Anda di halaman 1dari 6

UTS MEDIA PEMBELAJARAN

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

BELLA PUTRI KHAIRANI

1505117000

3A
1. Jelaskan arti penting penggunaan alat peraga dalam pembelajaran:

(a) matematika secara umum

1. Dengan adanya alat peraga, siswa akan lebih banyak mengikuti pelajaran dengan
gembira, sehingga minatnya dalam mempelajari Matematika semakin besar. Siswa
akan senang, terangsang, tertarik dan bersilap positif terhadap pengajaran
Matematika.
2. Dengan disajikannya konsep abstrak Matematika dalam bentuk konkret, maka siswa
pada tingkat-tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti.
3. Alat peraga dapat membantu daya tilik ruang, karena tidak membayangkan bentuk-
bentuk geometri terutama bentuk geometri ruang, sehingga dengan melalui gambar
dan benda-benda nyatanya akan terbantu daya tiliknya sehingga lebih berhasil dalam
belajarnya.
4. Siswa akan menyadari adanya hubungan antara pengajaran dengan benda-benda yang
ada di sekitarnya, atau antara ilmu dengan alam sekitar dan masyarakat.
5. Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkret, yaitu dalam bentuk
model Matematika dapat dijadikan objek penelitian dan dapat pula dijadikan alat
untuk penelitian ide-ide baru dan relasi-relasi baru.
6. Alat peraga dapat membantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

1. Objek matematika itu abstrak sehingga memerlukan peragaan

Dengan media dan alat pembelajaran matematika, materi matematika yang abstrak
disajikan kedalam pendekatan yang lebih konkret, ada visualisasinya, serta manfaat dalam
mempelajari materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sementara menurut Murwani
(1999), untuk membelajarkan matematika secara benar pada siswa mutlak harus
menggunakan alat peraga untuk memudahkan siswa mengenal konsep-konsep matematika.

2. Sifat materi matematika tidak mudah dipahami

Alat pembelajaran matematika siswa diharuskan berpartisipasi lebih aktif, mereka


tidak hanya melihat, mendengar, dan memperhatikan saja, tetapi mereka juga harus
melakukan/latihan, sehingga pembelajaran minds on dan hands on bisa tercapai, konsep
dibangun oleh siswa sendiri..

3. Hirarki matematika ketat dan kaku.

Hirarki matematika bersifat ketat dan kaku artinya dalam pemecahan masalah
membutuhkan aturan, prinsip dan konsep-konsep terdefinisi sebagai prasyaratnya, yang
membutuhkan konsep konkret sebagai prasyarat berikutnya lagi. Jadi diperlukan media agar
dapat menuntun untuk terbiasa dalam belajar matematika yang tatanannya bersifat siatematis
dan cenderung kaku.
4. Aplikasi matematika kurang nyata

Diperlukan media agar matematika dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-


hari. Dengan begitu siswa juga dapat dengan mudah dalam mempelajari konsep-konsep
dalam matematika.

5. Belajar matematika perlu fokus

Media dan alat peraga dapat membatu guru untuk menyampaikan ide atau gagasannya
dalam pembelajaran matematika agar siswa lebih aktif dan tidak bosan.

6. Citra pembelajaran matematika kurang baik

Media alat peraga dapat membantu guru untuk mengubah paradigma yang selama ini
berkembang pada masyarakat pada umumnya dan siswa khususnya.

7. Kemampuan kognitif siswa masih konkret

Pada dasarnya kemampuan kognitif siswa itu konkret, sedangkan materi matematika
itu bersifat abstrak. Dalam proses pembelajaran matematika, peranan media/alat peraga
sangat penting untuk pemahaman suatu konsep atau prinsip.

8. Motivasi belajar siswa tidak tinggi

Media pembelajaran matematika dapat mendorong keinginan siswa untuk mengetahui


lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik,
sehingga memotivasi siswa dan partisipasi siswa dominan.

(b) matematika SD

Jean Piaget, psikologi-kognitif dari Swiss, berpendapat bahwa proses berpikir manusia
merupakan suatu perkembangan bertahap dari berpikir inteletual konkrit ke abstrak secara
berurutan melalui empat tahap. Urutan tahapan ini tetap bagi setiap orang, tetapi usia
kronologis bagi setiap orang yang memasuki tiap tahap berpikir berbeda-beda tergantung
kondisi masing-masing individu. Keempat tahap itu adalah :
1. Tahap sensori motor pada usia 0-2 tahun
2. Tahap pra operasional pada usia 2-7 tahun
3. Tahap periode operasi konkrit pada usia 7-12 tahun
4. Tahap operasi formal pada usia 12 tahun ke atas.
Usia sekolah dasar adalah 7-11 tahun, menurut Piaget memasuki periode tingkat
operasional konkrit, dimana pada tingkat inimerupakan permulaan berfikir rasional, ini
berarti anak memiliki operasi-operasi logis yang dapat diterapkan pada masalah-masalah
konkrit. Bila menghadapi suatu pertentangan antara pikiran dan persepsi maka memilih
pengambilan keputusan logis, bukan perceptual.
Materi Pembelajarn matematika di Sekolah Dasar meliputi Aritmatika atau berhitung,
pengantar Aljabar, Geometri, Pengukuran dan kajian data atau Statistika. Dalam
pembelajaran Aritmatika Sekolah Dasar diperlukan kumpulan benda konkrit kemudian dapat
diteruskan dengan gambar sesuai dengan benda bilangan. Pendekatan yang perlu digunakan
untuk mengajarkan Aritmatika di Sekolah Dasar adalah konkrit dan abstrak. Hal ini menuntut
kreatifitas guru dalam menentukan peraga apa yang akan digunakan sesuai dengan keadaan
lingkungan sekolah masing-masing ( Ibid 1993 : vi ).
Alat peraga sebagai suatu cara atau teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran sampai
tujuan. Penggunaan alat peraga yang efektif dan efisien dapat mengurangi verbalisme siswa
dalam memahami suatu konsep terutama konsep-konsep yang sulit untuk dipahami dalam
proses pembelajaran matematika. Menurut Afifudin ( 1996 ) alat peraga adalah alat atau
benda yang digunakan untuk membantu memperjelas pelajaran.
Peraga yang dapat membawa pengaruh langsung yaitu dapat mengembangkan
pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap serta katalisator dalam proses pemahaman materi
(Depdikbud,1996:8).
Penggunaan alat peraga yang efektif dan juga efisien, disamping untuk menjelaskan
pelajaran secara lebih konkrit juga dapat mendorong siswa belajar lebih baik dan
menciptakan situasi yang menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan minat dan motivasi
belajar pada diri siswa, setidaknya ketakutan siswa yang beranggapan “matematika
merupakan momok” akan hilang justru mereka akan merasa senang “bermain sambil
berhitung”.

2. Tentukanlah sebuah materi pembelajaran matematika.


Jika materi tersebut disajikan dengan menggunakan: (a) alat manipulatif, (b) alat peraga,
(c) media pembelajaran.
Rancanglah alat manipulatif yang digunakan, alat peraga yang diigunakan, dan media
pembelajaran yang digunakan.
Jawab:
Materi : Menentukan besar sudut elevasi dalam mengukur tinggi obyek secara tidak
langsung.

a). Alat Manipulatif

Di gambarkan pada papan tulis gambar klinometer.


b). Alat peraga

Langkah – Langkah :

a. Letakkan klinometer di atas meja dan arahkan ke puncak pohon melalui lubang
pembidik klinometer, dengan puncak pohon yang dibidik dan lubang pembidik dalam suatu
garis lurus

b. Tentukan besar sudut elevasi, melalui letak tali bandul terhadap busur derajat dan
klinometer
- Jika tali bandul menunjuk pada posisi 60 derajat, maka sudut elevasinya 300 ( penyiku dari
600 )
- Jika tali bandul menunjuk pada posisi 400, maka besar sudut elevasinya 500 ( penyiku dari
400 )
c. Untuk menentukan tinggi tiang juga diperlukan pengukuran tinggi mata (dalam hal ini
sama dengan tinggi meja), jarak antara si pengukur dan tiang yang dicari tingginya.
d. Setelah diperoleh hasil pengukuran di lapangan, tentukan tinggi tiang yang dicari
melalui pengukuran dengan skala. Guru dapat meminta siswa untuk menggambar hasil-hasil
pengukuran di atas selembar kertas.
- Misal dalam menggambarkan jarak antara si pengukur dengan pohon digunakan skala
sebagai berikut: 5 m (jarak sebenarnya) dapat diwakili 1 cm ( pada gambar)
- Selanjutnya dengan menggunakan busur derajat, siswa diminta menggambarkan sudut
elevasi sebesar 15o melalui titik A
- Tinggi “sebagian” tiang yaitu y dapat dicari dengan jalan menarik garis tegak lurus
melalui titik D, sampai memotong perpanjangan “sinar” yang membentuk sudut elevasi.
Gambar yang diminta adalah sebagai berikut:

- Y dapat diukur dengan menggunakan penggaris biasa. Jika y = 2,2 cm, maka panjang y
sebenarnya = 2,2 x 500 cm = 1100 cm = 11 m
- Tinggi tiang bendera seluruhnya adalah seluruhnya adalah: panjang y + tinggi meja, misal
tinggi meja = 0,75 m atau 75 cm, maka tinggi pohon seluruhnya = 11 m + 0,75 m = 11,75 m

c). Media pembelajaran


Di tampikan gambar pada proyektor bagaimana gambar dari klinometer untuk menentukan
besar sudut elevasi dan tinggi benda.

Anda mungkin juga menyukai