Anda di halaman 1dari 7

a.

Definisi Dislokasi Panggul Akut

Bergesernya caput femur dari sendi panggul, berada di posterior dan atas acetabulum
(dislokasi posterior), di anterior acetabulum (dislokasi anterior), dan caput femur menembus
acetabulum (dislokasi sentra)

b. Ruang Lingkup

Terapi non-operatif dislokasi panggul anterior, posterior dan sentral.

c. Indikasi operasi

 gagal reposisi tertutup


 kedudukan caput femur tidak stabil
 terjadi fraktur koolum femoris
 adanya lesi N. Ischiadikus

d. Kontra Indikasi reduksi tertutup (tidak ada)

e. Diagnosis Banding

 fraktur acetabulum
 fraktur collum femur

f. Pemeriksaan Penunjang

X-ray dan CT-scan

Tehnik Reduksi

Klasifikasi

 Dislokasi posterior
 Dislokasi anterior
 Dislokasi sentral
 Patofisiologi

Dislokasi posterior

Dislokasi posterior terjadi patah trauma saat panggul fleksi dan adduksi. Arah trauma dan
lutut ditransmisikan sepanjang batang femur dan mendorong caput femur ke belakang
(Dashboard injury) atau jatuh dengan posisi kaki fleksi dan lutut tertumpu

Dislokasi anterior

Dislokasi anterior ter adi pada trauma jika tungkai terkangkang, lutut lurus, punggung
bongkok arah ke depan dan ada puntiranke balakang.

Dislokasi sentral
Dislokasi sentral terjadi kalau trauma datang dan arah samping sehingga trauma
ditransmisikan lewat trokanter mayor mendesak terjadi fraktur acetabulum sehingga caput
femors masuk ke rongga pelvis.

Gejala Minis

Dislokasi posterior

 Sendi panggul dalam posisi fleksi, adduksi dan internal rotasi


 Tungkai tampak lebih pendek
 Teraba caput femur pada panggul

Dislokasi anterior

 Sendi panggul dalam posisi eksorotasi, ekstensi dan abduksi


 Tak ada pemendekan tungkai
 Benjolan di depan daerah inguinal dimana kaput femur dapat diraba dengan mudah
 Sendi panggul sulit digerakkan

Dislokasi Sentral

 Posisi panggul tampak normal, hanya sedikit lecet di bagian lateral


 Gerakan sendi panggul terbatas

Pemeriksaan penunjang (radiologis)

Dislokasi posterior

Caput femur berada di luar dan di atas acetabulum Femur adduksi dan internal rotasi

Dislokasi anterior

Caput femur terlihat di depan acetabulum

Dislokasi sentral

Terlihat pergeseran dan caput femur menembus panggul

Pengobatan

Dislokasi posterior

Dislokasi harus direposisi secepatnya dengan pembiusan umum dengan disertai relaksasi
yang cukup.

Penderita dibaringkan di 1antai dan pembantu menahan panggul. Sendi panggul difleksikan
90° dan kemudian dilakukan tarikan pada pada secara vertikal

Sesudah reposisi dilakukan traksi kulit 3-4 minggu disertai exercise Weight bearing
dilakukan minimal sesudah 12 minggu.
Dislokasi anterior

Dilakukan reposisi seperti dislokasi posterior, kecuali pada saat fleksi dan tarikan pada
dislokasi posterior dilakukan adduksi pada dislokasi anterior

Dislokasi sentral

Dilakukan reposisi dengan skietal traksi sehingga self reposisi pada fraktur acetabulum tanpa
penonjolan kaput femur ke dalam panggul dilakukan terapi konservatif dengan traksi tulang
4-6 minggu

Komplikasi dislokasi panggul

Komplikasi dini

 Kelumpuhan N.ischiadikus
 Biasa terjadi pada dislokasi posterior karena internal rotasi yang hebat atau tekanan
langsung oleh fragmen fraktur acetabulum.
 Kerusakan pembuluh darah (A.Glutea superior)
 Biasanya terjadi pada dislokasi anterior
 Kerusakan kaput femur

Komplikasi lanjut

 Nekrosis avaskular
 Miositis ossifikans
 Rekurent dislokasi
 Osteoarthritis

Mortalitas (tidak ada)

Perawatan Pasca Reduksi

Pasien tirah baring dan diimobilisasi dengan skin traksi selama 2 minggu, kemudian
mobilisasi non weight bearing selama 3 bulan atau tirah baring hingga nyeri sendi panggul
menghilang, kemudian segera mobilisasi partial weight bearing.

Follow up

Pengawasan posisi ekstremitas bawah dalam posisi netral bila diimobilisasi dengan traksi
kulit. Latihan isometrik segera dilakukan dan latihan isotonik setelah 2 minggu. Atau
pemantauan hilangnya nyeri sendi panggul dan segera mobilisasi partial weight bearing.
1. Anatomi pinggul (Articulatio Coxae)

Articulatio

Articulatio coxae adalah persendian antara caput femoris yang berbentuk hemisphere dan
acetabulum os coxae yang berbentuk mangkuk dengan tipe “ball and socket”. Permukaan
sendi acetabulum berbentuk tapal kuda dan dibagian bawah membentuk takik disebut
incisura acetabuli. Rongga acetabulum diperdalam dengan adanya fibrocartilago
dibagian pinggrinya yang disebut sebagai labrum acetabuli. Labrum ini menghubungkan
incisura acetabuli dan disini dikenal sebagai ligamentum transversum acetabuli.
Persendian ini dibungkus oleh capsula dan melekat di medial pada labrum acetabuli.

Ligamentum

Simpai sendi jaringan ikat di sebelah depan diperkuat oleh sebuah ligamentum yang kuat
dan berbentuk Y, yakni ligamentum ileofemoral yang melekat pada SIAI dan pinggiran
acetabulum serta pada linea intertrochanterica di sebelah distal. Ligamentum ini
mencegah ekstensi yang berlebihan sewaktu berdiri .

Di bawah simpai tadi diperkuat oleh ligamentum pubofemoral yang berbentuk segitiga.
Dasar ligamentum melekat pada ramus superior ossis pubis dan apex melekat dibawah
pada bagian bawah linea intertrochanterica. Ligamentum ini membatasi gerakan ekstensi
dan abduksi.
Di belakang simpai ini diperkuat oleh ligamentum ischiofemorale yang berbentuk spiral
dan melekat pada corpus ischium dekat margo acetabuli. Ligamentum ini mencegah
terjadinya hieprekstensi dengan cara memutar caput femoris ke arah medial ke dalam
acetabulum sewaktu diadakan ekstensi pada articulatio coxae.

Ligamentum teres femoris berbentuk pipih dan segitiga. Ligamentum ini melekat melalui
puncaknya pada lubang yang ada di caput femoris dan melalui dasarnya pada
ligamentum transversum dan pinggir incisura acetabuli. Ligamentum ini terletak pada
sendi dan dan dibungkus membrana sinovial

Batas batas articulatio coxae

Anterior M. Iliopsoas, m.pectineus, m. rectus femoris. M. Iliopsoas dan m.pectineus


memisahkan a.v. femoralis dari sendi.

Posterior : m.obturatorius internus, mm.gemelli, dan m.quadratus femoris memisahkan


sendi dari n.ischiadicus.

Superior : musculus piriformis dan musculus gluteus minimus

Inferior : tendo m.obturatorius externus

Perdarahan
Cabang cabang arteria circumflexa femoris lateralis dan arteria circumflexia femoris
medialis dan arteri untuk caput femoris, cabang arteria obturatoria.

Persyarafan

Nervus femoralis (cabang ke m.rectus femoris, nervus obturatorius (bagian anterior)


nervus ischiadicus (saraf ke musculus quadratus femoris), dan nervus gluteus superior.

Gerakan

 Fleksi dilakukan oleh m. Iliopsoas, m. Rectus femoris, m.sartorius, mdan juga mm.
Adductores.

 Ekstensi dilakukan oleh m. Gluteus maximus dan otot otot hamstring

 Abduksi dilakukan oleh m. Gluteus medius dan minimus, dan dibantu oleh m.
Sartorius, m.tensor fascia latae dan m. Piriformis

 Adduksi dilakukan oleh musculus adductor longus dan musculus adductor brevis
serta serabut serabut adductor dari m adductor magnus. Otot otot ini dibantu oleh
musculus pectineus dan m.gracilis.

 Rotasi lateral

 Rotasi medial

 Circumduksi merupakan kombinasi dari gerakan gerakan diatas.


Snell, Richard S.2006. Anatomi Klinik. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai