Mekanikafluida 161208155300
Mekanikafluida 161208155300
1 𝑃𝑎 ≡ 1 𝑁/𝑚2
14.2 Variasi Tekanan dengan Kedalaman
Asumsikan
(rho) seragam di seluruh cairan
Tekanan bagian bawah = P,
Tekanan bagian atas =P0.
𝐹 = 𝑃𝐴𝑗 − 𝑃0 𝐴𝑗 − 𝑀𝑔𝑗 = 0
𝑃𝐴 − 𝑃0 𝐴 − 𝜌Ahg = 0
𝑃 = 𝑃0 + 𝜌gh Tekanan
𝑃0 = 1 𝑎𝑡𝑚 = 1,013𝑥105
hukum Pascal: perubahan tekanan yang diterapkan pada
fluida diteruskan tanpa berkurang ke setiap titik fluida dan
dinding bejana.
Sebuah gaya besarnya F1
diterapkan pada piston kecil luas
permukaan A1. Tekanan ini
ditularkan melalui cairan mampat
ke piston lebih besar dari luas
permukaan A2.
𝑃1 = 𝑃2
𝐹1 𝐹2
=
𝐴1 𝐴2
14.3 Pengukuran Tekanan
𝑃0 = 𝜌𝐻𝑔 𝑔ℎ
𝑃0 1.013 × 105 𝑃𝑎
ℎ= = = 0.760 𝑚
𝜌𝐻𝑔 𝑔 𝑘𝑔 𝑚
13.6 × 103 3 (9.80 2 )
𝑚 𝑠
P = P0 + gh
P tekanan absolut
P – P0 tekanan gauge
14.4 Gaya Apung dan Prinsip Archimedes
gaya apung :
𝐵 = 𝑃𝑏𝑜𝑡 − 𝑃𝑡𝑜𝑝 𝐴
= 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑 𝑔ℎ 𝐴 𝑉𝑑𝑖𝑠𝑝 = 𝐴ℎ
𝐵 = 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑 𝑔𝑉𝑑𝑖𝑠𝑝
𝐵 = 𝑀𝑔
Kasus 1: Objek terendam total,
B = fluid gVdisp.
Fg = Mg = obj gVobj
Fg = B
Aliran Fuida :
Aliran tunal, atau laminar, jika setiap partikel fluida mengikuti
lintasan-lintasan yang mulus sehingga lintasan dari
bermacam-macam partikel yang ada tidak pernah
bertumbukan satu sama lain.
Aliran turbulen merupakan aliran yang tidak menentu
ditandai dengan daerah pusaran air kecil
Empat asumsi :
1. Fluida tidak kental gesekan internal diabaikan.
2. Aliran tunak. kecepatan fluida pada setiap titik
konstan.
3. Fluida tidak dapat ditekan Massa jenis suatu
fluida konstan.
4. Aliran tak berotasi fluida tidak memiliki
momentum sudut di titik mana pun.
o streamline (garis alir).
m1 = m2
A1v1 ∆t = A2v2 ∆t
𝑊1 = 𝐹1 ∆𝑥1 = 𝑃1 𝐴1 ∆𝑥1 = 𝑃1 𝑉
Menunjukkan udara
mengikuti bola dan
sebagai hasilnya bola
dibelokkan ke bawah
Alat Penyemprot
Aliran udara melewati salah satu
ujung tabung terbuka
Salah satu Ujung ditenggelamkan
dalam cairan
Udara bergerak mengurangi
tekanan di atas tabung
cairan naikdan melompat masuk
ke dalam aliran udara
cairan tersebut tersebar menjadi
tetesan-tetesan yang kita sebut
spray.
TERIMAKASIH