BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Oleh
bidang kesehatan berkaitan erat dengan peningkatan mutu sumber daya manusia
ditandai dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. Hal ini merupakan
kesehatan.(1)
ukur dalarn melihat derajat kesehatan suatu bangsa, oleh karena itu pemerintah
sangat menekankan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui program
manusia yang kompeten, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai.
merupakan ujung tombak atau orang yang berada di depan garis terdepan yang
berhubungan langsung dengan wanita sebagai sasaran program. Dengan peran yang
cukup besar ini maka sangat penting kiranya bagi bidan untuk senantiasa
2
kebidanan mulai dari wanita hamil sampai nifas serta kesehatan bayi.(2)
Hal ini apabila dilihat pada tahun 2002 sebesar 307/100.000 kelahiran hidup
(KH), turun menjadi 228/100.000 KH pada tahun 2007. Angka ini relatif
macet dan abortus. Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah faktor-
faktor yang memperberat keadaan ibu seperti empat terlalu (terlalu muda,
terlalu tua, terlalu sering melahirkan dan terlalu dekat jarak kehamilan).
Care (ANC) dilakukan untuk mengetahui secara dini keadaan risiko tinggi
ibu dan janin secara lebih intensif, memberi pengobatan sehingga risikonya
3
pelayanan KIA meliputi pelayanan Antenatal Care, persalinan, nifas, dan perawatan
tenaga kesehatan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai standar pelayanan
(kunjungan ibu hamil empat kali) dan komponen ANC. Istilah kunjungan ibu
hamil tidak mengandung ariti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas
Pondok Bersalin Desa, kunjungan rumah) dengan ibu hamil untuk memberikan
pelayanan antenatal adalah cakupan K1- kontak pertama dan K4- kontak empat kali
nasional angka cakupan pelayanan antenatal saat ini sudah tinggi, K1 mencapai
provinsi dan antar kabupaten/kota yang variasinya cukup besar. Selain adanya
kesenjangan, juga ditemukan ibu hamil yang tidak menerima pelayanan dimana
opportunity).(3)
4
kesehatan dengan syarat minimal satu kali kontak pada triwulan I (usia
%ehamilan 0-3 bulan), minimal satu kali kontak pada triwulan II (usia
kehamilan 4-6 bular) dan minimal dua kali kontak pada triwulan III (usia
badan dan ukur tinggi badan, Pemeriksaan tekanan darah, Nilai status gizi
(ukur lingkar lengan atas), Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri),
Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), Skr-ining status
imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan,
paska persalinan.(5)
dan perkembangan janin serta kondisi ibu selama ma,sa kehamilan. Dengan
kunjungan antenatal yang rutin, dapat dideteksi gangguan yang terjadi pada
kesejahteraan ibu dan anak dilakukan minimal empat kali selama kehamilan(6).
kehamilan tersebut jika ada tanda, keluhan, atau gangguan kehamilan baik pada ibu
5
peningkatan jangkauan serta mutu pemeriksaan KIA secara efektif dan efisien.
Pemantapan pemeriksaan KIA dewasa ini diutamakan pada keinginan pokok yaitu
Peran suami dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu selama hamil seperti
untuk pemeriksaan dar. konsultasi, suami dapat belajar untuk mengenal tanda-tanda
memiliki peranan besar dalam penentuan perencanaan kesehatan istrinya agar tidak
fatal. Pada umumnya suami tidak mengetahui adanya tanda bahaya di rumah,
walaupun suami atau anggota keluarga mengetahui adanya keluhan yang dirasakan
oleh ibu hamil. Selama ANC suaminya tidak mengetahui jadwal ANC,
istrinya. Suami juga tidak mengetahui tanda bahaya yang terjadi di rumah dan
kondisi ibu hamil serta risiko yang dapat muncul secara tiba-tiba, sebagai akibat
dari faktor usia, jarak kehamilan, jumlah anak dan beban kerja.
ibu hamil yang diperiksa di puskesmas, polindes dan posyandu hanya datang
sendiri tanpa ditemani suami atau anggota keluarga lainnya. Selama antenatal
care suami tidak mengetahui jadwal antenatai care, sehiugga suami tidak
itu suami tidak pernah bertanya atau mencari informasi kepada bidan, teman
atau orang tua perihal kehamilan istrinya. Suami tidak tahu kapan istrinya
kebutuhan nutrisi ibu tidak berbeda dengan sebelum hamil. Sebagian dari ibu
dan mengatakan hal itu merupakan urusan perempuan. Dengan menemani istri
istri yang sedang hamil. Yang pada kenyataannya tidak dilakukan oleh
Tahun 2017.
1. Bagi Responden
8
kunjungan antenatal.