Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

metode kuantitatif dengan pendekatan metode deskriptif. Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau

penghubungan dengan variabel yang lain. Prosedur pemecahan masalah pada

metode ini adalah dengan cara menggambarkan objek penelitian pada saat

keadaan sekarang berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya (Siregar:2010).

Sedangkan menurut Sugiyono (2012) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel

pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun sifatnya penelitian ini

adalah penelitian penjelasan (eksplanatory), yaitu suatu penelitian yang

menguraikan dan menjelaskan fenomena yang terjadi di objek penelitian.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah (BPKAD) Provinsi Sulawesi Tengah selama kurang lebih 3 (tiga) bulan.

Penentuan lokasi penelitian didasarkan atas pertimbangan bahwa Badan


Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merupakan instansi pemerintah yang

mempunyai wewenang dan tugas dalam proses melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Pengelolaan Keuangan Dan Aset.

3.3 Populasi, dan Teknik Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut buku Metode Penelitian oleh Sugiyono (2012) Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen

yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Populasi dibatasi sebagai sejumlah kelompok atau individu yang paling

sedikit mempunyai satu sifat yang sama.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini mencakup seluruh pegawai

negeri sipil di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi

Sulawesi Tengah, berdasarkan data pada Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

berjumlah 155 orang, dengan distribusi sebagai berikut:


Tabel 3.1
Jumlah Populasi PNS pada BPKAD Provinsi Sulawesi Tengah

No. Uraian Orang

1 Kepala Badan 1

2 Sekretaris Badan 1

3 Bidang Sekretariat 24

4 Bidang Perbendaharaan 34

5 Bidang Akuntansi 29

6 Bidang Aset 36

7 Bidang Anggaran 30

Jumlah Pegawai 155

Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum BPKAD, 2017

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

insidental, seperti yang dikemukakan Sugiyono (2012) bahwa Sampling

Insidental adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti maka dapat digunakan

sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

sumber data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus Slovin, Wiratna

Sujarweni (2014) karena dalam penarikan sampel, jumlahnya harus representative

agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan perhitungannya pun tidak

memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus dan

perhitungan yang sederhana.


Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah :

N
𝑛=
2
1 + N (e)

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Total Populasi

e = Batas Toleransi Error

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 155 orang, sehingga

persentase kelonggaran yang digunakan adalah 10%. Maka untuk mengetahui

sampel penelitian, berikut perhitungannya:

155
𝑛= = 60,784
2
1 + 155 (0,1)

Jumlah sampel dibulatkan menjadi 61 orang.

3.4 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas.Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai (Y) sedangkan variabel bebas

terdiri dari ukuran kompensasi (X1), motivasi (X2), dan disiplin kerja (X3).

Variabel-variabel sebagai berikut:


1. Kinerja Pegawai

Kinerja pegawai merupakan faktor utama pendukung dalam menjalankan

strategi organisasi, untuk meningkatkan kinerja maka perlu dilakukan

penelitian pada variable-variabel yang saling mempengaruhi antara lain :

kompensasi, motivasi serta disiplin kerja dari para pegawai. Kinerja pegawai

pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi

secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih

baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja

individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara

keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi

sebenarnya tentang bagaimana kinerja pegawai.

2. Kompensasi

Menurut Marihot Tua Efendi Hariandja (2009) menyatakan bahwa kompensasi

adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari

pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang atau lainnya, yang

dapat berupa gaji, bonus, insentif, dan tunjangan lainnya seperti tunjangan

kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti, dan lain-lain. Dalam

hubungannya dengan peningkatan kesejahteraan hidup para pegawai, suatu

organisasi harus secara efektif memberikan kompensasi sesuai dengan beban

kerja yang diterima pegawai. Kompensasi merupakan salah satu faktor baik

secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja

pegawai. Karena itu semestinya pemberian kompensasi kepada pegawai perlu


mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen instansi agar motivasi para

pegawai dapat dipertahankan dan kinerja pegawai diharapkan akan terus

meningkat. Berkaitan dengan hal tersebut perlu diadakan penelitian mengenai

variabel yang berpengaruh terhadap kompensasi dan kinerja pegawai.

3. Motivasi

Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses

mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok

kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi

juga dapat diartikan sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai

desakan yang dialami untuk memuaskan dan mempertahankan kehidupan.

Siagian (2009) mengemukaan definisi motivasi sebagai daya dorong bagi

seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi

keberhasilan organisasi mencapai tujuannya. Dengan pengertian, bahwa

tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota

organisasi yang bersangkutan. Berkaitan dengan hal tersebut perlu diadakan

penelitian mengenai variabel yang berpengaruh terhadap kompensasi dan

kinerja pegawai.

4. Disiplin Kerja

Secara etimologi, disiplin berasal dari bahasa latin “disipel” yang berarti

pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut mengalami

perubahan menjadi “disipline” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut

tata tertib. Banyak para ahli yang mengemukakan pengertian dari disiplin,
seperti Singodimedjo dalam Sutrisno (2012), mengatakan bahwa disiplin

adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk memahami dan mentaati

norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Sukarno dalam Sutrisno (2012), bahwa disiplin adalah sikap

kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati segala norma

peraturan yang berlaku di organisasi.

Tabel 3.2
Matriks Operasionalisasi Variabel

Skala
No. Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan Item Pertanyaan
Pengukuran
Ordinal 1 s/d 6
Selama bekerja, hasil pekerjaan saya lebih baik bila
1 Kinerja Pegawai Kuantitas hasil kerja
dibandingkan dengan waktu yang lalu

Selama bekerja, saya berusaha bekerja lebih baik dari


rekan kerja

Standar kualitas kerja yang telah ditetapkan oleh instansi


Kualitas hasil kerja
selama ini dapat saya capai dengan baik

Saya berusaha menghasilkan kualitas kerja yang baik


dibandingkan dengan rekan kerja

Seluruh tugas pekerjaan selama ini dapat saya kerjakan


Ketetapan waktu penyelesaian
dan hasilnya sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
pekerjaan
instansi

Waktu pengerjaan tugas selama ini lebih cepat dari


sebelumnya
Instansi tempat saya bekerja, dalam memberikan gaji Ordinal 7 s/d 17
2 Kompensasi Gaji setiap bulan telah mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari
pegawai
Instansi tempat saya bekerja, dalam memberikan gaji
setiap bulan kepada pegawai cukup layak serta sesuai
dengan penempatan kerja.

Saya merasa, bahwa motivasi dan semangat kerja terpacu


dengan gaji yang saya terima.

TP yang diberikan instansi tempat saya bekerja selama ini


Tambahan penghasilan
dapat meningkatkan semangat kerja dalam bekerja.

Instansi tempat saya bekerja telah memberikan TP secara


adil kepada pegawai.

TP yang saya terima telah sesuai dengan yang diharapkan.

Program-program proteksi dengan


indikator yaitu asuransi tenaga kerja, Saya merasa, bahwa tunjangan yang diberikan sesuai
dengan peranan atau posisi saya di instansi.
asuransi kesehatan, tunjangan pensiun
(pesangon).
Saya merasa, bahwa saya mengandalkan tunjangan-
tunjangan untuk pemenuhan kebutuhan saya.

Saya merasa aman dengan adanya asuransi yang


diberikan.

Instansi tempat saya bekerja, memiliki rencana pemberian


pesangon kepada pegawai yang pensiun.

Instansi tempat saya bekerja, memiliki rencana pemberian


pesangon kepada pegawai yang meninggal.

Ordinal 18 s/d 28
3 Motivasi Indikator Kompensasi Saya menerima gaji sesuai dengan daftar gaji

Saya menerima tambahan penghasilan sesuai dengan


ketentuan yang berlaku

Saya menerima perjalanan dinas setiap triwulan


Indikator Lingkungan Sarana dan Pra-sarana dalam ruangan lengkap

Tata ruangan instansi sudah sesuai dan nyaman

Bangunan instansi sudah aman dan nyaman

Hubungan antar pegawai terjalin dengan


baik

Hubungan pegawai dengan pimpinan


berjalan dengan baik

Pimpinan selalu memberikan dorongan dan


Indikator Promosi
semangat untuk bekerja lebih baik

Kebijakan atasan sudah sesuai ketentuan

Para pegawai diberikan kesempatan untuk


mengembangkan diri

Ordinal 29 s/d 37
Saudara bekerja terus menerus selama waktu yang telah
4 Disiplin Kerja Waktu masuk kerja
ditentukan

Saudara bersungguh-sungguh setiap melakukan pekerjaan

Saudara berusaha datang ketempat kerja lebih awal dari


waktu yang ditentukan
Saudara datang dan pulang kerja sesuai dengan waktu
Waktu bekerja
yang ditentukan instansi

Selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu atau


jam yang telah ditentukan

Dalam waktu pelaksanaan kerja, saudara selalu


memperhatikan prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh
instansi

Instansi memberikan sanksi yang tegas bagi yang


Kepatuhan terhadap tata tertib
melanggar aturan

Saudara memberikan tahu lebih dahulu (surat izin) jika


absen bekerja

Saudara tidak pernah meninggalkan tempat kerja selama


jam bekerja

Sumber : Olahan, 2017

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Keseluruhan data yang dibutuhkan untuk keperluan analisis penelitian adalah data

primer yang bersumber dari pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Data primer yang dimaksud adalah hasil

jawaban responden dari keseluruhan item pertanyaan yang diajukan melalui

kuesioner (angket). Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara

tidak langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh melalui laporan dan dokumen-

dokumen, yang berhubungan dengan penelitian yang meliputi struktur organisasi

dan proses kegiatan.


3.6 Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini, dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut :

a. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala

yang tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan metode

pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap obyek penelitian

yang dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung.

b. Kuesioner, yaitu suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai

sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh data,

angket disebarkan kepada responden (orang-orang yang menjawab atas

pertanyaan yg diajukan untuk kepentingan penelitian), terutama pada

penelitian survei.

c. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang pelaksanaannya dapat

dilakukan secara langsung dengan pegawai. Data dan informasi yang

dibutuhkan saat wawancara adalah untuk melengkapi sekaligus croscheks

yang dikumpulkan melalui kuesioner.

d. Dokumentasi, yang berkaitan dengan buku, laporan publikasi dan bukti

lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

3.7 Instrumen Penelitian atau Bahan Alat

Kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data yang merupakan

penjabaran dari indikator variabel sebelum digunakan untuk mengumpulkan data


dilapangan, Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan

pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka

setiap instrument harus mempunyai skala (Sugiyono:2012). Terlebih dahulu

harus diuji tingkat validasi yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur

dapat dipercaya. Oleh karena itu setelah instrumen valid dan realibel, maka dapat

digunakan untuk mengumpulkan data dilapangan. Skala pengukuran merupakan

kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang

pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila

digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif

(Sugiyono:2010). Skala pengukuran di bagi menjadi beberapa macam skala.

Menurut Sugiyono (2010) beberapa skala pengukuran yang digunakan untuk

penelitian adalah skala Likert, skala Guttman, Rating Scale, dan Semantic

Deferential. Skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti menggunakan skala

likert karena pengukuran data yang berkaitan dengan variabel independen

maupun variabel dependen guna mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

responden terhadap objek atau kelompok orang tentang fenomena sosial ini telah

ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel

penelitian.

Dikatakan bahwa untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban ini

diberi skor misalnya :

a. Sangat setuju, Sangat positif, Sangat baik diberi skor 5

b. Setuju, Positif, Baik diberi skor 4


c. Netral diberi skor 3

d. Tidak setuju, Negatif, Tidak baik diberi skor 2

e. Sangat tidak setuju, Sangat negatif, Sangat tidak baik diberi skor 1

Kesahihan (validitas) dan kehandalan (realibilitas) suatu hasil penelitian

tergantung pada alat pengukur (instrumen) yang digunakan dan data yang

diperoleh. Jika alat ukur yang digunakan tersebut tidak sahih dan tidak andal,

maka hasil yang tidak menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Untuk itu

diperlukan dua macam pengujian yaitu test kesahihan (test of validity) dan test

kehandalan (test of reliability).

3.7.1. Uji Kesahihan atau Validitas (Validity)

Validitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat ukur, dalam hal ini

kuesioner mengukur apa yang hendak diukur atau sejauh mana alat ukur yang

digunakan mengenai sasaran. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat

tersebut akan semakin mengenai sasarannya, atau semakin menunjukkan apa

yang seharusnya diukur. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pertanyaan mana

yang valid dan mana yang tidak valid dengan mengkonsultasikan data tersebut

dengan tingkat r kritis. Menurut Sugiyono (2010) Item yang mempunyai korelasi

yang positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi menunjukan

item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum

untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3.


Berdasarkan dari pernyataan tersebut maka hal ini dilakukan untuk

mengetahui pernyataan kuesioner mana yang valid dan mana yang tidak valid,

dengan mengkonsultasikan data tersebut dengan tingkat signifikan r kritis = 0,3

apabila alat ukur tersebut berada < 0,3 (tidak valid). Pengujian statistik mengacu

pada kriteria:

 r hitung < r kritis maka tidak valid

 r hitung > r kritis maka valid

Untuk pengujian validitas instrumen penelitian ini, penulis menggunakan

program excel dalam tabulasi data dan memasukkan data tersebut ke dalam

program SPSS 16.0 for windows.

3.7.2. Uji Keandalan (Reliabilitas)

Setelah dilakukan uji validatas atas pertanyaan yang digunakan dalam

penelitian tersebut, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas bertujuan

untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukan

tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam

mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individual, walaupun dilakukan

pada waktu yang berbeda. Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau

akurasi yang ditujukan oleh instrumen pengukuran. Instrumen yang reliabel

berarti instrumen tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek

yang sama, akan mengahasilkan data yang sama. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten.


Pengujian reliabilitas ini dilakukan terhadap butir-butir pernyataan (kuesioner)

dengan melihat nilai r (alpha) pada tabel reliabilitas data. Dalam penelitian ini

dilakukan uji reliabilitas internal dengan menggunakan koefisien alpha cronbach

(α). Suatu instrumen disebut reliabel apabila alpha cronbach lebih besar dari 0,60

(Sugiyono:2010). Dimana perhitungannya untuk melihat reliabilitas instrumen

menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis deskriptif merupakan suatu cara untuk mengukur,

mengolah, dan menganalisis data yang telah terkumpul dalam rangka pengujian

hipotesis. Tujuan dilakukannya pengolahan data adalah untuk mendapatkan hasil

perhitungan guna menjawab rumusan masalah serta untuk menguji hipotesis yang

telah dirumuskan dalam penelitian. Analisis deskriptif digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono:2012). Data tersebut diperoleh

dengan cara menyebarkan kuesioner atau survei lapangan. Sugiyono (2012)

menjelaskan bagaimana cara menyusun dan menyajikan data dari data yang telah

dikumpulkan dalam penelitian serta mempelajari bagaimana cara melakukan

pengukuran nilai-nilai statistik. Analisis deskriptif dalam penelitian ini

menggunakan tinjauan kontinum untuk menggambarkan skor serta kedudukan

variabel X dan Y.
3.8.1. Uji Asumsi Klasik

Dalam penggunaan metode regresi linier berganda, secara teoritis akan

meghasilkan nilai parameter model penduga yang sah apabila dilakukan

pengujian asumsi klasik. Menurut Damodar Gujarati (2006) agar model regresi

tidak bias atau agar model regresi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) maka

perlu dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Uji persyaratan analisis untuk

regresi linier berganda yang sering digunakan adalah sebagai berikut :

3.8.1.1. Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas

dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal suatu grafik.

Menurut Singgih Santoso (2012) ketentuannya adalah sebagai berikut:

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis

diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.8.1.2. Multikolinieritas

Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi

hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas, sehingga

sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara individu

terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel
bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkorelasi. Untuk

mendeteksi multikolinieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai

Variance Inflation Factor (VIF), di mana menurut Hair et al dalam Duwi

Priyatno (2011) variabel dikatakan mempunyai masalah multikolinearitas apabila

nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10.

3.8.1.3. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi

penyimpangan model karena gangguan varian yang berbeda antar observasi satu

ke observasi lain. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati

grafik scatter plot pada output SPSS, dimana menurut Duwi Priyatno (2011)

ketentuannya adalah sebagai berikut:

a. Jika titik-titiknya membentuk pola tertentu yang teratur maka diindikasikan

terdapat masalah heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah

heterokedastisitas.

3.8.2. Uji Regresi Linier Berganda

Alat analisis statistik yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Penggunaan analisis regresi linier berganda ini dikarenakan data yang diperoleh

dianggap sebagai data populasi dan berdistribusi normal serta antara variabel

independen dan dependen terdapat hubungan linier. Untuk meramalkan


bagaimana keadaan (naik-turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih

variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan

nilainya) dengan formulasi sebagai berikut (Sugiyono:2010 ) :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3.............baXa + €

Dimana :

Y = variabel terikat (dependen)

X1, X2, X3,...... Xk = variabel bebas (independen)

a = konstanta

b1, b2, b3,....... bk = koefisien regresi

€ = variabel gangguan

Persamaan diatas kemudian dijabarkan dalam penelitian ini dengan persamaan

berikut :

Y = Kinerja Pegawai

a = Konstanta

b1, b2, b3 = Koefisien Regresi

X1 = Kompensasi

X2 = Motivasi

X3 = Disiplin Kerja
€ = Batas Kesalahan

3.8.3. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis Pertama

Uji statistik F digunakan untuk menguji hipotesis pertama atau analisis

secara simultan dengan menguji goodness of fit test yang menunjukkan variabel

pengaruh variabel independen (X1) secara bersama-sama terhadap variabel

dependen (Y).

Signifikan tidaknya pengaruh variabel independen secara simultan

terhadap variabel dependen dilakukan dengan melihat nilai sig dari F rasio

seluruh variabel independen pada taraf uji α = 5%. Kesimpulan diterima atau

ditolaknya Ho dan H1 sebagai pembuktian adalah :

- Jika nilai sig lebih kecil dari pada α maka Ho ditolak dan H1 diterima yang

memiliki arti bahwa variabel independen secara bersama-sama memiliki

pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

- Jika nilai sig lebih besar dari pada α maka Ho diterima dan H1 ditolak yang

memiliki arti bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

b. Pengujian Hipotesis Kedua sampai ketiga

Uji statistik t digunakan untuk menguji hipotesis kedua, ketiga dan

keempat dengan menggunakan analisis secara parsial. Alat uji yang digunakan
untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh terhadap variabel indenpenden

dengan melihat nilai sig dari t rasio masing-masing variabel independen pada

taraf uji α = 5%.

Kesimpulan diterima atau ditolaknya Ho dan H1 sebagai pembuktiannya

adalah :

- Jika nilai sig lebih kecil daripada α maka Ho ditolak dan H1 diterima yang

memiliki arti bahwa variabel independen secara parsial memiliki pengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

- Jika nilai sig lebih besar daripada α maka Ho diterima dan H1 ditolak yang

memiliki arti bahwa variabel independen secara parsial tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

c. Menghitung Koefisien Determinasi Simultan (R2)

Perhitungan koefisien determinasi berganda digunakan untuk mengukur

ketepatan model analisis yang digunakan. Nilai yang diperoleh dari perhitungan

ini dapat digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan dari variabel bebas

yang diteliti terhadap variabel tidak bebas. Bila koefisien determinasi simultan

(R2) mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa sumbangan variabel bebas

terhadap variabel tidak bebas semakin besar. Hal ini berarti model yang

digunakan semakin kuat untuk menerangkan variasi variabel tidak bebas.

Sebaliknya apabila mendekati nol, dapat dikatakan bahwa sumbangan variabel

bebas terhadap variasi niali variabel semakin kecil. Hal ini berarti model yang

digunakan semakin lemah untuk menerangkan variabel-variabel tidak bebas.


Secara umum besarnya koefisien simultan (R2) yaitu berada antara 0 dan 1 atau 0

< sampai R2 < 1.

d. Menggunakan Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Koefisien determinasi parsial (r2) berguna untuk mengetahui sejauh

mana sumbangan variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Semakin besar r2

suatu variabel menunjukkan semakin besar pengaruh variabel bebas tersebut

terhadap variabel tidak bebasnya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab II Kajian Pustaka
    Bab II Kajian Pustaka
    Dokumen45 halaman
    Bab II Kajian Pustaka
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • BAB II Agus
    BAB II Agus
    Dokumen37 halaman
    BAB II Agus
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • PENGESAHAN Megawati
    PENGESAHAN Megawati
    Dokumen2 halaman
    PENGESAHAN Megawati
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • Tabel T
    Tabel T
    Dokumen4 halaman
    Tabel T
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • GGG Rinci
    GGG Rinci
    Dokumen10 halaman
    GGG Rinci
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • Bab II Kajian Pustaka
    Bab II Kajian Pustaka
    Dokumen45 halaman
    Bab II Kajian Pustaka
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Metode Penelitian
    Bab Iii Metode Penelitian
    Dokumen19 halaman
    Bab Iii Metode Penelitian
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • @3583 8553 2 PB PDF
    @3583 8553 2 PB PDF
    Dokumen16 halaman
    @3583 8553 2 PB PDF
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen7 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • Chapter 10 Scott 20061 PDF
    Chapter 10 Scott 20061 PDF
    Dokumen16 halaman
    Chapter 10 Scott 20061 PDF
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • Harahap 2002
    Harahap 2002
    Dokumen37 halaman
    Harahap 2002
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • 1 Fix Esit
    1 Fix Esit
    Dokumen10 halaman
    1 Fix Esit
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • BAB I Ratihh Editttt
    BAB I Ratihh Editttt
    Dokumen12 halaman
    BAB I Ratihh Editttt
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • LB Kompensasi
    LB Kompensasi
    Dokumen7 halaman
    LB Kompensasi
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • Alalalaal
    Alalalaal
    Dokumen67 halaman
    Alalalaal
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • Tugas Senin Ini
    Tugas Senin Ini
    Dokumen1 halaman
    Tugas Senin Ini
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • Tugas Senin Ini
    Tugas Senin Ini
    Dokumen1 halaman
    Tugas Senin Ini
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • ContohReview - KuANtitatif
    ContohReview - KuANtitatif
    Dokumen5 halaman
    ContohReview - KuANtitatif
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • Makalah Maju Besok
    Makalah Maju Besok
    Dokumen13 halaman
    Makalah Maju Besok
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • Joko
    Joko
    Dokumen5 halaman
    Joko
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • Sukran Mau Putus
    Sukran Mau Putus
    Dokumen3 halaman
    Sukran Mau Putus
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat
  • Alalalaal
    Alalalaal
    Dokumen67 halaman
    Alalalaal
    Taufik Hidayat B T
    Belum ada peringkat