Luar Biasa
Luar Biasa
Dengan mengetahui cara kerja antibodi, maka dapat bermanfaat untuk keperluan
deteksi, kuantitasi dan lokalisasi. Pengukuran dengan pendeteksian dengan
menggunakan teknologi antibodi monoklonal relatif cepat, lebih akurat, dan lebih
peka karena spesifitasnya tinggi. Teknologi antibodi monoklonal saat ini dapat
digunakan untuk mendeteksi kehamilan, alat diagnosis berbgai penyakit infeksi dan
deteksi sel-sel kanker. Teknologi antibodi monoklonal memiliki spesifitasnya yang
tinggi sehingga dapat digunakan untuk membunuh sel kanker tanpa mempengaruhi
sel-sel yang sehat. Teknologi antibodi monoklonal juga banyak dipakai untuk
mendeteksi penyakit-penyakit pada tanaman dan hewan, kontaminasi pangan dan
polutan lingkungan. Berikut merupakan cara Antibodi monoclonal bekerja melawan
sel kanker
1. Membuat sel kanker lebih dikenali oleh sistem immun.
Sistem immun akan aktif jika terdapat musuh (antigen) dalam tubuh, sistem
immun ini adalah tentaranya tubuh. Sekali sistem immun mengenali adanya
musuh tubuh, maka ia akan memanggil teman-temannya untuk melawan musuh
ini. Namun tidak selamanya sistem immun bisa mengenali sel kanker sebagai
musuh, obat-obatan golongan antibodi monoklonal seperti Rituximab bekerja
agar sistem immun lebih kenal dengan sel kanker sehingga sistem pertahanan
tubuh bisa bekerja lebih efektif dalam rangka membunuh sel kanker.
2. Menghambat faktor-faktor pertumbuhan sel kanker.
Jika sebuah zat kimia yang disebut sebagai Growth Factor menempel pada sel
kanker, maka pertumbuhan sel kanker yang ditempeli akan meningkat drastis,
pertumbuhan sel kanker yang semakin banyak secara otomatis kanker akan
semakin berbahaya. Didasarkan fakta inilah, obat-obatan Antibodi Monoklonal
seperti Cetuximab bekerja menghambat ikatan antara growth factor dengan
reseptor pada sel kanker
3. Menghantarkan radiasi ke sel kanker
Kombinasi obat antibodi monoklonal dengan partikel radioaktif bisa
menghantarkan radiasi langsung tepat sasaran pada sel kanker. Hal ini digunakan
untuk memastikan radiasi tersebut tidak merusak sel yang yang sehat. Dengan
adanya obat yang penggunaannya masih dalam pengawasan FDA ini, maka
efektifitas radioterapi pada pasien kanker bisa lebih ditingkatkan.
Penggunaan antibodi monoklonal sebagai terapi kanker memiliki beberapa
kelebihan diantaranya :
a) Bagi penderita kanker teknologi ini memiliki kemungkinan yang lebih aman
daripada pemberian chemotrapi
b) Tidak menggunakan zat kimia yang berbahaya sehingga memungkinkan
untuk tidak terjadinya reaksi tambahan yang membahayakan
c) Reaksi pengobatan dan pendeteksiannya lebih cepat
d) Jika mengalami efek samping pada si penderita maka akan lebih mudah untuk
disembuhkan
Selain beberapa kelebihan yang dapat dirasakan terhadap adanya teknologi
antibody monoklonal, adapula beberapa efek samping yang memungkinkan untuk
terjadi, mulai efek samping yang ringan sampai efek samping yang
menjadikan pasien dalam kondisi gawat darurat.
Efek Samping Umum
a) Reaksi alergi seperti gatal dan bengkak
b) Gejala seperti flu yaitu bersin-bersin, badan meriang, sakit kepala, batuk, dll
c) Diare
d) PengeringanKulit
Efek Samping yang jarang terjadi, namun berbahaya
a) Perdarahan hebat
b) Gangguan jantung
c) Reaksi anafilaksis (hipersensitif)
1. Tahap Pre-OPU
Pada tahap ini akan dilakukan Terapi Down Regulation dan Terapi Stimulasi.
Down Regulation adalah suatu fase dimana rangsangan otak terhadap ovarium
dihentikan dengan penggunaan obat tertentu. Pada fase ini kita ingin menciptakan
seperti keadaan menopause dengan tujuan untuk mempersiapkan indung telur
menerima terapi stimulasi. Terapi Down Regulation dimulai pada H21 dengan dosis
tertentu yang berbeda untuk setiap pasien dan jangka waktu tertentu yang telah
ditetapkan oleh tim dokter . Sebelum dimulainya terapi ini terlebih dahulu pada siklus
hari ke 21 dilakukan tindakan trial sounding , yaitu pemeriksaan untuk menilai
keadaan anatomi rahim.
Pemeriksaan di tahap pertama ini yaitu pada siklus hari ke 2-5, diawali dengan
pemeriksaan hormon LH, FSH, Prolaktin dan Estradiol. Terapi ini berlangsung lebih
kurang antara 2 minggu hingga 1 bulan. Alternatif lain yang dapat dilakukan juga
untuk wanita yang siklus menstruasinya tidak teratur dilakukan Pill Cross Over ,
sehingga memudahkan pemberian terapi injeksi Buserelin Acetate.
Terapi injeksi Buserellin Acetate ini dilakukan 1x sehari pada jam yang sama
yaitu jam 1 siang atau jam yang telah ditentukan dengan dosis 0.5 mg tiap kali suntik.
Cara penyuntikan dilakukan secara sub kutan, yaitu tehnik suntik dengan
menggunakan syringe pendek dan disuntikkan tegak lurus kira-kira 2 cm dibawah
pusar. Pada tahapan ini ada beberapa hal yang mungkin dirasakan,seperti halnya
keadaan menopause, yaitu perasaan gerah/kepanasan, sakit kepala ataupun perubahan
mood. Kadang-kadang juga ditemukan buah dada seperti mengalami pembengkakan.
Gejala-gejala ini akan hilang dengan sendirinya pada saat pasien masuk ke tahap
berikutnya. Pasien juga ada kemungkinan untuk tidak mengalami menstruasi pada
tahap ini.
Setelah terapi suntik selesai maka kemudian dilakukan pemeriksaan kembali
hormon-hormon tersebut diatas atau dilakukan pemeriksaan USG untuk memastikan
apakah pasien dapat masuk ke dalam fase berikutnya yaitu terapi stimulasi.
Terapi Stimulasi
Terapi Stimulasi dilakukan untuk merangsang pertumbuhan folikel pada
indung telur sehingga jumlahnya bertambah banyak dan meningkatkan kemungkinan
memperoleh sel telur matang pada saat operasi petik ovum dilakukan.
Terapi ini dapat dimulai jika sudah dilakukan pemeriksaan USG oleh dokter
ahli dan dari hasilnya terlihat tidak ada folikel yang berkembang di dalam rahim
pasien. Selanjutnya ditentukan berapa besar dosis yang akan diberikan untuk tiap
pasien berdasarkan kondisi dan usia pasien.
Sama halnya dengan penyuntikan pada terapi down regulation, injeksi
stimulasi ini juga dilakukan secara sub kutan dan pada waktu yang sama setiap
harinya. Injeksi ini dilakukan minimal 8 kali hingga 14 kali dengan menyuntikkan
obat FSH Recombinant/Gonadotrophin dan dosisnya tergantung dengan kondisi
pasien. Kontrol dengan USG dilakukan setelah suntikan stimulasi ke 6 untuk melihat
pertumbuhan folikel. Kontrol berikutnya dilakukan pada hari ke 8 untuk melihat
apakah sudah terdapat folikel yang matang Jika belum terdapat maka suntikan akan
diteruskan hingga minimal ada 3 folikel matang dengan diameter rata-rata 18 mm dan
siap untuk di petik melalui operasi petik ovum.
Jenis
Sifat yang telah dimodifikasi Modifikasi Foto
tanaman
Menghasilkan minyak
Gen FatB dari
kanola yang mengandung
Umbellularia
asam laurat tinggi sehingga
californica
lebih menguntungkan untuk
ditransfer ke dalam
Kanola kesehatan dan secara
tanaman kanola
ekonomi.Selain itu, kanola
untuk meningkatkan
transgenik yang disisipi gen
kandungan asam
penyandi vitamin E juga telah
laurat.
ditemukan.
Gen yang
menyandikan
Resisten terhadap virus
selubung virus
Pepaya tertentu,contohnya Papaya
PRSV ditransfer ke
ringspot virus (PRSV).
dalam tanaman
pepaya.
Elrod,Susan.2007.Genetika.Jakarta.Erlangga
http://bbalitvet.litbang.deptan.go.id/ind/index.php/id/component/content/article/12
8-tikus-kloning-di-spanyol
http://irun89.wordpress.com/2010/03/25/kloning-domba-dolly/
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_transgenik
http://www.scribd.com/doc/52527802/antibodi-monoklonal