Makalah HCG
Makalah HCG
Disusun oleh:
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Sholawat serta salam kita curahkan pada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.
Berkat rahmat dan limpahannya, Penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Kimia Klinik tentang “Human Chorionic Gonadotropin (HCG).
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumber
pemikiran kepada pembaca.Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan
kami terima dengan senang hati guna penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga
dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat untuk penyusun maupun pembacanya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Alat uji kehamilan untuk dipakai di rumah (home pregnancy test, HPT) yang biasa
dikenal dengan test pack merupakan alat praktis yang cukup akurat untuk mendeteksi
kehamilan pada tahap awal yang menggunakan urine. Urine yang digunakan yaitu air seni
pertama setelah bangun pagi, karena konsentrasi hormon HCG pada saat itu tinggi dalam
urine.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kira-kira sepuluh hari setelah sel telur dibuahi sel sperma di saluran Tuba falopi, telur
yang telah dibuahi itu bergerak menuju rahim dan melekat pada dindingnya. Sejak saat
itulah plasenta mulai berkembang dan memproduksi HCG yang dapat ditemukan dalam
darah serta air seni. Keberadaan hormon protein ini sudah dapat dideteksi dalam darah
sejak hari pertama keterlambatan haid, kira-kira hari keenam sejak pelekatan janin pada
dinding rahim. Kadar hormon ini terus bertambah hingga minggu ke 14-16 kehamilan,
terhitung sejak hari terakhir menstruasi. Sebagian besar ibu hamil mengalami
penambahan kadar hormon HCG sebanyak dua kali lipat setiap 3 hari. Peningkatan kadar
hormon ini biasanya ditandai dengan mual dan pusing yang sering dirasakan para ibu
hamil. Setelah itu kadarnya menurun terus secara perlahan, dan hampir mencapai kadar
normal beberapa saat setelah persalinan. Tetapi ada kalanya kadar hormon ini masih di
atas normal sampai 4 minggu setelah persalinan atau keguguran.
Kadar HCG yang lebih tinggi pada ibu hamil biasa ditemui pada kehamilan kembar dan
kasus hamil anggur (mola). Sementara pada perempuan yang tidak hamil dan juga laki-
laki, kadar HCG di atas normal bisa mengindikasikan adanya tumor pada alat reproduksi.
Tak hanya itu, kadar HCG yang terlalu rendah pada ibu hamil pun patut diwaspadai,
karena dapat berarti kehamilan terjadi di luar rahim (ektopik) atau kematian janin yang
biasa disebut aborsi spontan.
2
Perkiraan Kadar HCG dalam Darah kehamilan trimester kedua
3
HCG juga mempengaruhi testis janin dengan merangsang sel-sel interstisial
leyding untuk menghasilkan testosterone dalam jumlah sedikit.
b. Sekresi estrogen oleh plasenta
Kadar estrogen yang tinggi selama kehamilan menyebabkan pembesaran uterus,
pembesaran payudara dan pertumbuhan duktus payudara, serta pembesaran genitalia
eksterna wanita.
c. Sekresi progesterone oleh plasenta
d. Human chorionic somatomammotropin (HCS)
4
e. Prolaktin
Di hasilkan oleh kelenjar pituitary bertanggung jawab peningkatan HCG yang
memproduksi ASI dalam payudara.
f. Oksitosin
Terlibat dalam proses reproduksi pada pria dan wanita,serta merangsang kontraksi
pada saat kehamilan dan persalinan ,dan juga berperan penting pada terjadinya efek
pengalihan susu pada saat ibu menyusui bayinya.
g. Relaksin
Muncul pada awal kehamilan dan bertanggung jawab membantu mengatasi aktivitas
rahim dan melembutkan leher rahim dalam rangka persiapan proses persalinan.
Plasenta
Plasenta terbentuk sempurna pada minggu ke 16 dimana desidu parietalis dan desidua
kapsularis telah meenjadi satu . Implementasi plasenta terjadi pada fundus uteri depan
dan belakang.fungsi plasenta dapat dilaksanakan melalui sirkulasi retroplasenter dengan
terbukanya arteri spiralis dan vena di dasar desidu basalis.
Fungsi plasenta
Plasenta merupakan akar janin untuk mengisap nutrisi dari ibu dalam bentuk O2.asam
amino, vitamin , mineral, dan zat lainnya ke janin dan membuang sisa metabolism janin
dan CO2
5
BAB III
PEMERIKSAAN TERHADAP HCG
2. Aglutinasi Indirect
Reagensia :
Urine dicampur dengan anti HCG kemudian ditambahkan HCG yang
diletakkan pada partikel latex.
Bila urine tidak mengandung HCG maka pada waktu penambahan anti
HCG yang diletakkan pada partikel latex tak akan terjadi aglutinasi.
Bila urine mengandung HCG maka pada penambahan anti HCG yang
diletakkan pada partikel latex akan terbentuk aglutinasi.
Cara Kerja :
Siapkan reagensia hingga mencapai suhu kamar.
Tetskan 1 tetes suspense urine dengan pipet yang tersedia.
Ditambahkan 1 tetes anti beta HCG kemudian homogenkan.
Goyang selama 30 detik.
Ditambahkan 1 tetes HCG latex.
Goyang selama kurang lebih 2 menit.
Hasil dibaca tepat 2 menit.
Interpretasi Hasil :
Positif → tidak terjadi aglutinasi → hamil
Negatif → terjadi aglutinasi → tidak hamil
6
b. Tes Kehamilan Metode Strip/Card
Cara Pemeriksaan :
Keluarkan kit test dari foil pembungkus letakkan pada permukaan yang datar
dan kering.
Pegang atau tahan urine diatas kit tes teteskan 3-4 tetes urine kedalam lubang
sample
Pada saat reaksi dimulai akan muncul tampilan berupa garis berwarna ungu
yang bergerak menuju jendela hasil yang berda dipusat kit tes.
Baca/intetpretasikan hasil dalam waktu 10 menit.
Interpretasi Hasil :
1. Interpretasikan hasil dalam waktu 3 menit.
2. Munculnya sebuah pita atau garis yang berwarna pada sisi kiri jendela hasul
menunjukkan bahwa tes telah berlangsung dengan baik garis ini disebut garis
kontrol.
3. Sisi kanan pada jendela hasil menunjukkan hasil test garis/pita yang muncul
pada sisi kanan ini merupakan garis tes.
Hasil Negatif
Jika muncul 1 garis/pita ungu (garis kontrol) pada jendela hasil → tidak hamil.
Hasil Positif
Jika muncul 2 garis (garis kontrol & garis test) → hamil.
Hasil Invalid
Jika garis ungu tak tampak pada jendela hasil setelah tes dilakukn, apabila
petunjuk pemakaian tidak diikuti dengan sempurna 1 kit digunakan melewati
masa kadarluarsanya. Ulangi kembali test menggunakan kit test yang baru.
7
- Katak jantan (buffo vulgaris)
- Urine wanita hamil
Cara Kerja :
Di sediakan beberapa ekor katak bengkerok (Buffo Vulgaris) jantan dewasa.
Di rangsang dengan menggunakan lidi berbungkus kapas pada bagian
kloakanya, kemudian jika keluar sesuatu,maka letakkan cairan tersebut pada
objek glass.
Di Periksa cairan tersebut dengan mikroskop menggunakan perbesaran 40X.
Diperhatikan apakah cairan tersebut mengandung sperma atau tidak. Jika
mengandung sperma, maka katak tidak dapat digunakan untuk praktikum. Jika
tidak mengandung sperma, maka :
Disiapkan 3ml urine wanita hamil dengan menggunakan spuit.
Disuntikkan urine tersebut secara sub-kutan (dibawah kulit) dengan cara
mencubit atau menarik kulit katak kemudian disuntikkan.
Dikembalikan katak pada tempatnya, ditunggu hingga 1 jam untuk dapat
melihat reaksinya. Setelah 1 jam, maka :
Dirangsang lagi katak pada bagian kloaka dengan lidi kapas. Liha adanya
cairan yang keluar.
Di amati cairan yang keluar tersebut dengan menggunakan mikroskop
perbesaran 40x.
Interpretasi Hasil :
Hasil Positif : Bila pada urine katak di temukan adanya sperma.
Hasil Negatif : Bila pada urine katak tidak di temukan adanya sperma.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hormone HCG tersusun atas glikoprotein yangdihasilkan oleh protoblash dan bakal
plasenta.
HCG merupakan hormone khas yang ada pada saat hamil, sehingga dapat dijadikan
standar pemeriksaan kehamilan dengan cara mendeteksinya pada urine atau darah. Hcg
diproduksi oleh placenta. Placenta merupakan akar janin untuk mengisap nutrisi dari ibu
dan alat pembuang sisa metabolisme.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://lacunata.blogspot.com/2012/06/laporan-praktek-imun-semester-iv-analis.html sumber
diambil pada tanggal 05 – 10 – 2014 jam 17:40 WIB.
http://kumpulanmateridiiianaliskesehatan.blogspot.com/2012/05/tes-kehamilan-metode-gali-
mainini.html sumber diambil pada tanggal 05 – 10 – 2014 jam 17:40 WIB.
10