METODE PENELITIAN
adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik
metode ini adalah dengan cara menggambarkan objek penelitian pada saat
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun sifatnya penelitian ini
Daerah (BPKAD) Provinsi Sulawesi Tengah selama kurang lebih 3 (tiga) bulan.
3.3.1 Populasi
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
populasi. Populasi dibatasi sebagai sejumlah kelompok atau individu yang paling
negeri sipil di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi
Sulawesi Tengah, berdasarkan data pada Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
1 Kepala Badan 1
2 Sekretaris Badan 1
3 Bidang Sekretariat 24
4 Bidang Perbendaharaan 34
5 Bidang Akuntansi 29
6 Bidang Aset 36
7 Bidang Anggaran 30
Insidental adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti maka dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus Slovin, Wiratna
memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus dan
N
𝑛=
2
1 + N (e)
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
155
𝑛= = 60,784
2
1 + 155 (0,1)
terikat dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai (Y) sedangkan variabel bebas
terdiri dari ukuran kompensasi (X1), motivasi (X2), dan disiplin kerja (X3).
kompensasi, motivasi serta disiplin kerja dari para pegawai. Kinerja pegawai
secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih
baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja
2. Kompensasi
adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari
dapat berupa gaji, bonus, insentif, dan tunjangan lainnya seperti tunjangan
kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti, dan lain-lain. Dalam
kerja yang diterima pegawai. Kompensasi merupakan salah satu faktor baik
3. Motivasi
kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi
tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota
kinerja pegawai.
4. Disiplin Kerja
Secara etimologi, disiplin berasal dari bahasa latin “disipel” yang berarti
tata tertib. Banyak para ahli yang mengemukakan pengertian dari disiplin,
seperti Singodimedjo dalam Sutrisno (2012), mengatakan bahwa disiplin
adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk memahami dan mentaati
kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati segala norma
Tabel 3.2
Matriks Operasionalisasi Variabel
Skala
No. Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan Item Pertanyaan
Pengukuran
Ordinal 1 s/d 6
Selama bekerja, hasil pekerjaan saya lebih baik bila
1 Kinerja Pegawai Kuantitas hasil kerja
dibandingkan dengan waktu yang lalu
Ordinal 18 s/d 28
3 Motivasi Indikator Kompensasi Saya menerima gaji sesuai dengan daftar gaji
Ordinal 29 s/d 37
Saudara bekerja terus menerus selama waktu yang telah
4 Disiplin Kerja Waktu masuk kerja
ditentukan
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Keseluruhan data yang dibutuhkan untuk keperluan analisis penelitian adalah data
primer yang bersumber dari pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Data primer yang dimaksud adalah hasil
kuesioner (angket). Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara
tidak langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh melalui laporan dan dokumen-
sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh data,
penelitian survei.
harus diuji tingkat validasi yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur
dapat dipercaya. Oleh karena itu setelah instrumen valid dan realibel, maka dapat
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila
penelitian adalah skala Likert, skala Guttman, Rating Scale, dan Semantic
responden terhadap objek atau kelompok orang tentang fenomena sosial ini telah
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel
penelitian.
e. Sangat tidak setuju, Sangat negatif, Sangat tidak baik diberi skor 1
tergantung pada alat pengukur (instrumen) yang digunakan dan data yang
diperoleh. Jika alat ukur yang digunakan tersebut tidak sahih dan tidak andal,
maka hasil yang tidak menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Untuk itu
diperlukan dua macam pengujian yaitu test kesahihan (test of validity) dan test
Validitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat ukur, dalam hal ini
kuesioner mengukur apa yang hendak diukur atau sejauh mana alat ukur yang
digunakan mengenai sasaran. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat
yang seharusnya diukur. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pertanyaan mana
yang valid dan mana yang tidak valid dengan mengkonsultasikan data tersebut
dengan tingkat r kritis. Menurut Sugiyono (2010) Item yang mempunyai korelasi
yang positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi menunjukan
item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum
mengetahui pernyataan kuesioner mana yang valid dan mana yang tidak valid,
apabila alat ukur tersebut berada < 0,3 (tidak valid). Pengujian statistik mengacu
pada kriteria:
program excel dalam tabulasi data dan memasukkan data tersebut ke dalam
pada waktu yang berbeda. Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau
berarti instrumen tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama, akan mengahasilkan data yang sama. Suatu kuesioner dikatakan
dengan melihat nilai r (alpha) pada tabel reliabilitas data. Dalam penelitian ini
(α). Suatu instrumen disebut reliabel apabila alpha cronbach lebih besar dari 0,60
mengolah, dan menganalisis data yang telah terkumpul dalam rangka pengujian
perhitungan guna menjawab rumusan masalah serta untuk menguji hipotesis yang
menjelaskan bagaimana cara menyusun dan menyajikan data dari data yang telah
variabel X dan Y.
3.8.1. Uji Asumsi Klasik
pengujian asumsi klasik. Menurut Damodar Gujarati (2006) agar model regresi
tidak bias atau agar model regresi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) maka
perlu dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Uji persyaratan analisis untuk
3.8.1.1. Normalitas
normal atau tidak berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas
dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal suatu grafik.
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis
3.8.1.2. Multikolinieritas
hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas, sehingga
terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel
bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkorelasi. Untuk
nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10.
3.8.1.3. Heteroskedastisitas
penyimpangan model karena gangguan varian yang berbeda antar observasi satu
grafik scatter plot pada output SPSS, dimana menurut Duwi Priyatno (2011)
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di
heterokedastisitas.
Penggunaan analisis regresi linier berganda ini dikarenakan data yang diperoleh
dianggap sebagai data populasi dan berdistribusi normal serta antara variabel
Dimana :
a = konstanta
€ = variabel gangguan
berikut :
Y = Kinerja Pegawai
a = Konstanta
X1 = Kompensasi
X2 = Motivasi
X3 = Disiplin Kerja
€ = Batas Kesalahan
secara simultan dengan menguji goodness of fit test yang menunjukkan variabel
dependen (Y).
terhadap variabel dependen dilakukan dengan melihat nilai sig dari F rasio
seluruh variabel independen pada taraf uji α = 5%. Kesimpulan diterima atau
- Jika nilai sig lebih kecil dari pada α maka Ho ditolak dan H1 diterima yang
- Jika nilai sig lebih besar dari pada α maka Ho diterima dan H1 ditolak yang
keempat dengan menggunakan analisis secara parsial. Alat uji yang digunakan
untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh terhadap variabel indenpenden
dengan melihat nilai sig dari t rasio masing-masing variabel independen pada
adalah :
- Jika nilai sig lebih kecil daripada α maka Ho ditolak dan H1 diterima yang
- Jika nilai sig lebih besar daripada α maka Ho diterima dan H1 ditolak yang
memiliki arti bahwa variabel independen secara parsial tidak memiliki pengaruh
ketepatan model analisis yang digunakan. Nilai yang diperoleh dari perhitungan
ini dapat digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan dari variabel bebas
yang diteliti terhadap variabel tidak bebas. Bila koefisien determinasi simultan
(R2) mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa sumbangan variabel bebas
terhadap variabel tidak bebas semakin besar. Hal ini berarti model yang
bebas terhadap variasi niali variabel semakin kecil. Hal ini berarti model yang
mana sumbangan variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Semakin besar r2