Alat : a. Turbidity-meter b. TDS-meter c. pH-meter d. Gelas Kimia 100 mL e. Gelas Kimia 250 mL f. Gelas Ukur 100 mL
Bahan : a. Koagulan (PAC) 3,6585 gram b. Air umpan (Air sungai di Sarijadi)
3.2 Prosedur Kerja
1. Mengisi bak umpan dengan air umpan sekitar 20 L. 2. Mengecek dan mencatat pH, kekeruhan dan TDS air umpan. 3. Menambahkan koagulan sebanyak 3,6585 gram ke dalam air umpan dan mengaduknya secara cepat selama 1 menit hingga membentuk flok-flok halus. 4. Mengecek dan mencatat pH, kekeruhan dan TDS air umpan setelah ditambahkan koagulan. 5. Memasukkan cairan kedalam bak pengendapan dan mencatat waktu pengendapan (120 menit). 6. Mengambil sampel setiap 10 menit dan mengecek pH, kekeruhan dan TDS nya. 7. Menghitung efisiensi pengendepan dari nilai kekeruhan. 8. Menggambarkan kurva hubungan antara efisiensi dan waktu untuk menentukan waktu optimum pengendapan. 9. Menganalisa dan membahas hasil percobaan yang dilakukan. 10. Memberikan saran untuk percobaan tersebut. LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2017/2018
Modul : Sedimentasi Pembimbing : Ir. Emma Hermawati, M.T.
Oleh :
Kelompok : VIII
Nama : 1. Vieirsa Putri H. NIM. 151411093
2. Wulan Suci R. NIM. 151411094
3. Zaki Maulana A. NIM. 151411095
4. Zaviera Meika C. NIM. 151411096
Kelas : 3C- TK
Tanggal Praktikum : 23 November 2017
Tanggal Pengumpulan Laporan : 30 November 2017
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2017 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses sedimentasi umumnya digunakan untuk mengendapkan partikel halus (fine particle) dan partikel kasar dengan cara pengendapan. Kualitas carian hasil pengendapan umumnya dinyatakan dalam satuan kekeruhan (turbidity). Semakin kecil nilai kekeruhan, maka cairan tersebut semakin jernih begitu juga sebaliknya. Umunya sedimentasi digunakan pada pengolahan air air (water treatment) dan pengolahan air limbah (waste water treatment). Hasil pengendapan akan membentuk lumpur (sludge) yang berada di bagian bawah bak sedimentasi. Lumpur yang terbentuk umumnya berasal dari proses kimia (koagulasi dan flokulasi yang membentuk gumpalan) yang disebut lumpur kimia/mineral dan bersifat B3. Sedangkan lumpur yang berasal dari proses biologi disebut lumpur biologi yang bersifat ramah lingkungan. Proses sedimentasi dipengaruhi oleh jenis aliran cairan yang melalui bak sedimentasi, dan gaya gravitasi. Semakin kecil atau lambat aliran, maka pengendapan semakin baik begitu juga sebaliknya.
1.2 Tujuan Praktikum
a. Menentukan waktu pengendapan optimum dalam Bak Sedimentasi.