PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. UANG
1. Defenisi Uang
Dari sudut pandang ekonomi, uang (money) merupakan stok asset-aset yang
digunakan untuk transaksi. Uang adalah sesuatu yang diterima/dipercaya masyarakat
sebagaii alat pembayaran atau transaksi. Karena itu uang dapat berbentuk apa saja, tetapi
tidak berarrti segala sesuatu adalah uang. Bentuk-bentuk uang ada 3 yaitu :
a) Uang Fiat (Money atau Token Money)
Uang Fiat ( Money atau Token Money) adalah komonditas yang diterima sebagai
uang, namun nilai nominalnya jauh lebih besar dari nilai komoditas itu sendiri (nilai
intrinsiknya atau intrinsic value-nya). Contoh paling mudah adalah uang kertas Rp
100.000,00 yang anda terima. Nilai nominal uang kertas tersebut adalah jauh lebih
tinggi dari nilai kertasnya.
b) Uang Komoditas (Commodity Money)
Uang Komoditas (Commodity Money) adalah uang yang nilainya sebesar nilai
komoditas itu sendiri. Contohnya pada masa lalu nilai sekeping uuang perunggu
adalah lebih kecil dari nilai satu keeping uuang perak, tapi satu keeping uang perak
nilainya lebih kecil dari nilai satu keping uang emas, sebab nilai perunggu lebih
murah dari perak, sedangkan nilai perak lebih murah dari emas.
c) Uang Hampir Likuid Sempurna (Near Money)
Salah satu syarat suatu asset untuk dapat digunakan sebagai uang adalah
likuiditasnya. Uang fiat dan uang komoditas adalah uang yang likuid sempurna,
sehingga untuk dapat digunakan tidak perlu ditukarkan atau dicairkan terlebih
dahulu.
2. Fungsi Uang
Uang mempunyai 4 fungsi yaitu :
a) Satuan Hitung (Unit Of Account)
Satuan Hitung (unit of account) adalah uang dapat memberikan harga suatu
komoditas berdasarkan satu ukuran umum, sehingga syarat terpenuhi double
2
coincidence of wants (kehendak ganda yang selaras) tidak diperlukan lagi. Misalnya,
jika harga sepotong celana jeans adalah Rp 200.000,00 dan sepasang sepatu kulit
yang bergaya trendy adalah Rp 250.000,00, maka bila Dini ingin membeli keduanya,
dia harus menyiapkan uang sebesar Rp 450.000,00.
b) Alat Transaksi (Medium Of Exchange)
Uang juga berfungsi sebagai alat transaksi (medium of exchange). Telah dikatakan,
untuk dapat berfungsi sebagai alat tukar, uang harus diterima/mendapat jaminan
kepercayaan. Dengan fungsinya sebagai alat transaksi, uang amat mempermudah
dan mempercepat kegiatan pertukaran dalam perekonomian modern.
c) Penyimpan Nilai (Store of Value)
Fungsi uang sebagai penyimpan nilai (store of value) dikaitkan dengan kemampuan
uang menyimpan hasil transaksi atau pemberian yang meningkatkan daya beli,
sehingga semua transaksi tidak perlu dihabiskan saat itu juga. Misalnya, Maya
adalah peternak ayam. Bulan lalu maya menjual 1.000 ekor ayamnya dengan nilai
Rp 20 juta. Karena uang memiliki fungsi penyimpanan nilai, maya dapat
menyimpan uang hasil penjualan ayahnya untuk digunakan dimasa yang akan
datang..
d) Standar Pembayaran Di Masa Mendatang (Standard of Deferred Payment)
Banyak sekali kegiatan ekonomi yang balas jasanya tidak diberikan saat itu juga.
Contohnya, para pegawai umumnya setelah bekerja sebulan penuh baru mendapat
gaji.
3. Permintaan Uang
Teori permintaan Uang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a) Teori Permintaan Uang Klasik
Menurut pandangan ekonomi Klasik, fungsi uang hanyalah sebagai alat tukar.
Karena jumlah uang yang diminta berbanding proporsional dengan tingkat output
atau pendapatan. Bila tingkat output meningkat, maka permintaan uang meningkat,
begitu juga sebaliknya.
M
( )d = k. Y
P
Dimana :
M
( P )d = Permintaan Uang Rill
M = Nilai Nomunal Uang
P = Tingkat Harga
3
Y = Pendapatan atau Output
K = Proporsi permintaan uang terhadap pendapatan atau Output
Karena hanya berfungsi sebagai alat tukar, maka uang bersifat netral (money
neutrality), dalam arti uang hanya mempengaruhi tingkat harga. Pendapatan tersebut
dinyatakan dalam persamaan kuantitas uang Klasik ( Classical uqntity of money)
MxV=PxT
Atau
MV = PT
Dimana :
M = jumlah uang beredar
V = velositas uang
P = tingkat harga umum
T = jumlah unit transaksi
Misalnya dalam sebuah perekonomian yang hanya memproduksi mobil, dalam
setahun dihasilkan 10.000 unit mobil. Harga per unit mobil adalah Rp 60 juta, sedangkan
velositas uang adalah 12x setahun, maka jummlah uang yang dibutuhkan adalah :
M x 12 = 10.000 x Rp 60 juta
M = (10.000 x Rp 60 juta)/12 = Rp 50.000 juta atau Rp 50 miliar.
4
Alasan Mengapa Masyarakat Memegang Uang
Motivasi Beberapa Karakteristik
Kebutuhan Transaksi Untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari
Sebagai alat tukar
Berhubungan positif dengan
pendapatan
Berhubungan negatif dengan
perkiraan inflasi
Berjaga-jaga Untuk menghadapi kondisi
darurat/tak terduga
Sebagai alat tukar
Sebagai penyimpann nilai
Berhubungan positif dengan
pendapatan
Berhubungan negatif dengan
perkiraan inflasi
5
TD = deposito berjangka (time deposit)
Oleh penerima pinjaman, pinjaman dari bank pertama disimpan dalam bentuk
deposito dibank kedua.
Neraca Bank Kedua
Aset (Assets) Kewwajiban (Liabilities)
Cadangan Wajib 160 Deposito 800
Kredit 640
Oleh penerima pinjaman dari bank kedua, uang tersebut didepositokan kembali
ke bank ketiga, yang menyebabkan kewajiban bank ketiga meningkat sebesar 640.
Neraca Bank Ketiga
Aset (Assets) Kewajiban (Liabilities)
Cadangan Kewajiban 128 Deposito 640
Kredit 512
6
Neraca Bank Keempat
Aset (Assets) Kewajiban (Liabilities)
Cadangan Kewajiban 102,4 Deposito 512
Kredit 409,6
7
B. LEMBAGA KEUANGAN
8
6) Riset – riset ekonomi
3. Bank Indonesia (BI)
Bank Indonesia ( BI ) adalah bank bank sentral Negara republic Indonesia.
Didirikan pada tahun 1953 dengan mengubah status De Javasche Bank N. V. ( yang
dinasionalisasi di tahun 1951 ) menjadi bank sentral Indonesia. Dasr hukum pendirian
BI adalah undang – undang No. 11 / 1953.
Wujud independensi bnk Indonesia ada dua hal yaitu :
1) Kepemimpinan dan kewenangan bank Indonesia
2) Hubungan keuangan dengan pemerintah