Makalah Fisika Dasar Iii
Makalah Fisika Dasar Iii
DI SUSUN OLEH :
( KELOMPOK 6 )
ELVIN P (150141)
BALIKPAPAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Limbah ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih
pada Bapak Mohammad Lutfi selaku dosen Fisika Dasar III yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai bagaimana aplikasi dari Sinar Radioaktif dalam dunia
perminyakan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tujuan dilakukannya logging adalah untuk mengetahui karakter fisik batuan didalam
lubang sumur secara in-situ sehingga dapat mengetahui kondisi bawah permukaan seperti
litologi, porositas, saturai air, permeabilitas, dan kandungan serpih yang ada dalam
formasi. Data-data ini yang kemudian dapat diaplikasikan untuk tujuan-tujuan tertentu
seperti karakterisasi reservoir, struktur, dan perhitungan volumetrik hidrokarbon.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Radioaktif adalah suatu gejala yang menunjukkan adanya aktivitas inti atom,
yang disebabkan karena inti atom tak stabil. Gejala yang dapat diamati ini dinamakan
sinar radio aktif. Pengertian lain dari radioaktivitas adalah fenomena pemancaran yang
spontan dari radiasi-radiasi yang ditunjukkan oleh elemen-elemen berat. Sebagai
contoh Uranium, Polonium, Radium,Ionium, Thorium, Actinium,
dan Mesothorium. Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif, Sinar-sinar yang
dipancarkan tersebut disebut sinar radioaktif, sedangkan zat yang memancarkan sinar
radioaktif disebut dengan zat radioaktif. Radioaktivitas terbagi atas:
Sifat Radioaktif :
1. Sinar Alpha
Pengertian Sinar Alpha
Definisi Sinar alfa adalah zat radioaktif yang mempunyai massa partikel
sekitar empat kali massa partikel hydrogen. Sinar alfa merupakan inti atom helium
bermuatan positif yang dipengaruhi medan magnet dengan lambang : α atau 2He4.
Partikel sinar α sama dengan inti helium. Sinar α merupakan radiasi partikel
bermuatan positif dan merupakan partikel terberat yang dihasilkan zat radioaktif.
Sinar α yang dipancarkan dari inti dengan kecepatan sepersepuluh atau 0,1 dari
kecepatan cahaya. Daya tembus sinar α palng kecil dibandingkan sinar radioaktif
lainnya, sedangkan daya jangkau mencapai 2,8-8,5 cm dalam udara dan dapat
dihentikan oleh selembar kertas biasa. Daya ionisasi sinar α paling besar karena
dapat mengionisasi molekul yang dilaluinya sehingga dapat menyebabkan 1 atau
lebih electron suatu molekul lepas, sehingga molekul menjadi ion. Sinar alfa dapat
membelok kea rah kutub negative dalam medan listrik.
1. Dipengaruhi antara 1,4 x 107 m.s-1 sampai dengan 2,2 x 107 m.s-1 atau kira-kira
1/10 kali kecepatan rambat cahaya
2. mempunyai energi 5,3 MeV sampai 10,5 MeV
3. daya tembusnya paling lemah jika dibandingkan sinar β dan sinar γ
4. dapat menembus kertas atau lempeng alumunium setebal 0,04 mm
5. daya iosinasinya paling kuat
6. lintasan di dalam bahan radioaktif berupa garis lurus.
7. memiliki daya tembus kecil (daya jangkau 2,8 – 8,5 cm dalam udara),
8. dapat mengionsasi molekul yang dilaluinya. Sinar alfa ini dapat menyebabkan satu
atau lebih elektron suatu molekul lepas, sehingga molek ul berubah menjadi ion
(ion positif dan elektron) per cm bila melewati udara,
9. dalam medan listrik dapat dibelokkan ke arah kutub negatif.
10. Mempunyai massa 4 dan bermuatan +2.
11. Partikel-partikel alfa bergerak dengan kecepatan antara 2.000 – 20.000 mil per
detik, atau 1 – 10 persen kecepatan cahaya
2. Sinar Beta
Partikel Beta merupakan suatu partikel subatomik yang terlempar dari inti atom
yang tidak stabil – beta. Partikel tersebut ekuivalen dengan elektron dan memiliki
muatan listrik negatif tunggal -e ( -1,6 x 10-19 C ) dan memiliki massa yang sangat
kecil ( 0.00055 atomic mass unit ) atau hanya berkisar 1/2000 dari massa neutron atau
proton. Perbedaannya adalah partikel beta berasal dari inti sedangkan elektron berasal
dari luar inti. Kecepatan dari partikel beta adalah beragam bergantung pada energi
yang dimiliki oleh tiap – tiap partikel.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang ketiga sinar radioaktif tersebut , Ernest
rutherford menampung masing masing sinar tersebut dalam ruang kaca yang tidak
tertembus sinar itu, dan kemudian mengamati spektrumnya. Dari pengamatannya itu
ternyata perbandingan massa dan muatan serta spektrumnya sesuai dengan
perbandingan massa dan muatan serta spektrum dari ion He2+, maka di simpulkan
bahwa sinar α merupakan inti helium. Dengan cara yang sama di simpulkan bahwa
sinar β merupakan eletron.
1. Sinar beta ini bermuatan negatif dan bermassa sangat kecil, yaitu 5,5 x 104 satuan
massa atom
2. Simbol beta atau e
3. Memiliki daya tembus yang jauh lebih besar daripada sinar alfa (dapat menembus
lempeng timbel setebal 1 mm),
4. Daya ionisasinya lebih lemah dari sinar alfa,
5. Bermuatan listrik negatif, sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke arah kutub
positif
6. Kecepatannya antara 0,32 sampai 0,7 kali kecepatan cahaya, sedangkan energinya
mencapai 3MeV.
7. Di dalam bahan radioaktif, lintasan sinar beta berbelok-belok karena hamburan
electron dalam atom
· Peluruhan Sinar Beta
Peluruhan beta (β) adalah suatu proses peluruhan radioaktif dengan muatan
inti berubah tetapi jumlah nukleonnya tetap.Dalam peluruhan sinar beta, terdapat 3
jenis proses dalam peluruhan sinar beta tersebut, yakni, (i) Peluruhan inti akibat emisi
elektron, disimbolkan sebagai β^- , (ii) Peluruhan inti akibat emisi positron,
disimbolkan sebagai β^+ , dan yang terakhir (iii) Penangkapan electron inti oleh inti
yang disebut dengan penangkapan electron.
Semua 3 jenis proses yang termasuk dalam proses peluruhan beta sering
disebut dengan perubahan isobar karena semua proses tersebut tidak membuat
perubahan dalam nomor massa A, yakni perubahan nomor massa sama dengan nol.
Tetapi selalu terjadi peristiwa yang mengakibatkan perubahan dalam muatan inti.
Karena sebuah inti selalu terdiri dari neutron dan proton, maka konservasi perubahan
listrik yang dibutuhkan dapat diambil dari proses emisi β^- , sebuah neutron yang ada
pada inti dikonversikan menjadi sebuah proton. Ketika inti radioaktif mengalami
peluruhan beta, maka anak inti memiliki jumlah yang sama dengan nukleon seperti
inti sebelumnya.
Sekali lagi, perhatikan bahwa jumlah nukleon dan muatan total keduanya
dilestarikan dalam keadaan yang sama. Namun, seperti yang akan kita lihat nanti,
proses ini tidak dijelaskan sepenuhnya oleh ekspresi seperti itu. Perhatikan bahwa
dalam peluruhan beta, neutron berubah menjadi sebuah proton, dan hal tersebut juga
penting untuk menunjukkan bahwa elektron atau positron dalam meluruh tidak ada
sebelumnya di inti tetapi diciptakan pada saat keluar peluruhan, sehingga energi sisa
yang ada akan hilang pada inti. Sekarang perhatikan energi sistem sebelum dan
sesudah pembusukan. Seperti dengan peluruhan alpha, kita asumsikan energi adalah
kekal dan bahwa inti recoiling berat putri membawa energi kinetik diabaikan. Secara
eksperimen, ditemukan bahwa partikel beta dari satu jenis inti yang dipancarkan,
dengan berbagai kontinu energi kinetik sampai dengan beberapa nilai maksimum.
3. Sinar Gamma
Satu memiliki daya ionisasi yang sangat besar, karena itu mudah diserap oleh
materi, dapat dihentikan dengan kertas tipis, yang satu lagi memiliki daya ionisasi
yang lebih kecil dan daya tembus yang besar. Menggunakan dua huruf pertama abjad
Yunani, yang pertama disebut radiasi alpha, yang kedua radiasi Beta. Selain itu
juga diketahui adanya radiasi yang memiliki daya tembus lebih besar dari pada Beta,
dan radiasi ini disebut radiasi Gamma.
1. Mempunyai daya tembus paling besar disbanding sinar radio aktif lainnya (α atau
β)
2. Tidak dipengaruhi medan magnet dan medan listrik, karena tidak bermuatan
3. Dapat mempengaruhi film
4. Energinya mencapai 3MeV
5. Foto sinar γ tidak banyak berinteraksi dengan atom suatu bahan
6. Daya ionisasinya paling lemah,
7. Tidak bermuatan listrik, oleh karena itu tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik.
8. Mempunyai panjang gelombang antara 1Å (10-10 m) sampai 10-4Å (10-14 m).
9. Merupakan gelombang elektromagnetik
Radiasi gamma mempunyai energi yang diskrit. Energi sinar gamma (γ) akan
berkurang atau terserap oleh suatu material yang dilewatinya. Karena ada penyerapan
energi olah bahan maka intensitas dari sinar gamma akan berkurang setelah melewati
material tersebut.
Setelah peluruhan alfa dan beta, inti biasanya dalam keadaan tereksitasi.
Seperti halnya atom, inti akan mencapai keadaan dasar (stabil) dengan memancarkan
foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma (γ). Dalam
proses pemancaran foton ini, baik nomor atom atau nomor massa inti tidak berubah.
Setelah inti meluruh menjadi inti baru biasanya terdapat energi kelebihan pada
ikatan intinya sehingga seringkali disebut inti dalam keadaan tereksitasi. Inti yang
kelebihan energinya ini biasanya akan melepaskan energinya dalam bentuk sinar
gamma yang dikenal dengan peluruhan gamma, sinarnya ini adalah foton dan termasuk
ke dalam gelombang elektromagnetik yang mempunyai energi yang sangat besar
melebihi sinar X.
Log radioaktif,
Gamma Ray Log adalah metoda untuk mengukur radiasi sinar gamma
yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan
di sepanjang lubang bor.
Seperti yang disebutkan diatas bahwa gammar ray log mengukur radiasi
gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur radio aktif seperti Uranium, Thorium,
Potassium dan Radium. Dengan demikian besaran gamma ray log yang terdapat
didalam rekaman merupakan jumlah total dari radiasi yang dihasilkan oleh semua
unsur radioaktif yang ada di dalam batuan. Untuk memisahkan jenis-jenis bahan
radioaktif yang berpengaruh pada bacaan gamma ray dilakukan gamma ray
spectroscopy. Karena pada hakikatnya besarnya energy dan intensitas setiap
material radioaktif tersebut berbeda-beda.
Pada gambar di atas terlihat pada zona reservoir (low gamma ray),
terdapat ‘cross-over’ antara density dan neutron., dalam hal ini neutron porosity
lebih rendah dari density porosity.
E. PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Pada dasarnya pemanfaatan sinar radioaktif ini sangat banyak di
kehidupan kita. Apalagi kita sebagai Petroleum Engineer harus tau bagaimana
aplikasi dari sinar rodioaktif ini di bidang kita. Salah satu contohnya yaitu
dalam media logging.
Media logging ini berguna untuk mengetahui karakteristik fisik batuan di
bawah permukaan seperti apa. Contoh dari logging yang menggunakan sinar
radioaktif yaitu Gamma Ray log, Neutron Porosity log, dan Formation Density
log.
1.2. Saran
Dengan adanya makalah dan presentasi fisika dasar III ini, kita sebagai
mahasiswa teknik perminyakan harus bisa mengetahui penerapan ilmu sains di
bidang perminyakan. Sebab banyak sekali ilmu sains teknik yang dapat kita
terapkan saat kita berkerja di bidang perminyakan. Mulai dari prinsip kerja alat,
laju alir fluida, pergerkan fluida dalam media berpori dan sebagainya.