Luasnya wilayah Republik Indonesi dengan jenis geografi yang berbeda disetiap wilayahnya, serta
budaya yang beragam menjadi satu masalah tersendiri dalam pembangunan, sebab kadangkala suatu
program yang tidak direncanakan tidak sesuai dengan kondisi masyarakat ssetempat. Untuk itu perlu
komunikasi yang baik antara masyarakat dengan pemerintah. Jika tidak, akan menimbulkan konflik.
Komunikasi harus digunakan untuk meningkatkan keterlibatan publik dalam pembuatan berbagai
kebijakan dan opini publik termasuk dalam proses pembangunan infrastruktur (Brulle, 2010).
Komunikasi yang digunakan oleh perusahaan semen yang ada di Rembang, termasuk komunikasi
tidak efektif. Hal ini dikarenakan warga Rembang tidak terlibat secara langsung, sehingga
menimbulkan konflik yang hingga kini masih berlanjut.
Dampak
Aktivitas pendirian pabrik semen Rembang, tidak hanya menimbulkan konflik saja, melainkan juga
memberikan pengaruh negatif pada wilayah ini.