Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Kegiatan perontokan biji-bijian khususnya padi dilakukan setelah kegiatan panen


(memotong tegakan batang tanaman padi menggunakan perkakas sabit atau mesin reaper).

Kegiatan perontokan ini dapat dilakukan secara tradisional (manual). Seacara tradisional
kegiatan perontokan akan menghasilkan susut tercecer yang relatif besar, mutu yang kurang
baik akibat busuk tak sempat terontok, dan membutuhkan tenaga yang cukup melelahkan.
Selain itu juga membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi kurang efisien.

Pada dewasa ini sudah mulai bermunculan inovasi-inovasi baru dalam bidang keteknikan
pertanian untuk mempermudah kegiatan dalam pertanian, seperti contohnya mesin
perontok.Mesin perontok dirancang untuk mampu memperbesar kapasitas kerja dan
meningkatkan effisiensi kerja sehingga akan diperoleh mutu hasil yang baik dan susut
tercecer yang kecil. Bermacam-macam jenis dan merk mesin perontok padi dapat dijumpai
di Indonesia, mulai dari yang mempunyai kapasitas kecil, sedang, hingga kapasitas besar
(mobile).

Maka dari itu penulis akan memaparkan materi tentang mesin perontok ini guna memberi
informasi dan masukkan dalam melakukan kegiatan pertanian agar menjadi lebih mudah.

 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari karya tulis ini antara lain :

1. Apakah yang dimaksud dengan mesin perontok padi?


2. Bagaimana sejarah terciptanya dan perkembangan mesin perontok padi?
3. Apa saja spesifikasi dari mesin perontok padi?
4. Apa saja kelemahan dan keunggulan dari mesin perontok padi?
5. Bagaimana cara kerja dari alat mesin perontok padi?
6. Apa saja perbedaan dari mesin perontok padi secara pedal threser (semi mekanis) dan
mesin perontok padi secara mekanis?

 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan paper ini antara lain adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian dari mesin perontok padi.


2. Untuk mengetahui sejarah dari terciptanya mesin perontok padi.
3. Untuk mengetahui spesifikasi yang terdapat dalam mesin perontok padi.

1
4. Untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan dari mesin perontok padi.
5. Untuk mengetahui cara kerja dari mesin perontok padi.
6. Untuk mengetahui perbedaan dari mesin perontok padi secara pedal

threser (semi mekanis) dan mesin perontok padi secara mekanis.

 Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan paper “Mesin Perontok Padi (Threshing)” ini adalah
sebagai suatu media informasi bagi mahasiswa untuk mengetahui inovasi keteknikan
pertanian sekaligus sebagai pemenuhan tugas pada mata kuliah Pengantar Teknologi
Pertanian.

 Dampak positif

– meningkatnya hasil produksi

– cara bertani semakin mudah

– alat alat yang digunakan semakin maju

– cara pembasmian hama menjadi mudah

– cara menjual hasil pertanian semakin mudah

– produksi bibit unggul semakin banyak

– munculnya tanaman tanaman baru yang lebih berkualitas

– tanaman berbuah tidak menunggu lama dari proses penanaman

– buah yang dihasilkan lebih berkualitas

 Dampak negatif

– musnahnya hewan yang menguntungkan akibat penggunaan obat obatan

– hilangya keanekaragaman hayati

– huilangnya jenis tumbuhan asli

– hilangnya alat alat pembajak sawah tradisional

– penggunaan peptisida dapat membuat pencemaran tanah dan berbahaya bagi


manusia

– semakin sedikitnya lapangan pekerjaan

2
BAB II

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

1. Mesin Perontok Padi (Thresher)

Thresher adalah alat perontok benih padi. Perontokan merupakan bagian integral dari
proses penanganan pasca panen padi, dimana padi yang telah layak dipanen dirontokkan
untuk memisahkan bulir-bulir padi jeraminya. Prinsip kerja thresher ini adalah dengan
memukul bagian tangkai padi (jerami) sehingga bulir-bulir terlepas. Dalam mempersiapkan
banyak hasil tanaman untuk dipasarkan, biji-biji perlu dipisahkan dari tangkai tempat
tumbuhnya. Semua tanaman padi-padian dengan biji yang kecil, biji harus dipipil dari
tongkolnya, kacang tanah harus dirontokkan atau dipetik dari batangnya, dan biji kapas harus
dipisahkan dari rambutnya. Untuk memisahkan biji dari bahan pengikatnya pada berbagai
tanaman diperlukan jenis mesin yang berbeda-beda.. Adapun besarnya daya threser yang di
butuhkan dalam perontokan padi di pengaruhi oleh ukuran. Variable-variable lain yang
mempengaruhi seperti berat gabah, tingkat kemasakan, kadar air dan varietas padi. Besarnya
daya threshers (mesin perontok benih padi) yang diperlukan dalam proses perontokan padi
dipengaruhi oleh ukuran, bentuk dan stuktur jaringan pada bulir-bulir yang akan dirontokkan.
Mekanisme perontokan padi yang memisahkan gabah dengan tangkainya terutama terdiri atas
selinder yang berputar dan cekungan-cekungan. Suatu penyalur pemukul biasanya
ditempatkan didepan silinder dan ujung atas dari penyalur pengangkat untuk membantu
penyaluran dalam pemasakan bulir-bulir ke mekanisme perontokan. Gabah akan dipisahkan
dari batangnya atau jerami melalui blower yang menghasilkan angin. Angin ini bisa
menjadikan suatu daya untuk dapat memisahkan antara padi dan jerami. Padi yang penuh
isinya akan dikeluarkan dibawah thresher dan jerami serta gabah yang kosong akan dipisah
dari gabah yang diisi. Alat pengatur untuk pengubah kecepatan (Rpm) yang disesuaikan
dengan jenis padi.

1. Sejarah perkembangan Mesin Perontok Padi


2. Teriptanya mesin perontok padi

Mesin Perontok Padi adalah sebuha mesin yang digunakan untuk merontokkan padi.
Mesin ini digunakan untuk membantu pekerjaan petani dalam merontokkan padi untuk
memperoleh gabah, dulu petani merontokkan padi dengan cara yang konvensional atau

sederhana, yaitu dengan menggeblokkan padi ke geblokkan padi yang berasal dari papan
kayu dan bambu yang disusun seperti segitiga sembarang.

Berikut ini adalah perontok padi sederhana, alat ini dapat dibuat dengan
menggabungkan papan kayu dengan bambu yang disusun sedemikian rupa seperti gambar :

Perkembangan teknologi turut ambil bagian besar dalam perkembangan mesin


perontok padi, diatas adalah mesin padi yang sederhana atau konvensional. Hingga manusia
berfikir membuat mesin yang sederhana menggunakan diesel untuk merontokkan padi.
Berikut adalah mesin perontok padi diesel :

3
Hingga perkembangan saat ini, telah ada mesin perontok padi, yang sekaligus dapat
dikatakan sebagai mesin pemanen padi, mesin ini lebih kompleks dan lebih menghemat
waktu dalam memanen padi, mesin ini dapat memanen padi sangat cepat. Selain itu mesin ini
juga dapat digunakan untuk membajak sawah. Berikut adalah mesin perontok/pemanen padi
yang modern :

Dari perkembangan mesin perontok padi diatas itulah, manusia khususnya petani dapat
menghemat waktunya dalam mengurus pertanian, dengan menghemat waktu, petani dapat
mengurus pekerjaan lainnya, sehingga petani semakin produktif.

1. Perkembangan Mesin Perontok Padi

Mesin perontokan pertama dioperasikan manual yang digerakan oleh kuda. Kemudian
mesin uap portabel menggantikan peran kuda dan memberikan tenaga bagi mesin perontok.
Pada tahun 1834, John Avery dan Hiram Abial Pitts melakukan pengembangan mesin
sehingga mampu memisahkan biji-bijian dari kulit biji secara otomatis. Mereka memperoleh
paten pada Desember 1837.John Ridley, seorang penemu Australia juga mengembangkan
mesin perontok untuk digunakan di Australia pada tahun 1843.

Meski sudah cukup otomatis, namun serangkaian proses untuk mendapatkan serealia dari
lahan masih cukup panjang. Dimulai dari pemanenan, mengikatnya, merontokkan, dan
seterusnya. Semua proses ini dikerjakan secara terpisah. Pada tahun 1910, di daerah Palouse
di barat laut Amerika Serikat, dikembangkan mesin yang memiliki konsep pemanen
kombinasi yang ditarik oleh kuda. Mesin ini memanen dengan hasil akhir berupa biji-bijian
gandum yang sudah dirontokkan. Penemuan ini memotong jalur proses pasca panen gandum
yang biasanya dilakukan di luar lahan pertanian. Kemudian mesin diesel dan gas muncul dan
semakin meningkatkan inovasi mesin pemanen kombinasi.

Di Indonesia Thresher mulai populer di masyarakat pada tahun 60-an saat dimulainya
Revolusi hijau yaitu mulai diperkenalkannya jenis varietas baru padi oleh IRRI (International
Rice Risearch Institute) yang berkantor pusat di Philipina. Jenis varietas padi IR saat itu
mampu memberikan hasil yang sangat signifikan apabila ditanam secara intensif sehingga
pada tahun 1985 Indonesia mulai mengalami “Swasembada Beras”. Bersamaan dengan
pengembangan jenis varietas padi IR di Indonesia dan didukung oleh sumber dana dari
USAID di institusi Departemen Pertanian lahirlah proyek kerjasama yang disebut dengan
Proyek IRRI_DITPROD (1980 – 1990) yaitu proyek pengembangan pengrajin kecil alat dan
mesin pertanian di Indonesia (Hand Traktor, Transplanter, Pompa Air, Thresher, Dryer,
Seeder, Reaper, Weeder, dsb) yang berkaitan erat dengan produksi padi/beras. Alat dan
Mesin Pertanian (Alsintan) yang ada saat itu adalah alsintan mini buatan Jepang yang suku
cadangnya masih di-impor oleh dealer-dealer pemegang merk swasta (seperti : Yanmar,
Kubota, Iseki, Satoh, Mutoh, dsb.).

4
1. Spesifikasi Mesin Perontok Padi (Thresher)

1. AGRINDO Model :TPA 1000-MG

SPESIFIKASI (SPESIFICATION):

Merk (Brand Name) AGRINDO


TPA 1000 –
Model / Model
MG
Putaran poros utama / Main shaft
600 – 650
revolution ( pm)
Kapasitas / Capacity Padi / Paddy ( Kg /
800 – 900
Jam /Kgs / hr)
450 – 550
Kedelai/Soybean (Kg/Jam/Kgs/hr)
1300 – 1350
Jagung / Corn (Kg/Jam/Kgs/hr)
Kebutuhan daya / Required power (HP) 6,5 – 7
Dimensi (P x L x T)/Dimension (L x W 1600 X 1210 X
x H) (mm) 1470
Berat tanpa motor / Weight without
157
engine ( Ka/Kgs)
Panjang jerami / Length of paddy straw
400 – 450
(mm)
Panjang tangkai kedelai / Length of
500 -550
soybean’s stalk (mm)

Tabel 1.1 AGRINDO Model :TPA 1000-MG

2. Mesin Perontok Multiguna (Power Thresser) Agrowindo

Spesifikasi :

 Model : PPM-1 (penggerak China), PPM-2 (Penggerak Kubota)


 Kapasitas :

o Kapasitas Gabah : 800 kg / jam


o Kapasitas Kedelai : 350 kg / jam
o Kapasitas jagung basah : 1250 kg / jam
o Kapasitas jagung kering : 2000 kg / jam

 Putaran poros utama : 500-700 rpm


 tenaga penggerak motor diesel : 7 PK / 2200 watt
 Dimensi : 115x78x132 cm
 Berat (tanpa mesin) : 138 kg
 Panjang jerami : 450-500 mm

5
 Panjang tangkai kedelai : 550-600 mm

Bagian komponen power thresher terdiri dari:

1. Kerangka utama terbuat dari besi siku, uk. 40 mm x 40 mm x 4 mm dan plat lembaran
baja lunak tebal 1 – 3 mm, merupakan kedudukan komponen lainnya.

2. Silinder perontok terbuat dari besi strip dengan diameter berjajar berkeliling
membentuk silinder dengan diameter 30 – 40 cm dan lebar 40 – 60 cm. Di sisi kiri
dan kanan ditutup dengan lembaran bulat tebal 2 – 3 mm. Pada besi strip yang
melintang tersebut terpasang gigi perontok yang terbuat dari besi as baja 10 mm,
panjang 50 – 60 mm diperkuat dengan mur. Jumlah gigi perontok 30 – 88 buah.
Diameter poros perontok 25 mm, pada kedua ujung poros diberi bantalan ball bearing
yang posisinya duduk pada kerangka utama.

3. Dalam ruang silinder terdapat sirip pembawa, saringan perontok dan pelat pendorong
jerami. Sirip pembawa terletak di bagian atas silinder perontok, terletak menempel
pada tutup atas perontok. Sirip ini mengarah ke pintu pengeluaran jerami di sebelah
belakang mesin perontok. Terbuat dari plat lembaran dengan tebal 1 – 2 mm. Jaringan
perontok terletak di sebelah bawah silinder perontok, terbuat dari kawat baja atau besi
baja 0,6 – 8 mm bersusun menjajar, membentuk setengah lingkar-an, jarak antar besi
baja adalah 18 – 20 mm dan jarak antara ujung gigi perontok dan jaringan minimal 15
mm. Pelat pendorong jerami terpasang pada silinder perontok yang tak terpasang gigi
perontok. Bagian ini terbuat dari besi plat tebal 2 – 3 mm denngan ukuran 15 – 15
mm.

1. Ayakan terletak di sebelah bawah saringan perontok, ukuran ayakan 45 mm x 390


mm, terbuat dari plat lembaran tebal 1,5 – 2 mm. Ayakan terdiri dari 2 tingkat. Bagian
atas berlubang-lubang dengan ukuran 13 mm x 13 mm dan bagian bawah rata.
Ayakan ini bergerak maju mundur dan naik turun melalui sitem as nocken.

2. Kipas angin terbuat dari plastik dengan jumlah daun kipas 5 – 7 buah.

3. Unit transmisi tenaga, melalui pullerdan V belt dari motor penggerak silinder
perontok, kipas angin dan gerakan ayakan type V belt yang digunakan adalah tipe B.
Putaran silinder perontok untuk merontokan padi adalah 500 – 600 RPM

6
Fungsi dari Perontok Padi (Thresher)

1. AGRINDO Model :TPA 1000-MG

Fungsi mesin : merontokkan padi, jagung, kedelai dan produk pertanian lainnya.

1. Mesin Perontok Multiguna Agrowindo

Fungsi mesin : merontokkan padi, jagung, kedelai dan produk pertanian lainnya.

Gambar 1.5 Mesin Perontok Multiguna Agrowindo

1. Keunggulan dan Kelemahan Perontok Padi

Keunggulan

Mesin Power Thresher (Mesin Perontok Padi) adalah jenis mesin perontok yang telah
terbukti handal dan sangat cocok dengan berbagai jenis lahan persawahan di Indonesia.

Alat dan Mesin Pertanian (mesin perontok padi) dapat memberi kontribusi yang cukup
berarti dalam rangka meningkatkan keuntungan usaha tani padi sawah. Unsur-unsur yang
mendukung peningkatan keuntungan adalah kecepatan proses perontokan dan pembersihan
sehingga menghemat waktu. Lebih penting lagi power thresher terbukti dapat mengurangi
kehilangan gabah saat perontokan dan mengurangi kerusakan (pecah) butir gabah sehingga
petani memperoleh nilai tambah dalam usaha taninya, selain itu mempunyai kelebihan yang
lain yaitu :

 Mobilitas tinggi (menggunakan roda transportasi).


 Pengumpanan (Input) jerami fleksibel dengan menutup dan membuka pintu input.
 Metode potong pendek (Through In), pengumpanan langsung jerami ke mesin
perontok.
 Metode potong panjang (Hold On), pengumpanan jerami dipegang dengan tangan.
 Kecepatan putar kipas penghembus dapat diatur (rpm) dengan cara mengganti
diameter pully kipas penghembus.

Kekurangan

 Biaya awal lebih mahal.


 Biaya perawatan lebih mahal

1. Cara Kerja Alat

2. Prosedur Sebelum Pemakaian

7
3. Taruhlah mesin ditempat yang rata, dekat dengan tumpukan hasil yang akan dirontok,
bila perlu taruhlah alas terpal atau lembaran plastik di bawah mesin, untuk
mengurangi susut karena tercecer.

4. Taruhlah dan posisikan mesin sedemikian rupa sehingga kotoran akan keluar searah
dengan arah angin.

5. Untuk mengurangi susut tercecer posisikan mesin menghadap dinding atau buatlah
dinding buatan berupa lembaran plastik atau anyaman bambu didepan mesin
sedemikian rupa sehingga butiran bijian yang terlempar dapat dikumpulkan.

6. Bukalah penutup mesin dan periksalah : drum, semua gigi perontok, konkaf,
bersihkan bagian dalam mesin dari kotoran dan benda asing yang sekiranya akan
mengganggu dan merusak mesin dan juga berbahaya bagi operator. Putarlah drum
perontok dengan tangan sehingga yakin tidak ada yang lepas atau bersentuhan atau
bergesekan.

7. Periksalah ketegangan dan garis lini sabuk pulley, bila sabuk tidak dalam satu garis
lini dan ketegangan tidak tepat maka sabuk pulley akan cepat rusak sebelum
waktunya. Untuk permukaan pulley yang kasar sebaiknya diamplas dan bila pulley
retak, sebaiknya segera diganti.

8. Lumasilah semua bantalan dengan minyak pelumas atau pasta pelumas, periksa juga
secara menyeluruh terhadap kemungkinan adanya mur, baut yang kendor. Periksalah
mesin apakah sudah cukup oli dan bahan bakarnya.

9. Cara Kerja Mesin Perontok Padi

10. Setelah semuanya siap, star atau hidupkan mesin, biarkan sebentar mesin tanpa
muatan. Periksalah posisi unit keseluruhan mesin, jangan sampai bergeser akibat
getaran atau berpindah tempat.

11. Masukkan sedikit bahan asupan untuk memeriksa kemampuan alat, tambah kecepatan
putar (rpm) drum perontok bila ternyata masih ada biji – bijian yang belum terontok.

12. Setelah mesin siap dioperasikan, masukkan bahan asupan yang akan dirontok ke pintu
pemasukan secara teratur sebanyak mungkin tanpa menimbulkan overload,
Tumpuklah bahan di meja pemasukan seefektif mungkin dua sampai tiga orang
diperlukan untuk melayani mesin in
i.
13. Kurangi pemasukan bahan bila terasa akan menjadi overloading, terutama untuk
bahan yang masih belum kering. Apabila mesin macet atau slip karena overloading,
matikan mesin, bukalah tutup mesin dan bersihkan bagian dalamnya.

14. Apabila dirasa posisi meja pengumpan terlalu tinggi, pergunakan alat bantu meja atau
kursi untuk tempat berdiri operator pengumpan atau rendahkan posisi dudukan mesin
perontok.

15. Cegahlah jangan sampai ada benda asing (batu, kayu, logam, mur, baut, kawat dsb)
yang masuk kedalam mesin.

8
16. Kotoran berbentuk jerami yang keluar dari pintu pelempar jerami atau kipas
penghembus harus segera dijauhkan dari mesin, agar tidak menyumbat saringan atau
tercampur dengan gabah bersih hasil perontokan, bila perlu gabah ditampung
langsung menggunakan karung di depan mulut pintu pengeluaran gabah.

17. Apabila proses perontokan telah selesai, mesin harus segera dibersihkan (terutama
bagian dalamnya) untuk disimpan ditempat yang bersih dan kering, bila perlu diberi
selimut agar tidak berkarat. Menyimpan mesin dalam keadaan kotor akan
menjadikannya mesin sebagai sarang hama dan penyakit.

1. Perbedaan Mesin Perontok Padi Secara Pedal Threser (Semi Mekanis) Dan
Mesin Perontok Padi Secara Mekanis

 Proses Perontokan Padi Secara Pedal Thresher (Semi Mekanis)

Thresher jenis pedal ini mempunyai konstruksi sederhana, dapat dibuat sendiri oleh petani
dan cukup dioperasikan oleh satu orang serta mudah dijinjing ketengah lapangan sawah. Pada
umumnya hanya dipakai untuk merontok padi. Thresher jenis pedal ini tidak dikategorikan
sebagai mekanis karena tidak menggunakan mesin penggerak (bensin/ diesel).

Gambar 1.6 Pedal Thresher.

Spesifikasi Pedal Thresher :

1. Kebutuhan operator 1- 2 orang.


2. Mudah dioperasikan dan akan mengurangi susut tercecer.
3. Kapasitas kerja : 75 kg hingga 100 kg per jam

 Proses Perontokan Padi Secara Mekanis (Power Thresher)

Power Thresher ini dapat dipakai untuk merontokan biji-bijian (padi, jagung dan kedelai)
dan dilengkapi dengan pengayak sehingga biji – bijian yang dihasilkan relatif bersih.

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Power Thresher merupakan mesin perontok yang menggunakan sumber tenaga


penggerak engine. Kelebihan mesin perontok ini dibandingkan dengan alat perontok lainnya
adalah kapasitas kerja lebih besar dan efisiensi kerja lebih tinggi.

Ada 2 jenis mesin perontok (Thresher), yaitu :

1. Pedal Thresher (Thresher Semi Mekanis)

2. Power Thresher (Thesher Mekanis)

Dalam usaha tani padi, thresher merupakan alat untuk merontokkan padi menjadi gabah.
Alatini merupakan alat bantu bagi tenaga kerja untuk memisahkan gabah dengan
jeraminya.Thresher jenis pedal mempunyai konstruksi sederhana, dapat dibuat sendiri oleh
petani dancukup dioperasikan oleh satu orang serta mudah dijinjing ketengah lapangan/
sawah. Padaumumnya hanya dipakai untuk merontok padi.

Power Thresher dapat dipakai untuk merontok biji-bijian (padi, jagung dan kedelai) dan
dilengkapi dengan pengayak sehingga biji ± bijian yang dihasilkan relatif bersih, serta
mengurangi kehilangan gabah saat perontokan dan mengurangi kerusakan (pecah)
butir gabah.Fungsi dari Power Thresher / Mesin perontok padi / Mesin Perontok Serbaguna
digunakan sebagai alat mesin pertanian yang serbaguna.Mesin perontok jenis ini dapat
digunakan sebagai mesin perontok padi, perontok kedelai.

Saran

Untuk menyempurnakan makalah ini penulis mengaharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang membangun karena penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan.

10
Daftar Pustaka

Fadli Rustam, di adopsi daris Modul tentang Mekanisasi Pertanian, Pemberdayaan P3A-
WISMP-IMRI Fakultas Pertanian. Universitas Jember ;Jember

.Irwanto, A.K., 1983, Alat dan Mesin Budidaya Pertanian , Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor; Bogor.

Purwadi, T., 1999, Mesin dan Peralatan, Fakultas Teknologi PertanianUniversitas Gadjah
Mada;

Jogjakarta.Sukirno. 1999, Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian


.UniversitasGadjah Mada ;Jogjakarta

11

Anda mungkin juga menyukai