Anda di halaman 1dari 5

ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI

HAMIL TUNGGAL TRISEMESTER KEDUA

A. Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil Trisemestar Kedua

Fisiologis maternal yakni perubahan-perubahan sehubungan dengan kehamilan meliputi:

 System reproduksi

Suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar hormon steroid dan
bermanfaat bagi perkembangan janin. Terdapat tiga tanda penting yakni:

1. Tanda Goodell’s : Serviks terasa lunak


2. Tanda Hegar’s : Uterus lunsk
3. Tabnda Chadwick’s : Vagina berwarna keunguan

Pada kanalis servikalis dipenuhi mucus kental (operculum) yang dapat menghambat masuknya
bakteri ke uterus selama persalinan yang disebut bloody show. Selama masa kehamilan
konsustensi serviks berubah, sebelum hamil seperti ujung hidung, awal hamil seperti ujung daun
telinga, pada keadaan term teraba seperti bibir. Terjadi pembesaran uterus dengan berat
meningkat 20 kali, kapasitas meningkat 500 kali yang disebabkan oleh pertumbuhan serabut otot
dan jaringan yang berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah, dan saraf akibat adanya
hormon estrogen terjadi sekresi vagina yang meningkat (leucorrhea) dan terjadi peningkatan
kongesti vastilar organ vagina dan pelvik yang menyebabkan peningkatan sensitivitas yang
sangat berarti.

Referensi:

Fauziah, Siti. Sutejo. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Kehamilan Vol. 1. Edisi 1.
Jakarta: Kencana.
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI

HAMIL TUNGGAL

1. Uterus

Uterus berbentuk seperti buah advokad atau buah pir yang sedikit gepeng, kearah depan
belakang. Ukurannya seperti telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya terdiri atas otot-
otot polos. Ukuran panjang uterus 7-7,5 cm, lebar > 5,25 cm, tebal 2,5 cm, dan tebal dinding
1,25 cm. Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anterversiofleksio (serviks ke srah depan
dan membentuk sudut dengan vagina, sedangkan korpus uteri ke depan membentuk sudut
dengan serviks uteri).

Uterus terdiri atas fundus uteri, korpus uteri, dan serviks uteri. Fundus uteri adalah bagian
uterus proksimal, disitu kedua tuba fallopi masuk ke uterus, di dalam klinik penting untuk
diketahui sampai dimana fundus uteri berada, oleh karena tuanya kehamilan dapat diperkirakan
dengan perabaan fundus uteri. Korpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar. Pada kehamilan
bagian ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat di
korpus uteri disebut kavum uteri.

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil konsepsi
(janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Uterus mempunyai kemampuan luar biasa untuk
bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula
dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai
berast 70 g dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama hamil uterus akan berubah bentuk menjadi
suatu organ yang menampung janin, plansenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir volume
total menccapai 5 L bahkan dapat mencapai 20 L atau lebih dengan berat rata-rata 1100 g.

Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebaalan sel-sel otot, sementara produksi
miosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan ikat dan
elastic terutama pada lapisan otot luar. Kerja sama tersebut akan meningkatkan kekuatan dinding
uterus. Daerah korpus pada bulan bulan pertsma akan menebal seiring dengan bertambahnya usia
kehamilan akan menipis. Pada akhir kehamilan kesehatannya hanya berkisar 1,5 cm bahkan
kurang.
Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormone estrogen dan
sedikit progesterone. Hal ini dapat dilihat dengan perubahan uterus pada awal kehamilan mirip
dengan kehamilan ektopik. Akan tetapi setelah kehamilan 12 minggu lebih penambahan ukuran
uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada awal kehamilan tuba fallopi, ovarium,
dan ligamentum rotundum berada sedikit dibawah apeks fundus, sementara pada akhir kehamilan
akan berada sedikit diatas pertengahan uterus. Posisi plasenta juga mempengaruhi penebalan sel-
sel otot uterus, dimana bagian uterus yang mengelilingi tempat implantasi plasenta akan
bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian lainnya sehingga akan menyebabkan uterus
tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan tanda Piscaseck.

Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah avokad.
Seiring dengam perkembangan kehamilan, daerah fundus dan korpus akan membulat dan akan
menjadi bentuk sferis pada usia kehamnilan 12 minggu. Panjang utertu akan bertambah lebih
cepat dibandingkan lebarnya sehingga akan membentuk oval. Ismus uteri pada minggu pertama
mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yasng mengakibatkan ismus mrnjadi lebih panjang
dan lunak yang dikenal dengan tanda Hegar.

Taksiran perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus:

 Tidak hamil/normal : Sebesar telur ayam


 Kehamilan 8 minggu : Telur bebek
 Kehamilan 12 minggu : Telur angsa
 Kehamilan 16 minggu : Pertengahan simfis pubis
 Kehamilan 20 minggu : Pinggir bawah pusat
 Kehamilan 24 minggu : Pinggir atas pusat
 Kehamilan 28 minggu : Sepertiga pusat-xyphoid
 Kehamilan 32 minggu : Pertengahan pusat-xyphoid
 KehamilN 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari dibawah xyphoid

Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar dengan rongga pelvis dan seiring
perkembangannya uterus akan menyentuh dinding abdomen, mendorong usus ke samping dan ke
atas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati. Pada saat pertumbuhan uterus akan berotasi
kearah kanan, deksorotasi ini disebakan oleh adanya rektosigmoid didaerah kiri prlvis. Pada
triwulan akhir ismus akan berkembang menjadi segmen bawah uterus. Pada akhir kehamilan
otiot-otot uterus bagian atas akan berkontraksi sehingga segmen bawah uterus akan melebar dan
menipis. Batas antar segmen atas yang tebal dan segmen bawah yang tipis disebut dengan
lingkaran retraksi fisiologis.

Sejak trisemester pertama kehamilsan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur
dan umumnya tidak disertai nyeri. Pada trisemester kedua kontraksi ini dapat dideteksi dengan
pemeriksaan bimanual. Fenomena ini pertama kali diperkenalkan oleh Braxton Hicks pada tahun
1872 sehingga disebut dengan kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi ini muncul tiba-tiba dan
sporadic, intensitasnya bervariasi antara 5-25 mmHg. Sampai bulan terakhir kehamilan biasanya
kontraksi ini sangat jarang dan meningkat pada satu atau dua minggu sebelum persalinan. Hal ini
erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah reseptor oksitosin dan gap junction diantara sel-sel
myometrium. Pada saat ini kontraksi akan terjadi setiap 10 sampai 20 menit, dan pada akhir
kegamilan kontraksi ini akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan dianggap sebagai persalinan
palsu.

2. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda.
Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi
msaksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai
progesterone dalam jumlah yang relative minimal.

Relaksin, suatu hormone protein yang mempunyai struktur mirip dengan insulin dan insulin
like growth I & II, disekresikan oleh korpus luteum, desidua, plasenta dan hati. Aksi biologi
utamanya adalah dalam proses remodeling jaringan ikat pada saluran reproduksi, yang kemudian
akan mengakomodasi kehamilan dan keberhasilan proses persalinan. Perannya belum diketahui
secara menyeluruh, tetapi diketahui mempunyai efek pada perubahan struktur biokimia serviks
dan kontraksi myometrium yang akan berimplikasi pada kehamilan preterm.

3. Vagina dan Perineum

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia telihat jelas pada kulit dan otot-
otot di perineum dan vulva, sehingga padsa vagina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal
dengan tanda Chadwick. Peubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah
jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos.

Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk mengalami
peregangan pada waktu persalinan dengan menigkatnya ketebalan mukosa, mengendornya
jaringan ikat, dan hipertrofi sel otot polos. Prubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya
dinding vagina. Papilla mukosa juga mengalami hipertrofi dengan gambaran seperti paku sepatu.

Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi, dimana sekresi akan berwarna kerputihan
meningkat, menebal dan pH antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam
laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai asi dari lactobacillus acidophilus.

Anda mungkin juga menyukai