Anda di halaman 1dari 28

MEKANIKA FLUIDA

LISKA DEWI RAHAYU


4201414033
Fluida adalah kumpulan molekul
yang tersusun secara acak dan
melekat bersama-sama akibat
suatu gaya kohesi lemah akibat
gaya-gaya yang dikerjakan oleh
dinding-dinding wadah.
14.1 Tekanan

 gaya yang diberikan oleh fluida statis


pada suatu benda selalu tegak lurus
terhadap permukaan benda

F adalah besarnya gaya yang bekerja pada


piston dan A adalah luas permukaan piston
tekanan P dari benda yang terendam
didefinisikan sebagai rasio gaya terhadap
luas daerah: 𝐹
𝑃≡
𝐴
Jika tekanan pada suatu luas tidak sama, maka kita
dapat menghitung gaya dF pada setiap elemen
permukaan dengan luas dA sebagai :
𝑑𝐹 = 𝑃 𝑑𝐴
satuan SI untuk tekanan adalah newton per meter
persegi (𝑁/𝑚2 ), yang dinamakan pascal (Pa) :

1 𝑃𝑎 ≡ 1 𝑁/𝑚2
14.2 Variasi Tekanan dengan Kedalaman
Asumsikan
 (rho) seragam di seluruh cairan
Tekanan bagian bawah = P,
Tekanan bagian atas =P0.

Tiga gaya eksternal yang bekerja :


o gaya angkat keatas =PA,
o gaya angkat kebawah = P0A.
Massa zat cair adalah M = v = Ah
o sehingga berat cairan dalam paket adalah
Mg = Ahg
𝐹 =0

𝐹 = 𝑃𝐴𝑗 − 𝑃0 𝐴𝑗 − 𝑀𝑔𝑗 = 0

𝑃𝐴 − 𝑃0 𝐴 − 𝜌Ahg = 0

𝑃 = 𝑃0 + 𝜌gh Tekanan

Tekanan P pada kedalaman h dibawah


suatu titik di dalam cairan yang tekanannya
P0 adalah lebih besar sebanyak gh

𝑃0 = 1 𝑎𝑡𝑚 = 1,013𝑥105
hukum Pascal: perubahan tekanan yang diterapkan pada
fluida diteruskan tanpa berkurang ke setiap titik fluida dan
dinding bejana.
Sebuah gaya besarnya F1
diterapkan pada piston kecil luas
permukaan A1. Tekanan ini
ditularkan melalui cairan mampat
ke piston lebih besar dari luas
permukaan A2.

𝑃1 = 𝑃2
𝐹1 𝐹2
=
𝐴1 𝐴2
14.3 Pengukuran Tekanan

Sebuah pipa tabung panjang yang


Barometer
ditutup disalah satu sisinya diisi
dengan raksa dan dijungkirbalikan
pada sebuah wadah yang berisi
raksa.

𝑃0 = 𝜌𝐻𝑔 𝑔ℎ

𝑃0 1.013 × 105 𝑃𝑎
ℎ= = = 0.760 𝑚
𝜌𝐻𝑔 𝑔 𝑘𝑔 𝑚
13.6 × 103 3 (9.80 2 )
𝑚 𝑠

1 atm = 0.760 m (of Hg)


Manometer o Sebuah alat untuk menghitung
tekanan dari sebuah gas didalam
kapal laut.
o Salah satu ujung dari pipa U yang
berisi cairan berhubungan
langsung dengan atmosfer
o Ujung lainnya dihubungkan ke
tekanan untuk diukur
o Tekanan di B adalah P = P0+ρgh
Tekanan absolut dan tekanan gauge

P = P0 + gh

P  tekanan absolut

P – P0 tekanan gauge
14.4 Gaya Apung dan Prinsip Archimedes

Gaya apung adalah Gaya ke atas yang diberikan oleh fluida


pada setiap objek tenggelam.
Prinsip Archimedes

“Besarnya gaya apung pada


suatu benda selalu sama
dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda
tersebut.”
o Tekanan diatas kubus
meyebabkan gaya kebawah yang
besarnya  Ptop A
o Tekanan didasar kubus
meyebabkan gaya angkat keatas
yang besarnya  Pbot A

gaya apung :

𝐵 = 𝑃𝑏𝑜𝑡 − 𝑃𝑡𝑜𝑝 𝐴
= 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑 𝑔ℎ 𝐴 𝑉𝑑𝑖𝑠𝑝 = 𝐴ℎ

𝐵 = 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑 𝑔𝑉𝑑𝑖𝑠𝑝
𝐵 = 𝑀𝑔
Kasus 1: Objek terendam total,

 Sebuah benda yang seluruhnya tenggelam


mempunyai massa jenis = fluid
 Vdisp =Vobj
 Gaya angkat keatas
B = fluid g V= fluid g Vobject
 Gaya gravitasi kebawah
Fg = Mg = obj g Vobj
 Gaya total
B - Fg = (fluid – obj) g Vobj
Kasus 1: Objek terendam total,

gaya gravitasi yang gaya apung ke atas menjadi


arahnya ke bawah lebih lebih kecil daripada gaya
kecil daripada gaya gravitasi dan benda akan
apungnya, dan benda tenggelam
bergerak dipercepat
keatas.
Kasus 2: Objek mengapung.
o suatu benda dengan volume Vobj dan massa jenis obj < fluid
dalam kesetimbangan statis
o gaya apung ke atas diseimbangkan oleh gaya gravitasi ke
bawah yang bekerja pada benda tersebut.

B = fluid gVdisp.
Fg = Mg = obj gVobj
Fg = B

fluid gVdisp = obj gVobj,


Vdisp obj
=
Vobj fluid
14.5 Fluida Dinamis

Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas)


yang bergerak atau bisa disebut dengan fluida ideal.

Aliran Fuida :
 Aliran tunal, atau laminar, jika setiap partikel fluida mengikuti
lintasan-lintasan yang mulus sehingga lintasan dari
bermacam-macam partikel yang ada tidak pernah
bertumbukan satu sama lain.
 Aliran turbulen merupakan aliran yang tidak menentu
ditandai dengan daerah pusaran air kecil
Empat asumsi :
1. Fluida tidak kental  gesekan internal diabaikan.
2. Aliran tunak.  kecepatan fluida pada setiap titik
konstan.
3. Fluida tidak dapat ditekan  Massa jenis suatu
fluida konstan.
4. Aliran tak berotasi  fluida tidak memiliki
momentum sudut di titik mana pun.
o streamline (garis alir).

o Lintasan yang diambil oleh partikel fluida di


bawah aliran tunak disebut streamline (garis
alir).
o Kecepatan dari partikel selalu
bersinggungan dengan aliran arus .
o Satu set aliran arus membentuk saluran
aliran.
o Partikel fluida tidak dapat mengalir ke dalam
atau keluar dari sisi tabung ,jika bisa arus
akan bertumbukan satu sama lain.
 Sebuah fluida berpindah didalam
sebuah pipa yang memiliki diameter
berbeda
m1=A1∆x1 = A1v1 ∆t

m2 = A2 ∆x2 = A2v2 ∆t


Karena aliran fluida tetap dimana 𝑚1 pada
interval ∆𝑡 = 𝑚2 pada interval ∆𝑡, maka:

m1 = m2

A1v1 ∆t = A2v2 ∆t

A1v1 = A2v2 = konstan


persamaan kontinuitas
14.6 Persamaan Bernoulli
Ketika fluida bergerak melewati
sebuah bagian di mana
kelanjuan atau ketinggian di
atas permukaan bumi berubah,
tekanan fluida juga berubah.

𝑊1 = 𝐹1 ∆𝑥1 = 𝑃1 𝐴1 ∆𝑥1 = 𝑃1 𝑉

𝑊2 = −𝐹2 ∆𝑥2 = −𝑃2 𝐴2 ∆𝑥2 = −𝑃2 𝑉

Volume A = volume B, maka usaha total:


𝑊 = 𝑃1 − 𝑃2 𝑉
Bagian dari usaha ini merupakan perubahan energi
kinetik dari segmen cairan, dan sebagian perubahan
energi potensial dari sistem

Perubahan energi kinetik dari segmen fluida:


∆K = ( ½ mv22 + Kgray) – ( ½ mv12 + Kgray)
= ½ mv22 – ½ mv12

perubahan energi potensial gravitasi dari sistem:


∆U = (mgy2 + Ugray) – (mgy1 + Ugray)
= mgy2 - mgy1
usaha yang dilakukan pada suatu benda sama dengan
perubahan energi mekanik benda ΔEM.
W = ∆K + ∆U
(P1 − P2)V = ½ mv22 – ½ mv12 + mgy2 − mgy1  = m/V

P1 − P2 = ½ v22 – ½ v12 + gy2 − gy1

P1 + ½ v12 + gy1 = P2 + ½ v22 + gy2


Persamaan Bernoulli
P+½ v2 + gy = konstan

Ketika fluida itu diam, v1 = v2 = 0

P1 − P2 = g(y2 – y1) = gh


14.7 Aplikasi Fluida Dinamis
sayap pesawat
o Aliran steamline disekitar sayap
pesawat bergerak
o Lift adalah gaya keatas sayap dari
udara
o Drag adalah komponen horisontal
o Lift tergantung pada kecepatan
pesawat, luas sayap, kelengkungan,
serta sudut antara sayap dan bidang
horisontal
Sebuah benda bergerak melalui fluida mengalami
gaya angkat sebagai hasil dari efek yang
menyebabkan fluida mengubah arahnya ketika
mengalir melewati objek. Beberapa
Faktor yang mempengaruhi gaya angkat
a. bentuk objek,
b. orientasi terhadap aliran fluida,
c. gerakan berputar dan
d. tekstur permukaannya.
Bola Golf

Menunjukkan udara
mengikuti bola dan
sebagai hasilnya bola
dibelokkan ke bawah
Alat Penyemprot
 Aliran udara melewati salah satu
ujung tabung terbuka
 Salah satu Ujung ditenggelamkan
dalam cairan
 Udara bergerak mengurangi
tekanan di atas tabung
 cairan naikdan melompat masuk
ke dalam aliran udara
 cairan tersebut tersebar menjadi
tetesan-tetesan yang kita sebut
spray.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai