Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PELAKSANAAN TAK PASIEN GANGGUAN

JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA Prof Dr.ILDREM


MEDAN PROVINSI SUMATRA UTARA

OLEH:
YAN PALTI TAMBA
012015028

PRODI DII KEPERAWTAN

STIKes SANTA ELISABETH MEDAN


T.A 2017/2018
Kata Pengantar
Puji syukur kami pamjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya penulis

dapat menyelesaikan laporan proposal ini tentang, ”pelaksanaan terapi aktivitas kelompok

(TAK ) pada pasien gangguan jiwa di Rsj Prof.dr.ildrem medan ”.

penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

a. Rusmauli Lumbangol ,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku koordinator praktek keperawatan

jiwa di rumah sakit jiwa prof.ildrem medan provsu

b. Jhon Edison Purba,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing penulisan laporan ini di

rumah sakit jiwa yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam

perencanaan pelaksanaan kegiatan

c. Seluruh rekan-rekan angkatan 24 prodi D III Keperawatan STIKes santa elisabeth

medan yang telah memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis sehingga

laporan ini dapat tersusun dengan baik

Dalam pembuatan laporan ini akan di bahas tentang tahap-tahap dan tujuan,yang akan

dilaksanakan saat pemberian TAK yang akan diberikan pada pasien tersebut.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih sangat sederhana dan masih mempunyai

banyak kekurangan. Maka dari itu, besar harapan penulis agar tulisan ini dapat diterima dan

nantinya dapat berguna bagi semua pihak. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat positif membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, November 2017

Pormina Tambunan

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.......................................................................................................1
B.Tujuan TAK............................................................................................................2
C.Pengertian TAK......................................................................................................2

BAB II uraian kegiatan TAK


A. Waktu dan tempat...............................................................................................3
B. Metode................................................................................................................3
C. Media dan alat.....................................................................................................3
D. Setting Tempat....................................................................................................4
E. Pembagian Tugas...............................................................................................5
F. Pasien...................................................................................................................6
G. Pelaksanaan (sesi I ) ...........................................................................................7
H. pelaksanaan (sesi II)...........................................................................................9
I. Antisipasi Masalah...............................................................................................11
J. Dokumentasi ......................................................................................................12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................................14
B. Saran ..................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu dengan
yang lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social. Kebutuhan
social yang dimaksud antara lain: rasa menjadi milik orang lain atau keluarga,
kebutuhan pengakuan orang lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan
pernytaan diri.
Secara individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu
berada dalam satu keluarga. Dengan demikian ada dasarnya individu memerlukan
hubungan timbal balik, hal ini bisa melalaui kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak
positif dalam upaya pencegahan dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi
serta pemulihan kesehatan seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok
terapeutik, modalitas merupakan bagian dan memberikan hasil yang positif terhadap
perubahan perilaku pasien/klien, dan meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi
perilaku maladaptive.
Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas
kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah,
meningkatkan hubungan internasional dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing)
pada klien dengan gangguan orientasi realitas ( Birckhead, 1989).
Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan
dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan
terapeutik dalam keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.
Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk mendorong
anggota kelompok untuk mengungkapkan masalah dan mendapatkan bantuan
penyelesaian masalahnya dari kelompok, perawat juga adaptif menilai respon klien
selama berada dalam kelompok.
Klien dengan gangguan jiwa sikotik, mengalami penurunan daya nilai realitas
(reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di
sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus
terjadinya ansietas pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu ada
aktivitas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di
1
sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri
sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.

B. Pengertian TAK
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok
klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau
diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009).

C. Tujuan TAK
Tujuan umum TAK adalah ini klien mampu adalah:
1. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang disekitarnya dengan tepat.
2. Klien mampu melakukan kegiatan yang berguna untuk merangsang stimuli untuk
berfikir cepat dan tepat

2
BAB II
Uraian Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok

Topik :halusinasi pendengaran


terapis :mahasisiswa
sasaran :pasien
tempat :ruang makan sibual-buali
waktu :+ 50 menit

A. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab

B. Media / Alat
1. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK.
2. spidol
3. kertas
4. puzzle,bola kecil.
5. pemutar lagu (laptop)
6. speaker
3
C. Setting Tempat

Keterangan Gambar
: leader

: co leader

: fasilitator
: observer
: pasien

:dosen pembimbing kampus dan rumah sakit jiwa

D. pembagian Tugas
1. Peran Leader
a. Memimpin jalannya kegiatan
b. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
c. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
d. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
e. Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
f. Memberi reinforcement positif pada klien
g. Menyimpulkan kegiatan
4
2. Peran Co – Leader
a. Membantu tugas leader
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
c. Mengingatkan leader tentang kegiatan
d. Bersama leader menjadi contoh kegiatan
3. Peran Observer
a. Mengobservasi jalannya acara
b. Mencatat jumlah klien yang hadir
c. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
d. Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
e. Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain
f. Membuat laporan hasil kegiatan
4. Peran Fasilitator
a. Mamfasilitasi jalannya kegiatan
b. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
c. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
d. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar kelompok

E. Pasien
1. Kriteria Pasien
1) Klien dengan gangguan jiwa :rpk,halusianasi dll
2) Klien yang kooperatif
3) Klien yang sehat secara fisik
4) Klien yang telah diberitahu oleh leader sebelumnya
5) Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik
2. Proses Seleksi
1) Identifikasi klien yang memenuhi kriteria
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Menjelaskan tujuan kegiatan
4) Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan
5) Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas
kelompok
6) Menjelaskan akan bergabung dengan klien lain dalam kelompok
7)
5
F. Susunan Pelaksanaan
1. Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut :
a. Leader :Pormina Tambunan
b. Co Leader :Rince Sumarrni Sitorus
c. Fasilitator :Revida,Juni,Serimaziliwu
d. Observer :Yan Palti Tamba
e. Observer :Wiyata Hia
2. Pasien peserta TAKS sebagai berikut :
NO NAMA Masalah Keperawatan
1 Sangap tarigan Resiko perilaku kekerasan
2 Bangku tarigan Resiko perilaku kekerasan
3 Desri Resiko perilaku kekerasan
4 Sahabat Halusinasi pendengaran
5 Sukri Halusinasi pendengaran

6 sarpul Resiko perilalku kekerasan

G. Antisipasi Masalah
a. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
1. Memanggil pasien
2. Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab sapaan perawat
atau pasien yang lain

b. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit :


1. Panggil nama pasien
2. Tanya alasan pasien meninggalkan permainan
3. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
pasien bahwa pasien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu pasien
boleh kembali lagi

H. Aktivitas Dan Indikasi TAK


Aktivitas TAK, dimana aktivitas yang dilakukan sesi berupa aktivitas
pengenalan orang (sesi pertama), dan permainan puzzle (sesi kedua ). Klien yang
mempunyai indikasi TAK adalah klien halusinasi, dimensia, kebingungan, rpk ,
(Keliat dan Akemat, 2005).
6
Susunan Acara Terapi Aktifitas Kelompok
Sesi 1: Pengenalan orang

A. Tujuan
1) Klien mampu mengenal nama-nama perawat.
2) Klien mampu mengenal nama-nama klien lain.

B. Setting
1) Leader dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2) Ruangan nyaman dan tenang.

C. Alat
1) Spidol
2) Bola tenis
3) Tape recorder
4) Kaset ”dangdut”
5) Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK.

D. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab

E. Langkah kegiatan
1) Persiapan
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi.
b) Membuat kontrak dengan klien.
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2) Orientasi
a) Salam terapeutik
Salam dari leader kepada klien
b) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini

7
c) Kontrak
(1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang.
(2) Leader menjelaskan aturan main berikut :
i. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin
kepada terapis.
ii. Lama kegiatan 45 menit.
iii. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja
a) Leader membagikan papan nama untuk masing-masing klien.
b) Leader meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, dan asal.
c) Leader meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan
nama yang dibagikan.
d) Leader meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara berurutan,
dari terapis, meliputi menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, asal, dan
hobi.
e) Leader menjelaskan langkah berikutnya:
Tape recorder akan dinyalakan, saat musik terdengar bola tenis dipindahkan
dari satu klien ke klien lain. Saat musik dihentikan, klien yang sedang
memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap;nama panggilan,asal,dan
hobi dari klien yang lain (minimal nama panggilan).
f) Leader memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik berhenti klien
yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan,asal, dan hobi klien yang lain.
g) Ulangi langkah (6) sampai semua klien mendapat giliran.
h) Leader memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak
klien bertepuk tangan.

4) Tahap terminasi
a) Evaluasi
(1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
(2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

8
b) Tindak lanjut
(1) Leader menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama
panggilan.
c) Kontrak yang akan datang
(1) Leader membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu ”bermain
puzzle.
(2) Menyepakati waktu dan tempat.

F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK Orientasi Realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat
menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain.

G. Kemampuan Memperkenalkan Diri


Kemampuan mengenal orang lain:
No Aspek yang dinilai Nama Klien
1. Menyebutkan nama klien
2. Menyebutkan nama pangilan klien
3. Menyebutkan asal klien lain.
4. Menyebutkan hobi klien lain

Petunjuk:
1. Tulis nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui
nama, pangilan, asal dan hobi klien lain. Beri tanda (V) jika klien mampu
dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi:
Dokumentasikan pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien
mngikuti TAK orientasi realitas orang. Klien mampu menyebutkan nama, nama
panggilan, asal dan hobi klien lain di sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien
lain di ruangan.

9
Sesi 2: pelatihan stimulus

A. Tujuan
1) meningkatkan kognitif dan motorik pasien
2) mampu memahami dan melaksanakan sp yang dijelaskan pada pasien

B. Setting
1) Leader dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2) terdiri atas 3 kelompok dan setiap kelompok duduk nya berdekatan
3) Ruangan tempat perawatan klien

C. alat
1) Bola
2) Laptop
3) speaker

D. Metode
1) Diskusi kelompok

E. Langkah kegiatan
1) Persiapan
a) Mengingatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 TAK Orientasi Realitas
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik
salam dari leader kepada klien.
b) Evaluasi dan validasi
Leader menanyakan perasaan klien saat ini.
Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien lain.

10
c) Kontrak
Leader menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu untuk mengasa stimulus dan
kecepatan berfikir serta ketepaatan bertindak. Menjelaskan aturan main yaitu :
i. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada
terapis.
ii. Lama kegiatan 25 menit
iii. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3) Tahap kerja
a. leader menjelaskan SP 1 sampai SP 4 pada pasien.
b. pasilitator telah menyiapkan musik dan bola
c. Leader menjelaskan cara bermain nya yaitu akan di putar musik dengan durasi
+ 1 menit,saat musik diputar maka setiap kelompok akan mengirim bola satu
sama lain.
d. Operator mematikan musik, kemudian leader menunjuk salah satu kelompok
untuk menyebutkan SP yang disuruh.

e. Leader memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar.


a) Leader mengajak klien
4) Tahap terminasi
a) Evaluasi
(1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
(2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk Tak Orientasi Realitas tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah
mengenal tempat dirumah sakit.

11
Dokumentasi:

ket gbr : pembukaan oleh leader dan fase orientasi

ket gbr : penjelasan pembagian tugas anggota kelompok

12
ket gbr :penjelasan fase kerja

ket gbr : Evaluasi Oleh Dosen Pembimbing Rs Jiwaprof.Ildrem

Ket Gbr :Evaluasi Dari Dosen Koordinator Praktek Kep.Jiwa

13
BAB III
Penutup

A. kesimpulan
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok
klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau
diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009).yang bertujuan untuk melatih
stimulus dari kognnitifdari pasein dengan riwayat gangguan jiwa.

B. saran
Adapun saran dari penulis adalah agar setiap pelaksanaan TAK harus
memperhatikan peran setiap masing-masing anggota pelaksana dan harus
memperhaitkan juga keadaan pasien sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat
terpenuhi demi proses penyembuhan klien ke tahap yang lebih kooperatif.

14
DAFTAR PUSTAKA

Prabowo, 2014. Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogjakarta: Nuha Medika
Keliat, Budi Ana, 2004. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai