Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Status Pemegang IUP atau IUPK


PT Adidaya Metal Resources yang berada di daerah Desa Mekarbuana,
Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, berpedoman
kepada izin yang telah didapat, seperti :
1. Peninjauan Potensi Bijih Besi di Wilayah PT Adidaya Metal Resources,
Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat (SKIP
No. 1568/PP/14)
2. Penyelidikan Umum Bahan Galian Bijih Besi di Daerah Desa Mekarbuana,
Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat (KW KTN 3101/93-Ijin-
Eks) / Ijin Usaha Pertambangan Penyelidikan Umum No. 0612/08-
TMB/PP/2014
3. Ijin Kuasa Penambangan Eksplorasi (KW KTN. 1401/93-Ijin-Eks) Kepada
PT. BUMI PUTRA INDONESIA, sesuai Keputusan Bupati Karawang No
3017-14/PN-7

1.2 Luas Wilayah IUP


PT Adidaya Metal Resources memiliki luasan Izin Usaha Pertambangan
303,591 ha yang direncanakan untuk kegiatan operasi produksi dan juga fasilitas
penunjang lainnya seperti kantor, masjid, kantin, tempat tinggal karyawan (mess),
nursery room, setting pond, pos keamanan, disposal, stockpile, dan workshop.

1.3 Persetujuan Dokumen Lingkungan Hidup


Laporan tentang kajian aspek lingkungan hidup secara lengkap yang terdiri
dari Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) dapat dilihat pada dokumen
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

1
2

1.4 Lokasi Kesampaian Daerah


Untuk mencapai PT Adidaya Metal Resources di Desa Mekarbuana dapat
ditempuh dari Bandung dengan menggunakan transportasi darat dengan jalur
Bandung – Desa Mekarbuana ± 3 jam menggunakan kendaraan roda empat
dengan kondisi jalan yang beraspal baik serta jalan beton (melalui jalan bebas
hambatan Purbaleunyi) ditempuh dengan jarak ± 100 km.

1.5 Tata Guna Lahan


Pengembangan tata guna lahan di Kabupaten Karawang adalah lahan
industry, lahan hutan dan lahan pertanian. Sebagian besar lahan pertanian
dimanfaatkan dengan penanaman pohon pisang, dan persawahan. Namun pada
daerah IUP PT Adidaya Metal Resources termasuk kedalam kawasan hutan.
Kawasan budidaya kehutanan ini pada prinsipnya dapat digunakan untuk kegiatan
pertambangan yaitu dengan cara perijinan pinjam pakai lahan pada direktorat
jendral kehutanan (DIRJEN Kehutanan).

2
3

BAB II
RENCANA PEMBUKAAN LAHAN

2.1 Area Penambangan


Area penambangan terletak di daerah IUP dengan luasan penambangan
97.36100 ha dari total luasan Izin Usaha Pertambangan (IUP) 303,591 ha dengan
umur tambang 3 tahun. Metode penambangan yang digunakan adalah open pit
dengan peralatan utama penambangan seperti dump truck, excavator, bulldozer.
Stripping ratio yang didapatkan dari perbandingan volume bijih emas (ore) dan
volume pengotor (waste) adalah 0.55 dengan rencana produksi bijih besi
77,095,413.72 ton dan pengotor 139,796,826.8 ton selama 3 tahun umur tambang.

2.2 Timbunan
 Disposal
Untuk timbunan material pengotor (waste) direncanakan dengan metode terrace
dump dengan luasan area 15.733 ha. Timbunan dibuat dengan tinggi lereng 5 m
dan overall slope 45o.
 Stockpile
Selain tanah penutup, dibutuhkan juga lokasi untuk penimbunan komoditi tambang
(stockpile) yang dalam hal ini adalah bijih emas dengan luasan area 7.052 ha.

2.3 Jalan
Jalan dibuat untuk menghubungkan antar sarana dan prasaran dan juga
penting untuk menunjang kegiatan produksi. Jalan dibuat dengan kondisi
kemiringan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi topografi yang dilewati.
Luasan total untuk jalan tambang atau jalan angkut yang akan dibuka adalah 4.332
ha.

3
4

2.4 Kolam Pengendapan


Kolam pengendapan (settling pond) dibuat untuk manajemen air yang berasal dari
dalam pit. Luasan area kolam sedimen yang akan dibuat adalah 2.574 ha dengan
tiga kolam pada luasan tersebut.

2.5 Fasilitas Penunjang


Untuk menunjang kegiatan penambangan dibutuhkan sarana dan prasaran
seperti kantor, nurserry room/nurserry area, masjid, pos keamanan, workshop, dan
pemukiman karyawan (mess). Luasan masing-masing untuk fasilitas penunjang
adalah untuk kantor, kantin, dan masjid adalah 0.53 ha, untuk perumahan
karyawan 0.433 ha, untuk nursery 0.3 ha, untuk pos keamanan, 0.02 ha, dan untuk
workshop 1.6 ha.
Tabel 2.1
Rencana Luasan Bukaan Lahan
LUAS
No JENIS KEGIATAN
(Ha) m²
Areal prasarana / sarana pendukung
a. Kantor Administrasi Tambang, Mushola dan Kantin 0.53000 5,300.00
b. Pemukiman Karyawan (mess) 0.43300 4,330.00
1 c. Nursery 0.30000 3,000.00
d. Pos Keamanan 0.02 200.00
e. Settling Pond 2.57400 25,740.00
f. Bengkel dan Parkir 1.60000 16,000.00
g. Lainnya 0.01500 150.00
2 Bukaan Tambang 97.36100 973,610.00
3 Areal Timbunan (Disposal) 15.73300 157,330.00
4 Areal jalan tambang 4.33200 43,320.00
5 Areal Komoditi Tambang (stockpile) 7.05200 70,520.00
Total 129.95 1,299,500

4
5

BAB III
PROGRAM REKLAMASI

3.1 Lahan yang Akan Direklamasi


Lahan yang akan direklamasi merupaka lahan akan dibuka sesuai dengan
rencana pembukaan lahan. Lahan yang akan direklamasi meliputi lahan bekas
tambang, tumbunan batuan samping dan/atau tanah/batuan penutup di luar
tambang, jalan tambang, bekas kolam sedimen, dan fasilitas penunjang yang
luasannya dinyatakan dalam satuan (ha).
Tabel 3.1
Lahan yanga Akan Direklamasi
Tahun
No URAIAN
2017 2018 2019
1 Lahan yang dibuka (ha)
a. area penambangan (pit) 32.454 64.907 97.361
b. area luar penambangan
1) tumbunan tanah zona pengakaran (Nursery) 0.100 0.200 0.300
2) timbunan batuan samping (disposal) 5.244 10.489 15.733
3) timbunan komoditi tambang (stockfile) 2.351 4.701 7.052
4) timbunan limbah fasilitas penunjang
5) jalan tambang - - 4.332
6) kolam sedimen 2.574
7) instalasi dan fasilitas pengolahan
8) kantor dan perumahan - - 0.963
9) bengkel 1.600
10) fasilitas penunjang lainnya 0.015

3.2 Teknik dan Peralatan yang Akan Digunakan dalam Reklamasi


3.2.1 Teknik Reklamasi
Dalam kegiatan penambangan bijih besi direncanakan menggunakan
metoda penambangan Open Pit dengan pembukaan lahan tambang secara
bertahap (tidak membuka bukaan tambang secara meluas), sehingga setiap
bukaan tambang yang telah selesai ditambang dapat langsung diisi oleh material
overburden blok bukaan didepannya (bukaan tambang berikutnya). Pelaksanaan
reklamasi lahan bekas tambang meliputi kegiatan sebagai berikut :

5
6

a. Persiapan lahan berupa pengamanan, pengaturan bentuk lahan tambang


(landscaping) yang meliputi :
 Pengamatan Lahan Bekas Tambang
 Pemindahan atau pembersihan seluruh peralatan dan prasarana yang
tidak digunakan di lahan yang akan direklamasi,
 Perencanaan secara tepat lokasi pembuangan sampah/limbah beracun
dan berbahaya dengan perlakuan khusus agar tidak mencemari
lingkungan
 Pembuangan potongan beton dan “scrap” pada tempat khusus.
 Penutupan lubang bukaan tambang secara aman dan permanen.
 Melarang atau menutup jalan masuk ke lahan bekas tambang yang
akan direklamasi
 Pengaturan Bentuk Lahan (disesuaikan dengan Topografi)
 Pengaturan bentuk lereng untuk mengurangi air limpasan (run off),
erosi, sedimentasi dan longsor. Selain itu untuk pembuatan lereng
jangan terlalu tinggi atau terjal dan dibentuk berteras-teras
 Pengaturan saluran pembuangan air dibuat untuk mengatur air agar
mengalir pada tempat tertentu dan dapat mengurangi kerusakan lahan
akibat erosi. Selain itu jumlah atau kerapatan dan bentuk SPA
tergantung dari bentuk lahan (topografi) dan luas areal yang akan
direklamasi.
b. Pengendalian Erosi dan Sedimentasi
Pengendalian erosi merupakan hal yang mutlak dilakukan selama kegiatan
penambangan dan setelah penambangan. Erosi dapat mengakibatkan
berkurangnya kesuburan tanah, terjadinya endapan lumpur dan sedimentasi di
alur-alur sungai. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya erosi oleh air adalah
curah hujan, kemiringan lereng (topografi), jenis tanah, tata guna tanah (perlakuan
terhadap tanah) dan tanaman penutup tanah.
c. Pengolahan Tanah Penutup
Pengelolaan ini untuk mengatur dan memisahkan tanah pucuk dengan
lapisan tanah lain. Hal ini karena tanah pucuk merupakan media tumbuh bagi
tanaman dan merupakan salah satu faktor penting untuk keberhasilan
pertumbuhan tanaman pada kegiatan reklamasi.
7

3.2.2 Peralatan Reklamasi


Untuk menunjang keberhasilan reklamasi menggunakan peralatan dan
sarana prasarana, antara lain adalah excavator, dump truck dan bulldozer.

3.3 Penatagunaan Lahan


Rencana penatagunaan dilakukan pada daerah bekas tambang dan di luar
bekas tambang dengan melakukan penimbunan yang meliputi luasan dari daerah
yang akan direklamasi. Penimbunan dilakukan dengan menggunakan material
yang berasal dari disposal. Untuk luasan dan volume material pengisi dapat dilihat
pada Tabel 3.2
Tabel 3.2
Luasan dan Volume Penimbunan
Tahun
No URAIAN
2017 2018 2019
3 Penimbunan
a. di bekas tambang (ha) 16.227 32.454 48.681
b. di luar bekas tambang (ha) 7.595 15.190 28.237
c. volume yang ditimbun di bekas tambang (m3) 811341.667 1622683.333 2434025.000
d. volume yang ditimbun di luar bekas tambang (m3) 22785.000 45570.000 84711.000

3.4 Revegetasi
Revegetasi dapat dilakukan melalui berbagai tahapan kegiatan yaitu
penyusunan rancangan teknis tanaman, persiapan lapangan, pengadaan bibit
atau persemaian, pelaksanan penanaman dan pemeliharaan tanaman. Jenis
tanaman yang digunakan adalah tanaman Albasiah dengan jarak penanaman per
10 m dengan luasana lahan 30 % dari luas area total daerah reklamasi.
Tabel 3.3
Revegetasi
Tahun
No Kegiatan Komponen
2017 2018 2019
Conto 10 10 10
1 Analisis Kuaitas Tanah
Biaya (Rp) 2000000.00 2000000.00 2000000.00
Luas (Ha) 0.100 0.200 0.300
2 Pemupukan
Biaya (Rp) 5000000.00 10000000.00 15000000.00
Pengadaan Bibit Batang 10481.61 20963.21 33843.70
3
Ph. Sengon Buto Biaya (Rp) 12577928.00 25155856.00 40612440.00
Luas (Ha) 0.10 0.20 0.30
4 Penanaman
Biaya (Rp) 5000000.00 10000000.00 15000000.00
Luas (Ha) 0.10 0.20 0.30
5 Pemeliharaan
Biaya (Rp) 5000000.00 10000000.00 15,000,000.00
8

Gambar 3.1
Sketsa Penanaman

3.5 Pekerjaan Sipil Sesuai Peruntukan Lahan Pasca Tambang


Pekerjaan sipil sesuai peruntukan lahan pasca tambang dilakukan pada
daerah yang tidak dijadikan lahan revegetasi seperti area pemukiman, kawasan
industry, pariwisata, dan lain-lain). Untuk luasan area reklamasinya dapat dilihat
pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Luasan Daerah Reklamsi Pekerjaan Sipil
Tahun
No URAIAN
2017 2018 2019
Pekerjaan sipil sesuai peruntukan lahan
6 - - 6.910
pasca tambang

3.6 Rencana Pemanfaatan Lubang Bekas Tambang


Reklamasi yang paling utama adalah pada daerah bekas penambangan.
Kegiatan reklamasi yang dilakukan meliputi stabilitas lereng, pengamanan lubang
bekas tambang, pemulihan dan pemantauan kualitas air serta pengolahan lubang
bekas tambang sesuai peruntukannya, dan pemeliharaan lubang bekas tambang.
9

Tabel 3.5
Rencana Pemanfaatan Lubang Bekas Tambang
Tahun
No URAIAN
2017 2018 2019
7 rencana pemanfaatan lubang bekas tambang :
a. stabilitas lereng (ha) - - 64.907
b. pengamanan lubang bekas tambang (ha) 16.227 32.454 48.681
c. pemulihan dan pemantauan kualitas air dan serta
pengolahan air dalam lubang bekas tambang sesuai
16.227 32.454 48.681
dengan peruntukannya

d. pemeliharan lubang bekas tambang 16.227 32.454 48.681

3.7 Pemeliharaan
Tingkat keberhasilan dari semua metode penanaman akan berkurang bila
tidak dilakukan pemeliharaan yang baik. Pemeliharaan tanaman dimaksudkan
untuk memacu pertumbuhan tanaman sedemikian rupa sehingga pertumbuhan
tanaman yang optimum dapat diwujudkan. Pemeliharaan tanaman pada tahun
pertama meliputi kegiatan penyulaman, pengendalian gulma, penyiangan,
pendangiran, dan pemupukan. Sedangkan pada tahun kedua kegiatan yang
dilakukan berupa penyiangan, pengendalian gulma, pendangiran, pemupukan.
BAB IV
KRITERIA KEBERHASILAN

Kriteria keberhasilan yang dicapai dapat dilihat pada Tabel 4.1 yang
ditinjau dari kegiatan reklamasi yang telah direncanakan.
Tabel 4.1
Tabel Kriteria Keberhasilan
Kegiatan Rencana Hasil
No. Obyek Kegiatan
Reklamasi (ha) Evaluasi
Pemantauan Permukaan Tanah 97.361 Berhasil
Penimbunan Kembali Lahan Bekas
97.361 Berhasil
Penatagunaan Tambang
1
Lahan
Penebaran zona pengakaran 0.30 Berhasil
Pengendalian erosi dan pengelolaan
18.31 Berhasil
air
Penanaman 0.10 Berhasil
2 Revegetasi
Pengelolaan air asam tambang 113.09 Berhasil
Penyelesaian Penutupan tajuk 113.09 Berhasil
3
Akhir pemeliharaan 0.10 Berhasil

10
BAB V
BIAYA REKLAMASI

5.1 Biaya Penatagunaan Lahan


Biaya penata gunaann lahan merupakan biaya langsung yang terdiri dari
biaya penataan permukaan tanah, penebaran tanah pucuk, dan pengendalian
erosi dan pengolahan air. Penatagunaan lahan dilakukan dengan meggunakan
excavator PC 2000-8, dump truck HD 985-5 dan bulldozer D 155A-5.
Tabel 5.1
Produktivitas Alat Mekanis
Alat Muat-Gali Muat
Jenis Komatsu
Type Excavator (Backhoe)
Spesifikasi PC 2000-8
Keterangan Pit-Disposal-Pit
Simbol Nilai Satuan
Job Efficiency e 0.79
Bucket Capacity Hm 13.7 m3
Swelling Factor SF 0.58
Bucket Fill Factor Ff 0.9
Cycle Time Cms 24 detik
0.400 menit
Loading Time 11.00 menit
Density ρob ton/m3
848.4160909 m3/jam
Produktivitas p
7248867.08 m3/tahun
Kebutuhan Alat M 1.0 unit

Alat Angkut
Jenis Komatsu
Type Rigid Dump Truck
Spesifikasi HD 985-5
Keterangan Pit-Disposal-Pit
Simbol Nilai Satuan
Job Efficiency e 0.79
Heaped Capacity Ha 64 m3
Bucket Capacity Hm 13.7 m3
Swelling Factor SF 0.58
Bucket Fill Factor Ff 0.9
Cycle Time Cmt 11.00 menit
Density ρob ton/m3
Jumlah Pengisian np 5 kali
Kebutuhan Alat M 2.0 unit
160.12 m3/jam/alat
Produktivitas p
1368046.75 m3/tahun

11
12

Bulldozer
Jenis Komatsu
Type Bulldozer
Spesifikasi D-155A-5
Keterangan
Simbol Nilai Satuan
Job Efficiency E 0.75
Blade Capacity Hm 7.00 m3
Grade Factor e 0.87
Cycle Time cm 0.10 menit
Production per Cycle q 6.30 menit
p 2466.45 m3/jam
Produktivitas
9609289.20 m3/tahun
Kebutuhan Alat M 1.00 unit

Tabel 5.2
Biaya Penatagunaan Lahan

Deskripsi Biaya Biaya Reklamasi (Rp)

1. Biaya langsung
a. penatagunaan lahan :
1) perataan permukaan tanah (ha) Rp 60,326,986.66
2) penebaran tanah zona pengakaran (ha) Rp 807,210,858.48
3) pengendalian erosi dan pengeloaan air Rp 4,710,902.57

5.2 Biaya Revegetasi


Biaya penata gunaann lahan merupakan biaya langsung yang terdiri dari
biaya analisis kualitas tanah, pemupukan, pengadaan bibit, penanaman, dan
pemeliharaan tanahaman.
Tabel 5.3
Biaya Revegetasi
Harga
No Kegiatan Jumlah Biaya (Rp)
(Rp)
Pemupukan
a. Pupuk Urea 2030.622 Kg 3,800 7,716,364
1
d. Pemupukan Ulang 2030.622 Kg 4,200 8,528,612
Total Pemupukan 4061.244 Kg 8,000 32,489,952
Pengadaan bibit
a. Albasiah 33843.70 Batang 1,200 40,612,440
c. Pembuatan
2 2,500 76,917,500
Lubang 30,767.00 Lubang
Total Pengadaan
117,529,940
Bibit
Penanaman
13

Kapur Penanaman 1000 Kg 500 500,000


Tenaga Kerja 100 Orang 400,000 800,000,000
Total Penanaman 800,500,000
Pemeliharaan tanaman
3 Tenaga Kerja 100 Orang 400,000 40,000,000
Obat - obatan /
25,000 12,500,000
Pestisida 500 Botol
Total Pemeliharaan 52,500,000
4
1,003,019,892

Tabel 5.4
Biaya Revegetasi
Tahun
No Kegiatan Komponen
2017 2018 2019
Conto 10 10 10
1 Analisis Kuaitas Tanah
Biaya (Rp) 2000000.00 2000000.00 2000000.00
Luas (Ha) 0.100 0.200 0.300
2 Pemupukan
Biaya (Rp) 5000000.00 10000000.00 15000000.00
Pengadaan Bibit Batang 10481.61 20963.21 33843.70
3
Ph. Sengon Buto Biaya (Rp) 12577928.00 25155856.00 40612440.00
Luas (Ha) 0.10 0.20 0.30
4 Penanaman
Biaya (Rp) 5000000.00 10000000.00 15000000.00
Luas (Ha) 0.10 0.20 0.30
5 Pemeliharaan
Biaya (Rp) 5000000.00 10000000.00 15,000,000.00

5.3 Biaya Pekerjaan Sipil Sesuai Peruntukan Lahan Pasca Tambang


Biaya pekerjaan sipil sesuai peruntukan lahan pasca tambang meliputi
lahan yang tidak direvegetasi seperti area pemukiman, kawasan industri,
pariwisata, dan lain-lain.
Tabel 5.6
Tabel Biaya Pekerjaan Sipil Sesuai Peruntukan Lahan Pasca Tambang
Biaya Reklamasi
Deskripsi Biaya
(Rp)
d. Pekerjaan sipil sesuai peruntukan
34,550,000.00
lahan pasca tambang

5.4 Biaya Pemanfaatan Lubang Bekas Tambang


Reklamasi yang paling utama adalah pada daerah bekas penambangan.
Kegiatan reklamasi yang dilakukan meliputi stabilitas lereng, pengamanan lubang
bekas tambang, pemulihan dan pemantauan kualitas air serta pengolahan lubang
bekas tambang sesuai peruntukannya, dan pemeliharaan lubang bekas tambang.
14

Untuk rincian biaya pemanfaatan lubang bekas tambang dapat dilihat pada Tabel
5.7.
Tabel 5.7
Biaya Pemanfaatan Lubang Bekas Tambang

Deskripsi Biaya Biaya Reklamasi (Rp)

e. rencana pemanfaatan lubang bekas tambang :


1) stabilitas lereng 32,453,666.67
2) pengamanan lubang bekas tambang (ha) 48,680,500.00
3) pemulihan dan pemantauan kualitas air dan serta
48,680,500.00
pengolahan air
4) pemeliharan lubang bekas tambang 48,680,500.00

5.5 Biaya Tidak Langsung


Biaya tidak langsung meliputi biaya mobilitas dan demobilitas alat, biaya
perencanaan reklamasi, biaya administrasi dan keuntungan pihak ketiga sebagai
pelaksanaan reklamasi tahap operasi produksi, dan biaya supervisi.

Tabel 5.8
Tabel Biaya Tidak Langsung

Biaya Reklamasi
Deskripsi Biaya
(Rp)

a. Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat (2% biaya langsung) 20,931,899.45

b. Biaya perencanaan reklamasi (4% biaya langsung) 41,863,798.89

c. Biaya administrasi dan keuntungan kontraktor (6% biaya


62,795,698.34
langsung)
d. Biaya supervisi (3,5% biaya langsung) 36,630,824.03

Anda mungkin juga menyukai