Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengehuan dari masa ke masa semakin bertambah,


seperti halnya dengan pada disiplin ilmu Biologi dan Kimia yang melahirkan
bdang ilmu yang disebut Biokimia. Biokimia merupakan disiplin ilmu
pengetahuan yang membahas tentang aktivitas kimia pada tubuh makhluk hidup.
Makhluk hidup, utamanya manusia pasti membutuhkan zat-zat tertentu
dalam membantu aktivitas metabolisme dalam tubuhnya. Sehingga organ-organ
manusia dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang kadang tidak disadari kerjanya,
seperti penyerapan sari-sari makanan di usus, penghalusan makanan di lambung
dan lain sebagainya.
Zat-zat yang sering digunakan tubuh dalam melakukan aktivitas antara lain,
protein, lemak, vitamin, dan mineral. Mineral yang umumnya dikenal banyak
orang adalah air, tapi ternyata masih banyak mineral-mineral yang sering didengar
tapi orang mengira mineral tersebut bukan mineral.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini, sebagai berikut:


1. Apa pengertian mineral?
2. Bagaimana penggolongan mineral?
3. Mineral apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh?
4. Efek kelebihan dan kekurangan mineral

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mineral

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis.


Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Menurut The International
Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi baru tentang
definisi material “Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan
normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi “. Ilmu
yang mempelajari mineral disebut mineralogi.
unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal
sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis
dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah
menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen
menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk
abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan
antarindividu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik.
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi
tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral
esensial dan nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan
dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau
pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua
golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan
untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral
yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam
jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial adalah logam yang

2
perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam
jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh
makhluk hidup yang bersangkutan. Di samping mengakibatkan keracunan, logam
juga dapat menyebabkan penyakit defisiensi.
Tulisan ini menguraikan pentingnya mineral mikro esensial dalam
kehidupan hewan. Sifat-sifat mineral seperti sifat kimia, biokimia maupun proses
biologis dalam jaringan makhluk hidup, perlu diketahui dalam upaya
mendiagnosis penyakit defisiensi mineral pada hewan.

2.2 Penggolongan/ Jenis Mineral

Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam)


dibagi menjadi dua golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial.
Logam esensial diperlukan dalam proses fisiologis hewan, sehingga logam
golongan ini merupakan unsur nutrisi penting yang jika kekurangan dapat
menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut penyakit defisiensi mineral.
Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses
metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na),
klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn),
mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se). Logam nonesensial
adalah golongan logam yang tidak berguna, atau belum diketahui kegunaannya
dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut lebih dari normal dapat
menyebabkan keracunan. Logam tersebut bahkan sangat berbahaya bagi makhluk
hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan
aluminium (Al).
Berdasarkan banyaknya, mineral dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam
jumlah relatif besar, meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg. Mineral mikro ialah
mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat
dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil, yaitu Fe, Mo, Cu, Zn, Mn, Co, I,
dan Se.

3
Mineral makro g/kg Mineral mikro g/kg
Kalsium (Ca) 15 Besi (Fe) 20−80
Fosforus (P) 10 Seng (Zn) 10−50
Kalium (K) 2 Tembaga (Cu) 1−5
Natrium (Na) 1,60 Molibdenum 1−4
Klorin (Cl) 1,10 (Mo) 1−2
Sulfur (S) 1,50 Selenium (Se) 0,30−0,60
Magnesium (Mg) 0,40 Iodin (I) 0,20−0,60
Mangan (Mn) 0,02−0,10
Kobalt(Co)

2.3 Macam Mineral berdasarkan Jumlah Kebutuhan dalam Tubuh

Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan


menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen.
a. Makroelemen adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar.
Makroelemen meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P),
magnesium (Mg), belerang (S), dan klor (Cl).
b. Mikroelemen yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit.
Misalnya besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium
(Se).
Mineral terdapat dalam berbagai bahan makanan dari hewan dan tumbuhan..
Apa sajakah fungsi mineral bagi tubuh dan akibatnya jika kekurangan salah satu
mineral? Coba cermati penjelasan dalam uraian berikut.

1. Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan jenis mineral yang paling berlimpah dalam tubuh
manusia. Total rata-rata banyaknya kalsium pada tubuh manusia dewasa kurang
lebih mencapai 1 kg, dimana 99% terdapat pada tulang dan gigi, lalu 1% sisanya

4
ada pada cairan tubuh dan aliran darah. Walaupun terkesan sangat sedikit, sisa 1%
ini sebenarnya berperan penting dalam transmisi sistem saraf, konstraksi otot,
pengaturan tekanan darah, dan pelepasan hormon.
Sumber : Susu, telur dan buah-buahan.
Fungsi : Pembentukan tulang dan gigi

2. Fosfor (P)
Fosfor sebagai fosfat memainkan peranan penting dalam struktur dan
fungsi semua sel hidup. Sumber Fosfor adalah Susu, kacang-kacangan, telur,
daging, dan sayuran. Fosfor berfungsi dalam Pembentukan tulang dan gigi,
Metabolisme, Kontraksi otot, Aktivitas saraf, Komponen enzim, DNA, RNA, dan
ATP, Membentuk fosfatid, bagian dari plasma, Menjaga keseimbangan asam
basa, Pengaturan aktivitas hormone, Efektivitas beberapa vitamin. Adapun akibat
Kekurangan Fosfor adalah kerapuhan tulang dan gigi, Sakit pada tulang, Pada
anak anak : Rakhitis, Pada orang Dewasa : Osteomalasia.

3. Besi (Fe)
Besi ( Fe) adalah suatu unsur metalik dan menyusun sekitar 5% tentang itu
Earth’S kulit keras. Ketika murni ini merupakan suatu gelap, silvery-gray metal.
Ini merupakan suatu unsur yang sangat reaktif dan mengoxidasi karat dengan
mudah. Yang merah, jeruk dan menguning dilihat dalam beberapa lahan dan pada
atas batu karang mungkin besi oksida. Bagian dalam dari Bumi dipercaya untuk
menjadi iron-nickel campuran logam padat. Iron-Nickel batu bintang dipercaya
untuk menghadirkan material yang paling awal membentuk pada awal alam
semesta itu. Sumber mineral bagi tubuh adalah Susu, hati, kuning telur dan sayur-
sayuran yang berwarna hijau. Mineral befungsi dalam Pembentukan hemoglobin
dalam darah.

4. Fluorin (F)
Sumber Fluorin Kuning telur, susu, otak, dan air minum. Adapun fungsi
Fluorin yaitu Memelihara gigi, Mencegah kekurangan Mg, osteoporosis, dan

5
penyakit periodontal. Apabila kekurangan Fluorin dapat mengakibatkan
Kerusakan karang gigi (caries dentis)

5. Iodin (I)
Sumber Yodium Makanan hasil laut, telur, susu, garam beryodium, tiram,
dan rumput laut. fungsi Yodium yaitu aktivitas kelenjar tiroid (tiroglobin),
Komponen hormon tiroksin, Komponen hormon triyodotironin. Apabila
kekurangan Yodium dapat mengakibatkan Gondok, Pendengaran berkurang.

6. Natrium (Na)
Natrium yang dibutuhkan oleh tubuh setiap hari sebesar 15-20 g. Sumber
Natrium Daging, garam, mentega, dan produk peternakan. Adapun fungsi
Natrium adalah Transmisi saraf, Kontraksi otot, Menjaga tekanan osmotik darah,
Sebagai buffer (dalam bentuk Nakarbonat), Mempertahankan iritabilitas sel otot,
Komponen anorganik cairan ekstra sel. Adapun akibat kekurangan Natrium yaitu
Dehidrasi, Shock, Gangguan pada jantung, Kejang otot, Kelelahan, Suhu tubuh
meningkat. Jika kelebihan natrium akan mengakibatkan gejala hipertensi.

7. Klorin (Cl)
Klorin merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam setiap hari
dengan jumlah 15-20 g. Sumber Klor yang dibutuhkan oleh tubuh berasal Garam,
susu, daging, dan telur. Adapun fungsi Klor yaitu Pembentukan HCl dalam
lambung yang berperan dalam penyerapan Fe dan emulsi lemak, Aktivator enzim,
Bahan ion klorit yang penting untuk transfer CO2 dari darah ke paru-paru,
Memelihara keseimbangan asam basa, elektrolit, dan tekanan osmosis. Apabila
kekurangan klor maka akan mengakibatkan Kontraksi otot abnormal, Hilangnya
rambut dan gigi, Pencernaan terganggu.

8. Kalium (K)
Kalium merupakan mineral yang bersumber dari sayuran, buah-buahan,
dan kecap. Kaium berfungsi untuk Mengatur detak jantung, Memelihara

6
keseimbangan air, Transmisi saraf, Memelihara keseimbangan asam basa,
Katalisator, Kontraksi otot, Mengatur sekresi insulin dari pancreas, Memelihara
permeabilitas membran sel. Adapun akibat kekurangan kalium dapat
mengakibatkan Gangguan jantung, Kontraksi otot terganggu, Pernapasan
terganggu. Apabila kelebihan mneral akan mengakibatkan kelemahan otot dan
terganggunya denyut jantung

9. Tembaga (Cu)
Tembaga merupakan mneral yang berasal dari Padi-padian, polong-
polongan, kerang, ginjal, dan hati. Adapun fungsi Tembaga ( Cu ) yaitu
Pembentukan eritrosit dan hemoglobin, Komponen enzim dan protein, Aktivitas
saraf, Sintesis substansi seperti hormone. Akibat Kekurangan Tembaga ( Cu )
adalah Anemia, Gangguan saraf dan tulang.

2.4 Efek Kelebihan dan Kekurangan Mineral

Kelebihan satu mineral dalam tubuh juga dapat berpengaruh pada


metabolisme tubuh yaitu sebagai berikut :
1. Ca : mengkonsumsi kalsium dosis tinggi dapat menyebabkan nyeri lambung
dan diare
2. Mg : dapat mengakibatkan diare
3. Na : meningkatkan tekanan darah tinggi dan beresiko terhadap stroke dan
serangan jantung
4. P : nyeri lambung dan jika konsumsi dosis tinggi dalam waktu lama dapat
menurunkan jumlah kalsium dalam tubuh sehingga tulang lebih beresiko
terhadapa fraktur.
5. Kalium : menyebabkan nyeri lambung, mual dan diare
6. Fe : konstipasi, mual dan nyeri lambung.
7. Boron : mengurangi fertilitas pada pria dan boron banyak terdapat pada
sayuran dan kacang-kacangan

7
8. Cobalt : berpengaruh pada jantung dan berpengaruh menurunkan fertilitas pada
pria
9. Tembaga : menyebabkan nyeri lambung dan diare. Jika dikonsumsi lebih lama
akan mengakibatkan kerusakan hati dan ginjal.

Kekurangan mineral ini jarang terjadi jika kita mengkonsumsi makanan


yang bervariasi.
Akibat Kekurangan Mineral :
1. Kekurangan natrium : gangguan jantung dan ginjal, lelah, kejang otot.
2. Kekurangan kalium : lemah otot, gangguan pernapasan &denyut jantung
3. Kekurangan kalsium : pembekuan darah lambat, tulang dan gigi rapuh,pertumbuhan
lambat, kejang otot
4. Kekurangan fosfor : tulang dan gigi rapuh, hilang napsu makan, rakhitis,lesu, sakit
tulang
5. Kekurangan magnesium : gangguan mental, emosi dan otot, hilang kontrolotot,
kerusakan jantung dan ginjal
6. Kekurangan klor : rambut dan gigi hilang, gangguan pencernaan, lesu.
7. Kekurangan zat besi : anemia, lesu, pusing, pucat pada kulit
8. Kekurangan yodium : penyakit gondok, pada anak terjadi kemunduranfisik dan
mental
9. Kekurangan seng : pertumbuhan terhambat, penyembuhan luka lambat,kurang tajam
terhadap bau dan rasa, kerdil, anemia
10. Kekurangan fluor : kerusakan gigi yang berlebihan
11. Kekurangan tembaga : anemia, gangguan saraf dan tulang, luka-luka pada kulit

 Peningkatan peluang pilek dan flu


 Pertumbuhan terhambat dan tulang rapuh
 Tekanan darah tinggi
 Depresi dan kecemasan
 Anemia
 Sakit otot dan osteoporosis
 Masalah pencernaan (seperti sakit maag, sembelit, mual atau diare)

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis.


Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Berdasarkan kegunaannya dalam
aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi dua golongan, yaitu mineral
logam esensial dan nonesensial.
Logam esensial diperlukan dalam proses fisiologis hewan, sehingga logam
golongan ini merupakan unsur nutrisi penting yang jika kekurangan dapat
menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut penyakit defisiensi mineral.
Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses
metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na),
klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn),
mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se). Logam nonesensial
adalah golongan logam yang tidak berguna, atau belum diketahui kegunaannya
dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut lebih dari normal dapat
menyebabkan keracunan. Logam tersebut bahkan sangat berbahaya bagi makhluk
hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan
aluminium (Al).

3.2 Saran
 Dengan makalah ini pembaca diharapkan dapat lebih mengerti tentang Mineral
baik dari penggolongan, macam serta peranannya.
 Semoga pembaca mengetahui bahaya kekurangan serta kelebihan Mineral bagi
tubuh.

9
DAFTAR PUSTAKA

Darmono. 2005. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta:


Universitas Indonesia Press.[10/17/2016 8:01:27 PM]
http://belajarGEO.blogspot.com/macam-macam_mineral_dan_kegunaannya.html
[10/17/2016 7:57:55 PM]
http://id.wikipedia.org/wiki/mineral [10/17/2016 7:58:54 PM]
http://www.minsocam.org/msa/ima/ima98(04).pdf Ernest H. Nickel, 1995, The
definition of a mineral, The Canadian Mineralogist, vol. 33, pp. 689 – 690
[10/17/2016 7:59:26 PM]

10

Anda mungkin juga menyukai