KELOMPOK 9
1. ASWAN
2. MUH. YUSUF S.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-NYA, karena hanya dengan rahmat-NYA lah kami dapat menyusun
makalah Rekayasa bahan galian industri tentang pengolahan bahan galian mineral
dolomit ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada yang telah memberikan kritikan
dan saran yang membangun terhadap materi dalam menyajikan makalah ini.Kami
menyadari dengan adanya masukan, makalah ini dapat lebih lengkap dan lebih
layak sebagai bahan referensi.
Kami menyadari pada makalah ini masih terdapat kekurangan.Oleh karena itu,
kami senantiasa mengharapkan masukan dari pembaca demi penyempurnaan
makalah ini.Akhirnya, semoga makalah ini bisa bermanfaat dalam mencerdaskan
generasi muda bangsa.
Terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.4.2 Penambangan
Karena pada umumnya Dolomit terdapat bersama-sama dengan
batugamping. Penambangan umumnya dilakukan dengan cara tambang
terbuka dengan metoda quarry karena umumnya di Indonesia endapannya
berupa perbukitan dan dataran dilingkungan pegunungan
kapur.Pengupasan lapisan Tanah penutup (overburden) yang terdiri dari
tanah liat, pasir dan koral. Pengupasan dilakukan dengan menggunakan
bulldozer atau power scraper. Penambangan dilakukan dengan cara
konvensional dan mekanis.Penambangan batuan secara berjenjang dengan
pengeboran dan peledakan atau dengan menggunakan peralatan sederhana.
Pada umumnya dolomite terdapat dibawah deposit batu gamping
yang biasaditemukan dalam bentuk bukit. ditinjaudari segi teknik
penambangan, bahan galian ini cukupsulit untuk digali, karena letak
endapannya yang berada di bawah batugamping, sehingga perlu membuat
lubang-Iubang mendatar/ terowongan dari arah tepi bukit. Cara
demikianmemang cukup mudah, namun mengandung resiko yang cukup
tinggi, karena atap guasewaktu-waktu bisa runtuh. Penambangan akan
lebih baik dan aman apabila batugampingyang berada di atasnya
ditambang terlebih dahulu, walaupun untuk menambang
batugampingtersebut cukup sulit, karena sifatnya yang sangat keras. Untuk
deposit dolomit yang letaknyatidak begitu dalam (kurang dari 2 m), maka
penambangannya bisa dilakukan dengan sistem tambang terbuka
Untuk penambangan skala besar pembongkaran dilakukan dengan
system peledakan beruntun dengan dibantu peralatan berat antara lain
eescavator dan ripper (penggaru), sedanguntuk penambangan skala kecil
dilakukan dengan alat sederhana antara lain cangkul, ganco,dan sekop.
Apabila batu gamping yang terletak di atasnya tidak keras, pemberaian
dibantudengan membuat sederetan lubang tembak yang diisi dengan
lempung.Sesudah lempungdiisikan pada masing-masing lubang lalu
dituangkan air kedalamnya.Akibatnya lempungmengembang dan dengan
bantuan linggis, batu gamping tersebut mudah dibongkar.
Gambar . Penambangan Dolomit Dengan Alat Power Scrapper
2.4.3 Pengolahan
- Kiserit Sintesis :
Pupuk kiserit adalah pupuk yang terbuat dari unsur magnesium dalam
bentuk Chlorida ataupun sulfat.Pupuk Kiserit dimanfaatkan untuk
pemenuhan kebutuhan pupuk yang kaya Mg untuk pertanian
perkebunan seperti perkebunan tebu dan kelapa sawit.
b. Semen Klinker Mortar: Penambahan Dolomit sampai 40% terhadap semen
mempercepat hidrasi semen (Soroka and Setter,1997). Butiran halus
Dolomit berkisar 1.150 hingga 10.300 cm2/g. untuk membuat semen
Portland, material halus Dolomit ini ditambahkan dengan ratio 1:2,75 ke
mortar, yang secara alamiah membentuk pasir silisius dan yaitu dolomit
yang perbandingan darganya saat ini 1:6.
c. Penyemenan atau Dempul Rekahan: Selain Batugamping, Dolomit atau
campuran keduanya dapat juga dimanfaatkan untuk dibuat sebagai
penyemen rekahan-rekahan kayu
d. Industri refraktory: di Pusat Penelitian Teknologi Batubara (TEKMIRA)
pembuatan bahan refraktory berbasis MgO dan tahan pada temperatur
yang sangat tinggi, bersifat isolator dan memiliki muai rendah.
e. Industri kertas (Pembuatan Kalsium Karbonat Presipitat): Penelitian dan
Pengembangan Kalsium Karbonat Presipitat (PCC) yang dilakukan oleh
TEKMIRA adalah pembuatan kalsium karbonat presaipitat skala pilot
plant. Hasil yang diperoleh berupa produk kalsium karbobnat presipitat
dengan bulk density pada range 5 - 4 g I ml dengan ukuran butiran sekitar
150 mesh.
f. Dolomit klinker
2) Pemanfaatan Dolomit yang telah dikalsinasi
a. Semen Magnesium Oksiklorida: Disebut juga semen sorel
[(MgO)2(MgCl2)(H2O)12] yang dibuat dengan kondisi pengerasan yang
cepat (3-4 jam)tetapi tidak tahan terhadap air, dan untuk menghindarinya
dapat dilindungi dengan pemolesan dengan menggunakan terpentin. Sorel
semen dapat digunakan untuk lantai gerbong kereta api, dapur dan kamar
mandi dan juga dapat digunakan dalam industri polister (SMC) yang
digunakan dalam industri komponen kendaraan mobil.
b. Semen Magnesium Oksisulfat: semen yang cepat kering (10 menit) yang
berguna untuk memperbaiki retakan pada jalan raya beton.
c. Busa anorganik magnesium
d. Bata Dolomte/ Bata Dolomit
3) Pemanfaatan kimia Dolomit
a. Magnesium Oksida (MgO)
- Industri kaca dan kaca lembaran
- Industri refraktori
- Industri peleburan dan pemurnian logam
- Industri bahan penggosok
b. Hidroksida magnesium
c. Magnesium Karbonat
Dalam bidang farmasi: Dolomit murni (MgCO3) yang telah diolah akan
ditambahkan sebagai zat inert dengan konsentrasi mencapai 45% ke dalam
obat sebagai pengencer yang disebut dengan Eksipien.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Dolomit adalah mineral yang berasal dari alam yang mengandung unsur hara
magnesium dan kalsium berbentuk tepung. Dolomit umumnya terdapat
bersama-sama dengan Batugamping.
2. Dolomit terbentuk karena adanya proses pelindian (leaching) atau peresapan
unsur magnesium dari air laut ke dalam batu gamping, atau yang lebih
dikenal dengan proses dolomitisasi yaitu proses perubahan mineral kalsit
menjadi dolomit.
3. Penambangan dolomit umumnya dilakukan dengan cara tambang terbuka
dengan metoda quarry. Untuk pemanfaatan Dolomit dapat dikelompokkan
menjadi 3 yakni pemanfaatan dolomit secara langsung, pemanfaatan dolomit
yang telah dikalsinasi, dan pemanfaatan kimia dolomit.
4. Mineral dolomit MgCa(CO3)2 dapat digunakan sebagai bahan baku industri
hilir, seperti : industri gelas dan kaca lembaran, industri keramik. mineral
Sedangkan dolomit yang memiliki komposisi MgO tinggi (> 20%)dapat
digunakan sebagai bahan baku industri pupuk kiserit.
3.2 Saran
• Dari tabel ekspor dan impor pada tahun 2003 tidak ada ekspor dan banyak
impor, hal ini menunjukan perlu ditingkatkannya eksplorasi dan produksi
dolomit.
• Negara Indonesia adalah negara agraria, sebaiknya pengolahan dolomit dalam
industri pertanian ditingkatkan (pembuatan pupuk).
DAFTAR PUSTAKA
1990.