LANDASAN TEORI
Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna karena orang yang
dipandang secara luas, yaitu tidak hanya aspek hasil yang ditekankan, tetapi juga
meliputi proses, lingkungan dan manusia. Hal ini jelas tampak dalam defenisi yang
dirumuskan oleh Goeth dan Davis yang dikutip Tjiptono (2012:51) bahwa kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
kualitas yang bervariasi dari yang kontroversional hingga kepada yang lebih strategik.
lima perspektif mengenai kualitas, salah satunya yaitu bahwa kualitas dilihat
tergantung pada orang yang menilainya, sehingga produk yang paling memuaskan
diberikan oleh satu pihak atau lebih kepada pihak lain yang memiliki hubungan
dengan tujuan untuk dapat memberikan kepuasan kepada pihak kedua yang
bersangkutan atas barang dan jasa yang diberikan. Pelayanan memiliki pengertian
yaitu terdapatnya dua unsur atau kelompok orang dimana masing-masing saling
membutuhkan dan memiliki keterkaitan, oleh karena itu peranan dan fungsi yang
8
9
tentang pelayanan yaitu faktor manusia yang melayani, alat atau fasilitas yang
bahkan sikap masing-masing orang yang memberi pelayanan dan yang dilayani.
berbeda menurut penjelasan para ahli, namun pada intinya tetap merujuk pada
konsepsi dasar yang sama. Menurut Sutedja (2007:5) pelayanan atau servis dapat
diartikan sebagai sebuah kegiatan atau keuntungan yang dapat ditawarkan oleh satu
kenyamanan yang diberikan, kemudahan lokasi, harga wajar dan bersaing (Sunarto,
2007:105). Menurut Jusuf Suit dan Almasdi (2012:88) untuk melayani pelanggan
secara prima kita diwajibkan untuk memberikan layanan yang pasti handal, cepat serta
Gronroos (dalam Ratminto, 2005:2) pelayanan adalah suatu aktifitas atau serangkaian
aktifitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat
adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan
permasalahan konsumen/pelanggan.
berikut:
bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan.
tertentu untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan apa yang diharapkan atau
hal ini pengunjung untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan lembaga atau
instansi pemberi pelayanan jasa. Ikatan hubungan yang baik ini akan memungkinkan
pengunjung serta kebutuhan mereka. Dengan demikian penyedia layanan jasa dapat
menyenangkan. Apabila layanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan harapan
pelanggan, maka kualitas yang diterima atau dirasakan sesuai dengan harapan
sebaliknya jika layanan yang diterima atau dirasakan lebih rendah dari yang
Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Saleh (2010:103) yang melakukan penelitian
khusus terhadap beberapa jenis jasa dan berhasil mengidentifikasi sepuluh faktor
memberikan jasanya secara tepat semenjak saat pertama. Selain itu juga berarti
tertentu.
berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak
5) Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan yang
yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan
pelanggan.
12
7) Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mecakup nama
8) Security, yaitu aman dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan. Aspek ini
kebutuhan pelanggan.
10) Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang
menyederhanakan sepuluh dimensi di atas menjadi lima dimensi pokok yang dikenal
(gedung, buku, rak buku, meja dan kursi, dan sebagainya), teknologi (peralatan
sesuai dengan apa yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus
pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap simpatik
dan memberikan jasa dengan cepat dan tepat dengan penyampaian informasi
informasi kepada pelanggan dalam bahasa dan penggunaan kata yang jelas
dengan optimal.
e. Sopan santun (courtesy), dalam pelayanan adanya suatu nilai moral yang
dengan didukung oleh para pemasok, karyawan, dan pelanggan. Menurut Wolkins,
1. Kepemimpinan
berdampak kecil.
15
2. Pendidikan
lain konsep kualitas sebagai strategi bisnis, alat, teknik implementasi strategi
3. Perencanaan Strategik
misinya.
4. Review
Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif bagi manjemen
sasaran-sasaran kualitas.
5. Komunikasi
stakeholder lainnya.
kualitas. Setiap karywan berprestasi perlu diberi imbalan dan prestasinya harus
diakui. Dengan cara seperti ini, motivasi, semangat kerja, rasa bangga dan rasa
percaya diri.
2. Tepat Waktu dan Janji. Secara utuh dan prima petugas pelayanan dalam
bukan sebaliknya selalu ingkar janji. Demikian juga waktu jika mengutarakan 2
4. Pengetahuan dan Keahlian. Sebagai syarat untuk melayani dengan baik, petugas
5. Kesopanan dan Ramah Tamah. Masyarakat pengguna jasa pelayanan itu sendiri
dan lapisan masyarakat baik tingkat status ekonomi dan sosial rendah maupun
dituntut adanya keramahtamahan yang standar dalam melayani, sabar, tidak egois
dari aspek kejujuran, jujur dalam bentuk aturan, jujur dalam pembiayaan dan jujur
tersebut dapat dikategorikan sebagai pelayan yang dipercaya dari segi sikapnya,
dapat dipercaya dari tutur katanya, dapat dipercayakan dalam menyelesaikan akhir
7. Kepastian Hukum. Secara sadar bahwa hasil pelayanan terhadap masyarakat yang
hukum. Bila setiap hasil yang tidak mempunyai kepastian hukum jelas akan
masyarakat.
9. Efisien. Dari setiap pelayanan dalam berbagai urusan, tuntutan masyarakat adalah
efisiensi dan efektifitas dari berbagai aspek sumber daya sehingga menghasilkan
biaya yang murah, waktu yang singkat dan tepat serta kualitas yang tinggi.
masyarakat dan pengeluaran biaya harus transparan dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
18
agama, aliran dan politik dengan demikian segala urusan harus memenuhi
12. Kesederhanaan. Prosedur dan tata cara pelayanan kepada masyarakat untuk
sistem operasional, dan sumber daya fisik memiliki pengetahuan dan keterampilan
(outcomerelated criteria).
contact personel) menaruh perhatian besar pada mereka dan berusaha membantu
3. Accessibility and Flexibility. Pelanggan merasa bahwa penyedia jasa, lokasi, jam
mudah. Selain itu, juga dirancang dengan maksud agar dapat menyesuaikan
atau telah disepakati, mereka bisa mengandalkan penyedia jasa beserta karyawan
19
dan sistemnya dalam menentukan janji dan melakukan segala sesatu dengan
5. Recovery. Pelanggan menyadari bahwa bila terjadi kesalahan atau sesuatu yang
tidak diharapkan dan tidak diprediksi, maka penyedia jasa akan segera mengambil
6. Reputation and Credibility. Pelanggan meyakini bahwa operasi dari penyedia jasa
dapat dipercaya dan memberikan nilai/imbalan yang sepadan dengan biaya yang
dikeluarkan.
Kualitas layanan pada prinsipnya adalah untuk menjaga janji pelanggan agar
pihak yang dilayani merasa puas dang diungkapkan. Kualitas memiliki hubungan yang
sangat erat dengan kepuasan pelanggan, yaitu kualitas memberikan suatu dorongan
kepada pelanggan untuk menjalani ikatan hubungan yang kuat dengan organisasi
pemberi layanan. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan organisasi
perbedaan antara nilai yang dinikmati pelanggan karena memiliki serta menggunakan
suatu produk dan biaya untuk memiliki produk tersebut. Hasan (2013:12) mengatakan
bahwa konsep pemasaran modern adalah konsep yang menganut paham bahwa
20
pelanggan, sering juga dikenal dengan konsep orientasi konsumen. konsep ini sangat
populer karena dibangun berdasarkan asumsi dan aplikasi pemikiran sebagai berikut:
produk.
kebutuhan pelanggan.
d. Orientasi pada kebutuhan dan keinginan pelanggan sebagai sasaran utama bagi
yang berulang-ulang.
produk, dan konsekuensi yang didapatkan dari pemakaian produk atau jasa yang
Dalam pemasaran ada tiga jenis nilai yang harus diperhatikan yaitu nilai prediktif
(predictive value), nilai yang dapat dipercaya (perceived value), dan komponen nilai.
21
Menurut Hasan (2013:308) nilai bukan sesuatu yang riil, nilai sangat abstrak,
nilai berasal dari persepsi konsumen mengenai berapa jumlah sebenarnya yang wajar
jika dihargai dengan uang mengenai suatu produk yang dilihat dari mutunya.
Pemahaman nilai pada pelanggan dengan baik akan membantu pemasar dalam hal:
1. Kualitas Produk
Utilitas yang diperoleh dari persepsi terhadap kinerja yang diharapkan dari produk
kebutuhan konsumen.
2. Harga
Unsur harga memberikan pengaruh yang relatif. Ada sebagian konsumen yang
sensitif terhadap harga, akan tetapi ada juga yang tidak begitu mempertimbangkan
3. Kualitas
Layanan kualitas layanan terdiri atas wujud fisik, reliabelitas, daya tanggap,
b. Nilai ekspresi diri, merupakan bentuk kepuasan yang terjadi karena lingkungan
sosial disekitarnya.
5. Kemudahan
Konsumen cenderung merasa lebih puas jika bisa mendapatkan produk atau
beberapa skala yang digunakan untuk mengukur nilai pelanggan. Pengukuran yang
suatu produk dalam aspek fungsional atas suatu performa (quality / performance
23
value), nilai terhadap biaya (price/value for money), kesenangan ataupun kegembiraan
yang timbul setelah mengkonsumsi suatu produk (emotional value) dan juga
konsekuensi sosial atas apa yang dicerminkan produk tersebut kepada pihak konsumen
(social value). Menurut Sweeney dan Soutar (2001:216) nilai dari setiap merek produk
ataupun jasa merupakan asset yang bernilai bagi produsen untuk meningkatkan
kepuasan konsumen dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Dalam penelitian
pelanggan, diantaranya:
Nilai emosional merupakan nilai yang berasal dari kemampuan produk untuk
menimbulkan perasaan positif pada diri konsumen. Atribut-atribut dari nilai emosional
produk tersebut dan kemampuan sebuah produk untuk menciptakan rasa senang atau
puas pada konsumen. Nilai emosional akan mempengaruhi kepuasan konsumen karena
Semakin tinggi nilai emosional yang terbentuk maka akan semakin tinggi pula
kepuasan konsumen.
Nilai sosial merupakan nilai yang didapatkan dari kemampuan produk untuk
konsumen dan kemampuan sebuah produk untuk menimbulkan kesan yang baik
konsumen karena berkaitan dengan kemampuan sebuah produk atau jasa untuk
segi sosial terhadap sebuah produk atau jasa maka akan semakin tinggi pula kepuasan
yang terbentuk.
Nilai kualitas / performa jasa merupakan nilai yang diperoleh dari persepsi
pelanggan terhadap kualitas dan kinerja yang diharapkan atas produk atau jasa.
Atribut-atribut dari nilai kualitas meliputi manfaat yang diperoleh konsumen setelah
kepuasan konsumen. Semakin tinggi penilaian konsumen terhadap kualitas dan kinerja
atas sebuah produk atau jasa maka akan semakin tinggi pula tingkaat kepuasan
konsumen.
Nilai terhadap biaya merupakan nilai yang didapatkan dari produk karena
reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang. Atribut-atribut dari nilai
terhadap biaya meliputi perbandingan biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang
tersebut dengan produk serupa dari perushaan lain. Nilai ini akan sangat berpengaruh
manfaat yang diperoleh dari produk tersebut. Harga yang tidak terlalu tinggi dan
masuk akal dengan manfaat lebih yang diperoleh dari sebuah produk maka akan
tertentu ternyata bahwa faktor lingkungan memegang peranan penting. Diantara segala
25
unsur lingkungan sosial yang berpengaruh, yang tampaknya sangat penting adalah
unsur lingkungan berbentuk manusia yang langsung dikenal atau dihadapi oleh
seseorang sebagai perwujudan dari nilai-nilai tertentu. Dalam hal ini lingkungan
sekolah terdiri dari mereka yang berfungsi sebagai pendidik dan pembina. Makin jelas
sikap dan sifat lingkungan terhadap nilai hidup tertentu dan moral makin kuat pula
c. Kondisi gedung
Diantaranya ventilasi udara yang baik, sinar matahari dapat masuk, penerangan
lampu yang cukup, ruang kelas yang luas, kondisi gedung yang kokoh. Apabila
suasana ruang gelap, ruangan sempit, tidak ada ventilasi dan gedung rusak
akan menjadikan proses belajar yang kurang baik sehingga memungkunkan
proses belajar menjadi terhambat. Menurut Aunurrahman (2009: 195)
menyebut bahwa “Ketersediaan prasarana dan sarana pembelajaran berdampak
terhadap terciptanya iklim pembelajaran yang lebih kondusif, terjadinya
kemudahan bagi siswa untuk mendapatkan informasi dan sumber belajar yang
pada gilirannya dapat mendorong berkembangnya motivasi untuk mencapai
hasil belajar yang lebih baik”.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan
sekolah merupakan suatu sarana belajar yang penting dan perlu ada dalam sebuah
sekolah. Karena tanpa lingkungan sekolah semua proses belajar mengajar tidak dapat
dilaksanakan dengan baik dan berlangsung tepat. Perlu diketahui bahwa semua proses
belajar mengajar memerlukan lingkungan sekitar sebagai wujud kecintaan siswa dan
pengalaman yang lebih luas terhadap lingkungan. Lingkungan yang ada saat ini juga
26
perlu dikembangkan dengan baik, oleh karena itu, keaktifan siwa dan sikap peduli
belajar para siswanya. Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah seperti
lingkungan sekitar sekolah, sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber
belajar dan media belajar dan sebagainya. Lingkungan sosial menyangkut hubungan
belajar memberikan pengaruh terhadap hasil belajar anak. Guru harus dapat
berderet atau berbaris belajar, pola susun berkelompok, pola formasi tapal kuda, damn
pola lingkaran atau persegi. Ventilasi dan pengaturan cahaya dan pengaturan
penyimpanan barang-barang.
dalam penelitian ini adalah hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan
siswa, ruang dan tempat belajar siswa, fasilitas kelas, alat pembelajaran , perpustakaan
Belajar pada hakikatnya adalah suatu interaksi antara individu dan lingkungan.
individu memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat
terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku. Pengaruh lain
lingkungan, baik yang positif atau bersifat negatif. Hal ini menunjukkan, bahwa fungsi
lingkungan merupakan faktor yang penting dalam proses belajar mengajar (Hamalik,
2010:194).
Karena itu pendidikan anak harus dilaksakan di lingkungan alam yang bersih, tenang,
suasana menyenangkan, dan segar sehingga sang anak tumbuh sebagai manusia yang
baik. Jan Ligthart terkenal dengan “Pengajaran Alam Sekitar”. Menurut tokoh ini
yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting
(Hamalik, 2010:195). Lingkungan yang ada disekitar kita dapat dijadikan sebagai
sumber belajar. Lingkungan tersebut meliputi: (1) masyarakat disekeliling sekolah (2)
lingkungan fisik di sekitar sekolah bahan-bahan yang tersisa atau tidak dipakai dan
bahan-bahan bekas dan bila di olah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu
dalam belajar, dan (3) peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat
(Arsyad, 2009:107).
28
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
didik belajar agar belajar lebih mudah, lebih lancar, lebih terarah. Oleh sebab itu guru
sumber belajar antara lain guru harus mampu: (a) menggunakan sumber belajar dalam
kegiatan pembelajaran sehari-hari (b) mengenalkan dan menyajikan sumber belajar (c)
tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah laku. (e) mencari sendiri
bahan dari berbagai sumber (f) memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori belajar
(g) menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan
menarik bagi anak sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat
beragam dan banyak pilihan. Begitu banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih
dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam pendidikan, bahkan hampir semua tema
kreativitas dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat memanfaatkan lingkungan
yang biasanya dilakukan di dalam ruangan kelas ke alam terbuka dalam hal ini
lingkungan. Namun jika guru menceritakan kisah tersebut di dalam ruangan kelas,
29
nuansa yang terjadi di dalam kelas tidak akan sealamiah seperti halnya jika guru
mengajak anak untuk memanfaatkan lingkungan. Artinya belajar tidak hanya terjadi di
ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai
pada dasarnya adalah menjelaskan konsep-konsep tertentu secara alami. Konsep warna
yang diketahui dan dipahami anak di dalam kelas tentunya akan semakin nyata apabila
guru mengarahkan anak-anak untuk melihat konsep warna secara nyata yang ada pada
lingkungan sekitar.
Media adalah pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan, media juga
merupakan penyalur informasi. Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan
bentuk jamak dari medium. Istilah media digunakan juga dalam bidang pembelajaran
“Media adalah alat untuk memberi perangsang bagi siswa supaya terjadi proses
suatu teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran
merupakan salah satu alat komunikasi dalam proses pembelajaran. Menurut Wayan
pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi, dan proses pembelajaran
sebagai proses komunikasi juga tidak akan berlangsung secara optimal. Media
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan yang memudahkan proses belajar bagi siswa dan pendidik atau guru dan
merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar.
kaitannya dengan model pembelajaran langsung yaitu dengan cara guru berperan
sebagai penyampai informasi dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan
berbagai media yang sesuai. Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar
Jenis media pembelajaran sangat beragam. Mulai dari media yang sederhana
dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya. Ada media yang sudah
pula media yang sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran. Berbagai jenis
berikut:
dalam empat kelompok, yaitu (1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil
teknologi audio-visual, (3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan (4)
media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Menurut Sanjaya (2009:213-
1) Media grafis (visual diam), media ini termasuk kategori media visual
nonproyeksi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke
penerima pesan. Media grafis adalah media yang mengandung pesan yang
dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar, dan simbol-
simbol yang mengandung arti.
2) Media proyeksi adalah media yang dapat digunakan dengan bantuan proyektor.
Berbeda dengan media grafis, media ini harus menggunakan alat elektronik
untuk menampilkan informasi atau pesan.
3) Media audio, media atau bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif.
4) Media komputer, merupakan kelompok media yang secara virtual dapat
menyediakan respons yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh
siswa. Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan
32
dimana media komputer yang secara virtual dapat menyediakan respons yang segera
terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Media komputer juga memiliki
sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, gambar, grafik, dan suara
dalam sebuah tampilan terintegrasi. Media berbasis komputer dapat dirancang dan
digunakan sebagai media yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi
dapat dihasilkan melalui komputer, yakni: (1) praktik dan latihan; (2) tutorial; (3)
komputer, yaitu:
produksi program tutorial dan proses produksi program tutorial. Penjelasan masing-
yaitu:
kompetensi dasar, dan indikator yang akan dicapai, (3) petunjuk berisi
pengetahuan berupa sinopsis dari materi yang terdapat dalam program, atau
penampilan garis besar konten atau materi yang akan dipelajari siswa,
(5) inisial kontrol siswa berisi pilihan-pilihan berkondisi yang harus dilalui
menggunakan informasi visual seperti: teks, gambar, grafik, foto, dan image
yang dianimasikan; (2) panjang teks penyajian; (3) grafik dan animasi; (4)
h) Penutup.
penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar akan lebih menarik.
Selain itu manfaat media pembelajaran yang dikembangkan dapat memperjelas pesan
dan informasi, dan dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga
mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu, serta dapat memberikan kesamaan
Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap
media harus dipandang dari sudut kepentingan guru supaya pembelajaran lebih
1) Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
2) Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.
3) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi
siswa.
4) Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan efisien.
5) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikannya.
atau generalisasi.
3) Praktis, luwes, dan bertahan.
4) Guru terampil menggunakannya.
5) Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kelompok besar belum
tentu efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan.
6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotografi harus
memenuhi persyaratan teknis tertentu.
kebutuhan, dan kondisi siswa, memerhatikan efektivitas dan efisien, serta sesuai
yang menarik tidak dapat berfungsi dengan baik jika guru tidak mampu
pendidikan formal dan sekolah adalah lembaga khusus, suatu wahana, suatu tempat
sumber dan media belajar yang hampir tak terbatas. Lingkungan dapat kita manfaatkan
sebagai sumber belajar untuk berbagai mata pelajaran. Kita tinggal memilihnya
dengan tujuan, karakteristik siswa dan topik pelajaran yang akan kita ajarkan.
kompetensi, keterampilan, dan sikap. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu
merupakan kegiatan paling pokok. Hal ini berarti bahwa keberhasilan atau tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dilakukan siswa
sebagai anak didik. Menurut Mudjiono (2013:7) “Belajar merupakan tindakan dan
perilaku yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa
sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar”.
38
terjadi karena hasil pengalaman”. Sejalan dengan itu, Iskandar (2012:102) mengatakan
“Belajar itu sebagai proses aktif internal individu dimana melalui pengalamannya
relatif permanen”.
jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
kognitif, afektif, dan psikomotor”. Menurut Slameto (2010:3) “Belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-
pengalaman belajarnya. Setelah suatu proses belajar berakhir, maka siswa memperoleh
suatu hasil belajar. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses
39
pembelajaran. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran adalah
hasil belajar. Hasil belajar digunakan untuk mengetahui sebatas mana siswa dapat
Menurut Dimyati (2013:3) “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal
dan puncak proses belajar”. Menurut Hamalik (2010:49) “mendefinisikan hasil belajar
sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti proses belajar
Hasil belajar merupakan pengukuran dari penilaian kegiatan belajar atau proses
belajar yang dinyatakan dalam symbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil
yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Menurut “Susanto (2013: 5)
perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor sebagai hasil dari belajar”. Pengertian tentang hasil belajar dipertegas
oleh Nawawi (dalam Susanto, 2013:5) yang menyatakan bahwa “hasil belajar dapat
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah
adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas
mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor”. Hasil belajar dipengaruhi oleh
40
beberapa faktor, baik yang bersifat internal mapun eksternal. Menurut Rusman
(2013:124) “faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain meliputi faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisiologis dan faktor
instrumental”.
hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut melakukan
kegiatan belajar dan pembelajaran serta bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh
kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri.
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang
mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang berasal dari dalam peserta didik
yang belajar (faktor internal) dan ada pula yang berasal dari luar peserta didik yang
1. Faktor intern
Yaitu faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern
terdiri dari:
a) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh).
b) Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan
dan kesiapan).
c) Faktor kelelahan.
2. Faktor ekstern
Yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern terdiri dari:
a) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, penegrtian orang tua, dan latar
belakang kebudayaan).
41
belajar siswa secara garis besar terbagi dua bagian, yaitu faktor internal dan eksternal.
hasil belajar peserta didik dipengaruhi banyak factor-faktor yang ada, baik yang
pencapaian hasil belajar siswa dan dapat mendukung terselenggaranya kegiatan proses
Dalam kehidupan sehari hari, kita banyak melakukan gerak dan mengeluarkan
gaya. Misalnya, seorang tukang bakso yang mendorong gerobak hingga bergerak dan
berpindah tempat, atau pada saat bermain ketapel untuk melontarkan batu, bahkan saat
Menurut Afriki dkk (2014: 70) “Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak sadar
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan gaya. Pada saat kita membuka
atau menutup pintu kita telah melakukan gaya yang berupa dorongan dan
tarikan.Gerakan mendorong atau menarik yang menyebabkan benda bergerak
disebut gaya. Gaya yang dikerjakan pada suatu benda akan mempengaruhi
benda tersebut. Gaya terhadap suatu benda dapat mengakibatkan bendayang
semula diam menjadi bergerak, menyebabkan benda yang semula bergerak
menjadi berhenti atau berubah arah, atau merubah bentuk benda”.
Sebagai contoh, pada saat kamu menendang bola maka bola akan bergerak dan
berubah arahnya. Sedangkan contoh perubahan bentuk benda karena pengaruh gaya
adalah ketika kamu bermain dengan plastisin. Kamu dapat membuat berbagai macam
bentuk. Gaya tangan menyebabkan bentuk plastisin berubah sesuai dengan bentuk
yang diinginkan. Besar kecilnya gaya dapat diukur menggunakan alat yang
dalam satuanNewton yang biasa ditulis dengan huruf N. Kata Newton diambil dari
nama Sir Isaac Newton, seorang ahli matematika dan ilmuwan besar. Besarnya gaya
yang diperlukan untuk menarik benda akan ditunjukkan oleh jarum pada skala
dinamometer.
dihasilkan kerja otot manusia, seperti tarikan dan dorongan yang kita lakukan saat
membuka dan menutup pintu disebut gaya otot. Tetapi sebenarnya tidak hanya otot
manusia yang dapat menghasilkan gaya. Afriki (2014:71) membagikan jenis-jenis gaya
1. Gaya magnet:
Gaya magnet adalah gaya yang dihasilkan oleh magnet. Magnet alam adalah
sejenis logam yang pertama kali ditemukan di kota magnesia. Magnet
memiliki kekuatan yang menarik jarum, paku, atau benda lainnya terbuat
dari besi atau baja. Kekuatan ini disebut gaya magnet.
2. Gaya listrik statis:
Gaya listrik statis adalah kekuatan yang dimiliki benda yang bermuatan
listrik untuk menarik benda-benda disekitarnya. Kita dapat melakukan
43
atau tarikan yang diberikan pada suatu benda. Untuk melakukan dorongan atau tarikan
diperlukan yang namanya tenaga jadi dapat dikatakan bahwa untuk melakukan suatu
gaya diperlukan tenaga. Gaya dan tenaga memiliki arti yang berbeda akan tetapi,
keduanya saling berhubungan satu sama lain. Gaya ada yang kuat dan adapula yang
lemah. Semakin kuat gaya semakin besar pula tenaga yang dibutuhkan, begitupun
sebaliknya.
Cobalah kita berlari. Pada saat berlari maka terjadi perpindahan, dimana kita
berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Menurut Afriki dkk (2014:75) Jadi yang
44
dimaksud dengan “gerak adalah perpindahan posisi benda dari tempat asalnya karena
adanya gaya”.
Contoh Gerak Gaya dapat mempengaruhi gerak sebuah benda. Hal ini dapat dilihat
tempat. Beni bertemu dengan Udin yang sedang bermain ketapel untuk
kegiatan di bawah ini agar kita bisa menemukan jawaban kenapa benda
bergerak!
45
melakukannya di sekolah atau di halaman rumah pada sore hari. Kali ini
Edo dan Dayu baru menyadari kalau ternyata gaya dorong dan gaya tarik
Edo dan Dayu sedang bermain lompat kelinci. Edo melompat 2-2,