SPO TATA CARA RUJUKAN Revisi : EKSTERNAL Tanggal Berlaku: Halaman : Tujuan 1. Memberikan layanan yang dibutuhkan klien yang tidak ada dalam fasiliti 2. Meningkatkan layanan rujukan bagi klien yang membutuhkan. 3. Klien mendapatkan fasilitas pelayanan dari lembaga/profesi yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan.
Ruang Lingkup 1. Fasiliti/lembaga rehabilitasi
2. Pihak/Instansi layanan terkait dengan rujukan
Defenisi Operasional Mekanisme yang mengatur tatacara melakukan rujukan dari fasiliti ke pihak/instansi yang terkait rujukan atau sebaliknya.
Tanggungjawab 1. Pimpinan/Direktur Lembaga
2. Manajer Program (MP) 3. Konselor
Prosedur 1. Berdasarkan hasil pemeriksaan / asesmen oleh konselor / dokter / terapis,
klien memiliki masalah yang tidak dapat diatasi oleh sumberdaya yang tersedia di fasiliti/lembaga, sehingga perlu dirujuk 2. Konselor melaporkan kepada manajer program tentang klien dengan masalah yang perlu dilakukan rujukan 3. Manajer program mengambil keputusan atas usulan rujukan tersebut 4. Bila tidak disetujui, manajer program harus menjelaskan alasannya dan dilakukan asesmen / pemeriksaan ulang. Keberatan atas kebutuhan rujukan harus diajukan pada rapat staf. 5. Bila disetujui, konselor membuat surat rujukan yang ditandatangani Direktur / Manajer Program 6. Konselor mendampingi klien dalam menjalani proses rujukan 7. Konselor meminta saran tindaklanjut proses pasca rujukan dari pihak yang dirujuk, apakah kembali ke fasiliti atau terminasi program (selesai/belum selesainya klien menjalankan program) 8. Bila pihak yang dirujuk menyatakan dapat lanjut ke fasiliti, maka klien langsung mengikuti program 9. Bila pihak yang dirujuk menyatakan tidak dapat lanjut ke fasiliti karena alasan medis / psikiatri / psikologis yang bermakna, maka konselor harus melaporkan hasil rujukan kepada manajer program/ Direktur agar memperoleh keputusan segera
AlurLayanan / System Flowchart Symbols
Dibuat oleh Menyetujui Mengetahui
Nama dan Tandatangan Nama & Tandatangan Nama & Tandatangan