Bergesernya caput femur dari sendi panggul, berada di posterior dan atas acetabulum
(dislokasi posterior), di anterior acetabulum (dislokasi anterior), dan caput femur menembus
acetabulum (dislokasi sentra)
b. Ruang Lingkup
c. Indikasi operasi
e. Diagnosis Banding
fraktur acetabulum
fraktur collum femur
f. Pemeriksaan Penunjang
Tehnik Reduksi
Klasifikasi
Dislokasi posterior
Dislokasi anterior
Dislokasi sentral
Patofisiologi
Dislokasi posterior
Dislokasi posterior terjadi patah trauma saat panggul fleksi dan adduksi. Arah trauma dan
lutut ditransmisikan sepanjang batang femur dan mendorong caput femur ke belakang
(Dashboard injury) atau jatuh dengan posisi kaki fleksi dan lutut tertumpu
Dislokasi anterior
Dislokasi anterior ter adi pada trauma jika tungkai terkangkang, lutut lurus, punggung
bongkok arah ke depan dan ada puntiranke balakang.
Dislokasi sentral
Dislokasi sentral terjadi kalau trauma datang dan arah samping sehingga trauma
ditransmisikan lewat trokanter mayor mendesak terjadi fraktur acetabulum sehingga caput
femors masuk ke rongga pelvis.
Gejala Minis
Dislokasi posterior
Dislokasi anterior
Dislokasi Sentral
Dislokasi posterior
Caput femur berada di luar dan di atas acetabulum Femur adduksi dan internal rotasi
Dislokasi anterior
Dislokasi sentral
Pengobatan
Dislokasi posterior
Dislokasi harus direposisi secepatnya dengan pembiusan umum dengan disertai relaksasi
yang cukup.
Penderita dibaringkan di 1antai dan pembantu menahan panggul. Sendi panggul difleksikan
90° dan kemudian dilakukan tarikan pada pada secara vertikal
Sesudah reposisi dilakukan traksi kulit 3-4 minggu disertai exercise Weight bearing
dilakukan minimal sesudah 12 minggu.
Dislokasi anterior
Dilakukan reposisi seperti dislokasi posterior, kecuali pada saat fleksi dan tarikan pada
dislokasi posterior dilakukan adduksi pada dislokasi anterior
Dislokasi sentral
Dilakukan reposisi dengan skietal traksi sehingga self reposisi pada fraktur acetabulum tanpa
penonjolan kaput femur ke dalam panggul dilakukan terapi konservatif dengan traksi tulang
4-6 minggu
Komplikasi dini
Kelumpuhan N.ischiadikus
Biasa terjadi pada dislokasi posterior karena internal rotasi yang hebat atau tekanan
langsung oleh fragmen fraktur acetabulum.
Kerusakan pembuluh darah (A.Glutea superior)
Biasanya terjadi pada dislokasi anterior
Kerusakan kaput femur
Komplikasi lanjut
Nekrosis avaskular
Miositis ossifikans
Rekurent dislokasi
Osteoarthritis
Pasien tirah baring dan diimobilisasi dengan skin traksi selama 2 minggu, kemudian
mobilisasi non weight bearing selama 3 bulan atau tirah baring hingga nyeri sendi panggul
menghilang, kemudian segera mobilisasi partial weight bearing.
Follow up
Pengawasan posisi ekstremitas bawah dalam posisi netral bila diimobilisasi dengan traksi
kulit. Latihan isometrik segera dilakukan dan latihan isotonik setelah 2 minggu. Atau
pemantauan hilangnya nyeri sendi panggul dan segera mobilisasi partial weight bearing.
1. Anatomi pinggul (Articulatio Coxae)
Articulatio
Articulatio coxae adalah persendian antara caput femoris yang berbentuk hemisphere dan
acetabulum os coxae yang berbentuk mangkuk dengan tipe “ball and socket”. Permukaan
sendi acetabulum berbentuk tapal kuda dan dibagian bawah membentuk takik disebut
incisura acetabuli. Rongga acetabulum diperdalam dengan adanya fibrocartilago
dibagian pinggrinya yang disebut sebagai labrum acetabuli. Labrum ini menghubungkan
incisura acetabuli dan disini dikenal sebagai ligamentum transversum acetabuli.
Persendian ini dibungkus oleh capsula dan melekat di medial pada labrum acetabuli.
Ligamentum
Simpai sendi jaringan ikat di sebelah depan diperkuat oleh sebuah ligamentum yang kuat
dan berbentuk Y, yakni ligamentum ileofemoral yang melekat pada SIAI dan pinggiran
acetabulum serta pada linea intertrochanterica di sebelah distal. Ligamentum ini
mencegah ekstensi yang berlebihan sewaktu berdiri .
Di bawah simpai tadi diperkuat oleh ligamentum pubofemoral yang berbentuk segitiga.
Dasar ligamentum melekat pada ramus superior ossis pubis dan apex melekat dibawah
pada bagian bawah linea intertrochanterica. Ligamentum ini membatasi gerakan ekstensi
dan abduksi.
Di belakang simpai ini diperkuat oleh ligamentum ischiofemorale yang berbentuk spiral
dan melekat pada corpus ischium dekat margo acetabuli. Ligamentum ini mencegah
terjadinya hieprekstensi dengan cara memutar caput femoris ke arah medial ke dalam
acetabulum sewaktu diadakan ekstensi pada articulatio coxae.
Ligamentum teres femoris berbentuk pipih dan segitiga. Ligamentum ini melekat melalui
puncaknya pada lubang yang ada di caput femoris dan melalui dasarnya pada
ligamentum transversum dan pinggir incisura acetabuli. Ligamentum ini terletak pada
sendi dan dan dibungkus membrana sinovial
Perdarahan
Cabang cabang arteria circumflexa femoris lateralis dan arteria circumflexia femoris
medialis dan arteri untuk caput femoris, cabang arteria obturatoria.
Persyarafan
Gerakan
Fleksi dilakukan oleh m. Iliopsoas, m. Rectus femoris, m.sartorius, mdan juga mm.
Adductores.
Abduksi dilakukan oleh m. Gluteus medius dan minimus, dan dibantu oleh m.
Sartorius, m.tensor fascia latae dan m. Piriformis
Adduksi dilakukan oleh musculus adductor longus dan musculus adductor brevis
serta serabut serabut adductor dari m adductor magnus. Otot otot ini dibantu oleh
musculus pectineus dan m.gracilis.
Rotasi lateral
Rotasi medial