Anda di halaman 1dari 5

KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

1. DEFENISI KESEHATAN GIGI DAN MULUT


Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya, dan didukung
oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari
gigi dan mulut yang sehat ini tidak tercium bau tak sedap. Kondisi ini hanya
dapat dicapai dengan perawatan yang tepat. Namun, oleh karena berbagai
faktor (misalnya biaya dokter gigi yang relatif lebih mahal daripada dokter
umum) kesehatan gigi seringkali tidak menjadi prioritas. Kita hanya pergi ke
dokter gigi kalau keadaan gigi sudah parah dan rasa sakit tidak tertahankan
lagi (Sahip, 2007). Gigi merupakan salah satu organ pengunyah yang terdiri
dari gigi-gigi pada rahang atas dan rahang bawah, lidah serta saluran-saluran
penghasil air ludah (Tarigan, 1995: 1) .
Kebersihan mulut dapat dilihat dari beberapa tingkat yaitu:
 Debris: lapisan titis yang melekat dalam permukaan gigi (sisa makanan
yang halus dan kuman)
 Karag gigi (Plak): sisa makanann yang melekat pada plak lama dan
tidak dibersihkan bercampur zat kapur didalam ludah mengindap
menjadi keras.

2. PENYAKIT GIGI (Karies Gigi)


Karies gigi adalah penyakit infeksi dan merupakan suatu proses
demineralisasi yang progresif pada jaringan keras permukaan mahkota dan
akar gigi yang dapat dicegah.
Penilaian risiko karies ini harus dilakukan pada setiap anak sebagai
suatu pemeriksaan dasar rutin. Menurut American Academy of Pediatric
Dentistry, penilaian risiko karies pada anak berdasarkan atas tiga bagian besar
indikator karies yaitu: kondisi klinik, karakteristik lingkungan, dan kondisi
kesehatan umum.
Resiko karies ditandai dengan sensitivitas gigi yang meningkat,
berlanjut ke sakit yang tidak intens (nyeri ringan), berlanjut ke sakit sekali
dan terakhir bisa menjadi abses (mati).

3. PENYEBAB DAN PENCEGAHAN PENYAKIT GIGI


PENYEBAB KARES GIGI
Penyebab dari karies gigi karena kerusakan yang disebabkan oleh bakteri dalam
plak
PLAK
KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

 Plak adalah endapan lunak yang tidak berwarna dan melekat erat pada
permukaan gigi.
 Plak terbentuk dari air ludah, sisa makanan yang halus, serta kuman.
 Tidak bisa hilang hanya dengan berkumur
 Sisa makanan (tempat ideal kuman oleh kuman)
 Penyakit dalam (DM)
 Kekentalan saliva.

Karies juga terdapat dari bagian luar gigi (email) sehingga gigi menjadi sakit, dan
meneyebabkan gigi mati dan terinfeksi dan berujung pada pembengkakan

PENCEGAHAN PENYAKIT GIGI (KARIES GIGI)


Tindakan pencegahan primer adalah suatu bentuk prosedur pencegahan
yang dilakukan sebelum gejala klinik dari suatu penyakit timbul dengan kata
lain pencegahan sebelum terjadinya penyakit.
Tindakan pencegahan primer ini meliputi:
1. Modifikasi kebiasaan anak
KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

Modifikasi kebiasaan anak bertujuan untuk merubah kebiasaan anak


yang salah mengenai kesehatan gigi dan mulutnya sehingga dapat
mendukung prosedur pemeliharaan dan pencegahan karies. Modifikasi
kebersihan anak dengan cara: enghilangkan kebiasaan buruk seperti
mengkonsumsi makanan yang manis dan lengket, cara sikat gigi yang tidak
benar dan meminum sususebelum tidur.

2. Pendidikan kesehatan gigi harus ditingkatkan


Pendidikan kesehatan gigi mengenai kebersihan mulut, diet dan
konsumsi gula dan kunjungan berkala ke dokter gigi lebih ditekankan pada
anak yang berisiko karies tinggi. Pemberian informasi ini sebaiknya
bersifat individual dan dilakukan secara terus menerus kepada ibu dan
anak. Dalam pemberian informasi, latar belakang ibu baik tingkat ekonomi,
sosial, budaya dan tingkat pendidikannya harus disesuaikan sedangkan
pada anak yang menjadi pertimbangan adalah umur dan daya intelegensi
serta kemampuan fisik anak. Informasi ini harus menimbulkan motivasi
dan tanggung jawab anak untuk memelihara kesehatan
mulutnya.Pendidikan kesehatan gigi ibu dan anak dapat dilakukan melalui
puskesmas, rumah sakit maupun di praktek dokter gigi.

3. Kebersihan mulut
Penyikatan gigi anak mulai dilakukan sejak erupsi gigi pertama
anak dan tatacara penyikatan gigi harus ditetapkan ketika molar susu telah
erupsi. Pencegahan primer pada anak yang berisiko karies tinggi. Anak
sebaiknya menyikat gigi dua kali sehari yaitu satu jam setelah sarapan dan
sebelum tidur malam.

4. TINDAKAN YANG DILAKUKAN MENCEGAH KARIES GIGI


(MENGGOSOK GIGI)
KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

5. CARA MENYIKAT GIGI YANG BENAR


1. Pemilihan sikat gigi yg benar
(gosok gigi secara benar & teratur 2x sehari)

Gogok gigi yang baik dan benar sehingga sisa makanan dan plak
dapat dibersihkan. Pilih sikat gigi yang benar: Gagang lurus, kepala sikat
sesuai dengan mulut, bulu sikat halus.
2. Oleskan pasta gigi sebesar biji jagung, pegang sikat gigi senyaman
mungkin dengan posisi 450. Sikat/sapukan pada bagian gigi kanan ke kiri
secara memutar dan pelan-pelan.
3. Kemudian sikat bagian permukaan gigi kanan dan kiri secara menyikat,
setelah itu sapu gigi depan bagian dalam kearah luar.
4. Lakukan hal yang sama pada gigi bagian bawah.
5. Bersihkan llidah dan langit-langit lidah., lalu berkumur.
6. Simpan sikat gigi di tempat yang bersih, untuk mengindari terinfeksi
bakteri. Jangan lupa untuk ganti sikat gigi 3 bulan sekali. Pakai sikat gigi
untuk 1 orang saja.
KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

REFERENSI

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/DENTJ-38-2-10.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/09%20Kesehatan%20Gigi%20&
%20Mulut.pdf
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/06/kesehatan_gigi_dan_mulut.pdf
http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/DENTJ-38-3-07.pdf
https://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/01/gimul-tutorial-files-of-
drsmed.pdf
http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/DENTJ-38-3-06.pdf
http://jurnal.stikes-aisyiyah.ac.id/index.php/gaster/article/view/18/15

Anda mungkin juga menyukai