Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKOLOGI

NAMA : Meidi Octavia Citra

NIM : 20115041

TK/ SMT :3/5

PRODI : D4 analis kesehata

PROGRAM STUDI D-IV ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA
KEDIRI
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKOLOGI

NAMA : Meidi Octavia Citra

NIM : 20115041

TK/ SMT :3/5

PRODI : D4 analis kesehatan

PROGRAM STUDI D-IV ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA
KEDIRI
UJI KEPEKAAN JAMUR TERHADAP ANTIBIOTIK

NILAI KOREKTOR

Tanggal : 16 oktober 2017

Latar Belakang :

Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri
yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman-
kuman sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Para peneliti
diseluruh dunia memperoleh banyak zat lain dengan khasiat antibiotik namun
berhubung dengan adanya sifat toksis bagi manusia, hanya sebagian kecil saja
yang dapat digunakan sebagai obat diantaranya adalah streptomycin® vial
injeksi, Tetrasiklin® kapsul, Kanamicin® kapsul, Erytromicin® kapsul,
Colistin® tablet, Cefadroxil® tablet dan Rifampisin® kapsul (Djide, 2003).

Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi akibat kuman


atau juga untuk prevensis infeksi, msalnya pada pembedahan besar. Secara
provilaktis juga diberikan pada pasien dengan sendi dan klep jantung buatan,
juga sebelum cabut gigi. Jumlah antibiotika yang beredar dipasaran sekarang ini
semakin banyak macamnya dan melonjak tinggi baik dari segi kuantitas
maupun kualitasnya. Antibiotika dalam penggunaannya membutuhkan waktu
yang lama baik dalam penyimpanan dan peredarannya. Hal ini dapat
menyebabkan potensi dari antibiotika menurun dan bahkan bisa hilang (Jawelz,
1995). Penyebab kuman resisten terhadap antibiotic menurut Jawelz (1995).

Tujuan :

1. Untuk mengetahui senistifitas jamur terhadap pengaruh antibiotic.


2. Untuk mengetahui bentuk radikal atau iradikal.

Rumusan Masalah :

1. Bagaimana sensitifitas jamur terhadap pengaruh antibiotic?


2. Bagaimana bentuk radikal dan iradial?

Metode : Uji kepekaan jamur terhadap obat kulit

Prinsip :

Dengan isolasi jamur pada media SGA dan kemudian diberi disk antibiotic,
maka dapat diketahui kepekaan atau sensitifitas jamur (radikal atau iradikal)
terhadap antibiotic tersebut.

Alat & Bahan : Alat:

 Plate
 Kapas / swab steril
 Erlenmeyer 100 ml
 Pinset
 Lampu spiritus
 Spatel

Bahan:
 Media SGA (saboroud Glukosa Agar)
 PZ steril
 Biakan murni
 Antibiotic (amoxilin ampicillin, penicillin, dll)

Prosedur :

A. Membuat suspense jamur


1. Disiapkan 50 ml PZ steril dalam Erlenmeyer 100ml
2. Ditambahkan koloni jamur murni dari biakan.
3. Diaduk / dicampur.

B. Isolasi
1. Diambil suspense jamur dengan swab steril dan kemudian diinokulasikan
atau dioleskan pada media SGA secara merata.
2. Diinkubasi selama 10 menit.
3. Dimasukkan lempeng disk antibiotic (2 atau 3 lempeng disk dalam satu
plate)
4. Diinkubasi dalam suhu kamar selama 5-7 hari
5. Diamati dan diukur diameter radikal dan iradikal dari antibiotic tersebut.
6. Diberi kesimpulan dari hasil tersebut.
Probandus :

Nama :x

Umur :x

Jenis kelamin :x

Hasil :

Jenis jamur Basitracin (cm) Kanamicin

Malassezia furfur 1,5 cm 2,5 cm

Kesimpulan :

Jadi dari hasil uji kepekaan Malassezia furfur terhadap antibiotic


Bacitracin didapatkan zona hambat 1,5 sm, sedangkan kanamnicin 2,5 cm.
ini menunjukkan sifat iradikal.

Diskusi :

Klasifikasi ilmiah dari Malassezia furfur :


Kerajaan : Fungi
Divisio : Basidiomycota
Kelas : Hymenomycetes
Ordo : Tremellales
Familia : Filobasidiaceae
Genus : Malassezia
Spesies : Malassezia furfur
Pada kondisi kulit normal, terdapat flora normal yang berhubungan
Pityrosporom sp . Malassezia furfur merupakan bentuk spora yang merupakan
penyakit baberubah menjadi patogen. Ada dua faktor seseorang menderita
mikosis, yakni faktor eksogen dan endogen. Lebih jauh dia menjelaskan, factor
eksogen merupakan dampak dari luar tubuh manusia, seperti kelembaban dan
suhu yang tinggi. Kemudian higiene perorangan kurang baik, dan pakaian yang
terlalu tertutup. Kemudian faktor endogen atau yang berasal dari tubuh manusia
sendiri.

Penyakit ini biasanya disebabkan kulit berminyak, keadaan tubuh yang


cenderung lebih banyak berkeringat, faktor genetik juga berperan, dan kondisi
daya tahan tubuh yang sedang menurun seperti pada penderita yang mendapat
pengobatan steroid dalam jangka waktu lama. Menurut dia, gejala penyakit
panu awalnya berupa bercak-bercak warna putih hingga kecoklatan, dapat
berbentuk teratur atau tidak teratur, serta kadang disertai sisik halus di atasnya.
Bercak itu bakal tampak lebih jelas dan berpendar warna khusus jika dilihat di
bawah lampu wood. Lokasi tubuh yang paling sering diserang penyakit ini
adalah dada punggung, ketiak, lipatan paha, lengan, tungkai atas, leher bahkan
muka dan kulit kepala yang berambut.

Panu disebabkan oleh jamur Malassezia furfur. Jamur ini tidak datang dari
tanah atau binatang, tetapi ditemukan pada kulit manusia sebagai penghuni tetap
pada lapisan atas kulit bersama dengan mikroba lainnya. Jamur ini tidak akan
menjadi penyakit jika tidak ada faktor-faktor pendukung (pakaian yang lembab,
panas dan tidak ada aliran udara). Pada lingkungan yang berminyak, jamur
Malassezia furfur akan mengalami perkembangan yang optimal, oleh karena itu,
bitik putih seringkali terjadi pada lengan atas bagian belakang, leher, dada dan
wajah.

Panu disebabkan oleh spesies malassezia furfur. Pada kondisi kulit normal,
terdapat flora normal (mikroorganisme yang secara normal ada dikulit manusia)
yang berhubungan dengan munculnya panu ini yaitu Pityrosporom sp. Lalu,
malassezia fufur merupakan bentuk spora, dan merupakan bentuk yang dapat
menimbulkan penyakit bagi manusia. Bagaimana flora normal pada kulit bisa
berubah menjadi patogen atau menimbulkan penyakit pada manusia, faktor-
faktornya adalah sebagai berikut :
- Faktor eksogen atau yang berasal dari luar tubuh manusia seperti
kelembaban dan suhu yang tinggi, higiene perorangan kurang baik, dan
pakaian yang terlalu tertutup.
- Faktor endogen atau yang berasal dari tubuh manusia sendiri seperti kulit
berminyak, keadaan tubuh yang cenderung lebih banyak berkeringat,
faktor genetik juga berperan, dan kondisi daya tahan tubuh yang sedang
menurun seperti pada penderita yang mendapat pengobatan steroid dalam
jangka waktu lama.

Gejala penyakit panu adalah berupa bercak-bercak warna putih hingga


kecoklatan, dapat berbentuk teratur atau tidak teratur, dan kadang disertai sisik
halus di atasnya. Bercak itu akan tampak lebih jelas dan berpendar warna
khusus jika dilihat di bawah lampu wood. Lokasi lesi terutama pada badan yaitu
dada dan punggung, dan dapat menyerang ketiak, lipat paha dan lengan, tungkai
atas, leher bahkan muka dan kulit kepala yang berambut. Karena kelainan ini
biasanya tidak menimbulkan keluhan, maka seringkali penderita tidak
menyadari timbulnya panu. Pada beberapa penderita, dapat merasakan keluhan
gatal ringan terutama bila berkeringat pada lokasi lesi.

Saran Untuk Laboratorium :

Sebaiknya melakukan pemeriksaan dengan steril, menggunakan APD yang ada


dan mengikuti SOP yang telah di tentukan.

Saran Untuk Penderita :


UJI KEPEKAAN JAMUR TERHADAP OBAT KULIT

NILAI KOREKTOR

Tanggal : 16 oktober 2017

Latar Belakang :

Istilah antibiotk untuk pertama kali digunakan oleh Waksman (1945)


senagai nama dari suatu golongan substansi yang berasal dari bahan biologis
yang kerjanya antagonistic terhadap mikroorganisme. Istilah itu berarti
“melawan hidup” dengan klata l;ain maksud dari antibiotic adalah zat yang
dihasilkan oleh mikroorganisme hidup, yang dapat menghambat
mikroorganisme lain, bahkan dapat memusnakannya (Irianto. 2006)
Istilah resistensi itu menunjukan bahwa suatu mikroorganisme , sudah
tidak peka terhadap suatu suatu zat atau sediaan antimikroba atau antibiotic,
sehingga akan membawa masalah dalam terapi dan bahkan akan menggagalkan
terapi dengan suatu antibiotic terhadap agen penyebab infeksi. Resistensi adalah
ketahanan suatu mikroorganisme terhadap antimikroba atau antibiotic tertentu
(Zaraswati. 2008)
Resistensi mikroorganisme dapat dibedakan menjadi resistensi bawaan
(primer) ,resistensi dapatan (sekunder), dan resistensi episomat. Resistensi
primer (bawaan) merupakan resistensi yang menjadi sifat alami
mikroorganisme.Hal ini misalnya disebabkan oleh adanya enzim pengurai
antibiotic pada mikroorganisme sehingga secara alami mikroorganisme dapat
menguraikan antibiotic.Contohya adalah Staphylococcus dan bakteri lainnya
yang mempunyai enzim penicillinase yang dapat menguraikan penicillin dan
sefalosforin (Bibiana. 1994)
Mekanisme resistensi dapat terjadi secara genetic dan nongenetik. Secara
genetic resistensi dapat terjadi dengan cara konjugasi dan transduksi antar strain
yang sama, sedangkan secara non genetic resistensi dapat terjadi
melaluarutan pemberian antibiotic yang berlebih, pemberian dosis rendah
secara terus menerus atau tidak beraturan (Soeharsono. 2005)
Tujuan :

1. Untuk mengetahui sensitifitas jamur terhadap pengaruh obat kulit.


2. Untuk mengetahui bentuk radikal dan iradikal.

Rumusan Masalah :

1. Apa tujuan pemeriksaan uji kepekaan jamur terhadap obat kulit?


2. Bagaimana hasil pemeriksaannya?

Metode : Uji kepekaan jamur terhadap obat kulit

Prinsip :

Dengan isolasi jamur pada media SGA dan kemudian diberi disk yang
diberi atau diolesi obat kulit, maka dapat diketahui kepekaan atau sensitifitas
jamur (radikal atau iradikal) terhadap obat kulit tersebut.

Alat & Bahan :

Alat :

- Plate
- Kertas disk
- Lampu spirtus
- Spatel
- Kapas/ swab steril

Bahan :

- Media SGA (Saboroud Glukosa Agar)


- Cat LCB (Lactophenol Cotton Blue)
- PZ (NaCl 0,85%)
- Obat kulit

Sampel : Panu

Prosedur :
A. Membuat Suspensi Jamur
1. Disiapkan 50 ml PZ steril dalam erlenmeyer 100 ml.
2. Ditambahkan koloni jamur murni dari biakan.
3. Diaduk/dicampur.
B. Isolasi
1. Diambil suspensi jamur dengan swab steril dan kemudian
diinokulasikan atau dioleskan pada media SGA secara merata.
2. Diinkubasi selama 10 menit.
3. Dimasukkan lempeng disk antibiotik (2 atau 3 lempeng disk dalam satu
cawan).
4. Diinkubasi dalam suhu kamar selama 5-7 hari.
5. Diamati dan diukur diameter radikal dan iradikal dari antibiotik
tersebut.
6. Diberi kesimpulan dan hasil tersebut.

Probandus :

Nama : Mr. X
Umur :x
Jenis Kelamin : Laki-laki

Hasil :

Fungiderm
Jenis jamur
4,05 cm
Malassezia furfur

Kesimpulan :
Jadi dari hasil uji kepekaan Malassezia furfur pada obat kulit fungiderm di
dapatkan zona hambat sebesar 4,05 cm. Ini menunjukkan sifat iradikal.

Diskusi :

Klasifikasi ilmiah dari Malassezia furfur :


Kerajaan : Fungi
Divisio : Basidiomycota
Kelas : Hymenomycetes
Ordo : Tremellales
Familia : Filobasidiaceae
Genus : Malassezia
Spesies : Malassezia furfur

Pada kondisi kulit normal, terdapat flora normal yang berhubungan


Pityrosporom sp . Malassezia furfur merupakan bentuk spora yang merupakan
penyakit baberubah menjadi patogen. Ada dua faktor seseorang menderita
mikosis, yakni faktor eksogen dan endogen. Lebih jauh dia menjelaskan, factor
eksogen merupakan dampak dari luar tubuh manusia, seperti kelembaban dan
suhu yang tinggi. Kemudian higiene perorangan kurang baik, dan pakaian yang
terlalu tertutup. Kemudian faktor endogen atau yang berasal dari tubuh manusia
sendiri.

Penyakit ini biasanya disebabkan kulit berminyak, keadaan tubuh yang


cenderung lebih banyak berkeringat, faktor genetik juga berperan, dan kondisi
daya tahan tubuh yang sedang menurun seperti pada penderita yang mendapat
pengobatan steroid dalam jangka waktu lama. Menurut dia, gejala penyakit
panu awalnya berupa bercak-bercak warna putih hingga kecoklatan, dapat
berbentuk teratur atau tidak teratur, serta kadang disertai sisik halus di atasnya.
Bercak itu bakal tampak lebih jelas dan berpendar warna khusus jika dilihat di
bawah lampu wood. Lokasi tubuh yang paling sering diserang penyakit ini
adalah dada punggung, ketiak, lipatan paha, lengan, tungkai atas, leher bahkan
muka dan kulit kepala yang berambut.

Panu disebabkan oleh jamur Malassezia furfur. Jamur ini tidak datang dari
tanah atau binatang, tetapi ditemukan pada kulit manusia sebagai penghuni tetap
pada lapisan atas kulit bersama dengan mikroba lainnya. Jamur ini tidak akan
menjadi penyakit jika tidak ada faktor-faktor pendukung (pakaian yang lembab,
panas dan tidak ada aliran udara). Pada lingkungan yang berminyak, jamur
Malassezia furfur akan mengalami perkembangan yang optimal, oleh karena itu,
bitik putih seringkali terjadi pada lengan atas bagian belakang, leher, dada dan
wajah.

Panu disebabkan oleh spesies malassezia furfur. Pada kondisi kulit normal,
terdapat flora normal (mikroorganisme yang secara normal ada dikulit manusia)
yang berhubungan dengan munculnya panu ini yaitu Pityrosporom sp. Lalu,
malassezia fufur merupakan bentuk spora, dan merupakan bentuk yang dapat
menimbulkan penyakit bagi manusia. Bagaimana flora normal pada kulit bisa
berubah menjadi patogen atau menimbulkan penyakit pada manusia, faktor-
faktornya adalah sebagai berikut :

- Faktor eksogen atau yang berasal dari luar tubuh manusia seperti
kelembaban dan suhu yang tinggi, higiene perorangan kurang baik, dan
pakaian yang terlalu tertutup.
- Faktor endogen atau yang berasal dari tubuh manusia sendiri seperti kulit
berminyak, keadaan tubuh yang cenderung lebih banyak berkeringat,
faktor genetik juga berperan, dan kondisi daya tahan tubuh yang sedang
menurun seperti pada penderita yang mendapat pengobatan steroid dalam
jangka waktu lama.

Gejala penyakit panu adalah berupa bercak-bercak warna putih hingga


kecoklatan, dapat berbentuk teratur atau tidak teratur, dan kadang disertai sisik
halus di atasnya. Bercak itu akan tampak lebih jelas dan berpendar warna
khusus jika dilihat di bawah lampu wood. Lokasi lesi terutama pada badan yaitu
dada dan punggung, dan dapat menyerang ketiak, lipat paha dan lengan, tungkai
atas, leher bahkan muka dan kulit kepala yang berambut. Karena kelainan ini
biasanya tidak menimbulkan keluhan, maka seringkali penderita tidak
menyadari timbulnya panu. Pada beberapa penderita, dapat merasakan keluhan
gatal ringan terutama bila berkeringat pada lokasi lesi.

Saran Untuk Laboratorium :

Sebaiknya melakukan pemeriksaan dengan steril, menggunakan APD yang ada


dan mengikuti SOP yang telah di tentukan.

Saran Untuk Penderita :

Anda mungkin juga menyukai