Oleh:
Anasrullah
NIM : 106015000693
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan IPS
(S.Pd)
Oleh:
Anasrullah
NIM: 106015000693
Pembimbing
Drs. H. Syaripulloh. M. Si
NIP. 196709092007011033
Penguji I
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd
NIP. 19730424 200801 1 012 …………… …………….
Penguji II
Drs. H. Nurochim, MM
NIP. 19590715 198403 1 003 …................. .....................
Mengetahui:
Dekan
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya
siap menerima segala konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, 28 April 2011
Yang menyatakan
Anasrullah
NIM: 106015000693
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar siswa saat dan sesudah
pembelajaran Dengan Menggunakan Media Audio Visual. Penelitian ini
dilaksanakan di SMPN 13 kota Tanggrang Selatan.dari bulan mai 2010. Yang
dijadikan informasi dalam penelitian ini adalah beberapa siswa kelas VIII SMPN
13 kota Tanggrang Selatan dengan menggunakan penelitian quasi eksperimen.
Instrument dianalisis dengan menggunakan model anates. Data diperoleh dari
hasil wawancara dan observasi. Dengan melakukan wawancara dengan informan
siswa diketahui bahwa pembelajaran berbantuan media dapat mengembangkan
afeksi siswa dalam belajar. Dengan ditandai sikap siswa yang menerima,
mendengarkan dan memperhatikan guru yang menjelaskan pelajaran di depan
kelas.kategori N-gain yang diperoleh dikelas eksperimen yaitu kategori tinggi
10%, sedang 65% dan rendah 25%. Sedangkan N-gain di kelas control yaitu
kategori tinggi 2.5%, sedang 47,5%, dan rendah 50%. Penelitian ini
mengguinakan uji “t” yang diperoleh thitung > ttabel (2.75>1.98).hasil ini
menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan
media audio visual.
Kata kunci : peningkatan minat belajar siswa dengan menggunakan media audio
visual.
ABSTRACT
This research intent to know student studying yen while and after learning By
use of Audiovisual Media. This research is executed at SMPN 13 Tanggrang
Selatan's cities mey moons 2010. One that made by information in observational it
is umpteen VIII class student SMPN 13 Tanggrang's cities south by useing
quasi experiment. Instrument were analized by useed of anates. Acquired date of
yielding interview and observation. By undertaking interview with student
informasi is known that learning gets media can develop afeksi student in learned.
With marked by student attitude that accepts, listen and notices teacher that word
study in front class. category of n-gain that acquired being brazed experiment
which is tall category 10%, be 65% and low 25%. Meanwhile gain at brazes
control which is tall category 2.5%, be 47,5%, and low 50%. This research was “ t
” one be gotten by thitung> ttabel (2. 75 > 1. 98). this result of the research showed
that exists yen step-up study student by use of audiovisual media.
Key word : step-up gives a damn to study student by use of audio visuals media.
KATA PENGANTAR
Assalamuala’alaikum wr.wb
Puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
Sahabat, Keluarga dan seluruh umatnya.
Untuk menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir perkuliahan, penulis
menyadari bahwa skripsi ini masi belum maksimal. Namun demikian , dengan
dorongan, keritik, serta saran dari berbagai pihak akhirnya tugas akhir ini dapat di
selesaikan dengan baik.Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima
kasih dan penghargaan serta rasa hormat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan
2. Bapak H. Nurrochim, MM. Ketua Jurusan Pendidikan IPS dan Penasehat
Akademik
3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Seketaris Jurusan Pendidikan IPS
4. Bapaksyaripulloh, M.Si, Dosen pembimbing yang tidak henti-hentinya
memotivasi dan meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan dan
bimbingan. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan beliau. Amin.
5. Bapak kepala sekolah SMPN 13, Bapak Rohman, S.Pd Yang telah
memberikan tempat bagi penulis melakukan penelitian.
6. kusriyatun, S.Pd, Guru bidang studi IPS di SMPN 13 yang telah memberikan
masukan dan informasi kepada penulis.
7. hartono, S.Pd, Selaku TU SMPN 13 yang telah memberikan pelayanan dalam
masalah persuratan dan perizinan penelitian.
8. Pimpinan Perpustakaan Tarbiyah dan Keguruan serta Perpustakaan Utama
Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan
peminjaman buku referensi bagi penulis menyelesaikan skripsi.
9. Kepada dosen-dosen Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan IPS
yang telah memberikan dan mengajarkan banyak ilmu kepada penulis.
10. Kedua Orang tua yang tercinta, Ayahanda dan Ibunda , yang telah memotivasi
memberikan segenap hidupnya untuk membesarkan, mendidik, dan
mendukung penulis dalam setiap keadaan dengan segala cinta dan kasih
sayangnya.
11. Kepada kakak dan adik tercinta terima kasih telah memotivasi penulis dan
menemani penulis dalam duka dan senang.
12. Kepada teman-teman seperjuangan terima kasih telah menemani penulis
dalam duka maupun senang.
13. BJ rental yang telah membantu penulis mengedit skripsi dan memotivasi,
terima kasih banyak.
14. Rekan – rekan P.IPS angakatan 2006, yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, terimakasih atas motivasi, dukungannya. Semoga Allah SWT
membalasnya dengan kebaikan yang melimpah.
Jakarta,april 2011
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 8
D. Perumusan Masalah Penelitian ................................................. 8
E. Kegunaan Hasil Penelitian ......................................................... 8
3
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya,1996),h.84.
dan bantuan terhadap siswa dalam belajar, diperlukan pengorganisasian
kelas yang memadai.4
4
Conny Semiawan, A.F. Tangyong, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: PT.
Gramedia, 1985), h. 63.
5
Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Jakarta : PT Sinar
Grafika, 2005), cet ke-1 h. 2
6
Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun
2003 (Bandung : CV Citra Umbara, 2003), h. 3
7
Nana Saodih, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik(Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), h.22
Begitu pentingnya pendidikan dalam suatu Negara ini dikarenakan suatu
Negara akan berhasil jika memiliki masyarakat yang mampu bersaing dengan
dunia luar yang tentunya dengan pendidikan yang sangat baik. Dalam hal ini
belajar adalah menjadi proses penting dalam pendidikan.
Menurut Faturrohman dan Sutikno belajar pada hakikatnya adalah
“perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas
tertentu.”8
Menurut Slameto belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.”9
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi karena adanya
interaksi pada diri disetiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar ini terjadi
karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu,
belajar dapat terjadi kapan saja dimana saja, salah satu pertanda bahwa seseorang
itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang
mungkin disebabkan oleh terjadinya proses belajar yang mampu merubah pola
pemikirannya.
Oleh karena itu proses pembelajaran di kelas yang optimal dapat
menghasilkan hasil belajar yang optimal pula, proses pembelajaran di kelas
seharusnya siswa di tempatkan sebagai subjek dan bukan lagi objek. Maka dari itu
proses pembelajaran yang sesungguhnya ialah kegiatan belajar siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam proses belajar mengajar guru merupakan faktor yang paling
dominan dan paling penting, sebab guru masih di anggap sebagai unsur penentu
dalam meningkatkan keberhasilan siswa meraih prestasi belajar yang maksimal di
kelas. Begitu pentingnya pranan guru dalam proses belajar mengajar, sehingga
kedudukan dan fungsinya tidak dapat digantikan dengan alat-alat.
8
Pupuh Faturrohman dan M Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung: PT. Refika Aditama), cet ke-1 h. 6
9
Indra Maulana, “ Pengertian Belajar” dari http://www.siaksoft.net, 18 Juni 2010
Kehadiran media pembelajaran merupakan alat bantu bagi guru dalam
penyampaian materi pelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi,
maka penjelasan guru akan lebih visualistik, lebih menarik dan siswa dapat
pengalaman baru.
Media pembelajaran adalah alat peraga dalam kegiatan belajar
mengajar, yaitu berupa saran yang dapat memberikan pengalaman
kepada peserta didik dalam rangka mendorong motivasi belajar,
memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak
menjadi lebih sederhana, konkrit serta mudah dipahami.10
10
Asnawir dan Basyiruddin Usman,,,,,, h.20-21.
11
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta:gaung persada press,2008),h.113.
Media yang biasa digunakan tentu yang ada hubungannya dengan
pelajaran atau permasalahan yang sedang dihadapi. Guru dapat mengarahkan
minat peserta didik yang sedang melihat gambar untuk mendapatkan jawaban atas
pertanyaan yang timbul dalam pikirannya.
Studi Sosial (Social Studies) merupakan suatu studi yang mengkaji dan
menelaah berbagai gejala serta masalah sosial yang berhubungan dengan
perkembangan dan struktur kehidupan manusia. Studi Sosial (Social Studies)
bukanlah satu disiplin ilmu yang bersifat akademik-teoritik, tetapi merupakan
program pendidikan yang dikembangkan dari ilmu-ilmu sosial (Social Sciences),
”bahkan dapat merupakan bahan-bahan pelajaran bagi peserta didik sejak
pendidikan dasar, dan dapat berfungsi selanjutnya sebagai pengantar bagi
kelanjutan kepada disiplin ilmu”12
Menurut Nu’man Sumantri mengatakan pula bahwa “pembelajaran IPS
yang diberikan di sekolah-sekolah sangat menjemukan, membosankan. Hal ini
disebabkan penyajiannya bersifat monoton dan ekspositoris, sehingga siswa
kurang antusias yang dapat mengakibatkan pelajaran kurang menarik”.13
Kelemahan-kelemahan tersebut diperberat lagi oleh beberapa kondisi yang ada, di
antaranya masih berlakunya sistem guru kelas harus mengajarkan beberapa mata
pelajaran. Masing-masing mata pelajaran itu mempunyai karakteristik atau ciri
tersendiri. Bukan tidak mungkin belum terkuasai sepenuhnya oleh guru, baik
substansi maupun metodologi.
Fenomena yang digambarkan di atas, baik menyangkut rendahnya kualitas
prestasi akademik/hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS karena hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya Ekonomi masih sangat rendah.
Serta Fasilitias media sudah ada tetapi belum dimanfaatkan oleh guru untuk
peroses belajaar mengajar. dan para guru belum menggunakan media khususnya
media audio visual dalam proses pembelajarannya untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Hal ini merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi oleh guru.
12
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning : Analisis Model Pembelajaran IPS,
(Bumi Aksara: Jakarta, 2008), ed. 1 Cet ke-2 h.13
13
Nu’man Sumantri, Menggagas Pembaruan Pendidikan IPS, (Bandung: Rosda Karya,
2001), cet ke-1,. H. 165
Seorang guru harus menguasai model-model pembelajaran sebagai pilihan yang
tepat untuk mengatasi hal tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa IPS bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai
individu sehingga menjadi anggota masyarakat, yang nantinya mampu hidup di
tengah-tengah masyarakat dengan baik sesuai dengan minat bakat dan
kemampuannya.
Seiring dengan pentingnya sebuah media dalam proses pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka guru dituntut untuk memiliki
kemampuan menggunakan alat-alat atau pun media dalam pembelajaran.
Oleh karena itu guru memegang peranan penting di dalam proses
pendidikan. Salah satu kode etik yang harus dimiliki oleh seorang guru
profesional mampu menggunakan alat atau media pengajaran. Fungsi utama
media pengajaran adalah “sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru”.14
Sehingga media sangat penting untuk membangkitkan hasil belajar siswa,
Media dirancang untuk membantu untuk menyukseskan keberhasilan dunia
pendidikan menjadi satu hal yang penting saat ini.
Oleh karna itu penulis ingin menuangkan dalam karya ilmiah berupa
skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Ekonomi Materi Perekonomian Indonesia Dengan
Menggunakan Media Audio Visual Di SMPN 13 Kota Tangerang Selatan”
G. Identifikasi Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah, model pembahasan yang dapat
digunakan oleh guru dan siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar ekonomi
siswa pada materi ketenaga kerjaan maka dari itu penulis mengidentifikasi
beberapa masalah diantaranya sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya Ekonomi masih sangat
rendah?
14
Azhar Arsyad, Media Pengajaran ,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1995), h.15
2. Para guru belum menggunakan media khususnya media audio visual dalam
proses pembelajaran?
3. Bagai mana respon siswa dan guru terhadap media audio visual?
4. Bagai mana hasil belajar siswa pada mata pelajaran ips ekonomi dengan
menggunakan media audio visual?
5. Masih kurangnya guru ekonomi dalam menciptakan suasana pembelajaran
yang kondusif?
H. Pembatasan Masalah
Oleh karena itu, untuk memfokuskan pembahasan dalam penulisan skripsi
ini penulis membatasi masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada materi Perekonomian
Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggerang Selatan
2. Penggunaan media Audio Visual dan media visual dalam pembelajaran IPS
Ekonomi pada materi Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggerang
Selatan
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada materi
perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggerang Selatan?
2. Bagaimana penggunaan media Audio Visual dan media visual dalam
pembelajaran IPS ekonomi materi Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota
Tanggerang Selatan?
3. Apakah ada perbedaan antara media audio visual dan media visual dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi
Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggerang Selatan ?
J. Tujuan penelitian
Selain dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian
ini adalah untuk:
1. Mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan
menggunakan media audio visual.
2. Mengetahui respon guru dan siswa terhadap model pembelajaran dengan
menggunakan media audio visual.
3. Untuk mengetahui perbedaan antara penggunaan media audio visual
dengan media visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS materi Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota
Tanggerang Selatan.
G. Media Pembelajaran
5. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk kata dari
“medium. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti tengah, perantara,
atau pengantar. Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk
jamak maupun mufrad”.15
Beberapa pengertian yang mengemukakan tentang media adalah
sebagai berikut:
a. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru
(Schram, 1982).
b. National Education Asociation (NEA) memberikan batasan bahwa
media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya.
c. Briggs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk
memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar
mengajar.
d. Asociation of Education Comunication Technology (AECT)
memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan
saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.
e. Gagne berpendapat bahwa berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
15
Rudi Stisilano & Cepi Riyana. Media Pembelajaran: Hakikat, Pe-Pemanfaatan, dan
Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 6.
f. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
siswa untuk belajar (Miarso, 1989).16
16
Ibid.h. 6
17
Sudirman Siahaan, "Media Pembelajaran: Pemahaman dan Pemanfaatannya dalarn
Kegiatan Pembclajaran'Vwrm?/ Pendidikan dan Kehndayaan, No.20 Tahun XI, April 2007. h, 76-
77.
18
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994), Get Ke-7,
h.1.
19
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran : Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian. (Bandung: CV Wacana Prima, 2008) cet ke-2, h.6
20
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,……………h. 3
Gagne menyatakan bahwa media adalah “berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang merangsang untuk belajar”. Sementara Brigs
berpendapat bahwa media adalah “segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar”.21 Sedangkan menurut
Arsyad media adalah “komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional dilingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar ”.22
Media dalam proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai alat-
alat visual, audio, audio visual dan elektronis atau sebagai mediator untuk
menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual dan
verbal yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Sedangkan menurut Munadi, media pembelajaran merupakan
“sumber-sumber belajar selain guru yang disebut penyalur atau
penghubung pesan ajar yang diadakan atau diciptakan oleh para guru atau
pendidik”.23
Jika dilihat dari bahan pembuatannya media dibagi menjadi dua,
pertama, media sederhana, yakni media yang bahan dasarnya
mudah diperoleh dengan harga murah, cara pembuatannya mudah
dan penggunaanya tidak sulit. Kedua, media kompleks yakni
media dengan bahan yang sulit didapat, alat tidak mudah dibuat
dan harga relatif mahal.24
21
Arif S. Sadiman dkk. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009) h. 6
22
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran…………….h.4
23
Yudhi Munadi. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru,( Jakarta: Gaung
Persada Press, 2008) h.5
24
Pupuh Faturarohma & Sobri Sutukno, Strategi Belajar Melalui Penanaman Konsep
Urnum dan Konsep Alam (Bandung; PT Rafika Aditama, 2007),h. 68.
siswa berhadapan dengan konsep yang nyata bukan hanya sekedar
teori.25
25
Wasis Sucipto, "Eksperimen Pembelajaran Konsep Kalor Menggunakan Peralatan
Sederhana", Jitrnal Pendidikan Fisika Internaslonal, Volume 3, Nomor 2, Juli 2005, h. 103.
26
Arif S. Sadiman, et.al., Media Pendidikan: Pengembangan dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: Raja Grafindo, 2003),h. 32.
27
Pupuh Faturarohma & Sobri Sutukno, loc.cit
28
Oemar Hamalik, loc.cii
Sejumlah kriteria khusus lainnya dalam memilih media
pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan dalam satu kata “ACTION,
yaitu akronim; access, cost, technology, interactivity, organizalion.dan
novelty”.29
Setiap guru dapat mengembangkan media sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai, karena pada akhirnya pemilihan media adalah
keputusan untuk menggunakan media dengan baik dan mudah
disampaikan kepada peserta didik. Untuk memperoleh hasil belajar yang
baik.
29
Rudi Susilana & Cepi Riyanu, loc.cit
30
Azliar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004), Get. V, h.
24-25.
e. Untuk mempercepat proses belajar.
f. Untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar.
g. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir.31
31
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian. …………………..h. 9
32
Rudi Susilana & Cepi Riyana, Op.Cit., h. 9-10.
33
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru………………h. 37-48
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.34
8. Klasifikasi Media
34
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran : Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian………………..h. 9
35
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran ……………. h.15
36
Sudirman Siahaan, loc.cit
Media harus dirancang dengan baik dalam batas-batas tertentu
yang dapat merangsang timbulnya dialog internal dalam diri siswa dengan
media atau antara siswa dengan guru. Adapun kelompok media menurut
Susilana adalah:
a. Media grafis, bahan cetak, gambar diam (foto).
b. Media proyeksi diam seperi OHP, OHT, opaque projektor, slide.
c. Media audio seperti radio, alat perekam pita magnetik.
d. Media audio visual diam.
e. Film (motion pictures)
f. Televisi
g. Multimedia37
a. Media audio visual gerak seperti film suara, video kaset, TV, dan lain-
lain.
b. Media audio visual diam seperti film bingkai suara, film rangkai suara,
cetak suara dan lain-lain.
c. Media visual gerak seperti film, film strip, dan lain-lain.
d. Media visual diam seperti gambar, transparansi, OHP, dan lain-lain.
e. Media audio seperti tape recorder, kaset rekaman, dan radio dan lain-
lain. 38
37
Rudi Susilana & Cepi Riyana, Op.Cii, h. 14
38
Basyirudidin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Press, 2002), cet ke-1, h.
27
animasi. Kedua channel ini dapat berfungsi baik secara independen,
secara paralel, atau juga secara terpadu bersamaan.39
39 November 2010
Joko Sutrisno, “Dual Coding Theory” dari http://joko.tblog.com, 11
40
Catherine McLoughin, “Visual Thinking and Telepededagy”. Dalam
http://www.Nature.com/eye/journal/V17/N6/Full/6700500a.html, h. 2, 14 Juni 2010
41
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan,(Jakarta: PT Raja Grafindo Utama, 2002), Cet ke-5
h.86
Media adalah “komponen dari analisis sumber belajar yang
mengandung materi instruksional di bangku siswa yang dapat merangsang
siswa belajar”.42 Dari berbagai pendapat menjelaskan bahwa media dapat
memberikan rangsangan yang baik bagi siswa untuk belajar.
Dari batasan yang disampaikan para ahli mengenai media, maka
dapat disimpulkan bahwa pengertian media dalam pembelajaran adalah
segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan menyampaikan
informasi dari sumber kepada peserta didik yang bertujuan untuk
merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Media selain
digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh dapat juga
dimanfaatkan, untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan
pembelajaran, memberikan penguatan motivasi.
Sebagaimana yang dinyatakan Gagne (1988), gambar-gambar
bisa memberikan motivasi belajar walaupun bukan satu-satunya.
Sejalan pernyataan tersebut. Wright (1992) mengatakan bahwa
gambar memiliki beberapa peran didalam keterampilan seperti dapat
memotivasi peserta didik, berkontribusi terhadap konteks bahasa
yang digunakan, dapat digunakan untuk menjelaskan secara objektif
atau menginterpretasikan, dan dapat memberikan informasi. 43
42
Sri Iswaningsih, Pengaruh Penggunaan Media Cetak (Diklat)Terhadap Peningkatan
Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI Sekolah Dasar Tahun 2001/2002, (Jurnal
Pancaran Pendidikan, Tahun XVI, No. 56, Desember 2003), h.100-107
43
I Ketut Adnyana Putra, Media Gambar Berseri Dalam Pembelajaran Keterampilan
menulis Narasi, dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. No. 3 tahun XXXVI
Juli 2003
a. Gambar hanya menekankan persepsi indera mata
b. Gambar benda yang terlalu komplek kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran
c. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
d. Gambar animasi adalah salah satu bentuk komunikasi grafis, yaitu suatu
gambar interpretative yang menggunakan simbol-simbol untuk
menanyakan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap
terhadap orang, situasi atau kejadian-kejadian tertentu.44
44
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan,(Jakarta: PT Raja Grafindo Utama, 2002), Cet ke-5
h.89
45
Abdul Rahman Shaleh & Muhibin Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam
Perspektif Islam. (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 207.
46
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT Remaja Rosda Karya edisi
ke dua. 2005. h. 5
segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme
sebagai hasil pengalaman).47
47
Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999), cet.3, h. 61
48
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001) h. 27.
49
S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara Get 1, 1995), h. 99.
50
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2006), h. 104
oleh Bloom Dkk. Dikategorikan lebih terinci secara hierarki kedalam
enam jenjang kemampuan, yakni:
a. Hafalan (C1)
Jenjang hafalan (ingatan) meliputi kemampuan menyatakan kembali
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yarig telah dipelajarinya.
b. Pemahaman (C2)
Jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangkap arti dari
informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, atau
grafik, menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan
matematis atau sebaliknya, meramalkan berdasarkan kecendrungan
tertentu (eksplorasi dan interpolasi), serta mengungkapkan suatu
konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri.
c. Penerapan (C3)
Yang termasuk jenjang penerapan ialah kemampuan menggunakan
prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau
pada situasi kongkrit.
d. Analisis (C4)
Jenjang analisis meliputi kemampuan-kemampuan menguraikan
suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya
sehingga struktur informasi serta hubungan antar komponen
informasi tersebut menjadi jelas.
e. Sintesis (C5)
Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk
menghubungkan bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu
keseluruhan yang terpadu. Termasuk kedalamnya kemampuan
merencanakan eksperimen, menyusun karangan (laporan praktikum,
artikel, rangkuman), menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan
objek-objek, peristiwa dan informasi lainnya.
f. Evaluasi (C6)
Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan untuk
mempertimbangkan nilai suatu perntataan, uraian, pekerjaan,
berdasarkan criteria tertentu yang ditetapkan.51
51
Ahmad Sofyan, et.ol., Evaluasi Pembelajaran I PA Berbasis Kompetemi, (Jakarta: UlN
Jakarta Press,2006), h.15-18
Sedangkan hasil belajar aplikasi (psikomotor), hasil belajar pada
ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Sipson
(1956) menyatakan bahwa “belajar psikomotor ini tampak. dalam bentuk
keterampilan dan kemampuan bertindak individu”.33
Proses belajar menganjar pada hakikatnya adalah “proses
komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui
saluran/media dan penerima. pesan adalah komponen-komponen proses
komunikasi”.52 “Salah satu cara yang baik untuk menyerapnya (sebagai
gambaran mental) dapat dilakukan dengan cara menunjukan wujud konkrit
tentang konsep yang dipelajari tersebut”.53
Sedangkan Sidjana, mendefmisikan “hasil belajar sebagai
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya”.54 “Hasil belajar menunjuka pada prestasi belajar,
sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya dan derajat
perubahan tingkah laku siswa”.55 Selain itu juga hasil belajar adalah
perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar
yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Dari berbagai pengertian yang ada dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa, setelah mengalami proses
belajar mengajar dan ditandai dengan adanya perubahan kepandaian,
kecakaan, dan tingkah laku pada diri siswa itu sendiri. Hasil belajar juga
akan menumbuhkan pengetahuan seseoran sehingga ia dapat mempunyai
kemampuan berupa keterampilan dan membentuk kebiasaan sikap dan
cita-cita hidupnya. Proses pembelajaran erat kaitannya dengan hasil
belajar siswa. Proses pembelajaran yang monoton, tidak menarik,
52
Ahmad Sofyan, et.ol., Evaluasi Pembelajaran I PA Berbasis Kompetemi, (Jakarta: UlN
Jakarta Press,2006), h. 23.
53
Arif S. Sadiman, et.al., loc.cit., h.l 1.
54
Sutarto, Buku Ajar Fisika (BAF) dengan Tugas Analisis Foto KejadianFisika (AFKF)
sebagai Alat Bantu Penguasaan Konsep Fisika, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,}akarta:
Badan Pengembangan dan PeneMtian Departemen Pendidikan Nasional, 2005. h. 327-328.
55
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda
Karya,2001), h.22.
cenderung menurunkan hasil belajar. Sebaliknya, proses pembelajaran
yang meningkatkan minat dan aktivitas siswa terhadap suatu pelajaran
cenderung akan meningkatkan hasil belajar mereka.
56
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 1999), h. 159.
Dalam kajian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terdapat beberapa
istilah yang terkadang sering diartikan secara tumpang tindih antara
satu dengan yang lain. Istilah-istilah tersebut adalah Studi Sosial
(Social Studies), Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Meskipun pada masing-masing istilah
tersebut sama-sama terdapat kata Social, akan tetapi dalam pengertian
dan maknanya terdapat perbedaan.
Studi Sosial (Social Studies) merupakan suatu studi yang
mengkaji dan menelaah berbagai gejala serta masalah sosial yang
berhubungan dengan perkembangan dan struktur kehidupan manusia.
Studi Sosial (Social Studies) bukanlah satu disiplin ilmu yang bersifat
akademik-teoritik, tetapi merupakan program pendidikan yang
dikembangkan dari ilmu-ilmu sosial (Social Sciences),...” bahkan dapat
merupakan bahan-bahan pelajaran bagi peserta didik sejak pendidikan
dasar, dan dapat berfungsi selanjutnya sebagai pengantar bagi
kelanjutan kepada disiplin ilmu” (Wachidi, 2000:1998) dalam
mengkaji fenomena serta masalah-masalah sosial yang berhubungan
dengan kehidupan manusia, studi sosial menggunakan bidang
keilmuan yang termasuk kedalam lingkup disiplin ilmu-ilmu sosial.
Sebagaimana dinyatakan Savage dan Amstrong (1996:9) bahwa
“Social studies is the integrated study of social sciences of humanities
to promote civic competence”
Berdasarkan beberapa definisi dan batasan-batasan tentang
studi sosial yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa studi
sosial merupakan program pendidikan yang dikembangkan dari ilmu-
ilmu sosial, yang dalam mengkaji gejala-gejala dan masalah sosial
yang bersangkut manusia dengan kehidupan manusia, studi sosial
biasanya menggunakan bidang keilmuan yang termasuk ke dalam
lingkup disiplin ilmu-ilmu sosial (Sosial Sciences).
Adapun pengertian IPS menurut beberapa ahli yakni:
1) Menurut Muhammad Numan Somantri, IPS adalah suatu
penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideology, dan disiplin
ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait, yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk
tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.57
57
Nu’man Sumantri, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, (PT Remaja Rosda Karya:
Bandung, 2001) cet ke-1 h.74
58
Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep Dan Pembelajaran, (PT Remaja Rosda Karya:
Bandung, 2009), Cet ke-1 h. 7
59
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning : Analisis Model Pembelajaran IPS,
(Bumi Aksara: Jakarta, 2008), ed. 1 Cet ke-2 h. 14
Tujuan pembelajaran IPS adalah “untuk mendidik dan memberi
bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai
dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai
bekal bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.”60
Menurut Bloom, maka secara garis besar terdapat tiga sasaran
pokok dari pembelajaran IPS, yaitu:
a) Pengembangan aspek pengetahuan (cognitive)
b) Pengembangan aspek nilai ian kepribadian (affective), dan
c) Pengembangan aspek keterampilan (psycomotoric).
Dengan tercapainya tiga pokok tersebut diharapkan akan
tercipta manusia yang berkualitas, bertanggung jawab atas
pernbangunan bangsa dan negara serta ikut bertanggung
jawab terhadap perdamaian dunia, seperti diinginkan mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.61
60
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning : Analisis Model Pembelajaran
IPS,…………h. 15
61
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan,… Hal. 58-59
didik sebagai individu sehingga menjadi anggota masyarakat, yang
nantinya mampu hidup di tengah-tengah masyarakat dengan baik sesuai
dengan minat bakat dan kemampuannya.
g. Pengertian Ekonomi
Definisi Ekonomi, menurut Iskandar putong, ekonomi atau
economic dalam banyak literatur ekonomi disebutkan berasal dari
“bahasa Yunani, yakni kata oikos atau oiku dan nomos yang berarti
peraturan rumah tangga. Dengan kata lain, pengertian ekonomi adalah
semua yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan
perikehidupan dalam rumah tangga”.62
Menurut Lukman dan Nasrudin, ilmu ekonomi adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari bagaimana tingkah laku manusia
dalam usaha memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, dengan
mengadakan pemilihan diantara berbagai alternatif pemakaian atas
alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas atau
langka (scarcity)63
62
Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta: Ghalia
Indonesia,2002), Ed.2, cet,1,h.14
63
Lukman & Indoyama Nasrudin, Pengantar Teori Mikro Ekonomi (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta
64
Lukman & Indoyama Nasrudin, Pengantar Teori Mikro Ekonomi (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta
65
Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep dan Pembelajaran, (PT. Remaja Rosda Karya,
Bandung: 2009) h. 24
dengan analisis ekonomi dibagi kedalam dua bagian utama yaitu:
ekonomi mikro dan ekonomi makro”.66
a) Teori ekonomi mikro, sesuai dengan namanya (mikro) dapat
diartikan belajar sebagai ilmu ekonomi kecil. Teori ekonomi mikro
diartikan sebagai bagian dari ilmu yang menganalisis mengenai
bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Ahli
ekonomi mikro mengkaji perilaku individu-individu, persoalan
rumah tangga, perusahaan dan pasar. Para ahli ini tertarik dengan
bagaiman harga barang dan pelayanan/jasa itu ditetapkan,
bagaimana harga dapat menentukan pola produksi, dan bagaimana
pola ditentukan oleh pasar dan tindakan pemerintah.
b) Teori ekonomi makro
Ekonomi makro sesuai dengan namaya makro yang berbarti besar.
Teori ekonomi makro menganalisis keseluruhan kegiatan
perkonomian, bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam
perekonomian.67
66
Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep dan Pembelajaran, …..h. 24
67
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi : Mikro ekonomi
Dan Makro Ekonomi,.. h. 11-12
1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan
peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-
hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah
tangga, masyarakat, dan Negara
2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep
ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi
3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab
dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu
ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi
diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan Negara
4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai
nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk,
baik dalam skala nasional maupun internasional68.
68
Tedjo, Tujuan Pelajaran Ekonomi dalam http://tedjo21.files.wordpress.com. Pada 24
Juni 2010.
Penulis menyimpulkan bahwasanya ilmu ekonomi adalah ilmu
mengenai pilihan, yaitu bagaimana orang memilih dalam menggunakan
berbagai sumber daya yang relatif terbatas atau langka(secarcity), seperti
tenaga kerja, mesin dan peralatan, uang untuk memproduksi atau
menghasilkan berbagai komoditas (makanan, pakaian, perumahan dan
penyalurannya distribusi)
I. Sistem Perekonomian
Setiap negara memerlukan sebuah sistem ekonomi agar tujuan
mensejahterakan rakyatnya tercapai. Pilihan tehadap sistem ekonomi yang akan
dianutnya didasarkan pada UndangUndang Dasar dan Idiologi negara tersebut.
sistem ekonomi adalah strategi yang digunakan untuk men gatur kehidupan
ekonominya dalam rangka mencapal kemakmuran
Macam-macam sistem perekonornian
1. Sistem Ekonomi Liberal (Free Fight Liberalism)
Adalah sistem ekonomi yang mengutamakan kebebasan bertindak di bidang
ekonomi bagi setiap warga negaranya
2. Sistem Ekonomi Sosialis (Etatisme)
Adalah sistem ekonomi yang menghendaki semua badan usaha dikuasai oleh
negara
3. Sistem Ekonomi Campuran
Merupakan perpaduan antara system ekonomi liberal dan sosialis
1. Sistem Perekonomian Indonesia
Sistem Perekonomian Indonesia yang pernah berlaku di Indonesia:
a. Sistem Demokrasi Ekonomi Di Indonesia
Sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia yaitu Pancasila yang
dituangkan di pasal 33 ayatl, 2 dan 3 UUD 1945, sistem ekonomi yang
dianut bangsa.
Indonesia adalah sistem demokrasi ekonomi atau sistem ekonomi
kerakyatan. Dalam Sistem Demokrasi Ekonomi atau Sistem Ekonomi
Kerakyatan sistem produksi dikerjakan rakyat untuk rakyat dan di bawah
kepemilikan anggota masyarakat. Sistem ekonomi ini menghendaki
kemakmuran rakyatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang
perorang atau sekelompok orang.
b. Sistem Perekonomian Pancasila
Sistem perekonomian Pancasila dibuat pada dasawarsa 1970 dan
dibuat karena pada saat tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat
tinggi tetapi tidak dibarengi oleh adanya pemerataan kekayaan, sehingga
pada dasawarsa itu terjadi demontrasi para mahasiswa yang menuntut
adanya pemerataan kekayaan.
c. Ekonomi Kerakyatan, Perekonomian Rakyat dan Pemberdayaan
Rakyat
Ekonomi Kerakyatan adalah sektor ekonomi yang berisi kegiatan-
kegiatan ekonomi rakyat. Perekonomian Rakyat adalah system ekonomi
dimana rakyat dan usaha-usaha ekonomi kerakyatan berperan integral
dalam perekonomian nasional, produksi dikerjakan oleh semua untuk
semua dibawah kepemimpinan atau kepemilikan anggota masyarakat,
berdasarkan aturan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung
di dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat.
Pemberdayaan Rakyat adalah upaya untuk meningkatkan harkat
dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi tidak mampu
melepaskan diri dari kemiskinan dan keterbelakangan.
Pelaku ekonomi kerakyatan adalah pelaku formal (seperti
koperasi, usaha kecil dan menengah yang memiliki ijin usaha) dan pelaku
informal (seperti PKL dan sejenisnya)
Dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai seperti media audio visual
merupakan salah satu media yang penyajiannya yang menggunakan lambang-lambang
visual serta memvisualisasikan satu hubungan, kejadian, atau kronologis sesuatu atau
media gambar adalah salah satu faktor penting guna menunjang keberhasilan siswa
dalam penguasaan konsep ekonomi terhadap suatu materi yang diberikan selama
proses belajar mengajar berlangsung. Biasanya dengan tampilan media gambar yang
menarik, terperinci, dan jelas akan membuat perasaan seseorang senang sehingga dia
tertarik untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan penggunaan media gambar
tersebut. Selain itu dengan penggunaan media yang memiliki beragam warna dan
bervariasi bentuknya dapat memotivasi siswa sehingga siswa akan mencapai hasil
belajar yang maksimal.
Guru bukan satu-satunya sumber belajar, namun guru memiliki peran sangat
penting dalam proses pembelajaran berlangsung. Apalagi dengan kemajuan teknologi
dan dunia pendidikan, guru hendaknya mampu menyesuaikan kebutuhan peserta didik
dengan keadaan yang berbeda-beda.
Dengan media, suatu pembelajaran menjadi hal yang penting dilakukan atau
disampaikan oleh guru. Karena media memiliki fungsi sebagai penyalur pesan atau
informasi kepada anak didik.
K. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka hipotesis penelitian adalah terdapat pengaruh penggunaan sebelumnya, maka
hipotesis penelitian adalah terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap
hasil belajar IPS ekonomi siswa pada materi perekonomian Indonesia.
I. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan
kualtias pembelajaran Ekonomi, hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio
visual terhadap hasil belajar IPS pada materi perekonomian Indonesia.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan media audio visual.
K T1 XK T2
69
Suharsimi Ari Kuntoro, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Dengan Peraktek,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2006) h.85.
pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 13 kota Tanggerang Selatan pada
semester genap tahun ajaran 2009/2010.
Populasi terjangkau adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 13 kota
tanggerang selatan pada semester genap tahun ajaran 2009/2010.
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.70 Sampel
diambil secara representatif atau mewakili populasi yang bersangkutan atau
bagian kecil yang diamati. Sampel diambil dari populasi terjangkau sebanyak dua
kelas, kelas pertama adalah kelas eksperimen (XE) dan kelas kedua sebagai kelas
kontrol (XK). Sampel yang diambil dari setiap kelas adalah 40 siswa setiap kelas.
L. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini antara lain test tertulis,
lembar observasi, dan lembar panduan wawancara.
1. Test tertulis
Test berperan untuk menjaring konsep awal dan konsep akhir siswa
sebelum dan sesudah pembelajaran dilakukan71. Kisi-kisi dibuat bedasarkan
kajian tingkat satuan pendidikan(KTSP) disesuaikan dengan materi yang
diajarkan, yaitu perekonomian indonisia semester genap kelas VIII.
Penjabaran konsep untuk menjadi butir-butir soal perhatikan ranah
pengetahuan (C1), pemahaman(C2), dan aplikasi konsep(C3).hasil akhir kisi-
kisi instrumen tes bedasarkan aspek kognitif adalah C1 pada nomor 10, 11, 25,
26, dan 35, C2 pada nomor 8, 9, 12, 16, 18, 20, 21, 22, 28, dan 33, sedangkan
C3 pada nomor 6, 7, 19, 31, 37, 39, 40. Jumlah butir soal yang palid adalah 22
soal, soal yang digunakan dalam tes sistem perekonomian indonesia berjumlah
20 soal.72
70
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006). Cet ke-15, h. 131
71
lampiran 3 dan 4
72
Lampiran 5
Materi Tingkat pengetahuan dan nomor butir
Sistem Perekonomian, Sistem Pengetahuan Pemahaman Aplikasi
Perekonomian Indonesia, (C1) (C2) konsep (C3)
Ekonomi Kerakyatan,
Perekonomian Rakyat dan
Pemberdayaan Rakyat, Sektor
Koperasi
1. Pembelajaran sistem 10,11 8,9 6,7
perekonomian,
2. Sistem perekonomian 25 12, 16, 18, 19, 37, 40
Indonesia 20, 21, 22
3. Ekonomi Kerakyatan, 26 28 31
Perekonomian Rakyat dan
Pemberdayaan Rakyat
4. Sektor Koperasi 35 33 39
Jumlah butir soal 5 10 7
2. Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penelitian banyak digunakan
untuk mengukur tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu
kegiatan yang diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun
situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau
menilai hasil atau proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada saat
belajar, tingkah laku guru pada saat mengajar, partisipasi siswa dalam
simulasi dan motivasi siswa dalam pembelajaran. Melalui pengamatan
dapat di ketahui bagaimana sikap dan prilaku siswa, kegiatan yang
dilakukannya, motivasi yang dilakukannya, bahkan kegiatan yang
diperoleh dari kegiatannya observasi dilakukan pada saat kegiatan itu
berlangsung.73
73
Nana Sujana, Op.cit, h. 84-85.
74
Nana Sujana, Op.cit, h. 85-86
Penelitian ini menggunakan jenis observasi secara langsung yaitu
peneliti sebagai observer (pengamat). Observasi dilakukan untuk
mengumpulkan informasi tentang situasi atau peristiwa tentang pembelajaran
IPS dikelas.dalam penelitian kuantitatif instrument observasi sering digunakan
sebagai alat pelengkap instrument lain. Observasi ini berkaitan dengan
aktifitas / kegiatan siswa selama pembelajaran perekonomian Indonesia
menggunakan media audio visual.
Observasi dilakukan setiap pertemuan sebanyak 3 kali pertemuan dan
observasi dilkukan berdasarkan tahapan dalam media pembelajaran yaitu
tahapan orientasi para siswa dimotifasi oleh guru dengan memperlihatkan
gambar-gambar tentang system perekonomian Indonesia, tahapan elastisitas,
siswa memberikan tanggapan gambar melalui diskusi kelompok, tahapan
rekontruksi siswa mengungkapkan keunggulan pendapat masing-masing
pendapat kelompok lain dan siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
system perekonomian yang benar tahapan aplikasi siswa memberikan
tanggapan pendapat terhadap permasalahan baru, dan tahapan review, siswa
menjawab pertanyaan guru secara lisan.
3. Wawancara
Wawancara sebagai alat penilaian digunakan untuk mengetahui
pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan dan lail-lain
sebagai hasil belajar siswa. Wawancara dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan kepada siswa secara lisan. Kelebihan wawancara adalah bias
kontak langsung dengansiswa sehingga dapat mengungkapkan jawaban secara
bebas dan mendalam. Lebih dari satu, sehingga hubungan dapat dibina dengan
baik sehingga siswa bebas mengemukakan pendapatnya.
Ada dua jenis wawancara, yakni wawancara tersetruktur dan
wawancara bebas. Dalam wawancara tersetruktur kemungkinan
jawaban telah disiapkan sehingga siswa tinggal mengkategorikannya
kepada alternatif jawaban yang telah dibuat. Keuntungan wawancara
tersebut mudah dikelola dan dianalisis untuk membuat kesimpulan.
Sedangkan wawancara bebas, jawaban tidak perlu disiapkan sehingga
siswa bebas mengemukakan pendapatnya keuntungannya adalah
informasi lebih padat dan lengkap sekalipun kita harus lebih bekerja
keras dalam menganalisa sebab jawabannya lebih beraneka ragam.75
75
Nana sujana, Op. cit. h. 67-68.
76
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik…… h.155
77
Lampiran 7 dan 8
data hasil uji coba instrument merupakan langkah terakhir pada tahap
persiapan sebelum melaksanakan penelitian.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Langkah awal pada tahap ini adalah menentukan dua kelompok sample
yaitu kelompok experiment dan kelompok kontrol, selanjutnya diadakan test
awal (pretest) kepada kedua kelompok penelitian menggunakan soal-soal hasil
analisis uji coba instrument penelitian .
Kemudian kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan yaitu dengan
menggunakan media audio visual pada kelas experiment dengan materi
perekonomian Indonesia sedangkan kelas kontrol yaitu dengan tidak
menggunakan media audio visual, setelah proses pembelajaran selesai
diadakan test akhir (post test) dengan menggunakan soal yang sama ketika test
awal (pretest).
3. Tahap akhir penelitian
Langkah awal dalam penelitian ini adalah melakukan analisis data hasil
test awal (pretest) dan test akhir (post test). Kedua kelompok penelitian
analisis dilakukan dengan menggunakan uji statistik setelah itu dilakukan
penarikan kesimpulan yang merupakan langkah akhir pada penelitian ini.
78
Suharsimi Arikunto, …….h. 215
79
Lampiran 9
80
Suharsimi Arikunto, …….h. 207
bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Salah satu dasar
pertimbangan dalam menentukan kesukaran jumlah soal katagori mudah,
sedang dan sukar yaitu adanya jumlah soal untuk ketiga kategori soal
tersebut.81 Rumus yang digunakan untuk menetukan taraf kesukaran
adalah
Keterangan :
P : proporsi (indeks kesukaran)
B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
Js : Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar indek kesukaran adalah bilangan yang tak menunjukan sukar
dan mudah suatu soal. Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal
dihitung dengan menggunakan model anates82.bedasarkan perhitungan
diperoleh soal katagori sukar berjumlah 9 soal yaitu pada nomor
15,17,18,23,24,29,34,36 dan 38.soal berkatagori sedang berjumlah 9 soal
yaitu pada nomor 3, 8, 11, 12, 14, 25, 27, 31, dan 39 soal kategori mudan
22 soal yaitu pada nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7,9, 10, 13, 16, 19, 20, 21, 22, 26,
28, 30, 32, 33, 35, 37, dan 40.
5. Validitas
81
Nana sujana, Op. cit. h. 135.
82
Lampiran 10
Karakteristik instrument yang baik sebagai alat evaluasi hendaklah
memenuhi persyaratan test, yakni memiliki validitas dan reabilitas yang baik.
Sebuah tes dikatakan “valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
diukur, dalam bahasa Indonesia valid disebut dengan istilah shahih”.83
Validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah “validitas item hasil belajar,
yaitu apabila sebutir item dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau
dapat dikatakan valid, jika skor-skor item yang bersangkutan memiliki
kesesuaian dan kesejajaran arah dengan skor totalnya”.84
Bedasarkan perhitungan model anatest diperoleh dari 40 butir soal
nomor butir soal yang valid sebanyak 22 butir soal yaitu 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
16, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 26, 28, 31, 33, 35, 37, 39, dan 40 sedangkan yang
tidak valid sebanyak 18 soal yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 13, 14, 15, 17, 23, 24,
27, 29, 30, 32, 34, 36, dan 38.85
6. Reliabilitas
Reabilitas alat penilaian adalah ketepatan alat tersebut dalam menilai
apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan
akan memberikan hasil yang relative sama. Test hasil belajar dikatakan tetap
apabila hasil pengukuran saat ini menunjukan kesamaan hasil pada saat yang
berlainan waktu terhadap siswa yang sama, bedasarkan perhitungan reabilitas
instrument test melalui model anatest. Diperoleh reabilitas test 0,73.86
83
Suharsimi Arikuto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),
cet ke-5, h. 65
84
Anas Sudjono, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2005), h.
184
85
Lampiran 11
86
Lampiran 12
c. Uji Syarat Analisis Data
3) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel
yang diteliti berdistribusi normal/ tidak. “Pengujian yang dilakukan ini
dilakukan dengan menggunkan rumus liliefors”87
Keterangan :
L0/Lobserpasi : harga mutlak tersebar
F(Zi) : peluang angka baku
S (Zi) : proporsi angka baku
Kriteria pengujian :
Lhitung < Ltabel, data berdistribusi normal
Lhitung > Ltabel, data berdistribusi tidak normal
4) Uji homogenitas
Untuk mengetahui apakah data sampel tersebut bersifat homogen
atau tidak, maka dilakukan uji homogenitas. Dengan menggunakan uji
fisher maka taraf siginifikan 0,05 dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
F : homogenitas
Vb : Varians terbesar
Vk : Varians terkecil
Dengan kriteria:
Fhitung < Ftabel, maka data homogen
Fhitung > Ftabel, maka data tidak homogen (heterogen)
87
Sudjana, metode statistika….. h.467.
d. Pengujian Hipotesis
Untuk melihat perbedaan hasil tes siswa dari kelompok experiment
dan kelompok control, diadakan uji “t” dengan rumus sebagai berikut:88
Dimana, dsg
Keterangan :
X1 : rata-rat kelompok experiment
X2 : rata-rata kelompok control
Dsg : nilai standar devisiasi gabungan
t : nilai “t” hitung
n1 : jumlah siswa kelompok eksperimen
n2 : jumlah siswa kelompok kontrol
6. Hipotesis Statistik
Hipotesis stastistik digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang
telah dirumuskan. Hipotesis ststistik dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
H0 = µa = µb
Ha = µa> µb
Keterangan :
88
Sudjana, metode statistika….. h.238.
µa : rata-rata hasil nilai belajar siswa pada kelompok eksperimen
µb : rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok kontrol
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
l. Data Hasil Tes
Hasil tes pemahaman konsep dapat diukur dengan menggunakan
instrumen pilihan ganda berupa pretes (sebelum pembelajaran) dan postes
(sesudah pembelajaran)89. Peningkatan pemahaman konsep diperoleh dari
N-gain”.
Skor postes Skor pretes
g
Skor ideal Skor pretes
89
David E. Meltzer, "The Relationship Between Mathematics Preparation and
Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible hidden variable in Diagnostic Pretest Scores",
Department of Physics and Astronomy State University Ames, Am, J, Phys, 70 (12). December
2002, p. 1260.
90
Richard R. Hake. "Analyzing Change/Gain Scores", http://Lists.Asu.Edu/Egi-Bin/Wa?
American Educational Research Association's Division. Measurement And Research
Methodology. 1999. p. 1
Berdasarkan lasil penelitian yang telah dilakukan di SMPN 13,
diperoleh nilai N-gain kelompok siswa dengan media audio visual
(kelompok eksperimen) dan nilai N-gain kelompok siswa dengan
pembelajaran metode ceramah (kelompok konrol). Sebelumnya, kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretes dan postes. Instrumen
tes yang digunakan :sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya
serta butir-butir soal tersebut telah diuji tingkat kesukaran dan daya
pembedanya sehingga instrumen ini telah layak digunakan. Instrumen tes
yang digunakan adalah tes obyektif multiple choice (pilihan ganda)
sebanyak 20 butir soal. Data hasil pretes dan postes dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.1.
Data Nilal Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.2
Nilai Kelompok eksperimen dan Kelompok kontrol
46% Tinggi
45%
44% Sedang
43%
42%
41%
40% Rendah
39%
38%
37%
36%
Tabel 4.3
Rekap Skor Pemahaman sistem perekonomian kelompok ekperimen
Data Pretes Postes N-gain
N 40 40 40
Rata-rata 53,75 73.25 0.43
SD 11.48 12.48 0.22
varians 131.73 164.81 0.05
Gambar 4.2.
Perentase Mean N-gain Kelompok kontrol
46%
45%
40%
35%
30%
25%
20%
15% tinggi Sedang Rendah
10%
5%
0%
Table 4.4.
Rekap skor pemahaman materi perekonomian kelompok kontrol
Data Pretes Postes N-gain
N 40 40 40
Rata-rata 51.63 66 0.29
SD 13.22 11.45 0.17
varians 174.84 131.03 0.03
Gambar 4.3
Rekap data kelompok ekperimen dan kelompok kontrol
90%
80% postes
70% postes
60% pretes
50% pretest
40%
30%
20%
10% N-gain N-gain
Kelompok Kelompok
ekperimen kontrol
Pretes 53.75 51.63
Postes 73.25 66
N-gain 0.43 0.29
B. Data Kualitatif
1. Hasil Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar
selama pembelajaran dengan menggunakan media audio visual. Peneliti
berperan sebagai observer/pengamat selama proses pembelajaran
berlangsung. Sebelum menggunakan media audio visual, guru dan peneliti
bersama-sama mendiskusikan perencanaan pembelajaran diantaranya
tahapan-tahapan pembelajaran media audio visual yang harus dilakukan
guru dan siswa, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, dan lain-lain sehingga
selama proses belajar berlangsung, peneliti, para siswa dan guru
melaksanakan pembelajaran dengan baik. Agar peneliti/pengamat lebih
mudah mengamati para siswa, peneliti mengamati siswa secara
berkelompok atau tidak perindividu. Kelas eksperimen dibagi menjadi 8
kelompok dan peneliti/pengamat mengamati 8 kelompok tersebut selama
proses pembelajaran berlangsung.
Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar
selama pembelajaran dengan menggunakan media audio visual. Peneliti
berperan sebagai observer/pengamat selama proses pembelajaran
berlangsung. Sebelum menggunakan media audio visual, guru dan peneliti
bersama-sama mendiskusikan perencanaan pembelajaran diantaranya
tahapan-tahapan pembelajaran yang harus dilakukan guru dan siswa,
alokasi waktu, tujuan pembelajaran, dan lain-lain sehingga selama proses
belajar berlangsung, peneliti, para siswa dan guru melaksanakan
pembelajaran dengan baik. Agar peneliti pengamat lebih mudah
mengamati para siswa, peneliti mengamati siswa secara berkelompok atau
tidak perindividu. Kelas eksperimen dibagi menjadi 8 kelompok dan
peneliti/pengamat mengamati 8 kelompok tersebut selama proses
pembelajaran berlangsung.
Tabel 4.5.
Rekap Hasil Observasi Seluruh Siswa Kelas Eksperimen
Pertemuan 1 Pertemuan 2 pertemuan 3
No. Aspek Penganiatan
(%) (%) (%)
1. Onentasi
Memperiatikan gambar yang
75.0 87.5 87.5
diperlihatkan guru
bercanda saat guru
25.0 12.5 12.5
memperlihatkan gambar
2. Elisitasi
Memberikan tanggapan/
pendapat gambar melalui 50.0 75.0 87.5
diskusi kelompok
Tidak memberikan
50.0 25.0 12.5
tanggapan/pendapat gambar
3. Restrukturisasi
Mengungkapkan keunggulan
pendapat masing-masing
62.5 75.0 75.0
kelompok terhadap kelompok
lain
Membenarkan pendapat
25.0 12.5 0
kelompok lain
Mendengarkan penjelasan guru
tentang konsep ilmiah yang 87.5 87.5 100
benar
Mengobrol saat guru
memberikan
12.5 12.5 0
penjelasan tentang system
perekonomian indonesia
4. Aphkasi
memberikan
tanggapan!pendapat terhadap 50.0 62.5 75.0
permasalahan baru
tidak mengerti untuk
memberikan pendapat terhadap 50.0 37.5 25.0
permasalahan haru
5. Review
menjawab pertanyaan guru
62.5 75.0 87.5
secara lisan
tidak inenjawab pertanyaan
37.5 37.5 12.5
guru.
2. Hasil Wavancara
Data kualitatif berupa wawancara digunakan sebagai data
penunjang bagi data kuantitatif. Wawancara dilakukan pada guru bidang
studi dan siswa sebagai respon mengenai media pembelajaran yang telah
dilaksanakan pada materi perekonomian indonesia. Untuk mempermudah
wawancara, peneliti menyusun pedoman wawancara secara sistematis
mengenai media audio visual.
Tabel 4.6.
Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
n Lo Ltabel Kesimpulan
40 0.1224 0.14018 Ho diterima
=
Dari tabel 4.7 diperoleh L0 - 0.1268, sedangkan Ltabel 0.14018
dengan n = 40. Karena L0 < Ltabel maka Ho diterima, yaitu populasi
berdistribusi normal.
Penghitungan normalitas kelompok kontrol dengan menggunakan
Liliefors dapat dilihat pada lampiran.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji F (Fisher).
Kriteria uji homogenitas adalah Ho ditolak jika Fhitung lebih besar dari Ftabel
dan Ho diterima jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel. Dengan diterimanya Ho
berarti sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen.
Uji kesamaan dua varian sampel atau kelompok perlakuan dengan
menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi 0.05, dengan rumus sebagai
berikut:
Varian terbesar
F
Varian terkecil
=
Dari hasil pengujian diperoleh nilai Fhitung 1.257. Ftabel = 1.715 (α =
0.05) dengan derajat kebebasan pembilang 39 dan penyebutnya 39. Dari hasil
tersebut dikelahui bahwa nilai Fhitung < Ftabel Dengan demikian. Ho diterima
pada taraf sienifikansi α = 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa varian dua
kelompok tersebut sama.
X1 X 2 (n1 1) V1 (n 2 1) V2
t dimana, dsg
1 1 n1 n 2 2
n1 n 2
Keterangan:
X1 = Rata-rata postes kelsompok ekperimen
X 2 = Rata-rata postes kelompok kontrol
Dsg = Nilai standar deviasi gabungan
n1 = jumlah siswa kelompok eksperimen
n2 = jumlah siswa kelompok kontrol
Tabel 4.8.
Hasil Uji “t”
Variabel n thitung ttabel Kesimpulan
Peningkatan
40 2.75 1.98 Ho diterima
pemahaman siswa
Hasil analisis data dengan menggunakan statistik uji “t”
diperoleh nilai thitung = 2.75, sementara ttabel 1.98 pada derajat
kebebasan (dk) 78. Karena thitung > ttabel (2.75> 1.98 ) maka Ho ditolak
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media audio
visual pada materi perekonomian Indonesia. Hal ini menunjukan
bahwa pembelajaran melalui media audio visual dapat meningkatkan
minat belajar siswa pada materi perekonomian Indonesia
C. Kesimpulan
Bedasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode audio visual sangat rendah
tetapi setelah menggunakan metode audio visual meningkat, berdasarkan
wawancara dan observasi mengenai respon minat siswa dengan menggunakan
media audio visual sangat baik karena siswa dapat membangun sendiri
pengetahuannya dan rasa keingintahuan siswa terhadap perekonomian.
Sedangkan guru bidang studi dapat menjadikan media audio visual sebagai
salah satu media yang akan digunakan dalam pembelajaran IPS. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media audio visual dapat meningkatkan minat siswa
terhadap mata pelajaran IPS pada materi perekonomian Indonesia.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara media audio visual terhadap hasil
belajar siswa pada materi perekonomian indonesia. Hal tersebut diperoleh dari
perhitungan menggunakan uji “t” diperoleh harga t hitung = 2.75, sementara t
tabel 1,98 pada derajat kebebasan = 39, taraf signifikan 0,05 ini berarti thitung
lebih besar daripada ttabel ( thitung > ttabel = 2.75 > 1.98). Kelompok eksperimen
yang menggunakan media audio visual memperoleh nilai pretes sebesar 53.75
dan nilai postes sebesar 73.25. Kelompok kontrol yang menggunakan metode
ceramah memperoleh nilai pretes sebesar 51.63 dan nilai postes sebesar 66.
Nilai N-gain kelompok eksperimen 0.43, sedangkan rata-rata nilai N-gain
kelompok eksperimen yang menggunakan media audio visual lebih tinggi dari
pada nilai N-gain kelompok kontrol yang tidak menggunakan media audio
visual.
D. Saran
1. Untuk dapat meningktkan keterampilan guru dalam menggunakan media
audio visual, penelitian ini perlu dilanjutkan dengan menambah waktu
pertemuan, dengan meningkatkan hasil belajar diharapkan berpengaruh
baik pada penguasaan materi perekonomian.
2. Sample siswa dalam wawancara harus mempersentasikan jumlah siswa
secara keseluruhan.
3. Hasil penelitian berikut diharapkan memiliki nilai N-gain dengan katagori
tinggi melalui media audio visual.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas dan Siswa, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1996.
Djamarah, Bahri, Syaiful, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksa, 2003, Cet.
VI.
Mudjiono dan Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006,
Cet. III.
Sabri, Ahmad, Stategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Ciputat: PT.
Ciputat Press, 2010.
Shaleh, Abdul Rahman & Muhibin Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar
dalam Perspektif Islam. Jakarta: Prenada Media, 2004.
Stisilano, Rudi & Riyana, Cepi. Media Pembelajaran: Hakikat, Pemanfaatan, dan
Penilaian, Bandung: CV Wacana Prima, 2009.
Sutarto, Buku Ajar Fisika (BAF) dengan Tugas Analisis Foto KejadianFisika
(AFKF) sebagai Alat Bantu Penguasaan Konsep Fisika, Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan, Jakarta: Badan Pengembangan dan PeneMtian
Departemen Pendidikan Nasional, 2005.
PROFIL SEKOLAH
SASARAN
1. Melengkapi sarana / prasarana yang dibutuhkan
2. Rata-rata NEM terus meningkat
3. Jumlah lulusan yang melanjutkan ke Sekolah Negeri terus meningkat di atas 60 %
4. Melibatkan semua warga sekolah dalam upaya meningkatkan prestasi
TUGAS POKOK
Melaksanakan penyelenggaraan pendidikan untuk mencerdaskan anak didik
sesuai dengan tujuan pendidikan
FUNGSI
Menjalankan Visi dan Misi sekolah
Jumlah
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX (Kls
Th. Jml Pendaftar
VII+VIII+IX)
Pelajaran (Cln Siswa Baru
Jml Jumlah Jml Jml Jml Jml
Siswa Rombel
Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel
2006/2007 113 165 5 128 3 147 4 440 12
2007/2008 97 186 5 168 4 119 3 473 12
2008/2009 475 311 8 182 5 163 4 656 17
2009/2010 300 377 10 292 8 170 5 839 23
2010/2011
a. Kepala Sekolah
Jenis
Kelamin Pend.
No Nama Usia Masa Kerja
Jabatan Akhir
L P
1. Kepala Sekolah Rohman, S.Pd L 52 S1 30 th
2. Wakil Kepala Sekolah Ade Solihin, S.Pd L 52 S1 30 th
b. Guru
1. Kulalifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Jumlah dan Status Guru
No. Tingkat Pendidikan GTT/ Jumlah
GT/PNS
Guru Bantu
L P L P
1. S3/S2 - - - - -
2. S1 7 19 4 6 36
3. D-4 - - - - -
4. D3/Sarmud - - 1 1
5. SMA/sederajat - - 1 - 1
Jumlah 7 19 5 7 38
2. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang
Pendidikan (keahlian)
Jumlah guru dengan latar Jumlah guru dengan latar
belakang pendidikan sesuai belakang pendidikan yang
dengan tugas mengajar TIDAK sesuai dengan tugas
mengajar
No. Guru Jumlah
D1/ D3/ S1/ S2/ D1/ D3/ S1/ S2/
D2 Sarmud D4 S3 D2 Sarmud D4 S3
1. IPA - - 6 - - - - - 6
2. Matematika 3 - - - 1 - 3
3. Bahasa Indonesia - - 6 - - - - - 6
4. Bahasa Inggris - - 5 - - - - - 5
5. Pendidikan Agama - - 2 - - - - - 2
6. IPS - - 4 - - - - - 4
7. Penjasorkes - - 2 - - - - - 2
8. Seni Budaya - - 1 - - - - - 1
9. PKN - - 2 - - - 1 - 3
10. TIK/Keterampilan - - 2 - - - 1 - 3
11. BK - - 2 - - - - - 2
Lainnya : Tatabusana - - - - - 1 - - 1
12.
Jumlah - - 35 - - 1 3 - 38
Jumlah Ukuran
Jenis Ruangan Kondisi *)
(buah) (pxl)
1.Kepala Sekolah 1 3x6 Baik
2.Wakil Kepala Sekolah - - -
3.Guru 1 6x8 Baik
4.Tata Usaha 1 3x6 Baik
5.Tamu - - -
Lainnya :
Jumlah Ukuran
Lapangan Kondisi Keterangan
(buah) (pxl)
1.Lapangan Olahraga
a. Basket 1 19x18 Baik
b.Volly 1 19x18 Baik
c.Sepak Bola/Futsal 1 19x18 Baik
d.Bulu Tangkis 1 19x18 Baik
e.Tenis Meja - -
Rsk. Ringan
Rsk. Ringan
kelas
Rsk Ringan
Rsk. Berat
Rsk. Berat
Rsk. Berat
Rsk. Berat
Baik
Baik
Baik
Baik
Jml
Jml
Jml
Jml
Rsk.Ringan
Rsk Ringan
Rsk.Ringan
Rsk Ringan
Rsk. Berat
Rsk. Berat
Rsk. Berat
Rsk. Berat
Baik
Baik
Baik
Baik
Jml
Jml
Jml
Jml
1. Perpustakaan - - - - - - - - 15 15 - - - - - -
2. Lab. IPA 16 16 - - 40 40 - - 2 2 - - 1 1 - -
3. Ketrampilan - - - - - - - - - - - - - - - -
4. Multimedia - - - - - - - - - - - - - - - -
5. Lab. Bahasa - - - - - - - - - - - - - - - -
6. Lab. Computer 21 15 6 - 41 32 9 - - - - - 1 1 - -
7. Serbaguna - - - - - - - - - - - - - - - -
8. Kesenian - - - - - - - - - - - - - - - -
9. PTD - - - - - - - - - - - - - - - -
10. Lainnya : - - - - - - - - - - - - - - -
Rsk Ringan
Rsk.Ringan
Rsk Ringan
No.
Rsk. Berat
Rsk. Berat
Rsk. Berat
Rsk. Berat
ruang
Baik
Baik
Baik
Baik
Jml
Jml
Jml
Jml
1. Kepala
1 1 - - 4 4 - - 1 1 - - 1 - - -
Sekolah
2. Wk. Kepala
- - - - - - - - - - - - - - - -
Sekolah
3. Guru 16 16 - 32 32 2 2 - - - - -
4. Tata Usaha 6 6 - - 6 6 - - 3 3 - - - - -
5. Tamu 1 1 - - 1 1 - - - - - - - - -
6. Lainnya :
d. Perabot Ruang Penunjang
Perabot
Almari +
No. Ruang
Meja Kursi rak Lainnya
buku/alat
1. BK 3 - - - 6 - - - -
2. UKS - - - - - - - - -
3. PMR/Pramuka - - - - - - - - -
4. OSIS - - - - - - - - -
5. Gudang - - - - - - - - -
6. Ibadah - - - - - - - - -
7. Koperasi 2 - - - 3 - - - 1
8. Hall/lobi - - - - - - - - -
9. Kantin 5 - - - 5 - - - -
10. Pos Jaga - - - - - - - - -
11. Reproduksi - - - - - - - - -
12. Lainnya :
Kondisi
No. Jenis Jumlah
Rusak Baik
Buku siswa/pelajaran (semua
1. 4000 300 3700
mata pelajaran)
Buku bacaan (misalnya novel,
2. buku ilmu pengetahuan dan 160 20 140
teknologi, dsb )
Buku referensi ( misalnya
3. 50 5 45
kamus, ensiklopedia, dsb)
4. Jurnal - - -
5. Majalah 100 70 30
6. Surat kabar 120 100 20
7. Lainnya : - - -
Total 4410 495 3935
1. Komputer 1 / Pentium 4
2. Ruang baca 3 x 4 meter
3. TV 1 / 29 inci
4. LCD -
5. VCD/DVD Player 1 / Multi System
6. Tape Deck -
16. Alat/Bahan di Laboratorium/Ruang Keterampilan/Ruang Multimedia
25%-50%
50%-75%
No Alat/Bahan dari 25%
100% dr
Kurang
kurang
dr keb.
dr keb.
dr keb.
Sangat
ringan
Rusak
Rusak
cukup
75%-
berat
Baik
baik
baik
keb.
1. Lab. IPA 40% kurang
2. Lab. Bahasa -
3. Lab.
80% baik
Komputer
4. Keterampila
n
5. PTD
6. Kesenian 50% kurang
7. Multimedia 80% baik
Kondisi Kualitas/
Fungsi Keteran
No. Jenis Jml
Tidak gan
Baik Buruk Layak
Layak
Alat Praktikum Komputer
1. Komputer
a. Intel Pentium I
b. Intel Pentium II
c. Intel Pentium III
d. Intel Pentium IV 40
e. Lainnya
2. Printer
a. Dot Matriks A4
b. Dot Matriks A3
c. Ink Jet A4
d. Ink Jet A3
e. Color Ink Jet
f. Laser Jet A4
g. Laser Jet A3
h. Color Laser Jet
3. Scanner
4. Stabillizer
5. Perangkat Lunak
Sebutkan Perangkat Lunak 1. OS
yang dimiliki Sekolah Windows
2. Office
Lainnya :
ROHMAN, S.Pd
NIP. 19580811 198003 1 012
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
A.Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Mengidentifikasi Sistem Perekonomian dan Sistem Perekonomian Indonesia
2. Mendiskripsikan Pelaku Utama Dalam Perekonornian Indonesia dan Sektor
Koperasi
B. Materi Pembelajaran
D. Langkah-langkah kegiatan
Pertemuan Pertama
a. Kegiatan pendahuluan
Orientasi:
1. Memeriksa kehadiran siswa keterampilan dan kebersihan kelas
2. Guru memperlihatkan gambar-gambar tentang perekonomian
indonesia. Gambar-gambar tersebut diberikan untuk setiap kelompok
diskusi.
3. Motivasi dapat dilakukan dengan dengan mengajukan pertanyaan
”apakah sistem perekonomian di indonesia
4. Sistem perekonomian liberal bisa disebut sistem kapitalis
b. Kegiatan Inti
Elisitasi (Pemunculan gagasan)
1. Guru memandu siswa untuk melaksanakan diskusi dan semua
kelompok untuk mengatur tempat duduk.
2. Masing-masing anggota kelompok menjawab pertanyaan yang
diberikan guru. Kemudian setiap kelompok mendiskusikan
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
3. Siswa tidak diperbolehkan mencari jawaban di buku teks.
4. Mempersentasikan hasil diskusi dari masing-masing kelompok.
Restrukturisasi (Penyusunan ulang gagasan)
1. Selama diskusi kelompok, guru membimbing siswa dan saat penjelasan
hasil diskusi oleh perwakilan kelompok, guru tidak membenarkan ataupun
menyalahkan jawaban siswa.
2. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
3. Guru memberikan penjelasan sesuai dengan materi.
4. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengoreksi apakah jawaban
hasil diskusi tersebut benar atau kurang tepat.
Aplikasi (Penerapan gagasan)
1. Guru memberikan permasalahan baru tentang perekonomian. secara
tertulis
Apa yang dimaksud dengan perekonomian
2. Siswa menjawab pertanyaan tersebut di buku latihan
c. Kegiatan Penutup
Review (Kaji ulang gagasan)
1. Guru memberikan umpan balik kepada siswa melalui tanya jawab.
Apa yang terjadi dengan perekonomiam serta ciri-cirinya pada
gambar-gambar tersebut?Dapatkah kalian memperkirakan keadaan
perekonomian setelah 5 tahun mendatang? Apa yang terjadi ?
2. Memberikan tugas individu. sebutkan sistem ekonomi liberal
2. Pertemuan kedua
a. Kegiatan pendahuluan
Orientasi:
1. Memeriksa kehadiran siswa keterampilan dan kebersihan kelas
2. Guru memperlihatkan gambar-kondisi perekonomian dan ciri-cirinya
serta kelebihan serta kekurangan dengan adanya campur tangan
pemerintah?.
3. Apresiasi (pengetahuan prasyarat)
Dampak positip terhadap pengusaha kecil pada sistem perekonomian
di indonesia
b. Kegiatan Inti
Elisitasi (Pemunculan gagasan)
1. Dari garnbar-gambar tersebut, guru memberikan pertanyaan: Dapatkah
kalian menyebutkan apa saja yang mengakibatkanadanya campur tangan
pemerintah
2. Masing-masing anggota kelompok menulis pertanyaan yang diberikan
guru. Kemudian setiap kelompok mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan
tersebut.
3. Siswa tidak diperbolehkan mencari jawaban di buku teks.
Restrukturisasi (Penyusunan ulang gagasan)
1. Selama diskusi kelompok, guru membimbing siswa dan saat penjelasan
hasil diskusi oleh perwakilan kelompok, guru tidak membenarkan ataupun
menyalahkan jawaban siswa.
2. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
3. Guru memberikan penjelasan sesuai dengan konsep ilmiah tentang
pengaruh pencemaran udara dan usaha-usaha penanggulangarmya.
4. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengoreksi apakah jawaban
hasil diskusi tersebut benar atau kurang tepat.
Aplikasi (Penerapan gagasan)
1. Guru memandu siswa untuk melakukan diskusi dan semua kelompok di
persiapkan berbagi tugas ?
2. Masing-masing kelompok mendiskusikan permasalahan tersebut
3. Siswa menjawab pertanyaan tersebut di buku latihan
c. Kegiatan Penutup
Review (Kaji ulang gagasan)
1. Guru memberikan umpan balik kepada siswa melalui tanya jawab.
2. Siswa memberikan kesimpulan mengenai materi yang diajarkan tiap-tiap
kelompok
3. Pertemuan ketiga
a. Kegiatan pendahuluan
Orientasi:
1. Guru memperlihatkan gambar-kondisi kondisi koprasi di indonesia serta
lembaga-lembaga lainnya.
2. Gambar-gambar tersebut diberikan untuk setiap kelompok diskusi.
3. Guru memberikan apersepsi mengenai koprasi di indonesia serta lembaga-
lembaga lainnya.
b. Kegiatan Inti
Elisitasi (Pemunculan gagasan)
1. Dari gambar-gambar tersebut, guru memberikan pertanyaan: dapatkah
kalian menyebutkan apa saja yang menjadi syarat terbentuknya koprasi
2. Masing-masing anggota kelompok menulis pertanyaan yang diberikan
guru. Kemudian setiap kelompok mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan
tersebut.
3. Siswa tidak diperbolehkan mencari jawaban di buku teks.
Restrukturisasi (Penyusunan ulang gagasan)
1. Selama diskusi kelompok, guru membimbing siswa dan saat penjelasan
hasil diskusi oleh perwakilan kelompok, guru tidak membenarkan ataupun
menyalahkan jawaban siswa.
2. Guru memberikan penjelasan sesuai dengan materi serta
penanggulangannya.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengoreksi apakah jawaban
hasil diskusi tersebut benar atau kurang tepat.
Aplikasi (Penerapan gagasan)
1. Guru memberikan memberikan penjelasan sesuai dengan materi serta
penanggulangannya.
2. Siswa menjawab pertanyaan tersebut di buku latihan
c. Kegiatan Penutup
Review (Kaji ulang gagasan)
1. Guru memberikan umpan balik kepada siswa melalui tanya jawab!
2. Siswa memberikan kesimpulan tiap-tiap kelompoknya
E. Sumber Belajar
8). Salah satu usaha pemerintah mendirikan Mengelola dan mengawasi cabang C2
perusahaan negara adalah……. produksi yang pital adalah Salah satu
a. Mengelola dan mengawasi cabang produksi usaha pemerintah mendirikan
yang pital perusahaan negara
b. Mendapatkan keuntungan
c. Melakukan monopoli
d. Mencegah monopoli swasta
9). Salah satu ciri-ciri usaha informal adalah……… modal usahanya kecil C2
a. modal usahanya kecil merupakan salah satu ciri-ciri usaha
b. pola kegiatannya teratur informal
c. memiliki usaha
d. aktivitasnya terorganisir
10). Peran serta swasta dalam perekonomian Yayasan memiliki Peran serta swasta C1
nasional adalah dengan mendirikan…… dalam perekonomian nasional adalah
a. Yayasan c. sekolah dengan mendirikan
b. Perusahaan d. badan sosial
11). Perhatikan data berikut ini Penciptaan lapangan kerja, Pengalihan C1
1. Penguasaan ekonomi negara teknologi, Penguasaan tenaga kerja
2. Penguasan teknologi merupakan Sektor negara yang
3. Penciptaan lapangan kerja berperan dalam perekonomian negara
4. Pengalihan teknologi
5. Penguasaan tenaga kerja
Sektor negara yang berperan dalam
perekonomian negara adalah ……
a. 1,2,3 c. 3,4,5
b. 2,3,4 d. 1,3,5
Sistem perekonomian 12) Indonesia menganut sistem ekonomi…… Indonesia menganut sistem demokrasi C2
Indonesia a. Kapitalis ekonomi
b. Liberal
c. Demokrasi ekonomi
d. Etatis
18). Yang bukan merupakan Tiga Sistem Ekonomi Liberal. Sosial.campuran merupakan C2
Utama adalah sistem ekonomi.... Tiga Sistem Ekonomi Utama sistem
a. Liberal b. Sosial ekonomi
c.campuran d. Idiolog
19). Salah satu ciri dan. Sistem Ekonomi Liberal Salah satu ciri dan. Sistem Ekonomi C3
adalah ...... Liberal adalah .semua kegiatan
a. semua kegiatan perekonomian sepenuhnya perekonomian sepenuhnya
dilaksanakan pihak swasta dilaksanakan pihak swasta
b. kegiatan ekonomi dilaksanakan
sepenuhnya oleh negara
c. kekayaan alam dan cabang-cabang
produksi seluruhnya dikuasai oleh negara
d. rakyat hanya buruh atau pekerja yang tak
mempunyai hak kepemilikan
20). Sistem perekonomian dimana kebijaksanaan Sistem perekonomian dimana C2
harga barang ditentukan oleh mekanisme kebijaksanaan harga barang
pasar diterapkan di negara-negara….. ditentukan oleh mekanisme pasar
a. berkernbang c. maju diterapkan di negara-negara
b. sosialis d. liberalis berkernbang
21). Ciri-ciri negatif yang harus dihindarkan Ciri-ciri negatif yang harus C2
karena kontradiktif dengan kepribadian bangsa dihindarkan karena kontradiktif
Indonesia, kecuali…… dengan kepribadian bangsa Indonesia
a. sistem ekonomi liberal adalah:
b. persaingan yang tidak sehat dan monopoli persaingan yang tidak sehat dan
c. sistem ekonomi yang terpusat pada negara monopoli, sistem ekonomi yang
d. sistem produksi dikerjakan oleh rakyat terpusat pada Negara, sistem produksi
untuk rakyat dikerjakan oleh rakyat untuk rakyat
22). Strategi yang digunakan untuk mengatur Strategi yang mengatur kehidupan C2
kehidupan ekonominya dalam rangka ekonomi dalam rangka mencapai
mencapai makmurandisebut….. makmuran disebut sistem ekonomi
a. sistem ekonomi c. ekonomi sosial
b. ekonomi liberal d. idiologi
23). Strategi yang digunakan untuk mengatur Strategi yang digunakan untuk C2
kehidupan ekonominya dalam rangka mengatur kehidupan ekonominya
mencapai makmurandisebut….. dalam rangka mencapai
a. sistem ekonomi c. ekonomi sosial makmurandisebut sistem ekonomi
b. ekonomi liberal d. idiologi
24). Pada tahun berapakah Sistern perekonornian pada tahun berapakah Sistern C1
Pancasila dibuat …… perekonornian Pancasila dibuat pada
a. dasawarsa 1970 c.dasawarsa 1974 dasawarsa 1970
b. dasawarsa 1960 d. dasawarsa 1990
25). Berikut ini Ciri-ciri negatif yang harus ini Ciri-ciri negatif yang harus C1
dihindarkan karena bertentangan dengan dihindarkan karena bertentangan
kepribadian bangsa Indonesia kecuali…….. dengan kepribadian bangsa Indonesia
a. Sistem ekonomi liberal adalah Sistem ekonomi liberal .
b. Sistem ekonomi yang terpusat pada negara Sistem ekonomi yang terpusat pada
c. Persaingan yang tidak sehat dan monopoli negara. Persaingan yang tidak sehat
d.Warga negara memiliki kebebasan dalam dan monopoli
memilih pekerjaan
1. Ekonomi 26) Berikut ini campur tangan pemerintah dibidang Membentuk gaji karyawan swasta C2
Kerakyatan, ekonomi kecuali bukan merupakan campur tangan
Perekonomian Rakyat a. Memberikan bimbingan perekonomian pemerintah
dan Pemberdayaan b. Melakukan pembinaan perekonomian
Rakyat c. Melaksanakan pengawasan perekonomian
d. Membentuk gaji karyawan swasta
27) Yang termasuk tujuan mendirikan perusahaan Mendirikan pelayanan jasa dan C2
negara…….. meningkatkan pendapatan merupakan
a. Mendirikan pelayanan jasa dan tujuan mendirikan perusahaan
meningkatkan pendapatan
b. Bersaing dengan swasta
c. Memberantas kemiskinan
d. Memperkuat perekonomian rakyat
28) Menurut UU nomor 25 tahun 1992 tentang Menurut UU nomor 25 tahun 1992 C2
perkoperasian anggota koperasi adalah…… tentang perkoperasian anggota
a. orang-seorang atau badan hukum koperasi adalah orang-seorang atau
b. konglomerat badan hukum
c. pemilik modal
d. pengusaha kecil
29)Pernyataan berikut yang bukan merupakan ciri- yang merupakan ciri-ciri sistem C2
ciri sistem perekonomian Indonesia berdasarkan perekonomian Indonesia berdasarkan
Pasal 33 UUD 1945 adalah…… Pasal 33 UUD 1945 adalah
a. sumber-sumber kekayaan dan keuangan a. sumber-sumber kekayaan dan
negara digunakan atas kesepakatan keuangan negara digunakan atas
lembaga-lembaga perwakilan rakyat (MPR, kesepakatan lembaga-lembaga
DPR, DPRD) perwakilan rakyat (MPR, DPR,
b. perekonomian daerah dikembangkan secara DPRD)
serasi dan seimbang antar daerah dalam b. perekonomian daerah dikembangkan
kesatuän perkonomian nasional dengan secara serasi dan seimbang antar
mendayagunakan potensi dan peran serta daerah dalam kesatuän perkonomian
daerah secara optimal dalam mewujudkan nasional dengan mendayagunakan
wawasan nusantara, ketahanan nasional, dan potensi dan peran serta daerah secara
otonomi daerah optimal dalam mewujudkan
c. warga negara memiliki kebebasan dalam wawasan nusantara, ketahanan
memilih pekerjaan dan penghidupan yang nasional, dan otonomi daerah
layak c. hak milik perseorangan tidak diakui
d. hak milik perseorangan tidak diakui dan dan pemanfaatannya boleh
pemanfaatannya boleh bertentangan dengan bertentangan dengan kepentingan
kepentingan masyarakat masyarakat
30) Sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia yaitu s sistem ekonomi yang dianut bangsa C3
Pancasila yang dituangkan di pasal 33 ayat 1, 2 indonesia adalah sistem demokrasi
clan 3 UUD 1945, sistem ekonomi yang dianut ekonomi
bangsa indonesia adalah…….
a. sistem demokrasi ekonomi c. sistem
ekonomi etatisme
b. sistem ekonomi liberal d. sistern
ekonomi sosial
31) Yang bukan merupakan sistem perekonomian Sistm Ekonomi Liberal , Sistem C3
indonesia adalah…….. Ekonomi Sosialis dan Sistem
a. Sistem Ekonomi Liberal Ekortomi Campuran merupakan
b. Sistem Ekortomi Campuran sistem perekonomian indonesia
c. Sistem Ekonomi Sosialis
d. sistem perekonomian bebas
32) Sistem perekonomian dimana kebijaksanaan Sistem perekonomian dimana C2
harga barang ditentukan oleh mekanisme pasar kebijaksanaan harga barang
diterapkan di negara-negara….. ditentukan oleh mekanisme pasar
a. berkembang c. maju diterapkan di negara-negara
b. sosialis d. liberalis berkembang
Sektor Koperasi 33) Koprasi merupakan perkumpulan……. Koprasi merupakan perkumpulan C2
a. Orang-orang Orang-orang
b. orang dan modal
c. Modal
d. sosial
34) Koprasi yang bergerak dalam berbagai bidang Koprasi serba usaha merupakan C1
usaha disebut……. Koprasi yang bergerak dalam berbagai
a. Koprasi konsumsi bidang usaha
b. Koprasi keredit
c. Koprasi produksi
d. Koprasi serba usaha
35). Koprasi pertanian merupakan jenis koprasi Koprasi pertanian merupakan jenis C1
berdasarkan pengelolaan…. koprasi berdasarkan pengelolaan
a. Sifat keanggotaan lingkungan
b. Lingkungan
c. Hasil usaha
d. Lapangan usaha
36). Tingkatan organisasi yang paling tinggi Induk koprasi merupakan organisasi C2
adalah……. yang paling tinggi
a. Koprasi primer
b. Induk koprasi
c. Pusat koprasi
d. Gabungan koprasi
40). Menurut UU nomor 25 tahun 1992 tentang Menurut UU nomor 25 tahun 1992 C3
perkoperasian anggota koperasi adalah…… tentang perkoperasian anggota
a. orang-seorang atau badan hukum koperasi adalah pemilik modal
b. konglomerat
c. pemilik modal
d. pengusaha kecil
Lampiran 3
Berilah tanda silang (X) pad huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling
benar!
1. Yang bukan merupakan Tiga Sistem Ekonomi Utama adalah sistem
ekonomi....
a. Liberal b. Sosial
c.campuran d. Idiolog
18. Ciri koperasi yang rnembedakannya dengan Badan Usaha lain, kecuali…….
e. keanggotanya bersifat ter.buka
f. manajemen koperasi bersifat demokratis dan pengambilan keputusan
dilakukan secara musyawarah mutakat
g. koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berwatak sosial
h. mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya
19. Badan usaha yang tepat menurut pasal 33 UUD 1945 adalah …….
a. Perusahaan Perseorangan c. Koperasi
b. Firma d. Perseroan Terbatas (PT)
Keterangan : *)= butir soal yang tidak dipakai sebagai instrumen karena tidak
valid.
Lampiran 6.
Hasil observasi bedasarkan kelompok siswa
N Tahapan Keterangan
o Pertemuan ke-1 Perterauan ke-2 Pertemuan ke-3
1 2 3 4 5 6 7 8 % 1 2 3 4 5 6 7 8 % 1 2 3 4 5 6 7 8 %
1 Orientasi
memperhatikan
V V V V V V V V V V V V 87. V V V V V V
gambar yang V - - 75 - V - 50
5
diperlihatkan guru
bercandasaatguru
V V V 12. V V V 87.
memperlihatkan - - - - - - 25 - V - - - -
5 5
gambar
2 Elisitas
memberikan .
tanggapan/pendapa V V V V V V V V V V V V V V V V 87.
- - - - 50 - - 75 V -
t gambar melalui 5
diskusi kelompok
Tidak memberikan
tanggapanlpendapa V V V V V V V 12.
- - - - 50 - - - - - - 25 - -
t gambar melalui 5
diskusi kelompok
3 Restrukturisasi
mengungkapkan
keunggulan
pendapat masing- V V V V V 62. V V V V V V V V V V V
- - - - - 75 V - - 75
masing kelompok 5
terhadap kelompok
lain
membenarkan - - v - - - - v 25 - - - - - - - v 12. - - - - - - - - o
pendapat kelompok 5
lain
-mendengarkan
penjelasan guru V V V V V V V 87. V V V V V V V 87. V V V V V V V V
- - 100
tentang konsep 5 5 .
ilmiah yang benar
-mengobrol saat
guru memberikan V 12. V 12.
. - - - - 0
penjelasan tentang 5 5
konsep ilmiah
4. Aplikasi
-memberikan
tanggapanlpendapa V V V V V V V V V 62. V V V V V
- - - - 50 - - - V - - 75
t terhadap 5
permasalahan baru
-tidak mengerti
untuk memberikan V V V V V V V 37. V V
- - - -- 50 - - - - - - - - - - - 25
pendapat terhadap 5
permasalahan baru
5 Review •
-menjawab
V V V V V 62. V V V V V V V V V V V V 87.
pertanyaan guru - - - - - 75 V -
5 5
secara lisan
-tidakmenjawab V V V 37. V V V V 12.
- - - - - - - - - - 25 -
pertanyaan guru. 5 5
Lampiran 7. Hasil Wawancara Siswa
Nama : Adiyansah
Kelompok : Sedang
Nama : Jeffrianto
Kelompok : Rendah
Lampiran 10.
Perhitungan Tingkat Kesukaran Menggunakan Model Anates
Jumlah Subyek = 40
Butir Soal = 40
No Butir No Butir
Jml Betul Tk. Kesukaran (%) Tafsiran
Baru Asli
1 1 33 82.50 Mudah
2 2 30 75.00 Mudah
3 3 20 50.00 Sedang
4 4 31 77.50 Mudah
5 5 38 95.00 Sangat Mudah
6 6 35 87.50 Sangat Mudah
7 7 32 80.00 Mudah
8 8 20 50.00 Sedang
9 9 36 90.00 Sangat Mudah
10 10 36 90.00 Sangat Mudah
11 11 24 60.00 Sedang
12 12 26 65.00 Sedang
13 13 34 85.00 Mudah
14 14 18 45.00 Sedang
15 15 0 0.00 Sangat Sukar
16 16 35 87.50 Sangat Mudah
17 17 7 17.50 Sukar
18 18 9 22.50 Sukar
19 19 31 77.50 Mudah
20 20 35 87.50 Sangat Mudah
21 21 31 77.50 Mudah
22 22 35 87.50 Sangat Mudah
23 23 6 15.00 Sangat Sukar
24 24 2 5.00 Sangat Sukar
25 25 20 50.00 Sedang
26 26 31 77.50 Mudah
27 27 26 65.00 Sedang
28 28 29 72.50 Mudah
29 29 8 20.00 Sukar
30 30 30 75.00 Mudah
31 31 28 70.00 Sedang
32 32 33 82.50 Mudah
33 33 30 75.00 Mudah
34 34 5 12.50 Sangat Sukar
35 35 32 80.00 Mudah
36 36 4 10.00 Sangat Sukar
37 37 35 87.50 Sangat Mudah
38 38 5 12.50 Sangat Sukar
39 39 16 40.00 Sedang
40 40 33 82.50 Mudah
Lampiran 11.
Perhitungan Validitas Menggunakan Model Anates
Lampiran 12.
Perhitungan Reliabilitas Tes Menggunakan Model Anates
Rata-rata = 24.23 korelasi XY = .57
impang Baku = 4.62 stiabilitas Tes = 0.73
Lampiran 13.
Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Kelas Eksperimen
No XA Zi = XA-X F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)
1 40 -2.62224 0.5 - 0.4956=0.0044 0.025 0.0206
2 45 -2.22792 0.5-0.4871=0.0129 0.05 0.0371
3 50 -1.8336 0.5 - 0.4364=0.0336 0.075 0.0414
4 55 -1.43927 0.5-0.4251=0.0749 0.1 0.0251
5 60 -1.04495 0.5-0.3531=0.1469 0.125 0.0219
6 60 -1.04495 0.5-0.3531=0.1469 0.15 0.0031
7 60 -1.04495 0.5-0.3531=0.1469 0.175 0.0281
8 65 -0.65063 0.5-0.2422=0.2578 0.2 0.0578
9 65 -0.65063 0.5 -0.2422=0.2578 0.225 0.0328
10 65 -0.65063 0.5 - 0.2422=0.2578 0.25 0.0078
11 70 -0.25631 0.5-0.1026=0.3974 0.275 0.1224
12 70 -0.25631 0.5-0.1026-0.3974 0.3 0.0974
13 70 -0.25631 0.5-0.1026=0.3974 0.325 0.0724
14 70 -0.25631 0.5-0.1026=0.3974 0.35 0.0474
15 70 -0.25631 0.5-0.1026=0.3974 0.375 0.0224
16 70 -0.25631 0.5-0.1026--0.3974 0.4 0.0026
17 70 -0.25631 0.5-0.1026=0.3974 0.425 0.0276
18 70 -0.25631 0.5-0.1026=0.3974 0.45 0.0526
19 75 0.13801 0.5 + 0.0557=0.5557 0.475 0.0807
20 75 0.13801 0.5 + 0.0557=0.5557 0.5 0,0557
21 75 0.13801 0.5 + 0.0557=0.5557 0.525 0.0307
22 75 0.13801 0.5 + 0.0557=0.5557 0.55 0.0057
23 75 0.13801 0.5 f 0.0557=0.5557 0.575 0.0193
24 75 0.13801 0.5 + 0.0557=0.5557 0.6 0.0443
25 75 0.13801 0.5 + 0.0557=0.5557 0.625 0.0693
26 75 0.13801 0.5 + 0.0557=0.5557 0.65 0,0943
27 80 0.53233 0.5 + 0.2019=0.7019 0.675 0.0269
28 80 0.53233 0.5 + 0.2019=0.7019 0.7 0.0019
29 80 0.53233 0.5 * 0.2019=0.7019 0.725 0.0231
30 80 0.53233 0.5+ 0.2019=0.7019 0.75 0.0481
31 80 0.53233 0.5+ 0.2019=0.7019 0.775 0.0731
32 85 0.92666 0.5 + 0.3238=0.8238 0.8 0.0238
33 85 0.92666 0.5 * 0.3238=0,8238 0.825 0.0012
34 85 0.92666 0.5 + 0.3238=0.8238 0.85 0.0262
35 85 0.92666 0.5 + 0.3238=0.8238 0.875 0.0512
36 85 0.92666 0.5 + 0.3238=0.8238 0.9 0.0762
37 95 1.7153 0.5 + 0.4573=0.9573 0.925 0.0323
38 95 1.7153 0.5 + 0.4573=0.9573 0.95 0.0073
39 95 1.7153 0.5 + 0.4573=0.9573 0.975 0.0177
40 95 1.7153 0.5 + 0.4573=0.9573 0.1 0.0427
∑ 2930
rata2 73.25
S 12.68
Var 164.8077
Lo = 0.l224 Ltabel = 0.! 4018 Lo < Ltabel terima Ho, data berdistribusi normal
Lampiran 14.
Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol
Kelas Kontrol
No XA Z\ = XA-X F(2i) S(Zi) | F(Zi)-S(Zi) |
1 40 -2.29885 0.5-0.4893=0.0107 0.025 0.0143
2 45 -1.85676 0.5 - 0.4686=0.0314 0.05 0.0186
3 45 -1.85676 0.5-0.4386=0.0314 0.075 0.0436
4 50 -1.41468 0.5 - 0,4207=0.0793 0.1 0.0207
5 50 -1.41468 0.5 - 0.4207=0.0793 0.125 0.0457
6 55 -0.97259 0.5-0.3340=0.166 0.15 0.016
7 55 -0.97259 0.5-0.3340=0.166 0.175 0.009
8 55 -0.97259 0.5-0.3340=0.166 0.2 0.034
9 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 0.225 0.0731
10 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 0.25 0.0481
11 60 -0.5305 0,5-0.2019=0.2981 0.275 0.0231
12 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 0.3 0.0019
13 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 0.325 0.0269
14 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 0.35 0.0519
15 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 0.375 0.0769
16 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 0.4 0.1019
17 65 -0.08842 0.5-0.3359=0.4641 0.425 0.0391
18 65 -0.08842 0.5-0.0359=0.4641 0.45 0.0141
19 65 -0.08842 0.5-0.0359=0.4341 0.475 0.0109
20 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 0.5 0.1268
21 70 0.353669 '0.5 + 0.1368=0.6368 0.525 0.1118
22 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 0.55 0.0868
23 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 0.575 0.0618
24 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 0.6 0.0368
25 70 0.353669 0.5 v 0.1 368=0.6368 0.625 0.0118
26 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 0.65 0.0132
27 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 0.675 0.0382
28 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 0.7 0'.0632
29 70 0.353669 0.5+ 0.1368=0.6368 0.725 0.0882
30 70 0.353669 0.5+ 0.1368=0.6368 0.75 0.1132
31 75 0.795756 0.5+ 0.2381=0.7881 0.775 0.0131
32 75 0.795756 0.5+ 0.2881=0.7881 0.8 0.0119
33 75 0.795756 0.5 + 0.2881=0.7881 0.825 0.0369
34 75 0.795756 0.5 + 0.2881=0.7881 0.85 0.0619
35 80 1.237843 0.5 + 0-. 3925=0.8925 0.875 0.0175
36 80 1.237843 0.5 + 0.3925=0.8925 0.9 0.0075
37 80 1.237843 0.5 + 0.3925=0.8925 0.925 0.0325
38 85 1.679929 0.5 + 0.4535=0.9535' 0.95 0.0035
39 85 1.679929 0.5 + 0.4535=0.9535 0.975 0.0215
40 90 2.122016 0.5 + 0.4830=0.983 1 0,017
Jumlah 2640
Rata2 66
S 11.31
Var 131.0256
= 0.1268 Ltabel = 0.14018 Lo < Ltabel terima Ho, data berdistribusi normal
Lampiran 15.
Perhitungan Homogenitas
Vb
Fhitung
Vk
164.81
131.03
= 1.26
Ftabel :
Pada derajat kebebasan 0.05 =1.715
Pada derajat kebebasan 0.01 =2.148
Dengan kriteria:
a. Fhitung < Ftabel, maka data homogen
1.26 < 1.715 maka data homogen
1.26 < 2.148 maka data homogen
b. Ftabel > Ftabel, maka data tidak homogen
Lampiran 16
Perhitungan dan Pengujkn Hipotesis Penelitian
1. Mencari deviasi standar gabungan (dsg)
(n1 1) V1 (n2 1) V2
dsg
n1 n2 2
144 .39
2. Mencari nilai t
x1 x 2
t
1 1
dsy
n1 n2
73 .25 66
2.75
1 1
12
40 40
3. Menentukan t dari daftar
Pengujian yang digunakan adalah pengujan satu dengan a = 0.05 dan derajat
kebebasan (n1 + n2 -2 = 40 + 40 - 2 = 78), maka harga t tabel = 1 .98
4. Pengujian Hipotesis
Adapun kriteria pengujian hipotesisnya adalah terima HO jika t hitung > t ( 2.75
> 1 .98)sehingga dapat disimpulkan bahwa model media audio visual
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.