masih tergolong rendah. Hal ini masih dibawah target nasional pada tahun 2015 yaitu sebesar 95
%.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
hubungan peran tenaga kesehatan menurut persepsi ibu dengan kepatuhan ibu dalam melakukan
pemeriksaan kehamilan minimal empat kali selama kehamilan di Puskesmas Ampel I.
Menurut pedoman pelayanan antenatal di katakan bahwa pelayanan antenatal yang baik adalah
bila target yang ditentukan di tingkat Nasional dapat dicapai yaitu : cakupan K1 minimal 95%
cakupan K4 minimal 90 % yang diharapkan dapat mendukung pencapaian cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 80 %. Target cakupan Pelayanan kebidanan dasar untuk
KI 100%, untuk K4 95% dan untuk persalinan tenaga kesehatan 90% (Kemenkes RI, 2012).
Cakupan
Hipotesis dalam penelitin ini adalah hipotesa alternatif (Ha) yaitu Ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan tingkat kecemasan Ibu dalam menghadapi persalinan di klinik Niar kota Medan
Tahun 2015.
Sembiring (2013), melakukan penelitian terhadap 54 orang ibu hamil dan mendapatkan hasil bahwa
62,96% ibu hamil tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang Antenatal Care. Hal tersebut
berpengaruh terhadap kepatuhan ibu dalam melakukan kunjungan Antenatal Care. Sebanyak
68,52% responden ibu hamil tidak patuh dalam melakukan Antenatal Care.
Data Dinas Kesehatan kabupaten Gorontalo tentang ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal
care yaitu tahun 2012 dengan jumlah ibu hamil 7.127, K1 sebesar 99.26 % (7.074 ibu hamil) dan K4
90.03 % (6.416 ibu hamil). Sedangkan tahun 2013 dengan jumlah ibu hamil 7.503, K1 sebesar 73.22
% (5.494 ibu hamil) dan K4 63.00 % (4.727 ibu hamil).
Dari Data di atas Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal empat kali (K4) masih
tergolong rendah. Hal ini masih dibawah target nasional pada tahun 2015 yaitu sebesar 95 %.