1. Audit untukmencarikesalahan
Pro :Dalamsisi pro, kegiatan audit adalah mencari kesalahan. Bukanmencari-
carikesalahan. Definisi yang cukup membedakan menunjukan bahwa tugas audit
adalah untuk evaluasi pengelolaan keuangan yang sesuai dengan standar yang
seharusnya. Seperti BPK, Tujuandari BPK adalahmemeriksasetiapsatu rupiah
yang disimpan, diolahdandikelolaolehpejabatuntukmelakukantugasnya. BPK
akanmelakukan audit
apabilaadaindikasipenyelewengankeuangandaerahdannegara.Apabiladitemukan
semakinbanyakkesalahanpadaoknum-oknumpemerintahan yang
berkaitandengan APBN (misalnya), fungsi audit
iniadalahsangatbaikdalamsatusisikarenapihak auditor
telahmelaksanakantugasdenganbaikdalammenemukankelemahanataselemen-
elemenkeuanganmaupunkinerjasuatulingkuppemerintahan.
Peran watchdog bertujuan untuk memastikan ketaatan/kepatuhan terhadap ketentuan,
peraturan atau kebijakan yang telah ditetapkan. Audit yang dilakukan adalah
compliance audit dan apabila terdapat penyimpangan dapat dilakukan koreksi terhadap
sistem pengendalian manajemen. Peran watchdog biasanya menghasilkan
saran/rekomendasi yang mempunyai impact jangka pendek, misalnya perbaikan sistem
dan prosedur atau internal control.
Kontra :Dalamsisikontra,
Perkembangan profesi auditing dalam era globalisasi saat ini sangat pesat,
bahkan auditor telah diakui keberadaannya sebagai bagian dari organisasi
perusahaan (corporate governance)yang dapat membantu manajemen dalam
meningkatkan kinerja perusahaan, terutama dari aspek pengendalian.
The Institute of Internal Auditor pada tahun lalu (2001) telah melakukan redifinisi
terhadap internal auditing. Dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah
suatu aktivitas independen dalam menetapkan tujuan dan merancang
aktivitas konsultasi (consulting activity) yang bernilai tambah (value added) dan
meningkatkan operasi perusahaan. Dengan demikian internal auditing
membantu organisasi dalam mencapai tujuan dengan cara pendekatan yang
terarah dan sistematis untuk menilai dan mengevaluasi keefektifan manajemen
resiko (risk management) melalui pengendalian (control) dan proses tata
kelola yang baik (governance processes).
Peran internal auditor sebagai watchdog telah berlangsung lama sekitar tahun
1940-an., sedangkan peran sebagai konsultan baru muncul sekitar tahun 1970-
an. Adapun peran internal auditor sebagai katalist baru berkembang sekitar
tahun 1990-an. Perbedaan pokok ketiga peran internal auditor tersebut sebagai
berikut :
Peran watchdog meliputi aktivitas inspeksi, observasi, perhitungan, cek & ricek
yang bertujuan untuk memastikan ketaatan / kepatuhan terhadap ketentuan,
peraturan atau kebijakan yang telah ditetapkan. Audit yang dilakukan adalah
compliance audit dan apabila terdapat penyimpangan dapat dilakukan koreksi
terhadap sistem pengendalian manajemen. Peran watchdog biasanya
menghasilkan saran / rekomendasi yang mempunyai impact jangka pendek,
misalnya perbaikan sistem & prosedur atau internal control.
Peran internal auditor sebagai konsultan diharapkan dapat memberikan manfaat
berupa nasehat (advice) dalam pengelolaan sumber daya (resources) organisasi
sehingga dapat membantu tugas para manajer operasional. Audit yang dilakukan
adalah operational audit / performance audit, yaitu meyakinkan bahwa organisasi
telah memanfaatkan sumber daya organisasi secara ekonomis, efisien dan
efektif (3E) sehingga dapat dinilai apakah manajemen telah menjalankan
aktivitas organisasi yang mengarah pada tujuannya. Rekomendasi yang dibuat
oleh auditor biasanya bersifat jangka menengah.
Peran internal auditor sebagai katalis berkaitan dengan quality assurance,
sehingga internal auditor diharapkan dapat membimbing manajemen dalam
mengenali risiko-risiko yang mengancam pencapaian tujuan organisasi. Quality
assurance bertujuan untuk meyakinkan bahwa proses bisnis yang dijalankan
telah menghasilkan produk / jasa yang dapat memenuhi kebutuhan customer.
Dalam peran katalis, internal auditor bertindak sebagai fasilitator dan agent of
change. Impact dari peran katalis bersifat jangka panjang, karena focus katalis
adalah nilai jangka panjang (longterm values) dari organisasi, terutama
berkaitan dengan tujuan organisasi yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan
(customer satisfaction) dan pemegang saham (stake holder) .
Disitu jelas di sebutkan bahwa tidak adanya fungsi untuk mencari kesalahan
akan tetapi hanya sebatas pemeriksaan laporan bukan penyelidikan.
Ranah auditor hanya untuk mengoreksi salah saji yang mungkin terjadi bukan
mencari kesalahan
ISA 200.21 huruf a
Kewajiban auditor dalah:
1.menentukan apakah setiap prosedur di samping yang di wajibkan ISAs
memang diperlukan untuk mencapai tujuan tujuan yang di tetapkan ISAs
2.mengevaluasi apakah bukti audit yang cukup dan tepat sudah diperoleh.
Dari penjelasan tersubut dapat di garis bawahi bahwa tidak adanya kewajiban
auditor untuk mencari kealahan,jika sudah tidak ditemukan salah saji dan
penyusunan laporana keuangan sudah tersusun sesuai dengan pedoman ya
sudah.tugas auditor hanya cukup samai disitu sebelum mengeluarkan opinya.
“Para auditor pemeriksa keuangan negara hendaknya tidak seperti orang yang
berlomba-lomba menemukan adanya banyak penyimpangan tanpa mendalami
apa yang menjadi penyebab dan bagaimana cara mengatasinya.
Kecenderungan auditor seperti itu dinilai tidak akan membawa perbaikan dalam
pengelolaan keuangan negara. Demikian disampaikan Inspektur Jenderal
Departemen Keuangan Hekinus Manao kepada Kompas, Senin (17/11) di
Jakarta.
Selama ini, yang saya lihat, baik inspektorat jenderal (itjen) departemen, Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) maupun Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) terlihat hanya seperti orang yang berlomba-lomba
mengungkapkan adanya temuan penyimpangan, tetapi belum mendalami
mengapa penyimpangan itu terjadi dan bagaimana cara mengatasinya.”
Dari pernyaaan tersebut juga jelas bahwa auditor selama ini bukan mencari kesalahan
akan tetapi lebih ke mencari cari kesalahan.
Para auditor tugasnya bukan mencari kesalahan, tetapi merupakan bagian dari
manajemen perusahaan. Bukankah kalau kita belajar manajemen, kita mempelajari
unsur manajemen itu terdiri dari planning, directing, executing and controlling. Tugas
Auditor ada dalam aspek controlling.
Sebenarnya dalam laporan audit itu pun ada dua macam temuan, yaitu temuan positif
dan temuan negatif.
Temuan positif misal para auditor menemukan hal-hal yang bermanfaat, bagus yang
diambil oleh para pelaksana walaupun belum ada aturannya.
Temuan negatif yaitu berupa kekurangan atau kelemahan dalam internal control
2. Audit bukanmengujipopulasi
Pro : Auditor bukanlah menguji populasi tapi menguji sample merupakan
penerapan prosedur audit dengan item dibawah 100% dari populasi yang
memiliki relevansi audit,sedemikian rupa sehingga semua sampling unit
mempunyai peluang untuk dipilih,agar auditor dengan dasar yang layak dapat
menarik kesimpulan mengenai seluruh populasi. Jadi auditor tidak perlu menguji
populasi secara keseluruhan tetapi cukup dengan menggunakan sample. jika
auditor menguji populasi resikonya adalah waktu dan juga fee,sedangkan auditor
di tuntut untuk bekerja cepat dalam memutuskan suatu opini
Kontra : https://idiotsbrainn.blogspot.co.id/2017/04/audit-internal-pengujian-
menilai-dan.htmlRekomendasimandul
Kontra :(Rekomendasitidakmandulatauseringkaliditindaklanjuti)
3.AuditOperasional
Audit
operasionalmerupakanpenelahaansecarasistematikaktivitasoperasiorganisasidal
amhubungannyadengantujuantertentu. Dalam audit operasional, auditor
diharapkanmelakukanpengamatan yang obyektifdananalisis yang
komprehensifterhadapoperasional-operasionaltertentu.
Babak 2
1. Opini WTP
2. Audit menuntutadanyaklarifikasi/komentarpihakterperiksa
3. Ada temuan, penjaramenuai
4. Kunci professional ada di out care
5. Suap auditor pengaruhikualitas UMP
6. Kompetensikolektifpemeriksadalamsatutim
7. Dilematisrahasianegaradansisteminformasidalam audit
8. Digitalisasisistemdanhasil audit
9. Audit sebagaialatpemersatubangsa
10. Integritasbukannetralmurnitapiuntukkepentingannegara