Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan Laboratorium Untuk HIV

 TES DIAGNOSIS

Tes laboratorium untuk menetapkan diagnosis infeksi HIV dapat dibagi dalam dua kelompok
yaitu tes yang mencari adanya virus tersebut dalam tubuh penderita :

1. Mencari virus dalam darah penderita


- kultur/biakan virus
- deteksi antigen ; p24
- PCR (polymerase chain reaction)

2. Mencari adanya antibodi terhadap berbagai komponen virion HIV dalam serum penderita (tes
serologik)
- Tes Enzyme Linked Immunosorbent Assay (EIA/ELISA)
- Tes sederhana / cepat (tes imunokromatografi)
- Tes konfirmasi sepert Western Blot (WB), Indirect immunofluorescence assay (IFA)
- CD4 (untuk mengetahui jumlah sel yang menjaga kekebalan tubuh, biasanya dipakai untuk
mengevaluasi pengobatan)
- Viral load (biasanya juga dipakai untuk evaluasi pengobatan)

3. Tes Tambahan
Tes tambahan ini meliputi :
- Urinalisis, tes feces lengkap, fungsi hati (SGOT/SGPT)
- LDH, alkali fosfatase, bilirubin
- Fungsi ginjal (ureum/creatinin)

Pemeriksaan Laboratorium untuk Hepatitis B

Ada beberapa tes yang bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan antibodi-antibodi
hepatitis B. Antibodi-antibodi diproduksi oleh tubuh guna menyediakan perlindungan terhadap
antigen-antigen (protein asing). Ada juga beberapa tes yang mendeteksi keberadaan antigen
viral.

1. HBsAg (Hepatitis B surface Antigen) (+) : menunjukkan sedang terjadi infeksi baik akut
maupun kronik.
2. Anti-HBs (Hepatitis B Antibody) (+) : menunjukkan sudah terdapat antibodi terhadap
HBV baik melalui infeksi yang lalu maupun melalui vaksinasi, dan juga antibodi pasif
(Imunoglobulin)
3.Anti-HBc (Hepatitis B core antibody) : bisa berupa IgM Anti-HBc atau IgG Anti-HBc.
IgM Anti-HBc menunjukkan telah terjadi infeksi dalam 6 bulan ini.
IgG Anti-HBc menunjukkan telah terjadi infeksi dalam waktu yang lebih lama. yang mungkin
infeksi tersebut sudah dapat dieradikasi oleh sistem imun ataupun yang sekarang masih aktif.
Bila IgG Anti-HBc (+) dan HBsAg (+) menunjukkan telah terjadi infeksi kronis
4. HBeAg (Hepatitis B e Antigen) : menunjukkan infeksi yang sedang bereplikasi, bisa
disebut sebagai marker of infection.
5.Anti-HBe (Hepatitis B e antibody) : menunjukkan bahwa replikasi virus sudah mulai
berkurang
6. HBV DNA : menunjukkan infeksi yang sedang bereplikasi juga. HBV DNA juga digunakan
untuk monitoring terapi dari infeksi HBV, khususnya pada pasien dengan HBe (-) mutant. yaitu
virus yang sedang bereplikasi tapi tidak memproduksi HBe-Ag.

Pemeriksaan Laboratorium untuk Demam Berdarah Dengue

 Uji bendungan (Tourniquet) positif


 Pemeriksaan NS1
 Perdarahan kulit (Petekie, ekimosis atau purpura)
 Perdarahan mukosa (perdarahan hidung (epistaksis), perdarahan gusi)
 Muntah darah (hematemesis) atau buang air besar darah (melena).
 Hitung trombosit rendah (trombositopenia = hitung trombosit < 100.000/mm3)
 Pemekatan darah (hemokonsentrasi) sebagai akibat dari peningkatan permeabilitas
kapilar dengan manifestasi satu atau lebih yaitu:
o Peningkatan hematokrit (Ht) sesuai umur dan jenis kelamin > 20% dibandingkan
rujukan atau lebih baik lagi data awal pasien.
o Penurunan hematokrit 20% setelah medapat pengobatan cairan.
o Tanda perembesan plasma, yaitu efusi pleura, asites atau proteinuria.

Anda mungkin juga menyukai