Anda di halaman 1dari 9

JUBAEDAH

AKS W31/15
15308017

Klausul ISO 9001:2008

Klausul 1 – Ruang Lingkup

1.1 – Umum

1.2 – Penerapan

Klausul 2 – Acuan Standard

Klausul 3 – Istilah dan Definisi

Klausul 1 – 3 hanya bersifat sebagai pengantar standar ISO 9001:2008. Dalam 3 klausul ini, belum
ada pesyaratan yang harus dijalankan. Hanya saja, Klausul 1.2 menjelaskan bahwa klausul 4-8
wajib untuk diterapkan secara penuh kecuali klausul 7, maka salah satu atau lebih Sub
Klausul boleh tidak diterapkan bila memang tidak terdapat proses atau kegiatan di organisasi
anda yang berkaitan dengan klausul tersebut.

Klausul 4 – Sistem Manajemen Mutu

4.1 – Persyaratan Umum

4.2 – Persyaratan Dokumentasi

4.2.1 – Umum

4.2.2 – Manual Mutu

4.2.3 – Pengendalian Dokumen

4.2.4 – Pengendalian Rekaman


Klausul 4 secara umum berisi tentang persyaratan umum yang mencakup semua persyaratan yang
ada pada klausul-klausul selanjutnya. Penekanan klausul 4 adalah, sebagai konsekuensi penerapan
ISO 9001:2008 maka anda diwajibkan memiliki dokumen-dokumen tertulis seperti Manual Mutu,
Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, 6 Prosedur Wajib, prosedur kerja bagian / divisi / departemen,
instruksi kerja (bila diperlukan), rekaman mutu (form dan semua hal yang digunakan sebagai bukti
pelaksanaan suatu kegiatan) yang dipersyaratkan oleh ISO 9001, dan rekaman mutu yang berkaitan
dengan kegiatan operasional organisasi anda.

Anda juga diminta untuk mengendalikan dokumen dan form / catatan mutu / rekaman mutu
termasuk tata cara penetapan atau pengesahan, revisi, distribusi, penyimpanan dan cara
pemusnahannya.

Klausul 5 – Tanggungjawab Manajemen

5.1 – Komitmen Manajemen

5.2 – Fokus Pelanggan

5.3 – Kebijakan Mutu

5.4 – Perencanaan

5.4.1 – Sasaran Mutu

5.4.2 – Perencanaan Sistem Manajemen Mutu

5.5 – Tanggungjawab, Wewenang dan Komunikasi

5.5.1 – Tanggungjawab dan Wewenang

5.5.2 – Wakil Manajemen

5.6 – Tinjauan Manajemen

5.6.1 – Umum

5.6.2 – Masukan Tinjauan

5.6.3 – Keluaran Tinjauan

Klausul 5 berisi beberapa hal yang harus dilakukan oleh Top Manajemen seperti penetapan
struktur organisasi, job description, penetapan sasaran mutu (quality objective),
penunjukkan management representative (perwakilan manajemen), dan pelaksanaan salah satu
dari dua kegiatan yang harus dijalankan secara rutin dalam periode waktu tertentu: Rapat Tinjauan
Manajemen. Klausul 5.6.2 berisi tentang 7 agenda yang wajib dibahas dalam rapat tinjauan
manajemen yang pelaksanaannya bisa enam bulan sekali atau setahun sekali tergantung kebijakan
perusahaan.

Klausul 6 – Manajemen Sumberdaya

6.1 – Penyediaan Sumber Daya

6.2 – Sumber Daya Manusia

6.2.1 – Umum

6.2.2 – Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran

6.3 – Infrastruktur

6.4 – Lingkungan Kerja

Klausul 6 secara umum berisi persyaratn yang berkaitan dengan pekerjaan HRD dan GA yakni
seputar kepegawaian dan Sarana dan Prasarana. Anda diminta untuk menetapkan kompetensi,
mengadakan seleksi dan evaluasi karyawan, mengadakan pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi karyawan, serta mengelola sarana dan prasarana organisasi anda.

Klausul 7 – Realisasi Produk

7.1 – Perencanaan Realisasi Produk

7.2 – Proses Terkait Pelnggan

7.2.1 – Penetapan Persyaratan Yang Berhubungan Dengan Produk

7.2.2 – Tinjauan Persyaratan Yang Berhubungan Dengan Produk

7.2.3 – Komunikasi Pelanggan

7.3 – Desain dan Pengembangan

7.3.1 – Perencanaan Desain dan Pengembangan

7.3.2 – Masukan Desain dan Pengembangan


7.3.3 – Keluaran Desain dan Pengembangan

7.3.4 – Tinjauan Desain dan Pengembangan

7.3.5 – Verifikasi Desain dan Pengembangan

7.3.6 – Validasi Desain dan Pengembangan

7.3.7 – Perubahan Desain dan Pengembangan

7.4 – Pembelian

7.4.1 – Proses Pembelian

7.4.2 – Informasi Pembelian

7.4.3 – Verifikasi Produk Yang Dibeli

7.5 – Produksi dan Penyediaan Jasa

7.5.1 – Pengendalian Proses Produksi dan Penyediaan Jasa

7.5.2 – Validasi Proses Produksi dan Penyediaan Jasa

7.5.3 – Identifikasi dan Mampu Telusur

7.5.4 – Barang Milik Pelanggan

7.5.5 – Penjagaan Produk

7.6 – Pengendalian Alat Pemantauan dan Pengukuran

Klausul 7 berisi beberapa persyaratan ISO yang berkaitan dengan realisasi produk dan jasa mulai
dari kontrak atau kesepakatan dengan pelanggan sampai produk atau jasa sampai ke tangan
pelanggan. Bila diurutkan, klausul 7 ini mengatur mulai dari tinjauan order, perencanaan
(schedule), pembelian raw material atau jasa pendukung, pelaksanaan produksi atau pemberian
jasa, penyimpanan, pengiriman, sampai barang / jasa diterima oleh pelanggan.

Klausul 7 ini mengatur beberapa divisi yang lazim ditemukan di suatu organisasi seperti
Marketing, Purchasing, PPIC, Produksi, Gudang, QC, QA, dll. Sebagai contoh, untuk divisi
marketing, Anda diminta untuk memantau kepuasan pelanggan (dengan cara survey kepuasan
pelanggan) dan menangani keluhan pelanggan; setiap keluhan harus dicatat, ditindaklanjti,
dianalisis dan diberikan solusi perbaikan dan pencegahannya di masa mendatang.
Sebagaimana dijelaskan pada klausul 1.2, bila ada salah satu sub klausul yang
tidak applicable, maka boleh dikecualikan atau diabaikan. Contohnya, orgnisasi yang bergerak
dibidang penjualan (distributor) tentu hanya menjual produk dari produsen lain dan tidak
melakukan pengembangan produk (Research and Development), sehingga tidak perlu menerapkan
Klausul 7.3 tentang Desain dan Pengembangan.

Klausul 8 – Pengukuran, Analisis dan Peningkatan

8.1 – Sistem Manajemen Mutu

8.2 – Pemantauan dan Pengukuran

8.2.1 – Kepuasan Pelanggan

8.2.2 – Audit Internal

8.2.3 – Pemantauan dan Pengukuran Proses

8.2.4 – Pemantauan dan Pengukuran Produk

8.3 – Pengendalian Ketidaksesuaian Produk

8.4 – Analisis Data

8.5 – Peningkatan

8.5.1 – Peningkatan berkelanjutan

8.5.2 – Tindakan Koreksi

8.5.3 – Tindakan perbaikan

8.5.4 – Tindakan Pencegahan

Klausul 8 seluruhnya berisi tentang Analisis proses secara keseluruhan. Klausul ini berisi
ketentuan empat dari enam prosedur wajib yang harus dibuat yaitu: prosedur Audit Internal (8.2.2),
Prosedur Pengendalian Produk / Jasa Tidak Sesuai (8.3), Prosedur Tindakan Perbaikan (8.5.3) dan
Prosedur Tindakan Pencegahan (8.5.4).

Secara umum dapat dinyatakan bahwa Klausul 8 menuntut anda untuk terus menerus melakukan
perbaikan dengan cara; menganalisis demua data masukkan (survey kepuasan pelanggan, keluhan
pelangggan, produk reject, kesalahan kerja, dll) termasuk melaksanakan kegiatan audit internal
dalam periode waktu tertentu dengan tujuan memastikan kesesuaian antara penerapan dengan
Standar ISO 9001:2008 dan prosedur atau kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

ISO 9075
ISO/IEC 9075-1:2016 Part 1: Framework (SQL/Framework). It provides logical concepts.
ISO/IEC 9075-2:2016 Part 2: Foundation (SQL/Foundation). It contains the most central elements
of the language and consists of both mandatory and optional features.
ISO/IEC 9075-3:2016 Part 3: Call-Level Interface (SQL/CLI). It defines interfacing components
(structures, procedures, variable bindings) that can be used to execute SQL statements from
applications written in Ada, C respectively C++, COBOL, Fortran, MUMPS, Pascal or PL/I. (For
Java see part 10.) SQL/CLI is defined in such a way that SQL statements and SQL/CLI procedure
calls are treated as separate from the calling application's source code. Open Database Connectivity
is a well-known superset of SQL/CLI. This part of the standard consists solely of mandatory
features.
ISO/IEC 9075-4:2016 Part 4: Persistent stored modules (SQL/PSM). It standardizes procedural
extensions for SQL, including flow of control, condition handling, statement condition signals and
resignals, cursors and local variables, and assignment of expressions to variables and parameters.
In addition, SQL/PSM formalizes declaration and maintenance of persistent database language
routines (e.g., "stored procedures"). This part of the standard consists solely of optional features.
Part-6: Support for JavaScript Object Notation (JSON). In 2017 ISO/IEC published a first
technical report about the effort to integrate the data type JSON into the SQL standard. Please
consider that technical reports reflects the current state of the discussion and are not part of the
standard.
ISO/IEC 9075-9:2016 Part 9: Management of External Data (SQL/MED). It provides extensions
to SQL that define foreign-data wrappers and datalink types to allow SQL to manage external data.
External data is data that is accessible to, but not managed by, an SQL-based DBMS. This part of
the standard consists solely of optional features.
ISO/IEC 9075-10:2016 Part 10: Object language bindings (SQL/OLB). It defines the syntax and
semantics of SQLJ, which is SQL embedded in Java (see also part 3). The standard also describes
mechanisms to ensure binary portability of SQLJ applications, and specifies various Java packages
and their contained classes. This part of the standard consists solely of optional features. Unlike
SQL/OLB JDBC defines an API and is not part of the SQL standard.[citation needed]
ISO/IEC 9075-11:2016 Part 11: Information and definition schemas (SQL/Schemata). It defines
the Information Schema and Definition Schema, providing a common set of tools to make SQL
databases and objects self-describing. These tools include the SQL object identifier, structure and
integrity constraints, security and authorization specifications, features and packages of ISO/IEC
9075, support of features provided by SQL-based DBMS implementations, SQL-based DBMS
implementation information and sizing items, and the values supported by the DBMS
implementations.[34] This part of the standard contains both mandatory and optional features.
ISO/IEC 9075-13:2016 Part 13: SQL Routines and types using the Java TM programming
language (SQL/JRT). It specifies the ability to invoke static Java methods as routines from within
SQL applications ('Java-in-the-database'). It also calls for the ability to use Java classes as SQL
structured user-defined types. This part of the standard consists solely of optional features.
ISO/IEC 9075-14:2016 Part 14: XML-Related Specifications (SQL/XML). It specifies SQL-based
extensions for using XML in conjunction with SQL. The XML data type is introduced, as well as
several routines, functions, and XML-to-SQL data type mappings to support manipulation and
storage of XML in an SQL database.[28] This part of the standard consists solely of optional
features.
TERJEMAHAN:
ISO / IEC 9075-1: 2016 Bagian 1: Kerangka (SQL / Framework). Ini memberikan konsep logis.
ISO / IEC 9075-2: 2016 Bagian 2: Yayasan (SQL / Foundation). Ini berisi elemen paling sentral
dari bahasa dan terdiri dari fitur wajib dan opsional.
ISO / IEC 9075-3: 2016 Bagian 3: Call-Level Interface (SQL / CLI). Ini mendefinisikan komponen
antarmuka (struktur, prosedur, bindings variabel) yang dapat digunakan untuk mengeksekusi
pernyataan SQL dari aplikasi yang ditulis di Ada, C masing-masing C ++, COBOL, Fortran,
MUMPS, Pascal atau PL / I. (Untuk Java lihat bagian 10.) SQL / CLI didefinisikan sedemikian
rupa sehingga pernyataan SQL dan prosedur penanganan SQL / CLI diperlakukan terpisah dari
kode sumber aplikasi pemanggil. Open Database Connectivity adalah superset terkenal dari SQL
/ CLI. Bagian dari standar ini hanya terdiri dari fitur wajib.
ISO / IEC 9075-4: 2016 Bagian 4: Modul tersimpan yang persisten (SQL / PSM). Ini
menstandardisasi ekstensi prosedural untuk SQL, termasuk flow control, penanganan kondisi,
sinyal kondisi pernyataan dan pengunduran diri, kursor dan variabel lokal, dan penugasan ekspresi
terhadap variabel dan parameter. Selain itu, SQL / PSM meresmikan deklarasi dan pemeliharaan
rutinitas bahasa database yang terus-menerus (misalnya, "prosedur tersimpan"). Ini bagian dari
standar hanya terdiri dari fitur opsional.
Bagian-6: Dukungan untuk JavaScript Object Notation (JSON). Pada tahun 2017 ISO / IEC
menerbitkan sebuah laporan teknis pertama tentang upaya untuk mengintegrasikan tipe data JSON
ke dalam standar SQL. Harap pertimbangkan bahwa laporan teknis mencerminkan keadaan diskusi
saat ini dan bukan bagian dari standar.
ISO / IEC 9075-9: 2016 Bagian 9: Pengelolaan Data Eksternal (SQL / MED). Ini menyediakan
ekstensi untuk SQL yang mendefinisikan bungkus data asing dan tipe datalink untuk
memungkinkan SQL mengelola data eksternal. Data eksternal adalah data yang dapat diakses,
namun tidak dikelola oleh DBMS berbasis SQL. Ini bagian dari standar hanya terdiri dari fitur
opsional.
ISO / IEC 9075-10: 2016 Bagian 10: binding bahasa Objek (SQL / OLB). Ini mendefinisikan
sintaks dan semantik SQLJ, yang merupakan SQL tertanam di Jawa (lihat juga bagian 3). Standar
ini juga menjelaskan mekanisme untuk memastikan portabilitas biner aplikasi SQLJ, dan
menentukan berbagai paket Java dan kelasnya yang terkandung. Ini bagian dari standar hanya
terdiri dari fitur opsional. Tidak seperti SQL / OLB JDBC mendefinisikan API dan bukan bagian
dari standar SQL. [Rujukan?]
ISO / IEC 9075-11: 2016 Bagian 11: Skema informasi dan definisi (SQL / Schemata). Ini
mendefinisikan Schema Informasi dan Definisi Schema, menyediakan seperangkat alat umum
untuk membuat database SQL dan objek yang dideskripsikan sendiri. Alat-alat ini mencakup
pengidentifikasi objek, batasan struktur dan integritas SQL, spesifikasi keamanan dan otorisasi,
fitur dan paket ISO / IEC 9075, dukungan fitur yang disediakan oleh implementasi DBMS berbasis
SQL, informasi pelaksanaan DBMS berbasis SQL dan item pengaturan, dan nilai yang didukung
oleh implementasi DBMS. [34] Bagian standar ini berisi fitur wajib dan opsional.
ISO / IEC 9075-13: 2016 Bagian 13: Rutin dan jenis SQL menggunakan bahasa pemrograman
Java TM (SQL / JRT). Ini menentukan kemampuan untuk memanggil metode Java statis sebagai
rutinitas dari aplikasi SQL ('Java-in-the-database'). Ini juga memanggil kemampuan untuk
menggunakan kelas Java sebagai tipe terstruktur yang didefinisikan oleh SQL. Ini bagian dari
standar hanya terdiri dari fitur opsional.
ISO / IEC 9075-14: 2016 Bagian 14: Spesifikasi XML-Terkait (SQL / XML). Ini menentukan
ekstensi berbasis SQL untuk menggunakan XML bersamaan dengan SQL. Tipe data XML
diperkenalkan, serta beberapa rutinitas, fungsi, dan pemetaan tipe data XML-to-SQL untuk
mendukung manipulasi dan penyimpanan XML dalam database SQL. [28] Ini bagian dari standar
hanya terdiri dari fitur opsional.

ISO 1008
ISO 10008:2013PreviewQuality management -- Customer satisfaction -- Guidelines for business-
to-consumer electronic commerce transactions
ISO 10008:2013 provides guidance for planning, designing, developing, implementing,
maintaining and improving an effective and efficient business-to-consumer electronic commerce
transaction (B2C ECT) system within an organization.
It is applicable to any organization engaged in, or planning to be engaged in, a business-to-
consumer electronic commerce transaction, regardless of size, type and activity.
ISO 10008:2013 is not intended to form part of a consumer contract or to change any rights or
obligations provided by applicable statutory and regulatory requirements.
ISO 10008:2013 aims to enable organizations to set up a fair, effective, efficient, transparent and
secure B2C ECT system, in order to enhance consumers' confidence in B2C ECTs and increase
the satisfaction of consumers. It is aimed at B2C ECTs concerning consumers as a sub-set of
customers.
The guidance given in ISO 10008:2013 can complement an organization's quality management
system.

TERJEMAHAN:

ISO 10008: 2013PreviewQuality management - Kepuasan pelanggan - Panduan untuk transaksi


perdagangan elektronik business-to-consumer
ISO 10008: 2013 memberikan panduan untuk merencanakan, merancang, mengembangkan,
menerapkan, memelihara dan memperbaiki sistem transaksi perdagangan elektronik-ke-konsumen
elektronik (B2C ECT) yang efektif dan efisien dalam sebuah organisasi.
Hal ini berlaku untuk setiap organisasi yang terlibat dalam, atau berencana untuk terlibat dalam,
transaksi perdagangan elektronik business-to-consumer, terlepas dari ukuran, jenis dan
aktivitasnya.
ISO 10008: 2013 tidak dimaksudkan untuk menjadi bagian dari kontrak konsumen atau untuk
mengubah hak atau kewajiban yang diberikan oleh persyaratan perundang-undangan dan peraturan
yang berlaku.
ISO 10008: 2013 bertujuan untuk memungkinkan organisasi membentuk sistem B2C ECT yang
adil, efektif, efisien, transparan dan aman, untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap
B2C ECT dan meningkatkan kepuasan konsumen. Hal ini ditujukan pada B2C ECTs mengenai
konsumen sebagai sub-set pelanggan.
Panduan yang diberikan dalam ISO 10008: 2013 dapat melengkapi sistem manajemen mutu
organisasi.

Anda mungkin juga menyukai