Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

SNVT PELAKSANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SUMATERA IV


KK WATER FRONT CITY NEW TOWN SHOP HOUSE NO. 102 TELP/FAX (0778) – 381717 SEI TEMIANG –
KOTA BATAM

LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN :
KONSTRUKSI PENINGKATAN TAMPUNGAN AIR BAKU
SEI – PULAI TAHUN ANGGARAN 2010

LOKASI :
KOTA TANJUNGPINANG & KABUPATEN BINTAN
PROVINSI KEPULAUAN RIAU

GRAHADITAMA
G
CONSULTAN
JL. RH. FISABILILLAH KOMP. MUTIARA VILLA BLOK B3 TANJUNGPINANG
PENGESAHAN CV. GRAHADITAMA CONSULTAN

PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BAKU SEI - PULAI JL. RH. FISABILILLAH KOMP.
MUTIARA VILLA BLOK B3
PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU G TANJUNGPINANG

PENGESAHAN

DIPERIKSA OLEH : DISUSUN OLEH :


SNVT PPSDA SUMATERA IV CV. GRAHADITAMA
CONSULTAN
( PPTK )

Ir. JOHN ANNOIN TEGUH GUNAWAN, ST

DISETUJUI OLEH :

PPK KEGIATAN PENGEMBANGAN AIR BAKU


SNVT PELAKSANA PENGELOLAAN SDA SUMATERA IV
PROVINSI KEPULAUAN RIAU

DAVID PARTONGGO O M, ST, MPSDA


NIP. 197802062005021002
GRAHADITAMA
G CONSULTAN

Nomor : 21/SLGC/SNVT-PPSDAS-IV/10.10 Tanjungpinang, 24 Oktober 2010


Lampiran : 1 (satu) Berkas

Kepada Yth. :
PPK KEGIATAN PENGEMBANGAN AIR BAKU
SNVT PELAKSANAAN PENGELOLAAN SDA SUMATERA IV
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Di
Tempat

Perihal : Laporan Akhir Pekerjaan Konstruksi Peningkatan Tampungan Air Baku


Sei – Pulai Tahun Anggaran 2010

Bersama ini kami sampaikan, Laporan Akhir Pekerjaan Konstruksi Peningkatan Tampungan
Air Baku Sei – Pulai Tahun Anggaran 2010 atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Hormat kami,
CV.GRAHADITAMA CONSULTAN

TEGUH GUNAWAN, ST
Supervisi Engineer
DAFTAR ISI CV. GRAHADITAMA CONSULTAN

PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BAKU SEI - PULAI JL. RH. FISABILILLAH KOMP.
MUTIARA VILLA BLOK B3
PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU G TANJUNGPINANG

DAFTAR ISI

1. PENGESAHAN

2. SURAT PENGANTAR

3. DAFTAR ISI

4. DESKRIPSI PROYEK

5. DATA PROYEK

6. PETA LOKASI PEKERJAAN

7. SKET LOKASI PEKERJAAN

8. FLOW CHART PELAKSANAAN PROYEK

9. STRUKTUR ORGANISASI SUPERVISI

10. PROGRESS MONITORING

11. MONITORING CURVE

12. JADWAL PERSONIL

13. DOKUMENTASI
PROJECT DESCRIPTION CV. GRAHADITAMA CONSULTAN

JL. RH. FISABILILLAH KOMP.


PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BAKU SEI - PULAI MUTIARA VILLA BLOK B3
PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU G TANJUNGPINANG

DESKRIPSI PROYEK

Dalam rangka mengatasi kekurangan air Waduk Pulai diperlukan solusi jangka pendek
yaitu dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk menambah pasok air
Waduk Pulai, dan sumber air lainnya.

Dengan Hujan Buatan diharapkan tinggi muka air dalam kolam tampungan akan naik,
volume bertambah besar dan kemampuan produksi air dapat ditingkatkan menuju ke arah
pemenuhan kebutuhan secara normal.

Yang harus diperhatikan adalah terlebih dahulu dibenahi kolam tampungan dan badan
bendung.

Kolam agar tampungan dapat maksimal dan Badan Bendung untuk mencegah
terjadinya kebocoran.

Di hulu bekas genangan waduk, terlihat bekas tanaman karet rakyat yang sudah mati
karena tergenang (Gambar Kiri). Menurut informasi petugas PDAM, bahwa jauh sebelum
diberlakukannya Undang-Undang Otonomi Daerah pada Kabupaten Kepulauan Riau Tahun
2007, lingkungan di sekitar waduk masih ditanami dengan karet rakyat. Terbukti di lapangan
dijumpai bekas rumah-rumah pengolahan getah karet. Saat ini, sebagian dari lingkungan
waduk yang terletak di sebelah utara dan timur waduk, telah ditanami dengan kelapa sawit
(Gambar Kanan).

Menurut laporan akhir kegiatan P4LHL Sei Pulai, luas areal perkebunan kelapa sawit
yang diperkirakan berada dalam daerah tangkapan air Waduk Pulai adalah 30,1 Ha. Jika
lahan 1 Ha bisa ditanami 130 pohon kelapa sawit, maka di sekitar waduk terdapat: 30,1 Ha x
130 pohon = 3.913 pohon. Tanaman kelapa sawit memang tidak membutuhkan banyak air,
tetapi dengan canopy yang luas, pohon yang berpelepah, tanah relatif gembur di sekeliling
pohon, menyebabkan evapotrasnspirasi dan intersepsi tinggi. Dengan kondisi tersebut,
perkebunan kelapa sawit yang luas kemungkinan banyak menahan air hujan, sehingga
cenderung mengurangi runoff ke waduk.
PROJECT DESCRIPTION CV. GRAHADITAMA CONSULTAN

PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BAKU SEI - PULAI JL. RH. FISABILILLAH KOMP.
MUTIARA VILLA BLOK B3
PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU G TANJUNGPINANG

Solusi jangka panjang adalah melakukan suplesi interbasin. Terdapat dua alternatif
sumber daya air yaitu :
 Sei Gesek yang berjarak sekitar 11 km menyusur jalan raya sampai ke hulu Waduk
Pulai, dengan perkiraan debit sesaat sebesar 400 liter/detik.
 Sei Galang Batang yang berjarak sekitar 15 km menyusur jalan raya sampai ke hulu
Waduk Pulai, dengan perkiraan debit sebesar 300 liter/detik.
 Untuk keperluan tersebut perlu dilakukan studi komprehensif, terkait dengan potensi
hidrologi dari masing-masing sungai, rencana lokasi bendung atau bendungan, kondisi
geologi dan lain-lain.

Tubuh bendungan Waduk Pulai dibuat dengan konstruksi tradisional dan sederhana.
Dicurigai ada titik bocoran yang dijumpai di bawah hilir dari tubuh bendungan. Mercu
bendungan Waduk Pulai telah dimanfaatkan juga oleh Pemerintah Provinsi Kepri sebagai jalan
raya utama yang menghubungkan Tanjung Pinang – Kijang dan Tanjung Pinang – Kawal.
Kendaraan yang melintas pun dari berbobot ringan sampai sangat berat. Jika memang mercu
bendungan diinginkan sebagai jalan raya, maka harus dilakukan desain ulang, sesuai
prosedur keamanan bendungan yang berlaku. Hal ini untuk antisipasi terhadap kebocoran dan
jebolnya tubuh bendungan, terutama pada saat tinggi muka air waduk maksimum.

Perhitungan neraca air Waduk Pulai memerlukan data hubungan antara elevasi dengan
kapasitas tampungnya. Untuk keperluan tersebut harus dilakukan pengerukan dasar kolam
waduk, untuk memperbesar volume tampungan, sehingga pada saatnya nanti apabila ada
pasokan air yang mencukupi akan diperoleh cadangan volume air yang berlebih .
PETA LOKASI PEKERJAAN CV. GRAHADITAMA CONSULTAN

PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BAKU SEI - PULAI JL. RH. FISABILILLAH KOMP.
MUTIARA VILLA BLOK B3
PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU G TANJUNGPINANG

INDONESIA KEPULAUAN RIAU

PULAU BINTAN
PULAU BINTAN

SEI PULAI

LOKASI KERJA
SKET LOKASI PEKERJAAN CV. GRAHADITAMA CONSULTAN

PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BAKU SEI - PULAI JL. RH. FISABILILLAH KOMP.
MUTIARA VILLA BLOK B3
PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU G TANJUNGPINANG
FLOW CHART PELAKSANAAN PROYEK CV. GRAHADITAMA CONSULTAN

PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BAKU SEI - PULAI JL. RH. FISABILILLAH KOMP.
MUTIARA VILLA BLOK B3
PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU G TANJUNGPINANG

SNVT PELAKSANAAN PENGELOLAAN SDA


SUMATERA IV
PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PELAKSANA SUPERVISI
PT. GUNAKARYA CV. GRAHADITAMA
NUSANTARA CONSULTAN
STRUKTUR ORGANISASI SUPERVISI CV. GRAHADITAMA CONSULTAN

PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BAKU SEI - PULAI JL. RH. FISABILILLAH KOMP.
MUTIARA VILLA BLOK B3
PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU G TANJUNGPINANG

TEGUH GUNAWAN, ST
SUPERVISI ENGINEER

IR. H MUHAIMIN
QUANTITY ENGINEER

IFAN YANI
TIKNA SUKAMTA
JURU UKUR 1 JURU UKUR 2

AHMAD MUNADI, ST
OPRT. KOMPUTER
/ADMINISTRASI
PROGRESS MONITORING CV. GRAHADITAMA CONSULTAN

JL. RH. FISABILILLAH KOMP.


PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BAKU SEI - PULAI MUTIARA VILLA BLOK B3
PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU G TANJUNGPINANG
MONITORING CURVE CV. GRAHADITAMA CONSULTAN

PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BAKU SEI - PULAI JL. RH. FISABILILLAH KOMP.
MUTIARA VILLA BLOK B3
PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU G TANJUNGPINANG
JADWAL PERSONIL CV. GRAHADITAMA CONSULTAN

JL. RH. FISABILILLAH KOMP.


PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BAKU SEI - PULAI MUTIARA VILLA BLOK B3
PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU G TANJUNGPINANG

DESKRIPSI PROYEK

Dalam rangka mengatasi kekurangan air Waduk Pulai diperlukan solusi jangka pendek
yaitu dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk menambah pasok air
Waduk Pulai, dan sumber air lainnya.

Dengan Hujan Buatan diharapkan tinggi muka air dalam kolam tampungan akan naik,
volume bertambah besar dan kemampuan produksi air dapat ditingkatkan menuju ke arah
pemenuhan kebutuhan secara normal.

Yang harus diperhatikan adalah terlebih dahulu dibenahi kolam tampungan dan badan
bendung.

Kolam agar tampungan dapat maksimal dan Badan Bendung untuk mencegah
terjadinya kebocoran.

Di hulu bekas genangan waduk, terlihat bekas tanaman karet rakyat yang sudah mati
karena tergenang (Gambar Kiri). Menurut informasi petugas PDAM, bahwa jauh sebelum
diberlakukannya Undang-Undang Otonomi Daerah pada Kabupaten Kepulauan Riau Tahun
2007, lingkungan di sekitar waduk masih ditanami dengan karet rakyat. Terbukti di lapangan
dijumpai bekas rumah-rumah pengolahan getah karet. Saat ini, sebagian dari lingkungan
waduk yang terletak di sebelah utara dan timur waduk, telah ditanami dengan kelapa sawit
(Gambar Kanan).

Menurut laporan akhir kegiatan P4LHL Sei Pulai, luas areal perkebunan kelapa sawit
yang diperkirakan berada dalam daerah tangkapan air Waduk Pulai adalah 30,1 Ha. Jika
lahan 1 Ha bisa ditanami 130 pohon kelapa sawit, maka di sekitar waduk terdapat: 30,1 Ha x
130 pohon = 3.913 pohon. Tanaman kelapa sawit memang tidak membutuhkan banyak air,
tetapi dengan canopy yang luas, pohon yang berpelepah, tanah relatif gembur di sekeliling
pohon, menyebabkan evapotrasnspirasi dan intersepsi tinggi. Dengan kondisi tersebut,
perkebunan kelapa sawit yang luas kemungkinan banyak menahan air hujan, sehingga
cenderung mengurangi runoff ke waduk.
PROJECT DESCRIPTION CV. GRAHADITAMA CONSULTAN

PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BAKU SEI - PULAI JL. RH. FISABILILLAH KOMP.
MUTIARA VILLA BLOK B3
PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU G TANJUNGPINANG

Solusi jangka panjang adalah melakukan suplesi interbasin. Terdapat dua alternatif
sumber daya air yaitu :
 Sei Gesek yang berjarak sekitar 11 km menyusur jalan raya sampai ke hulu Waduk
Pulai, dengan perkiraan debit sesaat sebesar 400 liter/detik.
 Sei Galang Batang yang berjarak sekitar 15 km menyusur jalan raya sampai ke hulu
Waduk Pulai, dengan perkiraan debit sebesar 300 liter/detik.
 Untuk keperluan tersebut perlu dilakukan studi komprehensif, terkait dengan potensi
hidrologi dari masing-masing sungai, rencana lokasi bendung atau bendungan, kondisi
geologi dan lain-lain.

Tubuh bendungan Waduk Pulai dibuat dengan konstruksi tradisional dan sederhana.
Dicurigai ada titik bocoran yang dijumpai di bawah hilir dari tubuh bendungan. Mercu
bendungan Waduk Pulai telah dimanfaatkan juga oleh Pemerintah Provinsi Kepri sebagai jalan
raya utama yang menghubungkan Tanjung Pinang – Kijang dan Tanjung Pinang – Kawal.
Kendaraan yang melintas pun dari berbobot ringan sampai sangat berat. Jika memang mercu
bendungan diinginkan sebagai jalan raya, maka harus dilakukan desain ulang, sesuai
prosedur keamanan bendungan yang berlaku. Hal ini untuk antisipasi terhadap kebocoran dan
jebolnya tubuh bendungan, terutama pada saat tinggi muka air waduk maksimum.

Perhitungan neraca air Waduk Pulai memerlukan data hubungan antara elevasi dengan
kapasitas tampungnya. Untuk keperluan tersebut harus dilakukan pengerukan dasar kolam
waduk, untuk memperbesar volume tampungan, sehingga pada saatnya nanti apabila ada
pasokan air yang mencukupi akan diperoleh cadangan volume air yang berlebih .
PROJECT DESCRIPTION CV. GRAHADITAMA CONSULTAN

JL. RH. FISABILILLAH KOMP.


PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BAKU SEI - PULAI MUTIARA VILLA BLOK B3
PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU G TANJUNGPINANG

DESKRIPSI PROYEK

Dalam rangka mengatasi kekurangan air Waduk Pulai diperlukan solusi jangka pendek
yaitu dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk menambah pasok air
Waduk Pulai, dan sumber air lainnya.

Dengan Hujan Buatan diharapkan tinggi muka air dalam kolam tampungan akan naik,
volume bertambah besar dan kemampuan produksi air dapat ditingkatkan menuju ke arah
pemenuhan kebutuhan secara normal.

Yang harus diperhatikan adalah terlebih dahulu dibenahi kolam tampungan dan badan
bendung.

Kolam agar tampungan dapat maksimal dan Badan Bendung untuk mencegah
terjadinya kebocoran.

Di hulu bekas genangan waduk, terlihat bekas tanaman karet rakyat yang sudah mati
karena tergenang (Gambar Kiri). Menurut informasi petugas PDAM, bahwa jauh sebelum
diberlakukannya Undang-Undang Otonomi Daerah pada Kabupaten Kepulauan Riau Tahun
2007, lingkungan di sekitar waduk masih ditanami dengan karet rakyat. Terbukti di lapangan
dijumpai bekas rumah-rumah pengolahan getah karet. Saat ini, sebagian dari lingkungan
waduk yang terletak di sebelah utara dan timur waduk, telah ditanami dengan kelapa sawit
(Gambar Kanan).

Menurut laporan akhir kegiatan P4LHL Sei Pulai, luas areal perkebunan kelapa sawit
yang diperkirakan berada dalam daerah tangkapan air Waduk Pulai adalah 30,1 Ha. Jika
lahan 1 Ha bisa ditanami 130 pohon kelapa sawit, maka di sekitar waduk terdapat: 30,1 Ha x
130 pohon = 3.913 pohon. Tanaman kelapa sawit memang tidak membutuhkan banyak air,
tetapi dengan canopy yang luas, pohon yang berpelepah, tanah relatif gembur di sekeliling
pohon, menyebabkan evapotrasnspirasi dan intersepsi tinggi. Dengan kondisi tersebut,
perkebunan kelapa sawit yang luas kemungkinan banyak menahan air hujan, sehingga
cenderung mengurangi runoff ke waduk.
PROJECT DESCRIPTION CV. GRAHADITAMA CONSULTAN

PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BAKU SEI - PULAI JL. RH. FISABILILLAH KOMP.
MUTIARA VILLA BLOK B3
PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU G TANJUNGPINANG

Solusi jangka panjang adalah melakukan suplesi interbasin. Terdapat dua alternatif
sumber daya air yaitu :
 Sei Gesek yang berjarak sekitar 11 km menyusur jalan raya sampai ke hulu Waduk
Pulai, dengan perkiraan debit sesaat sebesar 400 liter/detik.
 Sei Galang Batang yang berjarak sekitar 15 km menyusur jalan raya sampai ke hulu
Waduk Pulai, dengan perkiraan debit sebesar 300 liter/detik.
 Untuk keperluan tersebut perlu dilakukan studi komprehensif, terkait dengan potensi
hidrologi dari masing-masing sungai, rencana lokasi bendung atau bendungan, kondisi
geologi dan lain-lain.

Tubuh bendungan Waduk Pulai dibuat dengan konstruksi tradisional dan sederhana.
Dicurigai ada titik bocoran yang dijumpai di bawah hilir dari tubuh bendungan. Mercu
bendungan Waduk Pulai telah dimanfaatkan juga oleh Pemerintah Provinsi Kepri sebagai jalan
raya utama yang menghubungkan Tanjung Pinang – Kijang dan Tanjung Pinang – Kawal.
Kendaraan yang melintas pun dari berbobot ringan sampai sangat berat. Jika memang mercu
bendungan diinginkan sebagai jalan raya, maka harus dilakukan desain ulang, sesuai
prosedur keamanan bendungan yang berlaku. Hal ini untuk antisipasi terhadap kebocoran dan
jebolnya tubuh bendungan, terutama pada saat tinggi muka air waduk maksimum.

Perhitungan neraca air Waduk Pulai memerlukan data hubungan antara elevasi dengan
kapasitas tampungnya. Untuk keperluan tersebut harus dilakukan pengerukan dasar kolam
waduk, untuk memperbesar volume tampungan, sehingga pada saatnya nanti apabila ada
pasokan air yang mencukupi akan diperoleh cadangan volume air yang berlebih .
PROJECT DESCRIPTION CV. GRAHADITAMA CONSULTAN

JL. RH. FISABILILLAH KOMP.


PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BAKU SEI - PULAI MUTIARA VILLA BLOK B3
PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU G TANJUNGPINANG

DESKRIPSI PROYEK

Dalam rangka mengatasi kekurangan air Waduk Pulai diperlukan solusi jangka pendek
yaitu dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk menambah pasok air
Waduk Pulai, dan sumber air lainnya.

Dengan Hujan Buatan diharapkan tinggi muka air dalam kolam tampungan akan naik,
volume bertambah besar dan kemampuan produksi air dapat ditingkatkan menuju ke arah
pemenuhan kebutuhan secara normal.

Yang harus diperhatikan adalah terlebih dahulu dibenahi kolam tampungan dan badan
bendung.

Kolam agar tampungan dapat maksimal dan Badan Bendung untuk mencegah
terjadinya kebocoran.

Di hulu bekas genangan waduk, terlihat bekas tanaman karet rakyat yang sudah mati
karena tergenang (Gambar Kiri). Menurut informasi petugas PDAM, bahwa jauh sebelum
diberlakukannya Undang-Undang Otonomi Daerah pada Kabupaten Kepulauan Riau Tahun
2007, lingkungan di sekitar waduk masih ditanami dengan karet rakyat. Terbukti di lapangan
dijumpai bekas rumah-rumah pengolahan getah karet. Saat ini, sebagian dari lingkungan
waduk yang terletak di sebelah utara dan timur waduk, telah ditanami dengan kelapa sawit
(Gambar Kanan).

Menurut laporan akhir kegiatan P4LHL Sei Pulai, luas areal perkebunan kelapa sawit
yang diperkirakan berada dalam daerah tangkapan air Waduk Pulai adalah 30,1 Ha. Jika
lahan 1 Ha bisa ditanami 130 pohon kelapa sawit, maka di sekitar waduk terdapat: 30,1 Ha x
130 pohon = 3.913 pohon. Tanaman kelapa sawit memang tidak membutuhkan banyak air,
tetapi dengan canopy yang luas, pohon yang berpelepah, tanah relatif gembur di sekeliling
pohon, menyebabkan evapotrasnspirasi dan intersepsi tinggi. Dengan kondisi tersebut,
perkebunan kelapa sawit yang luas kemungkinan banyak menahan air hujan, sehingga
cenderung mengurangi runoff ke waduk.
PROJECT DESCRIPTION CV. GRAHADITAMA CONSULTAN

PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BAKU SEI - PULAI JL. RH. FISABILILLAH KOMP.
MUTIARA VILLA BLOK B3
PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU G TANJUNGPINANG

Solusi jangka panjang adalah melakukan suplesi interbasin. Terdapat dua alternatif
sumber daya air yaitu :
 Sei Gesek yang berjarak sekitar 11 km menyusur jalan raya sampai ke hulu Waduk
Pulai, dengan perkiraan debit sesaat sebesar 400 liter/detik.
 Sei Galang Batang yang berjarak sekitar 15 km menyusur jalan raya sampai ke hulu
Waduk Pulai, dengan perkiraan debit sebesar 300 liter/detik.
 Untuk keperluan tersebut perlu dilakukan studi komprehensif, terkait dengan potensi
hidrologi dari masing-masing sungai, rencana lokasi bendung atau bendungan, kondisi
geologi dan lain-lain.

Tubuh bendungan Waduk Pulai dibuat dengan konstruksi tradisional dan sederhana.
Dicurigai ada titik bocoran yang dijumpai di bawah hilir dari tubuh bendungan. Mercu
bendungan Waduk Pulai telah dimanfaatkan juga oleh Pemerintah Provinsi Kepri sebagai jalan
raya utama yang menghubungkan Tanjung Pinang – Kijang dan Tanjung Pinang – Kawal.
Kendaraan yang melintas pun dari berbobot ringan sampai sangat berat. Jika memang mercu
bendungan diinginkan sebagai jalan raya, maka harus dilakukan desain ulang, sesuai
prosedur keamanan bendungan yang berlaku. Hal ini untuk antisipasi terhadap kebocoran dan
jebolnya tubuh bendungan, terutama pada saat tinggi muka air waduk maksimum.

Perhitungan neraca air Waduk Pulai memerlukan data hubungan antara elevasi dengan
kapasitas tampungnya. Untuk keperluan tersebut harus dilakukan pengerukan dasar kolam
waduk, untuk memperbesar volume tampungan, sehingga pada saatnya nanti apabila ada
pasokan air yang mencukupi akan diperoleh cadangan volume air yang berlebih .
GRAHADITAMA
G CONSULTANT

Nomor : 07a/SLGC/SNVT-PPSDAS-IV/09.10 Tanjungpinang, 23 September 2010


Lampiran : 1 (satu) Berkas

Kepada Yth :
PPK KEGIATAN PENGEMBANGAN AIR BAKU
SNVT PELAKSANAAN PENGELOLAAN SDA SUMATERA IV
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Di
TEMPAT

Perihal : Laporan Triwulan II Supervisi Konstruksi


Pekerjaan Tampungan Air Baku Sei – Pulai - Pulau Bintan

Bersama ini kami sampaikan, Laporan Triwulan No. 2 Pekerjaan Penampungan air Baku Sei –
Pulai Pulau Bintan yang mencakup pelaksanaan pekerjaan dan pengawasan konstruksi.

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Hormat kami,
CV.Grahaditama Consultant

TEGUH GUNAWAN, ST
Supervisi Engineer

Tembusan disampaikan kepada Yth :

1. Kasatker PPSDAS IV Kepri


2. PPAB SNVTPPSDAS IV Provinsi Kepri
3. Direksi Lapangan PPAB SNVTPPSDAS IV Provinsi Kepri
4. Pertinggal

Anda mungkin juga menyukai