Tahun 2005
Materi : Pedoman Pengaduan
To :
Tanggal . . . . . . . . . . . . .. . .
• Human Rights Committee
• Committee on Against of Torture
• Committee on Elimination Discrimination Against Women
• Committee on Elimination Racial Discrimination
c/o
The Center for Human Rights
United Nation Office
8 - 14 Avenue de la Paix
1211 Geneva 10, Switzerland
(Setiap dokumen pendukung yang menyatakan hubungan korban dengan pengadu harus
dicantumkan/dilampirkan, misalnya akte kelahiran, surat kuasa pengacara, surat pribadi yang
memberikan kuasa pada pengadu untuk bekerja atas nama korban dll. Bila sumber adalah LSM, suatu
uraian singkat mengenai lembaga ini bersama keterangan yang menjelaskan alasan LSM itu yang
menyampaikan pengaduan).
(Pengaduannya dibuat terperinci secara kronologis mengenai kejadian pelanggaran atas hak-hak korban.
Informasi spesifik sedapat mungkin dibuat lengkap seperti : tanggal dan jam kejadian, tempat kejadian,
nama, pangkat dan uraian pelaku yang bertanggung jawab, tempat penahanan, nama dan alamat saksi-
saksi yang mengatahui kejadian pelanggaran. Bila pelanggaran ini juga meluas, suatu ringkasan tentang
sejarah situasi negara dapat dilampirkan sebagai pengenalan. Yang juga penting membuat uraian dan
jika dimungkinkan dengan melampirkan semua dokumen yang relevan teks undang-undang, laporan
kesehatan, BAP, laporan pers, temuan-temuan LSM, dakwaaan, putusan pengadilan. Catatan : Perlu
untuk diperhatikan dalam uraian fakta disajikan apa adanya. Cara pengungkapan yang berbunga-bunga
dan mengandung dramatisasi harus dihindarkan. Tuliskan data secara apa adanya. Informasi dari pers
hanya dianggap sebagai pelengkap, bukan yang utama).
(Uraian rinci tentang ketidakmauan (unwilling) dan atau ketidakmapuan (unable) dalam hal
memulihkan hak-hak korban ataupun upaya untuk menghukum korban. Langkah-langkah yang telah
diambil korban untuk melakukan upaya, dalam upaya menghukum pelaku, melakukan upaya agar
mendapatkan restitusi, kompensasi dan rehabilitasi dan hasilnya tidak memuaskan. Semua upaya
domestik yang mungkin, melaporkan ke legislatif, Komnas, polisi militer, pengadilan, dsb telah ditempuh
tetapi tidak memenuhi rasa keadilan korban. Adanya tindakan dengan pola tertentu yang menunjukkan
bahwa setiap upaya penyelesaian tidak berguna dapat ditambahkan dalam pengaduan. Pengaduan tidak
diterima jika pengaduan masih diproses berdasarkan ketentuan domestik).
Prosedur-prosedur Internasional lainnya ..............................................................................................
(Masalah yang dilaporkan tidak sedang diproses menurut prosedur internasional lainnya. Jika telah
diproses, jelaskan waktunya, dan bagaimana hasilnya).
(Harapan khusus dapat dicantumkan misalnya korban mendapat ijin mengakses kerabatnya, pengacara
atau dokter (jika pengadu dalam tahanan), pembebasan dari tahanan, pengembalian harta yang
dirampas, penyelidikan oleh badan internasional, penghentian suatu praktek-praktek pelanggaran HAM
tertentu, pencabutan/pembuatan suatu ketentuan perundang-undangan tertentu, permohonan ganti
kerugian yang memadai bagi korban).
(Pengadu harus menyatakan jika dia menginginkan ada bagian-bagian tertentu dari keluhan yang harus
dirahasiakan seperti : identitas, korban, saksi-saksi, dsb).
(Laporan yang anonim tidak akan diproses, harus ada yang mengambil tanggung jawab dengan
mencantumkan tanda tangan pengadu dalam pengaduan tersebut).
Keluhan itu menjadi terbuka setelah sub-komisi melaporkan hasil-hasil keputusannya pada
Komisi Hak Asasi yang kemudian meneruskan laporan pada ECOSOC (Dewan Ekonomi dan
Sosial).
• Klarifikasi berlangsung setengah kamar dan bersifat tertutup. Beban pembuktian pada
pengadu dan negara.
• Alamat rahasia dapat dicantumkan dalam keluhan.
• Komunikasi (keluhan) dialamatkan ke :