Anda di halaman 1dari 11

SAMSIAH

214.01.15.008

SP 1 Pasien :
Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab perasaan marah, tanda dan gejala yang
dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibatnya serta cara mengontrol secara fisik I

Orientasi:
Perawat : “Selamat Pagi pak, perkenalkan nama saya Samsiah, saya mahasiswa dari sekolah tinggi ilmu
kesehatan. Hari ini saya dinas pagi dari pkl. 07.00-14.00. Saya yang akan merawat bapak hari ini.
Pasien : yaah
Perawat : Nama bapak siapa ?
Pasien : Tony
Perawat : senangnya dipanggil apa?”
Pasien : Toni saja
Perwat : “Bagaimana perasaan bapak saat ini?, Masih ada perasaan kesal atau marah?”
Pasien : iya masih
Perawat : “Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan marah bapak, Berapa lama
bapak mau kita berbincang-bincang?”
Pasien : terserah suster
Perawat : Bagaimana kalau 10 menit?
Pasien : iya
Perawat : “Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, pak? Bapak mau disini saja atau ditempat
lain ?
Pasien : disini saja
Perawat : baik pak , sebelum kita mulai apa bapak bisa mengulang menyebutkan nama saya.
Pasien : saya lupa
Perawat : saya ulang ya pak , nama saya samsiah. Siapa nama saya pak ?
Pasien : samsiah

Kerja :
Perawat : baik pak , untuk hari ini kita saling cerita aja ya pak , kalo boleh tau apa yang menyebabkan bapak
bisa masuk dirumah sakit ini ?
Pasien : saya dibawah oleh ayah saya karna saya selalu memberontak dirumah ,
Perawat : apa yang membuat bapak memberontak ?
Pasien : karna keinginan saya tidak dipenuhi.
Perawat : baik pak , Maukah bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa
menimbulkan kerugian?
Pasien : iyaa mau
Perawat : apa bapak percaya dengan saya
Pasien : iyaa, saya percaya.

Terminasi :
Perawat : Baik Pak, karena sudah 10 menit, perbincangan ini kita akhiri.
Pasien : iyaa
Perawat : “Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya?”
Pasien : lumayan tenang
Perawat : besok pagi kita akan ketemu lagi jam 10 dan akan menyita waktu bapak 5-10 menit lagi, apa bapak
bersedia ?
Pasien : iyaa bersedia
Perawat : bapak maunya dimana ?
Pasien : disini aja lagi .
Perawat : baik pak besok pagi jam 10 kita akan ketemu lagi disini, sebelumnyaa apa bapak bisa mengingat
nama saya ?
Pasien : iyaa ingat suster samsiah .
Perawat : baik pak saya permisi terima kasih pak.

SP 2 Pasien : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan penyebab kekerasan


Orientasi:
Perawat : “Selamat Pagi pak, sesuai dengan janji saya yang kemaren saya datang lagi pak.
Pasien : iyaa
Perawat : bapak masih ingat dengan nama saya ?
Pasien : iyaa ingat, samsiah kan.
Perawat : iyaa pak benar sekali. Hari ini kita akan mengcari tahu apa penyebab yang bisa membuat bapak
menjadi marah
Pasien : iyaa
Perawat : sesuai kontrak yang kmren, kegiatan ini akan menyita waktu bapak kurang lebih 5-10 menit, bapak
bersedia ?
Pasien : iyaa bersdia
Kerja :
Perawat : baik pak, “Apa yang menyebabkan Bapak marah?,
Pasien : saya marah karna saya merasa dibohingi , karna keinginan saya tidak dipenuhi.
Perawat : Apakah sebelumnya bapak pernah marah?
Pasien : tidak perna.
Perawat : “Pada saat marah , apa yang bapak lakukan ?
Pasien : saya mengangamuk dan memukul jendela dan pintu
Perawat : bagaimana perasaan bapak saat sedang marah?
Pasien : saya merasa sangat jengkel sekali, dan tidak dapat mengontrol diri.
Perawat : apa yang bapak lakukan saat marah ?
Perawat : saya memberikan tatapan tajam kepada keluarga saya agar mereka merasa takut kepada saya .
Perawat : cara itu tidak baik pak , itu yang membuat bapak dibawak kerumah sakit ini, karna keluarga bapak
merasa terancam karna sifat bapak yang suka memberontak dan melukai orang lain.
Pasien : iyaa sus saya tahu.
Perawat : bapak harus lebih mengontrol emosi bapak , agar bapak tidak mempunyai pemikiran untuk
melukai orang lain .
Pasien : iyaa sus saya mengerti .

Terminasi :
Perawat : baik pak , waktu kita sudah habis besok kita ketemu lagi untuk mengcari tau masalah dan
bagaimana cara menyelesaikanya. Bapak mau ?
Pasien : iyaa sus saya mau , disini lagi sus
Perawat : bapak mau disini atau ditempat lain?
Pasien : saya mau digazebo saya bosan disini terus.
Perawat : baik pak , besok kita ketemu digazebo jam 10 pagi sama kaya hari ini, dan kira-kira akan menyita
waktu bapak lagi 5-10 menit , bapak bersedia
Pasien : iyaa saya bersedia
Perawat : baik pak saya permisi, kalo bapak membutuhkan sesuatu bapak bisa minta telong kesaya.
Pasien : iya suster terima kasih.
Perawat : iyaa pak sama-sama. Permisi pak
Pasien : iya
SP 3 Pasien : Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan

Orientasi :
Perawat : selamat pagi bapak?
Pasein : iyaa suster pagi
Perawat :Masih ingat dengan saya pak ?
Pasien : iyaa ingat suster samsiah
Perawat : bagaiamana keadaan bapak hari ini.
Pasien : saya baik suster.
Perawat : baiklah pak , seperti perjanjian kita yang kmren kita akan berbincang tantang masalah bapak lagi,
sama seperti kemaren akan menita waktu bapak kurang lebih 5-10 menit , bapak bersedia ?
Pasien : iyaa bersedia .

Kerja :
Perawat : baik pak , untuk menyelasaikan masalah bapak saya ada bebrapa pertanyaan lagi boleh pak?
Pasien : iya suster boleh.
Perawat : baik pak , tanda-tanda apa yang biasa bapak tunjukan ketika bapak sedang marah ?
Pasien : biasa saya berbicara dengan nada tinggi, dengan tangan yang mengepal.
Perawat : selanjutnya apa lagi pak
Pasien : untuk membuat keluarga saya takut biasa saya memasang wajah tampak yang merah dan menatap
dengan mata menatap tajam.
Perawat : apakah dengan cara itu keluarga bapak merasa takut,
Pasien : yah mereka terlihat sangat ketakutan.
Perawat : apakah dengan seperti itu bapak merasa senang.
Pasien : tidak suster , karna itu saya jadi dibawah kerumah sakit dan tidak bisa lagi bertemu dengan mereka.
Perawat : baik pak , kalo bgth bapak sudah tahu alasan bapak dibawak kerumah sakit
pasien : iya sus saya tau dan menyesal
perawat : iyaa pak bapak harus lebih mengontrol emosi bapak agar bapak cepat pulih dan dapat bertemu
kembali dengan keluarga bapak.
pasien : iyaa suster
Terminasi :
Perawat : Bagaimana perasaan bapak sekarang?
Pasien : iyaa suster sudah lumayan baik.
Perawat : baik pak , besok kita ketemu lagi untuk membicarakan kembali masalh-masalah yang bapak alami
Pasien : iya suster
Perawat : bapak maunya jam berapa dan dimna ?
Pasien : jam 10 pagi, dan disni aja lagi suster.
Perawat : baik pak besok pagi jam 10 kita akan ketemu lagi disini , bapak silahkan beristirahat. Saya permisi
pak
Pasien : iya suster.

SP 4 Pasein : Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan

Orientasi :
Perawat : selamat pagi bapak?
Pasein : iyaa suster pagi
Perawat : bagaimna keadaan bapak pagi ini ?
Pasien : saya baik suster.
Perawat :Masih ingat dengan saya pak ?
Pasien : iyaa ingat suster samsiah
Perawat : baiklah pak , seperti perjanjian kita yang kmren kita akan berbincang tantang masalah bapak lagi,
sama seperti kemaren akan menita waktu bapak kurang lebih 5-10 menit , bapak bersedia ?
Pasien : iyaa bersedia .

Kerja :
Perawat : baik pak , saat bapak marah, tindakan apa yang bisa bapak lakukan ?
Pasien : biasa saya berbicara dengan nada tinggi, dengan tangan yang mengepal , terkadang saya sampe
memukuli ayah saya
perawat : menurut bapak apakah tindakan siapa saja yang dirugikan.
pasien : saya sendiri, orang lain dan disketir lingkungan saya
perawat : kerugian apa yang bapak rasakan sekarang.
Pasien : saya merasa sayang sekarang sendiri
perawat : sekarang bapak harus belajar untuk mengotrol marah bapak, sehingga bapak tidak merugikan
siapa-siapa termasuk diri bapak sendiri.
pasien : iya suster
perawat : nanti kita ketemu lagi saya akan mengajarkan bapak bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan
untuk mengontrol amarah bapakk, apa bapak mau ?
Pasien : iyaa suster saya mau

Terminasi :
Perawat : baik pak , besok kita ketemu lagi untuk belajar bagaimana cara mengontrol amarah bapak dengan
gampang.
Pasien : iya suster
Perawat : bapak maunya jam berapa dan dimna ?
Pasien : jam 10 pagi, digazebo
Perawat : baik pak besok pagi jam 10 kita akan ketemu lagi digazebo , saya permisi terima kasih pak.
Pasien : iya suster.

SP 5 Pasien : Latihan mengontrol perilaku kekerasan

Orientasi :
Perawat : selamat pagi bapak?
Pasein : iyaa suster pagi
Perawat :Masih ingat dengan saya pak ?
Pasien : iyaa ingat suster samsiah
Perawat : bagaiamana keadaan bapak hari ini.
Pasien : saya baik suster.
Perawat : baiklah pak , seperti perjanjian kita yang kmren kita akan berbincang tantang bagaimana cara
melakukan pengcegahan untuk masalah bapak, sama seperti kemaren akan menita waktu bapak kurang lebih
5-10 menit , bapak bersedia ?
Pasien : iyaa bersedia

Kerja :
Perawat : baik pak, kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal, bapak bisa
melakukan tarik nafas napas dalam dan bapak dapat melakukan pukul kasur dan bantal”.
Pasien : iyaa suster
perawat : kita coba yak pak, Begini pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah bapak rasakan maka bapak
berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiupu perlahan –lahan melalui mulut
seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo bapak coba melakukan.
Pasien : pasien terlihat memperaktekan apa yang diperintahkan perawat.
Perawat : Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut.
Pasien : pasien terlihat sangat engerti dengan apa yang diajakrkan perawat.
Perawat : Bagus sekali, bapak sudah bisa melakukannya. Bagaimana perasaannya?”
pasien : saya merasa sudah lega suster
Perawat : Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu
muncul bapak sudah terbiasa melakukannya”
pasien : iyaa suster
Perawat : Sekarang mari kita latihan memukul kasur dan bantal. Mana kamar bapak?
Pasien : iyaa suster ayo,
Perawat : Jadi kalau nanti bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan
tersebut dengan memukul kasur dan bantal. Nah, coba bapak lakukan, pukul kasur dan bantal.
Pasien : pasien melakukan apa yang diperintahkan perawat.
Perawat : Ya, bagus sekali bapak melakukannya, Nah cara inipun dapat dilakukan secara rutin jika ada
perasaan marah. Kemudian jangan lupa merapikan tempat tidurnya”
pasien : iyaa suster

Terminasi :
Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah latihan cara menyalurkan marah tadi?”
Pasien : saya merasa sangat lega suster.
Perawat : baik pak, Ada berapa cara yang sudah kita latih, coba bapak sebutkan lagi?
Pasien : narik nafas dan memukul bantal dan kasur.
Perawat : Bagus sekali pak , bapak dapat meningatnya. Jadi, nanti kalau ada keinginan marah sewaktu-
waktu gunakan kedua cara tadi ya pak. “nantisore kita ketemu lagi kita akan latihan cara mengontrol marah
dengan cara yang lain ya pak , bapak bersedia?
Pasien : iya suster saya bersedia
Perawat : baik pak , Sampai jumpa, terima kasih ya pak.
SP 6 Pasien : Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual (Klien dapat mendemonstrasikan
cara mengontrol perilaku kekerasan

Orientasi :
Perawat : Selamat sore pak, sesuai dengan janji saya tadi pagi sekarang saya datang lagi, apa bapak
masih ingat nama saya
Pasien : iyaa suster samsiah saya ingat.
Perawat : Bagaimana pak, latihan apa yang sudah dilakukan?
Pasien : saya sudah berlatih untuk nafas dalam.
Perawat : Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan itu.
Pasien : saya merasa tenang suster
Perawat : Bagus sekali, bagaimana rasa marahnya”
Pasien : sudah berkurang suster.
Perawat : Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa marah yaitu dengan
ibadah?” bapak mau ?
Pasien : iyaa suster saya mau
Perawat : Dimana enaknya kita berbincang-bincang.
Pasien : disini saja suster.
Perawat : Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?
Pasien : iya suster saya mau

Kerja :
Perawat : Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa Bapak lakukan?
Pasien : sejak saya dirumah sakit, saya tidak melakukan ibadah seperti sholat karna saya merasa doa
saya sia-sia
Pasien : bapak tidak boleh berkata seperti itu, semua doa pasti didengar pak. Tapi mungkin belum
waktunya saja pak, sekarang bapak harus mulai beribadah lagi untuk berdoa meminta penyembuhan,
bapak mau ?
Pasien : iyaa suster saya mau
Perawat : Bagus. Baik, yang mana mau dicoba pak?
pasien : terserah suster
perawat : baik pak, kalau bapak sedang marah coba bapak langsung duduk dan tarik napas dalam.
Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu
kemudian sholat”.
Pasien : pasien terlihat mengerti
Perawat : Bapak bisa melakukan sholat secara teratur untuk meredakan kemarahan.”
Pasien : iyaa suster
Perawat : Coba Bpk sebutkan sholat 5 waktu?
Pasien : waktu subuh, duhur, azhar, magrib isya.
Perawat : Bagus. Mau coba yang mana?
Pasien : yang subuh suster
Perawat : Coba sebutkan caranya”
Pasien : pasien terlihat mempraktekan cara sholat
Perawat : baik bagus sekali pak.

Terminasi :
Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara ini?”
Pasien : saya merasa lebih tenang suster.
Perawat : Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari?
Pasien : 3 suster
Perawat : Bagus swkali pak. Besok kita ketemu lagi ya pak, nanti kita bicarakan cara mengontrol
rasa marah, yaitu dengan patuh minum obat..
Pasien : iyaa suster
Perawat : Mau jam berapa pak?
Pasien : jam 10 pagi suster .
Perawat : baik kita ketemu dimana lagi pak ?
Pasien : ditaman aja suster
Perawat : baik pak besok kita ketemu pukul 10 pagi ditaman ya pak
Pasien : iyaa suster .
Perawat : kalo begitu saya pemisi yaa pak terima kasih atas waktumya
Pasien : iya suster
SP 7 Pasien : Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan obat

Orientasi
Perawat : Selamat Pagi pak, sesuai dengan janji saya kemarin hari ini kita ketemu lagi”
Pasien : iya suster selamat pagi
Perawat : Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam, pukul kasur bantal, bicara yang
baik serta sholat?,
Pasien : iya suster sudah
Perawat : apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?
Pasien : saya merasa lebih tenang suster .
Perawat : nagus pak, Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan tentang cara minum obat yang
benar untuk mengontrol rasa marah? Seperti biasa akan meyita waktu bapak kurang lebih 5-10 menit ,
baopak bersedia
Pasien : iya suster saya bersedia

Kerja :
Perawat : baik pak, Bapak sudah dapat obat dari dokter?”
Pasien : iya suster sudah
Perawat : Berapa macam obat yang Bapak minum
Pasien : 3 suster
Perawat : Warnanya apa saja?
Pasien : saya kurang ingat suster
Pasien : baik pak saya jelaskn Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ
gunanya agar pikiran tenang, yang putih ini namanya THP agar rileks dan tegang, dan yang merah
jambu ini namanya HLP agar pikiran teratur dan rasa marah berkurang. Semuanya ini harus bapak
minum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 sian g, dan jam 7 malam”.
Pasien : oiyah suster
Perawat : Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk membantu mengatasinya
bapak bisa mengisap-isap es batu”.
Pasien : pasien terlihat menganguk-nganguk
Perawat : Bila terasa mata berkunang-kunang, bapak sebaiknya
istirahat dan jangan beraktivitas dulu”
pasien : iya suster.
Perawat : “Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya pak,
karena dapat terjadi kekambuhan.”
Pasien : iyaa suster

Terminasi :
Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara minum obat yang
benar?”
Pasien : saya lumayan sedikit mengerti suster
Perawat : Bagaimana cara minum obat yang benar?”
Pasien : 3x dalam sehari suster
Perawat :Nah, sudah berapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari?.
Pasien : sdah 4 suster
Pasien : baik pak , jiwa sewaktu bapak merasa ingin marah, bapak merasa ada tanda maau marah dalam
diri bapak, bapak bisa mempraktekan apa yang saya ajarkan , bapak mengerti .
Pasien : iyaa suster
Perawat : baiklah pak , tugas saya sudah selesai, saya mengucapakn terima kasih atas waktu dan
kerjanya samaanya selama ini semoga bapak bisa lekas sembuh dan dapat bertemu kembali dengan
keluargnya.
Pasien: iya suster terima kasih juga telak mengajarkan saya cara meredahkan amarah saya .
Perawat : iyaa pak sama-sama. Semoga bapak selalu ingat apa yang saya ajarkan. Saya permisi ya pak.
Pasien : iyaa suster
Pasien & perawat berjabat tangan.

Anda mungkin juga menyukai