W1S1, 32-35 Sejak itu ibu merasa kepikiran karena takut barangkali
anaknya susah untuk sembuh, namun tetap berusaha
untuk mengikuti saran dokter untuk melakukan terapi
wicara.
W1S1, 55-58 Ibu merasa marah ketika anak mengamuk dan melakukan Tema B
hal-hal yang tak terduga. Ibu mengatasinya dengan Strategi yang dilakukan ibu untuk mengatasi emosi
130
131
mengalihkan perhatiannya dengan bermain bersama yang dirasakannya dalam mengasuh anak.
fandi.
W1S1, 60-71 Ibu merasa sedih karena anaknya belum bisa ngomong,
cerita, dan merangkai kalimat sendiri. Ibu mengatasinya
dengan berdoa agar Z cepat lancar ngomongnya.
W1S1, 86-90 Permasalahan yang dialami yaitu penerapan pola asuh Tema C
yang berbeda antara orang tua dan simbah dalam hal Pola asuh demokratis yang diterapkan kepada anak.
bahasa yang digunakan sehari-hari.
Ibu mengatasinya dengan mencoba menyatukan pola
asuh dengan simbahnya
W1S1, 212-214 Ibu menggunakan bahasa dan intonasi yang halus dalam
memberi penjelasan ke anak agar tidak melakukannya
lagi.
W1S1, 100 Ibu menerima kondisi anak sehingga harus telaten. Tema D
Penerimaan diri pada ibu atas kondisi anak.
W1S1, 133-138 Ibu tidak merasa seperti rendah diri dengan lingkungan
sekitar karena menurut dokter dan terapis kondisi Z
normal, hanya saja terlambat bicara karena dulu pernah
sering kejang dan anaknya males buat ngomong.
W1S1, 104-107 Ibu merasa bahwa kondisi anak sekarang disebabkan Tema E
karena semasa kecilnya pernah kejang sampai tiga kali. Keyakinan ibu atas kesembuhan anaknya.
W1S1, 126-128 Ibu yakin anaknya bisa lancar ngomong makanya dia
suka mengajari nyanyi, mengajak ngobrol, dan belajar
mengucapkan kata.
W1S1, 40-45 Ibu rutin mengantarkan anak terapi wicara sekitar selama Tema F
tujuh bulan dan setelah itu berhenti karena lahiran anak Usaha ibu agar anak dapat lancar berbicara.
ke dua.
W1S1, 153-160 Ibu tidak bisa menghitung sehari berapa kali Z Tema I
melakukan tantrum, bergantung pada kondisi emosinya Intensitas dan penyebab terjadinya perilaku tantrum
Z. Semakin kesini ibu merasa kalau Z semakin sering pada anak.
membanting barang dan menjerit, tapi giliran diminta
mengikuti mengucap kata tidak mau. Padahal dulu Z
suka mengamuk dan menjerit tapi tidak sering.
W1S1, 224-230 Dalam mengasuh anak ibu merasa kesehatan fisiknya Tema J
terganggu seperti darah rendah, migrain, sakit gigi, lelah. Pengaruh terhadap kesehatan psikis dan fisik ibu.
Serta kondisi psikisnya juga merasa stress dan pusing.
W1S1, 79-82 Ibu merasa senang karena semakin ada perkembangan Tema K
bicara meskipun baru bisa ngomong setiap belakang Harapan dan langkah ibu kedepan untuk kebaikan
kata. Ibu berharap anaknya bisa lancar ngomong dan anak.
tidak suka membanting barang.
W1S2, 35-48 Ibu merasa marah karena kadang kalo dibilangin tidak Tema B
mau, justru ngambek dan lari. Ibu mengatasinya Strategi yang dilakukan ibu untuk mengatasi emosi
dengan sabar, terkadang menyesal telah memarahi. yang dirasakannya dalam mengasuh anak.
W1S2, 49-58 Ibu merasa jarang cemas, lebih sering sedih karena U
bagi orang perilakunya nakal sehingga kadang dicibir
tetangga yang tidak tahu. Ibu mengatasinya dengan
136
W1S2, 70-78 Ibu merasa tidak ada yang bisa mengantarkan ke rumah Tema C
sakit, gantian untuk mengasuh anak karena suami Permasalahan pengasuhan mandiri yang dialami ibu.
bekerja di Jakarta. Ibu mengatasinya dengan tetap
semangat karena akan ada hasilnya.
W1S2, 81-82 Ibu merasa harus semangat, telaten, percaya kalo akan Tema E
ada perkembangan baik pada anak. Penerimaan diri dan keyakinan ibu untuk
kesembuhan anak.
W1S2, 109-116 Ibu menilai dari pengalaman buruk orang lain sehingga
dengan cara apapun ibu membuat dirinya tetap happy
meskipun merasa lelah.
W1S2, 139-144 Ibu rutin mengantarkan dan menemani anak melakukan Tema F
terapi wicara seminggu dua kali meskipun dulunya Usaha yang dilakukan ibu untuk perkembangan anak.
kalau disuruh menjenguk orang sakit di rumah sakit dia
tidak mau.
W1S2, 126-132 Menurut ibu perilaku tantrum pada anak sering dan Tema I
susah ditebak, ibu merasa U belum bisa meluapkan Penyebab perilaku tantrum serta kesabaran ibu dalam
rasa senang dan sedihnya dengan benar. Ia justru mengatasinya.
meluapkannya dengan melempar barang maupun
menjerit-jerit.
W1S2, 209-212 Ibu merasa makan banyakpun tidak bisa gendut dan ibu Tema J
berusaha meskipun merasa lelah tapi tidak dibuat stres. Masalah kesehatan fisik dan psikis ibu dalam
mengasuh anak.
W1S2, 95-100 Kalau sempat dan diijinkan oleh U maka ibu akan
mengisi waktunya dengan menjahit bahan di rumah.
W1S2, 237-249 Namun sekarang sudah ada perubahan, tetangga yang Tema K
awalnya mencemooh sekarang sudah mulai mengerti, Kepercayaan diri dan motivasi ibu untuk kesembuhan
dan ibu menganggap meskipun dia banyak kekurangan anak.
tetapi ada kelebihan dari anak-anak normal makanya
harus telaten dalam mengurus anak.