Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

1. DEFINISI
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500
gram pada saat kelahirannya (Indrasanto, dkk, 2008). Bayi berat lahir rendah (BBLR)
merupakan bayi (neonatus) yang lahir dengan memiliki berat badan kurang dari 2500
gram atau 2499 gram (Hidayat, 2010).

2. ETIOLOGI
Bayi berat lahir rendah mungkin prematur ( kurang bulan ) mungkin juga cukup
bulan ( dismatur ).
a. PREMATUR MURNI
Prematur murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu
dan mempunyai berat badan yang sesuai dengan masa kehamillan atau disebut juga
neonatus preterm / BBLR / SMK.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Persalinan Prematur atau BBLR
adalah :
1) Faktor Ibu
a) Riwayat kelahiran prematur sebelumnya.
b) Gizi saat hamil kurang.
c) Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun
d) Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
e) Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah
(perokok)
f) Perdarahan antepartum, kelainan uterus, Hidramnion
g) Faktor pekerja terlalu berat
h) Primigravida Ibu muda (<20 tahun)
2) Faktor kehamilan
Hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan antepartum, komplikasi
hamil seprti preeklamsia, eklamsi, ketuban pecah dini.
3) Faktor janin
Cacat bawaan, infeksi dalam rahim dan kehamilan ganda., anomali kongenital.
4) Faktor kebiasaan : Pekerjaan yang melelahkan, merokok.
5) Faktor yang masih belum diketahui.
Bayi prematur mudah sekali mengalami infeksi karena daya tahan tubuh masih
lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan antibodi belum sempurna.
Oleh karena itu tindakan prefentif sudah dilakukan sejak antenatal sehingga tidak terjadi
persalinan dengan prematuritas (BBLR).
b. DISMATUR
Dismatur (IUGR) adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk masa kehamilan dikarenakan mengalami gangguan pertumbuhan
dalam kandungan.
IUGR dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Proportionate IUGR
Janin yang menderita distres yang lama dimana gangguan pertumbuhan
terjadi berminggu-minggu sampai berbulan bulan sebelum bayi lahir sehingga
berat,panjang dada lingkaran kepala dalam proporsi yang seimbang akan tetapi
keseluruhannya masih dibawah masa gestasi yang sebenarnya. Bayi ini tidak
menunjukkan adanya Wasted oleh karena retardasi pada janin terjadi sebelum
terbentuknya adipose tissue
2) Disporpotionate IUGR
Terjadi karena distres subakut gangguan terjadi beberapa minggu sampai
beberapa hari sampai janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala
normal akan tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi. Bayi tampak Wasted
dengan tanda tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit , kulit kering keriput
dan mudah diangkat bayi kelihatan kurus dan lebih panjang.
Faktor Faktor yang mempengaruhi BBLR pada Dismatur :
a) Faktor ibu : Hipertensi dan penyakit ginjal kronik, perokok, pendrita
penyakit diabetes militus yang berat, toksemia, hipoksia ibu, (tinggal
didaerah pegunungan , hemoglobinopati, penyakit paru kronik ) gizi buruk,
Drug abbuse, peminum alkohol.
b) Faktor utery dan plasenta : Kelainan pembuluh darah, (hemangioma) insersi
tali pusat yang tidak normal, uterus bicornis, infak plasenta, tranfusi dari
kembar yang satu kekembar yang lain, sebagian plasenta lepas.
c) Faktor janin : Gemelli, kelainan kromosom, cacat bawaan, infeksi dalam
kandungan, (toxoplasmosis, rubella, sitomegalo virus, herpez, sifillis).
d) Penyebab lain :Keadaan sosial ekonomi yang rendah, tidak diketahui.
3. TANDA DAN GEJALA
Karakteristik yang dapat ditemukan pada prematur murni adalah :
a. kepala kurang dari 33 cm lingkar dada kurang dari 30 cm.
b. Gerakan kurang aktif otot masih hipotonis.
c. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
d. Kepala lebih besar dari badan rambut tipis dan halus.
e. Tulang tengkorak lunak, fontanela besar dan sutura besar.
f. Telinga sedikit tulang rawannya dan berbentuk sederhana.
g. Jaringan payudara tidak ada dan puting susu kecil.
h. Pernapasan belum teratur dan sering mengalami serangan apnu.
i. Kulit tipis dan transparan, lanugo (bulu halus) banyak terutama pada dahi dan pelipis
dahi dan lengan.
j. Lemak subkutan kurang.
k. Genetalia belum sempurna , pada wanita labia minora belum tertutup oleh labia
mayora.
l. Reflek menghisap dan menelan serta reflek batuk masih lemah.

5. KOMPLIKASI
a. Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara lain :
1) Hipotermia
2) Hipoglikemia
3) Gangguan cairan dan elektrolit
4) Hiperbilirubinemia
5) Sindroma gawat nafas
6) Paten duktus arteriosus
7) Infeksi
8) Perdarahan intraventrikuler
9) Apnea of Prematurity
10) Anemia
b. Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR) antara lain :
1) Gangguan perkembangan
2) Gangguan pertumbuhan
3) Gangguan penglihatan (Retinopati)
4) Gangguan pendengaran
5) Penyakit paru kronis
6) Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit
7) Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

6. PENATALAKSANAAN : MEDIS DAN KEPERAWATAN


a. Penatalaksanaan Medis
1) Medikamentosa, Pemberian vitamin K1 Injeksi 1 mg IM sekali pemberian, atau
Per oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10
hari, dan umur 4-6 minggu).
2) Diatetik, bayi prematur atau BBLR mempunyai masalah menyusui karena refleks
menghisapnya masih lemah. Untuk bayi demikian sebaiknya ASI dikeluarkan
dengan pompa atau diperas dan diberikan pada bayi dengan pipa lambung atau
pipet. Dengan memegang kepala dan menahan bawah dagu, bayi dapat dilatih
untuk menghisap sementara ASI yang telah dikeluarkan yang diberikan dengan
pipet atau selang kecil yang menempel pada puting. ASI merupakan pilihan
utama: Apabila bayi mendapat ASI, pastikan bayi menerima jumlah yang cukup
dengan cara apapun, perhatikan cara pemberian ASI dan nilai kemampuan bayi
menghisap paling kurang sehari sekali. Apabila bayi sudah tidak mendapatkan
cairan IV dan beratnya naik 20 g/hari selama 3 hari berturut-turut, timbang bayi 2
kali seminggu.
3) Suportif, Hal utama yang perlu dilakukan adalah mempertahankan suhu tubuh
normal : Gunakan salah satu cara menghangatkan dan mempertahankan suhu
tubuh bayi, seperti kontak kulit ke kulit, kangaroo mother care, pemancar panas,
inkubator atau ruangan hangat yang tersedia di tempat fasilitas kesehatan setempat
sesuai petunjuk.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
Dengan memperhatikan gambaran klinik dan berbagai kemungkinanan yang
dapat terjadi pada bayi prematuritas maka perawatan dan pengawasan ditujukan pada
pengaturan suhu, pemberian makanan bayi, Ikterus , pernapasan, hipoglikemi dan
menghindari infeksi.
1. Pengaturan suhu badan bayi prematuritas /BBLR.
Bayi prematur dengan cepat akan kehilangan panas badan dan menjadi
hipotermi karena pusat pengaturasn panas belum berfungsi dengan baik
metabolisme rendah dan permukaan badan relatif luas oleh karena itu bayi
prematuritas harus dirawat dalam inkubator sehingga panas badannya mendekati
dalam rahim , apabila tidak ada inkubator bayi dapat dibungkus dengan kain dan
disampingnya ditaruh botol berisi air panas sehingga panas badannya dapat
dipertahhankan.
2. Makanan bayi premtur.
Alat pencernaan bayi belum sempurna lambung kecil enzim pencrnaan
belum matang sedangkan kebutuhan protein 3-5 gr/kg BB dan kalori 110
kal;/kgBB sehingga pertumbuhan dapat meningkat. Pemberian minumbayi sekitar
3 jam setelahn lahir dan didahului derngan menghisap cairan lambung , reflek
masih lemah sehingga pemberian minum sebaiknya sedikit demi sesikit dengan
frekwensi yang lebih sering. Asi merupakan makanan yasng paling utama
sehingga ASI lah ynag paling dahulu diberikan, bila faktor menghisapnya kurang
maka ASI dapat diperas dan diberikan dengan sendok perlahan lahan atau dengan
memasang sonde. Permulaan cairan yang diberikan 50- 60 cc/kgBB/hari terus
dinaikan sampai mencapai sekitar 200 cc/kfBB/hari.
3. Ikterus
Semua bayi prematur menjadi ikterus karena sistem enzim hatinya belum
matur dan bilirubin tak berkonjugasi tidak dikonjugasikan secara efisien sampai 4-
5 hari berlalu . Ikterus dapat diperberat oleh polisetemia, memar hemolisias dan
infeksi karena hperbiliirubinemia dapat menyebabkan kernikterus maka warna
bayi harus sering dicatat dan bilirubin diperiksa bila ikterus muncul dini atau
lebih cepat bertambah coklat
4. Pernapasan
Bayi prematur mungkin menderita penyakit membran hialin. Pada penyakit
ini tanda- tanda gawat pernaasan sealu ada dalam 4 jam bayi harus dirawat
terlentang atau tengkurap dalam inkubator dada abdomen harus dipaparkan untuk
mengobserfasi usaha pernapasan.
5. Hipoglikemi
Mungkin paling timbul pada bayi prematur yang sakit bayi berberat badan
lahir rendah, harus diantisipasi sebelum gejala timbul dengan pemeriksaan gula
darah secara teratur.
6. Menghindari Infeksi
Bayi prematuritas mudah sekali mengalami infeksi karena daya tahan tubuh
masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan antibodi
belum sempurna. Oleh karena itu tindakan prefentif sudah dilakukan sejak
antenatal sehingga tidak terjadi persalinan dengan prematuritas (BBLR).

7. DATA FOKUS PENGKAJIAN


a. Wawancara
1) Data Subyektif
a) Biodata atau identitas pasien :
i. Bayi meliputi nama tempat tanggal lahir jenis kelamin.
ii. Orang tua meliputi : nama (ayah dan ibu, umur, agama, suku atau
kebangsaan, pendidikan, penghasilan pekerjaan, dan alamat.
b) Riwayat kesehatan
Riwayat antenatal
Yang perlu dikaji atau diketahui dari riwayat antenatal pada kasus BBLR
yaitu:
i. Keadaan ibu selama hamil dengan anemia, hipertensi, gizi buruk, merokok
ketergantungan obat-obatan atau dengan penyakit seperti diabetes mellitus,
kardiovaskuler dan paru.
ii. Kehamilan dengan resiko persalinan preterm misalnya kelahiran multiple,
kelainan kongenital, riwayat persalinan preterm.
iii. Pemeriksaan kehamilan yang tidak kontinyuitas atau periksa tetapi tidak
teratur dan periksa kehamilan tidak pada petugas kesehatan.
iv. Hari pertama hari terakhir tidak sesuai dengan usia kehamilan (kehamilan
postdate atau preterm).
Riwayat natal
Komplikasi persalinan juga mempunyai kaitan yang sangat erat dengan
permasalahan pada bayi baru lahir. Yang perlu dikaji :
i. Kala I : perdarahan antepartum baik solusio plasenta maupun plasenta
previa.
ii. Kala II : Persalinan dengan tindakan bedah caesar, karena pemakaian obat
penenang (narkose) yang dapat menekan sistem pusat pernafasan.
Riwayat post natal
Yang perlu dikaji antara lain :
i. Apgar score bayi baru lahir 1 menit pertama dan 5 menit kedua AS (0-3)
asfiksia berat, AS (4-6) asfiksia sedang, AS (7-10) asfiksia ringan.
ii. Berat badan lahir : Preterm/BBLR < 2500 gram, untuk aterm 2500 gram
lingkar kepala kurang atau lebih dari normal (34-36 cm).
iii. Adanya kelainan kongenital : Anencephal, hirocephalus anetrecial
aesofagal.
c) Pola nutrisi
Yang perlu dikaji pada bayi dengan BBLR gangguan absorbsi
gastrointentinal, muntah aspirasi, kelemahan menghisap sehingga perlu
diberikan cairan parentral atau personde sesuai dengan kondisi bayi untuk
mencukupi kebutuhan elektrolit, cairan, kalori dan juga untuk mengkoreksi
dehidrasi, asidosis metabolik, hipoglikemi disamping untuk pemberian obat
intravena.
Kebutuhan parenteral :
1) Bayi BBLR < 1500 gram menggunakan D5%
2) Bayi BBLR > 1500 gram menggunakan D10%
Kebutuhan nutrisi enteral :
1) BB < 1250 gram = 24 kali per 24 jam
2) BB 1250-< 2000 gram = 12 kali per 24 jam
3) BB > 2000 gram = 8 kali per 24 jam
Kebutuhan minum pada neonatus :
1) Hari ke 1 = 50-60 cc/kg BB/hari
2) Hari ke 2 = 90 cc/kg BB/hari
3) Hari ke 3 = 120 cc/kg BB/hari
4) Hari ke 4 = 150 cc/kg BB/hari
5) Dan untuk tiap harinya sampai mencapai 180 – 200 cc/kg BB/hari
(Iskandar Wahidiyat, 2011 :1).
d) Pola eliminasi
Yang perlu dikaji pada neonatus adalah :
1) BAB : frekuensi, jumlah, konsistensi.
2) BAK : frekuensi, jumlah.
e) Latar belakang sosial budaya
1) Kebudayaan yang berpengaruh terhadap BBLR kebiasaan ibu merokok,
ketergantungan obat-obatan tertentu terutama jenis psikotropika.
2) Kebiasaan ibu mengkonsumsi minuman beralkohol, kebiasaan ibu
melakukan diet ketat atau pantang makanan tertentu.
f) Hubungan psikologis
Sebaiknya segera setelah bayi baru lahir dilakukan rawat gabung dengan ibu
jika kondisi bayi memungkinkan. Hal ini berguna sekali dimana bayi akan
mendapatkan kasih sayang dan perhatian serta dapat mempererat hubungan
psikologis antara ibu dan bayi. Lain halnya dengan BBLR karena memerlukan
perawatan yang intensif.
b. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem kardiovaskuler
a) HR : 120-160 x/menit
b) Saat lahir mungkin terdapat murmur: indikasi adanya shunt ke kiri dan
tekanan paru yang masih tinggi atau adanya atelektasis
2) Sistem gastrointestinal
a) Abdomen menonjol
b) Pengeluaran mekonium: 12-24 jam
c) Refleks hisap lemah, koordinasi mengisap dan menelan lemah
d) Anus : paten, jika tidak pertanda kelainan kongenital
e) Berat badan kurang 2500 (5lb 8 oz).
3) Sistem integumen
a) Kulit: pucat, sianosis, ikterik, kutis marmorata atau kemerahan
b) Kulit tipis, transparan, halus dan licin
c) Verniks caseosa sedikit dengan lanugo banyak
d) Terdapat edema umum atau lokal
e) Kuku pendek
f) Rambut sedikit dan halus
g) Garis tangan sedikit dan halus
4) Sistem muskuloskeletal
a) Tulang rawan telinga (Cartilago ear) belum berkembang, telinga halus dan
lunak
b) Tulang kepala dan tulang rusuk lunak
c) Reflek kurang dan letargi
5) Pernafasan
a) Skor apgar mungkin rendah. Pernafasan mungkin dangkal, tidak teratur;
pernafasan diafragmatik intermiten atau periodik (40-60x/mt). Mengorok,
pernafasan cuping hidung, retraksi suprasternal dan substernal, atau berbagai
derajat sianosis mungkin ada. Adanya bunyi “ampelas” pada auskultasi,
menandakan adaya sindrom distress pernafasan (RDS).
6) Genetelia
a) Genetalia : Labia minora wanita mungkin lebih besar dari labia mayora,
dengan klitoris menonjol
b) testis pria mungkin tidak turun, rugae mungkin banyak atau tidak ada pada
skrotum.
c. Pemeriksaan Diagnostik
Data penunjang pemeriksaan laboratorium penting artinya dalam menegakkan
diagnosa atau kausal yang tepat sehingga kita dapat memberikan obat yang tepat pula.
Pemeriksaan yang diperlukan adalah :
Darah : GDA > 20 mg/dl, test kematangan paru, CRP, Hb dan Bilirubin : > 10 mg/d

8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b/d perusakan atau kelemahan.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan penurunan
simpanan nutrisi, imaturitas produksi enzim, otot abdominal lemah, dan refleks
lemah.
3. Resiko tinggi gangguan keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d
ketidakmampuan ginjal mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
4. Resiko termoregulasi inefektif yang berhubungan dengan SSP imatur (pusat regulasi
residu, penurunan massa tubuh terhadap area permukaan, penurunan lemak sebkutan,
ketidakmampuan merasakan dingin dan berkeringat, cadangan metabolik buruk)
5. Resiko infeksi yang berhubungan dengan pertahanan imunologis yang tidak efektif
6. Resiko kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan usia dan berat ekstrem,
kehilangan cairan berlebihan (kulit tipis), kurang lapisan lemak, ginjal imatur/
kegagalan mengonsentrasikan urine.
7. Resiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang berhubungan dengan
kelahiran premature, lingkungan NICU tidak alamiah, perpisahan dengan orang tua.
8. Resiko gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan imobilitas, kelembaban
kulit.
9. Nursing Care Planning (NCP)
Dx. Keperawatan NOC NIC
No. Nursing Outcome (Nursing Intervention Classificattion)
1. Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan Airway Management
efektif b.d selama 1 x 8 jam diharapkan bersihan jalan (Manajemen Jalan Nafas)
perusakan atau nafas efektif. 1. Buka jalan nafas, gunakan tehmik
kelemahan Kriteria Hasil : chin lift atau jaw thrust bila perlu.
Indikator IR ER 2. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi.
1. Frekuensi pernafasan 2 3 3. Identifikasi pasien perlunya
sesuai yang diharapkan. pemasangan alat jalan nafas
2. Irama nafas sesuai yang 2 3 buatan.
diharapkan. 4. Pasang mayo bila perlu.
3. Ekspansi dada simetris. 3 4 5. Keluarkan sekret dengan batuk atau
Keterangan : section.
1. Keluhan ekstrim 6. Auskultasi suara nafas catat adanya
2. Keluhan berat suara tambahan,
3. Keluhan sedang 7. Berikan bronkodilator bila perlu
4. Keluhan ringan Mnitor respirasi dan status O2.
5. Tidak ada keluhan
2 Perubahan nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan NUTRIONAL MANAGEMENT
kurang dari selama 1 x 8 jam diharapkan kebutuhan 1. Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan yang nutrisi terpenuhi. 2. Kolaborasi denhan ahli gizi untuk
berhubungan menentukan jumlah kalori dan
dengan nutrisi yang dibutuhkan pasien
penurunan Kriteria Hasil : 3. Yakinkan diet yang dimakan pasien
simpanan nutrisi Indikator IR ER mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
1. Intake makanan dan 2 3 4. Monitor jumlah nutrisi dan
cairan kandungan kalori
2. Energi 2 3 NUTRIONAL MONITORING
3. Masa tubuh 1 2 1. BB pasien dalam batas normal
4. Berat badan 1 2 2. Monitor adanya penurunan berat
5. Ukuran kebutuhan nutrisi 2 3 badan
secara biokimia 3. Monitor pertumbuhan dan
Keterangan : perkembangan
1. Keluhan ekstrim 4. Monitor pucat, kemerahan, dan
2. Keluhan berat kekeringan jaringan
3. Keluhan sedang 5. Monitor kalori dan intake nutrisi
4. Keluhan ringan 6. Catat adanya edema, hiperemik,
5. Tidak ada keluhan hipertonik papila lidah dan civitas
oral
DAFTAR PUSTAKA

Betz, L C dan Sowden, L A. 2002. Keperawatan Pediatri Edisi 3. Jakarta : EGC.


Friedman, 1998. Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.
Garna, Heri.dkk. 2000. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak Edisi Ke
dua.Bandung : FKU Padjadjaran.
H Markum. (2002). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : FKUI
Irianto, Kus. Drs. 2004. Struktur Dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung
Yrama Widya.
Laksman, Hendra, T. Dr. 2003. Kamus Kedokteran. Jakarta : Djambaran.
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga Jilid 1. Jakarta : EGC.
Prawirohardjo, Sarwono, DR. dr. SpOG 2005, ILMU KEBIDANAN. Jakarta YBP-SP
Shelov, Steven P dan Hannemann, Robert E. 2004. Panduan Lengkap Perawatan Bayi Dan
Balita. The American Academy Of Pediatrics. Jakarta : ARCAN.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. 2002. Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta : FKUI.
Supartini, Yupi, S.Kep, MSc. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta :
EGC.
Tambayong, Jan. Dr. 2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.
Wahab. Jilid 1. Jakarta : EGC.
www. Pediatric.com
www.Medicine and linux.com

Anda mungkin juga menyukai