24-29
1)
Mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA UNP
2,3)
Staf Pengajar Jurusan Matematika FMIPA UNP
Abstract
Understanding the concept is an important point in the learning process. A good understanding of the concept of a
material is the basis for proceeding to the next matter. To embed the concept well students are learning required
applicable and factual. Contextual learning is a learning model that provides a real learning experience for
students, linking subject matter learning with problems in daily life. The study was a pre-experimental design The
One Shot Case Study. With the ability of a good understanding of the concept of expected student achievement can
be improved over.
24
Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika Hal. 24-29
Pemahaman konsep terdiri atas dua kata sehingga membuat proses dan kejadian itu
yaitu pemahaman dan konsep. Pemahaman menjadi pengalaman bagi siswa.
merupakan terjemahan dari comprehension yang Pembelajaran dengan CTL lebih banyak
berati “mengerti benar”. Seseorang dikatakan melibatkan siswa. Untuk menemukan konsep
paham terhadap suatu hal, apabila orang tersebut yang sedang dipelajari, siswa dituntut untuk aktif
mengerti benar dan mampu menjelaskan suatu dengan bimbingan guru. Siswa dibimbing untuk
hal yang telah dipahaminya. Sedangkan konsep mengkonstruksi sendiri pengetahuannya
menurut Gagne dalam Suherman (2003: 36) berdasarkan pengalaman-pengalaman faktual
adalah ide abstrak yang memungkinkan kita yang telah didapat dalam kehidupan sehari-
dapat mengelompokkan objek/kejadian. Jadi, harinya. Situasi belajar didesain dengan
pemahaman konsep adalah kemampuan untuk memperhatikan kehidupan nyata agar siswa
memahami, memaknai, mengidentifikasi, serta mudah mengaitkan pelajaran dengan keadaan
mampu menjelaskan kembali konsep tersebut sebenarnya. Bahan acuan belajar dapat diperoleh
secara terperinci. dari berbagai sumber yang ada dilingkungan
Menurut NCTM (1999), daya matematika sekitar, sehingga siswa aktif mencari sumber
adalah kemampuan untuk mengeksplorasi, yang diperlukan dan saling bertukar ide atau
menyusun konjektur, dan memberikan alasan gagasan dengan siswa lain. Dengan demikian
secara logis. Hal ini berhubungan erat dengan pemahaman konsep siswa dengan menggunakan
kemampuan pemahaman konsep seseorang. Jika CTL akan lebih mendalam, karena siswa
kemampuan pemahaman konsep matematika membangun konsep dengan mengalami sendiri
seseorang telah baik, maka daya matematika apa yang dipelajarinya.
yang dimilikinya juga akan berkembang dengan Dalam pembelajaran dengan model CTL
baik. Dalam mempelajari matematika, guru berperan sebagai pembimbing. Guru
pemahaman konsep sangat penting untuk siswa menuntun siswa menemukan dan membangun
karena konsep matematika yang satu dengan konsep pelajaran sendiri. sebagaimana yang
yang lain berkaitan sehingga untuk dijelaskan oleh Nuhadi dalam Rusman (2011:
mempelajarinya harus runtut dan 189) pembelajaran kontekstual merupakan
berkesinambungan. Jika siswa telah memahami konsep belajar yang dapat membantu guru
konsep-konsep matematika maka akan mengaitkan antara materi yang diajarkannya
memudahkan dalam mempelajari konsep-konsep dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
berikutnya yang lebih kompleks. siswa membuat hubungan antara pengetahuan
Salah satu pembelajaran yang mendukung yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
pemahaman konsep matematika siswa adalah kehidupan mereka. Jadi, guru lebih banyak
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan berurusan dengan strategi daripada pemberi
kontekstual. Dalam Contextual Teaching and informasi.
Learning (CTL) siswa dibimbing dan diarahkan Prinsip CTL yang harus dikembangkan
dalam menemukan sendiri konsep matematika. oleh guru yang pertama adalah konstruktivisme.
Sebagaimana menurut Utari Sumarno (2010) Dalam konstruktivisme, siswa menggunakan ide
yang menyatakan bahwa “belajar diartikan dan bahasanya sendiri dalam menyatakan
sebagai sesuatu yang dilakukan oleh siswa, dan peristiwa-peristiwa yang pernah dialaminya dan
bukan sesuatu yang dilakukan terhadap siswa”. berhubungan dengan materi matematika. Guru
Lebih lanjut disebutkan Armiati (2009) membantu siswa dalam mengaitkan materi
“menumbuhkembangkan kemampuan yang dengan kehidupan nyata dengan cara
dimiliki siswa dapat dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
melibatkan siswa secara aktif”. Dapat memancing siswa dalam mengemukakan idenya.
disimpulkan belajar adalah suatu proses dan Dalam memahami konsep siswa dibantu dengan
situasi yang dirancang guru sedemikian rupa Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS disusun dengan
langkah-langkah yang mengarahkan siswa dalam
25
Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika Hal. 24-29
menemukan rumus matematika. LKS tersebut konsep tersebut tanpa ada penghafalan
dikerjakan secara berkelompok, dimana kerja rumus.
kelompok merupakan salah satu bagian dari c. Questioning (bertanya) yaitu siswa diberikan
CTL. soal-soal yang berkaitan dengan materi.
Prinsip selanjutnya dalam CTL adalah d. Learning Community (masyarakatbelajar)
pemodelan, pemodelan adalah salah satu dilaksanakan melalui diskusi yang dilakukan
alternatif dalam pengembangan pembelajaran antar siswa dalam menyelesaikan soal-soal
apabila guru mengalami hambatan dalam tersebut.
memberikan pelayanan dalam kebutuhan siswa
yang heterogen. Siswa dibantu dengan berbagai Berdasarkan prinsip CTL, pembelajaran adalah
media untuk mempermudah mereka dalam proses siswa memaknai sendiri apa yang akan
menemukan rumus dan memahami konsep. dipelajarinya, bukan sebatas mengetahui tanpa
Kemudian refleksi dimana siswa dapat adanya pemahaman secara alamiah. CTL bukan
menyatakan dengan jelas rumus yang mereka sekedar guru menyampaikan pelajaran kepada
temukan dengan langkah-langkah yang telah siswa, tetapi bagaimana siswa dapat memaknai
mereka tempuh dalam menemukannya. Terakhir dan memahami apa yang dipelajarinya.
yaitu penilaian secara menyeluruh, disini guru Dalam mempelajari matematika,
menilai setiap kegiatan siswa selama proses pemahaman konsep sangat penting bagi siswa
menemukan rumus dan memahamani konsepnya. karena konsep matematika yang satu dengan
Pembelajaran dengan penerapan model yang lain saling berkaitan sehingga untuk
CTL diharapkan dapat membantu permasalahan mempelajarinya harus runtut dan
siswa dalam memahami konsep matematika. berkesinambungan. Jika siswa telah memahami
Dengan model pembelajaran CTL siswa akan konsep-konsep matematika maka akan
aktif menemukan sendiri rumus untuk materi memudahkan dalam mempelajari konsep-konsep
yang sedang dipelajari dan guru membantu berikutnya yang lebih kompleks. Jadi, guru
mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang dituntut untuk selalu memperhatikan pemahaman
diharapkan. Ada 7 prinsip yang menjadi ciri khas konsep yang dimiliki siswa. Guru harus tahu
pembelajaran CTL, yaitu (1) konstruktivisme (2) kapan siswa telah menguasai konsep agar dapat
menemukan (3) bertanya (4) masyarakat belajar beralih ke materi selanjutnya dan kapan siswa
(5) pemodelan (6) refleksi (7) penilaian secra belum menguasai konsep agar diberi kesempatan
menyeluruh. untuk lebih memahami. Pemahaman konsep juga
LKS yang digunakan adalah LKS yang merupakan salah satu tujuan dari setiap materi
berisikan langkah-langkah yang membantu siswa yang disampaikan oleh guru, sebab guru
dalam menemukan konsep matematika disertai merupakan pembimbing siswa untuk mencapai
soal-soal aplikasi. Adapun kelebihan LKS yang konsep yang diharapkan.
digunakan dalam penelitian ini adalah LKS Begitu pentingnya peran guru dalam
tersebut dikembangkan berbasis pendekatan meningkatkan pemahaman konsep siswa
kontekstual. LKS yang telah dikembangkan sehingga guru harus mampu mengatur strategi
dengan prinsip-prinsip CTL. Komponen- dalam belajar agar konsep dapat dipahami siswa
komponen CTL yang diintegrasikan ke dalam dengan baik. Bagian-bagian konsep harus dapat
LKS, yaitu: dimaknai setiap siswa sehingga menjadi satu
a. Kontruktivisme berupa LKS yang konsep pembelajaran yang tidak terlupakan bagi
berisigambar-gambar yang mengarahkan siswa.
siswa untuk mengaitkan materi yang sedang Terdapat permasalahan berkaitan dengan
dipelajarinya dengan kehidupan sehari-hari. pemahaman konsep matematika siswa. Dalam
b. Inquiri (menemukan) siswa dituntun dan artikel ini permasalahan yang dibahas adalah
diajak untuk menemukan sendiri konsep bagaimana pemahaman konsep matematika siswa
yang telah dimilikinya dan dapat memahami setelah digunakan model Contextual Teaching
26
Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika Hal. 24-29
and Learning (CTL) dalam pembelajaran pertemuan ke enam ini materi yang
matematika? dipelajari adalah luas permukaan prisma
dan limas. Materi permukaan prisma dan
METODE limas ini jarang ditemui siswa dalam
Untuk menjawab permasalahan di atas kehidupan sehari-hari. Pada pertemuan ke
telah dilakukan penelitian (Akmil, 2012) pra- tujuh siswa yang menanggapi kembali
eksperimen dengan model rancangan The One- meningkat, materi pada pertemuan ini
Shot Case Study. Menurut Sumadi (2002) The adalah mengenai volume kubus dan
One Shot Case Study memiliki rancangan, suatu balok. Banyaknya benda-benda berbentuk
kelompok subjek dikenakan perlakuan tertentu, kubus dan balok yang ada di sekitar siswa
lalu setelah itu dilakukan pengukuran terhadap menjadi faktor siswa untuk menunjukkan
variabel tersebut. Subjek dalam penelitian ini respon positif. Terhadap materi kali ini.
adalah siswa kelas VIII4 SMPN 2 Pasaman yang Tahap konstruktivisme menjadi tahap
terdaftar tahun pelajaran 2011/2012. Kelas VIII4 penting untuk mengingatkan kembali
diambil sebagai subjek berdasarkan pada siswa terhadap suatu peristiwa atau
observasi yang dilakukan dimana kelas VIII4 kejadian yang berhubungan dengan
memiliki persentase ketuntasan belajar yang konsep pembelajaran. Hal ini menjadi
masih jauh dari harapan dengan persentase salah satu motivasi siswa dalam belajar.
ketuntasan kurang dari 50% dan peran aktif siswa 2. Menemukan
dalam menggali materi pelajaran masih sangat Menemukan adalah bagaimana siswa
kurang. Penelitian ini diadakan sebanyak memahami kejadian dalam kehidupan
sembilan kali pertemuan dengan materi bangun sehari-hari adalah suatu bentuk konsep
ruang sisi datar. matematika. Peran guru sangat
dibutuhkan pada tahap ini. Guru harus
HASIL DAN PEMBAHASAN mampu mengarahkan siswa untuk melihat
Hasil penelitian terkait dengan penggunaan hubungan antara konsep dengan
model pembelajaran Contextual Teaching and pengetahuan siswa. Dari pertemuan
Learning (CTL) yang bertujuan melihat pertama sampai pertemuan ke sembilan,
bagaimana pemahaman konsep matematika siswa kebanyakan siswa sangat merespon untuk
kelas VIII4 SMPN 2 Pasaman tahun pelajaran menemukan konsep matematika dari
2011/2012. pengetahuan mereka. Pada tahapan
Pada proses pelaksanaan CTL memiliki 7 menemukan ini siswa dibantu dengan
komponen yang harus terlaksana dalam LKS untuk mengidentifikasi konsep.
pembelajaran. Pada penelitian ini ketujuh proses Siswa-siswa cukup antusias dalam
tersebut akan dijelaskan, sebagai berikut: mengerjakan LKS mereka. LKS yang
1. Konstruktivisme berisikan langkah-langkah cukup
Pada pertemuan pertama penelitian ini, memudahkan siswa dalam bekerja untuk
kemampuan siswa dalam tahapan menemukan konsep, jika siswa kesulitan
konstruktivisme masih terlihat sedikit. dalam menemukan konsep guru kembali
Tetapi sampai pada pertemuan ke lima menggiring siswa pada pengalaman
siswa yang aktif terus bertambah. mereka dengan memberikan pertanyaan
Pertanyaan dari guru mulai direspon sekitar kejadian faktual siswa. Tahap
siswa, serta siswa sudah mulai menemukan konsep memperlihatkan
menunjukkan ketertarikan antara konsep kemampuan siswa sudah sangat baik
dan hubungannya dengan kehidupan sekali. Terbukti banyak siswa yang
nyata. Pada pertemuan ke enam siswa menunjukkan keaktifannya melalui
yang menanggapi pertanyaan dari guru bertanya dan mengerjakan LKS.
berkurang, hal ini dikarenakan pada 3. Bertanya
27
Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika Hal. 24-29
28
Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika Hal. 24-29
29