Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
pelayanan rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik,
Menurut WHO (2010), HAIs adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama
ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi
dalam rumah sakit tapi muncul setelah pasien pulang, juga infeksi karena
pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses
2017)
atau hewan lain yang biasanya membawa kuman penyakit yang merupakan
suatu resiko bagi kesehatan masyarakat. (Kemenkes RI, 2010) Vektor adalah
dan herbivor dalam ekosistem telah menjadi objek yang menarik untuk diteliti
dalam segala aspeknya (Holldobler and Wilson, 1990 dalam Putri & Herwina,
2015)
Manusia secara tidak sengaja menyediaan sumber makanan, tempat
bersarang yang sesuai serta membantu penyebaran dari satu tempat ke tempat
makanan, tempat sampah dan kotoran sehingga peranan semut yang dalam
dunia kesehatan tidak bisa diabaikan. Semut juga dapat menjadi ancaman
hama disebabkan karena distribusi dan perilaku mencari makan. Semut sering
dijumpai di luar ruangan saat kondisi cuaca cerah pada siang hari sehingga
bergerak melalui pipa dan kabel listrik yang mana semut dapat menuju
rumah sakit tidak boleh ada semut, karena dengan adanya semut dapat
RI, 2010).
Pengendalian semut dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti
Pengendalian dengan cara ini dapat memusnahkan koloni semut (Lee & Tan
2004).
Insektisida tiametaksam adalah salah satu bahan kimia insektisida
Agricukture, 2015)
Upaya pengendalian yang telah di lakukan oleh pihak rumah sakit
secara mekanik, pemasangan umpan dan insect proofing. Namun hal demikian
masih di jumpai masalah gangguan semut di kontainer rumah sakit RSUP. Dr.
Sardjito masalah tersebut masih saja terjadi meskipun telah di lakukan dengan
umpan dan edukasi tentang cara pencegahan dan pengendalian semut kepada
petugas.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap semut yang ada
di kontainer rumah sakit RSUP. Dr. Sardjito, salah satu cara yang dapat di
yang disukai oleh semut, semut terangsang untuk datang dan makan hingga
mati, dapat membunuh secara masal, tidak berbau, mudah dipasang, lekat
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya pengaruh penggunaan insektisida Tiametaksam terhadap
Yogyakarta.
b) Diketahuinya pengaruh penggunaan insektisida Tiametaksam kadar
Yogyakarta.
c) Diketahuinya kadar yang paling efektif dan efisien penggunaan
Yogyakarta.
D. Ruang Lingkup
1. Materi Penelitian
Bidang kesehatan lingkungan dengan cakupan materi Pengendalian Vektor
Terpadu.
2. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah semut yang berada di kontainer sampah
2018.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Menambah pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan di bidang
Yogyakarta.
2. Bagi Instalasi Pengelola RSUP Sardjito Yogyakarta
Bahan masukan bagi pengelola rumah sakit sehingga dapat menurunkan
Yogyakarta.
F. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai “Pengaruh Penggunaan Insektisida Tiametaksam
kematian semut di kontainer rumah sakit umum pusat (RSUP). Dr. Sardjito
Yogyakarta
2. (Zulkarnain, 2006) meneliti tentang, “Preferensi Semut Pemukiman
berbagai umpan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa madu, telur dan
tuna adalah tiga jenis umpan yang lebih dipilih oleh semut. Sedangkan
menunjukkan insektisida Portafog 3,8 PL (dosis : 25; 50; 70; dan 100 m 3
hama padi secara alami dengan semut predator. Hasil penelitian ini
kematian semut di kontainer rumah sakit umum pusat (RSUP). Dr. Sardjito
Yogyakarta.