (non verbal) untuk mengungkapkan ide dan
pemikiran. “Format pengajaran visual bergambar memiliki kentungan terhadap
keterampilan yaitu:

a. Kemampuan untuk menunjukan suatu hubungan


b. Hubungan yang sebanding dengan suatu objek
c. Mempermudah pemahaman terhadap kesimpulan”.40
Menurut Dick dan Carey dalam Arief S Sadiman dalam pemilihan
media setidaknya ada empat faktor yang harus diperhatikan antara lain:
a. Ketesediaan sumber setempat, maksudnya bila media yang
bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, harus
dibeli atau dibuat sendiri.
b. Apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana,
tenaga fasilitasnya,
c. Faktor yang menyangkut keluwasan, kepraktisan dan ketahanan
media.
d. Efektifitas biayanya dalam jangka waktu panjang. 41.

39 November 2010
Joko Sutrisno, “Dual Coding Theory” dari http://joko.tblog.com, 11
40
Catherine McLoughin, “Visual Thinking and Telepededagy”. Dalam
http://www.Nature.com/eye/journal/V17/N6/Full/6700500a.html, h. 2, 14 Juni 2010
41
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan,(Jakarta: PT Raja Grafindo Utama, 2002), Cet ke-5
h.86
Media adalah “komponen dari analisis sumber belajar yang
mengandung materi instruksional di bangku siswa yang dapat merangsang
siswa belajar”.42 Dari berbagai pendapat menjelaskan bahwa media dapat
memberikan rangsangan yang baik bagi siswa untuk belajar.
Dari batasan yang disampaikan para ahli mengenai media, maka
dapat disimpulkan bahwa pengertian media dalam pembelajaran adalah
segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan menyampaikan
informasi dari sumber kepada peserta didik yang bertujuan untuk
merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Media selain
digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh dapat juga
dimanfaatkan, untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan
pembelajaran, memberikan penguatan motivasi.
Sebagaimana yang dinyatakan Gagne (1988), gambar-gambar
bisa memberikan motivasi belajar walaupun bukan satu-satunya.
Sejalan pernyataan tersebut. Wright (1992) mengatakan bahwa
gambar memiliki beberapa peran didalam keterampilan seperti dapat
memotivasi peserta didik, berkontribusi terhadap konteks bahasa
yang digunakan, dapat digunakan untuk menjelaskan secara objektif
atau menginterpretasikan, dan dapat memberikan informasi. 43

Adapun kelebihan-kelebihan media audio visual sebagai berikut :


a. Gambar bersifat konkrit
b. Gambar dapat mengatasi batasn ruang dan waktu
c. Gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita
d. Gambar dapat memperjelaskan suatu masalah, dalam bidang apa saja
dan untuk tingkat usia berapa saja sehingga dapat mencegah atau
membetulkan kesalah pahaman
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, audio visual mempunyai beberapa
kelemahan yaitu :

42
Sri Iswaningsih, Pengaruh Penggunaan Media Cetak (Diklat)Terhadap Peningkatan
Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI Sekolah Dasar Tahun 2001/2002, (Jurnal
Pancaran Pendidikan, Tahun XVI, No. 56, Desember 2003), h.100-107
43
I Ketut Adnyana Putra, Media Gambar Berseri Dalam Pembelajaran Keterampilan
menulis Narasi, dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. No. 3 tahun XXXVI
Juli 2003
a. Gambar hanya menekankan persepsi indera mata
b. Gambar benda yang terlalu komplek kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran
c. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
d. Gambar animasi adalah salah satu bentuk komunikasi grafis, yaitu suatu
gambar interpretative yang menggunakan simbol-simbol untuk
menanyakan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap
terhadap orang, situasi atau kejadian-kejadian tertentu.44

Agar proses pembelajaran IPS berjalan dengan baik, menarik dan


mudah dipahami oleh siswa, guru baiknya menggunakan media
pendidikan karena media pendidikan mempunyai fungsi edukatif, sosial,
ekonomi, politis dan seni budaya. Dengan media pembelajaran dapat
merangsang minat anak, dapat meningkatkan motivasi belajar anak dan
dapat juga menanamkan konsep secara konkrit. Proses belajar yang
demikian juga dapat meningkatkan dan mempertinggi mutu belajar. Media
dapat menjadi penting dalam pembelajaran IPS karena media dapat
menjelaskan sesuatu yang tidak bisa dimengerti oleh siswa dengan mudah.

H. Hasil Belajar ekonomi


3. Pengertian Hasil Belajar
Belajar ( Learning), seringkali didefinisikan sebagai “perubahan
yang secara relative berlangsung lama yang diperoleh dari pengalaman-
pengalaman”.45 Belajar diartikan sebagai “proses perubahan tingkah laku
pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu
dengan lingkungan”.46
Witting (1981) dalam bukunya psychology of learning
mendefinisikan belajar sebagaiany relatively permanent change in
an organism's behavioral that occurs as a result of experience
(belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam

44
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan,(Jakarta: PT Raja Grafindo Utama, 2002), Cet ke-5
h.89
45
Abdul Rahman Shaleh & Muhibin Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam
Perspektif Islam. (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 207.
46
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT Remaja Rosda Karya edisi
ke dua. 2005. h. 5
segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme
sebagai hasil pengalaman).47

Pengertian yang berbeda ini didasarkan pada kepercayaan bahwa


tingkah laku lahiriah organisme itu sendiri bukan indikator adanya
peristiwa belajar.
Selain itu belajar adalah “modifikasi atau memperteguh kelakuan
melalui pengalaman (learning is defined as the modification or
strengthening of behavior through experiencing)”.48 Menurut pengertian
diatas, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan hasil
atau tujuan. Belajar bukan hanya -mengingat, akan tetapi lebih luas dari
itu, yakni mengalami.
Learning is experiencing. The process of learning is doing,
reacting, uner'going, experiencing. Experiencing means living
through actual situations and reactingvigorously to various aspect of
those situations for purposes apparent to the learner. Belajar adalah
mengalami sesuatu. Proses belajar adalah berbuat, beraksi,
mengalami, menghayati. Pengalaman berarti menghayati-situasi-
situasi yang sebenarnya dan bereaksi dengan sungguh-sungguh
terhadap berbagai aspek situasi itu demi tujuan-tujuan yang nyata
bagi pelajar.49

Menurut Winkel (2005), belajar menurut manusia boleh dirumuskan


sebagai berikut: suatu aktivitas mental dan psikis, yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai
sikap. Menurut Morgan belajar adalah tingkah laku yang relative
menetap sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman yang lampau.
Kingsley mengungkapkan belajar adalah proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau di ubah melalui latihan atau praktek.50

Jadi belajar menempatkan seseorang dari status abilitas yang satu


ketingkat stabilitas yang lain. Mengenai abilitas itu, menurut Bloom
dalam Sudijono meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif

47
Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999), cet.3, h. 61
48
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001) h. 27.
49
S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara Get 1, 1995), h. 99.
50
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2006), h. 104
oleh Bloom Dkk. Dikategorikan lebih terinci secara hierarki kedalam
enam jenjang kemampuan, yakni:
a. Hafalan (C1)
Jenjang hafalan (ingatan) meliputi kemampuan menyatakan kembali
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yarig telah dipelajarinya.
b. Pemahaman (C2)
Jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangkap arti dari
informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, atau
grafik, menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan
matematis atau sebaliknya, meramalkan berdasarkan kecendrungan
tertentu (eksplorasi dan interpolasi), serta mengungkapkan suatu
konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri.
c. Penerapan (C3)
Yang termasuk jenjang penerapan ialah kemampuan menggunakan
prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau
pada situasi kongkrit.
d. Analisis (C4)
Jenjang analisis meliputi kemampuan-kemampuan menguraikan
suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya
sehingga struktur informasi serta hubungan antar komponen
informasi tersebut menjadi jelas.
e. Sintesis (C5)
Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk
menghubungkan bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu
keseluruhan yang terpadu. Termasuk kedalamnya kemampuan
merencanakan eksperimen, menyusun karangan (laporan praktikum,
artikel, rangkuman), menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan
objek-objek, peristiwa dan informasi lainnya.
f. Evaluasi (C6)
Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan untuk
mempertimbangkan nilai suatu perntataan, uraian, pekerjaan,
berdasarkan criteria tertentu yang ditetapkan.51

Hasil belajar efektif berkaitan sikap dan nilai, yang berorientasi


pada penguasaan dan pemilihan kecakapan proses atau metode. Ciri-ciri
hasil belajar ini akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah
laku, seperti: perhatian terhadap pelajaran, kedisiplinan, motivasi belajar,
rasa hormat kepada guru,dan sebagainya.

51
Ahmad Sofyan, et.ol., Evaluasi Pembelajaran I PA Berbasis Kompetemi, (Jakarta: UlN
Jakarta Press,2006), h.15-18
Sedangkan hasil belajar aplikasi (psikomotor), hasil belajar pada
ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Sipson
(1956) menyatakan bahwa “belajar psikomotor ini tampak. dalam bentuk
keterampilan dan kemampuan bertindak individu”.33
Proses belajar menganjar pada hakikatnya adalah “proses
komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui
saluran/media dan penerima. pesan adalah komponen-komponen proses
komunikasi”.52 “Salah satu cara yang baik untuk menyerapnya (sebagai
gambaran mental) dapat dilakukan dengan cara menunjukan wujud konkrit
tentang konsep yang dipelajari tersebut”.53
Sedangkan Sidjana, mendefmisikan “hasil belajar sebagai
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya”.54 “Hasil belajar menunjuka pada prestasi belajar,
sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya dan derajat
perubahan tingkah laku siswa”.55 Selain itu juga hasil belajar adalah
perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar
yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Dari berbagai pengertian yang ada dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa, setelah mengalami proses
belajar mengajar dan ditandai dengan adanya perubahan kepandaian,
kecakaan, dan tingkah laku pada diri siswa itu sendiri. Hasil belajar juga
akan menumbuhkan pengetahuan seseoran sehingga ia dapat mempunyai
kemampuan berupa keterampilan dan membentuk kebiasaan sikap dan
cita-cita hidupnya. Proses pembelajaran erat kaitannya dengan hasil
belajar siswa. Proses pembelajaran yang monoton, tidak menarik,
52
Ahmad Sofyan, et.ol., Evaluasi Pembelajaran I PA Berbasis Kompetemi, (Jakarta: UlN
Jakarta Press,2006), h. 23.
53
Arif S. Sadiman, et.al., loc.cit., h.l 1.
54
Sutarto, Buku Ajar Fisika (BAF) dengan Tugas Analisis Foto KejadianFisika (AFKF)
sebagai Alat Bantu Penguasaan Konsep Fisika, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,}akarta:
Badan Pengembangan dan PeneMtian Departemen Pendidikan Nasional, 2005. h. 327-328.
55
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda
Karya,2001), h.22.
cenderung menurunkan hasil belajar. Sebaliknya, proses pembelajaran
yang meningkatkan minat dan aktivitas siswa terhadap suatu pelajaran
cenderung akan meningkatkan hasil belajar mereka.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah:
a. Faktor internal yang meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis dan
aspek psikologis, yang terdiri dari lima faktor, yaitu:
1) Intelegensi siswa
2) Sikap siswa
3) Bakat siswa
4) Minat siswa
5) Motivasi siswa
b. Faktor eksternal yang terdiri atas dua macam, yakni:
1) Lingkungan sosial
2) Lingkungan non sosial (sarana dan prasarana), termasuk di
dalamnya media pembelajaran
c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan
kegiatan pembelajaran.56

Faktor-faktor tersebut di atas sangat mempengaruhi hasil belajar


siswa, karena dalam proses pembelajaran siswalah yang menentukan
terjadi atau tidaknya suatu proses belajar. Untuk belajar siswa menghadapi
masalah-masalah baik internal maupun eksternal. Jika siswa tidak dapat
mengatasi masalah tersebut, maka ia tidak belajar dengan baik. Dalam
penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang
dimaksud adalah faktor lingkungan nonsosial yang meliputi sarana dan
prasarana serta faktor pendekatan belajar. Dalam proses pembelajaran
guru menggunakan strategi penggunaan media audio visual dengan
metode diskusi kelompok.
Sebelum pembahasan tentang hasil belajar ekonomi terlebih dahulu
dijelaskan pengertian dan tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai
induk dari pembelajaran Ekonomi.
e. Pengertian IPS

56
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 1999), h. 159.
Dalam kajian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terdapat beberapa
istilah yang terkadang sering diartikan secara tumpang tindih antara
satu dengan yang lain. Istilah-istilah tersebut adalah Studi Sosial
(Social Studies), Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Meskipun pada masing-masing istilah
tersebut sama-sama terdapat kata Social, akan tetapi dalam pengertian
dan maknanya terdapat perbedaan.
Studi Sosial (Social Studies) merupakan suatu studi yang
mengkaji dan menelaah berbagai gejala serta masalah sosial yang
berhubungan dengan perkembangan dan struktur kehidupan manusia.
Studi Sosial (Social Studies) bukanlah satu disiplin ilmu yang bersifat
akademik-teoritik, tetapi merupakan program pendidikan yang
dikembangkan dari ilmu-ilmu sosial (Social Sciences),...” bahkan dapat
merupakan bahan-bahan pelajaran bagi peserta didik sejak pendidikan
dasar, dan dapat berfungsi selanjutnya sebagai pengantar bagi
kelanjutan kepada disiplin ilmu” (Wachidi, 2000:1998) dalam
mengkaji fenomena serta masalah-masalah sosial yang berhubungan
dengan kehidupan manusia, studi sosial menggunakan bidang
keilmuan yang termasuk kedalam lingkup disiplin ilmu-ilmu sosial.
Sebagaimana dinyatakan Savage dan Amstrong (1996:9) bahwa
“Social studies is the integrated study of social sciences of humanities
to promote civic competence”
Berdasarkan beberapa definisi dan batasan-batasan tentang
studi sosial yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa studi
sosial merupakan program pendidikan yang dikembangkan dari ilmu-
ilmu sosial, yang dalam mengkaji gejala-gejala dan masalah sosial
yang bersangkut manusia dengan kehidupan manusia, studi sosial
biasanya menggunakan bidang keilmuan yang termasuk ke dalam
lingkup disiplin ilmu-ilmu sosial (Sosial Sciences).
Adapun pengertian IPS menurut beberapa ahli yakni:
1) Menurut Muhammad Numan Somantri, IPS adalah suatu
penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideology, dan disiplin
ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait, yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk
tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.57

2) Menurut Sapriya mata pelajaran IPS “merupakan sebuah nama


mata pelajaran dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi
serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.”58
3) Menurut Martorella, bahwa pembelajaran IPS lebih menekankan
pada aspek pendidikan daripada transfer konsep, karena dalam
pembelajaran IPS siswa diharapkan memperoleh pemahaman
terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih
sikap, nilai, moral, dan keterampilannya berdasarkan konsep yang
telah dimilikinya.59

Dari beberapa pendapat tentang pengertian IPS di atas dapat


dikemukakan bahwa IPS adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
kehidupan sosial didukung dan berdasarkan pada bahan kajian
geografis, ekonomi, sosiologi, antropologi, tata Negara dan sejarah,
namun IPS bukan merupakan penjumlahan, himpunan atau
penumpukan, bahan-bahan ilmu sosial.

f. Tujuan Pembelajaran IPS


Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan berpikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu
maupun sebagai sosial budaya.
Kemudian dalam berbagai buku social studies, sering dijumpai
bahwa para ahli merumuskan tujuan IPS dengan mengaitkannya pada
usaha mempersiapkan murid atau siswa menjadi warga negara yang
baik.

57
Nu’man Sumantri, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, (PT Remaja Rosda Karya:
Bandung, 2001) cet ke-1 h.74
58
Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep Dan Pembelajaran, (PT Remaja Rosda Karya:
Bandung, 2009), Cet ke-1 h. 7
59
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning : Analisis Model Pembelajaran IPS,
(Bumi Aksara: Jakarta, 2008), ed. 1 Cet ke-2 h. 14
Tujuan pembelajaran IPS adalah “untuk mendidik dan memberi
bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai
dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai
bekal bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.”60
Menurut Bloom, maka secara garis besar terdapat tiga sasaran
pokok dari pembelajaran IPS, yaitu:
a) Pengembangan aspek pengetahuan (cognitive)
b) Pengembangan aspek nilai ian kepribadian (affective), dan
c) Pengembangan aspek keterampilan (psycomotoric).
Dengan tercapainya tiga pokok tersebut diharapkan akan
tercipta manusia yang berkualitas, bertanggung jawab atas
pernbangunan bangsa dan negara serta ikut bertanggung
jawab terhadap perdamaian dunia, seperti diinginkan mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.61

Pengembangan aspek kognitif dapat diupayakan melalui


penguasaan materi (Substansi) mata pelajaran IPS yang berasal dari
ilmu-ilmu sosial, seperti; sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi dan tata
negara. Oleh karena itu, pemilihan materi IPS yang bersumber pada
ilmu-ilmu sosial bukan didasarkan atas pemikiran bahwa materi itu
penting dilihat dari disiplin ilmunya, tapi karena penting dalam upaya
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan untuk pengembangan aspek nilai dan kepribadian
dalam pembelajaran IPS perlu diperhatikan bagaimana keterkaitan antara
murid atau siswa dengan masyarakat. Tentang bagaimana keterkaitan
antara murid atau siswa (pendidikan) dan masyarakat, Oleh karena itu,
baik aspek nilai dan kepribadian, pengetahuan, maupun keterampilan
yang dibina dan dikembangkan di sekolah tidak bisa lepas dari nilai-nilai
yang dianut oleh masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa IPS bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap dan nilai peserta

60
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning : Analisis Model Pembelajaran
IPS,…………h. 15
61
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan,… Hal. 58-59
didik sebagai individu sehingga menjadi anggota masyarakat, yang
nantinya mampu hidup di tengah-tengah masyarakat dengan baik sesuai
dengan minat bakat dan kemampuannya.

g. Pengertian Ekonomi
Definisi Ekonomi, menurut Iskandar putong, ekonomi atau
economic dalam banyak literatur ekonomi disebutkan berasal dari
“bahasa Yunani, yakni kata oikos atau oiku dan nomos yang berarti
peraturan rumah tangga. Dengan kata lain, pengertian ekonomi adalah
semua yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan
perikehidupan dalam rumah tangga”.62
Menurut Lukman dan Nasrudin, ilmu ekonomi adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari bagaimana tingkah laku manusia
dalam usaha memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, dengan
mengadakan pemilihan diantara berbagai alternatif pemakaian atas
alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas atau
langka (scarcity)63

Menurut Lukman dan Nasrudin, ilmu ekonomi adalah suatu ilmu


pengetahuan yang mempelajari bagaimana tingkah laku manusia
dalam usaha memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, dengan
mengadakan pemilihan diantara berbagai alternatif pemakaian atas
alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas atau
langka (scarcity).64

Menurut Sapriya, ilmu ekonomi adalah “suatu studi tentang


bagaimana langkanya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi
keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas”.65 Pembahasan ini
dimulai dengan “menerapkan analisis ilmu ekonomi (ilmu ekonomi
positif). Sedangkan ilmu sosial ekonomi bagian yang berhubungan

62
Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta: Ghalia
Indonesia,2002), Ed.2, cet,1,h.14
63
Lukman & Indoyama Nasrudin, Pengantar Teori Mikro Ekonomi (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta
64
Lukman & Indoyama Nasrudin, Pengantar Teori Mikro Ekonomi (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta
65
Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep dan Pembelajaran, (PT. Remaja Rosda Karya,
Bandung: 2009) h. 24
dengan analisis ekonomi dibagi kedalam dua bagian utama yaitu:
ekonomi mikro dan ekonomi makro”.66
a) Teori ekonomi mikro, sesuai dengan namanya (mikro) dapat
diartikan belajar sebagai ilmu ekonomi kecil. Teori ekonomi mikro
diartikan sebagai bagian dari ilmu yang menganalisis mengenai
bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Ahli
ekonomi mikro mengkaji perilaku individu-individu, persoalan
rumah tangga, perusahaan dan pasar. Para ahli ini tertarik dengan
bagaiman harga barang dan pelayanan/jasa itu ditetapkan,
bagaimana harga dapat menentukan pola produksi, dan bagaimana
pola ditentukan oleh pasar dan tindakan pemerintah.
b) Teori ekonomi makro
Ekonomi makro sesuai dengan namaya makro yang berbarti besar.
Teori ekonomi makro menganalisis keseluruhan kegiatan
perkonomian, bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam
perekonomian.67

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu


ekonomi adalah suatu ilmu atau seni tentang manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya yang banyak bervariasi, tidak terbatas dan
berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pemilihan-pemilihan
kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi dan mempelajari masyarakat
dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran, kemakmuran suatu
keadaaan di mana manusia dapat memenuhi kebutuhannya baik barang-
barang maupun jasa.
Maka pengertian dari kegiatan ekonomi adalah kegiatan seorang
masyarakat atau suatu perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa,
mengkonsumsi (menggunakan) barang atau jasa, serta mendistribusikan
barang dan jasa tersebut.
h. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi
Mata pelajaran Ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:

66
Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep dan Pembelajaran, …..h. 24
67
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi : Mikro ekonomi
Dan Makro Ekonomi,.. h. 11-12
1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan
peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-
hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah
tangga, masyarakat, dan Negara
2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep
ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi
3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab
dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu
ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi
diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan Negara
4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai
nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk,
baik dalam skala nasional maupun internasional68.

Tujuan ilmu ini adalah untuk meramalkan berbagai peristiwa


ekonomi dan untuk membuat berbagai kebijakan yang akan mencegah
atau mengoreksi berbagai masalah seperti pengangguran, inflansi, atau
pemborosan dalam perekonomian.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya
tujuan ekonomi yaitu untuk meramalkan peristiwa ekonomi dan
masalah-masalah ekonomi serta cara penanggulangannya. Maka disini
siswa harus memiliki sikap sosial yang rasional dalam kehidupan untuk
dapat memahami dan selanjutnya mampu memecahkan masala-masalah
sosial perlu ada pandangan terbuka dan rasional. Dalam pandangan dan
presepsi siswa maka akan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa,
semakin baik maka semakin berprestasi. Tujuan ini juga tentu tidak
secara langsung tercipta tanpa campur tangan seorang guru dalam
membentuk karakter tersebut. Guru sangat berpengaruh dalam hal ini
mengembangkan kemampuan berpikir siswa, sikap dan nilai diri siswa.
Maka guru dituntut untuk dapat mengetahui perkembangan siswanya,
sejauh mana hasil belajar tersebut dapat terlihat dalam kehidupan sehari-
hari siswa.

68
Tedjo, Tujuan Pelajaran Ekonomi dalam http://tedjo21.files.wordpress.com. Pada 24
Juni 2010.
Penulis menyimpulkan bahwasanya ilmu ekonomi adalah ilmu
mengenai pilihan, yaitu bagaimana orang memilih dalam menggunakan
berbagai sumber daya yang relatif terbatas atau langka(secarcity), seperti
tenaga kerja, mesin dan peralatan, uang untuk memproduksi atau
menghasilkan berbagai komoditas (makanan, pakaian, perumahan dan
penyalurannya distribusi)

I. Sistem Perekonomian
Setiap negara memerlukan sebuah sistem ekonomi agar tujuan
mensejahterakan rakyatnya tercapai. Pilihan tehadap sistem ekonomi yang akan
dianutnya didasarkan pada UndangUndang Dasar dan Idiologi negara tersebut.
sistem ekonomi adalah strategi yang digunakan untuk men gatur kehidupan
ekonominya dalam rangka mencapal kemakmuran
Macam-macam sistem perekonornian
1. Sistem Ekonomi Liberal (Free Fight Liberalism)
Adalah sistem ekonomi yang mengutamakan kebebasan bertindak di bidang
ekonomi bagi setiap warga negaranya
2. Sistem Ekonomi Sosialis (Etatisme)
Adalah sistem ekonomi yang menghendaki semua badan usaha dikuasai oleh
negara
3. Sistem Ekonomi Campuran
Merupakan perpaduan antara system ekonomi liberal dan sosialis
1. Sistem Perekonomian Indonesia
Sistem Perekonomian Indonesia yang pernah berlaku di Indonesia:
a. Sistem Demokrasi Ekonomi Di Indonesia
Sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia yaitu Pancasila yang
dituangkan di pasal 33 ayatl, 2 dan 3 UUD 1945, sistem ekonomi yang
dianut bangsa.
Indonesia adalah sistem demokrasi ekonomi atau sistem ekonomi
kerakyatan. Dalam Sistem Demokrasi Ekonomi atau Sistem Ekonomi
Kerakyatan sistem produksi dikerjakan rakyat untuk rakyat dan di bawah
kepemilikan anggota masyarakat. Sistem ekonomi ini menghendaki
kemakmuran rakyatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang
perorang atau sekelompok orang.
b. Sistem Perekonomian Pancasila
Sistem perekonomian Pancasila dibuat pada dasawarsa 1970 dan
dibuat karena pada saat tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat
tinggi tetapi tidak dibarengi oleh adanya pemerataan kekayaan, sehingga
pada dasawarsa itu terjadi demontrasi para mahasiswa yang menuntut
adanya pemerataan kekayaan.
c. Ekonomi Kerakyatan, Perekonomian Rakyat dan Pemberdayaan
Rakyat
Ekonomi Kerakyatan adalah sektor ekonomi yang berisi kegiatan-
kegiatan ekonomi rakyat. Perekonomian Rakyat adalah system ekonomi
dimana rakyat dan usaha-usaha ekonomi kerakyatan berperan integral
dalam perekonomian nasional, produksi dikerjakan oleh semua untuk
semua dibawah kepemimpinan atau kepemilikan anggota masyarakat,
berdasarkan aturan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung
di dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat.
Pemberdayaan Rakyat adalah upaya untuk meningkatkan harkat
dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi tidak mampu
melepaskan diri dari kemiskinan dan keterbelakangan.
Pelaku ekonomi kerakyatan adalah pelaku formal (seperti
koperasi, usaha kecil dan menengah yang memiliki ijin usaha) dan pelaku
informal (seperti PKL dan sejenisnya)

2. Pelaku Utama Dalam Perekonornian Indonesia


Indonesia menganut sistem ekonomi kerakyatan, dimana dalam sistem
mi terdapat plar-pdar ekonomi sebagai penyangganya. Pilar-pilar ekonomi
sebagai penyangga sistem demokrasi ekonomi dikelompokkan Ke dalam
Sektor Usaha Formal dan Sektor Usaha Informal.
J. Kerangka Berfikir
Belajar merupakan suatu proses. Hasil nyata yang diperoleh dari berlangsungnya
proses belajar, yakni berupa perubahan-perubahan baik dalam pengetahuan, sikap,
kebiasaan, maupun tingkah laku. Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili kejadian
satu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan atau hubungan-hubungan
yang mempunyai atribut-atribut sama. Peranan konsep juga memiliki keterkaitan dalam
model pembelajaran yang biasanya digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai seperti media audio visual
merupakan salah satu media yang penyajiannya yang menggunakan lambang-lambang
visual serta memvisualisasikan satu hubungan, kejadian, atau kronologis sesuatu atau
media gambar adalah salah satu faktor penting guna menunjang keberhasilan siswa
dalam penguasaan konsep ekonomi terhadap suatu materi yang diberikan selama
proses belajar mengajar berlangsung. Biasanya dengan tampilan media gambar yang
menarik, terperinci, dan jelas akan membuat perasaan seseorang senang sehingga dia
tertarik untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan penggunaan media gambar
tersebut. Selain itu dengan penggunaan media yang memiliki beragam warna dan
bervariasi bentuknya dapat memotivasi siswa sehingga siswa akan mencapai hasil
belajar yang maksimal.

Guru bukan satu-satunya sumber belajar, namun guru memiliki peran sangat
penting dalam proses pembelajaran berlangsung. Apalagi dengan kemajuan teknologi
dan dunia pendidikan, guru hendaknya mampu menyesuaikan kebutuhan peserta didik
dengan keadaan yang berbeda-beda.

Dengan media, suatu pembelajaran menjadi hal yang penting dilakukan atau
disampaikan oleh guru. Karena media memiliki fungsi sebagai penyalur pesan atau
informasi kepada anak didik.

K. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka hipotesis penelitian adalah terdapat pengaruh penggunaan sebelumnya, maka
hipotesis penelitian adalah terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap
hasil belajar IPS ekonomi siswa pada materi perekonomian Indonesia.

Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan


media audio visual dengan media visual pada mata pelajaran IPS
Ekonomi materi Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggrang
Selatan.
Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media
audio visual dengan media visual pada mata pelajaran IPS Ekonomi
materi Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggrang Selatan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

H. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 13 kota tanggrang selatan pada
semester genap tahun ajaran 2009/2010. Proses penelitian ini dilakukan secara
bertahap mulai dari perencanaan dan persiapan instrument, uji coba instrument
penelitian dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti
penelitian, rentang waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan selama tiga bulan,
mulai pada bulan Februari sampai bulan Mei 2010.

I. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan
kualtias pembelajaran Ekonomi, hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio
visual terhadap hasil belajar IPS pada materi perekonomian Indonesia.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan media audio visual.

J. Metode dan Desain Penelitian


Desain penelitian yang di gunakan adalah “prites dan post test group,
dengan test sebanyak dua kali yaitu sebelum experiment (pritest) dan sesudah
experiment (post test) kemudian dibandingkan dengan kelompok yang lain
(kelompok kontrol) yang tidak dapat perlakuan”.69 karena kegiatan yang
dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada
hubungannya dengan hipotesis. Dalam metode ini terdapat kelompok eksperimen
dan kontrol. Kelompok eksperimen menggunakan media audio visual dan
kelompok kontrol menggunakan perlakuan biasa yaitu tanpa menggunakan media,
keduanya dibandingkan hasilnya dengan eksperimen. Dalam hal ini dilihat
perbedaan pencapaian antara kelompok experiment dan kelompok kontrol.
Adapun rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Rancangan Penelitian

Test awal Variable Test akhir


Kelompok
(pretest) bebas (post test)
E T1 XE T2

K T1 XK T2

Keterangan: E : Kelompok experiment


K : Kelompok kontrol
XE : Pelakuan yang diberikan pada kelompok experiment. Yaitu
yang menggunakan media audio visual dalam proses
pembelajaran IPS
XK : Perlakuan kelas tanpa media audio visual
T1 : Test awal (pretest) yang diberikan kepada kedua kelompok
(experiment dan kontrol)
T2 : Test akhir (post test) yang diberikan kepada kedua
kelompok (experiment dan kontrol).

K. Populasi dan Sampel


Populasi merupakan seluruh subyek penelitian atau jumlah keseluruhan
dari unit-unit analisis yang memiliki ciri-ciri yang akan diduga. Populasi target

69
Suharsimi Ari Kuntoro, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Dengan Peraktek,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2006) h.85.
pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 13 kota Tanggerang Selatan pada
semester genap tahun ajaran 2009/2010.
Populasi terjangkau adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 13 kota
tanggerang selatan pada semester genap tahun ajaran 2009/2010.
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.70 Sampel
diambil secara representatif atau mewakili populasi yang bersangkutan atau
bagian kecil yang diamati. Sampel diambil dari populasi terjangkau sebanyak dua
kelas, kelas pertama adalah kelas eksperimen (XE) dan kelas kedua sebagai kelas
kontrol (XK). Sampel yang diambil dari setiap kelas adalah 40 siswa setiap kelas.

L. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini antara lain test tertulis,
lembar observasi, dan lembar panduan wawancara.
1. Test tertulis
Test berperan untuk menjaring konsep awal dan konsep akhir siswa
sebelum dan sesudah pembelajaran dilakukan71. Kisi-kisi dibuat bedasarkan
kajian tingkat satuan pendidikan(KTSP) disesuaikan dengan materi yang
diajarkan, yaitu perekonomian indonisia semester genap kelas VIII.
Penjabaran konsep untuk menjadi butir-butir soal perhatikan ranah
pengetahuan (C1), pemahaman(C2), dan aplikasi konsep(C3).hasil akhir kisi-
kisi instrumen tes bedasarkan aspek kognitif adalah C1 pada nomor 10, 11, 25,
26, dan 35, C2 pada nomor 8, 9, 12, 16, 18, 20, 21, 22, 28, dan 33, sedangkan
C3 pada nomor 6, 7, 19, 31, 37, 39, 40. Jumlah butir soal yang palid adalah 22
soal, soal yang digunakan dalam tes sistem perekonomian indonesia berjumlah
20 soal.72

70
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006). Cet ke-15, h. 131
71
lampiran 3 dan 4
72
Lampiran 5
Materi Tingkat pengetahuan dan nomor butir
Sistem Perekonomian, Sistem Pengetahuan Pemahaman Aplikasi
Perekonomian Indonesia, (C1) (C2) konsep (C3)
Ekonomi Kerakyatan,
Perekonomian Rakyat dan
Pemberdayaan Rakyat, Sektor
Koperasi
1. Pembelajaran sistem 10,11 8,9 6,7
perekonomian,
2. Sistem perekonomian 25 12, 16, 18, 19, 37, 40
Indonesia 20, 21, 22
3. Ekonomi Kerakyatan, 26 28 31
Perekonomian Rakyat dan
Pemberdayaan Rakyat
4. Sektor Koperasi 35 33 39
Jumlah butir soal 5 10 7

2. Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penelitian banyak digunakan
untuk mengukur tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu
kegiatan yang diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun
situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau
menilai hasil atau proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada saat
belajar, tingkah laku guru pada saat mengajar, partisipasi siswa dalam
simulasi dan motivasi siswa dalam pembelajaran. Melalui pengamatan
dapat di ketahui bagaimana sikap dan prilaku siswa, kegiatan yang
dilakukannya, motivasi yang dilakukannya, bahkan kegiatan yang
diperoleh dari kegiatannya observasi dilakukan pada saat kegiatan itu
berlangsung.73

Ada tiga jenis observasi, yakni observasi langsung, observasi dengan


alat (tidak langsung), dan observasi partisifasi. Observasi langsung
adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang
terjadi dalam situasi yang sebenarnya yang langsung diamati oleh
pengamat. Observasi tidak langsung dilaksanakan dengan
menggunakan alat. Observasi partisipasi berarti pengamat harus
melibatkan diri atau ikut serta terhadap kegiatan yang dilaksanakan
oleh individu atau kelompok yang diamati.74

73
Nana Sujana, Op.cit, h. 84-85.
74
Nana Sujana, Op.cit, h. 85-86
Penelitian ini menggunakan jenis observasi secara langsung yaitu
peneliti sebagai observer (pengamat). Observasi dilakukan untuk
mengumpulkan informasi tentang situasi atau peristiwa tentang pembelajaran
IPS dikelas.dalam penelitian kuantitatif instrument observasi sering digunakan
sebagai alat pelengkap instrument lain. Observasi ini berkaitan dengan
aktifitas / kegiatan siswa selama pembelajaran perekonomian Indonesia
menggunakan media audio visual.
Observasi dilakukan setiap pertemuan sebanyak 3 kali pertemuan dan
observasi dilkukan berdasarkan tahapan dalam media pembelajaran yaitu
tahapan orientasi para siswa dimotifasi oleh guru dengan memperlihatkan
gambar-gambar tentang system perekonomian Indonesia, tahapan elastisitas,
siswa memberikan tanggapan gambar melalui diskusi kelompok, tahapan
rekontruksi siswa mengungkapkan keunggulan pendapat masing-masing
pendapat kelompok lain dan siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
system perekonomian yang benar tahapan aplikasi siswa memberikan
tanggapan pendapat terhadap permasalahan baru, dan tahapan review, siswa
menjawab pertanyaan guru secara lisan.

3. Wawancara
Wawancara sebagai alat penilaian digunakan untuk mengetahui
pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan dan lail-lain
sebagai hasil belajar siswa. Wawancara dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan kepada siswa secara lisan. Kelebihan wawancara adalah bias
kontak langsung dengansiswa sehingga dapat mengungkapkan jawaban secara
bebas dan mendalam. Lebih dari satu, sehingga hubungan dapat dibina dengan
baik sehingga siswa bebas mengemukakan pendapatnya.
Ada dua jenis wawancara, yakni wawancara tersetruktur dan
wawancara bebas. Dalam wawancara tersetruktur kemungkinan
jawaban telah disiapkan sehingga siswa tinggal mengkategorikannya
kepada alternatif jawaban yang telah dibuat. Keuntungan wawancara
tersebut mudah dikelola dan dianalisis untuk membuat kesimpulan.
Sedangkan wawancara bebas, jawaban tidak perlu disiapkan sehingga
siswa bebas mengemukakan pendapatnya keuntungannya adalah
informasi lebih padat dan lengkap sekalipun kita harus lebih bekerja
keras dalam menganalisa sebab jawabannya lebih beraneka ragam.75

Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data melalui Tanya


jawab yangdilakukan oleh pewawancara untuk mengetahui informasi dari
orang yang diwawancarai. Untuk memperjelas dan melengkapi data yang ada
agar lebih lengkap lagi maka diadakan wawancara yang dilakukan kepada
siswa dan guru.
“Wawancara yaitu suatu dialog yang dilakukan oleh pewawancara
untuk memperoleh informasi dari terwawancara”.76 Berkaitan dengan hal ini
maka wawancara dilakukan dengan guru SMPN 13 kota Tanggrang Selatan.
Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data melalui Tanya
jawab yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari orang yang diwawancarai. Untuk memperjelas dan melengkapi
data yang ada agar lebih lengkap lagi maka diadakan wawancara yang
dilakukan dengan siswa dan guru77.

M. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk
memperoleh data. Dalam pengumpulan data terdapat beberapa tahapan,
diantaranya:
1. Tahap persiapan
Sebelum melaksanakan penelitian langkah awal pada tahap ini adalah
pengurusan surat izin dari UIN Syarif hidayatullah Jakarta, Langkah
selanjutnya observasi tempat, selanjutnya membuat instrument penelitian,
bedasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat, serta membuat RPP.
Langkah selanjutnya melakukan koordinasi pada pihak sekolahdalam hal
ini guru bidang study yang bersangkutan untuk melakukan uji coba
instrument, setelah itu analisis data uji coba instrument untuk menentukan
soal-soal yang akan digunakan dalam penelitian (pretest dan post test) analisis

75
Nana sujana, Op. cit. h. 67-68.
76
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik…… h.155
77
Lampiran 7 dan 8
data hasil uji coba instrument merupakan langkah terakhir pada tahap
persiapan sebelum melaksanakan penelitian.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Langkah awal pada tahap ini adalah menentukan dua kelompok sample
yaitu kelompok experiment dan kelompok kontrol, selanjutnya diadakan test
awal (pretest) kepada kedua kelompok penelitian menggunakan soal-soal hasil
analisis uji coba instrument penelitian .
Kemudian kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan yaitu dengan
menggunakan media audio visual pada kelas experiment dengan materi
perekonomian Indonesia sedangkan kelas kontrol yaitu dengan tidak
menggunakan media audio visual, setelah proses pembelajaran selesai
diadakan test akhir (post test) dengan menggunakan soal yang sama ketika test
awal (pretest).
3. Tahap akhir penelitian
Langkah awal dalam penelitian ini adalah melakukan analisis data hasil
test awal (pretest) dan test akhir (post test). Kedua kelompok penelitian
analisis dilakukan dengan menggunakan uji statistik setelah itu dilakukan
penarikan kesimpulan yang merupakan langkah akhir pada penelitian ini.

Bagan tahap prosedur penelitian

Tahap persiapan Survai tempat uji coba Penyusun


sebelum penelitian instrument dan instrument
penelitian penelitian dan RPP

Analisis data hasil uji Uji coba intrumen


Tahap pelaksanaan coba instrumen

pretest Kelompok experiment menggunakan media audio visual

KBM Kelompok kontrol menggunakan media visual

Post test Tahap akhir Analisis hasil data Penarikan


penelitian penelitian kesimpulan
4. Kalibrasi Instrumen
a. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda kaji butir-butir soal dengan tujuan untuk
mengetahui kesanggupan dengan membedakan siswa yang tergolong
mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau
lemah prestasinya. Artinya bila soal tersebut diberikan kepada anak yang
mampu, hasilnya menunjukan prestasi yang tinggi, dan bila diberikan pada
siswa yang prestasinya lemah hasilnya rendah. Test dikatakan tidak
memiliki daya pembeda apabila test tersebut jika diujikan dengan anak
yang prestasinya tinggi, hasilnya rendah, tetapi bila diberikan kepada yang
prestasinya rendah, hasilnya tinggi.atau bila diberikan kepada kedua
kategori tersebut hasilnya sama saja.
“Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (kemampuan tinggi), dengan siswa
yang bodoh(kemampuan rendah)”78. “Dalam penelitian ini, daya pembeda
masing-masing butir soal dihitung dengan menggunakan anates”.79 Dari
perhitungan diperoleh hasil daya pembeda terendah sebesar -27.27 dan
tertinggi sebesar 81.82.
b. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak sukar,
soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi
usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan
menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.80

Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi


validitas dan reliabilitas, juga harus memiliki keseimbangan tingkat
kesulitan soal. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya yang soal-
soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran soal
dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya,

78
Suharsimi Arikunto, …….h. 215
79
Lampiran 9
80
Suharsimi Arikunto, …….h. 207
bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Salah satu dasar
pertimbangan dalam menentukan kesukaran jumlah soal katagori mudah,
sedang dan sukar yaitu adanya jumlah soal untuk ketiga kategori soal
tersebut.81 Rumus yang digunakan untuk menetukan taraf kesukaran
adalah

Keterangan :
P : proporsi (indeks kesukaran)
B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
Js : Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

Kriteria indeks kesukaran


0,00 - 0,30 = soal sukar
0,30 – 0,70 = soal sedang
0,70 – 0, 100 = soal mudah

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar indek kesukaran adalah bilangan yang tak menunjukan sukar
dan mudah suatu soal. Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal
dihitung dengan menggunakan model anates82.bedasarkan perhitungan
diperoleh soal katagori sukar berjumlah 9 soal yaitu pada nomor
15,17,18,23,24,29,34,36 dan 38.soal berkatagori sedang berjumlah 9 soal
yaitu pada nomor 3, 8, 11, 12, 14, 25, 27, 31, dan 39 soal kategori mudan
22 soal yaitu pada nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7,9, 10, 13, 16, 19, 20, 21, 22, 26,
28, 30, 32, 33, 35, 37, dan 40.

5. Validitas

81
Nana sujana, Op. cit. h. 135.
82
Lampiran 10
Karakteristik instrument yang baik sebagai alat evaluasi hendaklah
memenuhi persyaratan test, yakni memiliki validitas dan reabilitas yang baik.
Sebuah tes dikatakan “valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
diukur, dalam bahasa Indonesia valid disebut dengan istilah shahih”.83
Validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah “validitas item hasil belajar,
yaitu apabila sebutir item dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau
dapat dikatakan valid, jika skor-skor item yang bersangkutan memiliki
kesesuaian dan kesejajaran arah dengan skor totalnya”.84
Bedasarkan perhitungan model anatest diperoleh dari 40 butir soal
nomor butir soal yang valid sebanyak 22 butir soal yaitu 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
16, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 26, 28, 31, 33, 35, 37, 39, dan 40 sedangkan yang
tidak valid sebanyak 18 soal yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 13, 14, 15, 17, 23, 24,
27, 29, 30, 32, 34, 36, dan 38.85

6. Reliabilitas
Reabilitas alat penilaian adalah ketepatan alat tersebut dalam menilai
apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan
akan memberikan hasil yang relative sama. Test hasil belajar dikatakan tetap
apabila hasil pengukuran saat ini menunjukan kesamaan hasil pada saat yang
berlainan waktu terhadap siswa yang sama, bedasarkan perhitungan reabilitas
instrument test melalui model anatest. Diperoleh reabilitas test 0,73.86

N. Teknik Analisis Data


Menganalisis data merupakan suatu cara yang di gunakan untuk
menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang
meneliti, tetapi juga orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian.
4. Analiasis Data Kuantitatif

83
Suharsimi Arikuto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),
cet ke-5, h. 65
84
Anas Sudjono, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2005), h.
184
85
Lampiran 11
86
Lampiran 12
c. Uji Syarat Analisis Data
3) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel
yang diteliti berdistribusi normal/ tidak. “Pengujian yang dilakukan ini
dilakukan dengan menggunkan rumus liliefors”87

Keterangan :
L0/Lobserpasi : harga mutlak tersebar
F(Zi) : peluang angka baku
S (Zi) : proporsi angka baku

Kriteria pengujian :
Lhitung < Ltabel, data berdistribusi normal
Lhitung > Ltabel, data berdistribusi tidak normal

4) Uji homogenitas
Untuk mengetahui apakah data sampel tersebut bersifat homogen
atau tidak, maka dilakukan uji homogenitas. Dengan menggunakan uji
fisher maka taraf siginifikan 0,05 dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :
F : homogenitas
Vb : Varians terbesar
Vk : Varians terkecil

Dengan kriteria:
Fhitung < Ftabel, maka data homogen
Fhitung > Ftabel, maka data tidak homogen (heterogen)

87
Sudjana, metode statistika….. h.467.
d. Pengujian Hipotesis
Untuk melihat perbedaan hasil tes siswa dari kelompok experiment
dan kelompok control, diadakan uji “t” dengan rumus sebagai berikut:88

Dimana, dsg
Keterangan :
X1 : rata-rat kelompok experiment
X2 : rata-rata kelompok control
Dsg : nilai standar devisiasi gabungan
t : nilai “t” hitung
n1 : jumlah siswa kelompok eksperimen
n2 : jumlah siswa kelompok kontrol

5. Analisis Data Kuantitatip


Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi akan
dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif. Analisis data
deskriftip yaitu data yang terkait dengan topik yang terhimpun, kemudian
dianalisis dan dipaparkan dalam bentuk deskrifsi.

6. Hipotesis Statistik
Hipotesis stastistik digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang
telah dirumuskan. Hipotesis ststistik dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
H0 = µa = µb
Ha = µa> µb

Keterangan :

88
Sudjana, metode statistika….. h.238.
µa : rata-rata hasil nilai belajar siswa pada kelompok eksperimen
µb : rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok kontrol
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
l. Data Hasil Tes
Hasil tes pemahaman konsep dapat diukur dengan menggunakan
instrumen pilihan ganda berupa pretes (sebelum pembelajaran) dan postes
(sesudah pembelajaran)89. Peningkatan pemahaman konsep diperoleh dari
N-gain”.
Skor postes  Skor pretes
g
Skor ideal  Skor pretes

Dengan kategori :90


g tinggi : nilai (g) > 0.70
g sedang : 0.70 > (g) > 0.3
g rendah : nilai (g) < 0.3

89
David E. Meltzer, "The Relationship Between Mathematics Preparation and
Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible hidden variable in Diagnostic Pretest Scores",
Department of Physics and Astronomy State University Ames, Am, J, Phys, 70 (12). December
2002, p. 1260.
90
Richard R. Hake. "Analyzing Change/Gain Scores", http://Lists.Asu.Edu/Egi-Bin/Wa?
American Educational Research Association's Division. Measurement And Research
Methodology. 1999. p. 1
Berdasarkan lasil penelitian yang telah dilakukan di SMPN 13,
diperoleh nilai N-gain kelompok siswa dengan media audio visual
(kelompok eksperimen) dan nilai N-gain kelompok siswa dengan
pembelajaran metode ceramah (kelompok konrol). Sebelumnya, kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretes dan postes. Instrumen
tes yang digunakan :sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya
serta butir-butir soal tersebut telah diuji tingkat kesukaran dan daya
pembedanya sehingga instrumen ini telah layak digunakan. Instrumen tes
yang digunakan adalah tes obyektif multiple choice (pilihan ganda)
sebanyak 20 butir soal. Data hasil pretes dan postes dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.1.
Data Nilal Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Resp Kelompok ekperimen Resp Kelompok kontrol


Pretes Postes N-gain Pretes Postes N-gain
P1 30 75 0.64 LI 20 60 0.5
LI 35 50 0.23 L2 25 60 0.47
P2 35 55 0.31 P1 35 55 0.31
L2 35 40 0.08 P2 35 50 0.23
P3 35 70 0.54 P3 35 60 0.39
L3 40 45 0.08 L3 40 45 0.08
P4 40 60 0.33 P4 40 55 0.25
P5 40 80 0.67 P5 40 40 0
P6 45 70 0.45 L4 40 50 0.17
L4 45 70 0.45 P6 40 70 0.5
P7 45 95 0.91 L5 40 45 0.08
P8 50 60 0.2 P7 45 70 0.45
L5 50 60 0.2 L6 45 55 0.18
L6 50 65 0.3 L7 45 65 0.36
L7 50 65 0.3 P8 45 65 0.36
P9 50 75 0.5 L8 50 60 02
P10 50 65 0.3 P9 50 80 0.6
L8 55 70 0.33 L9 50 70 0.4
L9 55 85 0.67 L10 50 60 0.2
P11 55 85 0.67 P10 50 70 0.4
P12 55 70 0.33 L11 55 70 0.33
LI0 55 80 0.56 L12 55 60 0.11
L11 60 75 0.38 L13 55 70 0.33
L12 60 80 0.5 L14 55 90 0.78
P13 60 75 0.38 P11 55 65 0.22
P14 60 75 0.38 L15 55 70 0.33
P15 60 80 0.5 P12 55 70 0.33
L13 60 75 0.38 P13 55 60 0.11
P16 60 75 0.38 P14 60 75 0.38
P17 60 85 0.63 P15 60 70 0.25
L14 65 70 0.14 P16 65 70 0.14
P18 65 Cs 0.86 L16 65 70 0.14
L15 65 70 0.14 P17 65 75 0.29
L16 65 95 0.86 P18 65 60 0.14
L17 65 75 0.29 P19 65 80 0.43
P19 65 95 0.86 L17 70 75 0.17
L18 65 80 0.43 L18 70 85 0.5
L19 65 70 0.14 P20 70 80 0.33
P20 70 85 0.5 L19 70 75 0.17
L20 80 85 0.25 L20 80 85 0.25
∑ 2150 2930 17.05 ∑ 2065 2640 11.58
Mean 53.75 73.25 0.43 Mean 51.63 66 0.29
SD 11.48 12.84 0.22 SD 13.22 11.45 0.17
Var 131.73 164.81 0.05 Var 174.86 131.03 0.03

Tabel 4.2
Nilai Kelompok eksperimen dan Kelompok kontrol

Kelompok Kelompok eksperimen Kelompok kontrol


siswa Pretes Postes N-gain Pretes Postes N-gain
Tinggi 60 80 0.5 55 70 0.33
60 75 0.38 55 60 0.11
60 75 0.38 60 75 0.38
60 85 0.63 60 70 0.25
65 70 0.14 65 70 0.14
65 95 0.86 65 70 0.14
65 70 0.14 65 75 0.29
65 95 0.86 65 60 0.14
65 75 0.29 65 80 0.43
65 95 0.86 70 75 0.17
65 80 0.43 70 85 0.5
65 70 0.14 70 80 0.33
70 85 0.5 70 75 0.17
80 85 0.25 80 85 0.25
Means 65 81.07 0.45 65.36 73.57 0.24
Sedang 50 65 0.3 45 65 0.36
50 65 0.3 45 65 0.36
50 75 0,5 50 60 0.2
50 65 0.3 50 80 0.6
55 70 0.33 50 70 0.4
55 85 0.67 50 60 0.2
55 85 0.67 50 70 0.4
55 70 0.33 55 70 0.33
55 80 0.56 55 60 0.11
60 75 0.38 55 70 0,33
60 80 0.5 55 90 0.78
60 75 0,38 55 65 0.22
60 75 0.38 55 70 0.33
Means 55 74.23 0.43 51.54 68.85 0.36
Rendah 30 75 0.64 20 60 0.5
35 50 0.23 25 60 0.47
35 55 0.31 35 55 0.31
35 40 0.08 35 50 0.23
35 70 0.54 35 60 0.39
40 45 0.08 40 45 0.08
40 60 0.33 40 55 0.25
40 80 0.67 40 40 0
45 70 0.45 40 50 0.17
45 70 0.45 40 70 0.5
45 95 0.91 40 45 0.08
50 60 0.2 45 70 0.45
50 60 0,2 45 55 0.18
40.38 63.85 0.39 36.92 55 0.28

2. Deskripsi Data Nilai N-gain Kelompok Eksperimen


Dari tabel 4.1 diperoleh nilai rata-rata (mean) N-gain sebesar 0.43,
standar deviasi 0.22, dan varians 0.05. Berdasarkan rata-rata skor pretes
dan postes, tingkat minat perekonomian indonesia awal siswa adalah
53.75, sedangkan tingkat hasail perekonomian indonesia akhir siswa
adalah 73.25. Hal ini menunjukkan besarnya peningkatan hasil
perekonomian indonesia siswa secara langsung tampak dari rata-rata nilai
N-gain sebesar 0.43 yang termasuk kategori sedang. Rekap skor hasil
siswa terhadap perekonomian indonesia bedasarkan media audio visual
kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.3.
Pada tabel 4.2 dapat dilihat rata-rata (mean) N-gain pada setiap
kelompok berdasarkan pretes adalah kelompok tinggi 0.45 (45%),
kelompok sedang 0.43 (43%), dan kelompok rendah 0.39 (39%).
Persentase N-gain pada kelompok eksperimen ditunjukkan pada gambar
berikut:
Gambar 4.1.
Perentase Mean N-gain Kelompok Eksperimen

46% Tinggi
45%
44% Sedang
43%
42%
41%
40% Rendah
39%
38%
37%
36%

Tabel 4.3
Rekap Skor Pemahaman sistem perekonomian kelompok ekperimen
Data Pretes Postes N-gain
N 40 40 40
Rata-rata 53,75 73.25 0.43
SD 11.48 12.48 0.22
varians 131.73 164.81 0.05

3. Deskripsi Data Nilai N-gain Kelompok Kontrol


Dari tabel 4.1 diperoleh nilai rata-rata (mean) N-gain sebesar 0.29,
standar deviasi 0.17, dan varians 0.03. Berdasarkan rata-rata skor pretes
dan postes, tingkat pemaharnan sistem perekonomian awal siswa adalah
51.63, sedangkan tingkat pemahaman akhir siswa adalah 66. Hal ini
menunjukkan besarnya peningkatan pemahaman siswa secara langsung
tampak dari rata-rata nilai N-gain sebesar 0.29 yang termasuk kategori
rendah. Rekap skor pemahaman sistem perekonomian indonesia kelompok
kontrol dapat dilihat pada tabel 4.4.
Pada tabel 4.2 dapat dilihat rata-rata (mean) N-gain pada setiap
kelompok berdasaikan pretes adalah kelompok tinggi 0.24 (24%),
kelompok sedang 0.36 (36%), dan kelompok rendah 0.28 (28%).
Persentase N-gain pada kelompok kontrol ditunjukkan pada gambar
berikut:

Gambar 4.2.
Perentase Mean N-gain Kelompok kontrol
46%
45%
40%
35%
30%
25%
20%
15% tinggi Sedang Rendah
10%
5%
0%

Table 4.4.
Rekap skor pemahaman materi perekonomian kelompok kontrol
Data Pretes Postes N-gain
N 40 40 40
Rata-rata 51.63 66 0.29
SD 13.22 11.45 0.17
varians 174.84 131.03 0.03
Gambar 4.3
Rekap data kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

90%
80% postes
70% postes
60% pretes
50% pretest
40%
30%
20%
10% N-gain N-gain

Kelompok Kelompok
ekperimen kontrol
Pretes 53.75 51.63
Postes 73.25 66
N-gain 0.43 0.29

Dari gambar 4.3 dapat disimpulkan bahwa data kelompok


eksperimen lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Hal tersebut dapat
dilihat berdasarkan perolehan nilai pada kelompok eksperimen pretes
53.75; postes 73.25; dan N-gain 0.43. Sedangkan pada kelompok kontrol
pretes 5 1.63; postes 66; dan N-gain 0.29.
Jadi hasil nilai akhir yang diperoleh setelah diberikan proses
pembelajaran, kelompok eksperimen yang menggunakan media audio
visual memiliki rata-rata jauh lebih baik dibandingkan dengan tanpa
menggunakan media audio visual pada kelompok konlrol. Hal ini terjadi
karena siswa lebih mudah memahami konsep/materi yang konkret dan
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Begitupun sebaliknya siswa akan
mudah lupa bila materi yang disampaikan guru masih bersifat abstrak.

B. Data Kualitatif
1. Hasil Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar
selama pembelajaran dengan menggunakan media audio visual. Peneliti
berperan sebagai observer/pengamat selama proses pembelajaran
berlangsung. Sebelum menggunakan media audio visual, guru dan peneliti
bersama-sama mendiskusikan perencanaan pembelajaran diantaranya
tahapan-tahapan pembelajaran media audio visual yang harus dilakukan
guru dan siswa, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, dan lain-lain sehingga
selama proses belajar berlangsung, peneliti, para siswa dan guru
melaksanakan pembelajaran dengan baik. Agar peneliti/pengamat lebih
mudah mengamati para siswa, peneliti mengamati siswa secara
berkelompok atau tidak perindividu. Kelas eksperimen dibagi menjadi 8
kelompok dan peneliti/pengamat mengamati 8 kelompok tersebut selama
proses pembelajaran berlangsung.
Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar
selama pembelajaran dengan menggunakan media audio visual. Peneliti
berperan sebagai observer/pengamat selama proses pembelajaran
berlangsung. Sebelum menggunakan media audio visual, guru dan peneliti
bersama-sama mendiskusikan perencanaan pembelajaran diantaranya
tahapan-tahapan pembelajaran yang harus dilakukan guru dan siswa,
alokasi waktu, tujuan pembelajaran, dan lain-lain sehingga selama proses
belajar berlangsung, peneliti, para siswa dan guru melaksanakan
pembelajaran dengan baik. Agar peneliti pengamat lebih mudah
mengamati para siswa, peneliti mengamati siswa secara berkelompok atau
tidak perindividu. Kelas eksperimen dibagi menjadi 8 kelompok dan
peneliti/pengamat mengamati 8 kelompok tersebut selama proses
pembelajaran berlangsung.

Tabel 4.5.
Rekap Hasil Observasi Seluruh Siswa Kelas Eksperimen
Pertemuan 1 Pertemuan 2 pertemuan 3
No. Aspek Penganiatan
(%) (%) (%)
1. Onentasi
Memperiatikan gambar yang
75.0 87.5 87.5
diperlihatkan guru
bercanda saat guru
25.0 12.5 12.5
memperlihatkan gambar
2. Elisitasi
Memberikan tanggapan/
pendapat gambar melalui 50.0 75.0 87.5
diskusi kelompok
Tidak memberikan
50.0 25.0 12.5
tanggapan/pendapat gambar
3. Restrukturisasi
Mengungkapkan keunggulan
pendapat masing-masing
62.5 75.0 75.0
kelompok terhadap kelompok
lain

Membenarkan pendapat
25.0 12.5 0
kelompok lain
Mendengarkan penjelasan guru
tentang konsep ilmiah yang 87.5 87.5 100
benar
Mengobrol saat guru
memberikan
12.5 12.5 0
penjelasan tentang system
perekonomian indonesia
4. Aphkasi
memberikan
tanggapan!pendapat terhadap 50.0 62.5 75.0
permasalahan baru
tidak mengerti untuk
memberikan pendapat terhadap 50.0 37.5 25.0
permasalahan haru
5. Review
menjawab pertanyaan guru
62.5 75.0 87.5
secara lisan
tidak inenjawab pertanyaan
37.5 37.5 12.5
guru.

Berdasarkan rekap hasil observasi tabel 4.5, tiga kali pertemuan


selama pembelajaran menunjukkan bahwa setiap pertemuan mengalami
kenaikan persentase. Pada pertemuan pertama, pada tahapan orientasi 75%
kelompok siswa memperhatikan gambar-gambar yang diperlihatkan guru.
Sedangkan kelompok siswa yang tidak memperhatikan atau bercanda
25%, sehingga dapat dikatakan bahwa pada awal pembelajaran semua
siswa termotivasi oleh guru. Pada tahapan elisitasi. menunjukkan 50%
siswa kelompok siswa yang memberikan tanggapan/'pendapat tentang
gambar-gambar melalui diskusi kelompok, sedangkan 50% terdapat
kelompok siswa yang masa bodoh sehingga tidak memberikan
tanggapan/pendapat. Pada tahapan restrukturisasi menunjukkan 62.5%
kelompok siswa yang mengungkapkan keunggulan pendapat masing-
masing kelompok terhadap kelompok lain, sedangkan 25% kelompok
siswa yang membenarkan pendapat kelompok lain. Kemudian 87.5%
kelompok siswa yang mendengarkan penjelasan guru tentang sistem
perekonomian yang benar, sedangkan 12.5% siswa tidak mendengarkan/
bercanda saat guru menjelaskan sistem perekonomian. Pada tahapan
aplikasi menunjukkan 50% kelompok siswa yang memberikan
tanggapan/pendapat terhadap permasalahan baru yang diberikan guru,
sedangkan 50% kelompok siswa tidak mengerti untuk memberikan
pendapat permasalahan baru. Pada tahapan review menunjukkan 62.5%
kelompok siswa yang menjawab pertanyaan yang diberikan guru secara
lisan, sedangkan 37.5% tidak menjawab pertanyaan guru.
Pada pertemuan kedua, pada tahapan orientasi 87.5 % kelompok
siswa. perhatikan gambar-gambar yang diperlihatkan guru. Sedangkan
kelompok siswa yang tidak memperhatikan atau bercanda 12.5%,
sehingga dapat dikatakan bahwa pada awal pembelajaran semua siswa
termotivasi oleh guru. Pada tahapan elisitasi, menunjukkan 75% siswa
kelompok siswa yang memberikan tanggapan/pendapat tentang gambar-
gambar melalui diskusi kelompok, sedangkan 25% terdapat kelompok
siswa yang masa bodoh sehingga tidak memberikan tanggapan/pendapat.
Pada tahapan restrukturisasi menunjukkan 75% kelompok siswa yang
rnengungkapkan keunggulan pendapat masing-masing kelompok terhadap
kelompok lain, sedangkan 12.5% kelompok siswa yang membenarkan
pendapat kelompok lain. Kemudian 87.5% kelompok siswa yang
mendengarkan penjelasan guru tentang sistem perekonomian yang benar,
sedangkan 12.5% siswa tidak mendengarkan/bercanda saat guru
menjelaskan konsep ilmiah. pada tahapan aplikasi menunjukkan 62.5%
kelompok siswa yang memberikan tanggapan/pendapat terhadap
permasalahan baru yang diberikan guru, sedangkan 37.5% kelompok
siswa tidak mengerti untuk memberikan pendapat permasalahan baru.
Pada tahapan review menunjukkan 75% kelompok siswa yang menjawab
pertanyaan yang diberikan guru secara lisan. sedangkan 25% tidak
menjawab pertanyaan guru.
Pada pertemuan ketiga, pada tahapan orientasi 87.5 % kelompok
siswa memperhatikan gambar-gambar: yang diperlihatkan guru.
Sedangkan kelompok siswa yang tidak memperhatikan atau bercanda
12.5%. sehingga dapat dikatakan bahwa pada awal pembelajaran semua
siswa termotivasi oleh guru. Pada tahapan elisitasi, menunjukkan 87.5%
siswa kelompok siswa yang memberikan tanggapan/pendapat tentang
gambar-gambar melalui diskusi kelompok, sedangkan 12.5% terdapat
kelompok siswa yang masa bodoh sehinggi tidak memberikan
tanggapan/pendapat. Pada tahapan restrukturisasi menunjukkan 75.0%
kelompok siswa yang mengungkapkan keunggulan pendapat masing-
masing kelompok terhadap kelompok lain., sedangkan 0% kelompok
siswa yang membenarkan pendapat kelompok lain. Kemudian 100%
kelompok siswa yang mendengarkan penjelasan guru tentang sistem
perekonomian yang benar, sedangkan 0% siswa tidak mendengarkan/
bercanda saat guru menjelaskan sistem perekonomian. Pada tahapan
aplikasi menunjukkan 75.0% kelompok siswa yang memberikan
tanggapan/pendapat terhadap permasalahan baru yang diberikan guru,
sedangkan 25.0% kelompok siswa tidak mengerti untuk memberikan
pendapat permasalahan baru. Pada tahapan review menunjukkan 87.5%
kelompok siswa yang menjawab pertanyaan yang diberikan guru secara
lisan, sedangkan 12.5% tidak menjawab pertanyaan guru.

2. Hasil Wavancara
Data kualitatif berupa wawancara digunakan sebagai data
penunjang bagi data kuantitatif. Wawancara dilakukan pada guru bidang
studi dan siswa sebagai respon mengenai media pembelajaran yang telah
dilaksanakan pada materi perekonomian indonesia. Untuk mempermudah
wawancara, peneliti menyusun pedoman wawancara secara sistematis
mengenai media audio visual.

a. Data Hasil Wawancara Guru Bidang Studi


Guru bidang studi mulai mengajar di SMPN 13 Kota
Tangerang Selatan sejak tahun 2005 dan merupakan lulusan dari
Universitas Negeri Jakarta tahun 2004. Pelatihan yang pernah diikuti
antara lain peiatihan/penataran guru IPS di UNJ pada tahun 2005.
Biasanya guru menggunakan metode ceramah dalam
pembelajaran, karena melalui metode tersebut semua materi dapat
dijelaskan dan siswa menerima pengetahuan dari guru. Guru belum
pernah mengenai media pembelajaran yang diusulkan peneliti yaitu
media audio visual.
Ketika melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
media audio visual pada materi perekonomian indonesia, guru menilai
dengan pembelajaran tersebut siswa terlihat lebih aktif memberikan
ide/gagasannya kepada siswa lain. Menurutnya, ciri khas dari
pembelajaran ini menekankan kepada keinginan siswa yang besar
untuk mengetahui sesuatu, khususnya mengenaiperekonomian. Saat
ditanya kendala yang dirasakan selama penerapan media audio visual
yaitu waktu yang tersedia dianggap kurang mencukupi dan beberapa
siswa mendominasi diskusi. Yang perlu ditingkatkan dari
pembelajaran ini adalah guru hendaknya lebih banyak menyediakan
waktu guna bertukar informasi mengenai topik yang sedang dibahas
dan guru hendaknya memotivasi siswa yang belum aktif supaya dapat
memberikan gagasan/idenya kepada siswa lain. Menurutnya jumlah
siswa yang banyak maka dengan media pembelajaran ini diperlukan
pembimbing yang cukup Setelah dilaksanakan pembelajaranmedia
audio visual, guru akan menggunakan pembelajaran tersebut sesuai
dengan materi yang dekat dengan perekonomian.

b. Data Hasil Wawancara Siswa


Sampel yang diambil peneliti untuk wawancara adalah
perwakilan masing-masing kelompok berdasarkan kategori
kemampuan awal siswa (pretes), yaitu kelompok tinggi 2 siswa,
kelompok sedang 2 siswa. dan kelompok rendah 2 siswa. Hasil
wawancara dengan ketiga kelompok tersebut mengenai pembelajaran
yang dilaksanakan menunjukkan para siswa merasa senang karena
lebih memahami materi khususnya tentang sistem perekonomian.
Siswa belum pernah belajar dengan sistem pembelajaran tersebut.
Siswa merasa bosan karena biasanya guru hanya menjelaskan materi
dan memberikan tugas. Menurut mereka, melalui pembelajaran seperti
ini, mereka dapat bertukar informasi dan mengeluarkan pendapat
mereka kepada siswa lain. Meskipun saat siswa mengungguli pendapat
masing-masing suasana kelas sedikit gaduh, tapi guru dapat segera
mengendalikannya. Menurut mereka, pembelajaran ini sedikit takut
karena siswa diberi beberapa pertanyaan dan harus dijawab sesuai
pengetahuan mereka dan tidak boleh mencari jawaban dari buku paket.
Jawaban mereka adalah pendapat-pendapat mereka sendiri kemudian
dilakukan diskusi kelas, masing-masing siswa membenarkan pendapat
mereka dan menentang pendapat siswa lain. Menurut mereka, guru
berperan sebagai pernbimbing dan sangat membantu siswa saat
memberi penjelasan perekonomian tentang masalah yang didiskusikan
siswa.
Mereka merasa puas bila pendapat. mereka sesuai dengan
penjelasan guru dan bagi siswa yang salah pendapatnya, mereka lebih
memahami kesalahannya sehingga dari kesalahannya itu mereka lebih
memahami tentang perekonomian. Sebagian besar siswa berharap agar
pembelajaran berikutnya dapat dilakukan seperti ini karena cocok bagi
pelajaran IPS.

C. Pengujian Persyaratan Analisis Data


Sebelum dilaksanakan pengujian hipotesisi maka terlebih dahulu
dilaksanakan pengujian persyaratan analisis berupa uji normalitas dan uji
homogenitas.
1. Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi
berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji Liliefors. Kriteria uji
normalitas adalah Ho ditolak jika L0 lebih besar dari Ltabel, dari Ho diterima
jika L0 lebih kecil dari Ltabel. Dengan diterimanya Ho berarti data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal, sedangkan jika Ho ditolak berarti data
penelitian herasal dari popuiasi yang berdistribusi tidak normal.

1) Uji Normalitas Kelomok Eksperimen


Pada kelompok eksperimen. uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan uji Liliefors, dan hasilnya tampak pada tabel berikut:

Tabel 4.6.
Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
n Lo Ltabel Kesimpulan
40 0.1224 0.14018 Ho diterima

Dari tabel 4.6 diperoleh L0 = 0.1224, sedangkan Ltabel M = 0.14018


dengan n = 40. Karena Lo < Ltabel maka Ho diterima, yaitu populasi
berdistribusi normal.

2) Uji Normalitas Kelompok Kontrol


Pada kelompok kontrol. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan uji Liliefors, dan hasilnya tampak pada tabel berikut:
Tabel 4.7.
Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
n Lo Ltabel Kesimpulan
40 0.1268 0.14018 Ho diterima

=
Dari tabel 4.7 diperoleh L0 - 0.1268, sedangkan Ltabel 0.14018
dengan n = 40. Karena L0 < Ltabel maka Ho diterima, yaitu populasi
berdistribusi normal.
Penghitungan normalitas kelompok kontrol dengan menggunakan
Liliefors dapat dilihat pada lampiran.

2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji F (Fisher).
Kriteria uji homogenitas adalah Ho ditolak jika Fhitung lebih besar dari Ftabel
dan Ho diterima jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel. Dengan diterimanya Ho
berarti sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen.
Uji kesamaan dua varian sampel atau kelompok perlakuan dengan
menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi 0.05, dengan rumus sebagai
berikut:
Varian terbesar
F
Varian terkecil
=
Dari hasil pengujian diperoleh nilai Fhitung 1.257. Ftabel = 1.715 (α =
0.05) dengan derajat kebebasan pembilang 39 dan penyebutnya 39. Dari hasil
tersebut dikelahui bahwa nilai Fhitung < Ftabel Dengan demikian. Ho diterima
pada taraf sienifikansi α = 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa varian dua
kelompok tersebut sama.

D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan


1. Analisis Data
a. Analisis Data Kuantitatif
Setelah dilakukan uji persyaratan analisis data berupa uji
normalitas dan uji homogenitas, diperoleh kesimpulan bahwa dua
kelompok tersebut berdistribusi normal dan homogen. Sehingga
pengujian dapat diteruskan pada analisis data berikutnya. yaitu uji "t".
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa rata-rata nilai postes untuk
kelompok eksperimen X1 = 73.25 dan untuk kelompok kontrol
diperoleh nilai rata-rata X2 = 66, standar deviasi kelompok eksperimen
SD1 = 12.48 dan standar deviasi kelompok kontrol SD2 = 11.45,
varians kelompok eksperimen Var1 = 164.81 dan varians kelompok
kontrol Var2 = 131.03. Uji “t” dengan menggunakan rumus:

X1  X 2 (n1  1) V1  (n 2  1) V2
t dimana, dsg 
1 1 n1  n 2  2

n1 n 2

Keterangan:
X1 = Rata-rata postes kelsompok ekperimen
X 2 = Rata-rata postes kelompok kontrol
Dsg = Nilai standar deviasi gabungan
n1 = jumlah siswa kelompok eksperimen
n2 = jumlah siswa kelompok kontrol

Tabel 4.8.
Hasil Uji “t”
Variabel n thitung ttabel Kesimpulan

Peningkatan
40 2.75 1.98 Ho diterima
pemahaman siswa
Hasil analisis data dengan menggunakan statistik uji “t”
diperoleh nilai thitung = 2.75, sementara ttabel 1.98 pada derajat
kebebasan (dk) 78. Karena thitung > ttabel (2.75> 1.98 ) maka Ho ditolak
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media audio
visual pada materi perekonomian Indonesia. Hal ini menunjukan
bahwa pembelajaran melalui media audio visual dapat meningkatkan
minat belajar siswa pada materi perekonomian Indonesia

b. Analisis Data Kualitatif


1) Data Hasil Observasi
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dianalisis bahwa implementasi
penerapan media pembelajaran terlaksana dengan baik sesuai
dengan tahapan media pembelajaran dengan media audio visual,
yaitu tahapan orientasi, elisitasi, restrukturisasi, aplikasi, dan
review.
Pada setiap tahapan dalam pembelajaran media
memperlihatkan minat siswa semakin aktif.

2) Data Hasil Wawancara


Hasil wawancara pada siswa menunjukkan siswa kelompok
tinggi, sedang, dan rendah senang karena bagi mereka ini
merupakan pembaharuan dalam belajar, siswa tidak hanya duduk
mendengarkan penjelasan guru saja tapi melalui penggunakan
pembelajaran tersebut. Siswa berperan aktif dan memecahkan
suatu permasalahan mengenai perekonomian.
Sebagian siswa mengatakan cara belajar seperti ini
memudahkan mereka untuk menyampaikan pendapat/ide/gagasan
ke siswa lain dan mereka lebih memahami materi yang dipelajari.
Bagi kelompok tinggi, sedang dan rendah menganggap cara
belajar yang disampaikan guru memudahkan siswa untuk
menyampaikan pendapat masing-masing dan juga rnemudahkan
dalam memahami materi perekonomian indonesia. Kelompok
sedang berpendapat cara belajar yang disampaikan guru dapat
diterapkan untuk semua materi, sedangkan pada kelompok tinggi
dan rendah berperdapat tidak semua konsep dapat digunakan
melalui cara belajar yang disampaikan guru. Akan tetapi ketiga
kelompok tersebut menganggap cara belajar yang disampaikan
guru cocok untuk pelajaran IPS.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan
Bedasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode audio visual sangat rendah
tetapi setelah menggunakan metode audio visual meningkat, berdasarkan
wawancara dan observasi mengenai respon minat siswa dengan menggunakan
media audio visual sangat baik karena siswa dapat membangun sendiri
pengetahuannya dan rasa keingintahuan siswa terhadap perekonomian.
Sedangkan guru bidang studi dapat menjadikan media audio visual sebagai
salah satu media yang akan digunakan dalam pembelajaran IPS. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media audio visual dapat meningkatkan minat siswa
terhadap mata pelajaran IPS pada materi perekonomian Indonesia.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara media audio visual terhadap hasil
belajar siswa pada materi perekonomian indonesia. Hal tersebut diperoleh dari
perhitungan menggunakan uji “t” diperoleh harga t hitung = 2.75, sementara t
tabel 1,98 pada derajat kebebasan = 39, taraf signifikan 0,05 ini berarti thitung
lebih besar daripada ttabel ( thitung > ttabel = 2.75 > 1.98). Kelompok eksperimen
yang menggunakan media audio visual memperoleh nilai pretes sebesar 53.75
dan nilai postes sebesar 73.25. Kelompok kontrol yang menggunakan metode
ceramah memperoleh nilai pretes sebesar 51.63 dan nilai postes sebesar 66.
Nilai N-gain kelompok eksperimen 0.43, sedangkan rata-rata nilai N-gain
kelompok eksperimen yang menggunakan media audio visual lebih tinggi dari
pada nilai N-gain kelompok kontrol yang tidak menggunakan media audio
visual.

D. Saran
1. Untuk dapat meningktkan keterampilan guru dalam menggunakan media
audio visual, penelitian ini perlu dilanjutkan dengan menambah waktu
pertemuan, dengan meningkatkan hasil belajar diharapkan berpengaruh
baik pada penguasaan materi perekonomian.
2. Sample siswa dalam wawancara harus mempersentasikan jumlah siswa
secara keseluruhan.
3. Hasil penelitian berikut diharapkan memiliki nilai N-gain dengan katagori
tinggi melalui media audio visual.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A, 1992, Psikologi Umum, Jakarta: CV. Spectum

Ahmadi, Abu, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT Asadi Mahasatya, 2003).

Arif S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengembangan dan Pemanfaatannya,


Jakarta: Raja Grafindo, 2003.

Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas dan Siswa, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1996.

Arsyad, Azhar, Media Pengajaran, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1995.

___________, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004, Cet. V.

Daradjat, Zakiah, Metodologi Pengajaran Agama Islam”, Jakarta: Bumi Aksara,


1999.

Djamarah, Bahri, Syaiful, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.

Fathurohman, Pupuh, Strategi Belajar Mengajar- Strategi Mewujudkan


Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep
Islami, Badung: PT.Refika Aditama, 2007.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksa, 2003, Cet.
VI.

______________, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT.Bumi Aksara, 1999.

______________, Media Pendidikan, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994, Get


Ke-7

Harsanto, Radno, Pengelolaan Kelas yang Dinamis, Yogyakarta: Kanisius, 2007.

Hurlock, B. Elizabeth Perkembangan Anak (Terj : Meitasari Tjandrasa) Jilid.2


Jakarta: Erlangga, 1990.

Isjoni, Pembelajaran Visioner, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Iskandar, Psikologi Pendidikan, Cipayung-Ciputat: Gaung Persada, 2009.


Ismail, SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang:
Rasail Media Group, 2008.

Iswaningsih, Sri, Pengaruh Penggunaan Media Cetak (Diklat) Terhadap


Peningkatan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI Sekolah
Dasar Tahun 2001/2002, (Jurnal Pancaran Pendidikan, Tahun XVI, No.
56, Desember 2003).

Jamridafrizal, Konsep Dasar Pengelolaan Kelas, dalam http://www.scribd. com/


doc, 17 September 2010.

Lukman & Indoyama Nasrudin, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Jakarta:


Lembaga Penelitian UIN Jakarta.

Lukman & Nasrudin, Indoyama, Pengantar Teori Mikro Ekonomi Jakarta:


Lembaga Penelitian UIN Jakarta.

Maisah, dan Yamin Martinis, Manajemen Pembelajaran Kelas”, Jakarta: Gaung


Persada, 2009.

Margono. S, Metodelogi Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.

Meltzer, E. David, "The Relationship Between Mathematics Preparation and


Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible hidden variable in
Diagnostic Pretest Scores", Department of Physics and Astronomy State
University Ames, Am, J, Phys, 70 (12). December 2002.

Mudjiono dan Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006,
Cet. III.

Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008.

Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 edisis pertama, Jakarta: Departemen


Agama, 2009.

Nasution, S. Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara Get 1, 1995,

Nata, Abuddin, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta:


Prenada Media Group, 2009.

Nurdin, Syafruddin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Individu Siswa


dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Ciputat: Quantum Teaching,
2005, cet, ke-1

Probadi A. Benny, Langkah Penting Merancang Kegiatan Pembelajaran, Jakarta:


PT. Dian Rakyat, 2009.
Putong, Iskandar, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2002.

Putra, Adnyana, I Ketut, Media Gambar Berseri Dalam Pembelajaran


Keterampilan menulis Narasi, dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
IKIP Negeri Singaraja. No. 3 tahun XXXVI Juli 2003

Raharjo, dan Etin Solihatin Cooperative Learning : Analisis Model Pembelajaran


IPS, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, ed. 1 Cet ke-2.

Ridwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Penelitian


Pemula, Bandung: Alfabeta, 2007.

Rohani, Ahmad , Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004.

Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,


Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima, 2008 cet ke-2.

Sabri, Ahmad, Stategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Ciputat: PT.
Ciputat Press, 2010.

Sabri, Alisuf, M, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1996).

Sadiman, S. Arif dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan


Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009.

Saodih, Nana, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Bandung: Remaja


Rosdakarya,2004.

Sapriya, Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja


Rosda Karya, 2009.

Semiawan, Conny, Tangyong dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta: PT.


Gramedia, 1985.

Shaleh, Abdul Rahman & Muhibin Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar
dalam Perspektif Islam. Jakarta: Prenada Media, 2004.

Siahaan, Sudirman "Media Pembelajaran: Pemahaman dan Pemanfaatannya


dalam Kegiatan Pembelajaran Pendidikan dan Kebudayaan, No.20 Tahun
XI, April 2007.

Sitorus, Bergman, Membina Hasrat Di Sekolah, Bandung: CV. Remadja


Karya,1987.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta,
2003.

Soemanto,Wasty, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan,


Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.

Sofyan, Ahmad, Evaluasi Pembelajaran I PA Berbasis Kompetemi, Jakarta: UlN


Jakarta Press,2006.

Solihatin, Etin dan Raharjo, Cooperative Learning : Analisis Model Pembelajaran


IPS, Bumi Aksara: Jakarta, 2008.

Stisilano, Rudi & Riyana, Cepi. Media Pembelajaran: Hakikat, Pemanfaatan, dan
Penilaian, Bandung: CV Wacana Prima, 2009.

Sucipto, Wasis, "Eksperimen Pembelajaran Konsep Kalor Menggunakan


Peralatan Sederhana", Jurnal Pendidikan Fisika Internaslonal, Volume 3,
Nomor 2, Juli 2005.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada, 2006, Cet. 16.

Sudjana, Nana, Penilaian Ha^il Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda


Karya, 2001.

Sumantri, Nu’man, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung: PT


Remaja Rosda Karya, 2001, cet ke-1.

Sutarto, Buku Ajar Fisika (BAF) dengan Tugas Analisis Foto KejadianFisika
(AFKF) sebagai Alat Bantu Penguasaan Konsep Fisika, Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan, Jakarta: Badan Pengembangan dan PeneMtian
Departemen Pendidikan Nasional, 2005.

Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional


Tahun 2003, Bandung: CV Citra Umbara, 2003.

Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta: PT


Sinar Grafika, 2005, cet ke-1.

Usman, Uzer, Moh. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosda


Karya edisi kedua. 2005.

Usman,Basyirudidin, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2002, cet ke-1.

Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT. Gramedia 1989.


Lampiran 1
Profil Sekolah SMPN 13 Kota Tanggerang Selatan

PROFIL SEKOLAH

1. Nama Sekolah : SMP Negeri 13 Kota Tangerang Selatan


2. No. Statistik Sekolah : 20 1 208310 024
3. Tipe Sekolah : B
4. Alamat Sekolah : Jl. Beruang II Peladen Pd. Ranji 15412
: Kecamatan Ciputat Timur
: Kota Tangerang Selatan
: Propinsi Banten
5. Telepon/Hp/Fax : (021) 7354472
6. Status Sekolah : Negeri
7. Nilai Akreditasi : B

SMP NEGERI 13 TANGERANG SELATAN


VISI
Unggul Dalam Prestasi Santun Dalam Pergaulan
MISI
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa
berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
2. Menumbuhkan dan membantu setiap siswa untuk mengenali dirinya, sehingga dapat
dikembangkan secara optimal.
3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali dirinya, sehingga dapat
dikembangkan secara optimal.
4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianutnuya dan juga
budaya bangsa sehingga dalam pergaulan di masyarakat sekolah maupun masyarakat
luas menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
5. Menerapkan manajemen positif dengan melibatkan seluruh warga dan kelompok
kepentingan yang terkait dengan sekolah.
TUJUAN
1. Jangka Pendek
 Pada akhir tahun pelajaran prestasi siswa meningkat
 Prosentase yang melajutkan ke sekolah negeri meningkat
 Ada perubahan tingkah laku dan budi pekerti siswa ke arah yang lebih baik
 Tidak ada yang terlibat dalam kriminalitas dalam bentuk apapun
2. Jangka Panjang ( 3 tahun )
 Pada tahun 2013, rata-rata NEM mencapai 60 %
 Pada tahun 2013, proporsi lulusan yang melanjutkan ke SMP Negeri mencapai
60%
 Pada tahun 2013, memiliki 3 cabang olahraga : futsal, Bola voli, sepak bola
 Pada tahun 2013, memiliki tim kesenian yang secara teratur mengadakan latihan
di sekolah maupun di tempat lain

SASARAN
1. Melengkapi sarana / prasarana yang dibutuhkan
2. Rata-rata NEM terus meningkat
3. Jumlah lulusan yang melanjutkan ke Sekolah Negeri terus meningkat di atas 60 %
4. Melibatkan semua warga sekolah dalam upaya meningkatkan prestasi
TUGAS POKOK
Melaksanakan penyelenggaraan pendidikan untuk mencerdaskan anak didik
sesuai dengan tujuan pendidikan
FUNGSI
Menjalankan Visi dan Misi sekolah

8. Data Siswa 4 (empat tahun terakhir)

Jumlah
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX (Kls
Th. Jml Pendaftar
VII+VIII+IX)
Pelajaran (Cln Siswa Baru
Jml Jumlah Jml Jml Jml Jml
Siswa Rombel
Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel
2006/2007 113 165 5 128 3 147 4 440 12
2007/2008 97 186 5 168 4 119 3 473 12
2008/2009 475 311 8 182 5 163 4 656 17
2009/2010 300 377 10 292 8 170 5 839 23
2010/2011

9. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Kepala Sekolah
Jenis
Kelamin Pend.
No Nama Usia Masa Kerja
Jabatan Akhir
L P
1. Kepala Sekolah Rohman, S.Pd L 52 S1 30 th
2. Wakil Kepala Sekolah Ade Solihin, S.Pd L 52 S1 30 th

b. Guru
1. Kulalifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Jumlah dan Status Guru
No. Tingkat Pendidikan GTT/ Jumlah
GT/PNS
Guru Bantu
L P L P
1. S3/S2 - - - - -
2. S1 7 19 4 6 36
3. D-4 - - - - -
4. D3/Sarmud - - 1 1
5. SMA/sederajat - - 1 - 1
Jumlah 7 19 5 7 38
2. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang
Pendidikan (keahlian)
Jumlah guru dengan latar Jumlah guru dengan latar
belakang pendidikan sesuai belakang pendidikan yang
dengan tugas mengajar TIDAK sesuai dengan tugas
mengajar
No. Guru Jumlah
D1/ D3/ S1/ S2/ D1/ D3/ S1/ S2/
D2 Sarmud D4 S3 D2 Sarmud D4 S3

1. IPA - - 6 - - - - - 6
2. Matematika 3 - - - 1 - 3
3. Bahasa Indonesia - - 6 - - - - - 6
4. Bahasa Inggris - - 5 - - - - - 5
5. Pendidikan Agama - - 2 - - - - - 2
6. IPS - - 4 - - - - - 4
7. Penjasorkes - - 2 - - - - - 2
8. Seni Budaya - - 1 - - - - - 1
9. PKN - - 2 - - - 1 - 3
10. TIK/Keterampilan - - 2 - - - 1 - 3
11. BK - - 2 - - - - - 2
Lainnya : Tatabusana - - - - - 1 - - 1
12.
Jumlah - - 35 - - 1 3 - 38

3. Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru


Jumlah Guru yang telah mengikuti
kegiatan pengembangan
No. Jenis Pengembangan Kompetensi Kompetensi/profesionalisme
Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. Penataran KB/KTSP 13 29 42
2. Penataran Metode Pembelajaran (termasuk CTL) 13 29 42
3. Penataran PTK 7 14 21
4. Penataran Karya Tulis Ilmiah - - -
5. Sertifikasi Profesi/Kompetensi 7 14 21
6. Penataran PTBK 13 29 42
1 - 1
7. Penataran lainnya :
4. Prestasi Guru
Perolehan kejuaaraan 1 sampai 3
dalam 3 tahun terakhir
No. Jenis Lomba
Jumlah Guru
Tingkat
1. Lomba PTK Nasional -
Provinsi -
Kota -
2. Lomba Karya tulis Inovasi Nasional -
Pembelajaran Provinsi -
Kab/Kota -
3. Lomba Guru Berprestasi Nasional -
Provinsi -
Kab/Kota -
4. Lomba lainnya : Nasional -
Provinsi -
Kab/Kota -

c.Tenaga Kependidikan : Tenaga Pendukung


Jumlah tenaga
Jumlah tenaga pendukung dan pendukung
kualifikasi pendidikannya berdasarkan Jumlah
No. Tenaga Pendukung Status dan jenis
Kelamin
PNS Honorer
SMP SMA D1 D2 D3 S1
L P L P
1. Tata Usaha - 3 - - - 2 - 1 2 2 5
2. Perpustakaan - 1 - - - - - - 1 - 1
3. Laboratorium lab.IPA - - - - - - - - - - -
4. Laboran lab. Komputer - - - - - - - - - - -
5. Laboran lab. Bahasa - - - - - - - - - - -
6. PTD (Pend Tek. Dasar) - - - - - - - - - - -
7. Kantin - - - - - - - - - - -
8. Penjaga Sekolah 1 - - - - - - - 1 - 1
9. Tukang Kebun/kbrshn - 2 - - - - - - 2 - 2
10. Keamanan - 1 - - - - - - 1 - 1
11. Lainnya : - - - - - - - - - - -
Jumlah 1 7 - - - 2 - 1 7 2 10

10. a) Data Ruang Belajar ( Kelas)


Jumlah dan ukuran
Jml ruang lainnya Jumlah ruang yg
Kondisi Ukuran yg digunakan digunakan u. R. Kelas
Ukuran Ukuran
7x9 m2 Jumlah untuk R. Kelas (e) (F) =(d+e)
>63m2 <63m
(a)
Baik 15 - - 15 ………..ruang, 15
Rsk ringan - - - - yaitu……………….
Rsk sedang - - - -
Rsk Berat - - - -
Rsk Total - - - -
Keterangan Kondisi
Baik Kerusakan < 15%
Rusak ringan 15% - < 30%
Rusak sedang 30% - < 45%
Rusak Berat 45% - 65%
Rusak Total >65%

b). Data Ruang Belajar lainnya


Jumlah Ukuran Jumlah Ukuran
Jenis Ruangan Kondisi *) Jenis Ruangan Kondisi
(buah) (pxl) (buah) (pxl)
-
1.Perpustakaan 1 7x11 Baik 6.Lab.Bahasa - -

2.Lab. IPA 1 7.5x16 Baik 7.Lab.Komputer 1 9x9 baik


3.Keterampilan - - - 8.PTD - - -
4.Multimedia - - - 9.Serbaguna/aula - - -
5.Kesenian - - - 10.

c). Data Ruang Kantor

Jumlah Ukuran
Jenis Ruangan Kondisi *)
(buah) (pxl)
1.Kepala Sekolah 1 3x6 Baik
2.Wakil Kepala Sekolah - - -
3.Guru 1 6x8 Baik
4.Tata Usaha 1 3x6 Baik
5.Tamu - - -
Lainnya :

d) Data Ruang Penunjang

Jumlah Ukuran Jumlah Ukuran


Jenis Ruangan Koneksi*) Jenis Ruangan Kondisi
(buah) (px) (buah) (pxl)
1.Gudang 1 3x8 Baik 10.Ibadah 1 3x6 Baik
2.Dapur 1 3x6 Baik 11.Ganti - - -
3.Reproduksi - - - 12.Koperasi 1 3x6 Baik
4.KM/WC Guru 3 2x3 Baik 13.Hall/lobi 1 3x9 Baik
5.KM/WC Siswa 8 2x3 Baik 14.kantin 6 2x2 Baik
15.Rumah pompa
6.BK 1 3x3 Baik 2 2x2 Baik
/menara air
16.Bangsal
7.UKS 1 2.5x3 Baik 1 9x4 Baik
Kendaraan
8.PMR/Pramuka 1 3x6 Baik 17. Rumah penjaga 2 4x8 Baik
9.OSIS - - - 18.Pos Jaga - - -
11. Lapangan Olahraga dan Upacara

Jumlah Ukuran
Lapangan Kondisi Keterangan
(buah) (pxl)
1.Lapangan Olahraga
a. Basket 1 19x18 Baik
b.Volly 1 19x18 Baik
c.Sepak Bola/Futsal 1 19x18 Baik
d.Bulu Tangkis 1 19x18 Baik
e.Tenis Meja - -

2.Lapangan Upacara 1 24x20 Baik

12. Kepemilikan Tanah :


Pemerintah/yayasan/pribadi/menyewa/menumpang
Status Tanah : SHM/HGB/Hak Pakai/Akte Jual
Beli/Hibah
Luas Lahan/Tanah : 5654 m2
Luas Tanah Terbangun : 3.308 m2
Luas Tanah Siap Bangun : - m2
Luas Lantai Atas Siap Bangun : -

13. Perabot (Furniture) utama


a. Perabot ruang kelas (belajar)
Perabot

Jumlah dan kondisi Jumlah dan kondisi Almari + rak


Papan tulis
meja siswa kursi siswa Buku/alat
Jumlah
No. ruang
Rsk. Ringan

Rsk. Ringan

Rsk. Ringan

kelas
Rsk Ringan
Rsk. Berat

Rsk. Berat

Rsk. Berat

Rsk. Berat
Baik

Baik

Baik

Baik
Jml

Jml

Jml

Jml

15 300 200 50 50 600 400 100 100 - - - - 15 15 - -


b. Perabot ruang belajar lainnya
Perabot

Jumlah dan kondisi Jumlah dan kondisi Almari + rak


Papan tulis
meja siswa kursi siswa Buku/alat
Jumlah ruang
No
kelas

Rsk.Ringan

Rsk Ringan

Rsk.Ringan

Rsk Ringan
Rsk. Berat

Rsk. Berat

Rsk. Berat

Rsk. Berat
Baik

Baik

Baik

Baik
Jml

Jml

Jml

Jml
1. Perpustakaan - - - - - - - - 15 15 - - - - - -
2. Lab. IPA 16 16 - - 40 40 - - 2 2 - - 1 1 - -
3. Ketrampilan - - - - - - - - - - - - - - - -
4. Multimedia - - - - - - - - - - - - - - - -
5. Lab. Bahasa - - - - - - - - - - - - - - - -
6. Lab. Computer 21 15 6 - 41 32 9 - - - - - 1 1 - -
7. Serbaguna - - - - - - - - - - - - - - - -
8. Kesenian - - - - - - - - - - - - - - - -
9. PTD - - - - - - - - - - - - - - - -
10. Lainnya : - - - - - - - - - - - - - - -

c. Perabot Ruang Kantor


Perabot
Almari + rak
kondisi meja kondisi kursi Lainnya
Buku/alat
Jumlah
Rsk.Ringan

Rsk Ringan

Rsk.Ringan

Rsk Ringan
No.
Rsk. Berat

Rsk. Berat

Rsk. Berat

Rsk. Berat
ruang
Baik

Baik

Baik

Baik
Jml

Jml

Jml

Jml

1. Kepala
1 1 - - 4 4 - - 1 1 - - 1 - - -
Sekolah
2. Wk. Kepala
- - - - - - - - - - - - - - - -
Sekolah
3. Guru 16 16 - 32 32 2 2 - - - - -
4. Tata Usaha 6 6 - - 6 6 - - 3 3 - - - - -
5. Tamu 1 1 - - 1 1 - - - - - - - - -
6. Lainnya :
d. Perabot Ruang Penunjang
Perabot
Almari +
No. Ruang
Meja Kursi rak Lainnya
buku/alat
1. BK 3 - - - 6 - - - -
2. UKS - - - - - - - - -
3. PMR/Pramuka - - - - - - - - -
4. OSIS - - - - - - - - -
5. Gudang - - - - - - - - -
6. Ibadah - - - - - - - - -
7. Koperasi 2 - - - 3 - - - 1
8. Hall/lobi - - - - - - - - -
9. Kantin 5 - - - 5 - - - -
10. Pos Jaga - - - - - - - - -
11. Reproduksi - - - - - - - - -
12. Lainnya :

14. Koleksi Buku Perpustakaan

Kondisi
No. Jenis Jumlah
Rusak Baik
Buku siswa/pelajaran (semua
1. 4000 300 3700
mata pelajaran)
Buku bacaan (misalnya novel,
2. buku ilmu pengetahuan dan 160 20 140
teknologi, dsb )
Buku referensi ( misalnya
3. 50 5 45
kamus, ensiklopedia, dsb)
4. Jurnal - - -
5. Majalah 100 70 30
6. Surat kabar 120 100 20
7. Lainnya : - - -
Total 4410 495 3935

15. Fasilitas Penunjang Perpustakaan

No. Jenis Jumlah/Ukuran/Spesifikasi

1. Komputer 1 / Pentium 4
2. Ruang baca 3 x 4 meter
3. TV 1 / 29 inci
4. LCD -
5. VCD/DVD Player 1 / Multi System
6. Tape Deck -
16. Alat/Bahan di Laboratorium/Ruang Keterampilan/Ruang Multimedia

Jumlah, kualitas, dan kondisi alat/bahan*)


Jumlah Kualitas Kondisi

25%-50%

50%-75%
No Alat/Bahan dari 25%

100% dr
Kurang

kurang
dr keb.

dr keb.

dr keb.

Sangat

ringan
Rusak

Rusak
cukup
75%-

berat

Baik
baik

baik
keb.
1. Lab. IPA 40% kurang
2. Lab. Bahasa -
3. Lab.
80% baik
Komputer
4. Keterampila
n
5. PTD
6. Kesenian 50% kurang
7. Multimedia 80% baik

17. Prestasi Sekolah/siswa dua (6) empat terakhir


a. Prestasi Akademik : UAN
Tahun Rata-rata NUAN
No.
Pelajaran Bhs Indonesia Bahasa Inggris Matematika IPA Rata-rata
1. 2004/2005 6,38 6,52 6,06 - 6,32
2. 2005/2006 6,87 6,06 5,85 - 6,32
3. 2006/2007 6,85 6,73 5,61 - 6,50
4. 2007/2008 6,59 6,87 6,86 7,37 6,93
5. 2008/2009 6,60 6,27 6,35 6,78 6,50
6. 2009/2010 6,84 6,69 7,53 7,57 7,15

b. Prestasi Akademik: Nilai Ujian Sekolah ( US )


Rata-rata Nilai US
No. Mata Pelajaran Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010
1. Pendidikan Agama 5,60
Islam 6,52 6,21 6,30
2. PKn 6,12 3,88 6,30 6,50
3. IPS 5,98 6,65 6,30 6,66
4. Seni Budaya 6,25 7,45 7,80 6,69
5. TIK 7,03 6,03 5,30 6,85
Rata – Rata 5,03 6,04 6,26 6,53
c. Presentase Kelulusan
Prosentase
Tahun Jumlah
No. Jumlah Tidak
Pelajaran Peserta Kelulusan Melanjutkan
Lulus Melanjutkan
Ujian
1. 2004/2005 65 62 95,38% 90% 10%
2. 2005/2006 128 122 95,53% 90% 10%
3. 2006/2007 147 142 96,59% 90% 10%
4. 2007/2008 119 119 100% 90% 10%
5 2008/2009 164 163 99,09% 90& 10&
6 2009/2010 170 161

d. Perolehan kejuaraan/Prestasi Akademik Lomba-lomba


No. Nama Lomba Tanggal Jenis Tempat Jumlah Hasil Yang
Kegiatan Kegiatan Pelaksanaan Peserta diperoleh/Prestasi
English Competition Diknas
1. 2005 Juara I
se-Kab.Tangerang Pendidikan
Olimpiade Sains
Olimpiade
Gugus 03 Gugus 03
2. 2010 Sains Gugus Juara II
Matematika Tingkat Tangsel
03
SMP
Olimpiade Sains Olimpiade
Gugus 03
3. Gugus 03 Fisika 2010 Sains Gugus Juara II
Tangsel
Tingkat SMP 03

e. Perolehan Kejuaraan/Prestasi Non Akademis


Hasil
Tanggal Tempat Jumlah Yang
No Nama Lomba Jenis Kegiatan
Kegiatan Pelaksanaan Peserta diperoleh
/ Prestasi
SMK Sasmita
1. Solo Vocal Garantika 2005 - Juara II
Jaya
28-31 Mei Juara
2. Fun Soccer Tingkat SMP - Lengkong
2007 Umum
Kab.
3. Taekwondo Light Putra Tingkat SMP 2008 Airin Cup Juara III
Tangerqng
Kab.
4. Taekwondo Light putri Tingkat SMP 2008 Airin Cup Juara III
Tangerang
Taekwondo Light Welter Putri Tingkat Kab.
5. 2008 Airin Cup Juara III
SMP Tangerang
SMA Negeri 4
6. Baca Puisi Tingkat SMP Pentas Seni 28 Feb 2009 Pentas Seni Juara III
Ciputat
17 Agustus
7. Gerak Jalan Kategori Putri Umum HUT RI ke-64 Kota Tangsel Juara III
2010
Maulid Nabi SAW SMK Yadika 5
8. Bacaan Shalat Berjamaah Tingkat SMP Juara I
HUT Yadika ke-34 Pd. Aren
Hasil
Tanggal Tempat Jumlah Yang
No Nama Lomba Jenis Kegiatan
Kegiatan Pelaksanaan Peserta diperoleh
/ Prestasi
Depok, 07
Baris berbaris Galaksi 462 Tingkat SMP SMK
9. Februari Paskibra Juara III
Se-Jabodeta Kharismawita
2010
Juara
10. Gerak Langkah & Formasi Tingkat SMP 2010 Kota Tangsel
Umum
11. Gerak Langkah & Formasi Tingkat SMP 2010 Kota Tangsel Juara I
18. Sumber Dana 2 (dua) tahun terakhir
Tahun
No. Sumber Dana Tahun 2009/2010 Tahun 2010/2011
2008/2009
1. Rutin 748.160.772,- 772.272.204,- 861.225.200,-
2. APBD Kab/Kota 72.000.000,- 86.400.000,- 32.464.000,-
3. APBD Propinsi 93.000.000,- 154.980.000,- 168.000.000,-
4. BOS 432.345.000,- 495.000.000,- 495.075.000,-
Komite Sekolah/Orang tua
siswa (jumlah keseluruhan
5. iuran bulanan dan 960.720.000,- 1.008.435.000,- 1.217.599.250,-
sumbangan pendidikan bagi
siswa baru)
6. School Grant - - -
Grant Pendidikan
7. - - -
Kecakapan hidup
8. Subsidi Imbal Swadaya - - -
9. SSN 100.000.000,- 100.000.000,- 70.000.000,-
10 Lain-lain :
Jumlah 2.406.225.772,
2.617.087.204,- 2.844.363.450,-
-

19. Alokasi Dana 2 (dua) tahun terakhir


Tahun Tahun Tahun
Jenis
No. 2008/2009 2009/2010 2010/2011
pembiayaan
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)
1. Investasi 586.265.000,- 573.895.000,- 654.063.250,-
2. Operasional 677.800.000,- 687.000.000,- 785.000.000,-
3. Personal 1.142.160.772 1.356.192.204,- 1.445.145.200,-
Jumlah 2.406.225.772,- 2.617.087.204,- 2.844.363.450,-

20. INVENTARIS LABORATORIUM IPA


Kondisi Kualitas/Fungsi
No Jenis Jml Tidak Keterangan
Baik Buruk Layak Layak
Prasarana -
1 Ruang Praktek 1 V V
2 Ruang Persiapan 1 V V
3 Ruang Penyimpanan alat dan bahan 2 V V
4 Ruang Gudang -
5 Meja Laboratorium 8 V V
6 Kursi Laboratorium 40
7 Wastafel -
8 Saluran dan instalasi air bersih - V
9 Saluran dan instalasi air kotor -
10 Saluran dan instalasi listrik - V
11 Sirkulasi Udara 15 V V *)
12 Sistem pencahayaan - V V

Alat Praktikum Fisika


1 Kit Optik 4 V V
2 Kit Listrik 4 V V
3 Kit Mekanika 4 V V
4 Kit Panas dan Hidrostatika 4 V V
Alat Penunjang Fisika
1 GARPU TALA PADA KOTAK 1
2 SLINKI 1 V V
3 METER DASAR 90
4 CATU DAYA, Tegangan Rendah 1 V v
5 NERACA 2 V V

Alat Praktikum Biologi


1 TABUNG KAPILER
2 RESPIROMETER
3 KOTAK GENETIKA 5 warna
4 MODEL, Otak Manusia
5 MODEL, Mata Manusia
6 MODEL, Telinga Manusia
7 MODEL, Torso Wanita
8 MODEL, Jantung Manusia
9 MODEL, Kulit Manusia.
10 MODEL, Ginjal Manusia
11 MODEL, Tengkorak Manusia
12 MIKROSLID, Junior Biologi
13 MIKROSLID, Junior Biologi
14 MIKROSLID, Biologi
15 MIKROSLID, Biologi
16 MIKROSLID, Biologi
17 MIKROSLID, Biologi
18 MIKROSLID, Mammalian
19 MIKROSLID, Mammalian
20 MIKROTOM SEDERHANA
21 KUADRAT, fleksible Tipe Lipat
22 EOSIN, BG 25 gr
23 Iodine crystals (I2), BG, 500 g
24 Calcium Oxide (Ca O), T, 500 g
25 Sodium Hydroide, T, 500 g, NA OH
26 Penghubung Selang Bentuk Y
27 Benedict, 500 ml
28 Akuarium
29 CAWAN PETRI
30 GELAS KIMIA
31 GELAS KIMIA
32 KAKI TIGA
33 KASA BAJA, Tahan Karat
34 JAM HENTI, dual dial
35 PLAT TETES
36 LUMPANG DAN ALU
37 PIPA KACA
38 PIPET TETES
39 GELAS UKUR KACA 100 CC
40 SUMBAT KARET 1 Lubang
41 SUMBAT KARET 2 Lubang
42 BATANG PENGADUK KACA
43 STATIF Segi 4
44 KLEM UNIVERSAL
45 BOSS HEAD
TABUNG REAKSI, Medium Wall, with
46 rim
TABUNG REAKSI, Medium Wall, with
47 rim,
48 PENJEPIT TABUNG REAKSI
49 RAK TABUNG REAKSI
50 Thermometer , -10-110 derajatC
51 CHARTA, Hukum Mendel
52 CARTA, Sistem Transportasi
53 CARTA, Sistem Pencernaan
54 CARTA, Sistem Koordinasi
55 CARTA, Sistem Saraf Manusia
56 CARTA, Sistem Sirkulasi Darah Manusia
57 CARTA, Sistem Pencernaan Manusia
58 CARTA, Sistem Ekskresi Manusia
59 CARTA, Sistem Koordinasi
CARTA, Hewan purba dan situasi zaman
60 purba
61 CARTA, Perkembanganbiakan
tumbuhan vegetatif
62 CARTA, Perkembanganbiakan
tumbuhan generatif
63 CARTA, Perkembanganbiakan
hewan tinggi generatif
64 CARTA, Perkembanganbiakan
hewan rendah generatif
65 CARTA, Bagian Tubuh Tumbuhan
66 CARTA, Daur hidup parasit (malaria)
67 AUXANOMETER
Alat Penunjang Biologi
1 MIKROSKOP, Lanjutan
2 MIKROKOP, untuk siswa
2 PEMELIHARAAN MIKROSKOP
3 KACA PENUTUP
4 KACA BENDA
5 KACA PEMBESAR
21. INVENTARIS PERALATAN LABORATORIUM BAHASA
Kualitas/Fung
Kondisi
No. si
Peralatan Jml Keterangan
Tidak
Baik Buruk Layak
Layak
1. Master console - - - -
2. Booth siswa - - - -
3. Headset siswa - - - -
4. Room speaker - - - -
5. TV - - - -
6. Komputer - - - -
7. Kursi Guru - - - -
8. Kursi Siswa - - - -
9. Almari/rak - - - -
10. Papan tulis - - - -
11. AC/kipas angin/exhaust fan - - - -
Lainnya :
- - - -

22. INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER


Kondisi Kualitas/
Fungsi
No. Jenis Jml Keterangan
Tidak
Baik Buruk Layak
Layak
Prasarana 2 
1. Ruang Praktek  
2. Ruang Persiapan  
3. Ruang Penyimpanan
4. Ruang Gudang
Meja Laboratorium
5. 20  
Komputer
Kursi Laboratorium
6. 40  
Komputer
Saluran dan instalasi
7.  
Listrik
8. Sirkulasi Udara   Kipas
Kondisi Kualitas/
Fungsi
No. Jenis Jml Keterangan
Tidak
Baik Buruk Layak
Layak
Angin/AC
9. Sistem Pencahayaan  
Komputer saling
10. terhubungkan dengan -  
jaringan
11. Jaringan Internet   Alamat
12. Ketersediaan Daya Listrik 1.000 Watt

Kondisi Kualitas/
Fungsi Keteran
No. Jenis Jml
Tidak gan
Baik Buruk Layak
Layak
Alat Praktikum Komputer
1. Komputer
a. Intel Pentium I
b. Intel Pentium II
c. Intel Pentium III 
d. Intel Pentium IV 40
e. Lainnya

2. Printer
a. Dot Matriks A4  
b. Dot Matriks A3
c. Ink Jet A4
d. Ink Jet A3
e. Color Ink Jet
f. Laser Jet A4
g. Laser Jet A3
h. Color Laser Jet

3. Scanner
4. Stabillizer  
5. Perangkat Lunak
Sebutkan Perangkat Lunak 1. OS

yang dimiliki Sekolah Windows
2. Office 
Lainnya :

6. Sumber Daya Manusia


a. Guru yang menguasai komputer 6
Kondisi Kualitas/
Fungsi Keteran
No. Jenis Jml
Tidak gan
Baik Buruk Layak
Layak
b. Staf yang menguasai komputer 3
Guru/staf yang pernah belajar komputer
c. -
(kursus/kuliah/dll)
d. Tenaga Teknis/Laboratorium komputer -

Ciputat Timur , Mei 2010


KEPALA,

ROHMAN, S.Pd
NIP. 19580811 198003 1 012
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Nama Sekolah : SMPN 13 Kota Tangerang Selatan


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VIII /2
Standar Kompetensi : Memahami Kegiatan Perekonomian Indonesia
Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan pelaku-pelaku ekonomi dalam
sistem perekonomian Indonesia.
Indikator:
 Mengidentifikasi Sistem Perekonomian.
 Mendeskripsikan Sistem Perekonomian Indonesia.
 Mengidentifikasi Pelaku Utama Dalam Perekonomian
Indonesia
 Mendeskripsikan Sektor Koperasi.

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x pertemuan)

A.Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Mengidentifikasi Sistem Perekonomian dan Sistem Perekonomian Indonesia
2. Mendiskripsikan Pelaku Utama Dalam Perekonornian Indonesia dan Sektor
Koperasi

B. Materi Pembelajaran

1. Sistem Perekonomian Indonesia.


2. Pelaku Utama Dalam Perekonornian Indonesia
C. Metode

1. Media audio visual


2. Metode : diskusi kelompok, ekspositori dan, tanya jawab.

D. Langkah-langkah kegiatan

1. Sistem perekonomian indonesia


2. Sistem liberalisme
3. Sisten ekonomi sosialis

Pertemuan Pertama
a. Kegiatan pendahuluan
 Orientasi:
1. Memeriksa kehadiran siswa keterampilan dan kebersihan kelas
2. Guru memperlihatkan gambar-gambar tentang perekonomian
indonesia. Gambar-gambar tersebut diberikan untuk setiap kelompok
diskusi.
3. Motivasi dapat dilakukan dengan dengan mengajukan pertanyaan
”apakah sistem perekonomian di indonesia
4. Sistem perekonomian liberal bisa disebut sistem kapitalis
b. Kegiatan Inti
 Elisitasi (Pemunculan gagasan)
1. Guru memandu siswa untuk melaksanakan diskusi dan semua
kelompok untuk mengatur tempat duduk.
2. Masing-masing anggota kelompok menjawab pertanyaan yang
diberikan guru. Kemudian setiap kelompok mendiskusikan
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
3. Siswa tidak diperbolehkan mencari jawaban di buku teks.
4. Mempersentasikan hasil diskusi dari masing-masing kelompok.
 Restrukturisasi (Penyusunan ulang gagasan)
1. Selama diskusi kelompok, guru membimbing siswa dan saat penjelasan
hasil diskusi oleh perwakilan kelompok, guru tidak membenarkan ataupun
menyalahkan jawaban siswa.
2. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
3. Guru memberikan penjelasan sesuai dengan materi.
4. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengoreksi apakah jawaban
hasil diskusi tersebut benar atau kurang tepat.
 Aplikasi (Penerapan gagasan)
1. Guru memberikan permasalahan baru tentang perekonomian. secara
tertulis
Apa yang dimaksud dengan perekonomian
2. Siswa menjawab pertanyaan tersebut di buku latihan
c. Kegiatan Penutup
 Review (Kaji ulang gagasan)
1. Guru memberikan umpan balik kepada siswa melalui tanya jawab.
Apa yang terjadi dengan perekonomiam serta ciri-cirinya pada
gambar-gambar tersebut?Dapatkah kalian memperkirakan keadaan
perekonomian setelah 5 tahun mendatang? Apa yang terjadi ?
2. Memberikan tugas individu. sebutkan sistem ekonomi liberal

2. Pertemuan kedua

a. Kegiatan pendahuluan
 Orientasi:
1. Memeriksa kehadiran siswa keterampilan dan kebersihan kelas
2. Guru memperlihatkan gambar-kondisi perekonomian dan ciri-cirinya
serta kelebihan serta kekurangan dengan adanya campur tangan
pemerintah?.
3. Apresiasi (pengetahuan prasyarat)
Dampak positip terhadap pengusaha kecil pada sistem perekonomian
di indonesia
b. Kegiatan Inti
 Elisitasi (Pemunculan gagasan)
1. Dari garnbar-gambar tersebut, guru memberikan pertanyaan: Dapatkah
kalian menyebutkan apa saja yang mengakibatkanadanya campur tangan
pemerintah
2. Masing-masing anggota kelompok menulis pertanyaan yang diberikan
guru. Kemudian setiap kelompok mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan
tersebut.
3. Siswa tidak diperbolehkan mencari jawaban di buku teks.
 Restrukturisasi (Penyusunan ulang gagasan)
1. Selama diskusi kelompok, guru membimbing siswa dan saat penjelasan
hasil diskusi oleh perwakilan kelompok, guru tidak membenarkan ataupun
menyalahkan jawaban siswa.
2. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
3. Guru memberikan penjelasan sesuai dengan konsep ilmiah tentang
pengaruh pencemaran udara dan usaha-usaha penanggulangarmya.
4. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengoreksi apakah jawaban
hasil diskusi tersebut benar atau kurang tepat.
 Aplikasi (Penerapan gagasan)
1. Guru memandu siswa untuk melakukan diskusi dan semua kelompok di
persiapkan berbagi tugas ?
2. Masing-masing kelompok mendiskusikan permasalahan tersebut
3. Siswa menjawab pertanyaan tersebut di buku latihan
c. Kegiatan Penutup
 Review (Kaji ulang gagasan)
1. Guru memberikan umpan balik kepada siswa melalui tanya jawab.
2. Siswa memberikan kesimpulan mengenai materi yang diajarkan tiap-tiap
kelompok

3. Pertemuan ketiga

a. Kegiatan pendahuluan
 Orientasi:
1. Guru memperlihatkan gambar-kondisi kondisi koprasi di indonesia serta
lembaga-lembaga lainnya.
2. Gambar-gambar tersebut diberikan untuk setiap kelompok diskusi.
3. Guru memberikan apersepsi mengenai koprasi di indonesia serta lembaga-
lembaga lainnya.

b. Kegiatan Inti
 Elisitasi (Pemunculan gagasan)
1. Dari gambar-gambar tersebut, guru memberikan pertanyaan: dapatkah
kalian menyebutkan apa saja yang menjadi syarat terbentuknya koprasi
2. Masing-masing anggota kelompok menulis pertanyaan yang diberikan
guru. Kemudian setiap kelompok mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan
tersebut.
3. Siswa tidak diperbolehkan mencari jawaban di buku teks.
 Restrukturisasi (Penyusunan ulang gagasan)
1. Selama diskusi kelompok, guru membimbing siswa dan saat penjelasan
hasil diskusi oleh perwakilan kelompok, guru tidak membenarkan ataupun
menyalahkan jawaban siswa.
2. Guru memberikan penjelasan sesuai dengan materi serta
penanggulangannya.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengoreksi apakah jawaban
hasil diskusi tersebut benar atau kurang tepat.
 Aplikasi (Penerapan gagasan)
1. Guru memberikan memberikan penjelasan sesuai dengan materi serta
penanggulangannya.
2. Siswa menjawab pertanyaan tersebut di buku latihan

c. Kegiatan Penutup
 Review (Kaji ulang gagasan)
1. Guru memberikan umpan balik kepada siswa melalui tanya jawab!
2. Siswa memberikan kesimpulan tiap-tiap kelompoknya

E. Sumber Belajar

a. Buku IPS Kelas VII (Erlangga)


b. LKS
Ciputat, Mei 2010

Guru Mata pelajaran Praktikan

Kusriyatun S.Pd Anasrullah


EVALUASI PEMBELAJARAN
Aspek
Materi Soal Konsep
kognitif
Pembelajaran sistem 1). Sistem perekonomian indonesia didasarkan pada Sistem perekonomian indonesia C2
perekonomian UUD 1945 pasal …… didasarkan pada UUD 1945 pasal 33
a. 30 b. 32
c. 33 d. 34
2) Berikut ini campur tangan pemerintah di bidang perekonomian C2
ekonomi kecuali………. Pemerintah tidak melakukan
a. Memberikan bimbingan perekonomian pemaksaan kebijakan perekonomian
b. Melakukan pembinaan perekonomian
c. Melakukan pengawasan perekonomiaan
d. Melakukan pemalsuan kebijakan
3) Tujuan mendirikan perusahaan negara C3
adalah…….. Memberikan pelayanan dan
a. Memperkokoh perekonomian rakyat peningkatan pendapatan merupakan
b. Memberikan pelayanan dan peningkatan Tujuan mendirikan perusahaan negara
pendapatan
c. Mengurangi pihak swasta
d. Memberantas kemiskinan

4) Menurut UUD 45 pelaku dan mengatur Perusahaan bukan termasuk pelaku C3


ekonomi adalah …… dan mengatur ekonomi Menurut UUD
a. Negara 45
b. Swasta
c. Koprasi
d. Perusahaan
5). Yang bukan merupakan ciri-ciri usaha informal Modal besar bukan merupakan ciri- C3
adalah……… ciri informal
a. Jamkerja tidak tetap
b. Harga bagang relatip murah
c. Modal besar
d. Tidak memili izin usaha
6). Yang termasuk sektor usaha pormal di indonesia Perusahaan negara perusahaan swasta, C3
adalah……… koprasi merupakan sektor usaha
a. BUMN, BUMS, perusahaan pormal di indonesia
b. BUMN, BUMS, koprasi
c. BUMS, koprasi, perusahaan
d. BUMN, koprasi pedagang

7). Alasan pemerintah mendirikan perusahaan Mengelola han mengawasdi cabang C3


negara adalah………. produksi yang pital adalah Alasan
a. Untuk mengambil keuntungan pemerintah mendirikan perusahaan
b. Mencegah monopoli keluarga negara
c. Mengelola han mengawasdi cabang
produksi yang pital
d. Mengawasi perusahaan swasta

8). Salah satu usaha pemerintah mendirikan Mengelola dan mengawasi cabang C2
perusahaan negara adalah……. produksi yang pital adalah Salah satu
a. Mengelola dan mengawasi cabang produksi usaha pemerintah mendirikan
yang pital perusahaan negara
b. Mendapatkan keuntungan
c. Melakukan monopoli
d. Mencegah monopoli swasta
9). Salah satu ciri-ciri usaha informal adalah……… modal usahanya kecil C2
a. modal usahanya kecil merupakan salah satu ciri-ciri usaha
b. pola kegiatannya teratur informal
c. memiliki usaha
d. aktivitasnya terorganisir

10). Peran serta swasta dalam perekonomian Yayasan memiliki Peran serta swasta C1
nasional adalah dengan mendirikan…… dalam perekonomian nasional adalah
a. Yayasan c. sekolah dengan mendirikan
b. Perusahaan d. badan sosial
11). Perhatikan data berikut ini Penciptaan lapangan kerja, Pengalihan C1
1. Penguasaan ekonomi negara teknologi, Penguasaan tenaga kerja
2. Penguasan teknologi merupakan Sektor negara yang
3. Penciptaan lapangan kerja berperan dalam perekonomian negara
4. Pengalihan teknologi
5. Penguasaan tenaga kerja
Sektor negara yang berperan dalam
perekonomian negara adalah ……
a. 1,2,3 c. 3,4,5
b. 2,3,4 d. 1,3,5
Sistem perekonomian 12) Indonesia menganut sistem ekonomi…… Indonesia menganut sistem demokrasi C2
Indonesia a. Kapitalis ekonomi
b. Liberal
c. Demokrasi ekonomi
d. Etatis

13). Peranan BUMN bagi perekonomian indonesia Menunjang keberhasilan pemerintah C1


adalah……. dibidang ekonomi merupakan Peranan
a. Memperkokoh perekonomian rakyat BUMN bagi perekonomian indonesia
b. Memperkokoh keuangan rakyat
c. Membantu perkaya negara
d. Menunjang keberhasilan pemerintah
dibidang ekonomi

14). Meliputi peningkatan taraf kesejahteraan, koperasi kekeluargaan Meliputi C1


pendemokrasian ekonomi dan sebagai urat peningkatan taraf kesejahteraan,
nadi perekonomian bangsa adalah koperasi pendemokrasian ekonomi dan sebagai
berfungsi……. urat nadi perekonomian bangsa
a. kekeluargaan c. ekonomi
b. pendidikan d. sosial
15). Perusahaan negara biasanya bergerak di Perusahaan negara biasanya bergerak C2
bidang………. di bidang
a. Usaha yang menghasilkan banyak Usaha yang menyerap banyak tenaga
keuntungan kerja
b. Usaha yang menyerap banyak tenaga kerja
c. Usaha yang menyerap banyak modal
d. Usaha pengabdian dan pelayanan kepada
masyarakat
16). Berikut mi yang merupakan pelaku formal BUMN, BUMD merupakan pelaku C2
dalam perekonomian Indonesia adalah…. formal dalam
a. BUMN, BUMD perekonomian Indonesia
b. PKL
c. Pedagang Asongan
d. Industri rumah tangga
17). Ekonomi Kerakyatan sistem produksi Ekonomi Kerakyatan merupakan C2
dikerjakan oleh ….. sistem produksi dikerjakan oleh
a. rakyat untuk rakyat rakyat untuk rakyat
b. rakyat untuk Negara
c. negara untuk rakyat
d. negara untuk negara lain

18). Yang bukan merupakan Tiga Sistem Ekonomi Liberal. Sosial.campuran merupakan C2
Utama adalah sistem ekonomi.... Tiga Sistem Ekonomi Utama sistem
a. Liberal b. Sosial ekonomi
c.campuran d. Idiolog

19). Salah satu ciri dan. Sistem Ekonomi Liberal Salah satu ciri dan. Sistem Ekonomi C3
adalah ...... Liberal adalah .semua kegiatan
a. semua kegiatan perekonomian sepenuhnya perekonomian sepenuhnya
dilaksanakan pihak swasta dilaksanakan pihak swasta
b. kegiatan ekonomi dilaksanakan
sepenuhnya oleh negara
c. kekayaan alam dan cabang-cabang
produksi seluruhnya dikuasai oleh negara
d. rakyat hanya buruh atau pekerja yang tak
mempunyai hak kepemilikan
20). Sistem perekonomian dimana kebijaksanaan Sistem perekonomian dimana C2
harga barang ditentukan oleh mekanisme kebijaksanaan harga barang
pasar diterapkan di negara-negara….. ditentukan oleh mekanisme pasar
a. berkernbang c. maju diterapkan di negara-negara
b. sosialis d. liberalis berkernbang

21). Ciri-ciri negatif yang harus dihindarkan Ciri-ciri negatif yang harus C2
karena kontradiktif dengan kepribadian bangsa dihindarkan karena kontradiktif
Indonesia, kecuali…… dengan kepribadian bangsa Indonesia
a. sistem ekonomi liberal adalah:
b. persaingan yang tidak sehat dan monopoli persaingan yang tidak sehat dan
c. sistem ekonomi yang terpusat pada negara monopoli, sistem ekonomi yang
d. sistem produksi dikerjakan oleh rakyat terpusat pada Negara, sistem produksi
untuk rakyat dikerjakan oleh rakyat untuk rakyat
22). Strategi yang digunakan untuk mengatur Strategi yang mengatur kehidupan C2
kehidupan ekonominya dalam rangka ekonomi dalam rangka mencapai
mencapai makmurandisebut….. makmuran disebut sistem ekonomi
a. sistem ekonomi c. ekonomi sosial
b. ekonomi liberal d. idiologi
23). Strategi yang digunakan untuk mengatur Strategi yang digunakan untuk C2
kehidupan ekonominya dalam rangka mengatur kehidupan ekonominya
mencapai makmurandisebut….. dalam rangka mencapai
a. sistem ekonomi c. ekonomi sosial makmurandisebut sistem ekonomi
b. ekonomi liberal d. idiologi
24). Pada tahun berapakah Sistern perekonornian pada tahun berapakah Sistern C1
Pancasila dibuat …… perekonornian Pancasila dibuat pada
a. dasawarsa 1970 c.dasawarsa 1974 dasawarsa 1970
b. dasawarsa 1960 d. dasawarsa 1990
25). Berikut ini Ciri-ciri negatif yang harus ini Ciri-ciri negatif yang harus C1
dihindarkan karena bertentangan dengan dihindarkan karena bertentangan
kepribadian bangsa Indonesia kecuali…….. dengan kepribadian bangsa Indonesia
a. Sistem ekonomi liberal adalah Sistem ekonomi liberal .
b. Sistem ekonomi yang terpusat pada negara Sistem ekonomi yang terpusat pada
c. Persaingan yang tidak sehat dan monopoli negara. Persaingan yang tidak sehat
d.Warga negara memiliki kebebasan dalam dan monopoli
memilih pekerjaan
1. Ekonomi 26) Berikut ini campur tangan pemerintah dibidang Membentuk gaji karyawan swasta C2
Kerakyatan, ekonomi kecuali bukan merupakan campur tangan
Perekonomian Rakyat a. Memberikan bimbingan perekonomian pemerintah
dan Pemberdayaan b. Melakukan pembinaan perekonomian
Rakyat c. Melaksanakan pengawasan perekonomian
d. Membentuk gaji karyawan swasta
27) Yang termasuk tujuan mendirikan perusahaan Mendirikan pelayanan jasa dan C2
negara…….. meningkatkan pendapatan merupakan
a. Mendirikan pelayanan jasa dan tujuan mendirikan perusahaan
meningkatkan pendapatan
b. Bersaing dengan swasta
c. Memberantas kemiskinan
d. Memperkuat perekonomian rakyat
28) Menurut UU nomor 25 tahun 1992 tentang Menurut UU nomor 25 tahun 1992 C2
perkoperasian anggota koperasi adalah…… tentang perkoperasian anggota
a. orang-seorang atau badan hukum koperasi adalah orang-seorang atau
b. konglomerat badan hukum
c. pemilik modal
d. pengusaha kecil
29)Pernyataan berikut yang bukan merupakan ciri- yang merupakan ciri-ciri sistem C2
ciri sistem perekonomian Indonesia berdasarkan perekonomian Indonesia berdasarkan
Pasal 33 UUD 1945 adalah…… Pasal 33 UUD 1945 adalah
a. sumber-sumber kekayaan dan keuangan a. sumber-sumber kekayaan dan
negara digunakan atas kesepakatan keuangan negara digunakan atas
lembaga-lembaga perwakilan rakyat (MPR, kesepakatan lembaga-lembaga
DPR, DPRD) perwakilan rakyat (MPR, DPR,
b. perekonomian daerah dikembangkan secara DPRD)
serasi dan seimbang antar daerah dalam b. perekonomian daerah dikembangkan
kesatuän perkonomian nasional dengan secara serasi dan seimbang antar
mendayagunakan potensi dan peran serta daerah dalam kesatuän perkonomian
daerah secara optimal dalam mewujudkan nasional dengan mendayagunakan
wawasan nusantara, ketahanan nasional, dan potensi dan peran serta daerah secara
otonomi daerah optimal dalam mewujudkan
c. warga negara memiliki kebebasan dalam wawasan nusantara, ketahanan
memilih pekerjaan dan penghidupan yang nasional, dan otonomi daerah
layak c. hak milik perseorangan tidak diakui
d. hak milik perseorangan tidak diakui dan dan pemanfaatannya boleh
pemanfaatannya boleh bertentangan dengan bertentangan dengan kepentingan
kepentingan masyarakat masyarakat
30) Sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia yaitu s sistem ekonomi yang dianut bangsa C3
Pancasila yang dituangkan di pasal 33 ayat 1, 2 indonesia adalah sistem demokrasi
clan 3 UUD 1945, sistem ekonomi yang dianut ekonomi
bangsa indonesia adalah…….
a. sistem demokrasi ekonomi c. sistem
ekonomi etatisme
b. sistem ekonomi liberal d. sistern
ekonomi sosial
31) Yang bukan merupakan sistem perekonomian Sistm Ekonomi Liberal , Sistem C3
indonesia adalah…….. Ekonomi Sosialis dan Sistem
a. Sistem Ekonomi Liberal Ekortomi Campuran merupakan
b. Sistem Ekortomi Campuran sistem perekonomian indonesia
c. Sistem Ekonomi Sosialis
d. sistem perekonomian bebas
32) Sistem perekonomian dimana kebijaksanaan Sistem perekonomian dimana C2
harga barang ditentukan oleh mekanisme pasar kebijaksanaan harga barang
diterapkan di negara-negara….. ditentukan oleh mekanisme pasar
a. berkembang c. maju diterapkan di negara-negara
b. sosialis d. liberalis berkembang
Sektor Koperasi 33) Koprasi merupakan perkumpulan……. Koprasi merupakan perkumpulan C2
a. Orang-orang Orang-orang
b. orang dan modal
c. Modal
d. sosial
34) Koprasi yang bergerak dalam berbagai bidang Koprasi serba usaha merupakan C1
usaha disebut……. Koprasi yang bergerak dalam berbagai
a. Koprasi konsumsi bidang usaha
b. Koprasi keredit
c. Koprasi produksi
d. Koprasi serba usaha
35). Koprasi pertanian merupakan jenis koprasi Koprasi pertanian merupakan jenis C1
berdasarkan pengelolaan…. koprasi berdasarkan pengelolaan
a. Sifat keanggotaan lingkungan
b. Lingkungan
c. Hasil usaha
d. Lapangan usaha

36). Tingkatan organisasi yang paling tinggi Induk koprasi merupakan organisasi C2
adalah……. yang paling tinggi
a. Koprasi primer
b. Induk koprasi
c. Pusat koprasi
d. Gabungan koprasi

37). Ciri koperasi yang rnembedakannya dengan manajemen koperasi bersifat C2


Badan Usaha lain, kecuali……. demokratis dan pengambilan
a. keanggotanya bersifat ter.buka keputusan dilakukan secara
b. manajemen koperasi bersifat demokratis musyawarah mutakat bukan
dan pengambilan keputusan dilakukan merupakan Ciri koperasi yang
secara musyawarah mutakat rnembedakannya dengan Badan
c. koperasi merupakan organisasi ekonomi Usaha lain
yang berwatak sosial
d. mengejar keuntungan yang sebesar-
besarnya
38). Pelaku formal pelaku ekonomi kerakyatan Koperasi merupakan Pelaku formal C2
adalah……… ekonomi kerakyatan
a. Koperasi c. pedagang asongan
b.pedagang kaki lima d. pengamen
39) Salah satu alasan sistem perekonomian tidak adanya pemerataan kekayaan C2
Pancasila dibuat adalah….. menjadi Salah satu alasan sistem
a. banyak pengangguran perekonomian Pancasila
b. tidak adanya pemerataan kekayaan
c. banyak daerah miskin
d. tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi

40). Menurut UU nomor 25 tahun 1992 tentang Menurut UU nomor 25 tahun 1992 C3
perkoperasian anggota koperasi adalah…… tentang perkoperasian anggota
a. orang-seorang atau badan hukum koperasi adalah pemilik modal
b. konglomerat
c. pemilik modal
d. pengusaha kecil
Lampiran 3

Berilah tanda silang (X) pad huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling
benar!
1. Yang bukan merupakan Tiga Sistem Ekonomi Utama adalah sistem
ekonomi....
a. Liberal b. Sosial
c.campuran d. Idiolog

2. Strategi yang digunakan untuk mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka


mencapai makmurandisebut…..
c. sistem ekonomi c. ekonomi sosial
d. ekonomi liberal d. idiologi

3. Salah satu ciri dan. Sistem Ekonomi Liberal adalah ......


e. semua kegiatan perekonomian sepenuhnya dilaksanakan pihak swasta
f. kegiatan ekonomi dilaksanakan sepenuhnya oleh negara
g. kekayaan alam dan cabang-cabang produksi seluruhnya dikuasai oleh
negara
h. rakyat hanya buruh atau pekerja yang tak mempunyai hak kepemilikan

4. Sistem perekonomian dimana kebijaksanaan harga barang ditentukan oleh


mekanisme pasar diterapkan di negara-negara…..
a. berkembang c. maju
b. sosialis d. liberalis

5. Sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia yaltu Pancasila yang dituangkan di


pasal 33 ayat 1, 2 clan 3 UUD 1945, sistem ekonomi yang dianut bangsa
indonesia adalah…….
c. sistem demokrasi ekonomi c. sistem ekonomi etatisme
d. sistem ekonomi liberal d. sistern ekonomi sosial

6. Ciri-ciri negatif yang harus dihindarkan karena kontradiktif dengan


kepribadian bangsa Indonesia, kecuali……..
e. sistem ekonomi liberal
f. persaingan yang tidak sehat dan monopoli
g. sistem ekonomi yang terpusat pada negara
h. sistem produksi dikerjakan oleh rakyat untuk rakyat

7. Pernyataan berikut yang bukan merupakan ciri-ciri sistem perekonomian


Indonesia berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 adalah……
e. sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan atas
kesepakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (MPR, DPR, DPRD)
f. perekonomian daerah dikembangkan secara serasi dan seimbang antar
daerah dalam kesatuän perkonomian nasional dengan mendayagunakan
potensi dan peran serta daerah secara optimal dalam mewujudkan
wawasan nusantara, ketahanan nasional, dan otonomi daerah
g. warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan
penghidupan yang layak
h. hak milik perseorangan tidak diakui dan pemanfaatannya boleh
bertentangan dengan kepentingan masyarakat

8. Pelaku formal pelaku ekonomi kerakyatan adalah………


c. Koperasi c. pedagang asongan
d. pedagang kaki lima d. pengamen

9. Salah satu alasan sistem perekonomian Pancasila dibuat adalah…..


e. banyak pengangguran c. tidak adanya pemerataan kekayaan
f. banyak daerah miskin d.tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi

10. Ekonomi Kerakyatan sistem produksi dikerjakan oleh …..


e. rakyat untuk rakyat c. rakyat untuk Negara
f. negara untuk rakyat d. negara untuk negara lain

11. Berikut mi yang merupakan pelaku formal dalam


perekonomian Indonesia adalah….
d. BUMN, BUMD c. PKL
e. Pedagang Asongan d. Industri rumah tangga

12. Perusahaan negara biasanya bergerak di bidang……….


a. Usaha yang menghasilkan banyak keuntungan
b. Usaha yang menyerap banyak tenaga kerja
c. Usaha yang menyerap banyak modal
d. Usaha pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat

13. Bidang usahanya sektor-sektor yang vital/strategis adalah ciri-ciri dari……


a. perusahaan negara c. koperasi
b. perusahaan swasta d. perusahaan swasta nasional

14. Perhatikan data berikut ini


1. Penguasaan ekonomi negara
2. Penguasan teknologi
3. Penciptaan lapangan kerja
4. Pengalihan teknologi
5. Penguasaan tenaga kerja

15. Sektor negara yang berperan dalam perekonomian negara adalah ……


a. 1,2,3 c. 3,4,5
b. 2,3,4 d. 1,3,4
16. Peran serta swasta dalam perekonomian nasional adalah dengan
mendirikan……
c. Yayasan c. sekolah
d. Perusahaan d. badan sosial

17. Menurut UU nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian anggota koperasi


adalah……
e. orang-seorang atau badan hukum c. konglomerat
f. pemilik modal d. pengusaha kecil

18. Ciri koperasi yang rnembedakannya dengan Badan Usaha lain, kecuali…….
e. keanggotanya bersifat ter.buka
f. manajemen koperasi bersifat demokratis dan pengambilan keputusan
dilakukan secara musyawarah mutakat
g. koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berwatak sosial
h. mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya

19. Badan usaha yang tepat menurut pasal 33 UUD 1945 adalah …….
a. Perusahaan Perseorangan c. Koperasi
b. Firma d. Perseroan Terbatas (PT)

20. Meliputi peningkatan taraf kesejahteraan, pendemokrasian ekonomi dan


sebagai urat nadi perekonomian bangsa adalah koperasi berfungsi…….
a. kekeluargaan c. ekonomi
b. pendidikan d. sosial

21. Salah satu ciri-ciri usaha informal adalah ………


a. modal usahanya kecil c. pola kegiatannya teratur
b. memiliki usaha d. aktivitasnya terorganisir
Lampiran 4.
Kunci jawaban tes sistem perekonomian Indonesia

Kunci jawaban kisi-kisi instrumen


Pada materi sistem perekonomian Indonesia

1. D 6.A 11.A 16.A


2. A 7.C 12.B 17.B
3. C 8.A 13.C 18.C
4. A 9.D 14.C 19.A
5. A 10.A 15.A 20.A
Lampiran 5.

Kisi-kisi penguasaan materi sistem perekonomian indonesia


Tingkat pengetahuan dan
Materi Jumlah %
nomor butir
Sistem Perekonomian, C1 C2 C3 jumlah %
Sistem Perekonomian
Indonesia, Ekonomi
Kerakyatan,
Perekonomian Rakyat
dan Pemberdayaan
Rakyat, Sektor
Koperasi
2. Pembelajaran 10,11 *1, *2, *3, *4, 11 27,5%
sistem 8,9 *5, 6,7
perekonomian.
3. Sistem *13, *13, 12,*15, 19, 37, 17 42,5%
perekonomian *24, 25 16, 18, *38, 40
Indonesia 20, 21,
22, *23
4. Ekonomi 26, *27 28, *29, *30, 31 7 17,5%
Kerakyatan, *32
Perekonomian
Rakyat dan
Pemberdayaan
Rakyat
5. Sektor Koperasi *34, 35 33, *36 39 5 12,5%
Total dan persentase 10 18 12 40 100

Keterangan : *)= butir soal yang tidak dipakai sebagai instrumen karena tidak
valid.
Lampiran 6.
Hasil observasi bedasarkan kelompok siswa
N Tahapan Keterangan
o Pertemuan ke-1 Perterauan ke-2 Pertemuan ke-3
1 2 3 4 5 6 7 8 % 1 2 3 4 5 6 7 8 % 1 2 3 4 5 6 7 8 %
1 Orientasi
memperhatikan
V V V V V V V V V V V V 87. V V V V V V
gambar yang V - - 75 - V - 50
5
diperlihatkan guru
bercandasaatguru
V V V 12. V V V 87.
memperlihatkan - - - - - - 25 - V - - - -
5 5
gambar
2 Elisitas
memberikan .
tanggapan/pendapa V V V V V V V V V V V V V V V V 87.
- - - - 50 - - 75 V -
t gambar melalui 5
diskusi kelompok
Tidak memberikan
tanggapanlpendapa V V V V V V V 12.
- - - - 50 - - - - - - 25 - -
t gambar melalui 5
diskusi kelompok
3 Restrukturisasi
mengungkapkan
keunggulan
pendapat masing- V V V V V 62. V V V V V V V V V V V
- - - - - 75 V - - 75
masing kelompok 5
terhadap kelompok
lain
membenarkan - - v - - - - v 25 - - - - - - - v 12. - - - - - - - - o
pendapat kelompok 5
lain

-mendengarkan
penjelasan guru V V V V V V V 87. V V V V V V V 87. V V V V V V V V
- - 100
tentang konsep 5 5 .
ilmiah yang benar
-mengobrol saat
guru memberikan V 12. V 12.
. - - - - 0
penjelasan tentang 5 5
konsep ilmiah
4. Aplikasi
-memberikan
tanggapanlpendapa V V V V V V V V V 62. V V V V V
- - - - 50 - - - V - - 75
t terhadap 5
permasalahan baru
-tidak mengerti
untuk memberikan V V V V V V V 37. V V
- - - -- 50 - - - - - - - - - - - 25
pendapat terhadap 5
permasalahan baru
5 Review •
-menjawab
V V V V V 62. V V V V V V V V V V V V 87.
pertanyaan guru - - - - - 75 V -
5 5
secara lisan
-tidakmenjawab V V V 37. V V V V 12.
- - - - - - - - - - 25 -
pertanyaan guru. 5 5
Lampiran 7. Hasil Wawancara Siswa

PEDOMAN WAWANCARA SISWA

Nama : AZI NUR AKBAR


Kelompok : Tinggi

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apakah kalian merasa senang Saya merasa senang, soalnya kita
dengan pembelajaran yang kita bisa berdiskusi sama teman-teman
lakukan kemarin? yang lain.
2. Apakah kalian pernah belajar Belum pernah, biasanya cuma
dengan menggunakan media seperti dengerin penjelasan guru terus
yang kita lakukan kemarin? dikasih PR.
3. Apakah kalian setuju jika Setuju banget.......
pembelajaran berikutnya
menggunakan cara yang seperti kita
lakukan kemarin?
4. Menurut kalian, apakah guru dapat Kondisi kelas agak ribut saat
mengendalikan kondisi kelas? penjelasan masing-masing
kelompok di depan kelas, tap! guru
dapat mengendalikannya.
5. Menurut kalian, cara belajar seperti G... juga sih, mungkin rumitnya saat
yang kemarin rumit untuk menjawab pertanyaan tapi ga boleh
dilakukan? ngeliat buku paket.
6. Apakah cara belajar seperti yang Tentu saja, karena setiap siswa
telah dilakukan memudahkan kalian harus memberikan pendapatnya
dalam menyampaikan pendapat tentang pertanyaan.
kepada siswa lain?
7. Menurut kalian apakah cara belajar lya, saya jadi paham tentang
seperti yang kemarin memudahkan perekonomian yang ada di
kalian dalam memahami materi indonesia.
sistem perekonomian indonesia?
8. Menurut kalian, apakah guru lya, guru sangat membantu karena
membantu kalian dliam memahami guru memberikan penjelasan yang
materi sistem perekonomian benar pada waktu saya r°gu-ragu
indonesia? tentang jawaban diskusi teman-
teman.
9. Menurut kalian, apakah cara belajar Tidak semua pelajaran jugaa
seperti yang kemarin dapat sih....cara belajarnya disesuaikan
digunakan untuk semua mata dengan media y
pelajaran?
10. Menurut kalian, apakah cara belajar Cocok sekali, IPS....I Like
seperti yang kemarin cocok untuk
pelajaran IPS?
PEDOMAN WAWANCARA SISWA

Nama : Adetia Wijayanti


Kelompok : Tinggi

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apakah kalian merasa senang Seneng sih...bisa ngeliat gambar
dengan pembelajaran yang kita sambil
lakukan kemarin? ngobrolin tentang perekonomian
yang
ada d sekitar,
Pokoknya ga' boring deh….
2. Apakah kalian pernah belajar Tidak, tetapi dengan metode
dengan menggunakan media seperti ceramah dan tidak pernah diskusi.
yang kita lakukan kemarin?
3. Apakah kalian setuju jika Tentu saja setuju, karena kalau
pembelajaran berikutnya dengan metode ceramah saja,
menggunakan cara yang seperti kita kurang mengerti
lakukan kemarin?
4. Menurut kalian, apakah guru dapat Ya, dapat mengendalikan kondisi
mengendalikan kondisi kelas? kelas, tetapi kalau diskusi kelas
agak berisik dan sulit dikendalikan
5. Menurut kalian, cara belajar seperti Ah gag juga sih...asal ada kemauan,
yang kemarin rumit untuk yang rumit jadi gampang-gampang
dilakukan? aja. Apalagi kalau ada keinginan
buat belajar
6. Apakah cara belajar seperti yang lya, karena setiap siswa harus
telah dilakukan memudahkan kalian memberikan pendapatnya.
dalam menyampaikan pendapat
kepada siswa lain?
7. Menurut kalian apakah cara belajar Tentu saja, karena dengan bertukar
seperti yang kemarin memudahkan pendapat saya jadi nambah
kalian dalam memahami materi pengetahuan.
sistem perekonomian indonesia?
8. Menurut kalian, apakah guru lya, karena guru memberikan
membantu kalian dliam memahami pengarahan saat diskusi.
materi sistem perekonomian
indonesia?
9. Menurut kalian, apakah cara belajar Menurut saya, tidak semuanya..
seperti yang kemarin dapat
digunakan untuk semua mata
pelajaran?
10. Menurut kalian, apakah cara belajar Cocok sekali, karena lebih jelas
seperti yang kemarin cocok untuk dipahami.
pelajaran IPS?
PEDOMAN WAWANCARA SISWA

Nama : Adiyansah
Kelompok : Sedang

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apakah kalian merasa senang Senang, saya bisa ngeliat gambar
dengan pembelajaran yang kita perekonomian yang sudah ada
lakukan kemarin?
2. Apakah kalian pernah belajar Belum pernah
dengan menggunakan media seperti
yang kita lakukan kemarin?
3. Apakah kalian setuju jika Setuju aja tuh...
pembelajaran berikutnya
menggunakan cara yang seperti kita
lakukan kemarin?
4. Menurut kalian, apakah guru dapat Iya... guru menegur temen yang
mengendalikan kondisi kelas? berisik
5. Menurut kalian, cara belajar seperti Tidak rumit sih, karena guru
yang kemarin rumit untuk memberikan waktu buat setiap
dilakukan? kegiatan. Misalnya waktu untuk u
skusi kelompok yaitu 15 menit
setelah itu dipresentasikan 5 menit.
6. Apakah cara belajar seperti yang Sebagian sih bisa diajak diskusi, ada
telah dilakukan memudahkan kalian juga yang ga'
dalam menyampaikan pendapat
kepada siswa lain?
7. Menurut kalian apakah cara belajar Ya, karena saya dan teman-teman
seperti yang kemarin memudahkan bisa saling tukar informasi palagi
kalian dalam memahami materi denger pemelasan dari guru.
sistem perekonomian indonesia?
8. Menurut kalian, apakah guru Membantu sekali waktu guru
membantu kalian dliam memahami memberikan jawaban yang benar
materi sistem perekonomian perlanyaan yangdiberikan.
indonesia?
9. Menurut kalian, apakah cara belajar Kalo.. bisa semuanya aja.
seperti yang kemarin dapat
digunakan untuk semua mata
pelajaran?
10. Menurut kalian, apakah cara belajar Cocok sekali.
seperti yang kemarin cocok untuk
pelajaran IPS?
PEDOMAN WAWANCARA SISWA

Nama : Cynthia Aulia


Kelompok : Sedang

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apakah kalian merasa senang Senang, g ngebosenin.
dengan pembelajaran yang kita
lakukan kemarin?
2. Apakah kalian pernah belajar Belum pernah
dengan menggunakan media seperti
yang kita lakukan kemarin?
3. Apakah kalian setuju jika Setuju, karena kalau dengan metode
pembelajaran berikutnya ceramah saja kurang mengerti.
menggunakan cara yang seperti kita
lakukan kemarin?
4. Menurut kalian, apakah guru dapat Ya, dapat mengendalikan kelas
mengendalikan kondisi kelas? tetapi kalau ngejelasin hasil diskusi
agak berisik.
5. Menurut kalian, cara belajar seperti Tidak rumit sih…
yang kemarin rumit untuk
dilakukan?
6. Apakah cara belajar seperti yang lya, kita dapat memberikan
telah dilakukan memudahkan kalian pendapat kepada siswa lain.
dalam menyampaikan pendapat
kepada siswa lain?
7. Menurut kalian apakah cara belajar Tadinya sulit jawab soal karena g
seperti yang kemarin memudahkan boleh liat buku, tapi setelah guru
kalian dalam memahami materi ngejelasin kita lebih mengerti.
sistem perekonomian indonesia?
8. Menurut kalian, apakah guru Ya, dengan guru ikut menerangkan
membantu kalian dliam memahami murid akan lebih cepat
materi sistem perekonomian memahaminya
indonesia?
9. Menurut kalian, apakah cara belajar Ya dan bagus untuk semua materi
seperti yang kemarin dapat
digunakan untuk semua mata
pelajaran?
10. Menurut kalian, apakah cara belajar Tentu saja, karena di dalam
seperti yang kemarin cocok untuk pelajaran ips membahas
pelajaran IPS? perekonomian
PEDOMAN WAWANCARA SISWA

Nama : Febriana Putri


Kelompok : Rendah

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apakah kalian merasa senang Senang, karena selalu diskusi di
dengan pembelajaran yang kita kelas.
lakukan kemarin?
2. Apakah kalian pernah belajar inggak pernah
dengan menggunakan media seperti
yang kita lakukan kemarin?
3. Apakah kalian setuju jika Setuju, karena membuat rasa ingin
pembelajaran berikutnya tahu kita bertambah.
menggunakan cara yang seperti kita
lakukan kemarin?
4. Menurut kalian, apakah guru dapat Tidak semuanya.
mengendalikan kondisi kelas?
5. Menurut kalian, cara belajar seperti Tidak juga.
yang kemarin rumit untuk
dilakukan?
6. Apakah cara belajar seperti yang Sangat, karena dapat ilmu tambahan
telah dilakukan memudahkan kalian
dalam menyampaikan pendapat
kepada siswa lain?
7. Menurut kalian apakah cara belajar Lumayan mudah.
seperti yang kemarin memudahkan
kalian dalam memahami materi
sistem perekonomian indonesia?
8. Menurut kalian, apakah guru Sangat membantu, kalau tidak kita
membantu kalian dliam memahami tidak akan pintar.
materi sistem perekonomian
indonesia?
9. Menurut kalian, apakah cara belajar Betul sekali.
seperti yang kemarin dapat
digunakan untuk semua mata
pelajaran?
10. Menurut kalian, apakah cara belajar Cocok, karena menyangkut ilmu
seperti yang kemarin cocok untuk pengetahuan.
pelajaran IPS?
PEDOMAN WAWANCARA SISWA

Nama : Jeffrianto
Kelompok : Rendah

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apakah kalian merasa senang Ya.
dengan pembelajaran yang kita
lakukan kemarin?
2. Apakah kalian pernah belajar Belum tuh, coz gurunya jarang
dengan menggunakan media seperti masuk.
yang kita lakukan kemarin?
3. Apakah kalian setuju jika Setuju buanget, coz Qt lebih bisa
pembelajaran berikutnya mengetahui apa yang terjadi di
menggunakan cara yang seperti kita negara Qt
lakukan kemarin?
4. Menurut kalian, apakah guru dapat Tidak coz anak-anaknya susah
mengendalikan kondisi kelas? diatur.
5. Menurut kalian, cara belajar seperti Tidak, kayaknya enggak rumit
yang kemarin rumit untuk dech???
dilakukan?
6. Apakah cara belajar seperti yang Bisajuga???
telah dilakukan memudahkan kalian
dalam menyampaikan pendapat
kepada siswa lain?
7. Menurut kalian apakah cara belajar Ya, coz Qt bisa tahu tentang
seperti yang kemarin memudahkan perekonomian.
kalian dalam memahami materi
sistem perekonomian indonesia?
8. Menurut kalian, apakah guru Ya.
membantu kalian dliam memahami
materi sistem perekonomian
indonesia?
9. Menurut kalian, apakah cara belajar Tidak, coz membingungkan.
seperti yang kemarin dapat
digunakan untuk semua mata
pelajaran?
10. Menurut kalian, apakah cara belajar Cocok.
seperti yang kemarin cocok untuk
pelajaran IPS?
Lampiran 8.
Hasil Wawancara Guru

PEDOMAN WAWANCARA GURU

Nama : Kusriyatun, S.Pd


Guru bidang studi IPS di SMPN 13 kota tanggerang selatan

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana metode pembelajaran Pembelajaran yang biasanya saya
yang biasa ibu lakukan pada materi lakukan dengan menggunakan
perekonomian indonesia? metode ceramah.
2. Apakah ibu pernah mengenal model Belum
pembelajaran media audio visual
sebelum pelaksanaan pembelajaran
ini?
3. Apa kelebihan dari media yang saya Kelebihannya adalah siswa diberi
gunakan kesempatan lebih besar untuk
berperan aktif di dalam proses
kegiatan belajar rnengajar.
4. Menurut ibu, apa ciri khas media Menurut saya, pembelajaran
yang saya terapkan tersebut lebih menekankan kepada
keinginan yang besar yang dimilki
oleh siswa untuk mengetahui
sesuatu
5. Kendala apa yang ibu lihat selama Jam belajar yang diperlukan karena
penerapan media audio visual pembelajaran tersebut dapat dengan
mudah dilaksanakan untuk jumlah
siswa kurang dari 30 siswa,
sedangkan kenyataannya jumlah
siswa berkisar 40 siswa.
6. Apa yang perlu ditingkatkan (saran) Dengan jumlah siswa yang banyak
dari media audio visual? maka dengan model pembelajaran
ini diperlukan pembimbing yang
cukup.
7. Menurut ibu, apakah cara Cocok dengan syarat tersebut
pembelajaran saya cocok untuk
diterapkan pada materi lain?
8. Apakah ibu akan menggunakan Dilihat dari kondisi waktu, siswa
media audio visual pada topik lain? dan materi serta bahan-bahan
pembelajaran.
Lampiran 9.
Perhitungan Daya Pembeda Menggunakan Model Anates
Jumlah Subyek = 40 Kelompok atas/bawah(n) = 11 Butir Soal = 40
No No
Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
Butir Baru Butir Asli
1 1 11 9 2 18.18
2 2 9 8 1 9.09
3 3 6 5 1 9.09
4 4 9 8 1 9.09
5 5 11 10 1 9.09
6 6 11 7 4 36.36
7 7 11 7 4 36.36
8 8 10 3 7 63.64
9 9 11 7 4 36.36
10 10 11 7 4 36.36
11 11 9 4 5 45.45
12 12 8 5 3 27.27
13 13 10 9 1 9.09
14 14 5 5 0 0.00
15 15 0 0 0 0.00
16 16 11 7 4 36.36
17 17 4 0 4 36.36
18 18 4 1 3 27.27
19 19 10 5 5 45.45
20 20 11 7 4 36.36
21 21 10 5 5 45.45
22 22 11 7 4 36.36
23 23 1 1 0 0.00
24 24 0 2 -2 -18.18
25 25 10 3 7 63.64
26 26 11 7 4 36.36
27 27 11 6 5 45.45
28 28 10 6 4 36.36
29 29 2 2 0 0.00
30 30 7 6 1 9.09
31 31 10 6 4 36.36
32 32 10 7 3 27.27
33 33 11 4 7 63.64
34 34 1 4 -3 -27.27
35 35 10 6 4 36.36
36 36 0 1 -1 -9.09
37 37 11 7 4 36.36
38 38 1 1 0 0.00
39 39 9 0 9 81.82
40 40 11 5 6 54.55

Lampiran 10.
Perhitungan Tingkat Kesukaran Menggunakan Model Anates

Jumlah Subyek = 40
Butir Soal = 40
No Butir No Butir
Jml Betul Tk. Kesukaran (%) Tafsiran
Baru Asli
1 1 33 82.50 Mudah
2 2 30 75.00 Mudah
3 3 20 50.00 Sedang
4 4 31 77.50 Mudah
5 5 38 95.00 Sangat Mudah
6 6 35 87.50 Sangat Mudah
7 7 32 80.00 Mudah
8 8 20 50.00 Sedang
9 9 36 90.00 Sangat Mudah
10 10 36 90.00 Sangat Mudah
11 11 24 60.00 Sedang
12 12 26 65.00 Sedang
13 13 34 85.00 Mudah
14 14 18 45.00 Sedang
15 15 0 0.00 Sangat Sukar
16 16 35 87.50 Sangat Mudah
17 17 7 17.50 Sukar
18 18 9 22.50 Sukar
19 19 31 77.50 Mudah
20 20 35 87.50 Sangat Mudah
21 21 31 77.50 Mudah
22 22 35 87.50 Sangat Mudah
23 23 6 15.00 Sangat Sukar
24 24 2 5.00 Sangat Sukar
25 25 20 50.00 Sedang
26 26 31 77.50 Mudah
27 27 26 65.00 Sedang
28 28 29 72.50 Mudah
29 29 8 20.00 Sukar
30 30 30 75.00 Mudah
31 31 28 70.00 Sedang
32 32 33 82.50 Mudah
33 33 30 75.00 Mudah
34 34 5 12.50 Sangat Sukar
35 35 32 80.00 Mudah
36 36 4 10.00 Sangat Sukar
37 37 35 87.50 Sangat Mudah
38 38 5 12.50 Sangat Sukar
39 39 16 40.00 Sedang
40 40 33 82.50 Mudah

Lampiran 11.
Perhitungan Validitas Menggunakan Model Anates

Rata2 = 24.23 impang Baku = 4.62


Korelasi XY = 0.57 Reliabilitas Tes = 0.73
Butir Soal = 40 Jumlah Subyek = 40
Btr D.Pembeda
Btr Baru T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
Asli (%)
1 1 18.18 Mudah 0.268 -
2 2 9.09 Mudah 0.016 -
3 3 9.09 Sedang 0.060 -
4 4 9.09 Mudah 0.119 -
5 5 9.09 Sangat Mudah 0.087 -
6 6 36.36 Sangat Mudah 0.616 Sangat Signifikan
7 7 36.36 Mudah 0.367 Signifikan
8 8 63.64 Sedang 0.532 Sangat Signifikan
9 9 36.36 Sangat Mudah 0.656 Sangat Signifikan
10 10 36.36 Sangat Mudah 0.474 Sangat Signifikan
11 11 45.45 Sedang 0.354 Signifikan
12 12 27.27 Sedang 0.358 Signifikan
13 13 9.09 Mudah 0.113 -
14 14 0.00 Sedang -0.034 -
15 15 0.00 Sangat Sukar NAN NAN
16 16 36.36 Sangat Mudah 0.583 Sangat Signifikan
17 17 36.36 Sukar 0.237 -
18 18 27.27 Sukar 0.315 Signifikan
19 19 45.45 Mudah 0.434 Sangat Signifikan
20 20 36.36 Sangat Mudah 0.500 Sangat Signifikan
21 21 45.45 Mudah 0.591 Sangat Signifikan
22 22 36.36 Sangat Mudah 0.417 Sangat Signifikan
23 23 0.00 Sangat Sukar -0.098 -
24 24 -18.13 Sangat Sukar -0.338 -
25 25 63.64 Sedang 0.488 Sangat Signifikan
26 26 36.36 Mudah 0.355 Signifikan
27 27 45.45 Sedang 0.255 -
28 28 36.36 Mudah 0.350 Signifikan
29 29 0.00 Sukar 0.044 -
30 30 9.09 Mudah 0.244 -
31 31 36.36 Sedang ,.0.367 Signifikan
32 32 .27.27 Mudah 0.297 -
33 33 63.64 Mudah 0.611 Sangat Signifikan
34 34 -27.27 Sangat Sukar -0.234 -
35 35 36.36 Mudah 0.340 Signifikan
36 36 -9.09 Sangat Sukar 0.002 -
37 37 36.36 Sangat Mudah 0.450 Sangat Signifikan
38 38 0.00 Sangat Sukar -0.035 -
39 39 81.82 Sedang 0.575 Sangat Signifikan
40 40 54.55 Mudah 0.456 Sangat Signifikan

Lampiran 12.
Perhitungan Reliabilitas Tes Menggunakan Model Anates
Rata-rata = 24.23 korelasi XY = .57
impang Baku = 4.62 stiabilitas Tes = 0.73

No. No. Skor Skor


Kode/Nama Subyek Skor Total
Urut Subyek Ganjil Genap
1 29 Azi Nur Akbar 16 15 31
2 25 Adetia Wijayanti 16 14 30
3 30 Adiyansah 15 15 30
4 21 Agus Hadi Pangestu 14 15 29
5 24 Aldi Hadiansyah 16 13 29
6 26 Anisah Fitri 14 15 29
7 31 Azshari Asma Putra 16 13 29
8 18 Cynthia Aulia 16 12 28
9 22 Dede Safitri 14 14 28
10 23 Diany Laras 15 13 28
11 28 Eko Prastyo 16 12 28
12 15 Elisa 14 13 27
13 17 Ersa Juliana 14 13 27
14 19 Fahri Awaludin 13 14 27
15 20 Febriana Putri 14 13 27
16 32 Jeffrianto 14 13 27
17 13 Joice Cemewea 14 12 26
18 14 Joko Sagsono 12 14 26
19 16 M, Alia Erza 12 14 26
20 35 M. Fahrurozi Adi 11 14 25
21 40 M. Nurdin 12 13 25
22 8 Mia Pertiwi 12 12 24
23 9 Munasiroh 13 11 24
24 10 Nadhila Putri 11 13 24
25 11 Nazzla Fitriyah 15 9 24
26 5 Rahmat Ramadhan 11 12 23
27 12 Ria Oktaviani 11 12 23
28 34 Rifqi Abdillah 10 13 23
29 3 Rima Rizky Yudanti 10 12 22
30 4 Rizky Dwi Pangestu 10 12 22
31 6 Riyan Prayoga 11 11 22
32 7 Sarah Amelia 10 12 22
33 2 Slamet Riyadi 9 12 21
34 38 Tm. Riffal Amar 8 11 19
35 37 Vega Seviano Hidayat 9 9 18
36 27 Wahyu Fajar Ramadhan 7 10 17
37 39 Yogi Fitrianto Hidayat 11 6 17
38 1 Zakari A 7 8 15
39 33 Yoga Palgunadi 9 5 14
40 36 Zsa Zsa Nurwansari 5 8 13

Lampiran 13.
Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Kelas Eksperimen
No XA Zi = XA-X F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)
1 40 -2.62224 0.5 - 0.4956=0.0044 0.025 0.0206
2 45 -2.22792 0.5-0.4871=0.0129 0.05 0.0371
3 50 -1.8336 0.5 - 0.4364=0.0336 0.075 0.0414
4 55 -1.43927 0.5-0.4251=0.0749 0.1 0.0251
5 60 -1.04495 0.5-0.3531=0.1469 0.125 0.0219
6 60 -1.04495 0.5-0.3531=0.1469 0.15 0.0031
7 60 -1.04495 0.5-0.3531=0.1469 0.175 0.0281
8 65 -0.65063 0.5-0.2422=0.2578 0.2 0.0578
9 65 -0.65063 0.5 -0.2422=0.2578 0.225 0.0328
10 65 -0.65063 0.5 - 0.2422=0.2578 0.25 0.0078
11 70 -0.25631 0.5-0.1026=0.3974 0.275 0.1224
12 70 -0.25631 0.5-0.1026-0.3974 0.3 0.0974
13 70 -0.25631 0.5-0.1026=0.3974 0.325 0.0724
14 70 -0.25631 0.5-0.1026=0.3974 0.35 0.0474
15 70 -0.25631 0.5-0.1026=0.3974 0.375 0.0224
16 70 -0.25631 0.5-0.1026--0.3974 0.4 0.0026
17 70 -0.25631 0.5-0.1026=0.3974 0.425 0.0276
18 70 -0.25631 0.5-0.1026=0.3974 0.45 0.0526
19 75 0.13801 0.5 + 0.0557=0.5557 0.475 0.0807
20 75 0.13801 0.5 + 0.0557=0.5557 0.5 0,0557
21 75 0.13801 0.5 + 0.0557=0.5557 0.525 0.0307
22 75 0.13801 0.5 + 0.0557=0.5557 0.55 0.0057
23 75 0.13801 0.5 f 0.0557=0.5557 0.575 0.0193
24 75 0.13801 0.5 + 0.0557=0.5557 0.6 0.0443
25 75 0.13801 0.5 + 0.0557=0.5557 0.625 0.0693
26 75 0.13801 0.5 + 0.0557=0.5557 0.65 0,0943
27 80 0.53233 0.5 + 0.2019=0.7019 0.675 0.0269
28 80 0.53233 0.5 + 0.2019=0.7019 0.7 0.0019
29 80 0.53233 0.5 * 0.2019=0.7019 0.725 0.0231
30 80 0.53233 0.5+ 0.2019=0.7019 0.75 0.0481
31 80 0.53233 0.5+ 0.2019=0.7019 0.775 0.0731
32 85 0.92666 0.5 + 0.3238=0.8238 0.8 0.0238
33 85 0.92666 0.5 * 0.3238=0,8238 0.825 0.0012
34 85 0.92666 0.5 + 0.3238=0.8238 0.85 0.0262
35 85 0.92666 0.5 + 0.3238=0.8238 0.875 0.0512
36 85 0.92666 0.5 + 0.3238=0.8238 0.9 0.0762
37 95 1.7153 0.5 + 0.4573=0.9573 0.925 0.0323
38 95 1.7153 0.5 + 0.4573=0.9573 0.95 0.0073
39 95 1.7153 0.5 + 0.4573=0.9573 0.975 0.0177
40 95 1.7153 0.5 + 0.4573=0.9573 0.1 0.0427
∑ 2930
rata2 73.25
S 12.68
Var 164.8077
Lo = 0.l224 Ltabel = 0.! 4018 Lo < Ltabel terima Ho, data berdistribusi normal

Lampiran 14.
Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol
Kelas Kontrol
No XA Z\ = XA-X F(2i) S(Zi) | F(Zi)-S(Zi) |
1 40 -2.29885 0.5-0.4893=0.0107 0.025 0.0143
2 45 -1.85676 0.5 - 0.4686=0.0314 0.05 0.0186
3 45 -1.85676 0.5-0.4386=0.0314 0.075 0.0436
4 50 -1.41468 0.5 - 0,4207=0.0793 0.1 0.0207
5 50 -1.41468 0.5 - 0.4207=0.0793 0.125 0.0457
6 55 -0.97259 0.5-0.3340=0.166 0.15 0.016
7 55 -0.97259 0.5-0.3340=0.166 0.175 0.009
8 55 -0.97259 0.5-0.3340=0.166 0.2 0.034
9 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 0.225 0.0731
10 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 0.25 0.0481
11 60 -0.5305 0,5-0.2019=0.2981 0.275 0.0231
12 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 0.3 0.0019
13 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 0.325 0.0269
14 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 0.35 0.0519
15 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 0.375 0.0769
16 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 0.4 0.1019
17 65 -0.08842 0.5-0.3359=0.4641 0.425 0.0391
18 65 -0.08842 0.5-0.0359=0.4641 0.45 0.0141
19 65 -0.08842 0.5-0.0359=0.4341 0.475 0.0109
20 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 0.5 0.1268
21 70 0.353669 '0.5 + 0.1368=0.6368 0.525 0.1118
22 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 0.55 0.0868
23 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 0.575 0.0618
24 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 0.6 0.0368
25 70 0.353669 0.5 v 0.1 368=0.6368 0.625 0.0118
26 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 0.65 0.0132
27 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 0.675 0.0382
28 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 0.7 0'.0632
29 70 0.353669 0.5+ 0.1368=0.6368 0.725 0.0882
30 70 0.353669 0.5+ 0.1368=0.6368 0.75 0.1132
31 75 0.795756 0.5+ 0.2381=0.7881 0.775 0.0131
32 75 0.795756 0.5+ 0.2881=0.7881 0.8 0.0119
33 75 0.795756 0.5 + 0.2881=0.7881 0.825 0.0369
34 75 0.795756 0.5 + 0.2881=0.7881 0.85 0.0619
35 80 1.237843 0.5 + 0-. 3925=0.8925 0.875 0.0175
36 80 1.237843 0.5 + 0.3925=0.8925 0.9 0.0075
37 80 1.237843 0.5 + 0.3925=0.8925 0.925 0.0325
38 85 1.679929 0.5 + 0.4535=0.9535' 0.95 0.0035
39 85 1.679929 0.5 + 0.4535=0.9535 0.975 0.0215
40 90 2.122016 0.5 + 0.4830=0.983 1 0,017
Jumlah 2640

Rata2 66
S 11.31
Var 131.0256
= 0.1268 Ltabel = 0.14018 Lo < Ltabel terima Ho, data berdistribusi normal
Lampiran 15.
Perhitungan Homogenitas

Vb
Fhitung 
Vk
164.81

131.03
= 1.26
Ftabel :
Pada derajat kebebasan 0.05 =1.715
Pada derajat kebebasan 0.01 =2.148

Dengan kriteria:
a. Fhitung < Ftabel, maka data homogen
1.26 < 1.715 maka data homogen
1.26 < 2.148 maka data homogen
b. Ftabel > Ftabel, maka data tidak homogen
Lampiran 16
Perhitungan dan Pengujkn Hipotesis Penelitian
1. Mencari deviasi standar gabungan (dsg)
(n1  1) V1  (n2  1) V2
dsg 
n1  n2  2

(40  1)12.682  (40  1)11.312



40  40  2

6270 .51  4988 .72



78

 144 .39
2. Mencari nilai t
x1  x 2
t
1 1
dsy 
n1 n2

73 .25  66
  2.75
1 1
12 
40 40
3. Menentukan t dari daftar
Pengujian yang digunakan adalah pengujan satu dengan a = 0.05 dan derajat
kebebasan (n1 + n2 -2 = 40 + 40 - 2 = 78), maka harga t tabel = 1 .98

4. Pengujian Hipotesis
Adapun kriteria pengujian hipotesisnya adalah terima HO jika t hitung > t ( 2.75
> 1 .98)sehingga dapat disimpulkan bahwa model media audio visual
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai