Abstrak
Pohon jarak (Ricinus communis) merupakan salah satu jenis tanaman penghasil non-edible oil yang
mengandung lemak dan minyak yang merupakan trigliserida atau trimester dari gliserol. Umtuk mendapatkan
asam lemak bebas dari trigliserida minyak jarak dilakukan hidrolisa. Tujuan dari percobaan ini, untuk
mengetahui pengaruh perbandingan mol pereaktan terhadap konversi hidrolisa minyak jarak, nilai konstanta
kecepatan reaksi hidrolisa minyak jarak (k), serta arah kesetimbangan reaksi hidrolisa minyak jarak (K).
Hidrolisa dilakukan dengan memansakan campuran minyak jarak dan katalis asam sulfat. Variable berubah
adalah perbandingan mol minyak jarak dan air 1:9, 1:8, dan 1:7. Dari hasil percobaan didapatkan pada
penentuan kadar asam lemak bebas variable 1 (1:9) volume titran yang didapat pada t = 0, 4, 8, 12, 16 menit
berturut- turut adalah 22,7 ml; 25 ml; 26,3 ml; 27,8 ml; dan 28,5 ml. Pada variable 2 (1:8) volume titrannya
adalah 18,1 ml; 19,7 ml; 20 ml; 21,8 ml; dan 23 ml. Pada variable 3 (1:7) didapat volume titran 15,5 ml; 16
ml; 17,2 ml; 18 ml; dan 18,3 ml. Analisa kadar asam lemak dalam bahan baku didapatkan volume titran 3,4
ml. Kesimpulan yang didapat yaitu semakin besar perbandingan mol pereaktan makin besar pula konversi yang
dihasilkan, karena sebanding dengan konstanta kecepatan reaksi sehingga semakin besar pula konstanta
kecepatan reaksinya (k). Pengaruh perbandingan mol pereaktan yang besar akan mengakibatkan konstanta
kesetimbangan rekasi (K) semakin besar pula.
Abstract
Jatropha (Ricinus communis) is one type of nonedible oil-producing plants which contain fat and oil,
which is triglycerides or triester from glycerol. Free fatty acid can be obtained by hydrolysis castor oil. The
purpose of this experiment, to determine the effect of the conversion mole ratio reactants hydrolysis of castor
oil, the value of oil hydrolysis reaction rate constant distance (k) as well as the direction of oil hydrolysis
reaction equilibrium distance (K). Hydrolysis is carried out by heating the castor oil mixture with the catalyst
sulfate acid. The changing variable mole is ratio castor oil and water 1:9, 1:8 and 1:7. From the experimental
results obtained in the determination of free fatty acid content of variable 1 (1:9) volume of titrant obtained at t
= 0, 4, 8, 12, 16 minutes respectively is 22,7 ml; 25 ml; 26,3 ml; 27,8 ml; and 28,5 ml. In the variable 2 (1:8)
titrant volume is 18,1 ml; 19,7 ml; 20 ml; 21,8 ml; and 23 ml. In the variable 3 (1:9) obtained titrant volume
15,5 ml; 16 ml; 17,2 ml; 18 ml; and 18,3 ml. Analysis of fatty acid levels in the raw materials obtained titrant
volume 2ml. It is concluded that the larger the mole ratio of reactants the greater the resulting conversion,
because proportional to the reaction rate constants so that the greater the reaction rate constant (k). Influence
pereaktan large mole ratio will result in a reaction equilibrium constant (K) greater.
1972). Katalisator tidak diperlukan, jika hidrolisis didefinisikan sebagai reaksi orde dua atau
dilakukan pada tekanan sangat tinggi yaitu 700 psia peningkatan yang dibuat berkelakuan seperti reaksi
dan 485oF (Groggins,1985) dan konversi yang orde satu. Keadaan itu berlaku bila salah satu zat
dicapai > 90%. Pada proses hidrolisis, air memecah yang bereaksi ada dalam jumlah yang sangat
gugus alkil dalam trigliserida minyak menjadi asam berlebihan atau tetap pada kadar tertentu
lemak dan gliserol. dibandingkan zat lainnya. Dengan demikian laju
Pada reaksi dengan air reaksi dimungkinkan reaksi ditentukan oleh satu reaktan meskipun ada
terjadi pada fase cair dan fase minyak dua reaktan karena tidak mengalami perubahan
(Lewkowitsch, 1903), akan tetapi menurut kadar yang berarti selama reaksi peruraian
Lascaray (1949) reaksi pada fase minyaklah yang (Lachman dkk,1994).
dominan sehingga kinetika reaksi ditentukan oleh Pada reaksi hidrolisis minyak jarak, jumlah
kecepatan difusi air ke dalam fase minyak dan air yang digunakan excess atau berlebihan,
reaksi antara air dan minyak di fase minyak yang sehingga fase minyak dianggap selalu jenuh dengan
dapat disajikan ke dalam persamaan matematika air dan perubahan kadar air selama peruraian sangat
- Kecepatan difusi air ke fase minyak: kecil. Sehingga kadar air dianggap konstan.
rA = k1a (CA* - CA1) mgrek/gminyak/menit Maka konsentrasi air di fase minyak = konsentrasi
…(1) air di fase air yang bernilai konstan pada suhu
tertentu,
Dengan k1 CA1 = k’ sehingga : -rB = -k’ CB
CA = konsentrasi air di fase minyak yang seimbang 𝑑𝐶𝐴 𝑑𝐶𝐵
= (−𝑘 ′ )𝐶𝐵
dengan konsentrasi air difase air atau 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝐶𝐵 𝑡
CA* = k CA2 𝑑𝐶𝐵
CA1 = konsentrasi air di fase minyak , mgrek / g ∫ = −𝑘′ ∫ 𝑑𝑡
𝐶𝐵0 𝐶𝐵 0
minyak 𝐶𝐵
CA2 = konsentrasi air di fase air ln = −𝑘′𝑡
𝐶𝐵0
k1a = konstanta kecepatan difusi air ke fase
minyak, menit-1 Dimana :
Kecepatan reaksi di fase minyak: CB0 = banyaknya trigliserida mula – mula,
mgrek/gr minyak
rA = rB = kr CA1 CB …(2) CB = banyaknya trigliserida suatu saat = CB0 –
dengan : banyaknya asam lemak bebas yang terjadi,
CA1 = konsentrasi air di fase minyak mgrek/gr minyak
CB = konsentrasi minyak / trigliserida 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘
Bila 𝑋 =
Untuk mencari langkah yang mengontrol 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑟𝑖𝑔𝑙𝑖𝑠𝑒𝑟𝑖𝑑𝑎 𝑚𝑢𝑙𝑎−𝑚𝑢𝑙𝑎
pada kinetika reaksi, disusun neraca massa air dan Maka
neraca massa minyak di fase minyak sebagai
berikut : 𝐶𝐵0−𝐶𝐵
𝑋= ….(7)
Neraca massa air dalam fase minyak : 𝐶𝐵0
𝐶𝐵 𝐶𝐵0−(𝐶𝐵0−𝐶𝐵)
𝑑𝐶A1 (1 − 𝑋) = × ….(8)
= k1a (CA* - CA1) – kr CA1 CB ...(3) 𝐶𝐵0 𝐶𝐵0
𝑑𝑡 ln(1 − 𝑋) = −𝑘. 𝑡 ….(9)
Asumsi : dengan adanya pengadukan, kecepatan dimana:
transfer massa padapersamaan di atas [k1a (CA* - k = konstanta kecepatan reaksi tingkat satu, j-1
CA1)] dianggap jauh lebih besar daripada t = waktu reaksi, j
kecepatan reaksi kimia [kr CA1 CB] maka
dianggap hanya kecepatan reaksi kimia saja yang Nilai konstanta kecepatan reaksi kimia sebagai
menentukan kecepatan reaksi keseluruhan. fungsi suhu dapat dinyatakan dengan persamaan
Arrhenius :
Neraca massa minyak dalam fase minyak : k = Ae-Ea/RT
𝑑𝐶𝐵
= – kr CA1 CB …(4)
𝑑𝑡
dimana :
Reaksi hidrolisis minyak jarak merupakan k = konstanta kecepatan reaksi, j-1
reaksi orde satu semu. Reaksi orde satu semu dapat T = suhu, K
3
yang bersifat hidrofilik (suka air) dan molekul yang untuk analisa asam lemak bebas selama 16 menit.
bersifat lipofilik (suka minyak). Umumnya bagian Prosedur percobaan dapat dilihat pada gambar 3.
nonpolar (lipofilik) merupakan rantai alkil panjang
dan bagian yang polar (hidrofilik) mengandung
gugus hidroksil.
Di dalam molekul surfaktan salah satu
gugus harus dominan jumlahnya. Bila gugus polar
lebih dominan maka molekul surfaktan akan di
absorpsi lebih kuat ke air dibanding minyak.
Akibatnya tegangan permukaan menurun sehingga
kedua fase mudah menyebar dan menjadi fase
kontinyu. Demikian pula sebaliknya bila gugus non
polar lebih dominan maka molekul surfaktan akan
diabsorpsi lebih kuat oleh minyak dibanding air
(Zuhrina,2010). Gambar 3. Diagram alir prosedur percobaan
hidrolisa minyak jarak
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
0.08 1 : 9)
Alat yang digunakan dalam percobaan ini Gambar 4. Hubungan waktu percobaan dengan
antara lain : statif, klem, pendingin balik, labu leher konversi pada variable perbandingan mol
tiga, kompor + magnetic stirrer, thermometer, dan pereaktan.
waterbath. Bahan dalam percobaan ini Berdasakan grafik diatas dapat diketahui
menggunakan minyak jarak dan aquadest, katalis bahwa pada variabel 1 yaitu perbandingan mol
H2SO4 98% 0,154 N dan NaOH 0,154 N dengan pereaktan 1:9 (mol minyak : mol air)
basis 270 ml. Sebagai variabel percobaan adalah didapatkan nilai konversi yang lebih besar
perbandingan mol reaktan antara mol air : mol dibandingkan nilai konversi pada variabel 2
minyak jarak yaitu 9:1 ; 8:1 ; 7:1. (1:8) dan variabel 3 (1:7). Hal ini disebabkan
Langkah percobaannya adalah dengan adanya hubungan antara konsentrasi reaktan
memasukkan minyak jarak dan katalis H2SO4 98% dengan konversi yang dapat dijelaskan dengan
ke dalam labu leher tiga kemudian hidupkan stirer. Azas Le Chatelier. Jika konsentrasi salah satu
Alirkan air pendingin selama proses hidrolisa. komponen diperbesar maka sistem bereaksi
Panaskan campuran tersebut sampai suhu 65oC. untuk mengurangi komponen tersebut. Ketika
Tambahkan aquadest yang telah dipanaskan ke konsentrasi reaktan air bertambah banyak
dalam campuran tersebut dan emulsifier sebanyak (excess) maka reaksi kesetimbangan akan
15 ml. Ambil sampel dalam selang waktu 4 menit bergeser kearah kanan (produk) yaitu
pembentukan asam lemak bebas dan gliserol,
5
10^-7
0.1 y = 0.0076x
R² = 0.4006
Variabel 2 (mol minyak : 2
mol air = 1 : 8)
Gambar 5. Hubungan waktu percobaan dengan Gambar 6. Hubungan perbandingan mol pereaktan
nilai k pada variabel perbandingan mol dengan konstanta kesetimbangan (K)
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui Dari grafik yang tersaji, terlihat bahwa
bahwa nilai dari konstanta laju reaksi hidrolisa nilai arah kesetimbangan terbesar ada pada
minyak jarak meningkat seiring bertambahnya variabel 1 yaitu dengan perbandingan mol
konsentrasi air dalam reaktor. Untuk minyak dan air = 1:9. Arah kesetimbangan (K)
memperoleh nilai konstanta kecepatan reaksi dapat dihitung menggunakan rumus :
dapat menggunakan persamaan :
[𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘]𝑘𝑜𝑒𝑓 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
𝑑𝐶𝐴 𝐾=
− = 𝑘. 𝐶𝐴 [𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛]𝑘𝑜𝑒𝑓 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛
𝑑𝑡
𝐶𝐴 𝑡
𝑑𝐶𝐴
−∫ = 𝑘 ∫ 𝑑𝑡 Dari rumus umum K, ada hubungan antara
𝐶𝐴0 𝑑𝑡 0 konstanta kesetimbangan dengan jumlah produk
𝐶𝐴 dan reaktan. Untuk produk berbanding lurus
− ln = 𝑘. 𝑡
𝐶𝐴0 dengan nilai K, sehingga semakin besar produk
𝐶𝐴0(1 − 𝑋𝐴) maka K semakin besar. Sedangkan hubungan K
− ln = 𝑘. 𝑡 dengan reaktan berbanding terbalik. Jika jumlah
𝐶𝐴0
− ln(1 − 𝑋𝐴) = 𝑘. 𝑡 reaktan kecil maka nilai K akan besar. Pada
variabel 1 didapat bahwa jumlah air yang
digunakan lebih banyak dibanding variabel 2
dengan menggunakan pendekatan least square
dan 3. Sehingga semakin banyak seyawa
maka diketahui : intermediate reaktif yang terbentuk dan
− ln(1 − 𝑋𝐴) = 𝑘. 𝑡 menurunkan energi aktivasi. Dengan
𝑦 = 𝑚. 𝑥 menurunnya energi aktivasi maka konstanta laju
Maka nilai k = m = reaksi akan semakin besar nilainya sehingga
𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − ∑ 𝑥 ∑ 𝑦 reaksi akan berjalan semakin cepat. Dengan
demikian konversi yang didapatkan juga akan
𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2
semakin besar. Apabila konversi semakin besar
Nilai k meningkat seiring dengan bertambahnya
maka produk yang didapat akan semakin besar
jumlah air, hal ini dapat dijelaskan dengan
pula.
persamaan Arrhenius :
𝐸𝑎 Dengan semakin banyaknya produk yang
𝑘 = 𝐴𝑒 −𝑅𝑇 terbentuk maka nilai K akan semakin besar
Dimana : karena produk dan nilai K adalah sebanding.
K = konstanta kecepatan reaksi, menit-1 Sedangkan reaktan dengan nilai K adalah
A = faktor frekuensi tumbukan, jumlah berbanding terbalik, maka semakin kecil
tumbukan/menit
6
reaktan akan memberikan nilai K yang semakin Siswo selaku laboran Laboratorium Proses Teknik
besar (Ariza,2007). Kimia Undip dan seluruh rekan-rekan sekalian
Katalis merupakan substansi yang yang terlibat.
menambah nilai dari konstanta laju reaksi tetapi
tidak mengubah konstanta kesetimbangan DAFTAR PUSTAKA
reaksi. Mekanisme kerja katalis secara umum Agra, S. B. dan Warnijati S. 1972. Hidrolisis
dapat dibagi menjadi dua. Pertama katalis Minyak Kelapa dengan Katalisator Asam.
bergabung dengan reaktan (substrat) Forum Teknik.2(1): 31 - 40.
membentuk suatu intermediet kemudian terurai Ariza, B.T.S. 2007. Proses Pembuatan Biodiesel
membentuk katalis dan produk. Katalis Minyak Jarak Pagar dengan
menurunkan energi aktivasi (Ea) dengan Transesterifikasi Satu dan Dua Tahap.
mengubah proses mekanisme. Katalis Skripsi. Institut Pertanian Bogor (IPB)
menurunkan Ea dengan meningkatkan energi Dhadhang W.K. 2012. Katalisis. Unsoed :
intermediet sehingga energi yang harus dilewati Laboratorium Farmasetika,
untuk menjadi produk kecil. Kedua, katalis Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S.1999. Kimia
bereaksi dengan membentuk radikal bebas, Organik jilid 2. Ed.3. hal 83. Jakarta:
sehingga menjadi reaksi berantai. Radikal bebas Erlangga,
sangat reaktif karena berenergi bebas tinggi Groggins, P.H. 1958.Unit Processes in Organic
sehingga kecepatan reaksi menjadi besar Synthesis. pp.699. New York : McGraw
(Dhadhang, 2012). Hill. Inc.
Hard, Harold. 1983. Organic Chemistry, a Short
Course. Ed. 6. England : Houghton Mifflin
KESIMPULAN Co.
Semakin besar nilai perbandingan mol air Heriyanto, dkk. 2011. Kinetika Reaksi Alkyd Resin
dengan mol minyak maka akan menaikkan nilai Termodifikasi Minyak Jagung dengan Asam
konversi minyak dikarenakan reaksi bergerak ke Phatalat Anhidrat. Jurnal Rekayasa Proses,
arah produk (asam lemak dan gliserol). Hal ini Vol. 5, No. 1.
sesuai dengan Azas Le Chatelier. Nilai konstanta Kirk, R. E. and Othmer, D. F. 1953. Encyclopedia
laju reaksi bertambah besar seiring kenaikan nilai of Chemical Technology 6, pp. 231 – 236.
perbandingan mol air dengan mol minyak sesuai New York : The Interscience Encyclopedia.
dengan persamaan Arrhenius dikarenakan jumlah Inc.,
partikel air di dalam reaktor semakin banyak yang Lascaray, L. 1949.Mechanism of fat splitting.
menyebabkan nilai dari factor frekuensi tumbukan Industrial & Engineering Chemistry 41(4),
partikel air dengan minyak meningkat. 786-790.
Perbandingan mol pereaktan yang semakin besar Lewkowitsch, J. 1903. J. Soc. Chem. Indust., 22,
menghasilkan konstanta keseimbangan (K) yang 67.
semakin besar pula karena reaksi bergeser kea rah Rahayu, S. 1999. Hidrolisis Minyak Jarak dengan
produk (kanan). Mekanisme kerja katalis dapat Katalisator Asam Sulfat. Prosiding Seminar
dibagi menjadi dua yaitu membentuk suatu Nasional Rekayasa Dan Proses.
senyawa intermediet kemudian radikal bebas Reni B.I. 2011. Kesetimbangan Kimia. Universitas
Islam Indonesia : DIII Kimia analisa,
UCAPAN TERIMA KASIH FMIPA.
Terima kasih disampaikan kepada Bapak Satyarthi J.K., Srinivas D., & Ratnasamy P. 2011.
Dr. Siswo Sumardiyono, S.T., M.T selaku kepala Hydrolysis of vegetable oils and fats to fatty
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Undip acid over solid acid catalyst, Applied
yang telah mendanai keberlangsungan percobaan Catalysis.
sampai jurnal ini dibuat. Kepada Bapak Dr. Istadi, Setiadji, Moch. 2003. Studi Pembuatan Minyak
S.T., M.T selaku dosen pengampu materi Hidrolisa Biodesel dari Biji Jarak. Puslitbang
Minyak Jarak. Dan kepada Fachmy Aju Pangestu Teknologi Maju BATAN, Yogyakarta
S. selaku asisten pengampu materi Hidrolisa Setyopratomo, Puguh. 2012. Produksi Asam Lemak
Minyak Jarak yang telah membimbing selama dari Minyak Kelapa Sawit dengan Proses
jalannya praktikum sampai penyusunan laporan Hidrolisis. Universitas Surabaya
dan jurnal praktikum ini. Serta kepada Bapak
7