Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PROGRAM PUSKESMAS

PROGRAM PENGEMBANGAN KESEHATAN USIA LANJUT


UPT KESMAS BLAHBATUH II GIANYAR

HALAMAN JUDUL

Oleh :
Made Ines Savitri (1302006081)
Tharshani Devi Srinivasagam (1302006275)
Made Paramartha Kesuma (1302006093)

Pembimbing :
dr. Putu Cintya Denny Yulianti

DALAM RANGKA MENJALANI KEPANITERAAN KLINIK MADYA DI


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN ILMU
KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya, Laporan Program Puskesmas “Program Wajib Pemberantasan
Penyakit Menular (P2M) UPT Kesmas Blahbatuh II Gianyar” ini dapat
diselesaikan. Laporan Program Puskesmas ini disusun dalam rangka mengikuti
Kepaniteraan Klinik Madya Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran
Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang dilaksanakan tanggal
21 Agustus 2017 bertempat di Ruang Program Puskesmas Blahbatuh II Gianyar.

Semua tahapan laporan dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya berkat


dukungan berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Putu Cintya Denny Yuliyanti selaku Dosen Pembimbing, atas segala
nasehat, bimbingan, dan masukannya untuk menyelesaikan laporan
Program Puskesmas ini.

2. dr. Made Intan Ayurini selaku Kepala Puskesmas Blahbatuh II Gianyar.

3. Ibu Wiweka Ambarwati selaku pemegang program LANSIA di Puskesmas


Blahbatuh II Gianyar atas segala informasi dan kerja sama terkait dengan
penyusunan laporan ini.

Diharapkan hasil laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca


dan dapat menjadi inspirasi dalam perencanaan kegiatan dalam pembangunan
kesehatan di Indonesia dan khususnya di Bali.

Denpasar, Agustus 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
Program Kesehatan Lansia...................................................................................1
A. Pelaksanaan Program (Seharusnya)...................................................................1
1. Latar Belakang....................................................................................................1
2. Tujuan Umum.....................................................................................................2
3. Tujuan Khusus....................................................................................................2
4. Sasaran................................................................................................................3
5. Strategi................................................................................................................3
6. Proporsi Lansia dan Pentingnya Program Lansia...............................................3
7.Kegiatan Program................................................................................................4
8. Indikator Keberhasilan.......................................................................................5
B. Pelaksanaan Program (Kenyataan)....................................................................7

iii
LAPORAN PROGRAM KESEHATAN USIA LANJUT
PUSKESMAS BLAHBATUH II

Mahasiswa: Pembimbing:

Made Ines Savitri (1202006081) dr. Putu Cintya Denny Yuliayanti,


Made Paramartha Kesuma (1302006093) S.Ked
Tharshani Devi Srinivasagam (1302006275)
Pemegang Program:

Wiweka Ambarawati

Hari/Tanggal : Senin, 21 Agustus 2017


Waktu : 12.00 – 13.30 WITA
Lokasi : Ruang Program Puskesmas Blahbatuh II
Narasumber : Wiweka Ambara
Sumber : Wawancara dengan pemegang program (narasumber)

PROGRAM KESEHATAN LANSIA


A. Pelaksanaan Program (Seharusnya) :
1. Latar Belakang :
Peningkatan usia harapan hidup menyebabkan peningkatan
jumlah lanjut usia (lansia), sehingga diperlukan peningkatan kualitas
pelayanan di Puskesmas bagi lansia, yaitu pelayanan yang santun
lansia. UU Kesehatan No 36 tahun 2009, Pasal 138 Undang-undang
Kesehatan menyebutkan bahwa upaya pemeliharaan kesehatan bagi
Lanjut Usia ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan
produktif secara sosial dan ekonomis; dan Pemerintah wajib menjamin
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan bagi Lanjut Usia agar tetap
dapat hidup mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomis.
Secara alami proses menjadi tua mengakibatkan para lansia
mengalami kemunduran fisik dan mental. Kesehatan merupakan aspek
sangat penting yang perlu diperhatikan pada kehidupan para lansia,
sehingga diperlukan upaya menyeluruh untuk meningkatkan kesehatan
pada kelompok pra lansia dan lansia. Pelayanan kesehatan lanjut usia
di Puskesmas harus dilakukan oleh tim yang minimal terdiri dari

1
dokter dan perawat. Jika tenaga lain tersedia juga dapat melibatkan
ahli gizi, tenaga promosi kesehatan, dan lain-lain.
Lansia mempunyai masalah kesehatan yang cenderung
multipatologi sehingga pelayanan yang diberikan kepada lansia
memerlukan pendekatan khusus, yang berbeda dengan pasien dewasa
umumnya. Agar petugas di Puskesmas dapat memberikan pelayanan
yang berkualitas kepada lansia maka perlu dibekali dengan
kemampuan teknis baik secara teori maupun praktek di lapangan.

2. Tujuan Umum :
Meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut untuk mencapai masa tua yang
bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat
sesuai dengan eksistensinya dalam strata kemasyarakatan dalam mencapai
mutu kehidupan usia lanjut yang optimal di wilayah kerja puskesmas
Blahbatuh II.

3. Tujuan Khusus :
a. Meningkatnya kesadaran pada usia lanjut untuk membina sendiri
kesehatannya
b. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat dalam
menghayati dan mengatasi masalah kesehatan usia lanjut secara
optimal
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut
d. Meningkatnya jenis dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut
Berdasarkan tujuan tersebut, dapat dinilai bahwa pada program ini tidak
dapat memenuhi semua aspek SMART (Specific, Measurable, Achievable,
Realistic, Time-bound).

4. Sasaran :
Pembinaan kesehatan lansia meliputi beberapa kelompok, sasarannya yaitu:
a.Sasaran langsung
1. Kelompok usia pra lansia 45-59 tahun,
2. Kelompok usia lansia 60 tahun atau lebih,
3. Kelompok usia lansia risiko tinggi yaitu usia 70 tahun atau lebih,
atau usia lanjut berumur 60 tahun atau lebih dengan masalah
kesehatan.

2
b. Sasaran tidak langsung
1. Keluarga dimana lansia berada,
2. Masyarakat di lingkungan lansia berada,
3. Petugas kesehatan yang melayani kesehatan lansia

5. Strategi:
a. Menyesuaikan perencanaan pembinaan kesehatan lansia dalam
perencanaan puskesmas,
b. Edukasi mengenai kesehatan lansia secara perorangan maupun
kelompok,
c. Meningkatkan partisipasi lansia dalam kegiatan-kegiatan lansia
yang diselenggarakan di puskesmas,
d. Mendorong terwujudnya peran serta keluarga dan masyarakat
khususnya dalam deteksi dini lansia yang mengalami permasalahan
kesehatan dan pelaporannya ke puskesmas.

6. Proporsi Lansia dan pentingnya pelaksanaan program lansia


Proporsi penduduk dalam usia tersebut di wilayah Puskesmas:
Jum lah lansia
Rumusan = Jumlah penduduk x 100%

a. Jumlah pra lansia tahun 2017 di wilayah kerja Puskesmas Blahbatuh


II  5.525 jiwa dari 36.867 jiwa penduduk = 14,9%
Jumlah lansia tahun 2017 di wilayah kerja Puskesmas Blahbatuh II
2.826 jiwa dari 36.867 jiwa penduduk = 7,6%
b. Pentingnya Program Lansia :
1. Peningkatan UHH akan meningkatkan jumlah penduduk lansia,
2. Problematik lansia yaitu adanya penurunan fisik, biologis, mental,
sosial dan ekonomi,
3. Proses menua akan menyebabkan penyakit degeneratif yang
memerlukan waktu lama dan biaya tinggi untuk pengobatannya,
4. Lansia merupakan kelompok yang mudah terkena penyakit dan
sering bersifat multipenyakit,
5. Program lansia dibutuhkan untuk: memperpanjang harapan hidup
lansia, dan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.

7. Kegiatan program :
a. Pencegahan Primer :

3
1) Penyuluhan kesehatan untuk usia lanjut perorangan atau
berkelompok di Posyandu lansia
2) Kegiatan senam/olahraga ringan secara bersama di Posyandu Lansia
3) Pembagian makanan tambahan
b. Pencegahan Sekunder :
1) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis seperti timbang berat
badan dan tinggi badan untuk mengetahui indeks massa tubuh,
pengukuran tekanan darah, pemeriksaan katarak tiap bulan, periksa
kadar gula darah sewaktu dengan alat sederhana seperti stick BS di
Posyandu lansia untuk menemukan kasus Hipertensi, Katarak,
Diabetes Melitus sedini mungkin, menanganinya atau memberikan
rujukan.
2) Memberikan pengobatan gratis bagi pengguna JKBM
c.Pencegahan Tersier
1) Rehabilitasi dan pencegahan ketidakmampuan pada pasien-pasien
stroke atau diabetes mellitus

8. Indikator Keberhasilan
Input:
a. Man :
Pemegang program adalah ibu Wiweka Ambara. Pelaksana program
yaitu dokter, petugas lansia, petugas kesehatan lainnya dan kader
masyarakat
b. Money :
Sumber dana untuk pembinaan kader, pemeriksaan kesehatan dan
pengobatan gratis berasal dari dinas kesehatan (Bantuan Operasional
Kesehatan)
c. Minute :
Pelaksanaan disesuaikan dengan pelakasanaan puskesmas keliling
d. Material :
Kaset senam, tape, tensimeter, stetoskop, senter, timbangan, vitamin
dan obat-obatan
e. Method :

4
1. Penyuluhan perorangan dilaksanakan saat pemeriksaan/pengobatan
baik di posyandu maupun di puskesmas, sedangkan penyuluhan
berkelompok dilakukan pada posyandu lansia.
2. Pemeriksaan kesehatan dan status gizi melalui pengisian KMS
lansia, pengobatan dan rujukan terhadap lansia dilakukan sesuai
standar
3. Bekerja sama dengan Puskesmas apabila ditemukan adanya lansia
yang sakit, diperiksa dan dilakukan pemeriksaan penunjang seperti
pemeriksaan sputum apabila dicurigai TB paru

Proses:
a. Planning :
Perencanaan pertemuan lintas program dan pustu
b. Organizing :
Petugas lansia atau petugas PKM melaksanakan penyuluhan, dokter dan
petugas kesehatan lainnya melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan.
Kader Lansia masing –masing banjar mengkoordinasikan lansia untuk
melakukan senam lansia
c. Actuating :
Bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya dan kader-kader
masyarakat.
d. Controlling :
Evaluasi berupa pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh pemegang
program setiap bulan

Output:
TAHUN 2017
CAPAIAN KINERJA BERDASARKAN INDIKATOR YANG DITETAPKAN

5
Rencana Tindak
No Kegiatan Target Capaian Analisis
Lanjut

Pemeriksaan
Sudah Posyandu lansia
kesehatan di 12 x 12 x
1 mencapai dilaksanakan di 4
posyandu pertahun pertahun
target desa setiap bulan
Lansia
Pelaksanaan senam
Sudah
2x per 2x per lansia setelah
2 Senam lansia mencapai
bulan bulan posyandu lansia di 4
target
desa setiap bulan
Pelaksanaan
1x
Pemberian Belum pemberian makanan
1x perbulan
3 Makanan mencapai tambahan di 4 desa
perbulan (tergantun
Tambahan target tiap bulan dan
g BOK)
tersedianya BOK

Outcome
Menurunkan angka kesakitan dan kematian usia lanjut

Impact
Meningkatkan angka harapan hidup usia lanjut
B. Pelaksanaan Program (Kenyataannya)
1. Kegiatan program :
a. Pencegahan Primer :
1) Penyuluhan kesehatan untuk usia lanjut dilaksanakan saat puskesmas
keliling yang juga bersamaan dengan Posyandu
2) Pembinaan senam lansia bersama di masing-masing banjar setiap
Selasa dan Jumat
3) Pembagian makanan tambahan yang dilakukan apabila tersedia dana
operasional (BOK)
b. Pencegahan Sekunder :
1) Pemeriksaan kesehatan seperti timbang berat badan dan tinggi badan
untuk mengetahui indeks massa tubuh, pengukuran tekanan darah

6
dilakukan bersamaan dengan puskesmas keliling pada lansia yang
datang ke puskesmas keliling
2) Pengobatan gratis dengan JKBM sudah dilaksanakan
c.Pencegahan Tersier
1) Pembinaan pada lansia yang mengalami stroke, diabetes melitus, TBC
dan penyakit terminal lainnya saat pelayanan kesehatan di puskesmas
keliling
Faktor-faktor pendukung :
1. Adanya Puskesmas keliling dan Posyandu
2. Adanya kader yang aktif menggerakkan para lansia
Faktor-faktor penghambat :
1. Banyak lansia yang masih aktif bekerja dan adanya acara keagamaan
sehingga lansia tidak bisa hadir dalam beberapa kegiatan yang diadakan
2. Banyak pula lansia yang tidak bisa hadir karna tidak adanya transportasi
yang mendukung
3. Ketersedian dana bantuan operasional kesehatan untuk melaksanakan
pemberian makanan tambahan gratis.

Anda mungkin juga menyukai