Anda di halaman 1dari 1

Persetubuhan laki-laki dan perempuan yang tidak terikat

perkawinan (adultery)sebagai sebuah tindak pidana

assalamualaikum warahmatullahi wabrakatu, dewan juri yang kami hormati serta rekan tim debat
pro yang kami banggakan ,kami dari tim kontra tetap berdiri pada statement kami untuk tidak
mendukung , karna, masalah aktivitas seksual yang tidak terikat perkawinan atas dsar
suka sama suka merupkakan bentuk urusan pribadi atau (privacy right)

1. dalam rancangan pasal 484 angka(1) sampai (5) R KUHP 2015 merupakan bentuk
yang sangat tidak evisien,karna setiap orang mempunyai hak, apalagi dasarnya
suka sama suka , dan tidak ada yang diruguikan .penambahan poin 5 tersebut
yang mengatakan bahwa laki-laki dan perempuan yang masing-masing tidak terikat dalam
perkawinan yang sah melakukan persetubuhan. Dapat di sebut zina dan dapat di pidanakan,

merupakan perumus undang-undang telah melakukan overkriminalisasi terhadap


semua pelaku persetubuhan yang tidak terikat oleh ikatan perkawinan atas dasar
suka sama suka yang tidak memiliki ikatan perkawinan menjadi tindak pidana zina.
Perluasan definisi pasal zina, dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
menimbulkan diskriminasi dan melanggar hak asasi manusia.

Anda mungkin juga menyukai